Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS
(Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti
Kabupaten Lampung Timur)
TESIS
‘’Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial’’
Di susun oleh :
N U R H A S I M
NIM : 1204857
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS
(Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti
Kabupaten Lampung Timur)
Oleh
NURHASIM
S.Pd IKIP Negeri Surabaya, 1997
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan IPS
© Nurhasim 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Lembar Pengesahan Tesis
Disetujui Dan Disahkan Oleh Pembimbing :
Pembimbing I
Prof.Dr. Hj. Enok Maryani, M.S NIP. 196001211985032001
Pembimbing II
Dr. H. Solehuddin, M.Pd.M.A NIP. 196202081986011002
Menyetujui
Ketua Jurusan / Prodi IPS
PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS
(Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur)
Oleh : Nurhasim
Pembimbing I : Prof.Dr. Hj. Enok Maryani, MS, Pembimbing II : Dr. H. Solehuddin, M.Pd.M.A
ABSTRAK
Penelitian ini bertumpu pada kecemasan terhadap rendahnya motivasi belajar siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan guru cenderung menggunakan metode pembelajaran ceramah sehingga motivasi siswa tidak optimal.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh metode tanya jawab
terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP N
1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur ?”.
Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif, dapat menggunakan metode quasi eksperimen, Nonequivalen Control Group Design atau pretest-posttest control group
design”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti
Lampung Timur sebanyak lima kelas yang berjumlah 176 siswa, dengan sampel dua kelas yang dipergunakan satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan pengisian kuesioner motivasi belajar siswa yang terdiri atas enam indikator yaitu orientasi tujuan intrinsik, orientasi tujuan ektrinsik, orientasi nilai tugas, kontrol terhadap tugas, efikasi diri dan belajar, serta kecemasan terhadap tugas belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode tanya jawab memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di kelas eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab yang digunakan oleh guru secara konsisten. Keterebatasan pertama : penelitian ini difokuskan pada satu tujuan untuk membuktikan adanya pengaruh metode tanya jawab terhadap motivasi belajar siswa. Ke dua : tugas belajar untuk menerapkan metode tanya jawab ini terbatas pada kompetensi dasar yaitu mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan. Ke tiga : sampel penelitian pada kelas VII yang terdiri dari kelas VII-1 (sebagai kelas kontrol) dan kelas VII-2 (sebagai kelas eksperimen). Disarankan bagi guru untuk memilih metode tanya jawab dapat dijadikan alternatif pada kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Agar dapat menggunakan metode tanya jawab dengan baik, maka perlu adanya pelatihan bagi guru untuk merancang strategi pembelajarannya. Penelitian selanjutnya hendaknya diarahkan pada pengembangan metode tanya jawab dapat difungsikan sebagai metode pembelajaran alternatif.
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
EFFECT OF METHOD OF QUESTION - ANSWER ON STUDENT LEARNING MOTIVATION IN LEARNING IPS (Quasi-Experimental Study of Class VII at SMPN1 P asir Sakti
East Lampung District)
By: Nurhasim
Supervisor I: Prof.. D r. Hj. Enok Maryani, MS, Supervisor II:
D r. H. Solehuddin, M.Pd.MA
ABSTRACT
This study rests on fears of low student motivation in Teaching and Learning Activities for Social Sciences and teachers tend to use the lecture method of teaching a student motivation Ingga h is not optimal. Formulation of the problem in this research is "How does the question and answer method on students' motivation in learning Social Sciences in SMP N 1
Pasir Sakti East Lampung district? ".
This research was conducted through a quantitative approach, to use a quasi-experimental methods, Nonequivalen control group design or a pretest-posttest control group ". Population in this study were all students of class VII at SMPN1 Pasir Sakti East Lampung five classes totaling 176 students , with a sample of two classes of the class used as the experimental class and the control class as a class. Collecting data using students' motivation questionnaire consisting of six indicators that intrinsic goal orientation, extrinsic goal orientation, task value orientation, control over the task, self-efficacy and learning, as well as anxiety about the learning task. Result This study indicates that the question and answer method gives pen garuh significantly to the increase in students' motivation in the experimental class. condition can be seen from the study by using question and answer method used by teachers consistently. Limitation one: This study focused on one goal to prove the influence of the method of question and answer students' motivation. Two: the task of learning to apply this method of questioning terbat as the basic competencies that description the diversity of the earth, the process of formation, and its impact on life. And three: the classroom study sample consisting of class VII VII-1 (as a control class) and class
V II-2 (as a class experiment). It is advisable for the teacher to choose the method of
questioning can be used as an alternative to the teaching and learning activities to enhance students' motivation. Order to use the method of question and answer well, hence the need for training for teachers to design learning strategies. Future studies should be directed at the development of a question and answer method can be used as an alternative learning method.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
LEMBAR PENGESAHAN...ii
PERNYATAAN...iii
ASTRAK...iv
KATA PENGANTAR ... ...vi
UCAPAN TERIMA KASIH...viii
DAFTAR ISI ... ...x
DAFTAR TABEL...xii
DAFTAR GAMBAR...xiv
DAFTARA LAMPIRAN ...xv
BAB. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah...1
B.Rumusan Masalah dan Pertanyaan masalah...5
C.Tujuan Penelitian...6
D.Manfaat Penelitian...………...……...6
E.Sistematika Penulisan...7
BAB.II. KAJIAN TEORI A.Hakekat Pembelajaran IPS...9
B.Pengertian Belajar dan Pembelajaran...14
C.Pengertian Motivasi Berprestasi ………...16
D.Peranan Motivasi Dalam Pembelajaran IPS….………..………...20
E.Metode Tanya Jawab Keterampilan Bertanya...28
F. Kerangka Berpikir...36
G.Penelusuran Penelitian Terdahulu...38
H.Hipotesis Penelitian ...40
BAB. III. METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian ………..………41
B.Lokasi, Populasi dan Sampel...42
C.Instrumen Penelitian………..………43
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
E.Prosedur Penelitian...51
F. Pengukuran Motivasi Belajar ...53
BAB. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...59
1. Dekripsi Pelaksanaan Treatment (perlakuan) Metode Tanya Jawab …..59 2. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Hasil Pengukuran Awal dan Akhir di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...61
3. Deskripsi Rekapitulasi Data Motivasi Belajar Siswa………..63
4. Uji Normalitas Data Pengukuran Awal ………..65
5. Uji Normalitas Data Pengukuran Akhir ………..68
6. Uji Homogenitas………..70
7. Uji Hipotesis ………...72
B. Temuan ………90
C. Pembahasan ……….91
D. Hambatan dan Keterbatasan Penelitian………..………..98
BAB. V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan .………..………..100
B. Rekomendasi...102
Daftar Pustaka...104
DAFTAR TABEL
-Tabel Halaman
1.1.Data Kondisi Nilai Ilmu Pengetahuan Siswa Sebagai Populasi
di Kelas VII SMPN 1 Pasir Sakti TP. 2013-2014 ………4
2.1.Data Kondisi Nilai Ilmu Pengetauan Siswa Sebagai Populasi di Kelas VII SMPN 1 Pasir Sakti TP. 2013-2014 ………..27
3.1. Desain Penelitian ……..………..41
3.2. Data Kondisi Nilai Ilmu Pengetauan Siswa Sebagai Populasi di Kelas VII SMPN 1 Pasir Sakti TP. 2013-2014 ………..43
3.3. Definisi Operasional Keterampilan Bertanya…….………43
3.4. Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa...47
3.5. Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa ...48
3.6. Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa ...49
3.6. Kategori Gain yang di Normalisasi ...58
4.1. Data Nilai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Sebagai Sampel Penelitian ...60
4.2. Kondisi Motivasi Belajar Siswa Pada Pengukuran Awal dan Akhir ...61
4.3. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa ………..63
4.4. Model Kuadran Kebutuhan Berprestasi (Dale,Paul, & Judith (2012) ...……64
4.5. Hasil Uji homogenitas Pengukuran Awal ...71
4.6. Hasil Uji t-test Kelas Eksperimen Pengukuran Awal dan akhir ………72
4.7. Hasil Uji t-test Kelas Eksperimen Pengukuran Awal dan akhir ………73
4.8. Deskriptif Data Pengukuran Awal di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ………..75
4.9. Hasil Uji t-test Kelas Eksperimen dan Kontrol Pengukuran Awal ………..76
4.10. Deskriptif Data Pengukuran Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ………..77
4.11. Hasil Uji t-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pengukuran Akhir ………..78
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
4.13. Deskriptif Data Motivasi Belajar Berdasarkan Kondisi Siswa
di Kelas Kontrol Pada Pengukuran Akhir ………...80
4.14. Deskriptif Data Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kondisi Orang Tua
dan Lingkungan di kelas Eksperimen Pada Pengukuran Akhir …………..82
4.15. Deskriptif Data Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kondisi Orang Tua
DAFTAR GAMBAR
-Gambar Halaman
2.1. Mendorong Motivasi Untuk Belajar ( Paul Eggen Don Kauchak)...14
2.2. Model Motivasi Berprestasi (Dale.H.Schunk,2012) ...23
2.3. Herarki kebutuhan dasar manusia Maslow ……..………..24
2.4. Kerangka berpikir ……...………37
4.1. Gambar Kurva Normal Kelas Eksperimen Pengkuran Awal ……...………..66
4.2. Gambar Kurva Normal Kelas Kontrol Pengkuran Awal……..………..67
4.3. Gambar Kurva Normal Kelas Eksperimen Pengkuran Akhir ……..………..68
4.4. Gambar Kurva Normal Kelas Kontrol Pengkuran Akhir …….……….69
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
DAFTAR LAMPIRAN
-Lampiran Halaman
1. Kuesioner Ujicoba ...107
2. Rekapitulasi Data Ujicoba ...112
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesionaer Ujicoba ...113
4. Kuesioner Setelah Ujicoba ...117
5. Rekapitulasi Data Sampel ...122
6. Uji Normalitas ...126
7. Uji. Homgenitas...128
8. Uji Hipotesis ...129
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Ronald (dalam Oliva, 1991:7) bahwa “Kurikulum sekolah
adalah konten dan proses formal maupun non formal di mana pembelajar
memperoleh pengetahuan dan pemahaman, perkembangan skill, perubahan
tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah bantuan sekolah”. Kurikulum
yang dikembangkan dalam pembelajaran di sekolah bertujuan untuk
mendorong siswa dalam memperoleh berbagai pengetahuan yang sejalan
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh disiplin ilmu
pengetahuan yang dipelajari. Pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan
baik bila terdapat komponen raw input yang baik yaitu siswa itu sendiri,
environmental input yaitu sumber belajar dan instrumental input atau
kurikulum serta dukungan komponen pembelajaran yang memadai.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas mempunyai tujuan yang
ingin dicapai, diantara tujuan pembelajaran tersebut harus mengacu pada
tujuan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD).Untuk mencapai
tujuan belajar dibutuhkan suatu dorongan baik itu dorongan instruksional dari
guru maupun dorongan dari dalam diri siswa sebagai pembelajar. Diantara
bentuk dorongan instruksional dari guru adalah pemberian tugas mandiri
yang terstruktur untuk memperdalam dan memperkaya pengetahuan,
mengontrol pemanfaatan waktu serta melatih kemandirian siswa di rumah.
Selain itu pula tugas belajar mandiri dapat mendorong atau memotivasi siswa
untuk belajar lebih lama, mandiri, percaya diri, dan lebih tekun.Selain itu
dorongan belajar dapat diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan guru agar siswa berfikir dan mencari sendiri pengetahuan melalui
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
dalam diri seseorang yang dintandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.Bentuk-bentuk
dorongan yang timbul pada seseorang berbeda-beda. Dalam hal ini sejalan
dengan Dele & Pintrich (2012:6a.b) yang mengatakan bahwa motivasi terdiri
atas berbagai tindakan (misalnya pilihan tugas, usaha, kegigihan) dan
verbalitas (misalnya saya sungguh ingin mengerjakan tugas ini). Hamzah
(2012:23) juga menyatakan bahwa “Motivasi timbul karena faktor intrinsic
berupa hasrat dan keinginan, berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,
harapan dan citi-cita sedangkaan faktor ekstrinsic berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik”.
Siswa dalam belajarnya membutuhkan dorongan atau motivasi yang
tinggi, guna mencapai tujuan belajar yang diinginkannya. Motivasi belajar
yang dimiliki siswa dalam belajarnya berbeda-beda, hal itu dapat dicermati
dari ciri-ciri yang nampak ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar
(KBM). Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nasruliyah, (2009) bahwa ciri
siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah waktu belajar yang
sedikit, tidak memiliki tujuan belajar, tidak ulet dalam menghadapi kesulitan
dalam belajar, memiliki usaha yang sedikit dalam belajar, tidak memiliki
cita-cita yang jelas sehingga hasil belajar tidak memuaskan, dan tidak menyukai
kegiatan belajar.
Motivasi belajar siswa yang rendah dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Dalam hal ini sebagaimana
diungkapkan Education Resources (15-8-2007) bahwa faktor-faktor yang
menurunkan motivasi belajar siswa rendah antara lain : kehilangan harga diri,
ketidaknyamanan fisik, frustasi, teguran yang tidak dimengerti, materi terlalu
sulit atau mudah, persaingan yang tidak sehat, presentasi yang membosankan,
pelatih atau fasilitator tidak menaruh minat, tidak mendapatkan umpan balik,
harus belajar dengan kecepatan yang sama, berkelompok dengan peserta yang
sama-sama kurang, dan harus bertingkah sesuai dengan pembimbingnya.
Untuk mengubah motivasi yang rendah dan agar motivasi tetap tinggi,
metode tanya jawab dan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan, karena itu
guru harus mempunyai keterampilan ketika bertanya. Sapriya (2012:175-176)
mengemukakan bahwa “Salah satu bentuk interaksi dua arah antara guru dan
siswa adalah melalui kegiatan bertanya”. Selanjutnya Trianto (2009:116a.b) menyatakan bahwa ”Manfaat kegiatan bertanya adalah sebagai berikut (1) menggali informasi, baik administrasi maupun akademis, (2) mengecek
pemahaman siswa, (3) membangkitkan respons kepada siswa, (4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa”.
Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa di kelas, guru dapat
menggunakan metode tanya jawab secara efektif. Keefektifan metode tanya
jawab yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, jika guru mampu
menghidari beberapa kekeliruan yang sering terjadi dalam bertanya. Menurut
George & E.C.(1997:44) beberapa kekeliruan umum dalam bertanya antara
lain : (1) terlalu banyak pertanyaan sekaligus, (2) menjawab pertanyaan
sendiri, (3) bertanya pada murid-murid tertentu yang disenangi, (4)
pertanyaan terlalu sukar, (5) pertanyaan tidak relevan dengan pokok bahasan,
(6) menanyakan pertanyaan yang sama, (7) menanyakan pertanyaan dengan
mengancam, (8) pertanyaan tidak mendorong siswa untuk menyelidiki atau
menggugah pemikiran, (9) tidak memberi waktu siswa untuk berpikir, (10)
tidak mengoreksi jawaban yang salah, (11) tidak mempedulikan jawaban
yang salah, (12) tidak melihat implikasi jawaban, dan (13) tidak menjadikan
jawaban sebagai andalan. Selanjutnya George & E.C. menjelaskan
taktik-taktik kunci dalam bertanya antara lain : menyusun struktur (structurring),
memilih dan mengajukan secara jelas (pitching and putting cleary),
mengarahkan dan memeratakan (derecting and distributing), jedah dan
kecepatan (pausing and pacing), memberi isyarat dan menyelidiki (prompting
and probing), mendengarkan dan merespon (listening and responding), dan
mengurutkan (sequencing).
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 1 Pasir Sakti
belum efektif, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar semester II T.P.
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Timur terdiri dari 30,4 % telah melampaui KKM, dan 69,6 % tidak mencapai
KKM, dengan KKM 75. Hal ini menunjukkan adanya sikap atau motivasi
belajar masih rendah. Dalam ini senada dengan Sardiman (2011:92) bahwa ”Salah cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar
dengan memberi angka”. Selanjutnya Sardiman (2011:92) menjelaskan
bahwa ”Angka-angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang
kuat. Tetapi ada juga, bahwa banyak siswa bekrja atau belajar hanya ingin
mengejar pokonya naik kelas saja. Hal ini menunjukkan motivasi yang
dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa
menginginkan nilai yang baik”.
Untuk melihat kondisi motivasi belajar siswa di daerah sampel
penelitian berdasarkan angka atau nilai dapat dicermati melalui tabel nilai
Mid-smester Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di bawah ini :
Tabel 1.1.
Data Kondisi Nilai Ilmu Pengetauan Siswa Sebagai Populasi di Kelas VII
SMPN 1 Pasir Sakti TP. 2013-2014
Kelas VII-1 VII-2 VII-3 VII-4 VII-5
Sumber : Daftar Nilai Mid-smester Ganjil Kelas VII-SMPN 1 Pasir Sakti
TP. 2013-2014
Tabel 1.1. memperlihatkan bahwa nilai hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang tertinggi adalah kelas VII-2
yaitu kelas siswa yang telah dirangking dari seluruh siswa kelas VII. Nilai
terendah adalah kelas VII-5 yaitu kelas siswa yang telah dirangking dari
seluruh siswa kelas VII. Sementara jika diperlihatkan ke lima kelas tersebut
nilai tertinggi Ilmu Pengetauan Sosial (IPS) yang dicapai memiliki
nilai rata-rata-pun Ilmu Pengetauan Sosial (IPS) yang dicapai memiliki
kecenderungan sama. Jika diperlihatkan ke lima kelas tersebut memiliki
rentang nilai tertinggi dengan terendah Ilmu Pengetauan Sosial (IPS) sebesar
90, maka yang dicapai memiliki perbedaan yang sangat bersar. Hal ini
menarik untuk dilakukan penelitian tentang penggunaan metode tanya jawab
yang dilengkapi keterampilan bertanya guru pada kegiatan belajar mengajar
(KBM) dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk kepentingan tersebut maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Metode Tanya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)” (penelitian ini dengan quasi eksperimen di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pokok permasalahan di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan : Bagaimanakah pengaruh metode tanya
jawab terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) di SMP N 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur ?
Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan dalam pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran
awal dan pengukuran akhir di kelas eksperimen dalam pembelajaran
yang menggunakan metode tanya jawab?
2. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran
awal dan pengukuran akhir di kelas kontrol pada dalam pembelajaran
yang menggunakan ceramah tanpa tanya jawab ?
3. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membuktikan
keefektifan penggunaan metode tanya jawab dalam upaya meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di
SMP N 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur.
Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam beberapa tujuan khusus yaitu :
1. Untuk mengkaji perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran
awal dan pengukuran akhir di kelas eksperimen pada pembelajaran
yang menggunakan menggunakan metode tanya jawab.
2. Untuk mengkaji perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran
awal dan pengukuran akhir di kelas kontrol dalam pembelajaran
menggunakan ceramah tanpa tanya jawab.
3. Untuk mengkaji perbedaan motivasi belajar siswa dari hasil pengukuran
akhir di kelas eksperimen dan di kelas kontrol.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
guru dalam memilih metode pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bagi siswa di SMPN 1
Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam
melakukan penelitian pendidikan, khususnya tentang metode tanya
jawab dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN Pasir Sakti
b. Bagi Guru
Upaya memanfaatkan pendekatan pembelajaran dengan
menggunakan metode tanya jawab dalam upaya meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
c. Bagi Lembaga Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan
positif bagi lembaga penyelenggara pendidikan, khususnya Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dalam upaya dukungan untuk
motivasi belajar IPS di SMP Kabupaten Lampung Timur
d. Bagi Peneliti untuk Selanjutnya
Dapat dijadikan bahan acuan / pedoman bagi peneliti
selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode
yang berbeda.
E. Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri atas lima bab yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Bab. I Pendahulua : terdiri dari uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, dan sistematika penulisan
Bab II, Kajian teori, terdiri atas tiga bagian yaitu :
1. Hakekat pembelajaran IPS
2. Pengertian belajar dan pembelajaran
3. Kajian teori tentang metode tanya jawab yang mencakup pengertian,
tujuan, manfaat, kelebihan, dan kekurangannya jika diterapkan dalam
pembelajaran, keterampilan bertanya yang mencakup pengertian,
bentuk-bentuk bertanya,manfaat bertanya,hal-hal yang harus dihindari dalam
bertanya pada siswa, tujuan bertanya pada siswa, keunggulan dan
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
4. Kajian teori tentang pengertian motivasi berprestasi dan ruang lingkup
motivasi belajar yang mencakup pengertian,bentuk-bentuk motivasi
belajar, fungsi motivasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar, serta unsur-unsur motivasi belajar siswa.
5. Kajian teori tentang hubungan metode tanya jawab dengan motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
6. Kerangka berpikir dan
7. Penelitian terdahulu yang hampir sama
8. Hipotesis penelitian
Bab III Metode penelitian; terdiri dari desain penelitian, lokasi populasi dan
sampel, insrtumen penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,
dan pengukuran motivasi belajar
Bab IV. Hasil penelitian dan pembahasan; terdiri dari deskripsi pelaksanaan
treatment, deskripsi motivasi belajar siswa, uji normalitas data pengukuran
awal, uji normalitas data pengukuran akhir, uji homogenitas, uji hipotesis
penelitian, temuan, pembahasan, dan hambatan serta keterbatasan penelitian.
Bab V. Kesimpulan dan rekomendasi. Dibagian akhir tesis ini terdapat daftar
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Topik penelitian ini adalah : keterampilan bertanya guru untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) ini dalakukan dengan metode quasi eksperimen dengan
menggunakan dua sampel yaitu terdiri dari : (1) kelas eksperimen yang
mendapat perlakuan pembelajaran secara khusus oleh guru mitra dengan
menggunakan metode tanya jawab untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa dan (2) kelas control menggunakan ceramah tanpa tanya jawab untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa (sebagai kelas kontrol).
Desain rencana penelitian ini menggunakan “Nonequivalen Control
Group Design yaitu sama dengan pretest-posttest control group design”.
(Sugiyono 2012:116). Pada desain penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu
kelompok kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol dan kelas
eksperimen ini tidak dengan random. Kelas kontrol pada penelitian
menggunakan ceramah tanpa menggunakan tanya jawab, sedangkan pada
kelas eksperimen diberikan treatment (perlakuan) dengan menggunakan tanya
jawab yang dilengkapi keterampilan bertanya dapat digambarkan sebagai
berikut :
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Kelompok Pengukuran
Awal Perlakuan
Pengukuran Akhir
Eksperimen O1 X1 O2
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Keterangan :
O1 :Pengukuran awal (sebelum perlakuan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol
O2 :Pengukuran akhir (setelah perlakuan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol)
X1 : Tanya jawab yang dilengkapi dengan metode tanya jawab
X2 : Ceramah tanpa tanya jawab
B. Lokasi, Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Pasir Sakti, yang terletak di
Jln. Lintas Timur, Desa Purworejo Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten
Lampung Timur Propinsi Lampung.
Populasi dalan penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1
Pasir Sakti yang terdaftar pada semester ganjil TP-2013/2014 yang tersebar
ke dalam lima kelas. Dari keseluruhan kelas tersebut ditetapkan dua kelas
yang dijadikan subjek penelitian. Penentuan sampel penelitian baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol didasarkan pada pertimbangan sebagai
berikut : 1). Nilai rata-rata pelajaran IPS pada mid semester ganjil (raport
mid-smester), 2) Informasi yang dianggap sama teradap kompetensi belajar
siswa di kelas VII-1, dan VII-2 dari Wk. Kurikulum SMPN 1 Pasir Sakti.
Berdasarkan analisis data tersebbut di atas, ditetapkan kelas VII-1
sebagai kelas kontrol dan kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen. Maka kondisi
sampel dapat dilihat berdasarkan nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Tabel 3.2.
Data Kondisi Nilai Ilmu Pengetauan Siswa Sebagai Populasi di Kelas VII
SMPN 1 Pasir Sakti TP. 2013-2014
Kelas VII-1 VII-2 VII-3 VII-4 VII-5
Sumber : Daftar Nilai Mid-smester Ganjil Kelas VII-SMPN 1 Pasir Sakti
TP. 2013-2014
C. Insrtumen Penelitian
Tabel 3.3. Definisi Operasional Keterampilan Bertanya
Variabel Operasional Indikator
Metode
Tanya Jawab
1.Menentukan
topik pengajaran.
1. Keragaman bentuk muka bumi,
proses pembentukan, dan
dampaknya terhadap kehidupan
a. Tenaga endogen (gempa bumi),
tenaga eksogen (erosi,
pengikisan, pelapukan), gejala
diatropisme, dan vulkanisme
b. Faktor-faktor penyebab terjadinya
gempa bumi dan akibat yang
ditimbulkannya dan dampak
terjadinya gempa bumi terhadap
kehidupan.
c. Jenis batuan berdasarkan proses
pembentukannya dan proses
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Variabel Operasional Indikator
2.Metode Tanya
2. Pertanyaan tingkat dasar :
a. Contoh membuat pertanyaan
singkat dan jelas
1) Apakah tenaga pembentuk
muka bumi yang berasal dari
dalam bumi ?
2) Apakah tenaga pembentuk
muka bumi yang berasal dari
luar bumi ?
3) Apakah jenis-jenis tenaga
pembentuk muka bumi yang
berasal dari dalam bumi ?
b. Contoh pemberian acuan meliputi
:
1) Salah satu faktor pembentuk
keragaman muka bumi adalah
tenaga yang berasal dari dalam
bumi atau endogen
2) Perhatikan gambaran proses
erupsi magma yang terdapat
pada gambar berikut ini !
erupsi magma merupakan
faktor pembentuk muka bumi
yang berasal dari dalam bumi.
c. Contoh memusatkan perhatian
meliputi :
1) Marilah kita amati beberapa
bentuk muka bumi yang bapak
Variabel Operasional Indikator
ini faktor pembentuknya
adalah tenaga yang berasal
dari dalam bumi.
3) Memanfaatkan teknologi
komputer untuk menampilkan
gambaran tergadinya proses
pembentukan muka
menggunakan power phoint.
d. Contoh membuat giliran dan
menyebar pertanyaan meliputi :
1) Memberi kesempatan siswa
secara menyeluruh dalam
menjawab pertanyaan
2) Memberi kesempatan siswa
untuk berfikir terlebih dahulu
sebelum menjawab
3) Memberi kesempatan pada
siswa yang terlebih dahulu
angakat tangan
3. Pertanyaan tingkat lanjutan :
a. Contoh pengubahan tingkat
kognitif :
1) Berilah satu contoh tenaga
pembentuk muka yang bersifat
merusak ! (kognitif penerapan)
2) Jelaskan secara singkat proses
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Variabel Operasional Indikator
b. Pengaturan
dapat dirasakan secara
langsung ? (kognitif sintesis)
4) Sebutkan dua jenis tenaga dari
dalam bumi yang berperan
terhadap pembentukan muka
bumi ! ( kognitif evaluasi)
b. Contoh mengurutkan pertanyaan
1) Mengurutkan pertanyaan
sesuai dengan runtutan topik
atau materi pembelajaran.
2) Mengurutkan pertanyaan dari
tingkat sederhana menuju yang
paling komplek yaitu dari
tingkat kognitif yang rendah
ke kognitif yang tinggi.
contoh dari C1 ke C2.
c. Contoh peningkatan terjadinya
interaksi :
1) Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
2) Jika ada siswa yang bertanya,
maka guru tidak langsung
menjawab akan tetapi
dilontarkan kembali pada
Tabel 3.4. Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa
Komponen Motivasi Indikator Nomor
1.Komponen Nilai 1. Orientasi Tujuan
Intrinsik
2. Orientasi Tujuan
Ektrinsik
3. Orientasi Nilai Tugas
1,2,3,4,5,6,7,
8,9,10,
11,12,13,14
2.Komponen Harapan 1. Kontrol Terhadap
Tugas
2. Efikasi Diri dan
Belajar
15,16,17,18
19,20,21,22,23,24,25
3.Komponen Afektif 1. Kecemasan Terhadap
Tugas Belajar
26,27,28
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan instrumen yang diri dari : kuesioner (angket) merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
(Sugiyono, 2012:199). Pengukuran motivasi ini, terdiri dari satu bagian
pengukuran yaitu pengukuran motivasi belajar. Pengukuran yang adaptasi
khusus tentang motivasi belajar yang terdiri dari 28 item pernyataan tentang
motivasi belajar, disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan rumusan
masalah dalam penelitian ini. Pengukuran kemudian diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia. Gambaran kisi-kisi dari pengukuran motivasi belajar yang
akan digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan dalam tabel ke 3.3 di
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Tabel 3.5. Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa
Item-Total Statistics Kuesioner
b32 112,4375 192,641 ,454 ,889 √
b33 112,3125 182,544 ,640 ,884 √
b34 111,1563 200,459 ,181 ,893 √ dibuang
b35 111,5938 187,217 ,682 ,885 √
Setelah dilakukan uji validitas data, maka dapat diidentifikasi bahwa
terdapat item dalam instrument tidak valid yang dapat dilihat pada kolum
Corrected Item-Total Correlation memiliki skor kurang dari standar
minimal 0,3 atau minus antara lain : b1,b4,b13,b21,b25,b29, dan b34.
Walaupun terdapat 28 item dalam instrument yang telah dinyatakan valid
akan tetapi belum tentu reliabel, sehingga tiap item pada instrument harus
dilakukan uji reliabilitas. S.Eko Putro, (2012:180) mengemukakan bahwa
“Karena masing-masing butir memiliki skor lebih besar dari standar minimal 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir instrument
dinyatakan valid”.
Tabel 3.6. Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Item-Total Statistics Kuesioner
Setelah dilakukan uji reliabilitas data, maka dapat diidentifikasi
bahwa terdapat 28 item dalam instrument yang telah dinyatakan reliabel hal
ini dapat dilihat pada kolum Corrected Item-Total Correlation memiliki
skor lebih besar dari 0,3 dan terrdapat 28 item dalam instrument yang telah
dinyatakan reliable yang dapat dilihat di kolum Cronbach's Alpha if Item
Deleted menunjukkan banyaknya nomor item atau nomor butir pada
instrument pada analisis indeks reliabilitas alpha lebih besar dari 0,7.
Adapun item atau nomor butir yang telah dinyatakan reliabilitas antara lain
: b2, b3, b5, b6, b7, b8, b9, b10, b11, b12, b14, b15, b16, b17, b18,b18,
b19, b20,b22, b23, b24,b26, b27, b28, b30, b31, b32, b33, dan b35. S.Eko
Putro, (2012:180) mengemukakan bahwa “Indeks reliabilitas intrumen
dapat dilihat pada output kotak reliability statistics, pada kolum
Cronbach's Alpha if Item Deleted masing-masing butir memiliki skor lebih
besar dari standar minimal 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir
1. Observasi (pengamatan)
Observasi dilalukan oleh peneliti selama proses pembelajaran
baik saat menggunakan metode tanya jawab yang dilengkapi dengan
keterampilan bertanya guru pada kelas eksperimen maupun ceramah tanpa
menggunakan tanya jawab di kelas kontrol. Observasi dipergunakan untuk
mengetahui keefektifan penggunaan metode tanya jawab yang dilengkapi
dengan keterampilan bertanya guru untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
2. Wawancara
Wawancara dilalukan terhadap guru dan siswa baik sebelum
maupun setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan tanya jawab
dengan dilengkapi keterampilan bertanya guru di kelas eksperimen dan di
kelas kontrol dengan ceramah tanpa menggunakan tanya jawab untuk
mengetahui motivasi belajar pada siswa, serta untuk mengetahui berbagai
kendala yang dihadapi dalam pelasanaan penggunaan metode tanya jawab
yang dilengkapi dengan keterampilan bertanya guru dan bagaimana cara
mengatasinya kedala tersebut. Pertanyaan pada wawancara diajukan secara
lisan. Serta mendapatkan pemahaman yang lebih luas.
E. Prosedur Penelitian
Proses penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua tahap, yaitu tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan seperti pada skema di bawah ini :
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian
ini sebagai berikut :
a. Menetapkan jumlah pertemua pembelajaran, pertemuan pembelajaran
direncanakan akan dilakukan tiga kali dalam satu kompetensi dasar.
b. Menetapkan kelas penelitian eksperimen dua kelas yaitu kelas VII-1
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
c. Menetapkan waktu penelitian yaitu bulan nopember dan desember
2013.
d. Menetapkan kompetensi dalam pembelajaran yaitu mendeskripsikan
keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya
bagi kehidupan.
e. Menyusun RPP menggunakan metode tanya jawab dengan dilengkapi
keterampilan bertanya guru dengan kopetensi dasar mendeskripsikan
keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya
bagi kehidupan.
f. Mempersiapkan alat pengumpul data
g. Menetapkan cara observasi, yaitu menggunakan metode terbuka dimana
guru mitra sebagai observe, sedangkan peneliti disamping sebagai
pelaku penelitian juga sebagai observe.
h. Menetapkan jenis data dan teknik pengumpulan data.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan
sebagai berikeu :
a. Melakukan Pengukuran Awal
Pengukuran awal dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar
pertama siswa dengan angket yang terdiri dari dari sejumlah pertanyaan
atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden yang dilakukan
pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
b. Pemberian Perlakuan
Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen melalui
penggunaan pembelajaran dengan metode tanya jawab yang dilengkapi
keterampilan bertanya guru dengan kompetensi dasar mendeskripsikan
keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya
bagi kehidupan, dilakukan sebagai berikut : Pembelajaran dilakukan
atau tiga kali pertemuan. RPP dan LKS (lember kerja siswa)
dipersiapkan serta melakukan observasi motivasi belajar siswa selama
proses belajar mengajar berlangsung berdasarkan rubrik observasi yang
telah di buat.
c. Pengukuran Akhir
Pengukuran akhir digunakan untuk mengetahui motivasi
belajar siswa dan pengukuran akhir ini dilakukan setelah seluruh
kegiatan pembelajaran dalam penggunaan metode tanya jawab yang
dielengkapi keterampilan bertanya guru dilaksanakan di kelas
eksperimen dan dilakukan pula di kelas kontrol menggunakan ceramah
tanpa dilengkapi tanya jawab.
d. Melaksanakan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data yang
diperoleh.
e. Membandingkan skor pengukuran awal dan pengukuran akhir
Setelah pengukuran awal dan pengukuran akhir dilaksanakan,
maka dilakukan perbandingan diantara keduanya untuk mengetahui
peningkatan motivasi belajara siswa.
f. Menganalisis data yaitu dengan uji hipotesis (uji t) untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh dan analisa gain.
g. Menyusun laporan penelitian berdasarkan analisa data yang diperoleh.
h. Membuat kesimpulan.
F. Pengukuran Motivasi Belajar
1.Mengukur Data Motivasi Belajar
Penelitian ini mengguanakan instrumen penelitian kuisioner atau
angket untuk mengungkap satu variabel motivasi belajar siswa dan satu
variabel yaitu pengaruh penggunaan metode tanya jawab yang dilengkapi
keterampilan bertanya guru pada pembelajaran IPS di SMPN 1 Pasir Sakti
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
telah dimodifikasi, dimana responden akan memilih lima alternative
jawaban pada skala linkert.
a. Alat Ukur
Alat ukur variabel motivasi siswa berupa angket yang berisi
sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang akan diberikan kepada siswa
sebelum perlakuan (eksperimen) dan sesudah perlakuan (eksperimen).
Aspek yang diungkap dalam variabel ini adalah motivasi intrinsic dan
motivasi extrinsic, orientasi nilai tugas, kontrol terhadap tugas, efikasi
diri dan belajar, kecemasan terhadap, dan tugas belajar secara validitas
dan reliabilitas instrumen
Langkah awal untuk menguji kebenaran hipotesis adalah
menguji validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan dalam
penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner.
1) Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument
tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas adalah
satu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan satu
instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas
yang rendah. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud. Uji validitas yang dilakukan dengan
menggunakan tehnik (rumus) korelasi product moment:
Kemudian membandingkan r hasil dari tiap item pertanyaan
maka item tersebut adalah valid, dan jika r hasil lebih kecil dari pada r
tabel maka item pertanyaan tidak valid.
Sebelum melakukan pengkuran awal dan penelitian terlebih
dahulu dulaukan uji validitas instrument yaitu di kelas yang berbeda
yang mana uji validitas dilakukan pada kelas VIII-1, yang semula
instrument terdiri dari 35 item. Jika uji validitas tiap item memilki
skor kurang dari 0,3 maka mengididentifikasi tiap item instrument
tidak valid. Untuk melihat hasil uji validitas instrument dapat dilihat
pada tabel
2) Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu
instrument penelitian dikatakan mempunyai nilai yang reliabilitas
tinggi, apabila tes (alat pengumpul data) yang dibuat mempunyai hasil
yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Reliabilitas
menujukkan pada satu pengertian bahwa satu insrtumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrument
yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Setelah
diketahui jumlah item yang valid, selanjutnya dilanjutkan uji
reliabilitas instrument yang berorientasi pada pengertian bahwa angket
yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data, uji reliabilitas sendiri menggunakan
koefisien Cronbach Alpha dengan alat SPSS Versi 20 for Windows.
Suatu angket dikatakan reliable jika nilai r alpha yang dihasilkan
adalah positif dan lebih besar dari r tabel. Dengan rumus sebagai
berikut :
keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
2.Rencana Analisa Data Motivasi Belajar Siswa
Penelitian ini akan kami lakukan analisa data dengan menggunakan
Statistik meliputi uji normalitas data, uji homogenitas data, uji hipotesis
data (uji perbedaan rata-rata dan perhitungan), dan perhitungan Gain.
a. Uji Normalitas Data
Setelah hasil pengukuran dari pengukuran awal maupun
pengukuran akhir didapatkan kemudian dilakukan uji normalitas. Uji
normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang telah
dikumpulkan melalui pengukuran awal berdistribusi secara normal
atau tidak. Untuk mengetahuinya maka digunakan uji
Kolmogorov-smirnov dengan bantuan sofwere SPSS versi 20 for Windows.
b. Uji Homogenitas Data
Hasil pengukuran awal dan pengukuran akhir telah diperoleh
maka dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk
mengethaui kelas eksperimen dan kelas kontrol yang digunakan dalam
penelitian ini bersifat homogen atau tidak kelas eksperimen dan kelas
kontrol bersifat homogen jika hasil uji homogenitas mempunyai nilai
probabolitas lebih dari 0,05. Uji homogenitas pada penelitian ini
menggunakan bantua sofwere SPSS versi 20 For Windows. Kriteria
untuk menetapkan homogenitas yaitu :
a). Jika nilai probabolitas (signifikasi) yang diperoleh lebih besar dari
0,05, maka variasi setiap sampel dikatakan homogen.
b). Jika nilai probabolitas yang diperoleh kurang dari 0,05, maka variasi
setiap sampel dikatakan tidak homogen.
c. Uji Hipotesis
Jika hasil dari uji normalitas dan homogenitas menunjukan
bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen maka
dilanjutkan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan
pengukuran akhir baik di kelas eksperimen maupun kelas control.
Setelah didapatkan skor pengukuran awal maupun pengukuran akhir
maka dilakukan uji hipotesis Uji-t (t-test) dengan formula sebagai
berikut :
Ŷ = Rata-rata skor pernyataan S2 = Varians skor pernyataan
n = Banyaknya subjek dalam satu kelompok
A = Kelompok atas
B = Kelompok bawah
d. Perhitungan Gain
Perhitungan gain dipergunakan untuk mengetahui besarnya
peningkatan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen maupun
kelas kontrol, yang mana analisanya berdasarkan hasil pengukuran
awal dan hasil pengukuran akhir . Analisa menggunakan rumus
termolisasi rata-rata (average mormalized gain). Adapun rumus
tersebut menurut Melzer adalah :
Keterangan :
<g> : Gain termolisasi rata-rata
Skor awal : Persentasi skor awal rata-rata
Skor akhir : Persentasi skor akhir rata-rata
Skor maksimum : Skor ideal seluruh item soal
Hake, (Samsudin 2008:88), sehingga akan didapat hasil analisa
menggunakan rumus termolisasi rata-rata tersebut dengan angka-angka
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Tabel 3.7. Kategori Gain yang di Normalisasi
No Batasan Kriteria
1 G ≥ 0,7 Tinggi
2 0,3 ≤ g , 0,7 Sedang
BAB. V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
Setelah dilakukan pengolahan dan analisa data penelitian tentang peranan
penggunaan treatment (perlakuan) metode tanya jawab terhadap perbedaan
motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat
disimpulkan bahwa penggunaan tanya treatment (perlakuan) metode jawab
memberikan pengaruh yang signifikan di kelas eksperimen pada pengukuran
awal dan akhir, sedangkan penggunaan ceramah tanpa tanya jawab tidak
memberikan pengaruh yang signifikan di kelas kontrol pada pengukuran awal
dan akhir di kelas VII SMP N 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur.
Dengan demikian penggunan treatment (perlakuan) metode tanya jawab pada
pembelajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki pengaruh untuk dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Kesimpulan ini didapat berdasarkan
bukti sebagai berikut :
1. Pengaruh Meode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Kelas
Eksperimen Pada Pengukuran Awal dan Akhir.
Motivasi belajar siswa pada pengukuran awal dan pengukuran
akhir pada kelas eksperimen yang menggunakan treatment (perlakuan)
metode tanya jawab dapat mengidentifikasikan bahwa hipotesis yang
terjadi pada kelas eksperimen pada pengkuran awal dan pengukuran akhir
adalah tidak sama (terdapat perbedaan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas eksperimen. Dalam hal ini
penggunaan treatment (perlakuan) metode tanya jawab dapat dipergunakan
sebagai alternatif pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Pengaruh Metode Ceramah Tanpa Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Motivasi belajar siswa pada pengukuran awal dan pengukuran
akhir pada kelas kontrol yang menggunakan ceramah tanpa tanya jawab
dapat mengidentifikasikan bahwa hipotesis yang terjadi pada kelas kontrol
adalah sama (tidak terdapat perbedaan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan motivasi belajar siswa di kelas kontrol yang
menggunakan ceramah tanpa tanpa tanya jawab pada pengukuran awal dan
pengukuran akhir. Dalam hal ini penggunaan ceramah tanpa tanya jawab
kurang efektif dipergunakan sebagai alternatif pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Motivasi Belajar Siswa antara Kelas eksperimen dan Kelas kontrol Pada
Pengukuran Akhir
a. Perbedaan Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada
Pengukuran Awal
Motivasi belajar siswa pada pengukuran awal pada kelas
eksperimen treatment (perlakuan) metode tanya jawab dan kelas
kontrol menggunkana ceramah tanpa tanpa tanya dapat
mengidentifikasikan bahwa hipotesis yang terjadi pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah sama (tidak terdapat perbedaan).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan motivasi
belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol pengukuran awal.
Motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) baik di kelas eksperimen dan kelas kontrol, jika diperlihatkan
secara bersamaan adalah sama. Maka dapat disimpulkan penggunaan
metode tanya jawab dan penggunaan ceramah tanpa tanya jawab jika
penggunaan secara bersamaan kurang efektif dalam pembelajaran Ilmu
b. Perbedaan Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada
Pengukuran Akhir
Motivasi belajar siswa pada pengukuran akhir pada kelas
eksperimen treatment (perlakuan) metode tanya jawab dan kelas
kontrol menggunkana ceramah tanpa tanya jawab dapat
mengidentifikasikan bahwa hipotesis yang terjadi pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah sama (tidak terdapat perbedaan).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan motivasi
belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol pengukuran
pengukuran akhir. Sehingga motivasi belajar siswa pada pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) baik di kelas eksperimen dan kelas
kontrol, jika diperlihatkan secara bersamaan adalah sama. Maka dapat
disimpulkan pengunaan metode tanya jawab dan penggunaan ceramah
tanpa tanya jawab jika penggunaan secara bersamaan kurang efektif
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
B.Rekomendasi
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa menggunakan treatment
(perlakuan) metode tanya jawab memberikan pengaruh terhadap peningkatan
motivasi belajar siswa di kelas eksperimen, dan menggunakan ceramah tanya
jawab tidak memberikan peranan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa
di kelas kontrol. Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas bahwa rekomendasi
penelitian ini ditujukan pada ke tiga pihak sebagai berikut :
1. Bagi Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 1 Pasir Sakti
Penting bagi guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 1 Pasir
Sakti menggunakan menggunakan metode tanya jawab secara konsisten
sesuai waktu dan jadwal yang telah disepakati. Untuk mempergunakan
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Pengetauan Sosial (IPS) untuk menyusun skema tugas dan kegiatan belajar
mengajar (KBM) di kelas. Oleh karena itu, keberhasilan metode tanya
jawab terletak pada pemahaman dan keterampilan dalam menerapkan atau
menggunakannya pada kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan.
2. Bagi Siswa di SMPN 1 Pasir Sakti
Pentingnya metode tanya jawab untuk meningkatkan motivasi
belajar yang dapat diharapkan terdapat pula peningkatan pencapai tujuan
belajar dan pembelajaran, hendaknya siswa memiliki sumber-sumber
belajar yang relevan dan mendukungnya. Keberhasilan menggunakan
metode tanya jawab untuk meningkatkan motivasi belajar pada
pembelajaran ILmu Pengatahuan Sosial (IPS) terletak pada faktor kondisi
siswa dan kepemilikan sumber-sumber belajarnya.
3. Bagi Menejemen di SMPN 1 Pasir Sakti
Hendaknya menejemen di SMPN 1 Pasir Sakti membentuk jadwal
tersendiri untuk men-treatment (perlakuan) demi kelancaran penelitian.
Tidak adanya jadwal tersendiri untuk men-treatment (perlakuan)
sehingga berpengaruh terhadap keterabatasan alat atau media
pembelajaran terutama in-focus. Dalam hal ini dapat menyulitkan jalanya
men-treatment (perlakuan) terlebih saat kegiatan belajar mengajar (KBM)
berlangsung.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya, hendaknya diarahkan pada pengembangan
terhadap penggunaan metode pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa. Efektifitas penggunaan metode
pembelajaran tentu saja diarahkan pada kesesuaian terhadap kondisi siswa
DAFTAR PUSTAKA
Abudin, 2009, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.
Acu, 2006, Hubungan Pendidikan dan Pelatihan dan Motivasi Dengan
Produktifitas Kerja Manajer Tingkat Pertama Pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia. Tesis PIPS UPI Bandung. Tidak Dipublikasikan.
Agung Laksono, 2010, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran,
dan asesmen,Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
A.Azis, 2009, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan, Jakarta, Salemba Media.
Asmawi.Z & Noehi.N, 1993, Penilaian Hasil Belajar, Jakarta, DIRJENDIKTI (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan).
Benny, 2003, Efektifitas Penggunaan Metode Problem Sholving Terhadap
Peningkatan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran IPS. Tesis PIPS UPI
Bandung. Tidak Dipublikasikan.
Bob, 2010, Penerapan Model Pembelajaran Sejarah Lokal Sebagai Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Tesis PIPS UPI Bandung. Tidak
Dipublikasikan.
Bruce, Marsha, & Emily, 2011, Models Teaching (Model-Model Pengajaran), Yogjakarta, Pustaka Pelajar.
C.Trihendradi, 2011, Langkah-Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik
Menggunakan SPSS 20, Yogyakarta, CV ANDI OFFSET.
Dadi & Daeng, 2010, The Smiling Teacher Perubahan Motivasi dan Sikap dalam
Mengajar, Bandung, C.V. Nuansa Aulia.
Daryanto 2010, Evaluasi Pendidikan,Jakarta, Rineka Cipta.
Dale H. Schunk, 2012, Learning Theories an Educational Perspektive
(Teori-Teori Pembelajaran Perspektif Pendidikan), Yogjakarta, Pustaka Pelajar.
Dele, Pintrich, & Judith, 2012, Motivasi Dalam Pendidikan (Teori, Penelitian,
dan Aplikasi), Jakarta, PT. Indeks.
Dian, 2006, Penerapan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Terhadap Mata Pelajaran Sejaran. Tesis PIPS UPI Bandung.
Tidak Dipublikasikan.
Edi, 2010, Penggunaan Strategi Bertanya Guru Dalam Pembelajaran IPS
Sejarah Untuk Meningkatkan Meningkatkan Berpikir Kritis, Tesis UPI.
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Elida, 1989, Motivasi Dalam Belajar, Jakarta, Depdikbut.
Etin, 2012. Strategi Pembelajaran PPKN, Jakarta, Bumi Aksara.
Fathurrahman, 2011, Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pelajaran Sejarah Kelas X. Tesis PIPS UPI Bandung.
Tidak Dipublikasikan.
George & E.C, 1997, Bertanya, Jakarta, PT. Gramedia
H.Martinis Yamin, 2012, Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik, Jakarta, Referensi (Anggota IKAPI).
Hadi, 2010, Upaya Meningkatkan Keberhasilan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Siswa Melalui Keterampilan Bertanya. Tesis PIPS UPI Bandung.
Tidak Dipublikasikan.
Hamzah, 2012, Teori Motivasi & Pengukurannya (Analisis Bidang Pendidikan), Jakarta, Bumi Aksara.
Herlina, 2011, bahwa peranan Kontribusi Penggunaan Asesmen Kinerja
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah. Tesis PIPS
UPI Bandung. Tidak Dipublikasikan.
Isriani & Dewi, 2012, Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, &
Implementasi), Familia (Group Relasi Inti Media), Yogyakarta.
James, 1976, Teaching Strategies For The Social Studes (Inquiry, Valuing, and
Decision-Making), Ohaio, Kent State University.
Margaret, 2011, Learning and Instruction (Teori dan aplikasi), Jakarta, Kencana Prenada Media Group.
Muhammad Numan Sumantri, 2001, Penggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung, Program Pascasarjana dan FPIPS UPI dengan PT.Remaja Rosdakarya.
Myron & Helena, 1973, Motivation and Learning Strategies for College Success, New York, LEA (Lawrence Erlbaum Associates), Taylor & Francis Group.
Pupuh Fathurrohman & M.Sobry, 2010, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung PT. Refika Aditama.
Redja, 2010, Filsafat Ilmu Pendidikan, Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Rendra, 2008, Hubungan Antara Motifasi Kerja Dengan Produktifitas Kerja
Manajer Tingkat Dasar Pada PT. Pos Indonesia (Persero. Tesis PIPS UPI
Ricard, 2008, Learning To Teach (Belajar untuk Mengajar), Yogjakarta, Pustaka Pelajar.
Robert, 2011, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek, Jakarta, PT Indeks
Robert, Lawrence, & Stephen, 1974, Learning System Design an Approach To
The Improvement of Intruction, New York, McGraw-Hill Book Company.
Roestiyah, 2012, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rineka Cipta
Rusmono, 2012, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu
Perlu, Bogor, Ghalia Indonesia.
Saiful, 2010, Pengaruh Penerapan Multimedia Interaktif Terhadap Motivasi
Belajar dan Penguasaan Konsep Materi Usaha Perseapan Kemerdekaan Indonesia. Tesis PIPS UPI Bandung. Tidak Dipublikasikan.
Sapriya, 2012, Pendidikan IPS (Konsep dan Pembelajaran), Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sardiman, 2011, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada.
S.Eko Putro, 2012, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta, Pustakan Pelajar.
Sugiyono,2012, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D, Bandung,Alfabeta.
Sumadi, 2004, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada
Sunarko, 2003, Pendekatan dan Metode Pembelajaran Geografi, Derektorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Depdiknas.
Sondang, 2004, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Sriana, 2013, Hubungan Minat Belajar, UNP, Tidak dipublikasikan.
Syaiful, 2008, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, CV Alfabeta.
Tjipto, 1997, Pengembangan Model Keterampilan Bertanya Guru Ilmu
Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar. Tesis PIPS IKIP Bandung. Tidak
Dipublikasikan.
Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta Kencana Prenada Group.
Toto, 2006, Efektifitas Sistem Pelatihan Kewirausahaan dan Latar Belakang
Nurhasim, 2014
Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS : Studi Quasi Eksperimen Kelas VII di SMPN 1 Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur
Tukiran, dkk. 2011, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Bandung, CV Alfabeta.
UPI, 2012, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia.
Uyoh, 2011, Pedagogik (Ilmu Mendidik), Bandung, Alfabeta.
Wahit & Nurul, 2007, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori & Aplikasi
dalam Praktik, Jakarta, Buku Kedokteran EGC (Anggota IKAPI)
Wina, 2011, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.
Jurnal
Aah, 2011, Meningkatkan motivasi balajar IPS pada materi koperasi melalui model pembelajaran resource-based learning, Tersedia dalam :
http://library.um.ac.id, Perpustakaan Digital Universitas Negeri Malang
Astuti,Wiwin,FX, & Partono, 2012, Pengaruh Motivasi Belajar Dan Metode
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Ips Terpadu Kelas Viii Smp Pgri 16 Brangsong Kabupaten Kendal. Tersedia dalam :
http://journal. unnes.ac.id (24 – 10 – 2013)
Badrudin, 2010, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips
Melalui Pendekatan Keterampilan Proses, Terdia dalam :
http://jurnal.upi.edu (30 – 11 – 2013)
Delmi,Yusrizal,& Khairul, 2013, Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Kelas V Sdn 17 Sungai Limau Dengan Menggunakan Teknik Talking Chip, Tersedia dalam :
http://ejurnal.bunghatta.ac.id (30 – 11 – 2013)
Herwin, 2011, Analisis Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (Spm)
Pendidikan Dasar (Studi Kasus: Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan, Jurnal Edu, UPI.
Internet
Dwi Hardoyo, 2012, Mc Clelland dan Teori Motivasi Berprestasi, Tersedia dalam :http://dwihardoyo.wordpress.com/2012/11/27/mc-clelland-dan-teori-motivasi-berprestasi (12-Februari-2014)
Education Resources, 15-8-2007, Faktor-Faktor yang Menurunkan Motivasi Belajar Siswa Rendah, Tersedia dalam :
http://munasabahli.blogspot.com/2012/03/teknik-bertanya-dan-memberi-motifasi.html
Istyas Fadylah, 2010, Motivasi Belajar, Tersedia dalam,