• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BENTUK PANGKAT DAN AKAR DI KELAS XSMA NEGERI 3TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2014 / 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BENTUK PANGKAT DAN AKAR DI KELAS XSMA NEGERI 3TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2014 / 2015."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

BENTUK PANGKAT DAN AKAR DI KELAS X S M A N E G E R I 3 T E B I N G T I N G G I

T A H U N A J A R A N 2 0 1 4 / 2 0 1 5

Oleh:

MUCHTAR EFFENDI K.A NIM. 408111080

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Direct Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Bentuk Pangkat Dan Akar Di Kelas X SMA Negeri 3Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014 / 2015”.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

(3)

v

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Haron Wilson Nainggolan selaku kepala sekolah SMA Negeri 3 Tebing Tinggi, Ibu Ir. Emma Siregar, S.Pdselaku guru matematika Kelas X-1 SMA Negeri 3 Tebing Tinggi, Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 3 Tebing Tinggi yang telah membantu penulis selama penelitian dilakukan.Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda Edison Sianipar, Ibunda Seri Manalu, serta teman spesial Sabaruddin Manullang dan sanak keluarga yang sudah berdoa dan memberikan motivasi serta dukungan baik secara material maupun nonmaterial kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih atas saran, motivasi dan kenangan masa kuliah yang tidak terlupakan kepada teman-teman terdekatku Marni Tinambunan, Devi Vina Simbolon, Fera E. Siagian, Otto Manurung serta teman-teman seperjuangan di jurusan matematika.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(4)

PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

BENTUK PANGKAT DAN AKAR DI KELAS X SMA NEGERI 3TEBING TINGGI

TAHUN AJARAN 2014 / 2015

Muchtar Effendi K.A (NIM. 408111080) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan model Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada bentuk pangkat dan akar di kelas X SMA Negeri 3 Tebing Tinggi tahun Ajaran 2014 / 2015.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Tebing Tinggi yang berjumlah 43 orang dan objek penelitian ini adalahpenerapan model Direct Instruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada bentuk pangkat dan akar Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes awal, tes hasil belajar, wawancara dan observasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan model Direct Instruction, lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran dan wawancara digunakan untuk mengetahui apa saja kesulitan belajar siswa. Sedangkan analisis data yang dilakukan di dalam penelitian adalah reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan.

Penelitian ini dibagi atas 2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Sebelum memberikan tindakan siswa diberikan tes awal dan setiap akhir dari siklus diberikan tes hasil belajar. Dari tes awal diperoleh rata – rata kelas 26,88 dan tidak ada yang tuntas. Pada tes hasil belajar I dari 43 orang siswa sebanyak 13 siswa (30,23%) telah mencapai ketuntasan belajar dengan rata – rata kelas 56,42 sedangkan 30 siswa lainnya (69,77%) belum tuntas. Pada tes hasil belajar II,33 orang (76,74 % ) telah mencapai ketuntasan belajar dengan rata – rata 74,91 dan 10 orang lainnya (23,26 % ) tidak tuntas. Hasil observasi proses pembelajaran berlangsung dengan baik yaitu dari hasil observasi di siklus I mencapai 2,875 dengan kategori baik dan mengalami peningkatan di siklus II menjadi 3,19 dengan kategori baik.

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Pembelajaran matematika 9

2.1.3. Kesulitan Belajar Matematika 11

2.1.4. Hasil Belajar 13

2.1.5. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 15 2.1.5.1. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung 16 2.1.5.2. Lingkungan Belajar dan Pengelolaan 16 2.1.6. Pelaksanaan Model Pengajaran Langsung 17

2.1.6.1 Kelebihan dan Kelemaham Model Pengajaran Langsung 23 2.1.7. Materi Pelajaran Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar 24

2.1.7.1. Pangkat Bulat Positif 24

2.1.7.2. Pangkat Bulat Negatif dan Pangkat Nol 28

2.1.7.3. Bentuk Akar 30

2.1.7.4. Pangkat Pecahan 36

2.2. Kerangka Konseptual 40

(6)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 42

3.2. Subjek dan Objek Penelitian 42

3.2.1. Subjek Penelitian 42

3.2.2. Objek Penelitian 42

3.3. Jenis Penelitian 42

3.4. Prosedur Penelitian 44

3.5. Alat Pengumpul Data 47

3.6. Analisis Data 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 55

4.1.1. Hasil Belajar Tes Awal 55

4.2. Siklus I 58

4.2.1. Tahap Perencanaan Tindakan I 58

4.2.2. Pelaksanaan Tindakan I 58

4.2.3. Tahap Observasi I 60

4.2.4. Analisis Data 61

4.2.5. Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I 63

4..3. Siklus II 64

4.3.1. Tahap Perencanaan Tindakan II 64

4.3.2. Pelaksanaan Tindakan II 65

4.3.3. Tahap Observasi II 67

4.3.4. Analisis Data II 68

4.3.5. Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II 70

4.3.6. Temuan Peneliti 71

4.3.7. Pembahasan Hasil Penelitian 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 75

5.2. Saran 75

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1.Tingkat Penguasaan Siswa 48 Tabel 4.1 Ketuntasan Siswa Pada Tes Awal 52 Tabel 4.2.Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Awal 54 Tabel 4.3.Data Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Awal 54 Tabel 4.4 Nilai Minimum, Maksimum, Rata – Rata Siswa Berdasarkan

Nilai Tes Hasil Belajar I 58

Tabel 4.5 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus I 59 Tabel 4.6 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 59 Tabel 4.7 Nilai Minimum, Maksimum, Rata – Rata Siswa Berdasarkan

Nilai Tes Hasil Belajar II 66

Tabel 4.8 Nilai Minimum, Maksimum, Rata – Rata Siswa Berdasarkan

Nilai Tes Hasil Belajar II 66

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang

Matematika adalah ilmu dasar yang memiliki peran penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.Matematika berperan untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan yang berkembang melalui tindakan dasar pemikiran kritis, rasional dan cermat serta dapat menggunakan pola pikir matematika baik dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Jerome Brunner menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran anak diarahkan pada konsep-konsep dan struktur- struktur yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan,disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut.”

(http://silviafrans90.blogspot.com/2010/12/teori-belajar-matematika.html) Sedangkan Cockroft (dalam Abdurrahman, 2009 : 253) mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena :

(1)selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas;(4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Fathani (dalam http/www.penulislepas.com) menyatakan bahwa matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang harus dikuasai oleh siswa karena matematika tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari.Matematika selalu mengalami perubahan perkembangan yang berbanding lurus dengan kemajuan sains dan teknologi.

(10)

memampukan seseorang untuk mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapinya sehari-hari.

Selain itu, matematika juga banyak digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan yang lain, terutama dalam perkembangan teknologi sekarang ini. Oleh karena itu, penguasaan matematika secara tuntas oleh peserta didik sangat diperlukan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan belajar matematika perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.

Faktor penyebab rendahnya nilai matematika adalah faktor ekstern (yang berasal dari luar diri siswa), dan faktor intern (yang berasal dari dalam diri siswa). Dilihat dari segi faktor ekstern yaitu kemampuan gurukurang dapat memilih metode penyampaian pelajaran matematika yang menyebabkan proses belajar mengajar berlangsung kurang efektif sedangkan faktor intern yaitukurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sertaperhatian dan minat yang timbul dari diri anak tersebut.

Selain itu, siswa juga enggan untuk bertanya pada guru atau temannya walaupun tidak bisa memecahkan masalah yang diberikan sehingga kurang terjadi komunikasi antar siswa maupun siswa dengan guru.

Salah satu pokok bahasan dalam ruang lingkup pembelajaran matematika pada Sekolah Menengah Atas adalah bilangan berpangkat dan bentuk akar.Materi ini ditujukan untuk menyederhanakan angka-angka dalam matematika sehingga mempermudah pemahaman pada materi matematika lainnya dan merupakan salah satu pokok bahasan yang menantang untuk dipelajari.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas X1SMA Negeri 3 Tebing Tinggipada tanggal 15 Mei 2014, diperoleh bahwa hasil

(11)

3

menyelesaikan soal. Pada saat peneliti mewawancarai Ibu Merliana Sitanggang selaku guru bidang studi matematika SMA Negeri 3 Tebing Tinggi mengatakan bahwa, ” Metode yang sering diterapkan di kelas adalah metode ceramah yang mengakibatkan aktivitas siswa rendah dan juga hasil belajar siswa rendah “. Ibu Karo – Karo juga mengatakan bahwa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) matematika 65, masih banyak siswa yang tidak mencapai KKM. Hal ini terlihat dari ulangan harian bulanan siswa, bahwa ada sekitar 68 % siswa (32 orang ) yang tidak mencapai KKM dengan rata-rata nilai siswa 58,57. Demikian juga halnya dengan nilai mid semester bahwa ada sekitar 78,72 % siswa yang tidak mencapai KKM (37 orang) dengan nilai rata-rata siswa 53,40.Itu disebabkan karena mereka belum mampu memahami konsep tentang bentuk pangkat dan Akar seperti di bawah ini:

GAMBAR PENJELASAN

Siswa tidak memahami pengertian dari bilangan berpangkat

(12)

Lemahnya pengetahuan prasyarat siswa dan kebiasaan siswa yang cenderung hanya menghafal rumus tanpa mengerti konsep menjadi penyebab kesulitan siswa (4) kesalahan dalam menetapkan faktor pengali untuk merasionalkan penyebut suatu pecahan bentuk akar. Kesalahan prosedural yang dilakukan siswa yaitu (1) kesalahan dalam menentukan nilai dari suatu bilangan berpangkat, (2) mengubah suatu bilangan dalam bentuk pangkat, (3) kesalahan dalam perhitungan yaitu operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada bilangan bulat, bentuk akar maupun bentuk aljabar.

Jika permasalahan tersebut masih berlangsung terus - menerus, maka akan mengakibatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar terhambat. Siswa akan beranggapan bahwa belajar matematika bukanlah kebutuhan, hanya tuntutan kurikulum saja, karena siswa merasa tidak mendapatkan makna dari pelajaran matematika yang dipelajari sehingga akan berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa.

Menurut Khabibah (dalam Trianto, 2002:241)

(13)

5

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan ModelDirect Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Bentuk Pangkat dan Akar di Kelas X SMA Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014 / 2015”.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah diantaranya sebagai berikut:

1. Guru masih menerapkan pembelajaran yang bersifat konvensional

2. Siswa kurang diberikan kesempatan untuk memikirkan dan menemukan konsep sendiri

3. Siswa enggan bertanya kepada guru atau temannya di dalam memecahkan masalah tentang bentuk pangkat dan akar

4. Siswa belum mampu memahami tentang konseptual dan prosedural bentuk Pangkat dan Akar.

1.3 .Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan ternyata banyak faktor yang diduga menjadi masalah pada penelitian ini. Untuk itu, Peneliti perlu untuk membatasi masalah yang akan diteliti agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan terarah. Penelitian ini hanya dibatasi padahasil belajar matematika siswa dengan model pengajaran langsung dan dilakukan di kelas X SMANegeri 3 Tebing Tinggi khususnya pada pembelajaran pokok bahasan “Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar”.

1.4 .Rumusan Masalah

(14)

1.5 . Tujuan penelitian

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok bilangan berpangkat dan bentuk akar di kelas X SMA Negeri 3 Tebing TinggiT.A 2014/2015 dengan menerapkan Model Pengajaran Langsung ( Direct Instruction).

1.6 . Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru, menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam menerapkan model pengajaran langsung (Direct Instruction) untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa

2. Bagi siswa, melalui model pengajaran langsung (Direct Instruction) diharapkan dapat memacu aktivitas siswa dalam belajar yang berdampak positif terhadap hasil belajar matematika siswa

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam peningkatan kualitas pengajaran serta menjadi pertimbangan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya dalam pelajaran matematika

(15)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data hasil observasi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada bilangan berpangkat dan akar di SMA Negeri 3 Tebing tinggi Tahun Ajaran 2014 / 2015. Hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran langsung pada siklus I melalui tes hasil belajar I diperoleh 13 orang (30,23%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar sedangkan 30 orang (69,77%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 56,42. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II melalui tes hasil belajar II diperoleh 33 orang (76,74%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar sedangkan 10 orang (23,26%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 74,91. Maka dapat dilihat dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa sebesar 46,51% dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 18,49.

2. Kegiatan selama pembelajaran berlangsung dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil lembar observasi selama pembelajaran pada siklus I sebesar 2,875 dan pada siklus II sebesar 3,19, maka terjadi peningkatan sebesar 0.315.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Disarankan kepada guru untuk menerapkan model pembelajaran langsung

(16)
(17)

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rhineka Cipta, Jakarta.

Akhmad, Sudrajat,2011,http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung/, (diakses pada bulan Maret 2012)

Arikunto, Suharsimi, dkk., (2003), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Damanik, I.D. (2011), Upaya Meningkatkan Aktivitas Siswa dengan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) pada Pokok Bahasan SPLDV di Kelas X SMA N I Sidamanik Tahun Ajaran 2010 / 2011 ., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

FMIPA, Universitas Negeri Medan, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Foster, Bob dan Harlin. 2002. 1001 Plus Soal dan Pembahasan matematika, Jakarta, Penerbit Erlangga

Hadi, Sutarto., (2005),Pendidikan Matematika Realistik,Tulip, Banjarmasin.

Hamalik, Oemar, (2010),Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Harahap, Hudojo, (2008), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta.

Inggita, Dwi, (2008), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Pembelajaran Langsung Pada Pokok Bahasan Bentuk Aljabar \di Kelas VII SMP Negeri 6 Kisaran Tahun Ajaran 2008/2009, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Purwanto, Ngalim, (2010),Psikologi Pendidikan, Remaja RosdaKarya, Bandung.

(18)

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas VIII SMP Negeri 8 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012”,Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Sagala, Syaiful, (2003), Konsep Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Bandung.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2008),Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Suryosubroto, (2003), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.

Syah, Muhibbin, (2010),Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung

Syariffauzan, 2011, http://syariffauzan.blogspot.com/2011/11/model-pembelajaran-langsung.html, (diakses pada bulan Maret 2012)

Rudi, 2011, http://rudy-unesa.blogspot.com/2011/05/model-pengajaran-langsung-direct.html,(diakses pada bulan Maret 2012)

Gambar

Tabel 3.1.Tingkat Penguasaan Siswa
Gambar 3.1.Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
GAMBARPENJELASAN

Referensi

Dokumen terkait

BERANGKAT DARI HAL INILAH SIANG TADI DI UKDW DIADAKAN ROUNDTABLE DISCUSSION YANG BERTAJUK YOGYAKARTA GO ORGANIC // BERBEDA DENGAN SYSTEM PERTANIAN YANG LAINNYA / PERTANIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uji akhir ,yaitu persentase kematian larva Ae.aegypti yang meningkat dengan semakin tingginya konsentrasi ekstrak menunjukkan adanya

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh parallel- misalignment terhadap getaran dan putaran yang terjadi pada depericarper fan. Pengujian dilakukan dengan

Merujuk pada tahun 2009, sebagai referensi pengalaman pelaksanaan pemilu dengan sistem yang sama, baik sistem pemilu maupun sistem partai politik dengan berbagai

Multi-nutrient response interpretation and development of fertilizer recommendation using single-nutrient quadratic model: kangkung in U1tisols at Nanggung, Bogor...

Didasarkan pada kondisi iklim Surabaya dan hasil simulasi, model A2 dengan Atap Ringan, Dinding Ringan, Ventilasi Tunggal, and Plafond (AL-DL-V1-P1) adalah model yang paling

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pembagian kerja, akses dan kontrol dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pembagian kerja, akses

Jalan Kolonel Wahid