• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan K3 Dengan Sikap Terhadap Pemakaian APD Pada Pekerja Di Sentra Industri Pande Besi Desa Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan K3 Dengan Sikap Terhadap Pemakaian APD Pada Pekerja Di Sentra Industri Pande Besi Desa Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perlindungan tenaga kerja melalui usaha – usaha teknis pengamanan tempat,

peralatan dan lingkungan kerja adalah sangat perlu diutamakan. Namun terkadang

keadaan bahaya masih belum dapat dikendalikan sepenuhnya. Pihak manajemen

perlu mengambil kebijakan untuk melindungi pekerja itu dengan berbagai cara

yaitu mengurangi sumber bahaya ataupun menggunakan alat pelindung diri

(personal protective devices). Namun dalam realisasinya, pemakaian alat

pelindung diri akan sangat sulit, karena sebagian pekerja menganggap bahwa alat

ini akan mengganggu pekerjaan (Anizar, 2012).

Alat Pelindung Diri (APD) sangat diperlukan untuk melindungi seluruh atau

sebagian tubuh karyawan / pekerja dari kemungkinan adanya paparan potensi

bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Secara

teknis alat pelindung diri tidak dapat melindungi tubuh secara sempurna terhadap

paparan potensi bahaya. Namun demikian, alat pelindung diri akan dapat

mengurangi tingkat keparahan dari suatu kemungkinan terjadinya kecelakaan atau

penyakit akibat kerja (Tarwaka, 2008).

Menurut Ruhyandi dan Candra (2008), dari 150 responden didapatkan

66% pekerja tidak patuh menggunakan APD. Perusahaan disarankan lebih

meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang penggunaan APD dan

(2)

2 melakukan pekerjaan dengan tidak melupakan prosedur keselamatan kerja

khususnya tentang penggunaan APD. Hal ini perlu perhatian yang tinggi dari

setiap pekerja untuk saling mengingatkan rekan kerja yang tidak menggunakan

APD pada saat bekerja.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Ridwan (2010), ditemukan

adanya gangguan kesehatan yang dialami pekerja pande besi di Kabupaten

Langkat Sumatera Utara, berupa rasa sakit sesaat setelah bekerja di punggung,

pinggang, telapak tangan kiri, dan lengan bawah kanan sebanyak (84,21%).

Pekerja yang mengeluhkan sakit pada lengan bawah kiri, jari-jari tangan kiri, dan

jari-jari tangan kanan, sebanyak (78,94%), serta sebanyak (89,47%) pekerja

merasakan sakit pada saat bekerja. Pekerja pande besi tersebut disarankan untuk

menyelingi dengan istirahat dan relaksasi, saat bekerja. Khusus pekerja dengan

sikap kerja duduk sebaiknya menggunakan sandaran kursi saat bekerja. Sebaiknya

pekerja pandai besi menggunakan alat pelindung diri saat bekerja sehingga dapat

meminimalisasi dampak dari potensi bahaya yang ada di tempat kerja.

Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan

data Jamsostek, selama Januari-September 2003 terdapat 81.169 kecelakaan kerja,

diantaranya 8.090 (97%) mengalami cacat, dengan rincian 71 kasus cacat total

tetap dan 1.321 meninggal dunia. Setiap hari di Indonesia terjadi 451 kasus

penyakit akibat kerja dan 44 kasus kecelakaan kerja. Indonesia mendapat

peringkat paling buruk dalam hal standar keselamatan kerjanya (ILO, 2003).

Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia menyebutkan pada tahun

(3)

3 telah sesuai dengan peraturan dan mendapatkan sertifikat bebas kecelakaan (zero

accident).

Standar keselamatan dan kesehatan kerja harus diterapkan oleh semua

jenis perusahaan baik formal maupun non formal, sebagaimana di Sentra Industri

Pande Besi yang terletak di Desa Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten

Klaten. Sentra Industri ini bergerak dalam bidang pembuatan olahan besi atau

penyedian alat - alat di sektor pertanian. Industri ini telah mampu menyerap

tenaga kerja >100 orang dengan umur berkisar antara 20-25 tahun. Kondisi dari

tempat kerja yang ada di sentra industri pande besi pada saat itu memang belum

sepenuh nya baik dikarenakan banyak nya paparan yang ditimbulkan pada saat

melakukan kegiatan pande besi dan resiko terjadinya kecelakaan kerja yang

sewaktu – waktu dapat mengancam keselamatan para pekerja.

Kegiatan kerja yang ada di sentra industri pande besi meliputi pemotongan

besi, pengelasan atau penyambungan, dan kegiatan memalu, serta pengecatan atau

finishing dengan waktu kerja 8 jam per hari. Berdasarkan survei pendahuluan

yang dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai 10 orang pekerja, diperoleh

informasi bahwa sebagian pekerja (60 %), memiliki pengetahuan yang kurang

tentang pentingnya memakai Alat Pelindung Diri (APD). Hasil observasi

diketahui bahwa (40%) pekerja yang menggunakan APD, yang meliputi sarung

tangan, kapas, kaca mata dan safety shoes pada saat bekerja. Adapun sebagian

pekerja menyampaikan bahwa tidak nyaman memakai APD tersebut, sehingga

merasa terganggu pada saat bekerja. Bahkan pada tahun 2014 ada pekerja yang

(4)

4 dikarenakan alat tersebut lepas dari tangannya dan mengenai ibu jari pekerja

tersebut.

Sentra Industri Pande Besi tersebut harus berupaya untuk mencapai Zerro

Accident, agar setiap pekerja terhindar dari Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat

Kerja (PAK). Hal ini bisa dilakukan dengan pengetahuan K3 dan sikap terhadap

pemakaian APD. Akan tetapi diketahui bahwa sebagian besar pekerja belum

begitu mengerti tentang pengetahuan K3 dan perilaku pemakaian APD. Sehingga

peneliti tertarik untuk menganalisis adanya hubungan antara tingkat pengetahuan

K3 dengan sikap terhadap pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja di

Sentra Industri Pande Besi Desa Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten

Klaten Tahun 2015.

B.Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan K3 dengan sikap terhadap

pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja di Sentra Industri Pande Besi

Desa Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten?

C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan K3 dengan sikap

terhadap pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja di Sentra Industri

Pande Besi Desa Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan karakteristik pekerja di Sentra Industri Pande Besi Desa

(5)

5 b. Mendeskripsikan sikap terhadap pemakaian APD pada pekerja di Sentra

Industri Pande Besi Desa Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten.

c. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan K3 dengan sikap terhadap

pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja.

D.Manfaat Penelitian

1. Bagi Pihak Sentra Industri Pande Besi

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan kepada pihak

Sentra Industri Pande Besi mengenai pengetahuan K3 dan sikap terhadap

pemakaian Alat Pelindung Diri pada pekerja di Sentra Industri Pande Besi.

2. Bagi Pekerja Sentra Industri Pande Besi

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengetahuan K3 dan

sikap terhadap pemakaian APD pada pekerja di Sentra Industri Pande Besi.

3. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah kepustakaan

Program Studi Kesehatan Masyarakat.

4. Bagi peneliti Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk peneliti selanjutnya

yang berkaitan dengan hubungan tingkat pengetahuan K3 dengan sikap

Referensi

Dokumen terkait

Litoral merupakan bagian dari zona benthal yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari, sedangkan zona profundal merupakan bagian dari zona benthal di bagian perairan yang

tentang pelaksanaan kliring dengan bilyet giro di Bank

[r]

Nama Lengkap : Jenis Kelamin : Alamat Rumah : Tampat/Tanggal Lahir : Alamat : No.

Aplikasi Pengumuman Hasil Ujian Nasional 2008 ini ditujukan bagi para siswa, siswi dan guru di SMA Muhammadiyah 1 Sawangan, yang merupakan salah satu dari banyak sekolah di

[r]

Melalui Inpres tersebut, Presiden menginstruksi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas untuk melakukan koordinasi dalam

[r]