• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan tersebut. Menurut Suryoadi (2012) kinerja karyawan yang tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan tersebut. Menurut Suryoadi (2012) kinerja karyawan yang tinggi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Keberhasilan perusahaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah sumber daya manusia, karena manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses pemanfaatan SDM secara efektif dan efisien.

Sumber daya manusia juga harus digerakkan untuk menghasilkan kinerja yang semaksimal mungkin. Sekalipun sumber daya manusia berperan penting dalam kualitas kinerja, karena kinerja yang baik dapat dilihat dari hasil kinerja karyawan tersebut. Menurut Suryoadi (2012) kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan tersebut. Semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan global.

Bagi perusahaan, penelitian kinerja sangat berguna untuk menilai kuantitas, kualitas, efisiensi perubahan, motivasi para karyawan serta melakukan pengawasan dan perbaikan. Kinerja karyawan yang optimal sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan ini. Setiap perusahaan tidak akan pernah luput dari hal pemberian balas jasa atau kompensasi yang merupakan salah

(2)

satu masalah penting dalam menciptakan motivasi kerja karyawan, karena untuk meningkatkan kinerja karyawan dibutuhkan pemenuhan kompensasi untuk mendukung motivasi para karyawan. Dengan terbentuknya motivasi yang kuat, maka akan dapat membuahkan hasil atau kinerja yang baik sekaligus berkualitas dari pekerjaan yang dilaksanakannya.

Tabel 1. 1Penilaian Kinerja Karyawan (Divisi Marketing) PT. Suvarna Bhumi Indonesia

NILAI INDIKATOR 2018 2019 2020

Persentase Persentase Persentase Kualitas Pelayanan

Marketing

100% 95 % 90 %

Kuantitas Penjualan Produk

90% 85% 80%

Ketepatan waktu

Penyelesaian Pekerjaan

100% 100% 95%

Sumber : Divisi SDM / Personalia PT. Suvarna Bhumi Indonesia.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan kinerja karyawan yaitu pada tahun 2020 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2019 dan tahun 2018. Ditinjau dari segi indikator Kinerja Karyawan, predikat penilaiannya, Kuantitas dan Kulitas. Predikat Kuantitas yaitu Hasil Penjualan terjadi penurunan tiap tahunnya, Predikat Kualitas yaitu Pelayanan juga terjadi penurunan tiap tahunnya. Sedangkan Predikat Kualitas yaitu Produk Rumah tetap stabil di tiap tahunnya.

Predikat Ketepatan Waktu yaitu Penyelesaia Pekerjaan terjadi penurunan di tahun terakhir.

Pencapaian kinerja karyawan PT. Suvarna Bhumi Indonesia berdasarkan Divisi SDM (Sumber Daya Manusia) dapat dikatakan belum optimal. Jika terjadi penurunan kinerja karyawan setiap tahunnya maka akan

(3)

berdampak negatif bagi perusahaan karena dapat menghambat produktivitas perusahaan. Dari hasil tersebut mengindikasikan adanya penurunan kualitas dimana ditunjukkan dengan banyaknya keluhan atau klaim yang datang dari para user, keluhan tersebut diantaranya adalah user terlalu banyak diberikan janji-janji yang akhirnya tidak menjadi kenyataan, dan respon dari karyawan yang tidak memberikan pelayanan secara cepat. Dari hasil penelitian tersebut dilakukan oleh karyawan senior yang merupakan karyawan tetap.

Namun kinerja karyawan di dalam suatu organisasi tidak selalu mengalami peningkatan, terkadang kinerja mengalami penurunan. Untuk itu, sudah sewajarnya bila suatu perusahaan memberi balas jasa berupa kompensasi terhadap karyawannya.

Menurut Hasibuan (2017) kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak lansung yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang diberikan kepada perusahaan. Pembentukan sistem kompensasi yang efektif merupakan bagian penting dari manajemen sumber daya manusia karena membantu menarik dan mempertahankan pekerjaan-pekerjaan yang berbakat.kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik langsung maupun tidak langsung. Finansial maupun non finansial guna meningkatkan kinerja karyawan. Adapun bentuk kompensasi finansial adalah gaji, tunjangan, bonus dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi nonfinansial diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab.

(4)

Dalam meningkatkan kinerja karyawannya perusahaan menempuh beberapa cara misalnya melalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan pemberian motivasi. Melalui proses-proses tersebut, karyawan diharapkan akan lebih memaksimalkan tanggung jawab atas pekerjaan mereka karena para karyawan telah terbekali oleh pendidikan dan pelatihan yang tentu berkaitan dengan implementasi kerja mereka. Sedangkan pemberian kompensasi, lingkungan kerja yang baik serta pemberian motivasi pada dasarnya adalah hak para karyawan dan merupakan kewajiban dari pihak perusahaan untuk mendukung kontribusi para karyawannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Penelitian Terdahulu Tifani Dwi Luki Apriliani (2020) yang hasilnya Kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan menurut Anoki Herdian Dito (2010) yang menyatakan hasil bahwa Kompensai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Untuk menjamin tercapainya keselarasan tujuan, pimpinan organisasi bisa memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena kompensasi merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara organisasi dengan sumber daya manusia.

Tidak hanya faktor pemberian kompensasi saja yang perlu diperhatikan oleh perusahaan guna menigkatkan kinerja karyawan, akan tetapi perusahaan harus memperhatikan faktor motivasi. Pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara maksimum antara lain ditentukan oleh

(5)

motivasi yang mendorong pegawai itu bekerja dengan tekun, serta disiplin yang diterapkan sehingga dapat tercapai tujuan perusahaan di bawah kepemimpinan yang dapat menciptakan suasana kondusif terhadap lingkungan kerja tersebut. Setiap pegawai belum tentu bersedia mengerahkan prestasi kerja yang dimilikinya secara optimal, sehingga masih diperlukan adanya pendorong agar seseorang mau menggunakan seluruh potensinya untuk bekerja. Daya dorong tersebut disebut motivasi.

Motivasi yang diberikan oleh PT. Suvarna Bhumi Indonesia adalah balas jasa, dimana merupakan kompensasi yang diterima pegawai karena jasanya yang dilibatkan pada organisasi. Saat ini karyawan sudah tidak mendapatkan balas jasa, kemudian kondisi lingkungan kerja yang sudah tidak nyaman. Variabel motivasi sebagai variabel mediasi pada penelitian ini dikarenakan faktor motivasi imilah yang membuat pengaruh besar antara kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT.SUVARNA BHUMI INDONESIA.

Menurut Samsudin (2010) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Pemahaman terhadap motivasi karyawan akan sangat penting kaitannya dengan pencapaian tujuan, yaitu produktivitas dan efesiensi.Oleh karena, itu salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kapasitas kinerja karyawan adalah dengan menghubungkan kompensasi dengan perkembangan karyawan. Jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh

(6)

karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan bukan hanya unggul dalam persaingan, namun juga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan mampu meningkatkan profitabilitas dan mengembangkan usahanya Triyono Nugroho (2009).

Pada penelitian ini fokus pada karyawan bagian marketimg dikarenakan pada perusahaan ini jumlah karyawan yang paling banyak sejumlah 42 karyawan adalah di divisi Marekting. Dengan terbentuknya motivasi yang kuat, maka akan dapat membuahkan hasil atau kinerja yang baik sekaligus berkualitas dari pekerjaan yang dilaksanakannya. Berangkat dari kondisi tersebut, maka dijadikan dasar untuk melaksanakan penelitian tentang kinerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diangkat judul : “PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA YANG DIMEDIASI MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT.SUVARNA BHUMI INDONESIA DI MALANG”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Kompensasi, Motivasi, dan Kinerja karyawan pada PT Suvarna Bhumi Indonesia?

2. Apakah Kompensasi berpengaruh langsung terhadap Kinerja karyawan ?

(7)

3. Apakah Kompensasi berpengaruh terhadap Motivasi karyawan ? 4. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja karyawan ?

5. Apakah Kompensasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi sebagai variabel Mediasi ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan Kompensasi, Motivasi dan Kinerja terhadap karyawan pada PT Suvarna Bhumi Indonesia

2. Menganalisis pengaruh langsungKompensasi terhadap Kinerja karyawan.

3. Menganalisis pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi karyawan.

4. Menganalisis pengaruh Motivasi terhadap Kinerja karyawan.

5. Menganalisis pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja melalui Motivasi sebagai variable Mediasi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Manajemen Perusahaan

Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan bagi menganalisa kebijakan perusahaan untuk mengetahui arti pentingnya kompensasi dan motivasi sehingga dapat mendorong kinerja karyawan

2. Bagi Peneliti Lain

(8)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama dalam teori kompensasi, motivasi, dan kinerja karyawan.

E. Batasan Masalah

Batasan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu :

1. Teori Motivasi Yang Digunakan adalah Teori Menurut Maslow dikarenakan teori ini menginformasikan bahwa manusia tidak hanya membutuhkan hal yang berhubungan dengan material dan sangat relevan pada karyawan bagian marketing di PT.SUVARNA BHUMI INDONESIA.

2. Kompensasi dalam penelitian ini ditinjau dari Kompensasi Langsung secara finansial.

3. Batasan Masalah pada Penelitian ini pada Karyawan Bagian Marketing dengan Masa Kerja Minimal 9 Bulan.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bahan referensi dan informasi bagi penulis selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji dan meneliti tentang pembuatan biodiesel dari minyak biji nyamplung

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan diantaraya responden menyatakan setuju (68,51 persen) bahwa mereka percaya terhadap informasi dari media massa daring,

Kondisi yang sama terjadi pada populasi yang recover atau sembuh (Gambar 3c), dimana jumlah populasi yang sembuh mengalami jumlah maksimum pada saat awal, t =1,

Pada paper ini konsep Radial Equivalent Independent (REI) - Dimo digunakan untuk menentukan batas kestabilan steady state generator, yaitu batas pembangkitan

Pelayanan terbaik atau pelayanan prima pada pelanggan (excellent) dan tingkat kualitas pelayanan merupakan cara terbaik yang konsisten untuk dapat mempertemukan harapan

Menurut buku panduan penggunaan perpustakaan Undiksha 2012 bahwa layanan bebas pustaka adalah suatu layanan yang diberikan kepada anggota perpustakaan untuk

Hasil penelitian : Setelah diberikan tindakan pijat punggung menggunakan teknik effleurage massage dengan minyak aromaterapi lavender, semua partisipan (100%)

a. batrwa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga pada Semester Genap tahun. akademik 2016D017, maka