56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Responden
Karakteristik responden diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada 117 orang responden pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga.
Penelitian ini akan dianalisis keterkaitan karakteristik responden yang diteliti dengan Gaya Kepemimpinan Feminim Terhadap Kinerja Pegawai dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening yang meliputi empat aspek yaitu: jenis kelamin, umur, pendidikan dan masa kerja responden. Adapun penjelasannya dapat dilihat pada tabel- tabel di bawah ini :
4.1.1. Jenis Kelamin Responden Penelitian
Jenis kelamin responden penelitian dapat dilihat pada uraian tabel berikut ini :
Tabel 4.1.
Jenis Kelamin Responden Penelitian No. Jenis Kelamin Jumlah
(Orang)
Persentase (%)
1. Laki-laki 58 49,60
2. Perempuan 59 50,40
Total 117 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah, Juni 2019
57
Berdasarkan tabel di atas dapat jelaskan bahwa jumlah responden hampir seimbang yaitu berjenis kelamin laki-laki berjumlah 58 orang atau sebesar 49,60 %, sedangkan responden berjenis kelamin perempuan ada 59 orang atau sebesar 50,40 %.
4.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian diketahui usia responden penelitian yaitu:
Tabel 4.2.
Tingkat Usia Responden Penelitian No. Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 14-23 2 1,7
2 24-33 21 17,9
3 34-43 49 41,9
4 44-53 30 25,6
5 54-63 15 12,8
Total 117 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah, Juni 2019
Berdasarkan pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden berusia 34-43 tahun, yaitu sebanyak 49 orang atau 41,9 %. Responden yang lainnya berusia 24- 33 tahun berjumlah 21 orang atau 17,9 %, yang berusia 44- 53 tahun berjumlah 30 orang atau 25,6 % dan usia 54-63 tahun berjumlah 15 orang atau 12,8 %. Sedangkan minoritas responden yaitu sebanyak 2 orang atau 1,7 % memiliki usia 14-23 tahun.
58
4.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan responden penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3.
Tingkat Pendidikan Responden Penelitian No. Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 SD 2 1,7
2 SLTP - -
3 SLTA 10 8,5
4 D III 14 12
5 D IV 3 2,6
5 S1 64 54,7
6 S2 24 20,5
Total 117 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah, Juni 2019
Berdasarkan pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa masing-masing responden yang berpendidikan SD ada 2 orang atau 1,7 %. SLTA ada 10 orang atau 8,5 %, D III berjumlah 14 orang atau 12 %, D IV berjumlah 3 orang atau 2,6 %, S1 berjumlah 64 orang atau 53,7 % dan S2 berjumlah 24 orang atau 20,5 %. Mayoritas responden berpendidikan S1 dan tidak ada responden yang berpendidikan SLTP.
59
4.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja responden penelitian pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4.
Masa Kerja Responden Penelitian No. Masa Kerja
(Tahun)
Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 1-8 23 19,7
2 9-16 54 46,2
3 17-24 14 11,9
4 25-32 20 17,1
5 33-40 6 5,1
Total 117 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah, Juni 2019
Berdasarkan pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa masa kerja responden selama 1-8 tahun berjumlah 23 orang atau 19,7 %, masa kerja 9-16 tahun sebanyak 54 orang atau 46,2 %, 17 – 24 tahun sebanyak 14 orang atau 11,9%, masa kerja 25-32 tahun sebanyak 20 orang atau 17,1 dan masa kerja 33-40 tahun sebanyak 6 orang atau 5,1
%. Mayoritas masa kerja responden selama 9-16 tahun dan minoritas masa kerja responden selama 33-40 tahun.
60
4.2. Tanggapan Responden Tentang Kuesioner Penelitian 4.2.1. Variabel Gaya Kepemimpinan Feminim
Variabel gaya kepemimpinan feminim dalam hal ini diukur dengan 5 item pernyataan. Pernyataan yang dipergunakan berhubungan dengan dimensi Charismatic atau value based, Team oriented, Self protective dimana setiap pernyataan diukur dengan skala 1-5. Hasil penelitian dapat dilihat dari jawaban responden atas pernyataan seperti pada Tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5.
Penilaian Responden Terhadap Variabel Gaya Kepemimpinan Feminim Pada Kantor Inspektorat dan
Sekretariat Daerah Kota Salatiga
No Pernyataan Gaya Kepemimpinan
Feminim
Alternatif Jawaban Jml Skor
Rata -rata
SS S N TS STS
1
Pimpinan saya
menekankan pentingnya tugas dan meminta pegawai melaksanakan tugas dengan sebaik- baiknya
27 80 10 0 0 485 4,14
2 Pimpinan saya selalu terbuka dalam menerima kritik dan saran
28 79 10 0 0 486 4,15
3
Pimpinan saya mendorong pegawai untuk bekerja
dengan semangat 18 78 21 0 0 465 3,97
4
Pimpinan saya
memperlakukan seluruh
pegawai dengan sama 29 84 4 0 0 493 4,21
61 5
Pimpinan saya mencoba mencocokkan ide-ide baru melalui diskusi bersama pegawai
27 80 10 0 0 485 4,14
6
Setiap tugas yang diberikan pimpinan menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya serta diikuti dengan langkah- langkah teknisnya
25 87 5 0 0 488 4,17
7
Pimpinan saya mengajak para pegawai rapat secara
rutin 29 83 5 0 0 492 4,20
8
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari pimpinan memberikan kesempatan menyampaikan apa yang menjadi harapan atau keinginan pegawai
28 76 13 0 0 483 4,13
9
Pimpinan menciptakan dan memelihara suasana keakraban, kekeluargaan dan kekompakan dalam kelompok kerja pegawai
24 78 15 0 0 477 4,08
10
Pimpinan memberikan tugas melimpahkan secara keseluruhannya kepada bawahan termasuk
tanggung jawab
penyelesaiannya
0 2 87 26 2 323 2,76
Jumlah 1175 2908 540 52 2 4677 3,99
Hasil perhitungan deskripsi pada pernyataan angket gaya kepemimpinan feminim di atas dapat diketahui Pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga yang menjawab sepuluh pernyataan angket dari total skor kelima
62
kriteria adalah 1170, hanya 2 pegawai atau 0,1 persen yang menjawab sangat tidak setuju, sebanyak 26 pegawai atau 2,2 persen yang menjawab tidak setuju, sebanyak 180 pegawai atau 15,4 persen yang menjawab netral, sebanyak 727 pegawai atau 62,1 persen yang menjawab setuju dan 235 pegawai atau 20,1 persen yang menjawab sangat setuju.
Jumlah maksimum jawaban angket yaitu pada kriteria setuju sebanyak 727 pegawai, dan jumlah minimum jawaban angket ada pada kriteria sangat tidak setuju dan rata-rata jawaban angket ada pada jawaban setuju ini berarti indikator gaya kepemimpinan feminim yang diterapkan kepada pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga sudah baik atau skornya tinggi.
4.2.2. Variabel Kinerja Pegawai
Variabel kinerja pegawai dalam penelitian ini diukur dengan 10 item pernyataan. Pernyataan yang digunakan berhubungan dengan indikator Kualitas Kerja (Quality of work),, Ketetapan Waktu (Pomptnees), Inisiatif (Initiative), Kemampuan (Capability), Komunikasi (Communication), dimana setiap pernyataan diukur dengan skala 1 – 5. Kinerja pegawai merupakan faktor yang sangat penting karena dalam upaya meningkatan produktivitas. Hasil penelitian dapat dilihat jawaban responden atas pernyataan seperti pada tabel berikut.
63 Tabel 4.6
Penilaian Responden Terhadap Variabel Kinerja Pegawai Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah
Kota Salatiga
No
Pernyataan Kinerja
Pegawai Alternatif Jawaban Jumlah Skor Rata-rata
SS S N TS STS
1
Saya mampu
meminimalisir tingkat kesalahan dalam penyelesaian pekerjaan
4 70 43 0 0 429 3,67
2 Saya mengerjakan
pekerjaan dengan teliti 6 64 47 0 0 427 3,65
3
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan
5 56 53 1 0 410 3,50
4
Saya tidak suka menunda nunda waktu dalam menyelesaikan tugas
6 52 59 0 0 415 3,55
5
Hasil pekerjaan saya secara kualitas selalu memuaskan pimpinan
27 79 11 0 0 484 4,14
6
Saya melakukan persiapan yang matang ketika akan dilakukan rapat laporan bulanan
29 76 12 0 0 485 4,14
7
Saya datang ke kantor sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan instansi
27 77 13 0 0 482 4,12
8
Sebisa mungkin saya menghindari izin tidak masuk kerja
31 74 12 0 0 487 4,16
64 9
Saya melaksanakan pekerjaan dengan tanggung jawab dan kerja sama terhadap rekan kerja sesuai prosedur yang ditetapkan
29 76 12 0 0 485 4,14
10
Saya berusaha untuk berkoordinasi dengan sesama teman kerja
28 78 11 0 0 485 4,14
Jumlah 192 702 273 1 0 4589 3,92
Terlihat dari tabel di atas, pada pernyataan angket kinerja pegawai diketahui tidak ada Pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga yang menjawab pernyataan angket sangat tidak setuju dari total skor ke lima kriteria dengan 10 pernyataan adalah 1170, sebanyak 192 pegawai atau 16,4 persen sangat setuju dalam menjawab pernyataan, selebihnya 702 pegawai atau 60 persen setuju dengan menjawab angket, 273 pegawai atau 23,5 persen menjawab pernyataan dengan kriteria netral, dan 1 pegawai atau 0,3 persen menjawab pernyataan dengan kriteria tidak setuju. Jadi jumlah maksimum jawaban angket yaitu pada kriteria setuju sebanyak 792 pegawai, dan jumlah minimum jawaban angket pada kriteria sangat tidak setuju yaitu 0 pegawai dan rata-rata jawaban angket ada kinerja pegawai dalam penelitian ini adalah jawaban setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki keyakinan yang kuat dengan memiliki kinerja tinggi. Kondisi
65
ini penting untuk diperhatikan agar kinerja Pegawai kedepan lebih meningkat lagi.
4.2.3. Variabel Kepuasan Kerja
Varabel kepuasan kerja dalam hal ini diukur dengan 10 item pernyataan. Pernyataan yang dipergunakan berhubungan dengan indikator Pekerjaan, Pembayaran, Promosi, Kepenyeliaan (supervisi), rekan kerja dan kondisi kerja dimana setiap pernyataan diukur dengan skala 1 – 5. Berikut ini hasil penelitian jawaban responden atas pernyataan kepuasan kerja pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Penilaian Responden Terhadap Variabel Kepuasan Kerja Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota
Salatiga N
o
Pernyataan Kepuasan
Kerja Jumlah
Skor
Rata- rata
SS S N TS STS
1
Instansi memberikan insentif kepada pegawai sesuai dengan tanggung jawab pekerjaannya
32 70 15 0 0 485 4,14
2
Pemimpin saya
memberikan reward ketika kinerja saya bagus
26 86 5 0 0 489 4,17
3
Kesesuaian tugas pekerjaan saya saat ini dengan keahlian dan pengalaman saya.
30 76 11 0 0 487 4,16
4
Pekerjaan yang ada saya dijalankan dengan senang hati dan penuh tanggung jawab
31 82 4 0 0 495 4,23
66 5
Rekan kerja saya dapat dipercaya dan memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan
29 77 11 0 0 486 4,15
6
Teman kerja saya bersikap terbuka dan saling bekerjasama satu dengan yang lain
32 67 18 0 0 482 4,11
7
Setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk peningkatan karier atau untuk dipromosikan
14 87 16 0 0 466 3,98
8
Jika saya melaksanakan pekerjaan dengan baik maka saya akan dipromosikan di kantor
18 86 13 0 0 473 4,04
9
Pemimpin melakukan supervisi setiap ada kegiatan tertentu
25 73 19 0 0 474 4,05
10
Pimpinan memberikan masukan dan saran kepada pegawai ketika supervisi sudah berlangsung
30 75 12 0 0 486 4,15
Jumlah 267 779 124 0 0 4823 4,12
Terlihat dari tabel di atas, pada pernyataan angket kepuasan kerja diketahui tidak ada responden yang menjawab pertanyaan angket sangat tidak setuju dan tidak setuju dari total skor ke lima kriteria dengan 10 pertanyaan adalah 1170, sebanyak 267 pegawai atau 22,8 persen sangat setuju, 779 pegawai atau 66,6 persen setuju dalam menjawab pertanyaan, 124 pegawai atau 10,6 persen netral dengan menjawab angket. Jadi jumlah maksimum jawaban angket yaitu pada kriteria setuju sebanyak 779, dan jumlah minimum jawaban angket ada pada kriteria sangat tidak setuju dan tidak setuju
67
yaitu 0 dan rata-rata jawaban angket yang ada pada kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah jawaban setuju berarti indikator kepuasan kerja pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga sudah baik atau skornya tinggi. Kondisi ini penting untuk diperhatikan agar kinerja pegawai kedepan lebih meningkat sehingga dapat memacu dalam peningkatan pelayanan yang lebih baik.
4.3. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Item pernyataan dianggap valid jika nilai dari rhitung lebih besar dari rtabel dan sebaliknya jika rhitung
lebih kecil dari pada rtabel maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Tingkat validitas dapat diketahui dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total Correlation) dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS Release 22.00.
4.3.1. Hasil Pengujian Validitas Gaya Kepemimpinan Feminim
Penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual dengan menggunakan angket komitmen organisasi.
Uji validitas soal tes akhir setelah dianalisis dengan menggunakan bantuan SPSS for windows version 22.0 dapat diketahui bahwa dari 10 soal angket pernyataan yang diujikan
68
semuanya dinyatakan valid karena memiliki nilai corrected item-Total correlation lebih dari 0,182 dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Validitas Gaya Kepemimpinan Feminim Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota
Salatiga Item
Pertanyaan
r hitung rtabel Keterangan
X01 0,560 0,182 Valid
X02 0,303 0,182 Valid
X03 0,293 0,182 Valid
X04 0,734 0,182 Valid
X05 0,591 0,182 Valid
X06 0,650 0,182 Valid
X07 0,748 0,182 Valid
X08 0,434 0,182 Valid
X09 0,327 0,182 Valid
X10 0,241 0,182 Valid
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa item-item pertanyaan pada penelitian ini dapat dikatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari besarnya rhitung > rtabel yang merupakan syarat dari validitas, dengan demikian instrument dalam penelitian ini benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur.
4.3.2. Hasil Pengujian Validitas Kinerja Pegawai
Penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes
69
individual yang berjumlah 10 item pernyataan angket kinerja pegawai pada pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga dengan menggunakan bantuan SPSS for windows version 22.0 dalam tabel 4.9 di bawah ini:
Tabel 4.9.
Hasil Pengujian Validitas Kinerja Pegawai Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota
Salatiga
Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Y01 0,259 0,182 Valid
Y02 0,265 0,182 Valid
Y03 0,343 0,182 Valid
Y04 0,195 0,182 Valid
Y05 0,770 0,182 Valid
Y06 0,794 0,182 Valid
Y07 0,807 0,182 Valid
Y08 0,781 0,182 Valid
Y09 0,800 0,182 Valid
Y10 0,634 0,182 Valid
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa item-item pertanyaan kinerja pegawai pada penelitian ini dapat dikatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari besarnya rhitung >
rtabel (0,182) yang merupakan syarat dari validitas, dengan demikian instrument dalam penelitian ini benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur.
70
4.3.3. Hasil Pengujian Validitas Kepuasan Kerja
Dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual yang berjumlah 10 item pernyataan angket kepemimpinan demokratis dengan menggunakan bantuan SPSS for windows version 22.0 dalam tabel 4.10 di bawah ini:
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Validitas Kepuasan Kerja Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota
Salatiga
Item Pertanyaan
r hitung rtabel Keterangan
Z01 0,801 0,182 Valid
Z02 0,398 0,182 Valid
Z03 0,747 0,182 Valid
Z04 0,478 0,182 Valid
Z05 0,287 0,182 Valid
Z06 0,811 0,182 Valid
Z07 0,207 0,182 Valid
Z08 0,290 0,182 Valid
Z09 0,431 0,182 Valid
Z10 0,702 0,182 Valid
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa item-item pertanyaan pada penelitian ini dapat dikatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari besarnya rhitung yang lebih besar daripada rtabel (0,182) yang merupakan syarat dari validitas, dengan demikian instrument dalam penelitian ini benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur.
71 4.4. Uji Reliabilitas Instrumen
Langkah selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini setelah secara keseluruhan dinyatakan valid atau handal dalam mengukur apa yang hendak diukur, maka instrumen-instrumen tersebut perlu dilihat konsistensinya yaitu dengan mengukur reliabilitas dari masing-masing variabel. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS Release 22,00 dengan syarat Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,60 maka pertanyaan tersebut dikatakan reliabel. Tabel di bawah ini dapat dilihat hasil pengujian reliabilitas dari item-item pertanyaan yang diajukan dalam penelitian sebagai berikut:
Tabel 4.11
Reliabilitas Variabel-Variabel Penelitian Variabel Cronbach's
Alpha
Keterangan
Gaya Kepemimpinan Feminim
0,802 Reliabel
Kinerja Pegawai 0,852 Reliabel
Kepuasan Kerja 0,829 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2019
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas pada tabel 4.11 diketahui bahwa instrumen-instrumen dalam penelitian ini memenuhi pengujian reliabilitas. Hal ini diketahui besarnya Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,60. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel dalam penelitian
72
ini secara keseluruhan konsisten dalam mengukur apa yang diukur.
4.5. Hasil Uji Asumsi
Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik.
Perhitungan dan analisis data dilakukan dengan program SPSS 22,0 for windows. Sebelum tahap pengujian hipotesis, untuk memenuhi persyaratan tersebut, harus dipenuhi beberapa analisis. Uji persyaratan analisis regresi yang akan digunakan dalam penelitian tentang Pengaruh Gaya kepemimpinan Feminim Terhadap kinerja Pegawai dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel intervening (Studi Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga) terdiri dari uji normalitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dalam pengujian normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi penelitian masing- masing variabel penelitian. Uji normalitas data penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnof. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya adalah dengan menggunakan analisis grafik. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati
73
distribusi normal. Dengan melihat tampilan grafik histogram pada lampiran, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram Gaya kepemimpinan Feminim Terhadap kinerja Pegawai dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel intervening (Studi Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga) memberikan pola distribusi yang mendekati normal.
Melihat dengan histogram saja dapat memberikan hasil yang meragukan khususnya untuk ukuran sampel yang kecil.
Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik- titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Pada grafik normal plot dalam lampiran pengaruh gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja, pengaruh gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai, pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal yang berarti memiliki distribusi data normal.
Dalam penelitian ini teknik analisis uji normalitas data penelitian juga menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS dengan hasil sebagai berikut:
74 Tabel 4.12.
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Pengaruh Gaya Kepemimpinan Feminim Terhadap
Kepuasan Kerja Pada Kantor Inspektorat dan Setda Kota Salatiga
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 117
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,76295478
Most Extreme Differences Absolute ,062
Positive ,054
Negative -,062
Test Statistic ,062
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan tabel 4.12, dapat dilihat bahwa dari Uji normalitas Pengaruh gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja dengan kolmogorov-Smirnov Test di peroleh nilai signifikan (Asymp. Sig.) 2-tailed sebesar 0,200 lebih besar dari alpha (0,05) maka dapat disimpulkan data distribusi normal sehingga model regresi sudah memenuhi asumsi normalitas dan layak di pakai dan dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.
75 Tabel 4.13.
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Feminim Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Kantor Inspektorat dan Setda Kota Salatiga
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 117
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,53471606
Most Extreme Differences Absolute ,074
Positive ,062
Negative -,074
Test Statistic ,074
Asymp. Sig. (2-tailed) ,162c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan tabel 4.13, dapat dilihat bahwa dari Uji normalitas Pengaruh gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai dengan kolmogorov-Smirnov Test di peroleh nilai signifikan (Asymp. Sig.) 2-tailed sebesar 0,162 lebih besar dari alpha (0,05) maka dapat disimpulkan data distribusi normal sehingga model regresi sudah memenuhi asumsi normalitas dan layak di pakai dan dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.
76 Tabel 4.14.
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Kantor Inspektorat dan Setda Kota Salatiga
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 117
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,57263185
Most Extreme Differences Absolute ,082
Positive ,082
Negative -,043
Test Statistic ,082
Asymp. Sig. (2-tailed) ,053c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan tabel 4.14, dapat dilihat bahwa dari Uji normalitas Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga dengan kolmogorov-Smirnov Test di peroleh nilai signifikan (Asymp. Sig.) variabel sebesar 0,053 lebih besar dari alpha (0,05) maka dapat disimpulkan data distribusi normal sehingga model regresi sudah memenuhi asumsi normalitas dan layak di pakai dan dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.
77 4.6. Uji Hipotesis
4.6.1. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Feminim Terhadap Kepuasan Kerja Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga
Sebagai analisis lanjutan menggunakan teknik statistik untuk mencari ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel X dan Z. Untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data yang diperoleh maka peneliti menggunakaan bantuan program statistik berbasis komputer yaitu SPSS (Statistic Program Social Sciences) Release 22.00.
Hipotesis penelitian yang diuji berbunyi “ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja pada Kantor Inspektorat dan Setda Kota Salatiga”. Dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS Release 22.00, diperoleh hasil berikut ini:
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 13,814 3,217 4,295 ,000
Gaya
Kepemimpinan Feminim
,686 ,080 ,623 8,548 ,000
adependent variable : Kepuasan Kerja
Model pengaruh gaya kepemimpinan feminim (X) terhadap kepuasan kerja (Z) dinyatakan dalam bentuk
78
persamaan regresi Z = 13,814 + 0,686 X. Uji signifikansi persamaan regresi dapat disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.15.
Signifikansi Pengaruh Gaya Kepemimpinan Feminim Terhadap Kepuasan Kerja Pada Kantor Inspektorat dan
Setda Kota Salatiga
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 562,688 1 562,688 73,073 ,000b
Residual 885,535 115 7,700
Total 1448,222 116
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan Feminim
Uji signifikansi variabel gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja diperoleh nilai Fhitung 73,073 dengan signifikansi 0,000 sehingga variabel gaya kepemimpinan feminim secara signifikan memberi pengaruh terhadap kepuasan kerja pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga.
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga adalah signifikan, dengan persamaan regresi Z = 13,814 + 0,686 X, menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan skor gaya kepemimpinan feminim akan menyebabkan kenaikan skor kepuasan kerja sebesar 0,686 satuan pada konstanta 13,814.
79
Besarnya varian gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja dapat dilihat dari perhitungan SPSS Release 22.00.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change
1 ,623a ,389 ,383 2,77494 ,389
a. Predictors: (Constant), gaya kepemimpinan feminim b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Hasil pengujian di atas didapatkan besarnya pengaruh kepuasan kerja yang ditentukan gaya kepemimpinan kerja sebesar 0,383 atau 38,3 persen (lihat Adjusted R Square).
Hal ini berarti 38,3 persen kepuasan kerja pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga mendapat pengaruh gaya kepemimpinan feminim (SE1) 38,3 persen sedangkan sisanya 61,7 persen ditentukan oleh faktor lain di luar variabel gaya kepemimpinan feminim.
Kekuatan pengaruh antara gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja dinyatakan dalam koefisien regresi linear dengan signifikansi 0,000. Adapun kriteria pengujian hipotesis berdasarkan taraf signifikansi yakni jika probabilitas lebih dari 0,05 maka dapat dinyatakan tidak terdapat pengaruh, dan jika probabilitas signifikansinya kurang dari 0,05 maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh antara dua kelompok penelitian.
80
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak, yang berarti hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga dapat diterima kebenarannya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa setiap kenaikan skor gaya kepemimpinan feminim akan diikuti naiknya skor kepuasan kerja, begitu juga sebaliknya setiap kenaikan skor kepuasan kerja akan diikuti naiknya skor gaya kepemimpinan feminim.
4.6.2. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Feminim Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga
Hipotesis penelitian yang diuji berbunyi “ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga”. Dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS Release 22.00, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
81
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 23,331 4,115 5,670 ,000
Gaya
Kepemimpinan Feminim
,399 ,103 ,341 3,891 ,000 1,000 1,000
a Dependent Variable :Kinerja Pegawai
Model pengaruh gaya kepemimpinan feminim (X) terhadap kinerja pegawai (Y) Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Y= 23,331+0,399X. Perhitungan dengan hasil Uji signifikansi persamaan regresi dapat disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.16.
Signifikansi Gaya Kepemimpinan Feminim Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat
Daerah Kota Salatiga
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 190,790 1 190,790 15,139 ,000b
Residual 1449,329 115 12,603
Total 1640,120 116
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan Feminim
Uji signifikansi variabel gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai diperoleh nilai Fhitung 15,139 dengan signifikansi 0,000 sehingga variabel gaya kepemimpinan feminim secara signifikan memberi pengaruh
82
positif terhadap kinerja pegawai Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai adalah signifikan, dengan persamaan regresi Y= 23,331+0,399X, menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan skor gaya kepemimpinan feminim akan menyebabkan kenaikan skor kinerja pegawai sebesar 0,399 satuan pada konstanta 23,331.
Besarnya varian gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari perhitungan SPSS Release 22.00 sebagai berikut:
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change
1 ,341a ,116 ,109 3,55005 ,116
a.Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan Feminim b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Berdasarnya hasil pengujian di atas maka didapatkan besarnya pengaruh kinerja pegawai yang ditentukan oleh gaya kepemimpinan feminim sebesar 0,109 atau 10,9 persen (lihat Adjusted R Square). Hal ini berarti 10,9 persen kinerja pegawai mendapat pengaruh dari gaya kepemimpinan feminim (SE1) 10,9 persen sedangkan sisanya 89,1 persen ditentukan oleh faktor lain di luar variabel gaya kepemimpinan feminim.
83
Kekuatan pengaruh antara gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai dinyatakan dalam koefisien regresi linear dengan signifikansi 0,000 kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak, yang berarti hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga dapat diterima kebenarannya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa setiap kenaikan skor gaya kepemimpinan feminim akan diikuti naiknya skor kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga, begitu juga sebaliknya.
4.6.3. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga
Hipotesis penelitian yang diuji berbunyi “ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga”. Dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS Release 22.00, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
84
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 9,220 2,989 3,084 ,003 Kepuasan
Kerja ,729 ,072 ,685 10,096 ,000 1,000 1,000
a Dependent Variable :Kinerja Pegawai
Model pengaruh kepuasan kerja (Z) terhadap kinerja pegawai (Y) Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Y= 9,220 +0,729 Z. Perhitungan dengan hasil Uji signifikansi persamaan regresi dapat disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.17.
Signifikansi Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota
Salatiga
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 770,652 1 770,652 101,930 ,000b
Residual 869,468 115 7,561
Total 1640,120 116
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai b. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja
Uji signifikansi variabel kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai diperoleh nilai Fhitung 101,930 dengan
85
signifikansi 0,000 sehingga variabel kepuasan kerja secara signifikan memberi pengaruh positif terhadap kinerja pegawai Pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai adalah signifikan, dengan persamaan regresi Y= 9,220 +0,729 Z, menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan skor kepuasan kerja akan menyebabkan kenaikan skor kinerja pegawai sebesar 0,729 satuan pada konstanta 9,220.
Besarnya varian kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari perhitungan SPSS Release 22.00 sebagai berikut:
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change
1 ,685a ,470 ,465 2,74965 ,470
a.Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Hasil pengujian di atas maka didapatkan besarnya pengaruh kinerja pegawai yang ditentukan oleh kepuasan kerja sebesar 0,465 atau 46,5 persen (lihat Adjusted R Square). Hal ini berarti 46,5 persen kinerja pegawai mendapat pengaruh dari kepuasan kerja (SE1) 46,5 persen
86
sedangkan sisanya 53,5 persen ditentukan oleh faktor lain di luar variabel kepuasan kerja.
Kekuatan pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dinyatakan dalam koefisien regresi linear dengan signifikansi 0,000 kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak, yang berarti hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga dapat diterima kebenarannya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa setiap kenaikan skor kepuasan kerja akan diikuti naiknya skor kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga, begitu juga sebaliknya.
4.6.4. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Feminim Secara Tidak Langsung Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Kantor Inspektorat dan Setda Kota Salatiga.
Hipotesis penelitian yang diuji berbunyi “ada pengaruh gaya kepemimpinan feminim secara tidak langsung terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja sebagai Variabel Intervening pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga”.
87
Untuk menguji adanya variabel residual ini maka digunakan analisis jalur yang berfungsi membuktikan Kepuasan Kerja mampu menjadi variabel intervening antara gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai.
Perhitungan analisis jalur (path analysis) berdasarkan pada angka beta halaman 77, 81 dan 84 adalah sebagai berikut : Pengaruh langsung : 0,341
Pengaruh tidak langsung : (0,623× 0,685)
Total pengaruh tidak langsung : 0,341 + (0,623× 0,685) = 0,767
Berikut ini adalah analisis jalur Gaya Kepemimpinan Feminim Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga.
0,341
0,623 0,685
Gambar 4.1.
Analisis Jalur (Path Analysis) Gaya Kepemimpinan Feminim Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Kepuasan
Kerja Sebagai Variabel Intervening Gaya
Kepemimpinan Feminim
Kepuasan Kerja
Kinerja Pegawai
88
Berdasarkan hasil analisis jalur menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan feminim langsung terhadap kinerja pegawai sebesar 0,341. Sementara pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja yaitu 0,767. Dari hasil perhitungan yang didapat menunjukkan pengaruh secara tidak langsung melalui kepuasan kerja lebih besar dibandingkan pengaruh gaya kepemimpinan feminim langsung terhadap kinerja pegawai pada pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga.
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa besarnya pengaruh gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja pada Kantor Inspektorat dan Setda Kota Salatiga adalah signifikan yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan skor gaya kepemimpinan feminim akan menyebabkan kenaikan skor kepuasan kerja. Gaya kepemimpinan feminim pada umumnya menolak perbedaan baik biologis maupun konstruksi sosial, menolak sikap pasif dan ketergantungan sebagai ciri khas perempuan serta kesetaraan jender. Gaya kepemimpinan yang diterapkan dengan baik dan tepat, akan memberikan pengaruh pada kinerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan artinya bahwa kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap
89
kepuasan kerja dan juga kinerja karyawan (Suprapta, et.al, 2015). Besarnya pengaruh gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja sebesar tiga puluh depalan koma tiga persen. Hal ini berarti tiga puluh depalan koma tiga persen kepuasan kerja mendapat pengaruh gaya kepemimpinan feminim sedangkan sisanya enam puluh satu koma tujuh ditentukan oleh faktor lain di luar variabel gaya kepemimpinan feminim. Oleh karena itu terbukti memberikan pengaruh yang positif bagi kepuasan kerja atau sumbangan efektif yang memberi pengaruh gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja.
Analisis pengaruh gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai mendapatkan hasil yang signifikan, setiap kenaikan satu satuan skor gaya kepemimpinan feminim akan menyebabkan kenaikan skor kinerja pegawai. Gaya kepemimpinan yang efektif adalah gaya kepemimpinan yang mampu menggerakkan pegawai untuk bekerja dengan efektif dan efisien, sehingga kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dapat ditingkatkan dan bermuara pada pencapaian tujuan yang di kehendaki oleh organisasi. Kepemimpinan lebih menekankan pada peran pemimpin dalam organisasi yang mencerminkan proses dan berfokus pada kelompok organisasi serta membangun interaksi (Yukl, 2017). Adapun besarnya varian kinerja pengawai yang ditentukan oleh Gaya kepemimpinan feminim adalah sepuluh koma sembilan
90
persen. Hal ini berarti sepuluh koma sembilan persen kinerja pegawai mendapat pengaruh dari gaya kepemimpinan feminim sedangkan sisanya delapan puluh sembilan koma satu ditentukan oleh faktor lain di luar variabel gaya kepemimpinan feminim. Oleh karena itu terbukti memberikan pengaruh yang positif bagi kinerja pegawai atau sumbangan efektif yang memberi pengaruh gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai.
Hasil analisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat dan Setda Kota Salatiga mendapatkan hasil yang signifikan, bahwa setiap kenaikan satu satuan skor kepuasan kerja akan menyebabkan kenaikan skor kinerja pegawai. Adapun besarnya varian kepuasan kerja yang ditentukan dari kinerja pegawai adalah empat puluh enam koma lima persen sedangkan sisanya lima puluh tiga koma lima persen ditentukan oleh faktor lain di luar variabel kepuasan kerja. Kinerja pegawai merupakan seluruh hasil yang diproduksi pada fungsi pekerjaan atau aktifitas khusus selama periode khusus (Amirullah, 2015). Oleh karena itu agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan dan mengetahui pekerjaannya serta dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan yang membentuk kepuasan kerja.
91
Analisis pengaruh gaya kepemimpinan feminim secara tidak langsung terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening sebesar nol koma tujuh ratus enam puluh tujuh sedangkan variabel gaya kepemimpinan feminim langsung terhadap kinerja pegawai sebesar nol koma tiga ratus empat puluh satu. Dari hasil perhitungan yang didapat menunjukkan pengaruh secara tidak langsung melalui kepuasan kerja lebih besar dibandingkan pengaruh gaya kepemimpinan feminim langsung terhadap kinerja pegawai pada pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga. Dalam penelitian Rani Mariam (2009) mengenai gaya kepemimpinan dan budaya organisasi yang berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan secara positif berpengaruh. Instansi perlu memperhatikan tingkat kepuasan kerja untuk kinerja karyawan yang baik dalam instansi. Selain itu disebutkan bahwa faktor faktor lain dalam adanya pemberian pemahaman dan apresiasi terhadap karyawan dengan memberikan kesempatan promosi, serta kesempatan berpartisipasi dan terlibat dalam setiap pengambilan keputusan yang berkaitan juga penting.
Berdasarkan rumusan hipotesis yang menyatakan Ha (Hipotesis alternatif) adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja, gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja
92
pegawai, kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dan pengaruh gaya kepemimpinan feminim secara tidak langsung terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening sedangkan Ho (Hipotesis Nihil) yaitu tidak terdapat pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja, gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dan pengaruh gaya kepemimpinan feminim secara tidak langsung terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada Kantor Inspektorat dan Setda Kota Salatiga. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan (Ha) diterima, dengan signifikansi sebesar 0,000 atau probabilitas kurang dari 0,05 yang berarti semua hipotesis penelitian dapat diterima kebenarannya. Jadi dapat diartikan bahwa semua hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan feminim terhadap kepuasan kerja, gaya kepemimpinan feminim terhadap kinerja pegawai, kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai, gaya kepemimpinan feminim secara tidak langsung terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening dapat diterima kebenarannya.
Pegawai yang mempunyai kemampuan dan kemauan untuk mengerjakan dan mengetahui pekerjaannya akan mempunyai kepuasan kerja yang tinggi yang akan berujung
93
pada peningkatan kinerja. Pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis yang pada gilirannya dapat menyebabkan frustasi.
Salah satu unsur atau faktor yang mampu memberi semangat kerja atau peningkatan kinerja bawahan tidak lain adalah gaya atau sistem kepemimpinan itu sendiri, sehingga apabila gaya kepemimpinan yang diterapkan sesuai dengan situasi atau keadaan organisasi khususnya terhadap bawahan maka akan dapat meningkatkan kinerja pegawai, begitu pula sebaliknya.
Dengan demikian maka gaya kepemimpinan sangat berpengaruh besar terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat dan Sekretariat Daerah Kota Salatiga.