• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

(Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti

Kabupaten Lampung Timur)

TESIS

‘’Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial’’

Di susun oleh :

N U R H A S I M

NIM : 1204857

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

(Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti

Kabupaten Lampung Timur)

Oleh

NURHASIM

S.Pd IKIP Negeri Surabaya, 1997

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan IPS

© Nurhasim 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Lembar Pengesahan Tesis

Disetujui Dan Disahkan Oleh Pembimbing :

Pembimbing I

Prof.Dr. Hj. Enok Maryani, M.S NIP. 196001211985032001

Pembimbing II

Dr. H. Solehuddin, M.Pd.M.A NIP. 196202081986011002

Menyetujui

Ketua Jurusan / Prodi IPS

(4)

PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

(Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur)

Oleh : Nurhasim

Pembimbing I : Prof.Dr. Hj. Enok Maryani, MS, Pembimbing II : Dr. H. Solehuddin, M.Pd.M.A

ABSTRAK

Penelitian ini bertumpu pada kecemasan terhadap rendahnya motivasi belajar siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan guru cenderung menggunakan metode pembelajaran ceramah sehingga motivasi siswa tidak optimal.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh metode tanya jawab

terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP N

1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur ?”.

Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif, dapat menggunakan metode quasi eksperimen, Nonequivalen Control Group Design atau pretest-posttest control group

design”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti

Lampung Timur sebanyak lima kelas yang berjumlah 176 siswa, dengan sampel dua kelas yang dipergunakan satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan pengisian kuesioner motivasi belajar siswa yang terdiri atas enam indikator yaitu orientasi tujuan intrinsik, orientasi tujuan ektrinsik, orientasi nilai tugas, kontrol terhadap tugas, efikasi diri dan belajar, serta kecemasan terhadap tugas belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode tanya jawab memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di kelas eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab yang digunakan oleh guru secara konsisten. Keterebatasan pertama : penelitian ini difokuskan pada satu tujuan untuk membuktikan adanya pengaruh metode tanya jawab terhadap motivasi belajar siswa. Ke dua : tugas belajar untuk menerapkan metode tanya jawab ini terbatas pada kompetensi dasar yaitu mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan. Ke tiga : sampel penelitian pada kelas VII yang terdiri dari kelas VII-1 (sebagai kelas kontrol) dan kelas VII-2 (sebagai kelas eksperimen). Disarankan bagi guru untuk memilih metode tanya jawab dapat dijadikan alternatif pada kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Agar dapat menggunakan metode tanya jawab dengan baik, maka perlu adanya pelatihan bagi guru untuk merancang strategi pembelajarannya. Penelitian selanjutnya hendaknya diarahkan pada pengembangan metode tanya jawab dapat difungsikan sebagai metode pembelajaran alternatif.

(5)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

EFFECT OF METHOD OF QUESTION - ANSWER ON STUDENT LEARNING MOTIVATION IN LEARNING IPS (Quasi-Experimental Study of Class VII at SMPN1 P asir Sakti

East Lampung District)

By: Nurhasim

Supervisor I: Prof.. D r. Hj. Enok Maryani, MS, Supervisor II:

D r. H. Solehuddin, M.Pd.MA

ABSTRACT

This study rests on fears of low student motivation in Teaching and Learning Activities for Social Sciences and teachers tend to use the lecture method of teaching a student motivation Ingga h is not optimal. Formulation of the problem in this research is "How does the question and answer method on students' motivation in learning Social Sciences in SMP N 1

Pasir Sakti East Lampung district? ".

This research was conducted through a quantitative approach, to use a quasi-experimental methods, Nonequivalen control group design or a pretest-posttest control group ". Population in this study were all students of class VII at SMPN1 Pasir Sakti East Lampung five classes totaling 176 students , with a sample of two classes of the class used as the experimental class and the control class as a class. Collecting data using students' motivation questionnaire consisting of six indicators that intrinsic goal orientation, extrinsic goal orientation, task value orientation, control over the task, self-efficacy and learning, as well as anxiety about the learning task. Result This study indicates that the question and answer method gives pen garuh significantly to the increase in students' motivation in the experimental class. condition can be seen from the study by using question and answer method used by teachers consistently. Limitation one: This study focused on one goal to prove the influence of the method of question and answer students' motivation. Two: the task of learning to apply this method of questioning terbat as the basic competencies that description the diversity of the earth, the process of formation, and its impact on life. And three: the classroom study sample consisting of class VII VII-1 (as a control class) and class

V II-2 (as a class experiment). It is advisable for the teacher to choose the method of

questioning can be used as an alternative to the teaching and learning activities to enhance students' motivation. Order to use the method of question and answer well, hence the need for training for teachers to design learning strategies. Future studies should be directed at the development of a question and answer method can be used as an alternative learning method.

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN...iii

ASTRAK...iv

KATA PENGANTAR ... ...vi

UCAPAN TERIMA KASIH...viii

DAFTAR ISI ... ...x

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR GAMBAR...xiv

DAFTARA LAMPIRAN ...xv

BAB. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah...1

B.Rumusan Masalah dan Pertanyaan masalah...5

C.Tujuan Penelitian...6

D.Manfaat Penelitian...………...……...6

E.Sistematika Penulisan...7

BAB.II. KAJIAN TEORI A.Hakekat Pembelajaran IPS...9

B.Pengertian Belajar dan Pembelajaran...14

C.Pengertian Motivasi Berprestasi ………...16

D.Peranan Motivasi Dalam Pembelajaran IPS….………..………...20

E.Metode Tanya Jawab Keterampilan Bertanya...28

F. Kerangka Berpikir...36

G.Penelusuran Penelitian Terdahulu...38

H.Hipotesis Penelitian ...40

BAB. III. METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian ………..………41

B.Lokasi, Populasi dan Sampel...42

C.Instrumen Penelitian………..………43

(7)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

E.Prosedur Penelitian...51

F. Pengukuran Motivasi Belajar ...53

BAB. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...59

1. Dekripsi Pelaksanaan Treatment (perlakuan) Metode Tanya Jawab …..59 2. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Hasil Pengukuran Awal dan Akhir di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...61

3. Deskripsi Rekapitulasi Data Motivasi Belajar Siswa………..63

4. Uji Normalitas Data Pengukuran Awal ………..65

5. Uji Normalitas Data Pengukuran Akhir ………..68

6. Uji Homogenitas………..70

7. Uji Hipotesis ………...72

B. Temuan ………90

C. Pembahasan ……….91

D. Hambatan dan Keterbatasan Penelitian………..………..98

BAB. V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan .………..………..100

B. Rekomendasi...102

Daftar Pustaka...104

(8)

DAFTAR TABEL

-Tabel Halaman

1.1.Data Kondisi Nilai Ilmu Pengetahuan Siswa Sebagai Populasi

di Kelas VII SMPN 1 Pasir Sakti TP. 2013-2014 ………4

2.1.Data Kondisi Nilai Ilmu Pengetauan Siswa Sebagai Populasi di Kelas VII SMPN 1 Pasir Sakti TP. 2013-2014 ………..27

3.1. Desain Penelitian ……..………..41

3.2. Data Kondisi Nilai Ilmu Pengetauan Siswa Sebagai Populasi di Kelas VII SMPN 1 Pasir Sakti TP. 2013-2014 ………..43

3.3. Definisi Operasional Keterampilan Bertanya…….………43

3.4. Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa...47

3.5. Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa ...48

3.6. Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa ...49

3.6. Kategori Gain yang di Normalisasi ...58

4.1. Data Nilai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Sebagai Sampel Penelitian ...60

4.2. Kondisi Motivasi Belajar Siswa Pada Pengukuran Awal dan Akhir ...61

4.3. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa ………..63

4.4. Model Kuadran Kebutuhan Berprestasi (Dale,Paul, & Judith (2012) ...……64

4.5. Hasil Uji homogenitas Pengukuran Awal ...71

4.6. Hasil Uji t-test Kelas Eksperimen Pengukuran Awal dan akhir ………72

4.7. Hasil Uji t-test Kelas Eksperimen Pengukuran Awal dan akhir ………73

4.8. Deskriptif Data Pengukuran Awal di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ………..75

4.9. Hasil Uji t-test Kelas Eksperimen dan Kontrol Pengukuran Awal ………..76

4.10. Deskriptif Data Pengukuran Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ………..77

4.11. Hasil Uji t-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pengukuran Akhir ………..78

(9)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

4.13. Deskriptif Data Motivasi Belajar Berdasarkan Kondisi Siswa

di Kelas Kontrol Pada Pengukuran Akhir ………...80

4.14. Deskriptif Data Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kondisi Orang Tua

dan Lingkungan di kelas Eksperimen Pada Pengukuran Akhir …………..82

4.15. Deskriptif Data Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kondisi Orang Tua

(10)

DAFTAR GAMBAR

-Gambar Halaman

2.1. Mendorong Motivasi Untuk Belajar ( Paul Eggen Don Kauchak)...14

2.2. Model Motivasi Berprestasi (Dale.H.Schunk,2012) ...23

2.3. Herarki kebutuhan dasar manusia Maslow ……..………..24

2.4. Kerangka berpikir ……...………37

4.1. Gambar Kurva Normal Kelas Eksperimen Pengkuran Awal ……...………..66

4.2. Gambar Kurva Normal Kelas Kontrol Pengkuran Awal……..………..67

4.3. Gambar Kurva Normal Kelas Eksperimen Pengkuran Akhir ……..………..68

4.4. Gambar Kurva Normal Kelas Kontrol Pengkuran Akhir …….……….69

(11)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

DAFTAR LAMPIRAN

-Lampiran Halaman

1. Kuesioner Ujicoba ...107

2. Rekapitulasi Data Ujicoba ...112

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesionaer Ujicoba ...113

4. Kuesioner Setelah Ujicoba ...117

5. Rekapitulasi Data Sampel ...122

6. Uji Normalitas ...126

7. Uji. Homgenitas...128

8. Uji Hipotesis ...129

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Ronald (dalam Oliva, 1991:7) bahwa “Kurikulum sekolah

adalah konten dan proses formal maupun non formal di mana pembelajar

memperoleh pengetahuan dan pemahaman, perkembangan skill, perubahan

tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah bantuan sekolah”. Kurikulum

yang dikembangkan dalam pembelajaran di sekolah bertujuan untuk

mendorong siswa dalam memperoleh berbagai pengetahuan yang sejalan

dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh disiplin ilmu

pengetahuan yang dipelajari. Pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan

baik bila terdapat komponen raw input yang baik yaitu siswa itu sendiri,

environmental input yaitu sumber belajar dan instrumental input atau

kurikulum serta dukungan komponen pembelajaran yang memadai.

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas mempunyai tujuan yang

ingin dicapai, diantara tujuan pembelajaran tersebut harus mengacu pada

tujuan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD).Untuk mencapai

tujuan belajar dibutuhkan suatu dorongan baik itu dorongan instruksional dari

guru maupun dorongan dari dalam diri siswa sebagai pembelajar. Diantara

bentuk dorongan instruksional dari guru adalah pemberian tugas mandiri

yang terstruktur untuk memperdalam dan memperkaya pengetahuan,

mengontrol pemanfaatan waktu serta melatih kemandirian siswa di rumah.

Selain itu pula tugas belajar mandiri dapat mendorong atau memotivasi siswa

untuk belajar lebih lama, mandiri, percaya diri, dan lebih tekun.Selain itu

dorongan belajar dapat diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan guru agar siswa berfikir dan mencari sendiri pengetahuan melalui

(13)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

dalam diri seseorang yang dintandai dengan munculnya “feeling” dan

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.Bentuk-bentuk

dorongan yang timbul pada seseorang berbeda-beda. Dalam hal ini sejalan

dengan Dele & Pintrich (2012:6a.b) yang mengatakan bahwa motivasi terdiri

atas berbagai tindakan (misalnya pilihan tugas, usaha, kegigihan) dan

verbalitas (misalnya saya sungguh ingin mengerjakan tugas ini). Hamzah

(2012:23) juga menyatakan bahwa “Motivasi timbul karena faktor intrinsic

berupa hasrat dan keinginan, berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,

harapan dan citi-cita sedangkaan faktor ekstrinsic berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik”.

Siswa dalam belajarnya membutuhkan dorongan atau motivasi yang

tinggi, guna mencapai tujuan belajar yang diinginkannya. Motivasi belajar

yang dimiliki siswa dalam belajarnya berbeda-beda, hal itu dapat dicermati

dari ciri-ciri yang nampak ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar

(KBM). Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nasruliyah, (2009) bahwa ciri

siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah waktu belajar yang

sedikit, tidak memiliki tujuan belajar, tidak ulet dalam menghadapi kesulitan

dalam belajar, memiliki usaha yang sedikit dalam belajar, tidak memiliki

cita-cita yang jelas sehingga hasil belajar tidak memuaskan, dan tidak menyukai

kegiatan belajar.

Motivasi belajar siswa yang rendah dapat disebabkan oleh beberapa

faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Dalam hal ini sebagaimana

diungkapkan Education Resources (15-8-2007) bahwa faktor-faktor yang

menurunkan motivasi belajar siswa rendah antara lain : kehilangan harga diri,

ketidaknyamanan fisik, frustasi, teguran yang tidak dimengerti, materi terlalu

sulit atau mudah, persaingan yang tidak sehat, presentasi yang membosankan,

pelatih atau fasilitator tidak menaruh minat, tidak mendapatkan umpan balik,

harus belajar dengan kecepatan yang sama, berkelompok dengan peserta yang

sama-sama kurang, dan harus bertingkah sesuai dengan pembimbingnya.

Untuk mengubah motivasi yang rendah dan agar motivasi tetap tinggi,

(14)

metode tanya jawab dan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan, karena itu

guru harus mempunyai keterampilan ketika bertanya. Sapriya (2012:175-176)

mengemukakan bahwa “Salah satu bentuk interaksi dua arah antara guru dan

siswa adalah melalui kegiatan bertanya”. Selanjutnya Trianto (2009:116a.b) menyatakan bahwa ”Manfaat kegiatan bertanya adalah sebagai berikut (1) menggali informasi, baik administrasi maupun akademis, (2) mengecek

pemahaman siswa, (3) membangkitkan respons kepada siswa, (4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa”.

Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa di kelas, guru dapat

menggunakan metode tanya jawab secara efektif. Keefektifan metode tanya

jawab yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, jika guru mampu

menghidari beberapa kekeliruan yang sering terjadi dalam bertanya. Menurut

George & E.C.(1997:44) beberapa kekeliruan umum dalam bertanya antara

lain : (1) terlalu banyak pertanyaan sekaligus, (2) menjawab pertanyaan

sendiri, (3) bertanya pada murid-murid tertentu yang disenangi, (4)

pertanyaan terlalu sukar, (5) pertanyaan tidak relevan dengan pokok bahasan,

(6) menanyakan pertanyaan yang sama, (7) menanyakan pertanyaan dengan

mengancam, (8) pertanyaan tidak mendorong siswa untuk menyelidiki atau

menggugah pemikiran, (9) tidak memberi waktu siswa untuk berpikir, (10)

tidak mengoreksi jawaban yang salah, (11) tidak mempedulikan jawaban

yang salah, (12) tidak melihat implikasi jawaban, dan (13) tidak menjadikan

jawaban sebagai andalan. Selanjutnya George & E.C. menjelaskan

taktik-taktik kunci dalam bertanya antara lain : menyusun struktur (structurring),

memilih dan mengajukan secara jelas (pitching and putting cleary),

mengarahkan dan memeratakan (derecting and distributing), jedah dan

kecepatan (pausing and pacing), memberi isyarat dan menyelidiki (prompting

and probing), mendengarkan dan merespon (listening and responding), dan

mengurutkan (sequencing).

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 1 Pasir Sakti

belum efektif, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar semester II T.P.

(15)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Timur terdiri dari 30,4 % telah melampaui KKM, dan 69,6 % tidak mencapai

KKM, dengan KKM 75. Hal ini menunjukkan adanya sikap atau motivasi

belajar masih rendah. Dalam ini senada dengan Sardiman (2011:92) bahwa ”Salah cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar

dengan memberi angka”. Selanjutnya Sardiman (2011:92) menjelaskan

bahwa ”Angka-angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang

kuat. Tetapi ada juga, bahwa banyak siswa bekrja atau belajar hanya ingin

mengejar pokonya naik kelas saja. Hal ini menunjukkan motivasi yang

dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa

menginginkan nilai yang baik”.

Untuk melihat kondisi motivasi belajar siswa di daerah sampel

penelitian berdasarkan angka atau nilai dapat dicermati melalui tabel nilai

Mid-smester Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di bawah ini :

Tabel 1.1.

Data Kondisi Nilai Ilmu Pengetauan Siswa Sebagai Populasi di Kelas VII

SMPN 1 Pasir Sakti TP. 2013-2014

Kelas VII-1 VII-2 VII-3 VII-4 VII-5

Sumber : Daftar Nilai Mid-smester Ganjil Kelas VII-SMPN 1 Pasir Sakti

TP. 2013-2014

Tabel 1.1. memperlihatkan bahwa nilai hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang tertinggi adalah kelas VII-2

yaitu kelas siswa yang telah dirangking dari seluruh siswa kelas VII. Nilai

terendah adalah kelas VII-5 yaitu kelas siswa yang telah dirangking dari

seluruh siswa kelas VII. Sementara jika diperlihatkan ke lima kelas tersebut

nilai tertinggi Ilmu Pengetauan Sosial (IPS) yang dicapai memiliki

(16)

nilai rata-rata-pun Ilmu Pengetauan Sosial (IPS) yang dicapai memiliki

kecenderungan sama. Jika diperlihatkan ke lima kelas tersebut memiliki

rentang nilai tertinggi dengan terendah Ilmu Pengetauan Sosial (IPS) sebesar

90, maka yang dicapai memiliki perbedaan yang sangat bersar. Hal ini

menarik untuk dilakukan penelitian tentang penggunaan metode tanya jawab

yang dilengkapi keterampilan bertanya guru pada kegiatan belajar mengajar

(KBM) dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk kepentingan tersebut maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Metode Tanya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)” (penelitian ini dengan quasi eksperimen di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pokok permasalahan di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan : Bagaimanakah pengaruh metode tanya

jawab terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) di SMP N 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur ?

Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan dalam pertanyaan-

pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran

awal dan pengukuran akhir di kelas eksperimen dalam pembelajaran

yang menggunakan metode tanya jawab?

2. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran

awal dan pengukuran akhir di kelas kontrol pada dalam pembelajaran

yang menggunakan ceramah tanpa tanya jawab ?

3. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran

(17)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membuktikan

keefektifan penggunaan metode tanya jawab dalam upaya meningkatkan

motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di

SMP N 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur.

Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam beberapa tujuan khusus yaitu :

1. Untuk mengkaji perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran

awal dan pengukuran akhir di kelas eksperimen pada pembelajaran

yang menggunakan menggunakan metode tanya jawab.

2. Untuk mengkaji perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran

awal dan pengukuran akhir di kelas kontrol dalam pembelajaran

menggunakan ceramah tanpa tanya jawab.

3. Untuk mengkaji perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran

akhir di kelas eksperimen dan di kelas kontrol.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

guru dalam memilih metode pembelajaran sehingga dapat meningkatkan

motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bagi siswa di SMPN 1

Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam

melakukan penelitian pendidikan, khususnya tentang metode tanya

jawab dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN Pasir Sakti

(18)

b. Bagi Guru

Upaya memanfaatkan pendekatan pembelajaran dengan

menggunakan metode tanya jawab dalam upaya meningkatkan

motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

c. Bagi Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan

positif bagi lembaga penyelenggara pendidikan, khususnya Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dalam upaya dukungan untuk

motivasi belajar IPS di SMP Kabupaten Lampung Timur

d. Bagi Peneliti untuk Selanjutnya

Dapat dijadikan bahan acuan / pedoman bagi peneliti

selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode

yang berbeda.

E. Sistematika Penulisan

Tesis ini terdiri atas lima bab yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Bab. I Pendahulua : terdiri dari uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, dan sistematika penulisan

Bab II, Kajian teori, terdiri atas tiga bagian yaitu :

1. Hakekat pembelajaran IPS

2. Pengertian belajar dan pembelajaran

3. Kajian teori tentang metode tanya jawab yang mencakup pengertian,

tujuan, manfaat, kelebihan, dan kekurangannya jika diterapkan dalam

pembelajaran, keterampilan bertanya yang mencakup pengertian,

bentuk-bentuk bertanya,manfaat bertanya,hal-hal yang harus dihindari dalam

bertanya pada siswa, tujuan bertanya pada siswa, keunggulan dan

(19)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

4. Kajian teori tentang pengertian motivasi berprestasi dan ruang lingkup

motivasi belajar yang mencakup pengertian,bentuk-bentuk motivasi

belajar, fungsi motivasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar, serta unsur-unsur motivasi belajar siswa.

5. Kajian teori tentang hubungan metode tanya jawab dengan motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

6. Kerangka berpikir dan

7. Penelitian terdahulu yang hampir sama

8. Hipotesis penelitian

Bab III Metode penelitian; terdiri dari desain penelitian, lokasi populasi dan

sampel, insrtumen penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

dan pengukuran motivasi belajar

Bab IV. Hasil penelitian dan pembahasan; terdiri dari deskripsi pelaksanaan

treatment, deskripsi motivasi belajar siswa, uji normalitas data pengukuran

awal, uji normalitas data pengukuran akhir, uji homogenitas, uji hipotesis

penelitian, temuan, pembahasan, dan hambatan serta keterbatasan penelitian.

Bab V. Kesimpulan dan rekomendasi. Dibagian akhir tesis ini terdapat daftar

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Topik penelitian ini adalah : keterampilan bertanya guru untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) ini dalakukan dengan metode quasi eksperimen dengan

menggunakan dua sampel yaitu terdiri dari : (1) kelas eksperimen yang

mendapat perlakuan pembelajaran secara khusus oleh guru mitra dengan

menggunakan metode tanya jawab untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa dan (2) kelas control menggunakan ceramah tanpa tanya jawab untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa (sebagai kelas kontrol).

Desain rencana penelitian ini menggunakan “Nonequivalen Control

Group Design yaitu sama dengan pretest-posttest control group design”.

(Sugiyono 2012:116). Pada desain penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu

kelompok kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol dan kelas

eksperimen ini tidak dengan random. Kelas kontrol pada penelitian

menggunakan ceramah tanpa menggunakan tanya jawab, sedangkan pada

kelas eksperimen diberikan treatment (perlakuan) dengan menggunakan tanya

jawab yang dilengkapi keterampilan bertanya dapat digambarkan sebagai

berikut :

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Kelompok Pengukuran

Awal Perlakuan

Pengukuran Akhir

Eksperimen O1 X1 O2

(21)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Keterangan :

O1 :Pengukuran awal (sebelum perlakuan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol

O2 :Pengukuran akhir (setelah perlakuan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol)

X1 : Tanya jawab yang dilengkapi dengan metode tanya jawab

X2 : Ceramah tanpa tanya jawab

B. Lokasi, Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Pasir Sakti, yang terletak di

Jln. Lintas Timur, Desa Purworejo Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten

Lampung Timur Propinsi Lampung.

Populasi dalan penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1

Pasir Sakti yang terdaftar pada semester ganjil TP-2013/2014 yang tersebar

ke dalam lima kelas. Dari keseluruhan kelas tersebut ditetapkan dua kelas

yang dijadikan subjek penelitian. Penentuan sampel penelitian baik kelas

eksperimen maupun kelas kontrol didasarkan pada pertimbangan sebagai

berikut : 1). Nilai rata-rata pelajaran IPS pada mid semester ganjil (raport

mid-smester), 2) Informasi yang dianggap sama teradap kompetensi belajar

siswa di kelas VII-1, dan VII-2 dari Wk. Kurikulum SMPN 1 Pasir Sakti.

Berdasarkan analisis data tersebbut di atas, ditetapkan kelas VII-1

sebagai kelas kontrol dan kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen. Maka kondisi

sampel dapat dilihat berdasarkan nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

(22)

Tabel 3.2.

Data Kondisi Nilai Ilmu Pengetauan Siswa Sebagai Populasi di Kelas VII

SMPN 1 Pasir Sakti TP. 2013-2014

Kelas VII-1 VII-2 VII-3 VII-4 VII-5

Sumber : Daftar Nilai Mid-smester Ganjil Kelas VII-SMPN 1 Pasir Sakti

TP. 2013-2014

C. Insrtumen Penelitian

Tabel 3.3. Definisi Operasional Keterampilan Bertanya

Variabel Operasional Indikator

Metode

Tanya Jawab

1.Menentukan

topik pengajaran.

1. Keragaman bentuk muka bumi,

proses pembentukan, dan

dampaknya terhadap kehidupan

a. Tenaga endogen (gempa bumi),

tenaga eksogen (erosi,

pengikisan, pelapukan), gejala

diatropisme, dan vulkanisme

b. Faktor-faktor penyebab terjadinya

gempa bumi dan akibat yang

ditimbulkannya dan dampak

terjadinya gempa bumi terhadap

kehidupan.

c. Jenis batuan berdasarkan proses

pembentukannya dan proses

(23)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Variabel Operasional Indikator

2.Metode Tanya

2. Pertanyaan tingkat dasar :

a. Contoh membuat pertanyaan

singkat dan jelas

1) Apakah tenaga pembentuk

muka bumi yang berasal dari

dalam bumi ?

2) Apakah tenaga pembentuk

muka bumi yang berasal dari

luar bumi ?

3) Apakah jenis-jenis tenaga

pembentuk muka bumi yang

berasal dari dalam bumi ?

b. Contoh pemberian acuan meliputi

:

1) Salah satu faktor pembentuk

keragaman muka bumi adalah

tenaga yang berasal dari dalam

bumi atau endogen

2) Perhatikan gambaran proses

erupsi magma yang terdapat

pada gambar berikut ini !

erupsi magma merupakan

faktor pembentuk muka bumi

yang berasal dari dalam bumi.

c. Contoh memusatkan perhatian

meliputi :

1) Marilah kita amati beberapa

bentuk muka bumi yang bapak

(24)

Variabel Operasional Indikator

ini faktor pembentuknya

adalah tenaga yang berasal

dari dalam bumi.

3) Memanfaatkan teknologi

komputer untuk menampilkan

gambaran tergadinya proses

pembentukan muka

menggunakan power phoint.

d. Contoh membuat giliran dan

menyebar pertanyaan meliputi :

1) Memberi kesempatan siswa

secara menyeluruh dalam

menjawab pertanyaan

2) Memberi kesempatan siswa

untuk berfikir terlebih dahulu

sebelum menjawab

3) Memberi kesempatan pada

siswa yang terlebih dahulu

angakat tangan

3. Pertanyaan tingkat lanjutan :

a. Contoh pengubahan tingkat

kognitif :

1) Berilah satu contoh tenaga

pembentuk muka yang bersifat

merusak ! (kognitif penerapan)

2) Jelaskan secara singkat proses

(25)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Variabel Operasional Indikator

b. Pengaturan

dapat dirasakan secara

langsung ? (kognitif sintesis)

4) Sebutkan dua jenis tenaga dari

dalam bumi yang berperan

terhadap pembentukan muka

bumi ! ( kognitif evaluasi)

b. Contoh mengurutkan pertanyaan

1) Mengurutkan pertanyaan

sesuai dengan runtutan topik

atau materi pembelajaran.

2) Mengurutkan pertanyaan dari

tingkat sederhana menuju yang

paling komplek yaitu dari

tingkat kognitif yang rendah

ke kognitif yang tinggi.

contoh dari C1 ke C2.

c. Contoh peningkatan terjadinya

interaksi :

1) Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

2) Jika ada siswa yang bertanya,

maka guru tidak langsung

menjawab akan tetapi

dilontarkan kembali pada

(26)

Tabel 3.4. Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa

Komponen Motivasi Indikator Nomor

1.Komponen Nilai 1. Orientasi Tujuan

Intrinsik

2. Orientasi Tujuan

Ektrinsik

3. Orientasi Nilai Tugas

1,2,3,4,5,6,7,

8,9,10,

11,12,13,14

2.Komponen Harapan 1. Kontrol Terhadap

Tugas

2. Efikasi Diri dan

Belajar

15,16,17,18

19,20,21,22,23,24,25

3.Komponen Afektif 1. Kecemasan Terhadap

Tugas Belajar

26,27,28

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan instrumen yang diri dari : kuesioner (angket) merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

(Sugiyono, 2012:199). Pengukuran motivasi ini, terdiri dari satu bagian

pengukuran yaitu pengukuran motivasi belajar. Pengukuran yang adaptasi

khusus tentang motivasi belajar yang terdiri dari 28 item pernyataan tentang

motivasi belajar, disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan rumusan

masalah dalam penelitian ini. Pengukuran kemudian diterjemahkan kedalam

bahasa Indonesia. Gambaran kisi-kisi dari pengukuran motivasi belajar yang

akan digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan dalam tabel ke 3.3 di

(27)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Tabel 3.5. Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa

(28)

Item-Total Statistics Kuesioner

b32 112,4375 192,641 ,454 ,889 √

b33 112,3125 182,544 ,640 ,884 √

b34 111,1563 200,459 ,181 ,893 √ dibuang

b35 111,5938 187,217 ,682 ,885 √

Setelah dilakukan uji validitas data, maka dapat diidentifikasi bahwa

terdapat item dalam instrument tidak valid yang dapat dilihat pada kolum

Corrected Item-Total Correlation memiliki skor kurang dari standar

minimal 0,3 atau minus antara lain : b1,b4,b13,b21,b25,b29, dan b34.

Walaupun terdapat 28 item dalam instrument yang telah dinyatakan valid

akan tetapi belum tentu reliabel, sehingga tiap item pada instrument harus

dilakukan uji reliabilitas. S.Eko Putro, (2012:180) mengemukakan bahwa

“Karena masing-masing butir memiliki skor lebih besar dari standar minimal 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir instrument

dinyatakan valid”.

Tabel 3.6. Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa

(29)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Item-Total Statistics Kuesioner

Setelah dilakukan uji reliabilitas data, maka dapat diidentifikasi

bahwa terdapat 28 item dalam instrument yang telah dinyatakan reliabel hal

ini dapat dilihat pada kolum Corrected Item-Total Correlation memiliki

skor lebih besar dari 0,3 dan terrdapat 28 item dalam instrument yang telah

dinyatakan reliable yang dapat dilihat di kolum Cronbach's Alpha if Item

Deleted menunjukkan banyaknya nomor item atau nomor butir pada

instrument pada analisis indeks reliabilitas alpha lebih besar dari 0,7.

Adapun item atau nomor butir yang telah dinyatakan reliabilitas antara lain

: b2, b3, b5, b6, b7, b8, b9, b10, b11, b12, b14, b15, b16, b17, b18,b18,

b19, b20,b22, b23, b24,b26, b27, b28, b30, b31, b32, b33, dan b35. S.Eko

Putro, (2012:180) mengemukakan bahwa “Indeks reliabilitas intrumen

dapat dilihat pada output kotak reliability statistics, pada kolum

Cronbach's Alpha if Item Deleted masing-masing butir memiliki skor lebih

besar dari standar minimal 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir

(30)

1. Observasi (pengamatan)

Observasi dilalukan oleh peneliti selama proses pembelajaran

baik saat menggunakan metode tanya jawab yang dilengkapi dengan

keterampilan bertanya guru pada kelas eksperimen maupun ceramah tanpa

menggunakan tanya jawab di kelas kontrol. Observasi dipergunakan untuk

mengetahui keefektifan penggunaan metode tanya jawab yang dilengkapi

dengan keterampilan bertanya guru untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa.

2. Wawancara

Wawancara dilalukan terhadap guru dan siswa baik sebelum

maupun setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan tanya jawab

dengan dilengkapi keterampilan bertanya guru di kelas eksperimen dan di

kelas kontrol dengan ceramah tanpa menggunakan tanya jawab untuk

mengetahui motivasi belajar pada siswa, serta untuk mengetahui berbagai

kendala yang dihadapi dalam pelasanaan penggunaan metode tanya jawab

yang dilengkapi dengan keterampilan bertanya guru dan bagaimana cara

mengatasinya kedala tersebut. Pertanyaan pada wawancara diajukan secara

lisan. Serta mendapatkan pemahaman yang lebih luas.

E. Prosedur Penelitian

Proses penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua tahap, yaitu tahap

persiapan dan tahap pelaksanaan seperti pada skema di bawah ini :

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian

ini sebagai berikut :

a. Menetapkan jumlah pertemua pembelajaran, pertemuan pembelajaran

direncanakan akan dilakukan tiga kali dalam satu kompetensi dasar.

b. Menetapkan kelas penelitian eksperimen dua kelas yaitu kelas VII-1

(31)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

c. Menetapkan waktu penelitian yaitu bulan nopember dan desember

2013.

d. Menetapkan kompetensi dalam pembelajaran yaitu mendeskripsikan

keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya

bagi kehidupan.

e. Menyusun RPP menggunakan metode tanya jawab dengan dilengkapi

keterampilan bertanya guru dengan kopetensi dasar mendeskripsikan

keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya

bagi kehidupan.

f. Mempersiapkan alat pengumpul data

g. Menetapkan cara observasi, yaitu menggunakan metode terbuka dimana

guru mitra sebagai observe, sedangkan peneliti disamping sebagai

pelaku penelitian juga sebagai observe.

h. Menetapkan jenis data dan teknik pengumpulan data.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan

sebagai berikeu :

a. Melakukan Pengukuran Awal

Pengukuran awal dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar

pertama siswa dengan angket yang terdiri dari dari sejumlah pertanyaan

atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden yang dilakukan

pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

b. Pemberian Perlakuan

Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen melalui

penggunaan pembelajaran dengan metode tanya jawab yang dilengkapi

keterampilan bertanya guru dengan kompetensi dasar mendeskripsikan

keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya

bagi kehidupan, dilakukan sebagai berikut : Pembelajaran dilakukan

(32)

atau tiga kali pertemuan. RPP dan LKS (lember kerja siswa)

dipersiapkan serta melakukan observasi motivasi belajar siswa selama

proses belajar mengajar berlangsung berdasarkan rubrik observasi yang

telah di buat.

c. Pengukuran Akhir

Pengukuran akhir digunakan untuk mengetahui motivasi

belajar siswa dan pengukuran akhir ini dilakukan setelah seluruh

kegiatan pembelajaran dalam penggunaan metode tanya jawab yang

dielengkapi keterampilan bertanya guru dilaksanakan di kelas

eksperimen dan dilakukan pula di kelas kontrol menggunakan ceramah

tanpa dilengkapi tanya jawab.

d. Melaksanakan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data yang

diperoleh.

e. Membandingkan skor pengukuran awal dan pengukuran akhir

Setelah pengukuran awal dan pengukuran akhir dilaksanakan,

maka dilakukan perbandingan diantara keduanya untuk mengetahui

peningkatan motivasi belajara siswa.

f. Menganalisis data yaitu dengan uji hipotesis (uji t) untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh dan analisa gain.

g. Menyusun laporan penelitian berdasarkan analisa data yang diperoleh.

h. Membuat kesimpulan.

F. Pengukuran Motivasi Belajar

1.Mengukur Data Motivasi Belajar

Penelitian ini mengguanakan instrumen penelitian kuisioner atau

angket untuk mengungkap satu variabel motivasi belajar siswa dan satu

variabel yaitu pengaruh penggunaan metode tanya jawab yang dilengkapi

keterampilan bertanya guru pada pembelajaran IPS di SMPN 1 Pasir Sakti

(33)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

telah dimodifikasi, dimana responden akan memilih lima alternative

jawaban pada skala linkert.

a. Alat Ukur

Alat ukur variabel motivasi siswa berupa angket yang berisi

sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang akan diberikan kepada siswa

sebelum perlakuan (eksperimen) dan sesudah perlakuan (eksperimen).

Aspek yang diungkap dalam variabel ini adalah motivasi intrinsic dan

motivasi extrinsic, orientasi nilai tugas, kontrol terhadap tugas, efikasi

diri dan belajar, kecemasan terhadap, dan tugas belajar secara validitas

dan reliabilitas instrumen

Langkah awal untuk menguji kebenaran hipotesis adalah

menguji validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan dalam

penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner.

1) Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument

tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas adalah

satu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan satu

instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas

yang rendah. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan

sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

tentang validitas yang dimaksud. Uji validitas yang dilakukan dengan

menggunakan tehnik (rumus) korelasi product moment:

Kemudian membandingkan r hasil dari tiap item pertanyaan

(34)

maka item tersebut adalah valid, dan jika r hasil lebih kecil dari pada r

tabel maka item pertanyaan tidak valid.

Sebelum melakukan pengkuran awal dan penelitian terlebih

dahulu dulaukan uji validitas instrument yaitu di kelas yang berbeda

yang mana uji validitas dilakukan pada kelas VIII-1, yang semula

instrument terdiri dari 35 item. Jika uji validitas tiap item memilki

skor kurang dari 0,3 maka mengididentifikasi tiap item instrument

tidak valid. Untuk melihat hasil uji validitas instrument dapat dilihat

pada tabel

2) Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu

instrument penelitian dikatakan mempunyai nilai yang reliabilitas

tinggi, apabila tes (alat pengumpul data) yang dibuat mempunyai hasil

yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Reliabilitas

menujukkan pada satu pengertian bahwa satu insrtumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrument

yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Setelah

diketahui jumlah item yang valid, selanjutnya dilanjutkan uji

reliabilitas instrument yang berorientasi pada pengertian bahwa angket

yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data, uji reliabilitas sendiri menggunakan

koefisien Cronbach Alpha dengan alat SPSS Versi 20 for Windows.

Suatu angket dikatakan reliable jika nilai r alpha yang dihasilkan

adalah positif dan lebih besar dari r tabel. Dengan rumus sebagai

berikut :

keterangan :

α = koefisien reliabilitas alpha

k = jumlah item

Sj = varians responden untuk item I

(35)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

2.Rencana Analisa Data Motivasi Belajar Siswa

Penelitian ini akan kami lakukan analisa data dengan menggunakan

Statistik meliputi uji normalitas data, uji homogenitas data, uji hipotesis

data (uji perbedaan rata-rata dan perhitungan), dan perhitungan Gain.

a. Uji Normalitas Data

Setelah hasil pengukuran dari pengukuran awal maupun

pengukuran akhir didapatkan kemudian dilakukan uji normalitas. Uji

normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang telah

dikumpulkan melalui pengukuran awal berdistribusi secara normal

atau tidak. Untuk mengetahuinya maka digunakan uji

Kolmogorov-smirnov dengan bantuan sofwere SPSS versi 20 for Windows.

b. Uji Homogenitas Data

Hasil pengukuran awal dan pengukuran akhir telah diperoleh

maka dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk

mengethaui kelas eksperimen dan kelas kontrol yang digunakan dalam

penelitian ini bersifat homogen atau tidak kelas eksperimen dan kelas

kontrol bersifat homogen jika hasil uji homogenitas mempunyai nilai

probabolitas lebih dari 0,05. Uji homogenitas pada penelitian ini

menggunakan bantua sofwere SPSS versi 20 For Windows. Kriteria

untuk menetapkan homogenitas yaitu :

a). Jika nilai probabolitas (signifikasi) yang diperoleh lebih besar dari

0,05, maka variasi setiap sampel dikatakan homogen.

b). Jika nilai probabolitas yang diperoleh kurang dari 0,05, maka variasi

setiap sampel dikatakan tidak homogen.

c. Uji Hipotesis

Jika hasil dari uji normalitas dan homogenitas menunjukan

bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen maka

dilanjutkan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan

(36)

pengukuran akhir baik di kelas eksperimen maupun kelas control.

Setelah didapatkan skor pengukuran awal maupun pengukuran akhir

maka dilakukan uji hipotesis Uji-t (t-test) dengan formula sebagai

berikut :

Ŷ = Rata-rata skor pernyataan S2 = Varians skor pernyataan

n = Banyaknya subjek dalam satu kelompok

A = Kelompok atas

B = Kelompok bawah

d. Perhitungan Gain

Perhitungan gain dipergunakan untuk mengetahui besarnya

peningkatan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen maupun

kelas kontrol, yang mana analisanya berdasarkan hasil pengukuran

awal dan hasil pengukuran akhir . Analisa menggunakan rumus

termolisasi rata-rata (average mormalized gain). Adapun rumus

tersebut menurut Melzer adalah :

Keterangan :

<g> : Gain termolisasi rata-rata

Skor awal : Persentasi skor awal rata-rata

Skor akhir : Persentasi skor akhir rata-rata

Skor maksimum : Skor ideal seluruh item soal

Hake, (Samsudin 2008:88), sehingga akan didapat hasil analisa

menggunakan rumus termolisasi rata-rata tersebut dengan angka-angka

(37)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Tabel 3.7. Kategori Gain yang di Normalisasi

No Batasan Kriteria

1 G ≥ 0,7 Tinggi

2 0,3 ≤ g , 0,7 Sedang

(38)

BAB. V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Setelah dilakukan pengolahan dan analisa data penelitian tentang peranan

penggunaan treatment (perlakuan) metode tanya jawab terhadap perbedaan

motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat

disimpulkan bahwa penggunaan tanya treatment (perlakuan) metode jawab

memberikan pengaruh yang signifikan di kelas eksperimen pada pengukuran

awal dan akhir, sedangkan penggunaan ceramah tanpa tanya jawab tidak

memberikan pengaruh yang signifikan di kelas kontrol pada pengukuran awal

dan akhir di kelas VII SMP N 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur.

Dengan demikian penggunan treatment (perlakuan) metode tanya jawab pada

pembelajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki pengaruh untuk dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. Kesimpulan ini didapat berdasarkan

bukti sebagai berikut :

1. Pengaruh Meode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Kelas

Eksperimen Pada Pengukuran Awal dan Akhir.

Motivasi belajar siswa pada pengukuran awal dan pengukuran

akhir pada kelas eksperimen yang menggunakan treatment (perlakuan)

metode tanya jawab dapat mengidentifikasikan bahwa hipotesis yang

terjadi pada kelas eksperimen pada pengkuran awal dan pengukuran akhir

adalah tidak sama (terdapat perbedaan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas eksperimen. Dalam hal ini

penggunaan treatment (perlakuan) metode tanya jawab dapat dipergunakan

sebagai alternatif pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Pengaruh Metode Ceramah Tanpa Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar

(39)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Motivasi belajar siswa pada pengukuran awal dan pengukuran

akhir pada kelas kontrol yang menggunakan ceramah tanpa tanya jawab

dapat mengidentifikasikan bahwa hipotesis yang terjadi pada kelas kontrol

adalah sama (tidak terdapat perbedaan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak ada perbedaan motivasi belajar siswa di kelas kontrol yang

menggunakan ceramah tanpa tanpa tanya jawab pada pengukuran awal dan

pengukuran akhir. Dalam hal ini penggunaan ceramah tanpa tanya jawab

kurang efektif dipergunakan sebagai alternatif pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Motivasi Belajar Siswa antara Kelas eksperimen dan Kelas kontrol Pada

Pengukuran Akhir

a. Perbedaan Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada

Pengukuran Awal

Motivasi belajar siswa pada pengukuran awal pada kelas

eksperimen treatment (perlakuan) metode tanya jawab dan kelas

kontrol menggunkana ceramah tanpa tanpa tanya dapat

mengidentifikasikan bahwa hipotesis yang terjadi pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah sama (tidak terdapat perbedaan).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan motivasi

belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol pengukuran awal.

Motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) baik di kelas eksperimen dan kelas kontrol, jika diperlihatkan

secara bersamaan adalah sama. Maka dapat disimpulkan penggunaan

metode tanya jawab dan penggunaan ceramah tanpa tanya jawab jika

penggunaan secara bersamaan kurang efektif dalam pembelajaran Ilmu

(40)

b. Perbedaan Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada

Pengukuran Akhir

Motivasi belajar siswa pada pengukuran akhir pada kelas

eksperimen treatment (perlakuan) metode tanya jawab dan kelas

kontrol menggunkana ceramah tanpa tanya jawab dapat

mengidentifikasikan bahwa hipotesis yang terjadi pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah sama (tidak terdapat perbedaan).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan motivasi

belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol pengukuran

pengukuran akhir. Sehingga motivasi belajar siswa pada pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) baik di kelas eksperimen dan kelas

kontrol, jika diperlihatkan secara bersamaan adalah sama. Maka dapat

disimpulkan pengunaan metode tanya jawab dan penggunaan ceramah

tanpa tanya jawab jika penggunaan secara bersamaan kurang efektif

dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

B.Rekomendasi

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa menggunakan treatment

(perlakuan) metode tanya jawab memberikan pengaruh terhadap peningkatan

motivasi belajar siswa di kelas eksperimen, dan menggunakan ceramah tanya

jawab tidak memberikan peranan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa

di kelas kontrol. Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas bahwa rekomendasi

penelitian ini ditujukan pada ke tiga pihak sebagai berikut :

1. Bagi Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 1 Pasir Sakti

Penting bagi guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 1 Pasir

Sakti menggunakan menggunakan metode tanya jawab secara konsisten

sesuai waktu dan jadwal yang telah disepakati. Untuk mempergunakan

(41)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Pengetauan Sosial (IPS) untuk menyusun skema tugas dan kegiatan belajar

mengajar (KBM) di kelas. Oleh karena itu, keberhasilan metode tanya

jawab terletak pada pemahaman dan keterampilan dalam menerapkan atau

menggunakannya pada kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan.

2. Bagi Siswa di SMPN 1 Pasir Sakti

Pentingnya metode tanya jawab untuk meningkatkan motivasi

belajar yang dapat diharapkan terdapat pula peningkatan pencapai tujuan

belajar dan pembelajaran, hendaknya siswa memiliki sumber-sumber

belajar yang relevan dan mendukungnya. Keberhasilan menggunakan

metode tanya jawab untuk meningkatkan motivasi belajar pada

pembelajaran ILmu Pengatahuan Sosial (IPS) terletak pada faktor kondisi

siswa dan kepemilikan sumber-sumber belajarnya.

3. Bagi Menejemen di SMPN 1 Pasir Sakti

Hendaknya menejemen di SMPN 1 Pasir Sakti membentuk jadwal

tersendiri untuk men-treatment (perlakuan) demi kelancaran penelitian.

Tidak adanya jadwal tersendiri untuk men-treatment (perlakuan)

sehingga berpengaruh terhadap keterabatasan alat atau media

pembelajaran terutama in-focus. Dalam hal ini dapat menyulitkan jalanya

men-treatment (perlakuan) terlebih saat kegiatan belajar mengajar (KBM)

berlangsung.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian selanjutnya, hendaknya diarahkan pada pengembangan

terhadap penggunaan metode pembelajaran yang efektif untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa. Efektifitas penggunaan metode

pembelajaran tentu saja diarahkan pada kesesuaian terhadap kondisi siswa

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Abudin, 2009, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Acu, 2006, Hubungan Pendidikan dan Pelatihan dan Motivasi Dengan

Produktifitas Kerja Manajer Tingkat Pertama Pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia. Tesis PIPS UPI Bandung. Tidak Dipublikasikan.

Agung Laksono, 2010, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran,

dan asesmen,Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

A.Azis, 2009, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses

Keperawatan, Jakarta, Salemba Media.

Asmawi.Z & Noehi.N, 1993, Penilaian Hasil Belajar, Jakarta, DIRJENDIKTI (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan).

Benny, 2003, Efektifitas Penggunaan Metode Problem Sholving Terhadap

Peningkatan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran IPS. Tesis PIPS UPI

Bandung. Tidak Dipublikasikan.

Bob, 2010, Penerapan Model Pembelajaran Sejarah Lokal Sebagai Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Tesis PIPS UPI Bandung. Tidak

Dipublikasikan.

Bruce, Marsha, & Emily, 2011, Models Teaching (Model-Model Pengajaran), Yogjakarta, Pustaka Pelajar.

C.Trihendradi, 2011, Langkah-Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik

Menggunakan SPSS 20, Yogyakarta, CV ANDI OFFSET.

Dadi & Daeng, 2010, The Smiling Teacher Perubahan Motivasi dan Sikap dalam

Mengajar, Bandung, C.V. Nuansa Aulia.

Daryanto 2010, Evaluasi Pendidikan,Jakarta, Rineka Cipta.

Dale H. Schunk, 2012, Learning Theories an Educational Perspektive

(Teori-Teori Pembelajaran Perspektif Pendidikan), Yogjakarta, Pustaka Pelajar.

Dele, Pintrich, & Judith, 2012, Motivasi Dalam Pendidikan (Teori, Penelitian,

dan Aplikasi), Jakarta, PT. Indeks.

Dian, 2006, Penerapan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Terhadap Mata Pelajaran Sejaran. Tesis PIPS UPI Bandung.

Tidak Dipublikasikan.

Edi, 2010, Penggunaan Strategi Bertanya Guru Dalam Pembelajaran IPS

Sejarah Untuk Meningkatkan Meningkatkan Berpikir Kritis, Tesis UPI.

(43)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Elida, 1989, Motivasi Dalam Belajar, Jakarta, Depdikbut.

Etin, 2012. Strategi Pembelajaran PPKN, Jakarta, Bumi Aksara.

Fathurrahman, 2011, Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Pelajaran Sejarah Kelas X. Tesis PIPS UPI Bandung.

Tidak Dipublikasikan.

George & E.C, 1997, Bertanya, Jakarta, PT. Gramedia

H.Martinis Yamin, 2012, Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik, Jakarta, Referensi (Anggota IKAPI).

Hadi, 2010, Upaya Meningkatkan Keberhasilan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial Siswa Melalui Keterampilan Bertanya. Tesis PIPS UPI Bandung.

Tidak Dipublikasikan.

Hamzah, 2012, Teori Motivasi & Pengukurannya (Analisis Bidang Pendidikan), Jakarta, Bumi Aksara.

Herlina, 2011, bahwa peranan Kontribusi Penggunaan Asesmen Kinerja

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah. Tesis PIPS

UPI Bandung. Tidak Dipublikasikan.

Isriani & Dewi, 2012, Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, &

Implementasi), Familia (Group Relasi Inti Media), Yogyakarta.

James, 1976, Teaching Strategies For The Social Studes (Inquiry, Valuing, and

Decision-Making), Ohaio, Kent State University.

Margaret, 2011, Learning and Instruction (Teori dan aplikasi), Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Muhammad Numan Sumantri, 2001, Penggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung, Program Pascasarjana dan FPIPS UPI dengan PT.Remaja Rosdakarya.

Myron & Helena, 1973, Motivation and Learning Strategies for College Success, New York, LEA (Lawrence Erlbaum Associates), Taylor & Francis Group.

Pupuh Fathurrohman & M.Sobry, 2010, Strategi Belajar Mengajar Melalui

Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung PT. Refika Aditama.

Redja, 2010, Filsafat Ilmu Pendidikan, Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Rendra, 2008, Hubungan Antara Motifasi Kerja Dengan Produktifitas Kerja

Manajer Tingkat Dasar Pada PT. Pos Indonesia (Persero. Tesis PIPS UPI

(44)

Ricard, 2008, Learning To Teach (Belajar untuk Mengajar), Yogjakarta, Pustaka Pelajar.

Robert, 2011, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek, Jakarta, PT Indeks

Robert, Lawrence, & Stephen, 1974, Learning System Design an Approach To

The Improvement of Intruction, New York, McGraw-Hill Book Company.

Roestiyah, 2012, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rineka Cipta

Rusmono, 2012, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu

Perlu, Bogor, Ghalia Indonesia.

Saiful, 2010, Pengaruh Penerapan Multimedia Interaktif Terhadap Motivasi

Belajar dan Penguasaan Konsep Materi Usaha Perseapan Kemerdekaan Indonesia. Tesis PIPS UPI Bandung. Tidak Dipublikasikan.

Sapriya, 2012, Pendidikan IPS (Konsep dan Pembelajaran), Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sardiman, 2011, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada.

S.Eko Putro, 2012, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta, Pustakan Pelajar.

Sugiyono,2012, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D, Bandung,Alfabeta.

Sumadi, 2004, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada

Sunarko, 2003, Pendekatan dan Metode Pembelajaran Geografi, Derektorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Depdiknas.

Sondang, 2004, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta, PT. Rineka Cipta.

Sriana, 2013, Hubungan Minat Belajar, UNP, Tidak dipublikasikan.

Syaiful, 2008, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, CV Alfabeta.

Tjipto, 1997, Pengembangan Model Keterampilan Bertanya Guru Ilmu

Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar. Tesis PIPS IKIP Bandung. Tidak

Dipublikasikan.

Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta Kencana Prenada Group.

Toto, 2006, Efektifitas Sistem Pelatihan Kewirausahaan dan Latar Belakang

(45)

Nurhasim, 2014

Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur

Tukiran, dkk. 2011, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Bandung, CV Alfabeta.

UPI, 2012, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia.

Uyoh, 2011, Pedagogik (Ilmu Mendidik), Bandung, Alfabeta.

Wahit & Nurul, 2007, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori & Aplikasi

dalam Praktik, Jakarta, Buku Kedokteran EGC (Anggota IKAPI)

Wina, 2011, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Jurnal

Aah, 2011, Meningkatkan motivasi balajar IPS pada materi koperasi melalui model pembelajaran resource-based learning, Tersedia dalam :

http://library.um.ac.id, Perpustakaan Digital Universitas Negeri Malang

Astuti,Wiwin,FX, & Partono, 2012, Pengaruh Motivasi Belajar Dan Metode

Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Ips Terpadu Kelas Viii Smp Pgri 16 Brangsong Kabupaten Kendal. Tersedia dalam :

http://journal. unnes.ac.id (24 – 10 – 2013)

Badrudin, 2010, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips

Melalui Pendekatan Keterampilan Proses, Terdia dalam :

http://jurnal.upi.edu (30 – 11 – 2013)

Delmi,Yusrizal,& Khairul, 2013, Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Kelas V Sdn 17 Sungai Limau Dengan Menggunakan Teknik Talking Chip, Tersedia dalam :

http://ejurnal.bunghatta.ac.id (30 – 11 – 2013)

Herwin, 2011, Analisis Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (Spm)

Pendidikan Dasar (Studi Kasus: Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan, Jurnal Edu, UPI.

Internet

Dwi Hardoyo, 2012, Mc Clelland dan Teori Motivasi Berprestasi, Tersedia dalam :http://dwihardoyo.wordpress.com/2012/11/27/mc-clelland-dan-teori-motivasi-berprestasi (12-Februari-2014)

Education Resources, 15-8-2007, Faktor-Faktor yang Menurunkan Motivasi Belajar Siswa Rendah, Tersedia dalam :

http://munasabahli.blogspot.com/2012/03/teknik-bertanya-dan-memberi-motifasi.html

Istyas Fadylah, 2010, Motivasi Belajar, Tersedia dalam,

Gambar

Tabel 1.1.
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Tabel 3.3. Definisi Operasional Keterampilan Bertanya
gambaran tergadinya proses
+5

Referensi

Dokumen terkait

Gaya ( F ) merupakan gaya luar arahnya dapat sejajar dengan permukaan benda ataupun membentuk sudut α dengan permukanan benda. Gaya F dapat menimbulkan tegangan pada poros,

نوكي ءاشنإا ىاعفلا ملعتلا حه م مادختسا نأ ثحبلا جئاتن ىلع ءا ب يلي امك ةيصوت ثحابلا ىصوف مّلعت ىلع ايلعف :. ثحبلا ذ ثحابلا ذيف تك ثحبلا ذيف ت ىلع صخش بذجا

Efektivitas Penggunaan Metode Active Learning Terhadap Pembelajaran Insya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu.. عجارملا زاجه ىمهف

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap dan tindakan mahasiswa keperawatan tentang metode ceramah dan diskusi pada Kurikulum Berbasis Isi di

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Koperasi pada dasarnya mengandung dua unsur yaitu unsur ekonomi dan unsur sosial. Karena koperasi merupakan suatu sistem dan sebagaimana diketahui sistem itu

Kami mohon dengan hormat agar peserta yang sedang sakit berat/keras dan ibu-ibu hamil yang kehamilannya belum mencapai 5 (lima) bulan atau yang telah mendekati masa persalinan

2OO7 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2OO7), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi