i LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
NELIDA (BONEKA LIMBAH CERDAS) SEBAGAI SARANA EDUKASI PENDIDIKAN SEKSUAL DALAM UPAYA MENCEGAH KEKERASAN DAN
PENYIMPANGAN SEKSUAL PADA ANAK DI SD MUHAMMADIYAH 9 SURABAYA
BIDANG KEGIATAN
PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan Oleh
Erica Ayu Damayanti Ketua 20161660168 Angkatan 2016 Marta Kusuma Putri Anggota 20161660182 Angkatan 2016 Judith Syifa Fauziah Maria Rahman Anggota 20161660106 Angkatan 2016 Fatma Aula Nursyifa Anggota 20161660078 Angkatan 2016
Salma Al Farisi Anggota 20161332021 Angkatan 2016
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA SURABAYA
2018
ii
iii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……….. i
HALAMAN PENGESAHAN……… ii
DAFTAR ISI……….. ii
DAFTAR GAMBAR………. v
BAB 1.PENDAHULUAN 1 BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN……… 2
BAB 3. METODE PELAKSANAAN………... 3
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTNSI KEBERLANJUTAN………. 4
BAB 5. PENUTUPAN………... 9
LAMPIRAN ……….. 10
Penggunaan Dana ……….. 10
Bukti-bukti pendukung kegiatan ………... 10
iv DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil yang dicapai ...4 Tabel 4.2 Hasil Pre test dan Pos test ...6
v DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Metode Pra Pelaksanaan dan Proses Pelaksanaan Nelida………..3
Gambar 3.2 Pasca Pelaksanaan Nelida ...4
Gambar 4.1 Modul ter ISBN dan HKI dengan NO 000111284 ...6
Gambar 4.2 Alat Peraga Nelida...6
Gambar 4.3 Panggung Boneka Nelida I ...6
Gambar 4.4 HKI Lagu Nelida dengan NO 000111910 ...7
Gambar 4.5 Publikasi Ilmiah Jurnal PENGMAS STIKES Pemkab Jombang...7
Gambar 4.6 Conference International Asia Pasific Congres Pediatric ...7
Gambar 4.7 Media online ...8
Gambar 4.8 Media Cetak Jawa post, Surya, New Harian Birawa ...8
Gambar 4.9 Media Televisi iNews, NetTV, dan KompasTV……… 8
Gambar 4.10 Duta Nelida...10
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Sekolah Dasar Muhammadiyah 9 Surabaya merupakan salah satu sekolah dasar yang terletak dikawasan surabaya utara. Kawasan surabaya utara membentang dari kecamatan bulak sampai kecamatan krembangan. Di kawasan tersebut terdapat berbagai wisata pantai, seperti pantai kenjeran, jembatan surabaya serta KENPARK (Kenjeran Park). Potensi wisata tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya kalangan remaja untuk melakukan perbuatan yang tidak layak diperlihatkan oleh khayalak umum khusunya anak-anak dibawah umur, seperti berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis.
Kondisi objektif kawasan tersebut menimbulkan dampak yang buruk bagi anak-anak dibawah umur yang melihat perilaku menyimpang dari kalangan remaja.
Hal tersebut memunculkan berbagai pertanyaan dan keingintahuan yang tinggi terhadap apa yang mereka ketahui secara langsung. jika tidak ada penanganan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut maka anak-anak akan lebih mudah terpengaruh dan meniru perilaku menyimpang tersebut.
Perilaku menyimpang yang dapat ditimbulkan adalah kekerasan dan penyimpangan seksual pada anak dibawah umur. Kekerasan dan penyimpangan seksual terhadap anak merupakan fenomena yang sering terjadi saat ini. Maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak dipicu karena masih rendahnya pemahaman pendidikan seksual yang dianggap sesuatu yang tabu dan tidak layak untuk diberikan kepada anak dibawah umur.
Akhir-akhir ini marak terjadi kasus kekerasan dan penyimpangan seksual di daerah kenjeran surabaya salah satunya yaitu seorang gadis yang menjadi korban penyekapan, pengancaman dan pelecehan seksual. Peristiwa tersebut terjadi dini hari sekitar pukul 00.15 WIB pada Jumat (26/5/2016). Kasus lain yang terjadi yaitu, kasus pencabulan terhadap M yang dilakukan oleh penjaga sekolah di kenjeran Surabaya terjadi pada Maret 2015 dan April 2015. (detiknews, 2017)
Maka dari itu diperlukan adanya pendidikan seksual pada anak dibawah umur yang memiliki tujuan untuk membentuk sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual dan membimbing anak ke arah hidup yang sehat. Hal ini dimaksudkan agar mereka tidak menganggap seksual sebagai sesuatu yang menjijikan dan kotor. Pendidikan seksual yang benar harus memasukkan unsur- unsur hak asasi manusia seperti hak untuk melindungi dirinya. Pendidikan seksual dapat memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik dan mental yang berkaitan dengan masalah seksual pada anak sampai remaja, mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual, membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seksual dalam semua manifestasi yang bervariasi, memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar anak dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya.
Pendidikan seksual pada anak sebenarnya dapat dilakukan dengan memberikan upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah - masalah seksual, dalam usaha menjaga anak terbebas dari kebiasaan buruk serta menutup segala kemungkinan ke arah hubungan seksual terlarang. Pengarahan dan pemahaman yang sehat tentang seksual dibutuhkan dari berbagai aspek yaitu aspek
2
kesehatan fisik, psikis, dan spiritual. Pendidikan seksual diberikan lebih awal disebabkan karakter dasar manusia itu dibentuk pada masa anak-anak.
Teater boneka merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya pendidikan seksual pada anak sekolah dasar. Teater boneka dibuat dalam bentuk panggung kecil dimana boneka tersebut dimainkan oleh para pendidik atau guru yang bersembunyi dibawah panggung kecil dengan berperan sesuai dengan cerita yang dibawakan mengenai pendidikan seksual. Melalui media teater boneka diharapkan siswa dapat mengambil dan menangkap pesan dari cerita yang telah dibawakan. Sehingga pesan mengenai pendidikan seksual dapat diterima dan dipahami oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Bahan pembuatan NELIDA ini menggunakan limbah kain perca yang tidak termanfaatkan.
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan tersebut, muncul suatu ide untuk melakukan program kegiatan NELIDA (Boneka Limbah Cerdas ) dengan metode pembelajaran yang unik dan menyenangkan. Program ini juga dilengkapi dengan modul belajar sehingga diharapkan dapat dilanjutkan oleh para pengajar untuk memberikan edukasi mengenai pendidikan dan penyimpangan seksual pada anak di SD Muhammadiyah 9 Surabaya.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Analisis situasi mitra pada Sekolah Dasar Muhammadiyah 9 Surabaya merupakan kawasan pesisir pantai timur yang terletak di Jalan Sukolilo Baru No.104, Kecamatan Bulak, Surabaya, Jawa Timur. Gambaran secara umum SD Muhammadiyah 9 Surabaya berada di area–area destinasi wisata seperti Kenjeran Park, Jembatan Surabaya, dan Pantai Ria Kenjeran, sehingga berpotensi untuk terpapar perilaku kekerasan dan penyimpangan seksual pada anak. Berdasarkan data POLDA JATIM tahun 2016-2017 terjadi kekerasan dan penyimpangan seksual pada anak sebesar 1.112 kasus, sedangkan di Surabaya pada tahun 2017 terdapat kasus pelecehan seksual pada anak sebanyak 170 kasus. Berdasarkan uji pendahuluan di wilayah kerja Puskesmas Kenjeran terdapat kurang dari 3 kasus, kasus kejadian perilaku kekerasan dan penyimpangan seksual juga bisa terjadi di lingkungan sekolah seperti memegang atau memukul bagaian terlarang untuk di sentuh seperti pantat, alat kelamin, paha, dan dada. Kondisi eksisiting mitra (1) Didasari pada kasus perilaku kekerasan dan penyimpangan seksual yang terjadi baik disadari maupun tidak disadari oleh pihak sekolah contoh kecilnya seperti, berkata kotor (alat kelamin), dengan bercanda memegang alat kelamin teman; (2) Selama ini pendidikan seksual masih dianggap tabu dan belum pantas diterima oleh anak, selain itu belum ada mata pelajaran yang membahas tentang pendidikan seksual pada anak, padahal pendidikan seksual sangat berpengaruh untuk kehidupan anak ketika remaja, karena nantinya anak dapat berhati-hati dengan perlakuan berbahaya yang bisa diterimanya seperti kekerasan dan penyimpangan seksual; (3) Berdasarkan salah satu guru bimbingan konseling mengatakan bahwa mayoritas siswa kelas 2, 3, dan 4 yang bertempat tinggal di sekitar SD Muhammadiyah 9 Surabaya berpotensi lebih besar terjadi kekerasan dan penyimpangan seksual karena, selain itu sering terjadi perilaku yang buruk seperti membuka rok teman lawan jenisnya, mengintip teman yang sedang dikamar mandi serta memegang daerah yang dilarang seperti pantat teman lainnya,
3
sehingga hal tersebut ditiru oleh teman-teman lainnya. Identifikasi dan Justifikasi dalam penentuan pemecahan permasalahan telah disepakati dengan diskusi secara terarah dan partisipatif melalui aplikasi NELIDA (Boneka Limbah Cerdas) sebagai Sarana Edukasi Pendidikan Seksual dalam Upaya Mencegah Kekerasan dan Penyimpangan pada Anak di SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Nelida menjadi sarana edukasi pada siswa menggunakan boneka tangan serta panggung boneka dari limbah yang akan di implementasikan dalam teater boneka sehingga siswa dengan mudah menerima ilmu dari cerita yang dibawakan dalam serial Timun Mas.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan dari program Nelida dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2
Gambar 3.1 Metode Pra Pelaksanaan dan Proses Pelaksanaan Nelida
4
Gambar 3.2 Pasca Pelaksanaan Nelida
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN HASIL YANG DICAPAI
Adapun hasil yang dicapai dari pelaksanaan program Nelida dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Hasil yang dicapai
No Rencana Luaran Hasil Luaran Keterangan 1 Peningkatan
pengetahuan siswa SD Muhammadiyah 9 Surabaya setelah dilakukan program Nelida
Adanya peningkatan pengetahuan siswa SD Muhammadiyah 9 Surabaya dari hasil evaluasi pre test dan post test (Tabel 4.2)
Program terlaksana dengan ketercapaian 80
%
2 Modul pembelajaran Nelida sebagai keberlanjutan program
1. Terciptanya modul pembelajaran nelida yang ter ISBN nomor: 978-602- 5786-07
2. Terciptanya HKI dengan nomor:
000111284 (Gambar 4.1)
Program terlaksana 100% dengan nilai (+) HKI
3 Menghasilkan alat peraga berupa boneka limbah cerdas (Nelida) dari limbah kain perca, panggung Nelida dari limbah kardus serta musik Nelida berjudul
“jagalah Tubuh Kita”
1. Menghasilkan alat peraga berupa boneka tangan serta panggung boneka (Gambar 4.2 dan Gambar 4.3)
2. Terciptanya HKI musik Nelida yang diciptakan oleh Tim Nelida berjudul
“Nelida (Jagalah Tubuh Kita) dengan Nomor: 000111910 (Gambar 4.4)
Program terlaksana 100% dengan nilai (+) HKI
5
4 Artikel publikasi jurnal ilmiah di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Stikes Pemkab Jombang
1. Publikasi artikel ilmiah di Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada
Masyarakat di Stikes Pemkab Jombang
(Gambar 4.5) 2. Conference
Internasional Asia Pasific Congres of Pediatric sebagai tambahan
(Gambar 4.6)
Program terlaksana 100%
5 Tidak ada rencana sebelumnya terkait publikasi
Publikasi di berbagai:
1. Media online:
Surya Malang, Guruku Hebat, Sureplus, Antara News Jatim, Antara Foto, Sindo News, Pojok Pitu, Harian Birawa, Jawa Pos, Jatim Now, Berita Jatim. (Gambar 4.7)
2. Media cetak koran:
Jawa Pos, Surya News, Harian Birawa (Gambar 4.8)
3. Media elektronik televisi: MNC TV, JTV, Kompas TV, Lentera TV, NetTV.
(Gambar 4.9)
Program terlaksana 100%
6 Tidak ada rencana sebelumnya terkait pembentukan duta nelida
Terbentuknya duta Nelida sebagai keberlanjutan program di sekolah lain yang telah dilakukan kerjasama yaitu sekolah Kyai Tambak Deres dan Triguna Bhakti (Gambar 4.10)
Program terlaksana 70% salah satunya adalah duta nelida telah tampil di acara kampus yaitu Buka Bersama dan Santunan anak yatim surabaya di Universitas
Muhammadiyah
6
Surabaya serta telah dilakukan kerjasama dengan puskesmas wilayah kerja Kenjeran.
Duta Nelida masih kurang melaksanakan program Nelida di 2 sekolah yang telah dilakukan kerjasama.
Adapun dokumentasi dari Keterangan Hasil yang dicapai dari program Nelida dapat dilihat pada gambar 4.1 sampai 4.6 serta tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Pre test dan Post test
Kategori Pre test Post Test
Baik 35% ( 19 Orang) 78% (43 Orang)
Kurang 65% ( 36 Orang) 22% (12 Orang)
Gambar 4.1 Modul ter ISBN dan HKI dengan NO 000111284
Gambar 4.2 Alat Peraga Nelida Gambar 4.3 Panggung Boneka Nelida I
7
Gambar 4.4 HKI Lagu Nelida dengan Gambar 4.5 Publikasi Ilmiah NO 000111910 PENGMAS STIKES Pemkab Jombang
Gambar 4.6 Conference International Asia Pasific Congres Pediatric
8
Gambar 4.7 Media online
Gambar 4.8 Media Cetak Jawa post, Surya, New Harian Birawa
Gambar 4.9 Media Televisi iNewsTV, KompasTV, dan NetTV
9
Gambar 4.10 Duta Nelida POTENSI KEBERLANJUTAN
Aspek terpenting dalam program pengabdian kepada masyarakat adalah potensi keberlajutan. Keberlanjutan program NELIDA dapat didukung dengan terpilihnya DUTA NELIDA terdiri dari 5 siswa dari kelas 2 dan 3 dan 5 pendidik yang ada di SD Muhammdiyah 9 Surabaya. Selain itu juga program NELIDA dilengkapi dengan modul pembelajaran dan lagu NELIDA sehingga diharapkan DUTA NELIDA bisa melanjutkan program pengabidan kepada masyarkat khususnya di sekolah-sekolah daerah Kejeran dan sekitarnya.
Keberlanjutan program NELIDA juga didukung dengan beberapa kerjasama seperti, seperti dengan Puskesmas Kenjeran, pihak sekolah yang ada di wilahya Kenjeran, dan lain sebagainya.
BAB 5. KESIMPULAN
KESIMPULAN DAN SARAN
NELIDA (Boneka Limbah Cerdas) sebagai Sarana Edukasi Pendidikan Seksual dalam Upaya Mencegah Kekerasan dan Penyimpangan pada Anak di SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Nelida menjadi sarana edukasi pada siswa menggunakan boneka tangan serta panggung boneka dari limbah yang akan di implementasikan dalam teater boneka sehingga siswa dengan mudah menerima ilmu dari cerita yang dibawakan dalam serial Timun Mas. Dalam program ini juga telah dibentuk DUTA NELIDA sebagai aset keberlajutan program.
NELIDA (Boneka Limbah Cerdas) sebagai program tepat guna tidak hanya dapat digunakan untuk mewadahi pembelajaran dan pengenalan tentang pendidikan seksual pada anak di SD Muahammadiyah 9 Surabaya. Semoga kedepannya program ini dapat dikembangakan untuk sekolah dasar di seluruh Indonesia, tentunya dengan integrasi peran dari pihak-pihak terkait, seperti pihak sekolah, pemerintah, para akademisi,dan lain sebagainnya.
10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana
No Jenis Pengeluaran Rencana (Rp) Realisasi (Rp)
1 Peralatan Penunjang 1.800.000,- 2.955.700,-
2 Bahan Habis Pakai 2.550.000,- 1.210.300,-
3 Perjalanan 1.300.000,- 289.000,-
4 Lain-Lain 550.000,- 1.745.000,-
Jumlah 6.200.000,- 6.200.000,-
Sisa Dana yang Terpakai (100%) 0,-
Lampiran 2. Bukti-bukti pendukung kegiatan
11