EUTHANASIA
dan
PASIEN TERMINAL
Sumpah dokter Indonesia (Kalimat ke-7)
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan .
Hippocratic Oath
Physicians swear not to prescribe a deadly drug or to give a patient advice that may
Euthanasia: Eu = nyaman
Thanos = kematian
---Perbuatan dokter yg menyebabkan
kematian pasien dg pemberian lansung dosis lethal obat ataupun cara lain.
--- Pada keadaan tanpa harapan (hopelessly ill or injured) mercy killing
Kesimpulan ?????
Realita: Bantuan medik kepada pasien dihentikan karena masalah biaya.
Yang harus adalah Intervensi pada pasien terminal.
Intervensi :
Campur tangan dari disiplin yg tidak berhub langsung dg penyakit utamanya.
• Pasien terminal :
Pas yg setelah mendapatkan/dilakukan pemeriksaan secukupnya ditegakkan/
• Kematian adalah sesuatu yg wajar/normal
• Tujuan:
Bukan mempercepat (Euthanasia) ataupun menunda kematian. Akan tetapi dg cara yg tepat shg pasien & klg dapat terhindar dari kemerosotan mental & spritual & membuat mereka ‘siap’ menerima kematian.
Membimbing pasien/klg menghadapi
Kematian adalah satu-satunya kepastian dari kehidupan.
Kapan
Dimana ????? Bagaimana
Mati dapat dianggap sbg: Proses
Arti kematian bagi seseorang:
1. Impersonal: sedikit/tdk mjd perhatian 2. Interpersonal: menjadi masalah
Orang yg dekat/bermakna
Kendala membicarakan kematian:
1. Tdk mau/sungkan mengakui kegagalan 2. Kepercayaan/tabu
mendahului Tuhan
bukan bidang manusia
Reaksi dokter yg SALAH:
1. menolak pasien
2. Optimisme berlebihan
3. Sangat terlibat dg masalah pasien ataupun simpati
4. Tidak mau tahu
Sikap dokter:
1. Komunikasi profesional
2. Tenang & waspada
Masalah pasien:
1. Nyeri, capek, demam, pegal
2. Ketidakberdayaan & pembatasan
Tindakan dokter:
1. Informasi yg benar/realistik akan
tetapi harus dipilih.
2. Penjelasan/pilihan mengenai
pengobatan
3. Tindakan medik
nyeri---- opiat psikotropika