• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH BOARD OF DIRECTORS, STRUKTUR ASET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEBIJAKAN HUTANG

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2017-2019)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh:

VINDI WIDYASTUTI NPM. 216.01.08.1503

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

2020

(2)

2

(Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2017-2019)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh:

VINDI WIDYASTUTI NPM. 216.01.08.1503

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MALANG 2020

(3)

iii

ABSTRAKS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu board of directors, struktur aset, kepemilikan institusional, dan kebijakan hutang terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan pada perusahan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2019. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2017-2019. Metode untuk pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang berdasarkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Jumlah sampel adalah 15 perusahaan manufaktur.

Data pada penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana dan uji hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa board of directors menunjukkan pengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, struktur aset berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, kepemilikan institusional menunjukkan pengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan hutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Board of Directors, Struktur Aset, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Nilai Perusahaan

(4)

iv

This study aims to determine the effect of independent variables, namely board of directors, asset stucture, institutíonal ownership, and policies debt on the dependent variable, namely the value of the company in mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2017-2019. The population used in this study is mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the 2017-2019 period. The method for sampling uses purposive sampling based on predetermined criteria. The number of samples is 15 mining companies. The data in this study use simple linear regression and hypothesis testing.

The results of this study indicate that board of directors have a positive but not significant effect on firm value, asset stucture has a negative and significant effect on firm value, institutíonal ownership have a positive but not significant effect on firm value and debt policy has a positive and significant effect on firm value.

Keywords: Board of Directors, Asset Stucture, Institutíonal Ownership, Debt Policy,Company Value

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Industri pertambangan menjadi salah satu industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Persaingan dalam industri pertambangan membuat setiap perusahaan harus meningkatkan kinerjanya supaya tujuan perusahaan bisa tercapai, dimana salah satu tujuan perusahaan yang telah go public yaitu untuk meningkatkan kemakmuran bagi para pemilik atau pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. (Maryati, 2017) Nilai perusahaan menjadi persepsi bagi investor terhadap perusahaan. Nilai perusahaan bisa terlihat dari harga saham perusahaan yang stabil, dalam jangka panjang saham perusahaan mengalami kenaikan, serta dari tingginya harga saham perusahaan, maka hal tersebut akan berdampak pada tingginya nilai perusahaan. Oleh karena itu, jika nilai perusahaan tersebut semakin tinggi maka hal ini bisa menunjukkan perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya dengan baik.

Menurut (Hermuningsih & Wardani, 2009) nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan untuk saat ini namun juga untuk prospek perusahaan di masa depan. Nilai perusahaan pada dasarnya dapat di ukur melalui beberapa aspek, salah satunya dengan harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham perusahaan menggambarkan penilaian dari investor secara keseluruhan terhdap setiap ekuitas yang dimilikinya. Harga pasar saham menunjukkan penilaian fundamental dari seluruh pelaku pasar, harga pasar bertindak sebagai

(6)

barometric kinerja manajemen perusahaan. Nilai suatu perusahaan

diproksikan dengan harga saham, maka dalam memaksimalkan nilai suatu perusahaan sama dengan memaksimalkan harga pasar saham. Jadi dapat dikatakan harga saham menjadi indeks yang tepat dalam mengukur nilai perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk memaksimalisasi harga saham perusahaan. Naik turunnya harga pasar saham di pasar modal menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan terkait dengan isu naik turunnya nilai perusahaan itu sendiri. Dalam penelitian ini variabel yang diduga mempengaruhi Nilai perusahaan antara lain: Board Directors, Struktur Aset, Kepemilikan Institusioanal, dan Kebijakan Hutang.

Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh ukuran Board directors.

Dimana board directors digunakan untuk kelompok pengawas dan juga pengelola perusahaan yang terdiri dari perwakilan dari pemegang saham mayoritas, pendiri perusahaan, kreditor utama, serta orang-orang yang telah berjasa bagi perusahaan. Menurut (San Martin-Reyna & Duran-Encalada, 2012) mengenai board director atau proporsi direktur, struktur kepemilikan, dan financial leverage terhadap nilai perusahaan dengan membedakan ada atau tidaknya suatu peluang pertumbuhan untuk sampel yang diteliti.

Komposisi dan ukuran direktur, strutur kepemilikan, dan financial leverage memaikan dua peran yaitu dapat meningatkan kinerja apabila jika tidak ada proyek investsi tetapi memiliki pengaruh negatif jika ada peluang pertumbuhan. Masalah baru bisa muncul antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saha minoritas kepada perusahaan dimana dengan peluang

(7)

3

pertubuhan yang lebih tinggi. Meskipun demikian board director, struktur kepemilikan dan financial leverge hanyalah sebuah mekanisme dalam perusahaan yang mempunyai peluang pertumbuhan.

Pada perusahaan, struktur aset tidak kalah penting dalam manajemen keuangan sebab struktur aset mempengaruhi sumber pembiayaan dalam beberapa cara. Struktur aset dapat menggambarkan sebagian dari jumlah aset yang bisa dijadikan sebagai jaminan. (Mandalika, 2016) menyatakan bahwa secara umum sebuah perusahaan yang mempunyai jaminan terhadap hutang akan lebih mudah dalam mendapatkan hutang daripada perusahaan yang tidak mempunyai jaminan. Hal ini berarti bahwa perusahaan yang mempunyai aset tetap dalam jumlah yang besar akan lebih mudah dalam mendapatkan akses ke sumber dana sebab besarnya aset tetap bisa dijadikan sebagai salah satu jaminan utang perusahaan.

Menurut (Ani, 2014) aset tetap dianggap mempunyai kapasitas produktif dalam perusahaan yang dipakai dalam menghasilkan penjualan dan keuntungan. Jadi, Perusahaan yang memiliki aset tetap yang besar nantinya akan menghasilkan laba atau keuntungan yang besar. Dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan besar maka menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut baik dengan tingkat profitabilitas yang tinggi. Kemudian, dengan peningkatan ini akan meningkatkan nilai perusahaan. Komposisi aktiva tetap menentukan nilai perusahaan tertentu. Sebagian besar perusahaan yang memiliki keuangan yang stabil maka mempunyai nilai investasi yang tinggi pula dalam hal aktiva tetap. Ketika aset tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan secara optimal, maka hal ini akan juga meningkatkan return

(8)

perusahaan serta akhirnya berpengaruh pada pertumbuhan nilai perusahaan (Nyamasege et al., 2014).

Selain itu, kepemilikan institusional juga ikut menentukan nilai perusahaan. Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh institusi keuangan seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank. Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham dalam suatu perusahaan, maka pengawasan yang dilakukan oleh pemilik akan semakin efektif karena manajemen akan lebih berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan (Sujoko & Soebiataro, 2007).

Kepemilikan perusahaan emiten di Indonesia mempunyai komposisi yang agak berbeda. Sebagian besar perusahaan emiten di Indonesia mempunyai pemegang saham dalam bentuk institusi bisnis (perseroan terbatas) yang seringkali merupakan representasi dari pendiri perusahaan. Kepemilikan institusional ini disebut kepemilikan institusional internal. Sebagai pemilik maka kepemilikan institusional internal dan pemegang saham publik ikut mengawasi dan mengikat manajemen agar bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham tersebut. Penerapan pengawasan dan pengikatan ini dilakukan untuk mengurangi konflik keagenan yang sangat dipengaruhi oleh kondisi yang sedang terjadi dalam perusahaan. Untuk meminimalisir adanya konflik keagenan maka kepemilikan institusional ikut berperan dalam memonitoring manajemen sebab akan mendorong kegiatan controling yang lebih optimal, karena intensitas konflik keagenan akan mempengaruhi kinerja perusahaan (Wibowo, 2016).

(9)

5

Selanjutnya, yang bisa mempengaruhi nilai perusahaan yaitu kebijakan hutang. (Wibowo, 2016) Peningkatan nilai perusahaan bisa dilakukan melalui kegiatan manajemen, salah satunya melalui manajemen keuangan. Keputusan penting yang diambil oleh manajemen keuangan yang berkaitan untuk memperoleh dana dengan cara menentukan seberapa besar hutang yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan melalui kebijakan hutang.

Keputusan pembiayaan perusahaan yang melalui hutang meiliki batasan sampai seberapa besar dana tersebut bisa di eksplorasi atas manfaat yang bisa didapatkan dari hutang tersebut.

(Herawati, 2016) Perusahaan yang memakai hutang yang semakin banyak, hal itu akan bisa meningkatkan beban pokok dan bunga pinjaman yang harus dibayarkan. Selanjutnya hal ini akan memperbesar kemungkinan perusahaan tersebut tidak bisa memenuhi kewajiban pembayaran hutangnya dengan tepat waktu akibat dari kewajiban yang semakin besar. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk mampu membuat suatu alternatif kebijakan hutang yang tepat dan sesuai agar hutang yang digunakan itu bisa membantu perusahaan tersebut untuk tumbuh dan berkembang sehingga kegagalan dalam membayar hutang tidak terjadi. Selanjutnya, perusahaan harus sangat berhati- hati dalam menentukkan kebijakan hutangnya, sebab peningkatan dalam penggunaan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Namun masih banyak perusahaa yang ada di Indonesia yang masih menggunakan kebijakan hutang.

Fenomena keuangan seperti tingginya tingkat hutang pada perusahaan di Indonesia menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti. Jika hal ini terjadi

(10)

maka likuiditas perusahaan akan terancam dan seacara langsung mempengaruhi nilai perusahaan .

Sektor pertambangan mulai menggeliat setelah dalam beberapa tahun terakhir tertekan. Hal tersebut terlihat pada data Badan Pusat Statistik ( BPS) pada triwulan I-2018 ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,06 persen, sementara industri pertambangan tumbuh 0,74 persen. Bangkitnya sektor pertambangan tidak terlepas dari tingginya permintaan batubara sebagai sumber energi premier pembangkit tenaga listrik. Maraknya pembangunan dan perubahan dari pola hidup di masyarakat mendorong kenaikan konsumsi listrik di dalam negeri. Akan tetapi, pada tahun 2019 Indeks sektor pertambangan tumbuh negatif 12,83%. Ada beberapa faktor yang menyebabkan indeks sektor pertambangan ini tumbuh negatif. Analisis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata menilai, penyebab anjloknya kinerja indeks sektor pertambangan ini tidak bisa terlepas dari turunnya harga batubara sepanjang tahun 2019. Hal tersebut diakibatkan oleh berlebihnya supply atau pasokan batubara di pasar global. Sedangkan Analisis Artha

Sekuritas Nugroho Rahmat Fitriyanto menilai pergerakan indeks sektor pertambangan ini diperberat oleh para emiten batubara dikarenakan penurunan harga batubara yang signifikan pada tahun 2019, oleh karena itu menyebabkan harga jual dan marjin juga ikut tertekan.

Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu subsektor batu bara, minyak mentah dah gas alam, logam dan mineral, tanah dan batu galian. Sama seperti sektor lainnya, perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI juga

(11)

7

mempunyai subsektor dengan jumlah emiten yang bervariasi. Sektor ini memiliki tantangan masalah harga pasar produk yang fluktuatif dan persoalan lingkungan di sekitar tambang. Dibandingkan dengan sektor perusahaan manufaktur yang lain sektor pertambangan memiliki persoalan lingkungan yang lebih besar, bila tidak diantispasi, maka kerusakan lingkungan akibat tambang ini nilainya bisa jadi lebih besar dari penerimaan negara selama ini.

Meski dianggap tidak ramah lingkungan, namun energi dari batubara masih akan tetap digunakan. Karena, batubara merupakan salah satu sumber energi termurah untuk saat ini sedangkan untuk komoditas nikel akan terangkat seiring dengan dilarangnya ekspor biji nikel sehingga akan mmbuat harga nikel bersaing sebab supply nya juga mulai tertekan. Berdasarkan gambaran yang dikemukakan diatas maka Perusahaan sektor pertambangan dinilai sangat menarik untuk diteliti. Sehingga dapat ditarik kesimpulan dengan judul

“Analisis Pengaruh Board Directors, Struktur Aset, Kepemilikan Institusional, dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Selama Periode Tahun 2017-2019.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana board of directors berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Bagaimana struktur aset berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Bagaimana kepemilikan institutional berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(12)

4. Bagaimana kebijakan hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang sudah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh board of directors terhadap nilai perusahaan..

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur aset terhadap nilai perusahaan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemilikan institutional terhadap nilai perusahaan .

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini bisa diharapkan akan memberikan manfaat dan juga kontribusi sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:

a. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi dan dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya, serta sebagai salah satu bahan evaluasi untuk memmverifikasi teori yang telah ada dengan fenomena-fenomena yang sebenarnya terjadi di lapangan.

(13)

9

2. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut : a. Bagi perusahaan

Penelitian ini bisa diharapkan untuk digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, serta untuk keputusan pendanaan.

b. Bagi investor

Penelitian ini diharapkan untuk bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dan memberikan masukan baik bagi calon investor maupun investor didalam pengambilan keputusan yang optimal untuk menginvestasikan dana dipasar modal untuk memperoleh return.

(14)

70 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka didapatkan simpulkan bahwa:

1. Board Directors tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa periode 2017-2019.

2. Strukur Aset berpengaruh negatif signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa periode 2017-2019.

3. Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa periode 2017-2019.

4. Kebijakan Hutang berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa periode 2017-2019.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Sama halnya dengan penelitian yang lain, penelitian yang dilakukan ini juga mempunyai keterbatasan, diantaranya:

1. Subjek pada penelitian yang dilakukan ini hanya meneliti perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Terutama untuk faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yang dimana terdapat banyak faktor. Namun penelitian ini hanya

(15)

71

menggunakan empat variabel, yaitu sebagai berikut : pada variabel Board Directors, Struktur Aset, Kepemilikan Institusional, dan

Kebijakan Hitang terdapat hasil R Square sebesar 0,319 terhadap Nilai Perusahaan. Maka dari itu untuk penelitian selanjutnya lebih baik menggunakan atau mengambil faktor dari luar atau dalam perushaan tersebut.

3. Terbatasnya tahun pada sampel, karena penelitian ini hanya berfokus dan menggunakan 3 periode saja yaitu tahun 2017 sampai dengan tahun 2019.

5.3 Saran

1. Berdasarkan pada hasil penelitian yang sudah dijelaskan, apabila peneliti selanjutnya tertarik pada penelitian ini, diharapkan untuk memperbaiki dengan menggunakan variabel yang lain atau menambahkan variabel dan tahunnya yang mempengaruhi nilai perusahaan supaya penelitian yang dilakukan lebih berkembang lagi. Dan juga hasil penelitian ini mengindikasi bahwa terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan yang belum diketahui dalam penelitian ini, sehingga hasil tersebut dapat signifikan.

2. Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak perlu terlalu memfokuskan pada Board Directors dan Kepemilikan Institusional dalam meningkatkan nilai perusahaan di lantai bursa. Hal ini karena kedua variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan sektor pertambangan.

(16)

Bagi para investor dan calon investor dalam mengambil keputusan investasi disarankan untuk memperhatikan informasi akuntansi yang berupa rasio-rasio keuangan agar keputusan yang diambil dapat memberikan hasil yang terbaik.

(17)

73

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Karim. (2013). BANK ISLAM : Analisis Fiqih dan Keuangan. In Edisi Keempat.

Ambarwati, S. D. A., & Astuti, R. D. (2015). Dampak Struktur Kepemilikan, Financial Leverage, Board Director terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan Dan Perbankan. https://doi.org/10.26905/jkdp.v19i3.38

Amirya, M., & Atmini, S. (2008). DETERMINAN TINGKAT HUTANG SERTA HUBUNGAN TINGKAT HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN:

PERSPEKTIF PECKING ORDER THEORY. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia. https://doi.org/10.21002/jaki.2008.11

Ani, M. K. Al. (2014). Effects of Assets Structure on the Financial Performance:

Evidence From Sultanate of Oman. Journal of US-China Public Administration.

Azhari. (2018). PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN,KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTURSEKTOR PERTAMBANGANYANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 –2014.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2002). Manajemen Keuangan,EdisiKedepalan, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (ed.10). Salemba Empat. https://doi.org/10.1145/2505515.2507827

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2009). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (terjemahan).Buku 2. Edisi kedelapan. Erlangga. Jakarta.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2011). Dasar-dasar manajemen Keuangan (Buku 2 - Edisi 11). In Salemba Empat.

Bukhori, I., & Raharja. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan. 1(1), 263–274.

Dewi, S. C. (2008). Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen. 10(1), 47–58.

Djarwanto. (2004). Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua.

BPFE. Yogyakarta.

FCGI. (2002). Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance ( Tata Kelola Perusahaan ). Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance).

Febrianti, M. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada

(18)

Industri Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi.

Fitriyah, F. K. (2011). Pengaruh Kepemilikan Institusional , Set Kesempatan Investasi Dan Arus Kas Bebas. In Media Riset Akuntansi.

Forum Corporate Governance Indonesia. (2002). Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance ( Tata Kelola Perusahaan ). Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance).

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan menggunakan SPSS. In Gramedia.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23 . Edisi 8. Cetakan ke-8. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

2011.

Harjito, D. ., & Martono, S. . (2014). Manajemen keuangan edisi 2. In Ekonisia.

Hasnawati, S. (2005). Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. JAAI.

Herawati, T. (2016). Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Universitas Negeri Padang, 1–18.

Hermuningsih, S., & Wardani, D. K. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Malaysia dan Bursa Efek Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis.

https://doi.org/10.20885/jsb.vol13.iss2.art5

Hidayat, A. (2013). PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.

Husnan, S., & Pudjiastuti, E. (2004). Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Ekonomi.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1186/s12913-017-2111-9

Indriartoro, N., & Supomo, B. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua. Yogyakara; Penerbit BFEE UGM.

Irawati, E. (2016). FAKTOR DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Irayanti, D., & Tumbel, A. (2014). ANALISIS KINERJA KEUANGAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi. https://doi.org/10.35794/emba.v2i3.5896

Jusup, H. (2011). Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 Edisi 7. Yogyakarta: STIE YKPN.

(19)

75

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2008). Intermediate Accounting:

IFRS 2 Edition. In Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia.

https://doi.org/10.20885/jaai.vol19.iss1.art3

Mandalika, A. (2016). PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, STRUKTUR MODAL, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (STUDI PADA SEKTOR OTOMOTIF).

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiens.

Maryati, D. (2017). Pengaruh Struktur Modal Dan Struktur Aktiva Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015).

Skripsi Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Noor, D. J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah. In Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah.

Nyamasege, D., Okibo, W. B., Nyang’au, A. S., Sang’ania, P. O., Omosa, H., &

Momanyi, C. (2014). Effect of Asset Structure on Value of a Firm : a Case of Companies Listed In Nairobi Securities Exchange. Journal of Finance and Accounting. https://doi.org/10.1109/TSTE.2014.2313600

Pratiwi, N. P. D., & Mertha, M. (2017). Pengaruh Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Pada Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

https://doi.org/10.1038/srep44329

Raluca, G. (2013). Does CEO duality really affect corporate performance?

Corporate Governance: An International Review, 15(6), 1203–1214.

https://doi.org/10.1111/j.1467-8683.2007.00641.x

Rate, P. Van, & Mawikere, C. Y. (2015). PENGARUH STABILITAS PENJUALAN DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2013. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi.

Riyanto, B. (2011). Dasar-dasar Pembelanjaan Pembelanjaan Perusahaan. In BPFE, Yogyakarta.

San Martin-Reyna, J. M., & Duran-Encalada, J. A. (2012). The relationship among family business, corporate governance and firm performance:

Evidence from the Mexican stock exchange. Journal of Family Business Strategy. https://doi.org/10.1016/j.jfbs.2012.03.001

Sudiyatno, B., & Puspitasari, E. (2010). PENGARUH KEBIJAKAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). 2.

(20)

Sugiyono. (2012). Statistik Untuk Pendidikan. In Statistika Untuk Penelitian.

Sugiyono. (2014). Teknik Pengumpulan Data. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. https://doi.org/10.3354/dao02420

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and

Development/R&D). In Bandung: Alfabeta.

https://doi.org/10.1016/j.drudis.2010.11.005

Sujoko, & Soebiataro, U. (2007). Shareholding Structure influence Leverage Factor Internal And External Factors Against Value Company (empirical study on the manufacturing and non-manufacturing companies in Jakarta Stock Exchange). Journal of Management and Entrepreneurship,.

Susanti, R. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan. Universitas Dipnegoro, 1–137.

Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan edisi ketiga cetakan kelima. In Teori Akuntansi Perekayasaan Laporan Keuangan (edisi ketiga).

Tarjo. (2008). Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham serta Cost of Equity Capital. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.

Van Horne, J. C., Wachowicz, J. R., & John, M. (2005). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos

Kwary. Jakarta: Salemba Empat.

https://doi.org/10.1109/ICIPRM.2009.5012439

Welim, M. F., & Ch.Rustiti. (2015). Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan (Studi empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI). Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya Jogjakarta, 1–14.

Wening, K. (2009). Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap

KinerjaKeuangan Perusahaan. Retrieved from

http://hana.wordpres/2009/05/17/ pengaruhkepemilikan-institusional- terhadap-kinerja-keuangan-perusahaan/ diakses tanggal 22 April 2013.

Wibowo, S. (2016). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan. 7–43.

Wijoyo, A. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia. 23.

Referensi

Dokumen terkait

Sekripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Fiqih Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV Di MI Arrosyidin

Jenis transaksi yang dilakukan oleh nasabah 32 Gambar Diagram Tanggapan Responden terhadap Pernyataan. Kuesioner Nomer 1

Deposisi dilakukan untuk beberapa parameter proses yang meliputi: waktu deposisi, tekanan gas dan suhu substrat dengan tujuan dapat diperoleh beberapa lapisan tipis a-Si:H:B

Tabel 4.31 :Jawaban Responden Dengan Pertanyaan Apakah Sungguh-Sungguh Merasa Pasti, Sangat Percaya Terhadap Iklan TV Pengobatan Alternatif 86. Tabel 4.32 : Alasan Responden

Jamaah Islam Lembaga Dakwah Indonesia (LDII) Studi Deskriptif: Konstruksi Sosial Jamaah Islam LDII Terhadap Ajaran Agama Islam LDII di Desa Wonorejo Kecamatan

waktunya untuk wawancara dengan penulis, Mas Fadly yang sudah membantu penulis mendapatkan data – data dan untuk bagian subhumas BPK RI Perwakilan Jatim yang juga

Selain itu data tentang platform crowdfunding maupun keberhasilan crowdfunding pada proyek lain dapat menjadi masukan dalam rancangan model bisnis yang lebih efektif

pada penelitian ini konsentrasi larutan garam Fe divariasikan pada komposisi yang lebih tinggi dan proses pemanasan divariasikan untuk mendapatkan hasil sintesis