PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN SIKAP TERHADAP MINAT BELI PRODUK POND’S
DI SURABAYA
SKRIPSI
Oleh :
ALFIANTI TRIDIAN R. 0712010262/ FE / EM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” J AWA TIMUR
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul : ‘‘Pengaruh Kualitas Produk dan Sikap Terhadap Minat Beli Produk Ponds di Sur abaya’’
Penyusunan skripsi ini di tujukkan untuk memenuhi syarat penyelesaian Studi Pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional ‘‘Veteran’’ Jawa Timur.
Pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bimbingan, petunjuk serta bantuan baik spiritual maupun materiil, khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP , selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional ‘‘Veteran’’ Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ‘‘Veteran’’ Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ‘‘Veteran’’ Jawa Timur
4. Ibu Dra. Ec. Suhartuti, MM, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Para Dosen dan Asistennya yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional ‘‘Veteran’’ Jawa Timur.
6. Kepada kedua Orang Tuaku dan khususnya buat My Husband terima kasih atas dukungan nya selama ini yang tak pernah henti-hentinya dari kalian sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya.
7. Berbagai pihak yang turut membantu skripsi dan menyediakan waktunya demi terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam skripsi ini masih jauh ari sempurna, oleh karena itu penulis sangat berharap saran an kritik membangun dari pembaca dan pihak lain.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagisemua pihak yang membutuhkan.
Wassalam...
Surabaya, Juli 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
ABSTRAKSI ... viii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 8
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 8
2.2. Landasan Teori ... 9
2.3. Perilaku Konsumen ... 10
2.4. Kualitas Produk ... 19
2.5. Sikap Konsumen ... 21
2.6. Minat Beli ...25
2.7. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli... 27
2.8. Pengaruh Sikap Terhadap Minat Beli ... 28
2.8. Kerangka Konseptual ... 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 30
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32
3.3. Jenis Data dan Sumber Data ... 33
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 34
BAB IV HASIL PENELIYIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 40
4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 41
4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 41
4.2.2. Uji Outlier Multivariate ... 43
4.2.3. Uji Reliabilitas ... 45
4.2.4. Model Pengukuran ... 46
4.2.5. Model Struktural ... 48
4.2.6. Uji Kausalitas ... 49
4.3. Pembahasan ... 50
4.3.1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli ... 50
4.3.2. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Minat Beli ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ... 52
5.2. Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Data Top Brand Index Produk Pond’s Tahun 2008-2011 ... 4
Tabel 3.1. Goodness Of Fit Indices ... 39
Tabel 4.1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin ... 42
Tabel 4.2. Identitas Responden Menurut Umur ... 42
Tabel 4.3. Identitas Responden Menurut Pendidikan ... 43
Tabel 4.4. Hasil Uji Outlier Multivariate ... 44
Tabel 4.5. Pengujian Reability Consistency Internal ... 45
Tabel 4.6. Outer Loading ... 47
Tabel 4.7. Average Variance Extracted (AVE) [CSV – Version] ... 48
Tabel 4.8. Data Uji Goodness - Fit Model ... 48
Tabel 4.9. Data Uji Hipotesis Kausalitas ...49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsumen ... 13
Gambar 2.2. Kerangka Konseptual ... 29
Gambar 4.1. Model Pengukuran dan Struktural ... 46
Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural ... 46
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN SIKAP TERHADAP MINAT BELI PRODUK POND’S
DI SURABAYA Alfianti Tridian R.
ABSTRAK
Produk Pond’s boleh dibilang merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Bahkan persaingan dikategori ini tidak akan pernah berakhir, mengingat produk ini termasuk produk yang banyak dibutuhkan, sehingga membuat persaingan kian terasa dikategori ini. Pada umumnya konsumen bersedia untuk membeli apabila produk sesuai dengan harapan mereka ketika akan mengkonsumsinya. Konsumen mau mengorbankan uang yang dimilikinya untuk membeli produk tertentu bila produk tersebut mampu memenuhi harapannya. Berdasarkan uraian diatas dalam penelitian ini maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Produk dan Sikap Terhadap Minat Beli Produk Pond’s Di Surabaya.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen wanita yang berkunjung ke toko-toko kosmetik di Surabaya. Untuk penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan metode Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stuctural Equation Modeling (SEM).
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan SEM (Stuctural Equation Modeling) dan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut : Kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli produk Pond’s. Sikap berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli produk Pond’s.
Keywords : Kualitas Produk, Sikap dan Minat Beli.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tuntutan untuk dapat memahami perilaku konsumen merupakan konsekwensi logis implementasi konsep pemasaran. Pengetahuan dan informasi yang luas tentang konsumen merupakan sarana yang sangat berguna bagi manajemen untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif karena dengan demikian manajemen akan semakin jeli melihat pasar – pasar baru dan segera memanfaatkannya.
Saat ini para produsen berlomba-lomba untuk menciptakan berbagai macam inovasi-inovasi terbaru mereka yang dapat menarik minat masyarakat untuk membelinya.
Persaingan telah mengubah Perusahaan-Perusahaan dalam melayani pasarnya. Hanya mereka yang berubahlah yang dapat terus bertahan. Perusahaan harus membuka matanya terhadap segmen yang baru terbentuk. Ia harus mengubah produknya, kemasannya, pendekatannya, cara menangani pasarnya atau bahkan segmen pasamya dari waktu ke waktu. Tuntutan untuk dapat memahami konsumen merupakan konskuensi logis, implementasi konsep pemasaran. Dibutuhkan informasi yang luas tentang konsumen sarana yang sangat berguna bagi manajemen untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
Sejalan dengan perkembangan budaya dan teknologi, para ahli kecantikan dapat menciptakan berbagai produk yang dapat membantu konsumen wanita semakin cantik. Setiap tahun tren-tren kecantikan wajah terus mendidik konsumen. Selain itu tern-tern warna kosmetika selalu diganti tiap tahun, misalnya Sari Ayu dan Mustika Ratu dengan tren warna nusantara, Revlon dengan tren warna coklat dan mocca serta Avon dengan tren warna remaja yang ceria dan dinamis.
Selain tema dan tren kosmetika, jenis kosmetik untuk wanita semakin bertambah. Pertambahan tersebut guna memenuhi kebutuhan perawatan kulit dan kecantikan wajah. Kalau dulu konsumen cukup dengan pelembab, alas bedak dan bedak, sekarang hal tersebut sangat dipandang kurang memadai. Selain itu semua produk kosmetik biasanya dibedakan untuk berbagai jenis kulit mulai kulit berminyak sampai kulit kering.
beragam. Mereka bisa berbeda dalam usia, pekerjaan, gaya hidup, budaya, kelas sosial, pendapatan, persepsi, sikap dan sebagainya. Pada dasarnya heterogenitas konsumen bisa didasarkan pada faktor demografi, psikologi, psikografi, geografi dan sebagainya. Seluruh faktor tersebut akan menjadikan konsumen berkelompok atau tersegmentasi.
Dalam realitasnya, perusahaan kosmetika menghadapi pasar yang sangat heterogen. Suatu kekhawatiran bahwa produsen tidak tahu siapa target pasar perusahaan yang, sehenarnya, mengingat konsumen wanita pengguna kosmetika sangat besar atau hampir semua wanita menggunakan kosmetika. Pada paradigma yang lain, ragam kosmetika yang beredar juga dapat diartikan sebagai implementasi persaingan yang ketat di antara industri kosmetika. Persaingan terjadi karena pasar kosmetika khususnya di Indonesia sangat terbuka.
Bila kondisi demikian yang terjadi produsen harus membuat strategi untuk mengetahui siapa dan bagaimana sebenarnya pasar sasaran yang dihadapi. Perusahaan rang mengetahui pasar sasarannya dengan tepat akan dapat menempatkan produknya dengan tepat pada pasar sasaran (positioning). Adapun langkah awal untuk mengetahui pasar sasaran dan positioning, adalah dengan cara segmentasi pasar.
Tabel 1.1
Top Brand Index Produk Ponds Tahun 2008-2011 Merek Pelembab Muka Brand Value 2008 Brand Value 2009 Brand Value 2010 Brand Value 2011
Viva 217.44% 279.8% 36.6% 31.4%
Pond’s 121.21% 129.1% 40.7% 25.8%
Olay 45.63% 31.7% 15.3% 6.7%
Sariayu 79.66% 31.7% 15.3% 3.2%
Sumber : Majalah SWA, 2011
menggambarkan urutan proses munculnya keyakinan (beliefs), Sikap (attitudes) dan perilaku (behavior) yang merupakan tahap pemrosesan informasi. Keyakinan menunjukkan pengetahuan kognitif yang dimiliki konsumen dengan mengaitkan atribut, manfaat dan obyek (dengan mengevaluasi informasi), sementara itu sikap mengacu kepada perasaan atau respon efektifnya.
Sikap dan kepercayaan terhadap suatu produk merek sebagai salah satu faktor lingkungan internal, dapat mempengaruhi seseorang mengambil keputusan membeli produk. Sikap konsumen merupakan respon atau penilaian yang diberikan konsumen secara konsisten, konsekuen, menguntungkan atau tidak menguntungkan, positif atau negatif, suka atau tidak suka, setuju atau tidak terhadap suatu obyek dari gambaran di atas menunjukkan bahwa terdapat alasan yang kuat dalam tingginya minat membeli telepon seluler. Rendahnya sensitivitas responden terhadap harga, kualitas produknya juga menunjukkan bahwa merek menjadi prioritas utama dalam menentukan pilihan diantara telepon seluler yang beredar di pasar. Namun demikian perlu dikaji dalam suatu penelitian yang mendalam mengenai variabel- variabel yang berpengaruh kuat dalam membeli.
Kualitas dapat dinyatakan sebagai sebagai harapan dan persepsi para konsumen yang sama baiknya dengan kinerja yang sesungguhnya. Kualitas produk harus sesuai dengan yang dijanjikan oleh semua kegiatan dalam bauran pemasaran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Budiyono, Bernard NM (2004) menunjukkan bahwa kualitas produk merupakan antecedent yang berpengaruh terhadap minat beli.
Parasuraman (1991), konsumen mau mengorbankan uang yang dimilikinya untuk membeli produk tertentu bila produk tersebut mampu memenuhi harapannya. Berdasarkan uraian di atas dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Sikap Terhadap Minat Beli Pr oduk Ponds Di Sur abaya”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli produk Ponds di Surabaya ?
2. Apakah Sikap berpengaruh terhadap minat beli produk Ponds di Surabaya ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas dapat disusun tujuan dalam penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap minat beli produk Ponds di Surabaya.
1.4. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian tersebut diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Dengan adanya penelitian ini dapat membarikan masukan bagi perusahaan di dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.
2. Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan kesempatan kepada penulis untuk membahas mengenai ilmu-ilmu yang diterima selama masa perkuliahan ke dalam praktek lapangan.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini telah dilakukan oleh
2. Murwanto, (2006) dengan judul penelitian ”Pengaruh sikap dan norma subyektif Terhadap niat beli mahasiswa sebagai konsumen potensial Produk pasta gigi close up”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1).Sikap konsumen dan norma subyektif konsumen secara bersamasama tidak berpengaruh terhadap niat beli. 2). Norma subyektif konsumen secara parsial tidak berpengaruh terhadap niat beli. Teknik analsis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini adalah Pertama, sikap dan norma subyektif dari mahasiswa UII secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap niat membeli pasta gigi Close Up. Kedua, sikap dari mahasiswa UII secara parsial berpengaruh signifikan terhadap niat membeli pasta gigi Close Up. Ketiga, norma subyektif dari mahasiswa UII secara parsial berpengaruh signifikan terhadap niat membeli pasta gigi Close Up.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (1997:8) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Menurut Pride dan Ferrel (1995 : 4) pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan rancangan, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan seluruh kegiatan usaha yang dibuat untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa dalam menciptakan hubungan pertukaran yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen.
2.3. Perilaku Konsumen
2.3.1. Pengertian Perilaku Konsumen
Terdapat beberapa definisi untuk memberikan penjelasan mengenai perilaku konsumen. Engel, Blackwell dan Miniard (1994), menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan individu yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
a. Sebagai proses pengambilan keputusan
b. Kegiatan fisik dalam upaya menilai, memperoleh dan menggunakan barang dan jasa.
Perilaku konsumen disebutkan sebagai interaksi yang dinamis antara kesadaran atau pengertian, perilaku dan peristiwa lingkungan dimana manusia melakukan aspek dengan mana pertukaran tentang kehidupan mereka. Dari definisi diatas terdapat tiga hal penting yaitu :
1. Perilaku konsumen bersifat dinamis.
2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara perasaan dan kesadaran perilaku serta peristiwa lingkungan
3. Perilaku melibatkan pertukaran
Definisi perilaku konsumen yang dikemukakan Swastha dan Handoko (1987: 9) adalah kegiatan – kegiatan individu secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan – kegiatan tersebut. Dari definisi tersebut terdapat dua elemen terpenting yaitu ;
a. Proses pengambilan keputusan b. Kegiatan fisik.
lingkungannya. Dengan demikian kegiatan pembelian hanyalah merupakan salah satu tahap dari proses untuk mendapatkan barang dan jasa. Bagi pemasar memahami proses pembelian sangat penting. Karena proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada tindakan manusia untuk membeli suatu produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
2.3.1.1. Faktor Yang Mempengar uhi Perilaku Konsumen
Faktor yang mempengaruhi konsumen anatara lain adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh lingkungan
2. Perbedaan dan pengaruh individu
3. Proses psikologis (Engel,J.F,Blackwell,R.D,Miniard,P.W, 1994)
Dalam tujuan pemasaran pihak pemasar berusaha keras untuk memenuhi dan melayani kebutuhan dan belanja sasaran dengan maksimal sesuai dengan keinginan dan harapan konsumennya, Yaitu memperoleh kepuasan sehingga perusahaan harus mampu mengembangkan bauran pemasaran untuk mempengaruhi konsumen agar mau mengambil keputusan untuk melakukan pembelian atas produk atau jasa yang ditawarkan.
Gambar 2.1. : Faktor – faktor yang mempengar uhi konsumen.
Budaya
- Budaya - Sub budaya - Kelas Sosial
Sosial
- Kelompok acuan - Keluarga - Peran &
status
Kepribadian
- Umur & tahap daur hidup - Situasi ekonomi - Gaya hidup - Kepribadian &
konsep diri
Psikologis
- Motivasi - Persepsi - Pengetahuan - Keyakinan &
sikap
Sumber : Kotler and Amstrong, (1992), Dasar-Dasar Pemasaran, Penerbit : Intermedia Jakarta
1. Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial merupakan hal yang sangat penting dalam perilaku pembelian
a. Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain. Anak-anak yang dibesarkan di amerika serikat mendapatkan nilai-nilai berikut: prestasi dan keberhasilan, aktifitas, efisiensi dan kepraktisan, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal, humanisme, dan berjiwa muda.
b. Sub-Budaya
Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi yang khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting, dan pemasar sering merancang produk dan progam pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
c. Kelas Sosial
Pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata social. Stratifikasi tersebut kadang-kadang berbentuk sistim kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta peran dan status sosial.
a. Kelompok Acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseoarang dinamakan kelompok keanggotaan.
perdagangan, yang cendrung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak rutin.
Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka sekurang-kurang oleh tiga jalur. Kelompok acuan manghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru. Kelompok acuan juga memepengarui perilaku dan konsep pribadi seseorang. Dan kelompok acuan menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan kelompok yang mungkin mempengarui pilihan produk dan merek aktual seseorang.
Orang juga dipengarui oleh kelompok diluar kelompok mereka. Kelompok yang ingin dimasuki seseorang dinamakan kelompok aprirasional. Kelompok dissosiatif adalah kelompok yang nilai atau perilakunya ditolak oleh seseorang.
b. Keluarga
mereka dapat menjadi sangat besar. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu, pasangan dan anak-anak seseorang.
c. Peran dan Status
Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya keluarga, club, organisasi. Kedudukan orang itu masing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilakan status. Orang-orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat. Pemasar menyadari potensi simbol status dari produk dan merek.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengarui oleh karakteristik pribadi, Karakteristik tersebut meliputi usia, dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep didik pembeli.
a. Usia Dan Tahap siklus Hidup
Orang yang memebeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Mereka makan makanan bayi selama tahun-tahun awal hidupnya,banyak ragam makanan selama tahun-tahun pertumbuhan dan kedewasaan, serta diet khusus selama tahun-tahun berikutnya. Selera orang terhadap perabot, pakaian, dan rekreasi juga juga berhubungan dengan usia.
mengalami perjalanan dan perubahan situasi hidup bercerai, menduda/menjanda, kawin lagi dan dampak situasi itu terhadap perilaku konsumsi.
b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
Pekerjaan seseorang juga mempengarui pola konsumsinya. Pilihan produk sangat dipengarui oleh keadaan ekonomi seseorang, penghasilan yang dapat di belanjakan (level, kesetabilan, pola waktu), tabungan dan aktiva (termasuk presentase aktiva yang lancar/likuid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terus-menerus memperlihatkan kecendrungan penghasilan pribadi, tabungan dan tingkat suku bunga. Jika indikator ekonomi menandakan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, melakukan penempatan ulang, dan menempatkan kembali harga produk mereka sehingga mereka dapat terus menawarkan nilai ke pelanggan sasaran.
c. Gaya Hidup
Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerja yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda.Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan dari seseorang yang berinteraksi dengan lingkunganya.
d. Kepribadian dan Konsep Diri
karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkunganya.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengarui oleh empat faktor psikologis utama motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.
a. Motivasi
Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis, kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang bersifat Psikogenis, kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan dan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga ia mencapai tingkat intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.
b. Persepsi
Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang behubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.
c. Keyakinan dan sikap
Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengarui perilaku pembelian mereka. Keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan. Pendapat, atau kepercayaan.Yang paling penting bagi para pemasar global adalah sering mempertahankan keyakinan yang mudah dilihat tentang merek atau produk berdasarkan negara mereka.
Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecendrungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.Jadi sebuah perusahaan sebaiknya menyesuaikan produknya dengan sikap yang telah ada daripada berusaha untuk mengubah sikap orang. Tentu saja terdapat beberapa pengecuailian dimana biaya besar untuk mengubah sikap orang-orang akan memberikan hasil.
2.4. Kualitas Produk
2.4.1. Pengertian Kualitas Pr oduk
menyebabkan semakin tingginya kepuasan konsumen. mutu produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau produsen mengingat suatu produk berkaitan erat dengan masalah kepuasaan konsumen yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk mencapai posisi produk. Mutu menyatakan tingkat kemampuan fungsinya yang diharapkan.
Berdasarkan kedua pengertian diatas, maka kualitas produk tidak hanya ditentukan oleh spesifikasi yang tampak pada produk tersebut, melainkan ditentukan oleh persepsi konsumen. Jadi kualitas produk tidak hanya berdasarkan dari sudut pandang produsen saja, tetapi juga dari sudut pandang konsumen sebab suatu produk dikatakan berkualitas menurut konsumen apabila memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, seperti pengertian kualitas produk menurut Keegan dan Moriaty Duncan ( 1993,p 352 ) yaitu : "From producer's perspective, the degree to which finished prduct meet specifications, from customer's perspective, the degree to which product match needs and wants including price”
2.4.1.1. Indikator Kualitas Produk
Kualitas Produk (X1) adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di pasar sasaran dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan dengan indikator (Fridianti, 2006:14) :
1. Penampilan merupakan penampilan dari produk yang membuat konsumen tertarik
3. Kepercayaan merupakan kepercayaan konsumen akan kinerja dan kualitas dari suatu Produk
4. Kesesuaian merupakan suatu produk memiliki kesesuaian dengan apa yang dipromosikan.
5. Daya tahan merupakan suatu produk yang memiliki daya tahan yang lama.
6. Kemudahan merupakan mempunyai keunggulan kemudahan dalam mendapatkan
7. Keindahan merupakan produk yang memiliki keindahan tampilan di desain produk.
8. Kualitas yang bermanfaat merupakan Produk tersebut memiliki kualitas yang sangat bermanfaat
2.5. Sikap Konsumen
2.5.1. Pengertian Sikap Konsumen
Sikap memainkan peranan penting dalam pembentukan perilaku individu dalam hal pembelian terhadap suatu produk atau merek. Dalam memutuskan produk atau merek apa yang akan dibeli, atau toko mana yang akan dijadikan langganan konsumen akan secara khas melakukan pemilihan terhadap suatu merek atau produk yang dievaluasi secara menguntungkan. Sebagai akibatnya peningkatan sikap ini dapat menjadi sasaran pemasaran yang bagi perusahaan.
(William J Stanton 1985; 161), sedangkan menurut Kotler (2002; 200) sikap merupakan evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000) dikutip dari buku Ristianti Prasetyo dan John J.O.I Ihalauw (2005: 104) definisi sikap merupakan predisposisi yang dipelajari dalam merespons secara konsisten suatu obyek, dalam bentuk suka atau tidak suka. Jadi berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sikap mempengaruhi perasaan senang atau tidak senang terhadap obyek yang dipertanyakan. Indikator-indikator yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:
a. Pengaruh Keluarga
Keluarga merupakan pengaruh yang sangat penting dalam keputusan pembelian. Keluarga adalah lingkungan dimana sebagian calon konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya yang akan saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk.
b. Pengaruh Orang Lain
Pengaruh dari orang lain lebih memungkinkan mempengaruhi sikap dan perilaku pembelian dari iklan (Kazt dan Lazarsfel dikutip Assael 1992)
c. Pengalaman
Penafsiran dan proses belajar konsumen merupakan kunci untuk mengetahui perilaku pembeliannya (Basu Swasta, 84).
2.5.2. Fungsi Sikap
Menurut Kazt dalam Setiadi (2003 : 214) mengklasifikasikan empat fungsi sikap yaitu :
1. Fungsi Utilitarian
Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Dalam hal ini konsumen mengembangkan beberapa sikap terhadap produk atas dasar suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan.
2. Fungsi Ekspresi Nilai
Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu merek produk bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
3. Fungsi Mempertahankan Ego
Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.
4. Fungsi Pengetahuan
2.5.1.3. Indikator Sikap Konsumen
Sikap merupakan evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. dengan indikator menurut Marhayanie (2008:11) :
1. motivasi adalah keinginan konsumen untuk mencari informasi produk. 2. perasaan emosional menggambarkan emosi dan perasaan konsumen.
3. proses kognitif menunjukkan kepercayaan konsumen tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
2.6. Minat Beli
2.6.1. Pengertian Minat Beli
Minat adalah selera masing-masing orang yang menjadi dasar pemilihan sesuatu, minat membeli menunjukkan pada kecenderungan seseorang untuk lebih menyukai produk dengan merek tertentu.
Menurut Sukardi (1994) minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
bersifat tetap dan terus menerus, mempunyai intensitas dan kecenderungannya untuk menerima atau menolak untuk melakukan suatu aktivitas.
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001). Mehta (1994: 66) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Pengertian minat beli menurut Howard (1994) (Durianto dan Liana, 2004: 44) adalah minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemesar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.
memilih, dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002) menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak.
Adapun indikator dari minat beli adalah sebagai berikut: (Junaedi, 2009:101).
a. Menarik perhatian
b. Menimbulkan minat mendalam c. Keinginan untuk membeli d. Melakukan pembelian e. Menimbulkan kepuasan
2.7. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli
Pendapat dari Sciffman dan Kanuk (1997) menyatakan bahwa evaluasi konsumen terhadap kualitas produk akan dapat membantu mereka untuk mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Mittal dan Leonard (1999) menunjukkan bahwa fungsi dari behavioral intention atau minat konsumen merupakan fungsi dari kualitas produk, maka konsumen akan semakin berminat terhadap produk tersebut. Memang harus dikomunikasikan dengan baik karena dapat membangun minat pelanggan untuk membeli produk yang dimaksud. Pendapat dari Sciffman dan Kanuk (1997) menyatakan bahwa evaluasi konsumen terhadap kualitas produk akan dapat membantu mereka untuk mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli. Penelitian lain yang dilakukan oleh Mittal dan Leonard (1999) menunjukkan bahwa fungsi dari behavioral intention atau minat konsumen merupakan fungsi dari kualitas produk atau jasa, maka konsumen akan semakin berminat terhadap produk tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli, hal ini didukung oleh teori Bernard (2004) yang menyatakan bahwa kualitas produk merupakan antecedent yang berpengaruh terhadap minat beli. Bagi calon pemakai kualitas produk ini memang harus dikomunikasikan dengan baik karena dapat membangun minat pelanggan untuk membeli produk yang dimaksud.
2.7.1. Pengaruh Sikap Terhadap Minat Beli
langsung oleh sikap terhadap minat beli, Minat beli konsumen juga dipengaruhi langsung oleh sikap terhadap merek. Pembentukan sikap terhadap merek menurut Burke dan Edell (1989); Mackenzie, Lutz dan Belch (1986) dipengaruhi secara langsung oleh persepsi konsumen terhadap produk atau pesan. Sikap terhadap merek diawali oleh proses kognitif yang bekerja terhadap rangsangan. kemudian akan mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Menurut Assael (2001: 82) sikap terhadap minat beli yaitu merupakan pernyataan mental Yang menilai positif atau negatif, bagus tidak bagus, suka tidak suka suatu produk.
Berdasarkan uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa sikap berpengaruh positif terhadap minat beli, hal ini didukung oleh teori Rossiter dan Percy (1998: 126) yang mengemukakan bahwa sikap itu memberikan identifikasi mengenai minat beli merupakan diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan (pemrakarsa) merekomendasikan (influencer), memilih, dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
2.8. Kerangka Konseptual
Sikap (X2)
M inat Beli (Y) Kualit as Produk
2.9. Hipotesis
3. Diduga bahwa kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli produk Ponds.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi pernyataan tentang pengoperasian atau pendefinisian konsep penelitian termasuk penetapan cara dan satuan pengukuran variabelnya, adalah sebagai berikut:
1. Kualitas Produk (X1) adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di pasar sasaran dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan. dengan indikator (Fridianti, 2006:14) :
1. Penampilan merupakan penampilan dari produk yang membuat konsumen tertarik.
2. Keistimewaan merupakan keunggulan dari suatu produk yang dapat diandalkan.
3. Kepercayaan merupakan kepercayaan konsumen akan kinerja dan kualitas dari suatu Produk.
4. Kesesuaian merupakan suatu produk memiliki kesesuaian dengan apa yang dipromosikan.
6. Kemudahan merupakan mempunyai keunggulan kemudahan dalam mendapatkan.
7. Keindahan merupakan produk yang memiliki keindahan tampilan di desain produk.
8. Kualitas yang bermanfaat merupakan Produk tersebut memiliki kualitas yang sangat bermanfaat.
2. Sikap Konsumen (X2) sikap merupakan evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. dengan indikator menurut Marhayanie (2008:11) :
1. Motivasi adalah keinginan konsumen untuk mencari informasi produk. 2. Perasaan emosional menggambarkan emosi dan perasaan konsumen. 3. Proses kognitif menunjukkan kepercayaan konsumen tentang sesuatu
yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
3. Minat beli (Y) adalah Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: (Junaedi, 2009:101).
a. Menarik perhatian
d. Melakukan pembelian e. Menimbulkan kepuasan
3.1.1. Pengukur an Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dengan menggunakan kategori Skala Likert. Analisis ini dilakukan dengan meminta responden untuk menyatakan pendapatnya tentang serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan obyek yang diteliti dalam bentuk nilai yang berada dalam rentang dua sisi. Digunakan jenjang 1 sampai 7 dalam penelitian ini mengikuti pola sebagai berikut:
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberi skor yang berada dalam rentang nilai 1 sampai 7 pada masing-masing skala, dimana nilai 1 menunjukkan nilai terendah dan nilai 7 menunjukkan nilai tertinggi.
3.2. Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi
Populasi merupakan kelompok subyek / obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek / obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian (Sumarsono, 2004: 44). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen wanita yang berkunjung ke toko-toko kosmetik di Surabaya.
b. Sampel
Untuk penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Non Probability sampling yaitu dengan cara Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian diantaranya yaitu :
a. Mengetahui produk Pond’s
b. berusia 17 tahun keatas
c. berdomisili di Surabaya
Menurut Ferdinand (2002: 48) memberikan pedoman ukuran sampel yang diambil, yaitu :
- Ukuran sampel yang harus terpenuhi dalam model ini adalah 100-200 sampel untuk teknik (Maximum Likelihood Estimation).
- Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi.
3.3.Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. J enis Data
Data Primer
Data primer yang diolah dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen di Surabaya .
3.3.2.Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam analisis ini adalah data yang diambil langsung kepada konsumen yang berkunjung ke toko-toko kosmetik yang ada di Surabaya dengan cara menyebarkan kuesioner.
3.3.3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa cara berikut:
a. Observasi
Merupakan pengamatan langsung pada perusahaan untuk mendapatkan bukti - bukti yang berkaitan dengan obyek penelitian.
b. Kuisioner
c. Dokumentasi
Yaitu dengan mengumpulkan data, menggali data dokumen atau arsip-arsip aturan yang disepakati, misalnya keberadaan perusahaan dan struktur manajemen perusahaan.
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Teknik Analisis
Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling [SEM]. Merupakan teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit. Model pengukuran kualitas produk dan sikap terhadap minat beli menggunakan confirmatory factor analyses.
3.4.2. Outlier s
Outlier adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariate yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainya. Dapat diadakan treatment khusus pada outliers ini asal diketahui munculnya outlier itu. Outliers pada dasarnya dapat muncul dalam empat kategori.
• Kedua, outlier dapat muncul karena keadaan yang benar-benar khusus yang memungkinkan profil datanya lain daripada yang lain daripada tetapi peneliti mempunyai penjelasan mengenai penyebab munculnya nilai ekstrim itu.
• Ketiga, outlier dapat muncul karena adanya sesuatu alasan tetapi peneliti tidak dapat mengetahui apa penyebabnya atau tidak ada penjelasan mengenai nilai ekstrim itu.
• Keempat, outlier dapat muncul dalam range nilai yang ada, tetapi bila dikombinasi dengan varibel lainnya, kombinasinya menjadi tidak lazim atau sangat ekstrim. Inilah yang disebut multivariate outlier.
3.4.3. Evaluasi atas outliers
Menagamati atas z-score variabel: ketentuan diantara +_ 3,0 non outlier Multivariate outlier diukur dengan kriteria jarak mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square (X2) pada df (degrees of Freedom) sebesar jumlah variabel bebasnya. Ketentuan : Mahalanobis > dari nilai X2 adalah multivariate outlier.
3.4.4. Uji Validitas
korelasi yang nilai signifikasinya lebih kecil dari 5 % (level of significance) menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah sahih sebagai pembentukan indikator.
3.4.5. Uji Reliabilitas
Yang dimaksud dengan reabilitas ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu menghasilakan sebuah konstruk/faktor laten yang umum. Secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0,70 dan variance extracted ≥ 0,5 Hair et. al., (1998).
3.4.6. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas distribusi data-data yang digunakan dalam analisis, peneliti dapat menggunakan uji-uji statistik. Uji yang paling mudah adalah dengan mengamati skewness value dari data yang digunakan, yang biasanya disajikan dalam statistik diskriptif dari hampir semua program statistik. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value yang dihasilkan melalui rumus berikut ini :
3.4.7. Multicollinearity dan Singularity
Untuk melihat apakah pada data penelitian terdapat multikolinieritas dan singularitas dalam kombinasi-komninasi variabel, maka perlu mengamati determinan dari variable kovarian sampelnya. Determinan yang benar-benar kecil mengindikasikan adanya multikolinieritas dan singularitas, sehingga data tidak dapat digunakan untuk analisis yang sedang dilakukan. Augusty (2002 : 108).
3.4.8. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal
Pengaruh langsung [koefisien jalur] diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR [Critical Ratio] atau p [probability] yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung lebih besar daripada t table berarti pengujian hipotesis kausal berarti signifikan.
3.4.9. Evaluasi Model
Tabel 3.1. Goodness of Fit Indices
GOODNESS OF
FIT INDEX KETERANGAN CUT-OFF VALUE
X2 - Chi-square
Menguji apakah covariance populasi yang destimasi sama dengan cova-riance sample [apakah model sesuai dengan data].
Diharapkan Kecil, 1 s.d 5. atau paling baik diantara 1 dan 2.
Probability Uji signifikansi terhadap perbedaan matriks covariace data dan matriks covariance yang diestimasi.
Minimum 0,1 atau 0,2, atau ≥ 0,05
RMSEA Mengkompensasi kelemahan Chi-Square pada sample
besar. ≤ 0,08
GFI
Menghitung proporsi tertimbang varians dalam matrtiks sample yang dijelaskan oleh matriks covariance populasi yang diestimasi [analog dengan R2 dalam regresi berganda].
≥ 0,90
AGFI GFI yang disesuaikan terhadap DF. ≥ 0,90
CMIND/DF Kesesuaian antara data dan model ≤ 2,00
TLI Pembandingan antara model yang diuji terhadap baseline
model. ≥ 0,95
CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitive terhadap
besarnya sample dan kerumitan model. ≥ 0,95
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejar ah Singkat Perusahaan
Produk Pond’s merupakan solusi pengendalian minyak dengan vitamin B3 nya, bahan pengurang minyak, triclosan dan tabir surya membatu mengurangi dan mengendalikan kelebihan minyak pada kulit anda. Produk ini juga membantu untuk menghidupkan kembali sel-sel mati dan mencegah timbulnya jerawat sehingga anda dapat tampil segar setiap hari.
Produk Pond’s pertama dibuat pada tahun 1846, sejak saat itu merek tersebut telah menjadi produk kelima perawatan diri yang paling menguntungkan di seluruh dunia. Krim Pond’s ditemukan di Amerika Serikat sebagai obat oleh ilmuwan Theron T. Pond pada tahun 1846. Pond’s mengambil sari pati teh penyembuh dari Witch Hazel, dan mendapati bahwa sari pati tersebut dapat menyembuhkan goresan kecil dan penyakit lain. Tidak lama kemudian produk tersebut dikenal dengan nama Pond’s Extract. Pada tahun 1886, pond’s diluncurkan kembali sebagai Pond’s Extract dan pada tahun 1914 Pond’s Cold Cream dan Vanishing Cream menandai evolusi merek menjadi lambang (ikon) kecantikan.
kampanye niaga yang kemudian menjadi terkenal karena banyak kaum selebritis yang terlibat di dalamnya. “Pond’s Healing” berada di belakang “Pond’s Vanishing Cream, karena “Pond’s Healing” dan “Pond’s Cold Cream” dicetak dalam ukuran kecil dibawah iklan niaga “ Pond’s Vanishing Cream”. Menjelang 1914, kata-kata “Pond’s Healing” dicabut dari iklan tersebut, dan perusahaan Pond’s mulai mengiklankan “Pond’s Vanishing Cream” dan “Pond’s Cold Cream” secara bersama-sama, memastikan untuk menjelaskan maksud berbeda masing-masing krim di iklan baru tersebut. Satu baris iklan berbunyi : “Setiap kulit normal membutuhkan dua krim ini” (www.unilever.co.id).
4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif
Gambaran statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran jawaban responden berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap unsur-unsur yang ada pada setiap variabel.
a. Deskr ipsi Responden Berdasar kan J enis Kelamin
Tabel 4.1.
Identitas Responden Menurut J enis Kelamin J enis
Kelamin
J umlah Persentase
Laki-laki 0 0
Perempuan 112 100
Total 112 100
Sumber : Lampiran
b. Deskr ipsi Responden Ber dasar kan Kelompok Umur
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berusia 25-35 tahun sejumlah 41
orang (37%) selanjutnya, yang berumur sekitar 17-24 tahun sejumlah 40 orang (25%),
selanjutnya responden yang berusia lebih dari 36-45 tahun sejumlah 21 orang (22%) dan
yang terakhir adalah responden yang berusia 46-55 tahun sebanyak 10 orang (16%).
Tabel 4.2.
Identitas Responden Menur ut Umur
No Umur J umlah
(or ang)
Persentase (% )
1. 17 – 24 tahun 41 37
2. 25 – 35 tahun 28 25
3. 36 – 45 tahun 21 22
4. 46 – 55 tahun 10 16
Total 112 100
c. Deskr ipsi Responden Ber dasar kan Kelompok Pendidikan
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden terbesar adalah berpendidikan D3
sebanyak 52 orang (38%), selanjutnya responden yang berpendidikan S1 sebanyak 31
orang (29%), dan D1 masing-masing sebanyak sejumlah 32 orang (29%), SMU sejumlah
17 orang (14%).
Tabel 4.3.
Identitas Responden Menur ut Pendidikan
No J abatan J umlah
(Or ang)
Persentase (% )
1. SMU 17 14
2. D1 32 29
3. D3 52 38
4. S1 31 29
Total 112 100
Sumber : Data diolah
4.2.2. Uji Outlier Multivar iate
dalam sebuah ruang multidimensional (Hair.dkk, 1998: Tabachnick & Fidel, 1996). Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p < 1%. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan x2 (chi kuadrat) pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji outlier tampak pada tabel berikut :
Tabel 4.4. Pengujian Outlier Multivar iate
Residuals Stati sticsa
Mi nimum Maxim um Mean Std. Deviation N
Predicted Value 22.4993 85.4939 54.5189 13.14818 106 Std. Predicted Value -2.435 2.356 .000 1.000 106 Standard Error of
Predicted Value 7.286 18.449 11.460 2.251 106 Adjusted Predicted
Value 13.2557 94.2006 54.4052 14.40499 106
Residual -5.09572E1 53.91109 .00000 27.82610 106
Std. Residual -1.695 1.794 .000 .926 106
Stud. Residual -1.872 1.920 .002 1.005 106
Deleted Residual -6.32006E1 70.82840 .11370 32.92769 106 Stud. Deleted
Residual -1.899 1.950 .002 1.010 106
Mahal. Distance 5.180 38.574 14.858 6.463 106
Cook's Distance .000 .131 .012 .016 106
Centered Leverage
Value .049 .367 .142 .062 106
a. Dependent Variable: RESPON
4.2.3. Uji Reliabilitas
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s Alpha ini digunakan untuk mengestimasi realibilitas setiap skala (Variabel atau observasi indikator). Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan (Purwanto, 2002). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5. Pengujian Reliability Consistency Internal Composite Reliability
KUALITAS PRODUK
0.745
SIKAP KONSUMEN 0.686
MINAT BELI 0.630
Sumber : Lampiran
4.2.4. Model Pengukuran
Gambar 4.1. Model Pengukuran dan Struktural
Tabel 4.6. Outer Loading
original sample estimate
mean of subsamples
Standar d
deviation T-Statistic
KUALITAS PRODUK
Kualitas1 0.804 0.667 0.368 2.184
Kualitas2 0.171 0.109 0.292 0.586
Kualitas3 0.442 0.332 0.331 1.337
Kualitas4 0.431 0.33 0.277 1.556
Kualitas5 0.585 0.463 0.314 1.866
Kualitas6 0.722 0.597 0.353 2.046
Kualitas7 0.727 0.597 0.356 2.039
Kualitas8 0.140 0.171 0.244 0.571
SIKAP KONSUMEN
Sikap1 0.649 0.636 0.172 3.779
Sikap2 0.964 0.946 0.088 10.934
Sikap3 0.249 0.208 0.253 0.985
MINAT BELI
Minat1 0.008 0.029 0.262 0.031
Minat2 0.536 0.541 0.167 3.202
Minat3 0.551 0.485 0.215 2.563
Minat4 0.553 0.458 0.305 1.814
Minat5 0.788 0.787 0.093 8.503
Berdasarkan pada tabel outer loading di atas, semua indikator-indikator penelitian telah memenuhi Convergen Validity karena meliliki nilai loading factor di atas 0,5 dan signifikan (t statistik lebih besar dari 1,96).kecuali pada indikator kualitas2, kuaqlitas3, kualitas4, kualitas8, sikap3 dam minat1 memiliki loading kurang dari 0,50 dan tidak signifikan (kurang dari 1,96 pada Z tingkat signifikansi 5%) sehingga indikator-indikator tersebut tidak memenuhi Convergen Validity.
Tabel 4.7. Aver age Variance Extr acted (AVE) [ CSV – Ver sion ]
Average variance extracted (AVE)
KUALITAS PRODUK 0.309
SIKAP KONSUMEN 0.471
MINAT BELI 0.304
Sedang dilihat nilai Discriminant Validity dapat dilihat dari nilai Average variance extracted (AVE) untuk setiap konstruk (Variabel). Dipersyaratkan model yang baik apabila nilai AVE masing-masing konstruk (Variabel) lebih besar dari 0,5. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai AVE untuk konstruk (Variabel) kualitas produk, sikap konsumen dan minat beli memiliki nilai lebih kecil dari 0,5 sehingga variabel tersebut tidak valid.
4.2.5. Model Str uktural
Pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat nilai R-Square yang merupakan uji goodness-fit model.
Tabel 4.8. Uji Goodness – Fit Model
R-squar e
KUALITAS PRODUK
SIKAP KONSUMEN
MINAT BELI 0.637
kualitas produk dan sikap konsumen mampu menjelaskan fenomena minat beli.
4.2.6. Uji Kausalitas
Tabel 4.9. Uji Hipotesis Kausalitas
original sample estimate
mean of subsamples
Standar d deviation
T-Statistic KUALITAS PRODUK ->
MINAT BELI 0.412 0.404 0.152 2.708
SIKAP KONSUMEN ->
MINAT BELI 0.635 0.622 0.071 8.990
1. Kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli, dapat diterima dengan tingkat signifikansi 2,708 lebih besar dari 1,96 ( batas signifikansi Z α = 5%) : Signifikan (positif).
2. Sikap Konsumen berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dapat diterima dengan tingkat signifikansi 8,990 lebih besar dari 1,96 ( batas signifikansi Z α = 5%), Signifikan (Positif).
4.3. Pembahasan
4.3.1. Pengaruh Kualitas Pr oduk Terhadap Minat Beli
Sulistyawati, (2009:4) yang menyatakan bahwa suatu perusahaan yang mengetahui hal tersebut, tentu tidak hanya menjual produk itu sendiri, tetapi juga manfaat dari produk tersebut dimana pada akhirnya hal tersebut membentuk perusahaan untuk meningkatkan penjualan karena akan berpengaruh pada minat beli yang dilakukan oleh konsumen. Dan juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mittal dan Leonard (1999) menunjukkan bahwa fungsi dari kualitas produk, maka konsumen akan semakin berminat terhadap produk tersebut. Memang harus dikomunikasikan dengan baik karena dapat membangun minat pelanggan untuk membeli produk yang dimaksud. Pendapat dari Sciffman dan Kanuk (1997) menyatakan bahwa evaluasi konsumen terhadap kualitas produk akan dapat membantu mereka untuk mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli. Penelitian lain yang dilakukan oleh Mittal dan Leonard (1999) menunjukkan bahwa fungsi dari behavioral intention atau minat konsumen merupakan fungsi dari kualitas produk atau jasa, maka konsumen akan semakin berminat terhadap produk tersebut.
4.3.2. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Minat Beli
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan SEM (Stuctural Equation Modeling) dan pembahasan hasil penelitian yang telah di kemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut :
a. Kualitas produk yang diberikan Pond’s semakin baik, sehingga dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian dan membuat konsumen akan semakin berminat terhadap produk tersebut.
5.2. SARAN
Sehubungan dengan permasalahan dari hasil analisa data yang telah disajikan di hasil penelitian, maka dapat di kemukakan beberapa saran yang bermanfaat, antara lain :
a. Bagi pihak perusahaan diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan nilai kemasan/penampilan produk kosmetiknya, agar sikap konsumen tidak beralih kepada produk yang lain.
b. Tetap mempertahankan kualitas produk dengan menggunakan bahan baku yang alami tanpa menggunakan bahan kimia, karena hal ini menjadi unsur utama yang dijadikan konsumen sebagai dasar dalam mengambil keputusan untuk membeli produk Pond’s di Surabaya.
c. Selalu melakukan inovasi baik dalam inovasi produk maupun inovasi promosi sebagai upaya untuk meningkatkan resistensi dan persistansi sikap konsumen terhadap produk Pond’s.
KUESIONER
Karakt erist ik Responden
• No. Responden : ………
• Nama (dapat diisi inisial) : ………
• Um ur : ………
• Pendidikan Terakhir : ………
• Jenis Kelamin : Pria / Wanit a
Petu n ju k Pen gisia n
a. M ohon angket ini diisi oleh bapak/ ibu/ sdr untuk menjaw ab seluruh pert anyaan yang ada.
b. Berilah nilai untuk set iap pert anyaan yang menurut anda paling sesuai, pada rent an pilihan 1 s/ d 7.
Cont oh : M emberikan pet unjuk pada karyaw an untuk menyelesaikan t ugas dan pekerjaan di perusahaan.
Jaw aban:
1 7
Sangat t idak setuju Sangat set uju
Kualit as Produk
1) Penampilan Produk Ponds sudah cukup menarik
1 7
Sangat t idak setuju Sangat setuju
2) Produk Ponds memiliki keistimewaan atau keunggulan produk
1 7
Sangat t idak setuju Sangat setuju
3) Kepercayaan konsumen akan Produk Ponds sangat tinggi
1 7
Sangat t idak setuju Sangat setuju
4) Produk Ponds memiliki kesesuaian dengan apa yang dipromosikan
1 7
5) Produk Ponds memiliki daya tahan yang lama
1 7
Sangat t idak setuju Sangat setuju
6) Produk Ponds mempunyai keunggulan kemudahan dalam mendapatkannya
1 7
Sangat t idak setuju Sangat set uju
7) Produk Ponds memiliki keindahan tampilan dalam desain produk .
1 7
Sangat t idak setuju Sangat setuju
8) Produk Ponds memiliki kualitas yang sangat bermanfaat bermanfaat
1 7
Sikap Konsum en
1) Ibu mempunyai keinginan t inggi unt uk mencari informasi produk.
1 7
Sangat t idak setuju Sangat set uju
2) Ibu mempunyai perasaaan yang kuat t erhadap Produk Ponds
1 7
Sangat t idak setuju Sangat setuju
3) Ibu mempunyai kepercayaan yang t inggi akan Produk Ponds
1 7
M inat Beli
1) Produk Ponds mampu menarik perhat ian Ibu
1 7
Sangat t idak setuju Sangat set uju sekali
2) Produk Ponds mampu menimbulkan minat yang mendalam
1 7
Sangat t idak setuju Sangat set uju sekali
3) Ibu mempunyai keinginan yang kuat unt uk membeli
1 7
Sangat t idak setuju Sangat set uju sekali
4) Ibu sering melakukan pembelian Produk Ponds
1 7
5) Produk Ponds menimbulkan kepuasan yang t inggi
1 7
Uji Outlier
Terdapat outlier apabila Mahal. Distance Maximum > Prob. & Jumlah variabel [=CHIINV(0,001;16) : dicari melalui Excel] = 39,252
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 23.3894 88.6406 56.0000 13.42376 113
Std. Predicted Value -2.429 2.432 .000 1.000 113
Standard Error of Predicted
Value 7.305 22.504 11.940 2.727 113
Adjusted Predicted Value -12.5700 101.5484 55.0634 15.92816 113
Residual -5.76406E1 56.11082 .00000 28.61764 113
Std. Residual -1.859 1.810 .000 .923 113
Stud. Residual -2.057 2.631 .012 1.020 113
Deleted Residual -7.05484E1 1.18570E2 .93657 35.51444 113
Stud. Deleted Residual -2.094 2.721 .013 1.027 113
Mahal. Distance 5.003 55.900 15.853 8.505 113
Cook's Distance .000 .453 .016 .047 113
Centered Leverage Value .046 .518 .147 .079 113
a. Dependent Variable: RESPON
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 22.4993 85.4939 54.5189 13.14818 106
Std. Predicted Value -2.435 2.356 .000 1.000 106
Standard Error of Predicted
Value 7.286 18.449 11.460 2.251 106
Adjusted Predicted Value 13.2557 94.2006 54.4052 14.40499 106
Residual -5.09572E1 53.91109 .00000 27.82610 106
Std. Residual -1.695 1.794 .000 .926 106
Stud. Residual -1.872 1.920 .002 1.005 106
Deleted Residual -6.32006E1 70.82840 .11370 32.92769 106
Stud. Deleted Residual -1.899 1.950 .002 1.010 106
Mahal. Distance 5.180 38.574 14.858 6.463 106
Cook's Distance .000 .131 .012 .016 106
Centered Leverage Value .049 .367 .142 .062 106
a. Dependent Variable: RESPON
Tidak terdapat nilai Mahal. Distance Maximum 38,574 yang lebih KECIL dari 39,252
Fr equency Table
X1.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 1 .9 .9 .9
2 8 7.1 7.1 8.0
3 7 6.2 6.2 14.2
4 11 9.7 9.7 23.9
5 31 27.4 27.4 51.3
6 30 26.5 26.5 77.9
7 25 22.1 22.1 100.0
Total 113 100.0 100.0
X1.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 3 2.7 2.7 2.7
3 7 6.2 6.2 8.8
4 20 17.7 17.7 26.5
5 31 27.4 27.4 54.0
6 44 38.9 38.9 92.9
7 8 7.1 7.1 100.0
X1.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 4 3.5 3.5 3.5
3 6 5.3 5.3 8.8
4 16 14.2 14.2 23.0
5 42 37.2 37.2 60.2
6 34 30.1 30.1 90.3
7 11 9.7 9.7 100.0
Total 113 100.0 100.0
X1.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 1 .9 .9 .9
2 10 8.8 8.8 9.7
3 7 6.2 6.2 15.9
4 19 16.8 16.8 32.7
5 23 20.4 20.4 53.1
6 34 30.1 30.1 83.2
7 19 16.8 16.8 100.0
X1.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 6 5.3 5.3 5.3
3 11 9.7 9.7 15.0
4 13 11.5 11.5 26.5
5 25 22.1 22.1 48.7
6 39 34.5 34.5 83.2
7 19 16.8 16.8 100.0
Total 113 100.0 100.0
X1.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 2 1.8 1.8 1.8
3 11 9.7 9.7 11.5
4 10 8.8 8.8 20.4
5 27 23.9 23.9 44.2
6 35 31.0 31.0 75.2
7 28 24.8 24.8 100.0
X1.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 2 1.8 1.8 1.8
3 8 7.1 7.1 8.8
4 12 10.6 10.6 19.5
5 33 29.2 29.2 48.7
6 34 30.1 30.1 78.8
7 24 21.2 21.2 100.0
Total 113 100.0 100.0
X1.8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 2 1.8 1.8 1.8
4 6 5.3 5.3 7.1
5 52 46.0 46.0 53.1
6 50 44.2 44.2 97.3
7 2 1.8 1.8 99.1
8 1 .9 .9 100.0
X2.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 1 .9 .9 .9
2 2 1.8 1.8 2.7
3 2 1.8 1.8 4.4
4 6 5.3 5.3 9.7
5 49 43.4 43.4 53.1
6 49 43.4 43.4 96.5
7 4 3.5 3.5 100.0
Total 113 100.0 100.0
X2.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 1 .9 .9 .9
3 1 .9 .9 1.8
4 5 4.4 4.4 6.2
5 49 43.4 43.4 49.6
6 45 39.8 39.8 89.4
7 12 10.6 10.6 100.0
X2.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 14 12.4 12.4 12.4
4 39 34.5 34.5 46.9
5 30 26.5 26.5 73.5
6 18 15.9 15.9 89.4
7 12 10.6 10.6 100.0
Total 113 100.0 100.0
Y1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 1 .9 .9 .9
3 18 15.9 15.9 16.8
4 33 29.2 29.2 46.0
5 21 18.6 18.6 64.6
6 20 17.7 17.7 82.3
7 20 17.7 17.7 100.0
Y2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 1 .9 .9 .9
4 3 2.7 2.7 3.5
5 37 32.7 32.7 36.3
6 63 55.8 55.8 92.0
7 9 8.0 8.0 100.0
Total 113 100.0 100.0
Y3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 4 3.5 3.5 3.5
3 4 3.5 3.5 7.1
4 24 21.2 21.2 28.3
5 20 17.7 17.7 46.0
6 35 31.0 31.0 77.0
7 26 23.0 23.0 100.0
Y4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 6 5.3 5.3 5.3
3 12 10.6 10.6 15.9
4 12 10.6 10.6 26.5
5 20 17.7 17.7 44.2
6 38 33.6 33.6 77.9
7 25 22.1 22.1 100.0
Total 113 100.0 100.0
Y5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4 5 4.4 4.4 4.4
5 51 45.1 45.1 49.6
6 44 38.9 38.9 88.5
7 13 11.5 11.5 100.0
MODEL PENGUKURAN
Tabel : Outer Loading
original sample estimate
mean of subsamples
Standard
deviation T-Statistic
KUALITAS PRODUK
Kualitas1 0.804 0.667 0.368 2.184
Kualitas2 0.171 0.109 0.292 0.586
Kualitas3 0.442 0.332 0.331 1.337
Kualitas4 0.431 0.33 0.277 1.556
Kualitas5 0.585 0.463 0.314 1.866
Kualitas6 0.722 0.597 0.353 2.046
Kualitas7 0.727 0.597 0.356 2.039
Kualitas8 0.140 0.171 0.244 0.571
SIKAP KON