• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lihat Berita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lihat Berita"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Kemristekdikti Kucurkan Rp1,395 Triliun untuk 14.889 Riset

Jakarta, PEKA. - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mengucurkan dana hingga Rp1,395 triliun untuk 14.889 riset yang akan dilakukan lembaga pendidikan tinggi di sepanjang tahun 2017.

"Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyiapkan dana penelitian sebesar Rp1,395 triliun, ditambah alokasi untuk PTN-BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum--red) sebesar Rp380.406.476.000," kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir dalam peluncuran Pendanaan Riset dan Pengabdian pada Masyarakat 2017 di Jakarta, Jumat.

Selain itu, Nasir mengatakan ada pula dana sebesar Rp150 miliar yang digunakan untuk pelaksanaan 2.117 kegiatan pengabdian pada masyarakat yang juga didanai melalui Direktorat Riset dan

Pengabdian Masyarakat Kemristekdikti.

Usulan penelitian yang berasal dari perguruan tinggi negeri (PTN) mencapai 47.45 persen sedangkan perguruan tinggi swasta (PTS) mencapai 52.55 persen dari total 114 pengusul dari PTN dan 1.222 dari PTS. Ada pun jumlah perguruan tinggi yang didanai adalah sebanyak 113 dari PTN dan 991 dari PTS.

Usulan pengabdian kepada masyarakat 49.3 persen berasal dari PTN dan 50.7 persen dari PTS, sedangkan usulan yang didanai 56 persen berasal dari PTN dan 44 persen dari PTS. Jumlah perguruan tinggi yang didanai adalah sebanyak 93 PTN dan 310 PTS.

"PTS yang mengajukan usulan pengabdian kepada masyarakat berasal dari 14 kopertis," ujar Nasir. Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti Muhammad Dimyati mengatakan karena target kinerja lima tahun Kemristekdikti adalah untuk hilirisasi hasil riset artinya "technology readiness level" (TRL) harus di atas tujuh. Meski demikian program riset untuk mendukung tujuh bidang riset yang menjadi fokus utama Kemristekdikti masih tetap didorong.

Terkait seleksi usulan riset dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi, ia mengatakan semua masih berdasar pada fokus utama riset Kemristekdikti di mana kemandirian pangan ada di urutan pertama.

Dari setiap fokus riset tersebut ada subfokus riset yang bisa menjadi dasar skema yang diajukan sebagai usulan riset.

"Kita pertimbangkan usulan mana yang masuk ke fokus atau subfokus riset yang akan didanai," ujar Muhammad Dimyati.

Referensi

Dokumen terkait

Menristekdikti Mohammad Nasir menyebut, kegiatan penelitian yang dilakukan masyarakat Indonesia, termasuk perguruan tinggi bisa menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan daya

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir menjabarkan anggaran yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian sepanjang 2017 ini..

(ITS) sebagai anggota baru dari sebelas Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) di Indonesia, akan benar-benar memanfaatkan Pertemuan Forum Komunikasi Majelis

Sejalan dengan transisi berubahnya Unpad menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) pada tahun 2014, maka berbagai Indikator Kinerja Program (IKP)

Pada bagian Latar Belakang telah dipaparkan beberapa masalah terkait Pengelolaan Pendidikan Tinggi melalui mekanisme pembentukan Perguruan Tinggi Badan Hukum

Kesimpulannya Pemberdayaan alumni dalam kerangka otonomi PTN bh yang bertujuan untuk keberhasilan pengelolaan di bidang nonakademik dalam mewujudkan Perguruan Tinggi

(ITS) sebagai anggota baru dari sebelas Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) di Indonesia, akan benar-benar memanfaatkan Pertemuan Forum Komunikasi Majelis

Riset ini berfokus pada penerapan prinsip Dialogic Communication pada website 21 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum PTN-BH yang dibangun sebagai teori yang memberikan pedoman dalam