1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SD NEGERI 005 KOTO RAJO
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
Oleh
Dori Hadi Saputra1, Otang Kurniaman,2, Hendri Marhadi,3
Abstract
Including narrative essay writing skills in speaking and writing aspects. Because the image is seen to be described verbally and in writing. However, based on observations in public SDN 005 Koto Rajo particularly with regard to the ability of students to write a narrative essay symptoms or phenomena encountered in Indonesian language teaching in particular the low skill SDN 005 Fourth Grade students of District Koto Rajo Regency of Kuantan Singingi in narrative essay writing, of 30 students only 8 students (26.7%) which could explain the images of written language well or achieve specified KKM school (minimum value of 70). The study was planned in Elementary School 005 District Koto Rajo Regency of Kuantan Singingi. Subjects Research. This research subjects SDN 005 fourth grade students District Koto Rajo Regency of Kuantan Singingi Lower 30 people, consisting of 17 male students and 13 female students.Based on the research results, the answers obtained from the formulation of the problem, namely learning model can improve the picture and picture narrative essay writing skills SDN 005 Fourth Grade students Distict Koto Rajo Regency of Kuantan Singingi. The average value of the skills of students at the beginning of the data is 65.8 or less category, and 26.7% of students completeness or only 8 people.
The first cycle increased to 72.5 or with enough categories, and 70.0% of students completeness or 21 people there. The ability to write a narrative essay on cycle increased to 76.1 or with both categories, and completeness of students increased to 90% or 27 people.
Keyword: Exercise method and Narrative Writing Skills
PENDAHULUAN
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses kegiatan yang menyebabkan guru dan murid melakukan suatu kegiatan bersama-sama atau bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran ini tercapai maka seorang guru harus mampu mempersiapkan komponen-komponen penunjang pembelajaran, mulai dari menjabarkan kurikulum hingga membuat skenario pembelajaran di kelas. Penjabaran tujuan ini harus sesuai dengan karakteristik siswanya, agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan dapat diserap siswa dengan optimal. Untuk mengoptimalkannya guru harus dapat memilih
1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim 0905162603, (082381874088)
2 Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, email [email protected]
3 Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, (081276935482)
2 media yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran melalui media dianggap lebih efektif dibandingkan dengan tanpa memanfaatkan media, apalagi pada tingkat pendidikan dasar. Namun amat disayangkan pada saat ini masih banyak guru yang belum memanfaatkan media pendidikan dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Pembelajaran bahasa di sekolah diarahkan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan.
Untuk mewujudkannya maka pelajaran bahasa Indonesia diprogramkan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap positif terhadap bahasa Indonesia dan ketrampilan berbahasa. Adapun ketrampilan berbahasa dalam kurikulum terdiri atas empat aspek, yaitu keterampilan menyimak, ketrampilan berbicara, ketrampilan membaca dan keterampilan menulis.
Keterampilan menulis karangan narasi termasuk ke dalam aspek berbicara dan menulis. Karena gambar yang dilihat dapat dideskripsikan secara lisan maupun tulisan. Namun berdasarkan hasil pengamatan di SD Negeri 005 Koto Rajo khususnya berkaitan dengan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi ditemui gejala atau fenomena khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia yaitu rendahnya keterampilan siswa kelas IV SD Negeri 005 Koto Rajo Kecamatan Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi dalam menulis karangan narasi, dari 30 orang siswa hanya 8 siswa (26.7%) yang dapat menjelaskan gambar secara bahasa tulis dengan baik atau mencapai KKM yang ditetapkan sekolah (minimal nilai 70).
Rendahnya keterampilan menulis terjadi karena pengajaran yang dilakukan oleh guru kurang menyenangkan. Pengajaran yang menyenangkan dengan model pembelajaran yang tepat, selain dapat membantu siswa dalam memahamai suatu peran, dianggap dapat merangsang keterampilan berbahasa siswa. Dengan penyajian yang menarik dan langsung akan memberikan stimulus yang positif sehingga siswa dapat mengungkapkan kembali dengan sistematis sesuai dengan apa yang didengar, dilihat dan dirasakan.
Kehadiran model pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran menjadi mutlak adanya agar tujuan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru dapat dicapai dengan optimal. Salah satu model pembelajaran yang ditawarkan adalah pemanfaatan model pembelajaran picture and picture. Karena manfaat model picture and picture adalah memotivasi siswa untuk mendorong dan untuk saling membantu diantara siswa dalam menguasai keterampilan atau pengetahuan yang disajikan oleh guru.
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin meneliti dengan judul “Penerapan model pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 005 Koto Rajo Kabupaten Kuantan Singingi”.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Wardani (2004:1.4) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat.
3 Menurut Arikunto (2006), ada bebeerapa ahli yang menggunakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat rmpat tahapan lazim dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi.
Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2012/2013 pada tanggal 01 November 2012 sampai 30 November 2012 . penelitian ini dilaksanakan SD Negeri 005 Koto Rajo Kecamatan Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 005 Koto Rajo Kecamatan Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 30 orang.
Instrumen penelitian berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, evaluasi, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar tes keterampilan siswa. Teknik pengumpulan data terdiri dari tes tertulis dan observasi.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dan data ketercapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum).
Komponen yang dianalisis adalah :
1. Keterampilan siswa menulis karangan Narasi
Ketentuan belajar secara individu, tercapai apabila siswa mencapai 80%
ketuntasan individu dapat dihitung dengan rumus:
% 100 seluruhnya x
skor Jumlah
diperoleh yang
skor Jumlah Individu
Ketuntasan  (KTSP,2006:36)
Ketuntasan klasikal tercapai apabila 80% dari seluruh siswa memperoleh dengan nilai minimal 75 maka kelas itu dikatakan tuntas. Adapun rumus yang dipergunakan untuk menentukan ketuntasan klasikal sebagai berikut:
100 JS x
KK  JT (KTSP, 2006:382) KK = Ketuntasan klasikal
JT = Jumlah siswa yang tuntas JS = Jumlah siswa seluruhnya 2. Aktivitas Guru dan Siswa
Aktivitas guru dan siswa dapat diukur dari lembar observasi guru dan siswa, data diolah dengan menggunakan rumus
100 Maksimum x
Skor
didapat Yang
Nilai Skor
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan pelaksanaan tindakan dan satu kali pertemuan Ulangan Harian. Setiap pertemuan dibantu oleh observer untuk mengamati aktifitas siswa dan guru selama
4 proses pembelajaran. Setiap kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture dan kartu soal jawaban.
Tndakan Siklus I
Pelaksanaaan Tindakan Siklus I
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 1 November 2012 selama 2 jam pelajaran, dengan materi menulis karangan narasi. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 30 orang siswa. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture dan berpedoman pada lembar aktivitas guru dan siswa.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 2 November 2012 selama 2 jam pelajaran, dengan materi menulis karangan narasi. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 28 orang siswa, dan yang 2 lagi tidak hadir kesekolah dikarenakan sakit Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture dan berpedoman pada lembar aktivitas guru dan siswa.
Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan pengamat dari hasil pengamatan yang dilakukan selama melakukan tindakan pada siklus I, secara keseluruhan belum terlaksana dengan baik. Adapun aktivitas guru yang masih perlu diperbaiki adalah sebagai berikut :
a) Guru banyak menghabiskan waktu dalam mengkoreksi hasil kerja siswa
b) Ketuntasan belajar siswa belum mencapai 85% siswa memperoleh nilai minimal 70.
Melalui hasil diskusi dengan pengamat, perbaikan terhadap kelemahan- kelemahan pembelajaran pada siklus pertama adalah sebagai berikut:
a) Sebaiknya guru mempelajari ulang langkah-langkah model pembelajaran picture and picture
b) Mengorganisir waktu untuk tiap aktivitas pembelajaran
c) Ketuntasan belajar siswa dapat ditingkatkan seiring meningkatnya aktivitas pembelajaran.
Pelaksanaaan Tindakan Siklus II
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Senin tanggal 05 November 2012 selama 2 jam pelajaran, dengan materi menulis karangan narasi. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 30 orang siswa. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture dan berpedoman pada lembar aktivitas guru dan siswa.
Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 08 November 2012 selama 2 jam pelajaran, dengan materi menulis karangan narasi. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 30 orang siswa. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture dan berpedoman pada lembar aktivitas guru dan siswa.
Refleksi Siklus II
Berdasarkan dari data perolehan nilai evaluasi terhadap keterampilan menulis karangan narasi dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture kelas IV SD Negeri 005 Koto Rajo Kabupaten Kuantan Singingi, maka dapat disimpulkan setiap individu telah mencapai nilai dengan kategori sedang, artinya 90 % siswa telah mencapai target yang telah diharapkan yaitu sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal, yaitu 70).
5 Aktivitas siswa termasuk dalam kategori baik, terlihat perolehan nilai aktivitas siswa dalam 7 aspek yang dijadikan penilaian. Dari aspek memahami penjelasan guru tentang model pembelajaran picture and picture didapat persentase tertinggi, yaitu 100% dengan kategori tinggi.
Aktivitas guru juga mengalami peningkatan, di mana 7 aspek yang dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik. Perolehan nilai aktivitas guru dalam 7 aspek yang dijadikan penilaian didapat lima kategori aktivitas guru yang memperoleh nilai baik sekali, yaitu pada aspek: menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyajikan materi sebagai pengantar yaitu memberikan contoh cara membuat karangan narasi sesuai gambar, menunjukkan/memperlihatkan gambar dan membuat kesimpulan pelajaran.
Analisis Deskripsi Hasil Penelitian Yaitu : 1. Analisis Aktivitas Guru dan Siswa
a. Aktivitas Guru dalam proses pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilaksanakan mengalami peningkatan pada aktivitas guru setiap pertemuan siklus I, siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Guru
No Hasil Pembelajaran Rata-rata Nilai Kategori
1 Siklus I Pertemuan 1 71.4 Baik
2 Siklus I Pertemuan 2 75.0 Baik
3 Siklus II Pertemuan 1 82.1 Baik
4 Siklus II Pertemuan 2 89.3 Baik
Jumlah 317.8
Rata-rata 79.5 Baik
Melalui tabel 1 aktivitas guru secara keseluruhan telah dilakukan dengan baik.
Pada siklus pertama pertemuan pertama diperoleh rata-rata nilai 71.4 atau dengan kategori baik, siklus pertama pertemuan kedua meningkat menjadi 75.0 atau dengan kategori baik, siklus kedua pertemuan pertama meningkat menjadi 82.1 atau dengan kategori baik, dan siklus kedua pertemuan kedua meningkat menjadi 89.3 atau dengan kategori baik. Sehingga secara keseluruhan rata-rata aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture adalah 79.5 atau dengan kategori baik.
Karena aktivitas guru telah mencapai hasil yang memuaskan, maka penelitian berakhir pada siklus II pertemuan keempat dan kelima.
b. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilaksanakan mengalami peningkatan pada aktivitas siswa setiap pertemuan siklus I, siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
6 Tabel 2
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
No Aktivitas Siswa yang Melakukan Aktivtas
dengan Baik
Rata- rata Siklus I Siklus II
Pert. 1 Pert. 2 Pert. 1 Pert. 2 1 Memperhatikan penjelasan guru
tentang kompetensi yang ingin dicapai, yaitu menulis karangan narasi berdasarkan gambar
74.2 75.8 76.7 79.2 76.5
2 Memperhatikan dan mencatat materi pelajaran yang diberikan guru
75.0 76.7 77.5 80.0 77.3 3 Memperhatikan gambar yang
diberikan 75.0 76.7 76.7 79.2 76.9
4 Siswa membuat karangan
berdasarkan gambar dengan benar 74.2 75.8 76.7 79.2 76.5 5 Siswa memperhatikan dan mecatat
hasil koreksi dari guru 65.0 69.2 75.0 78.3 71.9 6 Siswa memperhatikan kembali
penjelasan guru tentang cara menulis karangan dengan menentukan tema karangan, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan karangan
menjadi karangan yang padu
60.0 65.8 75.0 80.0 70.2
7 Siswa bersama guru membuat
kesimpulan pelajaran 63.3 65.0 75.0 77.5 70.2
Rata-rata Skor 69.5 72.1 76.1 79.0 76.8
Aktivitas siswa kelas IV SD Negeri 005 Koto Rajo Kabupaten Kuantan Singingi selama mengikuti proses pembelajaran melalui model pembelajaran picture and picture tergambar jelas pada tabel 2. Berdasarkan hasil siklus I pertemuan 1 dan 2, serta siklus II pertemuan 1 dan 2, diperoleh rata-rata sebagai berikut:
a) Memperhatikan penjelasan guru tentang kompetensi yang ingin dicapai, yaitu menulis karangan narasi berdasarkan gambar, diperoleh rata-rata 76.5 atau dengan kategori baik. Artinya sebagian besar siswa melakukan aktivitas ini b) Memperhatikan dan mencatat materi pelajaran yang diberikan guru, diperoleh
rata-rata 77.3 atau dengan kategori baik. Artinya sebagian besar siswa melakukan aktivitas ini
c) Memperhatikan gambar yang diberikan, diperoleh rata-rata 76.9 atau dengan kategori baik. Artinya sebagian besar siswa melakukan aktivitas ini
d) Siswa membuat karangan berdasarkan gambar dengan benar, diperoleh rata- rata 76.5 atau baik. Artinya sebagian besar siswa melakukan aktivitas ini e) Siswa memperhatikan dan mecatat hasil koreksi dari guru, diperoleh rata-rata
71.9 atau dengan kategori baik. Walapun secara rata-rata diperoleh kategori
7 sedang, namun pada pertemuan kedua siklus pertama hingga siklus kedua pertemuan kedua sudah berkategori baik
f) Siswa memperhatikan kembali penjelasan guru tentang cara menulis karangan dengan menentukan tema karangan, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan karangan menjadi karangan yang padu, diperoleh rata-rata 70.2 atau dengan kategori baik. Walapun secara rata-rata diperoleh kategori sedang, namun pada pertemuan kedua siklus pertama hingga siklus kedua pertemuan kedua sudah berkategori baik
g) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pelajaran, diperoleh rata-rata 70.2 atau dengan kategori baik. Artinya sebagian besar siswa melakukan aktivitas ini.
Kemudian secara keseluruhan diketahui secara klasikal siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Hal ini diketahui dari rata-rata skor 76.8.
Berdasarkan bab III, bahwa skor 76.8 berada di antara interval 70 – 89 atau dengan kategori baik.
2. Analisis Rekapitulasi Hasil Ulangan Harian
Keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 005 Koto Rajo Kabupaten Kuantan Singingi mengalami peningkatan dari tes awal ke siklus pertama pertemuan pertama, siklus pertama pertemuan kedua, siklus kedua pertemuan pertama, dan siklus kedua pertemuan kedua. Peningkatan ini dapat dilihat dalam bentuk tabel berikut ini.
Tabel 3
Rekapitulasi Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Negeri 005 Koto Rajo Kabupaten Kuantan Singingi
SKOR KATEGORI DATA AWAL SIKLUS I SIKLUS II
86 - 100 Baik Sekali - (0%) - (0%) - (20%)
71 - 85 Baik 8 (26.7)%) 21 (70.0%) 27 (90%)
56 - 70 Cukup 22 (73.3%) 9 (30.0%) 3 (10%)
41 - 55 Kurang - (0%) - (0%) - (0%)
0 – 40 Kurang Sekali - (0%) - (0%) - (0%)
Rata-rata 65.8 72.5 76.1
Kategori Cukup Cukup Baik
Siswa yang Tuntas 8 siswa (26.7%) 21 siswa (70.0%)
27 siswa (90%)
Siswa yang Tidak Tuntas 22 siswa (73.3%)
9 siswa (30.0%)
3 (10%)
Jumlah Siswa 30 30 30
Sumber: Data Olahan Penelitian 2013
Diketahui dari tabel 3, rata-rata nilai keterampilan siswa pada data awal adalah 65.8 atau dengan kategori sedang, dan ketuntasan 26.7% siswa atau hanya 8 orang.
Siklus pertama meningkat menjadi 72.5 atau dengan kategori cukup, dan ketuntasan 70.0% siswa atau hanya 21 orang, siklus pertama
8 Keterampilan menulis karangan narasi pada siklus kedua meningkat menjadi 76.1 atau dengan kategori baik, dan ketuntasan meningkat menjadi 90% siswa atau 27 orang.
PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis hasil penelitian terbukti bahwa metode pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran.
Hal ini dapat dilihat dari data tentang aktivitas guru dimulai dari awal penelitian yaitu Pada siklus pertama pertemuan pertama diperoleh rata-rata nilai 71.4 atau dengan kategori baik, siklus pertama pertemuan kedua meningkat menjadi 75.0 atau dengan kategori baik, siklus kedua pertemuan pertama meningkat menjadi 82.1 atau dengan kategori baik, dan siklus kedua pertemuan kedua meningkat menjadi 89.3 atau dengan kategori baik. Sehingga secara keseluruhan rata-rata aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture adalah 79.5 atau dengan kategori baik.
Sehingga secara keseluruhan rata-rata aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture adalah 79.5 atau dengan kategori baik. Karena aktivitas guru telah mencapai hasil yang memuaskan, maka penelitian berakhir pada siklus II pertemuan keempat dan kelima.
Berdasarkan ketercapaian KKM terlihat jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan pada ulangan harian I, dan II dari skor dasar, dimana pada skor dasar jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 8 orang. Siklus pertama meningkat menjadi 72.5 atau dengan kategori cukup, dan ketuntasan 70.0% siswa atau ada 21 orang, pada ulangan harian II kembali meningkat menjadi 27 orang (90.00%).
Siswa yang memperoleh nilai tinggi juga mengalami peningkatan pada ulangan harian I dan II dari skor dasar dan siswa yang memperoleh nilai rendah dan sedang menurun pada ulangan harian I dan II dari skor dasar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan skor keterampilan siswa menulis karangan narasi setelah diterapkan model pembelajaran picture and picture.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan terhadap penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi dengan model pembelajaran picture and picture siswa kelas IV SD N 005 Koto Rajo Kabupaten Kuantan Singingi.
Rata-rata nilai keterampilan siswa pada data awal adalah 65,8 atau dengan kategori kurang, dan ketuntasan 26,7% siswa atau hanya 8 orang. Pada siklus pertama nilai keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi meningkat menjadi 72,5 atau dengan kategori cukup, dan ketuntasan 70,0% siswa atau ada 21 orang. Keterampilan menulis karangan narasi pada siklus kedua pertemuan kedua meningkat menjadi 76.1 atau dengan kategori baik, dan ketuntasan meningkat menjadi 90% siswa atau 27 orang siswa tuntas.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD N 005 Koto Rajo Kabupaten Kuantan Singingi dapat ditingkatkan dengan model pembelajaran picture and picture. Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi “Peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dengan
9 model pembelajaran picture and picture siswa kelas IV SD N 005 Koto Rajo Kabupaten Kuantan Singingi” dapat “diterima”.
SARAN
Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyampaikan beberapa saran. Saran yang dimaksud adalah:
1. Untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi di sekolah diharapkan kepada Guru Bahasa Indonesia dan Sastra dapat menggunakan model pembelajaran picture and picture.
2. Untuk siswa agar lebih serius dalam mempelajari tentang menulis karangan narasi.
3. Kepada peneliti selanjutnya agar meneliti lebih dalam tentang menulis karangan narasi demi kesempurnaan penelitian selanjutnya.
4. Kepada kepala sekolah perlu memantau dan membina terhadap dampak kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , sebagai bahan penilaian kemajuan yang telah dicapai, sehingga apa yang ditemukan pada PTK dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
5. Kepada pengawas perlu mengadakan kunjungan supervisi terhadap peneliti dalam pelaksanaan PTK sedang berlangsung, agar apa yang ditemukan dapat diimplementasikan pada proses pelaksanaan pembelajaran
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Dr. H. M. Nur Mustafa, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau yang telah memberikan dorongan dalam mengikuti perkuliahan.
2. Drs. H. Lazim.N. M.Pd., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau yang telah memberikan arahan, saran-saran dalam penulisan skripsi ini.
3. Otang Kurniaman, S.Pd.,M.Pd, selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan masukkan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
4. Hendri Marhadi, SE.,M.Pd, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu
untuk membimbing dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh Bapak/Ibu dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah banyak membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan bimbingan.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil hingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru DAFTAR PUSTAKA
Alwi. 1992. Pembinaan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Anonimous. 2012. Model Pembelajaran Picture and picture. Dikutip dari: http://ras- eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-picture-and-picture.html.
diakses tanggal 23 Juli 2012.
Arikunto, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
KTSP. 2007. Panduan Lengkap KTSP. Yogyakarta: Pustaka Yudhisia.
10 Razak, Abdul. 2000. Membaca Pemahaman Teori dan Aplikasi pengajaran
Pekanbaru: Autografika.
Sadiman. 2006. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.
Jakarta: Rajawali Perss.
Shanty, dkk. 2006. Modul Menulis. Pekanbaru: Cendikia Insani.
Slamet. 2009. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah dasar. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT.
Penerbitan dan Percetakan UNS UNS Press)
Syah. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tarigan. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wardani, dkk. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: UT.