i
PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : JELIJIH PUNGGANG
KECAMATAN : PUPUAN
KABUPATEN/KOTA : TABANAN
NAMA MAHASISWA : ANGELINA SERLIN
NIM : 1309005144
FAKULTAS : KEDOKTERAN HEWAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :
Nama : Angelina Serlin
Nomor Induk Mahasiswa : 1309005144
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM
Jelijih Punggang,28 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan KK Dampingan
(Dr. Ida Bagus Putu Purba Dharmaja, S.E., M.E ) ( I Ketut Mentata )
Mengetahui
Kepala Desa Jelijih Punggang
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan Keluarga Dampingan di
Desa Jelijih Punggang. Program ini merupakan salah satu program dari program Kuliah Kerja
Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran,
dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Bapak Dr.Ida Bagus Putu Purba Dharmaja,S.E.,M.E. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam
pelaksanaan program ini.
Bapak I Ketut Mudiartawan,S.Ag selaku Kepala Desa Jelijih Punggang atas
bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.
Bapak I Wayan Suardana sebagai Kepala Dusun Jelijih atas informasi dan data yang
telah diberikan kepada penulis.
Bapak I Ketut Mentata sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah memberi
informasi mengenai keluarganya.
Teman-teman kelompok KKN-PPM Periode XIII Desa Jelijih Punggang atas
dukungan dan kerjasamanya
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Atas
segala perhatian dan bantuannya, penulis sampaikan terima kasih.
Jelijih Punggang, 28 Agustus 2016
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 4
2.1 Permasalahan Keluarga ... 4 BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA ... 11
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu
wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah
satu program inti dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas
Udayana (KKN PPM UNUD) adalah Program Keluarga Dampingan. Pada program ini,
mahasiswa bertugas mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori keluarga
kurang mampu yang bertempat tinggal di desa tersebut. Program ini bertujuan untuk menggali
potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dengan
melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya. Di
sini mahasiswa akan berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan
memecahkan atau mencari jalan keluar serta masalah yang telah dihadapi oleh keluarga
dampingan. Keluarga yang di dampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria
keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat
meningkatkan kesejahteraan, dimana nantinya dapat memberdayakan keluarga dari KK
Dampingan.
Pada KKN PPM periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi salah satu
keluarga yakni keluarga dari Bapak I Ketut Mentata yang berlokasi di Banjar Jelijih, Desa Jelijih
Punggang, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Berikut adalah profil singkat tentang keluarga Bapak I Ketut mentata beserta anggota
keluarganya:
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Keluarga Bapak I Ketut Mentata tinggal di Lingkungan Banjar Jelijih, Desa Jelijih dan
menempati rumah kecil yang sebelumnya pernah mengalami kebakaran karena contleting listrik.
Rumah tersebut terdiri atas satu ruang keluarga, dua kamar tidur dan dapur serta kamar mandi
yang letaknya di luar rumah. Sehari-hari Bapak I Ketut Mentata bekerja di kebun. Namun
disamping itu,beliau juga bekerja sebagai buruh tani dengan total upah yang didapat perhari
adalah Rp 70.000.
Bapak I Ketut Mentata Memiliki dua orang istri, masing-masing istri memiliki satu anak
perempuan, dan saat ini Bapak I Ketut Mentata tinggal bersama dengan kedua istri, anak dari
istri kedua, menantu dari istri kedua dan kedua cucu. Sedangkan anak dari istri pertama tinggal
di luar kota yakni di Surabaya. Adapun hewan peliharaan dari Bapak I Ketut Mentata adalah
empat ekor anjing kampung dan dua induk ayam beserta anak-anaknya.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan yang dihasilkan dari keluarga Bapak I Ketut Mentata tidak menentu, ini
dikarenakan latar belakang pekerjaan yang tidak menentu pula. Dalam hai ini, Bapak I Ketut
Mentata dan kedua istrinya akan mendapat penghasilan ketika ada tawaran menjadi buruh tani
dari warga sekitar sebagai pemilik kebun dengan upah yang didapatkan perhari adalah Rp
70.000. Jika banyak tawaran mereka bisa mendapatkan uang hingga Rp 700.000,- hingga Rp
2.000.000,- itupun hanya saat musim panen. Sedangkan penghasilan untuk panen dari kebun
sendiri baik manggis, coklat, salak, kopi, cengkeh dan kelapa, tidak memuaskan karena Bapak I
Ketut Mentata hanya memiliki dua kebun dengan ukuran kecil. Menantu dari Bapak I Ketut
Mentata juga tidak bisa membantu,dimana pekerjaan beliau adalah seorang pengukir yang
penghasilannya tergantung ada tidaknya pemesanan dari konsumen.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
1.2.2.1Kebutuhan sehari-hari
Keluarga Bapak I Ketut Mentata menganggarkan pengeluaran untuk keperluan
konsumsi dan mebanten sehari-harinya sebesar Rp 50.000, pembayaran beras raskin Rp 25.000
untuk 15 kg/bulan, Sedangkan untuk keperluan diluar konsumsi beliau juga menganggarkan
untuk kebutuhan MCK Bapak I Ketut Mentata diperoleh dari PDAM. Setiap bulannya beliau
membayar PDAM sebesar Rp 10.000.
1.2.2.2Pendidikan
Untuk biaya pendidikan, keluarga Bapak I ketut Mentata tidak ada pengeluaran karena
kedua anak beliau sudah menikah dan hanya perlu mengeluarkan uang Rp 2.000/harinya untuk jajan
dari kedua cucunya yakni I Gede Agus Eka Aditya Dharmana dan I Kadek Harta Wijaya.
1.2.2.3Kesehatan
Untuk biaya kesehatan, keluarga Bapak I Ketut Mentata tidak mengganggarkan secara
khusus. Hal itu dikarenakan beliau beserta keluarga mempunyai JAMKESMAS. Selain itu Bapak I
Ketut Mentata beserta keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit khusus.
1.2.2.4Sosial
Keluarga Bapak I Ketut Mentata menganggarkan biaya untuk keperluan sosial seperti
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi masalah dimulai pada kunjungan ketiga ke rumah Bapak I Ketut Mentata
yakni pada tanggal 07 Agustus 2016. Hal itu dikarenakan pada kunjungan pertama merupakan
pemberitahuan dan pengenalan awal KK dampingan, dan pertemuan kedua diadakan perdekatan
lebih jauh dengan keluarga Bapak I Ketut Mentata. Identifikasi permasalahan dilakukan dengan
cara pendekatan kepada keluarga Bapak I Kertut Mentata secara intensif serta dengan
mengakrabkan diri dengan beliau. Diharapkan dengan identifikasi masalah yang dilakukan
mampu melahirkan solusi yang akan meringankan masalah dari keluarga dari Bapak I Ketut
Mentata.
2.1 Permasalahan Keluarga
Berdasarkan Identifikasi masalah yang sudah dilakukan, ada beberapa permasalahan yang
seringkali menjadi masalah perioritas dari keluarga Bapak I Ketut Mentata adalah Ekonomi
keluarga dan masalah keluarga.
2.1.1 Ekonomi Keluarga
Keluarga Bapak I Ketut Mentata tergolong dalam keluarga yang kurang mampu
di lingkungan Banjar Jelijih dengan pemasukan yang relatif kecil dan pengeluaran yang
cukup banyak sehingga dalam kesehariannya dapat dikatakan kekurangan. Sumber mata
pencaharian dari keluarga Bapak Ketut Mentata adalah buruh tani di lingkungan Banjar
Jelijih dengan pendapatan bersih per hari Rp 70.000 sehingga dengan nominal tersebut dan
kebutuhan hidup keluarga Bapak I Ketut Mentata dapat dikatakan kekurangan dan jauh dari
kata cukup sehingga perlu dilakukan pengaturan dengan pencatatan keuangan pada
perekonomian keluarga ini.
2.2.2 Masalah Keluarga
Bapak I Ketut Metata mempunyai dua orang istri dan keduanya tinggal dalam satu
rumah yang sama dan masing-masing istri memiliki seorang anak. Dengan adanya dua orang
istri, Bapak I Ketut Metata haruslah adil memperlakukan kedua istrinya. Bapak I Ketut
antara istri pertama dan kedua yang dipicu oleh kurang adil dalam memberikan kasih
sayang. Namun Bapak I ketut mentata masih mengeluh tentang menafkahi kedua istrinya,
dikarenakan pekerjaannya yang tidak menentu sehingga pendapatannya berkurang/tidak
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan beberapa masalah diatas, pendamping mengambil semua masalah yang
harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan
keluarga yang di dampingi. Melihat permasalahan yang diuraikan di atas, maka solusi yang akan
dicari yakni yang menjadi prioritas adalah masalah ekonomi keluarga dan masalah keluarga.
3.1.1 Program Usaha Peningkatan Ekonomi Keluarga
Program ini menjadi salah satu program utama yang perlu diterapkan kepada keluarga
bapak I Ketut Mentata, supaya keluarga ini mampu untuk mengatur keuangan mereka secara
teratur serta berkala. Dalam mewujudkan usaha untuk membantu taraf ekonomi dari keluarga
Bapak I Ketut Mentata, maka diberikan beberapa bantuan diantaranya buku yang dimaksudkan
untuk lebih mudah mengatur keuangan yang ada, sehingga diharapkan antara pemasukan dan
pengeluaran akan tercatat, dimana ini juga bermanfaat sebagai skala prioritas dalam perencanaan
nafkah untuk kedua istri sehingga nantinya adil untuk istri pertama dan istri kedua. Dapat
dijadikan bahan evaluasi keuangan pribadi bagi keluarga Bapak I Ketut Mentata. Selain buku
catatan keuangan, beberapa bantuan perlengkapan sekolah untuk cucunya cucunya, dan sembako
sebagai bantuan jangka pendek sebelum menerapkan buku catatan keuangan serta dapat
meminimalkan pengeluaran selama beberapa hari.
3.2 Jadwal Kegitan
Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak I Keut
Mentata. Kunjungan yang telah terlaksana sebanyak 21 kali dalam lima Minngu. Adapun rincian
dari monitoring kegiatan tercantum dalam table di bawah ini :
No Tanggal Waktu Pelaksanaan JKEM
1. 05 Agustus 2016 15.00-19.00 Pengenalan awal KK
dampingan bersama Kepala
dusun Jelijih
2. 06 Agustus 2016 10.00-14.00 Menuju rumah KK
dampingan serta Perkenalan
diri kepada KK dampingan,
berbincang tentang silsilah
keluarga.
menjemur kopi, memberi
makan anjing sembari
berbincang-bincang untuk
mengidentifikasi masalah
keluarga Bapak I Ketut
Mentata)
Menuju rumah KK
dampingan (membantu Ajhus
yang merupakan cucu dari
BApak I Ketut Mentata
belajar perkalian dan Bahasa
Inggris)
dampingan untuk membantu
2 Jam
1 Jam
memetic papaya dan
membantu Ajhus
mengerjakan tugas)
5. 09 Agustus 2016 14.00-17.00 Menuju rumah KK
dampingan (membantu Ajhus
menjaga ade Artha)
3 Jam
6. 10 Agustus 2016 13.00-18.00 Kembali membantu Ajhus
mengerjakan tugas dan
membantu ibu sukani
mengerjakan tugas dan
belajar perkalian
10. 14 Agustus 2016 12.00-17.00 Membantu membersihkan
halaman rumah dan
membantuAjhus mengerjakan
tugas bahsa Inggris
5 Jam
11. 15 Agustus 2016 10.00-15.00 Membantu membersihkan
rumah sembari
berbincang-bincang tentang kegiatan
sehari-hari
12. 16 agustus 2016 15.00-18.00 Membantu ajhus
mengerjakan tugas
3 jam
13. 17 Agustus 2016 11.00-16.00 Membnatu membersihkan
rumah dan membantu
mengangkat kopi
5 Jam
14. 18 Agustus 2016 13.00-17.00 Membantu menjemur kopi
dan memberi makan Anjing
4 Jam
15. 19 Agustus 2016 14.00-18.00 Membnatu membersihkan
halaman rumah,mengangkat
kopi dan membantu ajhus
mengerjakan tugas
4 Jam
16. 20 Agustus 2016 11.00-18.00 Membantu membersihkan
area halaman rumah,
mengangkat kopi, memetic
jeruk, dan menemani ajhus
menjaga dede Artha
6 Jam
17. 21 Agustus 2016 13.00-18.00 Membantu Ajhus belajar
bahsa Inggris sembari
sembako dan buku serta
perlengkapan sekolah untuk
Ajhus dan kaus kaki untu
dede Artha
21. 26 Agustus 2016 16.00-18.00 Berbincang-bincang dengan
keluarga Bapak I Ketut
Mentata sekaligus pamitan
2 Jam
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1 Waktu
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan di keluarga Bapak I Ketut Mentata dilakukan
sebanyak 21 kali dalam lima Minggu, dimulai pada tanggal 05 Agustus 2016 hingga 26 Agustus
2016 dengan total waktu 99 jam.
4.2 Lokasi
Lokasi dari kegiatan KK Dampingan berada di rumah Bapak I Ketut Mentata dengan
jarak 200 meter dari posko temapt tinggal kami. Sistem dalam pembagian KK Dampingan
ditetapkan oleh kepala desa berdasarkan lingkungan yang ada di Desa Jelijih Punggang.
4.3 Dampak dan Hasil
Dampak atau tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah perekonomian dalam
hal ini adalah keuangan dari keluarga Bapak I Ketut mentata dapat terkontrol dengan baik
sehingga kelebihan atau kekurangan dari penghasilan dapat diperbaiki. Selanjutnya dapat
bermanfaat dalam mengatasi masalah keluarga dari Bapak I Ketut Mentata yakni sebagai skala
prioritas dalam perencanaan nafkah untuk kedua istri sehingga nantinya adil untuk istri pertama
dan istri kedua
4.4 Kendala
Dalam pelaksanaan program KK Dampingan di rumah Bapak I Ketut Mentata tidak ada
hambatan yang ditemui. Jarak rumah beliau yang dekat dengan posko. Keterbukaan serta keramah
dari keluarga Bapak I Ketut Mentata sangat membuat program berjalan dengan lancar dan
komunikatif, sehingga antara tujuan dan hasil yang diharapkan dapat berjalan sesuai dengan yang
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berikut adalah kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan program pendampingan
kepada keluarga Bapak I Ketut Mentata yakni:
1. Terdapat permasalahan yang ditemukan pada saat identifikasi masalah yakni, ekonomi
keluarga. Penyebab utamanya adalah pendapatan Bapak Ketut yang sangat tidak
menentu, tergolong sangat kecil, dan jauh dari kata cukup. Kurangnya mengontrol
pembiayaan yang dimiliki sehingga ekonomi keluarga Bapak I Ketut Mentata menjadi
rendah/kurang mampu.
2. Permasalahan kedua adalah masalah keluarga, dimana kurangnya pendapatan yang
membuat Bapak I Ketut Mentata selalu mengeluh dikarenakan masih kurang adil dalam
menafkahi kedua istrinya.
Kesimpulan diatas menunjukkan bahwa kehidupan keluarga Bapak I Ketut Mentata
sangat sederhana. Akan tetapi keluarga Bapak I Ketut mentata merasa sudah bersyukur.
Diharapkan keluarga beliau semakin semangat untuk menjalani kehidupan ini.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan dari mahasiswa berdasarkan kendala yang ditemukan
saat melakukan program keluarga dampingan adalah menyusun perencanaan pengeluaran