• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explanatory. Variabel yang digunakan terdiri dari 2 (dua) variabel bebas, yaitu gaya

kepemimpinan dan budaya organisasi, 1 (satu) variabel terikat, kinerja karyawan serta 1 (satu) variabel intervening, yaitu kepuasan kerja.

Tipe penelitian yang digunakan yaitu tipe eksplanatif, yang menurut Agus Purwanto dan Ratih Sulistyastuti (2007) adalah, “Menjelaskan keterkaitan antara variabel independen gaya kepemimpinan dan budaya organisasi serta kepuasan kerja dengan variabel dependen kinerja karyawan. Selanjutnya dijelaskan secara deskriptif dalam menganalisis hasil penelitian.

Di dalam penelitian kuantitatif ini penulis menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yaitu dengan penelitian survei yaitu pengumpulan data terhadap seluruh populasi. Tujuan survei adalah untuk menggambarkan karakteristik dari sejumlah besar populasi. Metode penelitian kuantitatif ini penulis pilih agar mendapatkan hasil yang lebih objektif, karyawan tidak merasa ragu atau bahkan takut untuk mengungkapkan pendapat/perasaannya melalui kuesioner yang diisi.

4.2. Populasi

Sugiyono (2007:115) menyebutkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

(2)

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan KPP Pratama Ruteng yang berjumlah 50 orang, untuk menjawab adakah pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai serta pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada KPP Pratama Ruteng melalui penyebaran kuesioner.

4.3. Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian (Kuncoro,2006:107). Sampel yang dilakukan merupakan sampel jenuh, dimana seluruh populasi menjadi bagian sampel. Pada saat kuesioner tersebut disebar, hasilnya ada seluruh kuesinoner terisi dengan lengkap dan baik dan diolah dalam penelitian ini.

4.5. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini, berupa data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yang menjadi sampel. Data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner, yang berisi daftar pertanyaan terstruktur yang ditujukan kepada responden (pegawai KPP Pratama Ruteng). Sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui : 1) Angket yaitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang bersifat tertutup dimana

pada setiap pertanyaan disediakan alternatif jawaban. Alternatif jawaban yang disediakan adalah Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju.

2) Wawancara (interview) yaitu dengan melalui tanya jawab secara langsung dengan responden untuk meminta penjelasan berkenaan dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya kepemimpinan (X1), budaya organisasi (X2), kepuasan kerja (Y1) dan kinerja pegawai (Z1)

(3)

4.6. Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini, digunakan skala likert sebagai skala pengukuran. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial (Ridwan dan Kuncoro, 2008). Menurut Sugiyono (2008) dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan sebagai indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item informasi yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Adapun gradasi pernyataan / pertanyaan dari penelitian ini adalah : Nilai 5 : Sangat Setuju

Nilai 4 : Setuju

Nilai 3 : Kurang Setuju Nilai 2 : Tidak Setuju

Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju

4.7. Definisi Operasional Variabel

Widarjono (2010) menyatakan bahwa model persamaan struktural (SEM), terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel laten atau konstruk dan variabel indikator atau manifest.

Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diukur secara langsung (unobserved) sementara variabel indikator adalah variabel yang dapat diukur secara langsung (observed).

Variabel indikator ini merupakan pembentuk variabel laten.

Menurut Gozali (2008), terdapat ada dua jenis variabel laten, yaitu eksogen (independen) dan endogen (dependen). Kedua jenis konstruk ini dibedakan atas apakah

(4)

mereka berkedudukan sebagai variabel dependen atau bukan dependen di dalam suatu model persamaan. Konstruk eksogen adalah variabel independen, sedangkan konstruk endogen menjadi target paling tidak satu anak panah atau hubungan regresi, sedangkan konstruk eksogen menjadi target garis dengan dua arah anak panah atau hubungan korelasi/kovarian.

Di dalam penelitian ini operasional variabel yang digunakan terdiri dari variabel independen yang meliputi gaya kepemimpinan sebagai variabel (X1), budaya organisasi sebagai variabel (X2) serta kepuasan kerja sebagai variabel intervening (Y1) dan variabel dependen yaitu kinerja karyawan sebagai variabel (Z1).

Untuk menguji hipotesis penelitian, setiap variabel diukur dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang berisi pertanyaan yang mewakili dimensi dari variabel- variabel tersebut. Dari uraian dan penjelasan yang akan diuji, maka dapat digambarkan ringkasan definisi dari dimensi variabel tersebut seperti ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator

Gaya

Kepemimpinan Transformasional (Bass, Humphreys, 1985)

Pengaruh Ideal

Inspirasi

Pengembangan intelektual

Perhatian Pribadi

Meningkatkan rasa percaya diri Implementasi visi

Kreativitas

Nyaman bekerja dengan atasan Meningkatkan potensi diri Memotivasi bawahan Perhatian secara pribadi Mendorong bawahan Budaya Organisasi

(KMK Nomor : 312/KMK.01/2011

Integritas bersikap jujur, tulus dan dapat dipercaya

menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal tercela

(5)

Profesionalisme

Sinergi

Pelayanan

Kesempurnaan

mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas

bekerja dengan hati

memiliki sangka baik, saling percaya dan menghormati menemukan dan melaksanakan

solusi terbaik

melayani dengan berorientasi pada kepuasan pemangku kepentingan

bersikap proaktif dan cepat tanggap

melakukan perbaikan terus menerus

mengembangkan inovasi dan kreativitas.

Kepuasan kerja (Celluci, Anthony dan de Vries, 2001)

kepuasan dengan penghasilan

kepuasan dengan promosi /mutasi

kepuasan dengan rekan kerja

kepuasan dengan atasan

kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri

Gaji yang lebih baik Tunjangan

Sistem mutasi/promosi yang digunakan

Intensitas mutasi/promosi Dukungan rekan kerja

Senang bekerja dengan rekan kerja

Dukungan atasan Motivasi kerja atasan Pekerjaan sangat menarik Bertanggung jawab

(6)

Kinerja Pegawai

(Bono and

Judge,2003),

Perilaku inovatif

Pengambilan inisiatif

Manajemen waktu

Pencapaian kuantitas dan kualitas pekerjaan

Bekerja ekstra melebihi waktu Bekerja lebih keras

Orientasi pada pelanggan Inisiatif bekerja mandiri Tepat Waktu

Kerapihan Kualitas Kerja

Menyelesaikan pekerjaan dengan baik

4.8. Metode Analisis Data

Metode analisis data ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan kesimpulan. Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang akan diteliti. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang kita ukur (lman Ghozali,2007:45).

Sedangkan, reliabilitas menunjukkan sejauh mana sebuah pengukuran memproduksi hasil yang konsisten jika dilakukan pengukuran yang diusulkan, maka

(7)

dilakukan analisis faktor konfirmatori (CFA). Validitas konstruk mengukur sampai seberapa jauh ukuran indikator mampu merefleksikan konstruk laten teoritisnya (Ghozali, 2008), yaitu :

1) Convergent Validity (Validitas Konvergen)

Merupakan korelasi antara skor indikator reflektif dengan skor variable latennya.

Indikator konstruk laten harus konvergen atau berbagi proporsi varian yang tinggi dan ini disebut validitas konvergen. Untuk mengukur validitas konstruk dapat dilihat dari nilai faktor loading-nya. Pada kasus di mana terjadi validitas yang signifikan bias jadi masih rendah nilainya, maka standardized loading estimate (estimasi loading terstandarisasi) harus sama dengan 0,50 atau lebih dan idealnya harus 0,70.

2) Discriminat validity (validitas diskriminan)

Merupakan pengukuran indikator dengan variable latennya dimana pengukuran discriminant validity dilakukan dengan cara melihat nilai cross loading factor melalui

membandingkan korelasi indikator dengan konstuknya harus lebih besar dibandingkan korelasi indikator tersebut terhadap konstruk yang lain agar dapat dikatakan valid.

3) Variance Extracted

Pengukuran variance extract menunjukkan jumlah varians dari indikator yang diekstrasi oleh konstruk atau variabel laten yang dikembangkan. Nilai variance extract yang dapat diterima adalah minimum 0,50. Persamaan untuk mendapatkan varian ekstrak adalah sebagai berikut :

(8)

4) Composite Relibility (Reliabilitas Komposisi)

Uji reliabilitas konstruk dapat diukur dengan melihat composite reliability dari blok indicator yang mengukur konstruk. Nilai Reliabilitas konstruk 0,70 atau lebih menujukkan reliabilitas yang baik, sedangkan reliabilitas 0,60 – 0,70 masih dapat diterima dengan syarat validitas indikator dalam model baik.

4.9. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Permodelan Persamaan Struktural (SEM). Perangkat lunak yang digunakan untuk analisis struktural adalah Partial Least Square (PLS) melalui SmartPLS 2.0 M3 for Windows (2013).

SEM yang digunakan berbasis Component Based SEM dengan PLS yang bertujuan mencari hubungan linear prediktif antar variabel.

Partial Least Square pertama kali dikembangkan oleh Herman Wold guru yang

mengembangkan SEM (Structural Equation Models). Model ini dikembangkan sebagai alternatif apabila teori yang mendasari perancangan model lemah atau indikator yang tersedia tidak memenuhi model pengukuran refleksif. Selain itu juga pendekatan PLS adalah distribution free (tidak mengasumsikan data berdistribusi tertentu, dapat berupa nominal,

kategori, ordinal, interval dan rasio). PLS merupakan metode analisis powerfull karena tidak didasarkan banyak asumsi, jumlah sampel kecil dan residual distribusi. Walaupun PLS juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi teori, tetapi juga untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel laten.

(9)

Merancang Model Struktural (Inner Model)

Diagram Jalur

Konversi Diagram Jalur ke Sistem

Persamaan

Estimasi : Koefisien Jalur, Loading dan Weight

Evaluasi Goodness of Fit

Pengujian Hipotesis (Resampling

Bootstraping) Merancang Model Pengukuran

(outer midel) Mengkonstruksi

Adapun langkah-langkah dalam analisis PLS dijelaskan pada Gambar 4.1

Gambar 4.1 Langkah-Langkah Analisis PLS

1. Langkah Pertama : Merancang Model Struktural (inner model)

Merancang model struktural hubungan (inner model) adalah menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada substantif teori.

2. Langkah Kedua : Merancang Model Pengukuran (outer model)

Merancang model pengukuran (Outer model) adalah mendefinisikan hubungan antara variable laten dengan variable manifesnya dan di dalam penelitian ini semuanya bersifat refleksif.

(10)

3. Langkah Ketiga : Mengkonstruksi Diagram Jalur

Tahap ketiga yaitu mengkonstruksi diagram jalar untuk lebih mudah untuk dipahami, hasil perancangan inner model dan outer model tersebut,

4. Langkah Keempat : Konversi Diagram Jalur ke dalam Sistem Persamaan

Outer Model yaitu spesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikatornya, disebut dengan outer relation atau measurement model, men- definisikan karakteristik konstruk dengan variabel manifesnya. Inner model yaitu spesifikasi hubungan antar variabel laten (structural model) disebut juga dengan inner relation, menggambarkan hubungan antara variabel laten

berdasarkan teori substantif penelitian.

5. Langkah Kelima: Estimasi

Metode pendugaan parameter (estimasi) di dalam metode PLS adalah metode kuadrat terkecil (least square methods). Proses perhitungan dilakukan dengan cara interasi, dimana interasi akan berhenti jika telah mencapai kondisi konvergen.

6. Langkah Keenam : Goodness of Fit

Berikutnya Model struktural atau inner model dievaluasi dengan melihat persentase varian yang dijelaskan yaitu dengan melihat R2 untuk konstruk laten dependen dengan menggunakan ukuran-ukuran Stone-Geisser Q Square Test dan juga melihat koefisien jalur strukturalnya. Sedangkan stabilitas estimasi diuji dengan t-statistik melalui prosedur bootstraping.

7. Langkah Ketujuh : Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dari data yang telah diolah dan dianalisis peneliti dapat menguji hipotesis yang telah terumuskan.

(11)

4.10. Korelasi Dimensi

Analisis korelasi dimensi merupakan analisis yang digunakan untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh secara operasional dalam setiap variabel. Korelasi dimensi bertujuan untuk mengetahui hubungan dari variabel yang dimaksud dalam beberapa dimensi, khususnya untuk variabel independen apakah memiliki hubungan terhadap variabel dependen.

Hasil dari analisa korelasi dimensi dari variable yang ada, berguna untuk menentukan rekomendasi yang diusulkan peneliti kepada institusi dimana penelitian tersebut dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

dipertahankan (Koleksi : Penulis) Sebagai pembanding konsistensi pengrajin menerapkan pemaknaan ke dalam desain papan congklak, ditemukan fakta bahwa tidak seperti

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaiakan Laporan Skripsi

Penelitian serupa dilakukan oleh Lamria dengan responden pengguna alat kontrasepsi pil menunjukkan bahwa proporsi hipertensi lebih tinggi pada wanita

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak..., h.. keterampilan yang sudah dikenal. Anak juga menguji pengalamannya dengan gagasan-gagasan baru. Anak menjalani tahapan perkembangan

Setelah itu pengguna tinggal memilih button yang tersedia untuk masuk ke menu utama.Setelah pengguna memasukkan nama ke menu login, akan muncul tampilan menu utama,

Mekanisme penerapan pembalikan beban pembuktian dalam tindak pidana pencucian uang hanya dilakukan atas harta kekayaan yang diduga diperoleh melalui

Strategi komunikasi yang digunakan oleh Kepala Madrasah dan guru-guru di MI Al-Abrar dengan menggunakan strategi komunikasi interpersonal (antarpribadi) baik itu dalam

Rasio harga saham merupakan perhitungan yang tepat bagi investor karena rasio ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu perusahaan, terutama dalam pengelolaan modal saham