• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi berasal dari bahasa latin “communicatio” yang berarti sama, maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi. Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam Mulyana (2012:76) yaitu menyamakan persepsi antara penyampai dan penerima, Menurut KBBI komunikasi merupakan proses penyampaian dan penerimaan suatu informasi atau pesan antara dua individu atau lebih sehingga informasi atau pesan tersebut dapat dipahami.

Firmansyah (2020) menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan berupa gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada penerima pesan agar mampu memahami pesan yang dimaksud pengirim.

Definisi Firmansyah, dapat diketahui bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude) yang dalam kehidupan sosial dan politik memainkan peranan yang amat penting.

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media, lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, tulisan, seni dan lain-lain (Puspitasari, 2010). Oleh karena itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya.

(2)

2. Model Komunikasi

Komunikasi memiliki peran penting pada semua aspek kehidupan, termasuk organisasi. Kegiatan dalam organisasi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan komuikasi karena komunikasi mempunyai peran sebagai tools (alat) dalam menyampaikan informasi pada sebuah organisasi. Seiring perkembangan zaman, untuk menciptakan suatu komunikasi organisasi yang baik harus memahami bagaimana proses dan model komunikasi. Proses komunikasi menjabarkan tentang bagaimana berkomunikasi dalam dunia kerja. Sedangkan untuk model komunikasi merupakan suatu pendekatan yang tepat digunakan dalam kegiatan komunikasi sehingga mampu menciptakan sebuah komunikasi organisasi yang baik. Banyak model komunikasi yang dapat diterapkan dalam organisasi, namun ada model yang banyak digunakan yaitu model Lasswell dikarenakan model ini yang sangat mudah dipahami.

a. Model Lasswell

Menurut Harold Lasswell dalam (Irpannusir, 2020) komunikasi akan berjalan dengan baik apabila melalui lima tahap. Kelima itu adalah Who (siapa orang yang menyampaikan komunikasi (komunikator). Say what (apa yang disampaikan). In which channel (saluran atau media apa yang digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi. To whom (siapa penerima pesan atau komunikan). With what effect (perubahan apa yang terjadi ketika komunikan menerima pesan komunikasi yang telah tersampaikan. Model Lasswell dapat digambarkan skrema sebagai berikut ini :

Gambar 2.1 Model Komunikasi Lasswell

Gambar skema diatas diambil dari Werner J. Severin and James W. Tankard, Jr. Communication Theoris, Orgins, Methods and Uses in The Mass Media. Newyork: Logman, 1997, hlm. 38.

(3)

Skema di atas menjelaskan bagaimana komunikasi bisa bekerja secera terstruktur dan sesuai dengan sasaran yang dituju. Adapaun lima unsur diatas adalah elemen-elemen yang tidak dapat dihilangkan sehingga harus dimasukkan dalam sebuah kegiatan komunikasi termasuk komunikasi organisasi.

b. Proses Komunikasi

Gambar 2.2 Proses Komunikasi Transmission of encoded massage

Trough media channels

Sumber: Argiris, 1994 Feedback to sender

3. Fungsi Komunikasi

Fungsi merupakan kemampuan yang bisa digunakan dalam mencapai suatu tujuan tertenu. Komunikasi bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan menggunakannya sebagai ilmu, seni dan lapangan pekerjaan. Komunikasi memiliki bermacam-macam tipe yaitu komunikasi dengan dirinya sendiri atau biasa disebut dengan komunikuasu intrapersonal, komunikasi dengan orang lain (antar prinadi), komunikasi personal, komunikasi publik dan juga komunikasi massa.

Menurut (Malik, 2014) komunikasi intrapersonal memiliki fungsi untuk mengembangkan daya kreativitas, imajinasi, pengendalian diri, serta melatih kematangan berfikir. Dengan adanya fungsi seperti itu maka manusia dapat

(4)

keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki, sehingga tahu diri dan juga mengetahui cara membawa diri guna membawakan diri dalam bermasyarakat.

Sedangkan menurut (Sutrisno, 2010) fungsi komunikasi adalah sebagai berikut:

a. Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan individu. Manusia akan tumbuh dan berkembang melalui komunikasi dengan lingkungan, sehingga semakin sering melakukan komunikasi maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh dan semakin cepat pula untuk menjadi pribadi yang berkembang.

b. Belajar atau mengembangkan diri. Erat korelasinya antara pertumbuhan dengan proses pengembangan diri. Dalam hal ini belajar merupakan mengumpulkan atau mencari informasi baru yang tidak diketahui. Sedangkan pertumbuhan mencakup kepribadian secara keseluruhan.

c. Kesadaran diri. Berkat adanya komunikasi manusia dapat lebih mengenal dirinya sendiri. Secara tidak langsung seorang manusia akan menerima informasi mengenai dirinya dari orang lain.

d. Integrasi dengan masyarakat atau lingkungan. Manusia berada dalam satu dunia yang sama. Dunia yang dimaksud merupakan lingkungan perseptual atau biasanya disebut dengan kerangka acuan. Agar bisa bertahan hidup manusia mengubah pikiran dan tingkah laku secara terus-menerus.

4. Arah komunikasi

Secara umum terdapat dua jaringan dalam komunikasi yaitu komunikasi formal dan komunikasi tidak formal. Menurut Gunawan dalam (Handayani, 2018) menjelaskan bahwa komunikasi formal merupakan jaringan komunikasi yang arah aliran komunikasi mengikuti hirarki dari suatu organisasi sedangkan komunikasi non formal merupakan komunikasi yang tidak mengikuti hirarki suatu organisasi.

Menurut Robbins dalam (Ida Ayu Brahmasari, 2009) menjelaskan bahwa komunikasi dapat dilakukan secara vertikal dan horizontal. Adapun pengertian komunikasi vertikal dan horizontal yaitu:

a. Komunikasi vertikal memiliki dua aliran komunikasi yaitu ke bawah dan ke atas. Komunikasi ke atas yaitu arus komunikasi yang dilakukan oleh karyawan atau anggota kepada atasan atau anggota yang memiliki jabatan lebih tinggi.

(5)

Menurut Pace dalam (Widiarto, 2008) menjelaskan bahwa komunikasi ke atas merupakan arus komunikasi dari otoritas yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi. Arus komunikasi ke atas biasanya dilakukan dengan penyampaian suatu informasi tentang tugas yang telah diselesaikan, menyampaikan informasi perihal masalah yang sulit dituntaskan, serta menyampaikan keluhan tentang diri sendiri maupun pekerjaan.

b. Komunikasi horizontal merupakan arus komunikasi yang dilakukan oleh anggota yang memiliki kedudukan yang sama dengan tujuan untuk koordinasi, menyamakan perpepsi, serta menjaga visi misi organisasi. Menurut Robbins dalam (T & Kurniawan, 2014) komunikasi horizontal dilakukan oleh orang yang memiliki otoritas sama atau satu level. Pesan yang dikirimkan biasanya berkaitan dengan tugas atau perintah, tukar menukar informasi, mencari cara dalam menyelesaikan konflik dan koordinasi. Koordinasi diperlukan dengan tujuan memelihara keharmonisan organisasi.

Pola komunikasi merupakan gambaran sederhana dari proses komunikasi yang mencerminkan kaitan antar suatu komponen. Menurut (Djamarah, 2004) pola komunikasi adalah bentuk atau hubungan antara dua individu atau lebih dalam proses penyampaian dan penerimaan suatu infomasi dengan cara yang sesuai sehingga informasi yang dimaksud dapat diartikan dengan baik. Menurut (Gunawan, 2013) definisi dari pola komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau penerimaan pesan yang dilakukan oleh antar individu atau lebih dengan menggunakan cara yang dianggap sesusai sehingga maksud dan tujuannya dapat dipahami.

Dari penjelesan di atas dapat diartikan bahwa pola komunikasi dapat mengaitkan dua komponen yaitu, perencanaan yang nantinya akan menjadi cara- cara atau strategi untuk tindakan yang dilakukan, dengan komponen-komponen pokok yang menjadi landasan terjadinya hubungan antar individu atau antar organisasi. Organisasi mempunyai berbagai jenis pola komunikasi, pola komunikasi berkaitan dengan pengaturan saluran dari pesan yang akan dialirkan dari satu orang ke orang lainnya. Menurut (Wuri Rahmawati, 2019) secara umum

(6)

terdapat lima pola komunikasi yaitu: lingkaran (circle), roda (wheel), Y, rantai (chain) dan semua saluran atau bintang (all-channel). Pola komunikasi tersebut berlaku untuk komunikasi yang dilakukan dengan bertatap muka secara langsung mapun yang dilakukan menggunakan bantuan media komunikasi seperti memo, telepon, e-mail, dan video conference.

a. Pola komunikasi rantai

Pola komunikasi rantai merupakan salah satu pola komunikasi organisasi.

Nainggolan, dkk (2018:48) menjelaskan bahwa pada pola komunikasi rantai pesan dikirimkan hanya ke anggota yang terletak di sebelahnya. Pada pola komunikasi ini yang berada di tengah akan mendapatkan pesan lebih dari yang ad pasa posisi ujung.

Gambar 2.3 Pola Komunikasi Rantai

Sumber: Nainggolan, dkk. 2018 Komunikasi Organisasi: Teori , Inovasi dan Etika hlm 49. Jakarta: Yayasan kita menulis

b. Pola Komunikasi bintang

Pola komunikasi rantai merupakan salah satu pola komunikasi organisasi.

Nainggolan, dkk (2018:50) menjelaskan bahwa pada pola komunikasi ini setiap anggota dapat berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya. Setiap anggota mempunyai kemampuan yang sama untuk memengaruhi lainnya. Pola komunikasi ini disebut juga semua saluran (all-channel pola komunikasi bintang dapat dilihat berikut ini

(7)

Gambar 2.4 Pola Komunikasi Bintang atau All-Channel

Sumber: Nainggolan, dkk. 2018 Komunikasi Organisasi: Teori , Inovasi dan Etika hlm 50. Jakarta: Yayasan kita menulis

c. Pola komunikasi roda

Pola komunikasi roda mempunyai pemimpin yang jelas, yaitu yang posisinya di pusat. Orang ini satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota ingin berkomunikasi dengan anggota lain pesannya harus disampaikan melalui pimpinannya.

(Masmuh, 2010) menjelaskan bahwa pola komunikasi roda memiliki arah seluruh informasi berlangsung pada individu yang menduduki posisi umum yang bisa ditemui oleh seluruh anggota organisasi. Individu yang berada dalam posisi umum melakukan kontak dan menerima informasi berupa pesan yang disampaikan oleh anggota organisasi lain dan dapat memecahkan masalah atau kendala organisasi dengan saran dan persetujuan anggota lainnya. Gambar pola komunikasi Y dapat dicermati pada gambar berikut.

Sumber: Masmuh, A. 2010 Komunikasi Organisasi dalam perspektif teori dan praktek Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang

d. Pola komunikasi Y

Pola komunikasi Y terdapat pemimpin yang jelas. Anggota ini dapat mengirimkan dan menerima pesan dari dua orang lainnya. Ketiga orang lainnya komunikasinya terbatas hanya pada satu orang lainnya. (Masmuh, 2010)

(8)

memaparkan bahwa pada pola Y garis koordinasi komunikasi berfokus pada satu titik atau satu orang. Dalam penyampaian informasi kepada anggota organisasi lainnya harus melalui pemimpin, sehingga informasi berarah dari atasan ke bawahan. Gambar pola Y dapat dicermati melalui gambar berikut.

Sumber: Masmuh, A. 2010 Komunikasi Organisasi dalam perspektif teori dan praktek hlm Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

e. Pola komunikasi

(Masmuh, 2010) menjelaskan bahwa pola komunikasi lingkaran merupakan sebuah pola komunikasi yang memiliki arah penyampaian informasi semua anggota berkomunikasi satu dengan lainnya hanya melalui sejenis sistem pengulangan pesan.

Sumber: Masmuh, A. 2010 Komunikasi Organisasi dalam perspektif teori dan praktek hlm Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

(9)

B. Organisasi

1. Pengertian Organisasi

Organisasi berasal dari bahasa latin “organizare” yang memiliki arti membuat atau menjadikan bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi. Sehingga organisasi memiliki arti yaitu bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain.

Menurut (Pius A. Partanto, 2006) menyatakan bahwa organisasi merupakan susunan atau aturan yang tersusun dari berbagai bagian sehingga menciptakan satu kesatuan yang terstruktur guna mencapai suatu tujuan

Berdasarkan penjelasan dari para ahli di atas dapat diartikan organisasi merupakan sebuah wadah bagi sekumpulan orang dengan peran masing-masing yang mempunyai tujuan sama dan saling bergantung satu sama lain. Keberadaan organisasi memiliki peranan dan kedudukan sangat penting bagi kehidupan masyarakat karena kegiatan organisasi mempermudah dan memperlancar kehidupan masyarakat, sebagai contoh pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan perbankan, hingga pelayanan pengelolaan hutan.

2. Fungsi Organisasi

Organisasi memiliki beberapa fungsi. Fungsi organisasi menurut Muhammad (1995:32) adalah sebagai berikut.

a. Memenuhi kebutuhan pokok organisasi

Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup organisasi tersebut. Misalnya, pada umumnya organisasi membutuhkan gedung sebagai tempat beroperasi, uang atau modal untuk biaya pekerja atau fasilitas yang diperlukan.

b. Menjadi sarana untuk mengembangkan tugas dan tanggungjawab

Pada masyarakat kecil, pemilik perusahaan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Jadi, di samping adanya tanggung jawab karena adanya standar yang diikuti, ada tanggung jawab yang diberikan oleh undang-undang.

c. Menjadi sarana dalam memproduksi barang atau orang

(10)

Fungsi utama organisasi adalah memproduksi barang atau orang sesuai dengan jenis organisasi tersebut. Misalnya, organisasi pendidikan produksinya adalah calon-calon pengajar, organisasi tekstil produksinya adalah tekstil dengan berbagai macam motif dan corak.

C. Komunikasi Organisasi

1. Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh suatu kelompok. Menurut Goldhaber dalam (Hidayati) menjelaskan bahwa komunikasi organisasi ialah proses pembuatan pesan dan nantinya akan saling ditukar satu sama lain di dalam suatu pola yang saling terhubung dan bergantung dengan yang lainnya sehingga dapat mengatasi lingkungan yang sifatnya dinamis. Dalam (Hidayati) terdapat tujuh komponen pokok yaitu, 1) proses, 2) pesan, 3) jaringan, 3) saling tergantung, 4) berhubungan, 5) lingkungan 6) dinamis (berubah-ubah). Oleh karena itu komunikasi organisasi juga mempunyai arti penjabaran pesan di setiap bagian dalam organisasi.

Komunikasi organisasi dilakukan guna memenuhi kebutuhan organisasi dan kebutuhan anggotanya. Setiap anggota memiiki kebutuhan yang secara tidak langsung masuk ke kehidupan kerjanya, hal tersebut yang memengaruhi motivasi anggota dalam melaksanakan pekerjaanya dalam organisasi, dari sinilah perilaku- perilaku manusia dalam organisasi dapat dipahami. Efektivitas komunikasi dalam organisasi tergantung pada ketepatan informasi.

2. Fungsi Komunikasi Organisasi

Komunikasi dalam suatu organisasi berperan penting dalam proses-proses yang terjadi, seperti saat pengambilan suatu kebijakan, menyusun sebuah perencanaan, penilaian kinerja, melakukan pengontrolan dan lai-lain. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Scott & Mitchell (Hakim, 2000) bahwasannya komunikasi organisasi memiliki empat fungsi yaitu 1) menjadi control dalam penentuan tugas dan kewajiban serta tangungg jawab dari setiap individu, 2) menjadi jembatan dalam pemberian data atau informasi guna menjadi landasan

(11)

dalam pengambilan keputusan, 3) menjadi sarana untuk menjalain relasi dalam dan luar suatu organisasi, 4) menjadi sarana bagi setiap individu dalam organisasi untuk dapat menyampaiakan suatu pendapat.

D. Lembaga Masyarakat Desa Hutan

1. Definisi Lembaga Masyarakat Desa Hutan

Lembaga Masyarakat Desa Hutan atau yang biasa disingkat dengan LMDH merupakan suatu lembaga yang didirikan oleh masyarakat yang wilayah desanya berada di dalam atau di sekitaran hutan. Masyarakat yang tergabung dalam LMDH mempunyai hak untuk mengelola hutan guna memenuhi kebutuhannya dengan memanfaatkan hutan dalam konteks sosial, ekonomi, politik dan budaya. (Awang, et al. 2008). Lembaga Masyarakat Desa Hutan merupakan lembaga non profit (sosial kemasyarakatan) yang bertujuan mencipatakan kemandirian melalui kerjasama dengan perum perhutani dalam pengelolaan sumber daya hutan.

Berdasarkan penjelasan kedua ahli tersebut dapat diartikan bahwa Lembaga Masyarakat Desa Hutan merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sekitar hutan supaya dapat mandiri memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola hutan di sekitarnya.

2. Tujuan Pengembangan Lembaga Masyarakat Desa Hutan

Semua organisasi pasti memiliki cita-cita dan tujuan masing-masing. Tujuan pengembangan LMDH menurut (Awang, Himmah et al. 2008) adalah:

a. Untuk meningkatkan kemampuan LMDH dalampengelolaan lembaganya, b. Pengembangan lembaga melalui pendekatan partisipatif

c. Memberikan prespektif yang berbeda dengan tujuan mengembangkan lembaga masyarakat, dan

d. Memberikan arahan juga nasihat yang sifatnya sederhana akan tetapi memiliki kualitas yang baik guna mengembangkan lembaga.

3. Manfaat Pengembangan Lembaga Masyarakat Desa Hutan

Menurut (Awang, et al. 2008) manfaat pengembangan LMDH adalah untuk meningkatkan mutu kemampuan lembaga kemasyarakatan dalam mengelola suatu

(12)

lembaga secara tunggal ataupun bersama-sama , serta mendorong lembaga agar mempunyai power dalam menghadapi intervensi dari luar lembaga.

E. PenelitianTerdahulu

Penelitian yang relevan dilakukan oleh (Brahmasari and Siregar. 2009) yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi Terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan Pada PT Central Proteinaprima Tbk”

menunjukkan hasil bahwa (1) Budaya organisasi mempunyai peran yang sangat penting terhadap sikap displin karyawan (2) Kepemimpinan situasional mempunyai pengaruh yang sangat tinggi terhadap sikap displin karyawan (3) Pola komunikasi mempunyai peran penting terhadap tingkat kinerja kerja karyawan, (4) Disiplin kerja mempunyai peran penting terhadap tingkat kinerja kerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan oleh Brahmana., et al yang berjudul “Pola Komunikasi Organisasi Dalam Peningkatan Kinerja Pegawai di Kantor Lurah Gung Leto Kecamatan Kabanjahe” memperlihatkan pola komunikasi organisasi yang dipakai adalah pola komunikasi roda, yang mana posisi sentral diisi oleh pimpinan sehingga mempunyai peran penting dalam proses menyampaikan informasi, karena semua arus informasi harus melewati pimpinan dahulu dan juga semua laporan, instruksi, perintah kerja dan kepengawasan terpusat pada satu orang yang memimpin. Akan tetapi jika ditinjau dari kinerja pegawai secara langsung dapat ditemui sikap terlambat pada jam kedatangan kerja dan juga masih ditemukan adanya pegawai yang tidak menyelaksanakan atau menyelesaikan tugas-tugas pokok yang diberikan Hal ini menyebabkan pola komunikasi roda yang diterapkan tidak berjalan dengan baik, dikarenakan ketika pimpinan sedang atau akan mengerjakan tugas pokok dan fungsinya masih kurang mengikutsertakan bawahannya dalam praktek pelaksanaan dilapangan.

Penelitian tersebut dimaksudkan sebagai rujukan untuk mengetahui pola komunikasi organisasi pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan Ngudi Lestari dalam melaksanakan aktivitas organisasi.

Gambar

Gambar 2.1 Model Komunikasi Lasswell
Gambar 2.2 Proses Komunikasi   Transmission of encoded massage
Gambar 2.3 Pola Komunikasi Rantai
Gambar 2.4 Pola Komunikasi Bintang atau All-Channel

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan teori agency, hubungan manajemen laba dengan ukuran perusahaan dijelaskan bahwa agen (manajemen) perusahaan kecil cenderung akan menaikkan laba di dalam

Namun perbaikan perekonomian terus dilakukan oleh pemerintah juga koperasi intako yang menaungi mayoritas dari pengusaha industri tas dan koper (Intako)

Intervensi (perencanaan) keperawatan adalah bagian dari tahap proses keperawatan yang meliputi tujuan perawatan, penetapan kriteria hasil, penetapan rencana tindakan

yang mudah didapat dalam masakan kuliner juga tersedia dalam aplikasi dan panduan sekitar cara pengolahan bahan-bahan yang akan dimasak tersebut. Resep Masakan Khas Kalimantan

Muhawarah, namun dalam pertemuan ini proses pembelajaran belum terselesaikan karena terbatasnya waktu, maka proses pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan kedua.

ENDAN ANWARDANI KUNINGAN 3/10/1962 Lk KK ISLAM TAMAT SD/SEDERAJAT BURUH HARIAN LEPAS MAR`AH OOM NURMAH KUNINGAN 1/6/1965 Pr ISTRI ISLAM SLTA/SEDERAJAT MENGURUS RUMAH TANGGA ODAH

Demikian juga pembagian al-Qur’an ke dalam surat dan ayat yang tidak sama panjang dan pendeknya, surat-surat yang paling pendek sekalipun seperti surat al-Kawtsar yang hanya

Keberkesanan wakaf tunai dilihat dari perspektif prestasi kutipan dana wakaf di Selangor dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah membuat perancangan yang rapi