TUGAS MATA KULIAH FITOKIMIA
METODE KROMATOGRAFI
Disusun Oleh:
Rina Nur Azizah 260110100104 Prinka Ariessa 260110100129 Septian Anggadibya 260110100158
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR 2011
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya makalah Metode Kromatografi ini selesai kami susun. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fitokimia dan juga untuk membantu mahasiswa-mahasiswa lain dalam mempelajari serta memberi gambaran mengenai metode-metode kromatografi.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas saran, komentar, dan dorongan sehingga makalah ini dapat selesai disusun.
Tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Akhirnya, kami mengharapkan saran, kritik, dan masukan yang membangun demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya. Amin.
Jatinangor, April 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….1
BAB I : PENDAHULUAN………..…..3
BAB II : ISI………...7
Kromatografi Cair-Padat………7
Kromatografi Gas-Padat………7
Kromatografi Cair-Cair……….8
Kromatografi Gas-Cair………..8
Kromatografi Gas………..16
Kromatografi Cair……….17
Kromatografi Partisi……….19
Kromatografi Penukar Ion………..20
Kromatografi Eksklusi Molekular………..25
Kromatografi Permeasi Gel………29
Kromatografi Adsorpsi………32
Kromatografi Lapis Tipis……….32
Kromatografi Lapis Tipis Preparatif………40
Kromatografi Kertas………41
Kromatografi Kolom………42
Kromatografi Cair-Vakum………..43
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC)………..44
BAB III : PENUTUP……….47
DAFTAR PUSTAKA……….48
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu analisis kimia menjadi meragukan jika pengukuran sifat tidak berhubungan dengan sifat spesifik senyawa terukur. Analisis meliputi pengambilan cuplikan, pemisahan senyawa pengganggu, isolasi senyawa yang dimaksudkan, pemekatan terlebih dahulu sebelum identifikasi dan pengukuran. Terdapat banyak teknik pemisahan tetapi kromatografi merupakan teknik yang paling banyak digunakan.
Kromatografi pertama kali diberikan oleh Michael Tswett, seorangahli botani Rusia, pada tahun 1906.Kromatografi berasal dari bahasa Yunani ‗Kromatos‘ yang berarti warnadan ‗Graphos‘ yang berarti menulis.
Kromatografi adalah metode pemisahan komponen kimia yang didasarkan pada perbedaan antara fase bergerak dan fase diam dari komponen-komponen yang terdapat dalam suatu sampel uji. Komponen yang dipisahkan tersebut dapat dikuantifikasi dengan menggunakan detektor dan/atau dikoleksi untuk analisa lebih lanjut. Instrumen untuk mengkuantifikasi adalah Gas and liquid chromatography dengan mass spechtrometry (GC-MC dan LCMC); Fourier transform infrared spectroscopy (GC-FTIR) dan diode-array UV-VIS absoprtionspectroscopy (HPLC- UV-VIS). Kromatografi gas (GC) digunakan untuk memisahkan senyawa organik menguap (volatile). Fase bergerak adalah gas dan fase diam biasanya cairan. High Performance Liquid Chromatografi (HPLC) adalah variasi dari khromatografi cairan yang menggunakan pompa bertekanan tinggi untuk meningkatkan efisiensi pemisahan senyawa kimia. Kromatografi cair (LC) digunakan untuk menganalisis pemisahan campuran, yang mengandung ion-ion logam dan senyawa organik. Fase
bergerak adalah pelarut dan fase diam adalah cairan yang mendukung padatan, padatan, dan ion pengganti resin.
Kromatografi dalam berbagai bentuknya telah digunakan secara luas sebagai teknik pemisahan dan analisis. Pada tahun 1941, Martin dan Synge, yang kemudian mendapat hadiah Nobel, dalam makalahnya mengemukakan pengertian-pengertian dasar tentang kromatografi gas (GC) dan HPLC. Tidak kurang dari 10 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1952, James dan Martin untuk pertama kali mengintrodusir penggunaan GC. Sejak saat itu GC telah menjadi bentuk kromatografi yang paling baik dan berkembang dengan sangat cepat. Bentuk- bentuk kromatografi yang lain seperti kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis (TLC), kromatografi penukar ion dan kromatografi eksklusi (semuanya termasuk kromatografi cairan), belum memperoleh sukses yang sama seperti yang telah dicapai oleh GC. Hal ini disebabkan karena efisiensinya yang rendah serta waktu analisisnya yang panjang:
Pada awal tahun 1960-an, Giddings menunjukkan bahwa kerangka kerja teoritis yang dikembangkan untuk GC berlaku sama baiknya untuk kromatografi cairan, dan antara tahun 1967 – 1969 Kirkland, Huber, dan kelompok Horvath, Preiss dan Lipsky mengemukakan penggunaan HPLC yang pertama kali. Dengan menggunakan tekanan yang tinggi (sampai dengan 5000 psi), HPLC dapat mengatasi kelemahan- kelemahan dari kromatografi cairan pada umumnya, misalnya viskositas cairan yang relatif lebih besar dibanding dengan viskositas gas, sehingga HPLC mampu memberikan waktu analisis (5 - 30 menit) yang kurang lebih sama dengan waktu analisisnya GC.
Berdasarakan jenis fasa gerak dan fasa diamnya, kromatografi dapat dibedakan atas berbagi tipe sebagai berikut:
Fase Gerak Fase Diam Tipe Kromatografi
Cairan Padatan Kromatografi Cair-Padat
Cairan Cairan Kromatografi Cair-Cair
Gas Cairan Kromatografi Gas-Cair
Selain itu, penggolongan kromatografi juga dapat dilakukan berdasarkaan fase geraknya saja, berdasarkan mekanisme pemisahannya, berdasarkan jenis pendukungnya, dan juga berdasarkan arah pengembangnya.
Penggolongan berdasarkan fase gerak memberikan dua tipe kromatografi sebagai berikut:
Fase Gerak Dasar Pemisahan Tipe Kromatografi Gas Kestabilan termal senyawa Kromatografi Gas Cairan Proses adsorpsi atau partisi Kromatografi Cair
Penggolongan kromatografi berdasarkan mekanisme pemisahan adalah sebagai berikut:
Mekanisme Pemisahan Tipe Kromatografi
Adsorpsi Kromatografi Adsorpsi
Partisi Kromatografi Partisi
Pertukaran ion Kromatografi Pertukaran Ion
Perbedaan ukuran partikel Kromatografi Saringan Gel
Kromatografi Eksklusi Molekular
Pembagian kromatografi berdasarkan jenis pendukungnya adalah sebagai berikut:
Jenis Pendukung Tipe Kromatografi
Kertas Kromatografi Kertas
Kaca/ lempeng logam tipis Kromatografi Lapis Tipis
Kolom Kromatografi Kolom
Kromatografi Cair Vakum
Berdasarkan arah pengembangannya, kromatografi dapat dibedakan atas beberapa tipe, yaitu:
Arah Pengembangan Tipe Kromatografi Horizontal Kromatografi Horizontal
Vertikal menurun Kromatografi Vertikal Menurun Vertikal menaik Kromatografi Vertikal Menaik Sirkular Kromatografi Sirkular
Dua arah tegak lurus Kromatografi Dua arah
BAB II ISI
Kromatografi adalah teknik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia yang berdasar pada perbedaan migrasi dari masing-masing komponen campuran yang terpisah pada fase diam di bawah pengaruh pergerakan fase gerak.
Berdasarakan jenis fasa gerak dan fasa diamnya, kromatografi dapat dibedakan atas berbagi tipe sebagai berikut:
1. Kromatografi Cair-Padat
Metode jenis ini diketemukan oleh Tswett dan diperkenalkan kembali oleh Kuhn dan Ledere pada tahun 1931. Metode ini banyak digunakan untuk analisis biokimia dan organik. Teknik pelaksanaannya dilakukan dengan kolom. Sebagai fasa diam di dalam kolom dapat dipilih salika gel atau alumina. Kekurangan metode kromatografi cair-padat ini antara lain ialah:
(a) pilihan fasa diam (adsorben) terbatas
(b) koefisien distribusi untuk serapan seringkali tergantung pada kadar total. sehingga pemisahannya kurang sempurna.
2. Kromatografi Gas-padat (KGP)
Kromatografi jenis ini digunakan sebelum tahun 1800 untuk menurunkan gas.
Metode ini pada awalnya kurang berkembang. Penemuan jenis-jenis padatan baru sebagai hasil riset memperluas penggunaan metode ini. Kelemahan metode ini mirip dengan kromatografi cair-padat.
Kelebihan menggunakan kromatografi padatan gas adalah :
a. Untuk memisahkan gas-gas H , N , O , CO, gas-gas mulia, dan hidrokarbon- hidrokarbon rendah
b. Perkembangan KGP saat ini yaitu digunakanya polimer-polimer yang berpori sperti PORAPAK dan POLYPAK, dimana penyerap-penyerap ini cocok untuk memisahkan senyawa-senyawa yang polar sperti H O, NH , R-NH , R-OH dan glikol-glikol, dan asam lemah rendah, juga untuk gas-gas seperti CO , N O, O dan sebagainya.
c. Dapat digunakan untuk menyerap pada fasa diam yang berupa alumina atau pada silica gel.
Kekurangan menggunakan kromatografi padatan gas (KGP) adalah:
a. KGP sangat sukar digunakan secara berulang dengan hasil yang sama.
b. Reproducibility KGP yang rendah karena puncak-puncak berekor disebabkan permukaan aktif yang tidak homogen dari penyerap, waktu retensi relative panjang, waktu retensi sangat tergantung pada jumlah pada cuplikan. Selain itu kemungkinan penyerap dapat berkelakuan sebagai katalisator yang aktif, sehingga KGP penggunaanya sangat terbatas sekali untuk senyawa yang mempunyai titik didih yang rendah maupun tinggi.
3. Kromatografi Cair-cair
Metode kromatografi ini diperkenalkan oleh Martin den Synge pada tahun 1941. Fasa diam pada kromatografi Jenis ini berupa lapisan tipis cairan yang terserap pada: padatan inert berpori, yang berfungsi sebagai fasa pendukung. Keuntungan metode ini ialah:
(a) pelihan kombinasi cairan cukup banyak;
(b) koefisien distribusinya tidak tergantung pada konsentrasi, sehingga hasil-hasil pemisahannya lebih tajam.
4. Kromatografi Gas-Cair (KGC)
Pada kimia organik kadang-kadang menyebutnya sebagi kromatografi fasa uap. Pertama kali diperkenalkan oleh James dan Martin pada tahun 1952. Metode ini paling banyak digunakan karena efisien. serba guna, cepat dan peka. Cuplikan dengan ukuran beberapa mikrogram sampai dengan ukuran 10-15 gram masih dapat dideteksi. Sayangnya komponen cuplikan harus mempunyai tekanan beberapa torr pada suhu kolom.
Seluruh bentuk kromatografi terdiri dari fase diam dan fase gerak. Dalam seluruh bentuk kromatografi yang lain, anda akan menemui fase gerak adalah cairan.
Dalam kromatografi gas-cair, fase gerak adalah gas seperti helium dan fase diam adalah cairan yang mempunyai titik didih yang tinggi diserap pada padatan.
Bagaimana kecepatan suatu senyawa tertentu bergerak melalui mesin, akan tergantung pada seberapa lama waktu yang dihabiskan untuk bergerak dengan gas dan sebaliknya melekat pada cairan dengan jalan yang sama.
Diagram alir kromatografi gas-cair