28
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan
Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual pada periode 2013‐2018 dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya memiliki uraian analisis SWOT sebagai berikut :
Kekuatan:
1.
Dukungan sumber daya manusia yang potensial dan kualitatif
2.
Ketersediaan dokumen perencanaan sebagai referensi pengambilan kebijakan
3.
Dukungan sarana prasarana yang memadai
4.
Memotivasi dan keseriusan pegawai untuk menciptakan
good governance.
Kelemahan:
1.
Koordinasi perencanaan antar SKPD belum optimal
2.
Pemanfaatan referensi data dan informasi masih rendah
3.
Ketersediaan anggaran yang terbatas untuk pelaksanaan program dan kegiatan
4.
Perubahan regulasi menjadi kendala dalam proses perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan.
Tantangan
:
1.
Masyarakat menuntut perencanaan pembangunan yang akuntabel dan transparan
2.
Kondisi strata sosial yang bervariasi
3.
Otonomi daerah menuntut perubahan paradigma yang mandiri di segala bidang
4.
Pelayanan kepada masyarakat yang belum optimal.
Peluang :
1.
Adanya visi dan misi yang menunjang perencanaan pembangunan
2.
Kebijakan pemerintah pusat yang mendukung perencanaan pembangunan daerah
3.
Apresiasi stakeholder terhadap perencanaan pembangunan yang tinggi situasi dan
kondisi daerah yang relatif kondusif.
29
Tabel 2.8
. Analisis Lingkungan Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan
Ekternal
Internal
Peluang :
1. Adanya visi dan misi yang
menunjang perencanaan
pembangunan;
2. Kebijakan
pemerintah
pusat yang mendukung
perencanaan
pembangunan daerah;
3. Apresiasi
stakeholder
terhadap perencanaan
pembangunan yang
tinggi;
4. Situasi dan kondisi daerah
yang relatif kondusif;
Tantangan :
1. Masyarakat
menuntut
perencanaan pembangunan
yang akuntabel dan
transparan;
2. Kondisi strata sosial yang
bervariasi;
3. Otonomi daerah menuntut
perubahan paradigma
yang mandiri di segala
bidang;
4. Pelayanan
kepada
masyarakat yang belum
optimal
Kekuatan :
1. Dukungan sumber daya
manusia yang potensial dan
kualitatif;
2. Ketersediaan
dokumen
perencanaan sebagai referensi
pengambilan kebijakan;
3. Dukungan sarana prasarana
yang memadai;
4. Memotivasi dan keseriusan
pegawai untuk menciptakan
good govermance
Alternatif Strategi :
1. Memotivasi SDM dibidang
kelautan dan perikanan
yang didukung apresiasi
stakeholder
terhadap
pembangunan daerah
dalam
menciptakan
good governance;
2. Adanya kebijakan dan
program perencanaan
yang akuntabel dan
konsisten menunjang
percepatan
pengembangan
dan
pembangunan daerah;
3. Perencanaan
pembangunan
yang
didukung ketersediaan
sarana prasarana dan
kondisi
daerah
yang
relatif kondusif yang
menjadikan pelaksanaan
kegiatan semakin efektif
dan efesien.
Alternatif Strategi :
1. Perencanaan
pembangunan
yang
akuntabel dan transparan
berdasarkan aspirasi
masyarakat
merupakan
tolak
ukur
upaya
memberikan
pelayanan
masyarakat secara optimal;
2. Keterlibatan masyarakat
bersama
aparatur
pemerintahan
dalam
proses
perencanaan
menciptakan
sinergitas
dalam
mewujudkan
pembangunan daerah;
3. Perencanaan
pembangunan
yang
berorentasi
pada
good
govermance
merupakan
perubahan paradigm dalam
rangka
mewujudkan
otonomi daerah yang
mandiri.
Kelemahan :
5.
Koordinasi perencanaan antar
SKPD belum optimal.
6.
Pemanfaatan referensi data
dan informasi masih rendah.
7.
Ketersediaan
anggaran
yang
terbatas untuk pelaksanaan
Alternatif Strategi :
1.
Peningkatan
koordinasi
antar SKPD menjadikan
proses perencanaan lebih
efektif dan kualitatif.
2.
Regulasi dan kebijakan
perencanaan
pembangunan
yang
konsisten
disertai
Alternatif Strategi :
1.
Kondisi
daerah
dengan
strata sosial yang variatif
menuntut
perencanaan
pembangunan
dapat
mengakomodasi
aspirasi
masyarakat yang dinamis.
2.
Mekanisme
perencanaan
program dan kegiatan.
8.
Perubahan
regulasi
menjadi
kendala
dalam
proses
perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan.
ketersedian anggaran yang
memadai
memperlancar
pelaksanaan program dan
kegiatan.
3.
Mewujudkan visi dan misi
sesuai dengan dokumen
perencanaan
dengan
konsisten
merupakan
kewajiban dan komitmen
yang harus dilaksanakan
secara konsekuen.
masyarakat
merupakan
pedoman
dalam
penyusunan
perencanaan
yang perlu diatur dengan
regulasi.
3.
Data
dan
informasi
perencanaan yang mudah
diakses
membantu
masyarakat berpartisipasi
dalam
perncanaan
dan
pelaksanaan pembangunan
daerah
BAB III ISU‐ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1
Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Tual Periode 2013‐
2018
Berdasarkan RPJMD Kota Tual tahun 2013‐2018, maka visi dan misi dalam RPJMD adalah:
Visi
:
Terwujudnya Kota Tual yang Mandiri, Aman, Tertib, Religius, Ekonomi Kerakyatan dan
Nasionalis (MAREN) pada tahun 2018 Berbasis Potensi SDM, Perikanan dan Kelautan
Misi
: 1. Mewujudkan pemahaman dan pengalaman nilai‐nilai agama, adat‐istiadat dan
budaya;
2.
Mewujudkan pemerintahan
good governance
(tata kelola pemerintahan yang baik),
clean government
(pemerintah yang bersih), berkeadilan dan demokratis;
3.
Menegakkan supremasi hukum dan HAM;
4.
Mewujudkan lingkungan yang aman, tertib dan damai;
5.
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur daerah;
6.
Mewujudkan sumberdaya manusia yang produktif dan berdaya saing;
7.
Meningkatkan pertumbuhan
EKONOMI KERAKYATAN
dengan berbasis pada sektor
PERIKANAN‐KELAUTAN dan pemberdayaan masyarakat PESISIR;
8.
Meningkatkan kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta pengelolaan sumberdaya
alam yang berkelanjutan.
Telaahan visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota Tual 2013‐2018 ditujukan
untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2013‐2018 serta
untuk mengetahui kontribusi yang harus dipenuhi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual
dalam pencapaian visi dan misi tersebut.
Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota
Tual terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Tual
2013‐2018
Visi: Terwujudnya Kota Tual yang Mandiri, Aman, Tertib, Religius, Ekonomi Kerakyatan dan Nasionalis (MAREN) pada tahun 2018 Berbasis Potensi SDM, Perikanan dan Kelautan
No Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Tual
Permasalahan Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan
Faktor
Penghambat Pendorong 1 Misi 2 : Mewujudkan
pemerintahan good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), clean government (pemerintah yang bersih), berkeadilan dan demokratis
1) Belum tercapainya efektivitas dan kemutakhiran organisasi dan tata laksana sesuai kebutuhan daerah serta unit kerja yang memiliki prosedur operasional standar yang terintegrasi
2) Belum tercapainya standar pelayanan prima dalam bidang tata usaha pimpinan,
kerumahtanggaan, pengelolaan perlengkapan, dan administrasi persuratan dan kearsipan. 3) Belum terwujudnya pengelolaan
keuangan dan pelaksanaan anggaran yang terintegrasi, akuntabel, dan tepat waktu. 4) Belum terwujudnya unit kerja
yang memiliki alokasi SDM
1) Alokasi anggaran untuk pengembangan pegawai masih rendah 2) Jangkauan wilayah
kerja Dinas yang luas dibandingkan dengan jumlah pegawai yang dimiliki
3) Jumlah pegawai yang relatif sedikit dibandingkan dengan kebutuhan kerja
1) Dukungan dan kerjasama dari pegawai yang cukup solid 2) Dukungan
Pemerintah Tual yang baik 3) Partisipasi
masyarakat yang cukup baik
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur 3) Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
4) Program Fasilitas Pindah Pindah/ Purna Tugas PNS 5) Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Visi: Terwujudnya Kota Tual yang Mandiri, Aman, Tertib, Religius, Ekonomi Kerakyatan dan Nasionalis (MAREN) pada tahun 2018 Berbasis Potensi SDM, Perikanan dan Kelautan
No Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Tual
Permasalahan Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan
Faktor
Penghambat Pendorong Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
kompeten sesuai kebutuhan dengan sistem kaderisasi dan administrasi kepegawaian yang terintegrasi, akuntabel, dan tepat waktu.
5) Belum tersedianya kelengkapan data dan statistik kelautan dan perikanan Kota Tual terkini dan akuntabel
2 Misi 7 : Meningkatkan pertumbuhan EKONOMI KERAKYATAAN dengan berbasis pada sektor PERIKANAN‐ KELAUTAN dan pemberdayaan masyarakat PESISIR
1) Kurangnya ketersediaan sumberdaya manusia bidang kelautan dan perikanan yang mumpuni untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan
2) Masih minimnya penyelenggaraan pelatihan bagi aparatur melalui pelatihan teknis aparatur, pelatihan struktural aparatur, dan pelatihan pra jabatan
3) Masih minimnya pelaksanaan penyuluhan bagi masyarakat (nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, pedagang ikan, dan masyarakat perikanan) meliputi teknik penangkapan ikan, pelatihan pengolahan dan mutu, serta pemasaran dan manajemen usaha
Anggaran yang dialokasikan untuk program pembangunan kelautan dan perikanan dari pemerintah kota masih minim dibandingkan dengan kebutuhan yang sebenarnya
Adanya komitmen dari Pemerintah untuk memanfaatkan dan mengelola potensi kelautan dan perikanan
1) Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 2) Program Pemberdayaan
Masyarakat dalam Pengawasan dan
Pengendalian Sumber Daya Kelautan
3) Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumber Daya Laut
4) Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut 5) Program Peningkatan
Kegiatan Wilayah Kelautan dan Wawasan Maritim kepada Masyarakat
6) Program Pengembangan Budidaya Perikanan 7) Program Pengembangan
Perikanan Tangkap 8) Program Pengembangan
Sistem Penyuluhan Perikanan 9) Program Optimalisasi
Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan 10) Program Peningkatan Daya
Saing Produk Perikanan 11) Program Pengembangan
Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar
3.2
Telaahan Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual
Berdasarkan Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual maka Visi dan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kota Tual adalah
“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Pesisir
melalui MAREN dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Amanah, Lestari
dan Berkelanjutan’
dengan sasaran jangka menengah adalah:
1.
Meningkatkan kualitas pelaksanaan sistem perencanaan, evaluasi, monitoring dan
pengendalian secara terpadu dan keberlanjutan
2.
Meningkatkan kecukupan kapal perikanan, alat penangkap ikan dan pengawakan kapal
perikanan yang memenuhi standar
33
kebutuhan
4.
Meningkatkan produk olahan hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin
5.
Meningkatkan optimalisasi potensi perikanan, pelaku usaha dalam pengembangan modal
dan kepastian berusaha
6.
Peningkatan dan pengendalian pengelolaan serta pengawasan sumberdaya kelautan dan
perikanan
7.
Peningkatan upaya pemulihan dan pelestarian lingkungan perairan, pesisir dan pulau‐
pulau kecil serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka faktor‐faktor penghambat ataupun faktor‐faktor
pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau
dari sasaran jangka menengah Renstra K/L disajikan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka
Menengah Renstra K/L
Permasalahan Pelayanan SKPD
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Meningkatkan kualitas pelaksanaan sistem perencanaan, evaluasi, monitoring dan pengendalian secara terpadu dan keberlanjutan
Tercapainya
peningkatan pelayanan prima
Memperkuat kelembagaan dan SDM secara terintegrasi
Penguatan kapasitas SDM kelautan dan perikanan serta kelembagaannya
2
Meningkatkan kecukupan kapal perikanan, alat penangkap ikan dan pengawakan kapal perikanan yang memenuhi standar
Tercapainya produksi dan pengembangan usaha perikanan tangkap
Meningkatkan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan
Mendorong tercapainya produksi perikanan tangkap bekerjasama dengan instansi terkait (terbentuknya kemitraan), penyerapan nelayan, pengembangan armada penangkapan untuk mendorong kenaikan eksport produk perikanan
3
Meningkatkan Kawasan perikanan budidaya yang memiliki sarana dan prasarana sesuai kebutuhan
Tercapainya produksi dan peningkatan areal perikanan budidaya laut dan air tawar
Mendorong tercapainya produksi perikanan budidaya dengan pengembangan sarana dan prsarana budidaya
4
Meningkatkan produk olahan hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin
Tercapainya
peningkatan mutu hasil perikanan
Mendorong Ekstensifikasi dan Diversifikasi produk kelautan dan perikanan
5
Meningkatkan optimalisasi potensi perikanan, pelaku usaha dalam pengembangan modal dan kepastian berusaha
Tersedianya data dan informasi pasar
Memperluas akses pasar domestik dan
internasional
Terpusatnya dan tersedianya data dan informasi kelautan dan perikanan secara akurat dengan pengembangan infrastruktur dan sistem informasi
6
Peningkatan dan pengendalian pengelolaan serta pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan
Tercapainya penurunan tingkat pelanggaran/ pengrusakan dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan
Mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan
Terminimalisasinya tingkat pelanggaran pemanfaatan dan kerusakan sumberdaya kelautan dan perikanan melalui pengawasan dan penegakan hukum melalui desentralisasi kewenangan yang lebih besar
No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L
Permasalahan Pelayanan SKPD
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
pemulihan dan pelestarian lingkungan perairan, pesisir dan pulau‐pulau kecil serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim
prasarana yang ramah lingkungan dan mitigasi bencana
berbasis kepulauan dalam penataan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau‐pulau kecil secara berkelanjutan
3.3
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana
struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan. Apabila
dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka Dinas Kelautan dan Perikanan dapat
mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan dan
prioritas wilayah pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan dalam lima tahun mendatang.
Apabila dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam
RTRW, Dinas Kelautan dan Perikanan dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang
sesuai dengan RTRW tersebut. Selanjutnya dibawah ini akan diuraikan faktor‐faktor penghambat
dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau
dari implikasi RTRW dan disajikan dalam tabel 3.3.
Tabel 3.3
Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Sistem Jaringan Transportasi Laut; Tatanan Kepelabuhan (Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan Nasional dan Pelabuhan Pendaratan Ikan)
Mendukung segala usaha perikanan seperti modernisasi nelayan tradisional, meningkatkan taraf hidup, dan
kesejahteraan nelayan
Lokasi pengembangan Dumar, Ngadi dan Kelwik
2 Kawasan Lindung; Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan cagar budaya
Pengendalian konversi hutan mangrove secara umum
Lokasi pengembangan Sepanjang pantai Kota Tual
3 Kawasan Budidaya; Kawasan peruntukan Pengembangan Industri Perikanan, Kawasan peruntukan perikanan tangkap dan budidaya
Mendorong tumbuhnya kegiatan‐kegiatan ekonomi disekitarnya yang merupakan ikutan, dengan terbukanya peluang usaha di sekitar kawasan industri, kawasan tersebut menjadi kawasan yang bernilai ekonomi tinggi
Wilayah perairan Kecamatan Pulau‐Pulau Kur, Kecamatan Tayando Tam dan bagian utara wilayah Kecamatan Dullah Utara
3.4
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
35
Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil analisa kondisi internal maupun eksternal
dan disajikan pada tabel 3.4
Tabel 3.4
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Kelautan dan
Perikanan Kota Tual
Aspek Kajian Capaian/ Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD)(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Efektivitas dan kemutakhiran organisasi dan tata laksana sesuai kebutuhan daerah
80% SPM 100% Layanan Administrasi Perkantoran, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Dukungan dan kerjasama dari pegawai yang cukup solid Dukungan Pemerintah Tual yang baik Partisipasi masyarakat yang cukup baik Alokasi anggaran untuk pengembangan pegawai masih rendah Standar pelayanan prima dalam bidang tata usaha, administrasi persuratan dan kearsipan.
90% SPM 100% Layanan Administrasi Perkantoran, Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dan Peningkatan Sumber Daya Aparatur Dukungan dan kerjasama dari pegawai yang cukup solid Dukungan Pemerintah Tual yang baik Jumlah pegawai yang relatif sedikit dibandingkan dengan kebutuhan kerja Pengelolaan keuangan dan pelaksanaan anggaran yang terintegrasi, akuntabel, dan tepat waktu.
90% SPM 100% Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Dukungan dan kerjasama dari pegawai staf keuangan dan BPKAD Jumlah pegawai yang memiliki skill keuangan yang relatif sedikit dibandingkan dengan kebutuhan kerja Unit kerja yang memiliki alokasi SDM kompeten sesuai kebutuhan dengan sistem kaderisasi dan administrasi
70% SPM 100% Peningkatan Sumber Daya Aparatur dan Peningkatan Disiplin Aparatur Dukungan dan kerjasama dengan BDSM‐KP KKP Jumlah SDM kompeten yang relatif sedikit dibandingkan dengan kebutuhan kerja Kelengkapan data dan statistik kelautan dan perikanan terkini dan akuntabel
80% SPM 100% Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dan Peningkatan Sumber Daya Aparatur Dukungan dan kerjasama dari PPN, Dirjen Tangkap, Dirjen Budidaya dan Dirjen P2HP KKP SDM statistik dan jangkauan wilayah kerja Dinas yang luas dibandingkan dengan jumlah pegawai yang dimiliki Ketersediaan sumberdaya manusia bidang kelautan dan perikanan yang mumpuni untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan
Aspek Kajian
Capaian/ Kondisi Saat ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL
(KEWENANGAN SKPD)
EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN
SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Produksi Perikanan dan Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan Pelatihan bagi aparatur
melalui pelatihan teknis aparatur, pelatihan struktural aparatur, dan pelatihan pra jabatan
20% SPM 100% Peningkatan Sumber Daya Aparatur
Adanya komitmen dari Pemerintah untuk
memanfaatkan dan mengelola potensi kelautan dan perikanan
Anggaran yang dialokasikan untuk berbagai pelatihan masih minim dibandingkan dengan kebutuhan yang sebenarnya Pelaksanaan penyuluhan bagi
masyarakat (nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, pedagang ikan, dan masyarakat perikanan) meliputi teknik penangkapan ikan, pelatihan pengolahan dan mutu, serta pemasaran dan manajemen usaha
20% SPM 100% Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
Dukungan dan kerjasama Bakorluh Provinsi Maluku dan Pudiklat Penyuluhan KKP
Anggaran yang dialokasikan untuk
pelaksanaan dan pelatihan penyuluh masih minim dibandingkan dengan kebutuhan yang sebenarnya
3.5
Penentuan Isu‐isu Strategis
Berdasarkan pada gambaran pelayanan SKPD; visi, misi, dan program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih, sasaran jangka menengah pada Renstra K/L, implikasi RTRW
bagi pelayanan SKPD; dan identifikasi masalah tersebut diatas, selanjutnya diidentifikasi isu
strategis sebagai berikut:
1.
Belum tercapainya efektivitas dan kemutakhiran organisasi dan tata laksana sesuai
kebutuhan daerah serta unit kerja yang memiliki prosedur operasional standar yang
terintegrasi.
2.
Belum tercapainya standar pelayanan prima dalam pelayanan publik.
3.
Potensi kelautan dan perikanan belum dimanfaatkan dan dikelola secara berkelanjutan.
4.
Kurangnya pengawasan serta rendahnya ketaatan kapal perikanan dan pelaku usaha
perikanan terhadap peraturan perundang‐undangan.
5.
Produktivitas para nelayan lokal masih tergolong rendah.
37
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1
Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual
harus memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaan RPJMD Kota Tual
2013‐2018 dan RKPD, melalui penyusunan rencana pembangunan daerah (RPJMD, RKPD) yang
berkualitas dan pelaksanaan tugas‐tugas lainnya dari Walikota. Kualitas rencana pembangunan
tersebut dilihat dari: 1) adanya tujuan, target, dan sasaran yang jelas dan terukur; 2) adanya
integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar‐daerah, antar‐ruang, antar‐waktu, dan antar‐fungsi
pemerintah, maupun antara pusat dan daerah; 3) adanya keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; serta 4) integrasi (keterkaitan) dan
konsistensi antara pencapaian tujuan pembangunan daerah (RPJMD dan RKPD) dengan tujuan
pembangunan yang dilaksanakan oleh masing‐masing fungsi pemerintahan baik di tingkat
pusat (Renstra/Renja Kementerian/Lembaga) maupun daerah (RPJMD/RKPD/ Renstra SKPD).
Sedangkan keberhasilan pelaksanaan tugas‐tugas lainnya dari Walikota dilihat dari sejauh mana
tugas‐tugas tersebut dimanfaatkan oleh Walikota. Apabila keseluruhan hal tersebut dapat
terpenuhi, maka berarti
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual telah mampu berperan
dalam mendukung pencapaian, target, sasaran, misi dan visi RPJMD 2013‐2018.
Apabila keseluruhan hal tersebut dapat terpenuhi, maka
Dinas Kelautan dan
Perikanan Kota Tual telah mampu berperan dalam mendukung pencapaian, target, sasaran,
misi dan visi RPJMD 2013‐2018 dimana secara tidak langsung juga turut mendukung
pencapaian Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Kota Tual. Oleh karena itu, dirumuskan
Visi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual yaitu :
“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Pesisir melalui MAREN dan Pengelolaan
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Amanah, Lestari dan Berkelanjutan”
Makna visi di atas :
1.
Kesejahteraan
adalah semakin terpenuhinya standar hidup masyarakat nelayan yang layak
sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta terwujudnya tatanan kehidupan yang aman
dan tentram
2.
Pengelolaan sumberdaya
adalah perencanaan, pemanfaatan, pemberdayaan, pemeliharaan
/ pemulihan, pengkajian dan pengawasan potensi kelautan dan perikanan
4.
Lestari
adalah potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang ada hendaknya
dimanfaatkan dan dikelola dengan memperhatikan kaidah‐kaidah guna sumberdaya tersebut
dapat tetap terjaga dan berkelanjutan.
5.
Berkelanjutan
adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan dan aspirasi
masyarakat saat ini tanpa mengorbankan potensi sumberdaya untuk pemenuhan kebutuhan
secara terus menerus di masa datang.
Misi yang akan dilaksanakan oleh seluruh jajaran organisasi Kelautan dan Perikanan Kota
Tual untuk pencapaian visi di atas, yaitu:
1.
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam menciptakan SDM di bidang kelautan dan
perikanan yang berkualitas, handal, kreatif, inovatif dan berdaya saing.
2.
Melakukan pemeliharaan dan perlindungan terhadap sumber daya dan kelestariannya.
3.
Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan.
4.
Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan guna pemberdayaan ekonomi masyarakat
pesisir.
5.
Melaksanakan penelitian dan pengembangan, penataan ruang laut, pesisir dan pulau‐pulau
kecil.
6.
Meningkatkan iklim usaha yang kondusif guna kenyamanan investasi.
7.
Meningkatkan nilai produk dan nilai jual hasil perikanan yang berdaya saing.
4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual
Tujuan dan sasaran yang menjadi dasar penyusunan pelayanan kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kota Tual selama lima tahun ke depan. Berikut rumusan rangkaian pernyataan tujuan
dan sasaran jangka menengah SKPD sebagaimana dihasilkan pada tahapan Perumusan Tujuan dan
Sasaran Pelayanan Jangka Menengah SKPD, disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota
Tual Tahun 2013‐2018
No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target Kinerja Pada Tahun Ke‐
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1.
2.
Tercapainya peningkatan SDM yang berkualitas & handal di bidang perikanan
Meningkatnya jumlah aparatur yang professional di bidang tugasnya
1. Jumlah PNS yang mengikuti pendidikan penjenjangan.
‐ ‐ 2 7 13
2. Persentase
terpenuhinya penempatan jabatan dengan persyaratan normatif.
6 1 ‐ 6 6
3. Persentase
diterapkannya sanksi sesuai dengan pelanggarannya dan pemberian penghargaan sesuai dengan prestasinya.
‐ 2 5 5 5
Tercapainya peningkatan pelayanan di bidang kelautan dan perikanan secara baik, mudah, efektif, efisien, adil dan transparan bagi pelaku usaha perikanan
1. Meningkatnya kualitas pelaksanaan sistem perencanaan, evaluasi, monitoring dan pengendalian secara terpadu dan berkelanjutan
Persentase tersusunnya dan terlaksananya standar pelayanan
39
No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target Kinerja Pada Tahun Ke‐
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana aparatur guna menunjang tugas perkantoran Persentase sarana dan prasarana aparatur yang tersedia guna menunjang tugas perkantoran
‐ ‐ 6 ‐ 8
3. Tercapainya peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal lestari dan berkelanjutan bagi peningkatan ekonomi masyarakat nelayan Meningkatnya penataan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan, pesisir, dan pulau‐pulau kecil secara berkelanjutan dan mensejahterakan Masyarakat 1. Jumlah kawasan pesisir yang tahan terhadap ancaman kerusakan (kawasan)
‐ ‐ ‐ ‐ 1
2. Jumlah kawasan pesisir, laut, dan pulau‐pulau kecil yang memiliki potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel, dan terkini (kawasan)
‐ ‐ ‐ ‐ 1
4. Tercapainya peningkatan pengawasan & pengendalian sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal dan efektif Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana pengawasan dengan rancang bangun dan sistem pemantauan yang terintegrasi dan tepat sasaran Jumlah sarana dan prasarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel, dan tepat waktu
‐ ‐ ‐ ‐ 6
5. Tercapainya peningkatan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan 1. Meningkatnya produk olahan bernilai tambah Jumlah ragam produk
olahan ‐ ‐ 10 15 20
Persentase peningkatan pangsa pasar produk
olahan 50 60 70 80 100
2. Meningkatnya sentra produksi perikanan yang memiliki komoditas unggulan dan menerapkan teknologi inovatif Persentase unit usaha yang mendapatkan sertifikasi sesuai standar dengan informasi yang akurat ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 6. Tersedianya sarana dan prasarana perikanan di sentra‐sentra produksi 1. Meningkatnya kecukupan kapal perikanan, alat penangkap ikan, dan pengawakan kapal perikanan 1. Jumlah dan jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi
standar (unit) ‐ 75 80 95 100
yang memenuhi standar 2. Jumlah alat dan alat bantu penangkap ikan yang memenuhi standar (unit) ‐ 950 1. 000 1. 020 1. 050
3. Jumlah awak kapal
perikanan yang memenuhi standar (unit)
‐ 300 310 315 330
2. Kawasan perikanan
budidaya yang memiliki sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Jumlah luas lahan budidaya sesuai target disertai data potensi yang akurat (ribu hektar)
‐ 7.148
8. 877 8. 877 8. 900
3. Terbangunnya fasilitas pengembangan industri hasil perikanan Jumlah sarana dan prasarana pengolahan sesuai target produksi pengolahan
‐ 3 2 3 3
7. Termanfaatkannya teknologi tepat guna dalam optimalisasi sumberdaya kelautan dan Meningkatnya penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan Persentase teknologi
No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target Kinerja Pada Tahun Ke‐
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
perikanan dimanfaatkan
8. Tersedianya regulasi di bidang kelautan dan perikanan
1. Tersosialisasinya dan terlaksananya penerapan regulasi di bidang kelautan dan perikanan
Persentase kesadaran hukum para pelaku bidang kelautan dan perikanan
‐ ‐ ‐ ‐ 10
2. Terlaksananya
penegakan hukum para pelanggar hukum bidang kelautan dan perikanan
Persentase kasus tindak pidana kelautan dan
perikanan yang divonis ‐ ‐ ‐ ‐ 5
3. Meningkatnya jumlah investasi
Persentase investasi
yang terealisasi ‐ 25 25 25 30
9. Tercapainya peningkatan bantuan penguatan modal bagi pengembanga n usaha perikanan
Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian UKM
Persentase dana yang dapat disalurkan dan
dapat dimanfaatkan ‐ ‐ 100 100 100
Jumlah UKM yang dapat
mengakses modal
perbankan / LKM ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
10.. Tercapainya peningkatan pengawasan standar mutu bagi setiap komoditi hasil perikanan
Meningkatnya produk olahan hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin
Jumlah produk olahan yang memenuhi standar
mutu ‐ ‐ 3 4 4
Jumlah UKM yang yang
memiliki sarana dan prasarana pengolahan hasil perikanan sesuai standar mutu
‐ ‐ 2 1 3
4.3
Strategi dan Kebijakan
Strategi dan kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual untuk mencapai sasaran
jangka menengah Dinas Kelautan dan Perikanan dan target kinerja hasil program prioritas RPJMD
yang menjadi tugas dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan serta selaras dengan strategi dan
kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD Kota Tual. Strategi
dan kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual Tahun 2013‐2018 disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual Tahun
2013‐2018
VISI : Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Pesisir melalui MAREN dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Amanah, Lestari, dan Berkelanjutan
MISI 1 : Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam menciptakan SDM yang berkualitas, handal, kreatif, inovatif dan berdaya saing
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Tercapainya peningkatan SDM yang berkualitas & handal di bidang perikanan
Meningkatnya jumlah aparatur yang professional di bidang tugasnya
Peningkatan kapasitas Dinas Kelautan dan Perikanan
1. Peningkatan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang kelautan dan perikanan
2. Penguatan komitmen Pemerintah Kota tual dan masyarakat dalam
mengedepankan pembangunan kelautan dan perikanan secara terpadu.
3. Melakukan reformasi bidang 2. Tercapainya
peningkatan pelayanan di bidang kelautan dan perikanan secara baik, mudah, efektif,
1. Meningkatnya kualitas pelaksanaan sistem perencanaan, evaluasi, monitoring dan pengendalian secara terpadu dan
berkelanjutan
41
efisien, adil dan transparan bagi pelaku usaha perikanan
2. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana aparatur guna menunjang tugas perkantoran
perikanan dalam upaya
sinkronisasi kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan dengan keinginan pelaku usaha perikanan. 4. Pengembangan kelembagaan
kelautan dan perikanan baik formal maupun informal dalam rangka pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan yang
bertanggungjawab, lestari, dan berkelanjutan.
5. Sinergi pembangunan kelautan dan perikanan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kekuatan SDM kelautan dan perikanan.
VISI : Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Pesisir melalui MAREN dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Amanah, Lestari, dan Berkelanjutan
MISI 2 : Melakukan pemeliharaan dan perlindungan terhadap sumberdaya dan kelestariannya
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Tercapainya peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal lestari dan berkelanjutan bagi peningkatan ekonomi masyarakat nelayan
Meningkatnya penataan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan, pesisir, dan pulau‐pulau kecil secara berkelanjutan dan mensejahterakan Masyarakat
1. Pembangunan berbasis kepulauan
2. Pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan
1. Peningkatan dan pengendalian pengelolaan serta pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan.
2. Peningkatan upaya pemulihan dan pelestarian lingkungan perairan, pesisir, dan pulau‐ pulau kecil, serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
3. Peningkatan upaya mengatasi masalah kerusakan lingkungan di wilayah pesisir
4. Penentuan dan penetapan batas‐batas wilayah perairan pedalaman sehingga kapal dari negara lain tidak
diperbolehkan melewati perairan tersebut tanpa kecuali
2. Tercapainya peningkatan pengawasan & pengendalian sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal dan efektif
Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana pengawasan dengan rancang bangun dan sistem pemantauan yang terintegrasi dan tepat sasaran
VISI : Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Pesisir melalui MAREN dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Amanah, Lestari, dan Berkelanjutan
MISI 3 : Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tercapainya peningkatan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan
1. Meningkatnya produk olahan bernilai tambah
1. Pemberdayaan masyarakat nelayan
2. Pengembangan kemitraan usaha
1. Pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan.
2. Peningkatan peranserta masyarakat dalam upaya pengembangan usaha bidang perikanan dengan
memperhatikan komoditas kelautan dan perikanan dan tetap menjaga kelestarian sumberdaya perikanan 2. Meningkatnya sentra produksi
perikanan yang memiliki komoditas unggulan dan menerapkan teknologi inovatif
VISI : Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Pesisir melalui MAREN dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Amanah, Lestari, dan Berkelanjutan
MISI 4 : Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tersedianya sarana dan prasarana perikanan di sentra‐sentra produksi
1. Meningkatnya kecukupan kapal perikanan, alat penangkap ikan, dan pengawakan kapal perikanan yang memenuhi standar
Pembangunan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan yang terintegrasi dengan sistem jaringan transportasi lokal
Perwujudan pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui transformasi pelaku ekonomi kelautan dan perikanan, dari pelaku ekonomi subsisten menjadi pelaku usaha modern, melalui berbagai dukungan pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi 2. Kawasan perikanan budidaya
yang memiliki sarana dan prasarana sesuai kebutuhan
3. Terbangunnya fasilitas pengembangan industri hasil perikanan
VISI : Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Pesisir melalui MAREN dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Amanah, Lestari, dan Berkelanjutan
MISI 5 : Melaksanakan penelitian dan pengembangan, penataan ruang laut, pesisir dan pulau‐pulau kecil
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Termanfaatkannya teknologi tepat guna dalam optimalisasi sumberdaya kelautan dan perikanan
Meningkatnya penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan
Penguasaan dan penerapan teknologi perikanan dan kelautan
Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam meningkatkan
produktifitas masyarakat kelautan dan perikanan
VISI : Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Pesisir melalui MAREN dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Amanah, Lestari, dan Berkelanjutan
MISI 6 : Meningkatkan iklim usaha yang kondusif
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tersedianya regulasi di bidang kelautan dan perikanan
1. Tersosialisasinya dan terlaksananya penerapan regulasi di bidang kelautan dan perikanan
Pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan
Optimalisasi potensi perikanan budidaya yang belum tergarap untuk menurunkan tingkat pengangguran dengan membuka lapangan kerja yang didukung pengembangan modal dan kepastian berusaha 2. Terlaksananya penegakan
hukum para pelanggar hukum bidang kelautan dan perikanan
3. Meningkatnya jumlah investasi
VISI : Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Pesisir melalui MAREN dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Amanah, Lestari, dan Berkelanjutan
MISI 7 : Meningkatkan nilai produk dan nilai jual hasil perikanan yang berdaya saing
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Tercapainya peningkatan bantuan penguatan modal bagi pengembangan usaha perikanan
Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian UKM
1. Pemberdayaan masyarakat nelayan
2. Pengembangan kemitraan usaha
1. Peningkatan daya saing global produk hasil perikanan 2. Mendorong terbentuknya
jaringan produksi, distribusi serta pemasaran produk hasil perikanan.
3. Membangun kemitraan dengan daerah lain yang menghasilkan komoditas yang sama dan dapat memberikan nilai tambah yang tinggi 2. Tercapainya
peningkatan pengawasan standar mutu bagi setiap komoditi hasil perikanan
Meningkatnya produk olahan hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin