• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kedisplinan Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai PT Astra International Tbk. Daihatsu Cabang Klaten Tahun 2016 e jurnal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kedisplinan Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai PT Astra International Tbk. Daihatsu Cabang Klaten Tahun 2016 e jurnal"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEDISPLINAN PEGAWAI

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.

DAIHATSU CABANG KLATEN TAHUN 2016

Oleh:

Ika Damayanti, Cicilia Dyah S. Indrawati, dan Susantiningrum

Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Ikadamayanti2812@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Ada tidaknya pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai 2) Ada tidaknya pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap kinerja pegawai 3) Ada tidaknya pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan dan kedisiplinan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai PT. Astra International Tbk. Daihatsu Cabang Klaten sebanyak 54 orang. Sampel penelitian sebanyak 48 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan menggunakan validitas internal. Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas, uji linearitas, dan uji independensi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa data variabel penelitan berdistribusi normal, hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear, dan antara variabel bebas saling independen. Hasil analisis data diperoleh rx1y sebesar 0,467 dengan signifikansi sebesar 0,001< 0,05, rx2y sebesar 0,610 dengan signifikansi sebesar 0,000< 0,05, dan Fhitung sebesar 0,706 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Persamaan regresi yang diperoleh yaitu = -12,754 + 0,745 X1 + 0,650 X2 dan Koefisien determinasi sebesar 49,8%. Simpulan penelitian ini adalah: 1) Ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai, 2) Ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan pegawai dengan kinerja pegawai, dan 3) Ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan dan kedisiplinan pegawai dengan kinerja pegawai di PT. Astra International Tbk. – Daihatsu Cabang Klaten tahun 2016.

(2)

commit to user

ABSTRACT

Ika Damayanti. Influence of Leadership Style and Employee Discipline on The Performance of Employees PT. Astra International Tbk. Daihatsu Branch Klaten Year 2016. Skripsi. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of The Sebelas Maret University Surakarta. April 2016.

The purpose of this study was to determine: 1) Whether or not a significant influence on employee performance leadership style 2) Whether or not a significant influence on employee performance discipline 3) Whether or not a significant effect of leadership style and discipline together on employee performance.

This research is quantitative. The study population was 54 employees of P T. Astra International Tbk. Daihatsu Branch Klaten. The research sample as many as 48 people by simple random sampling technique. Data collection techniques using questionnaire and documentation. The validity of the data using internal validity. Prerequisite test analysis using normality test, linearity, and the independence test. The data were analyzed using multiple regression analysis.

The results showed that the normally distributed variable data research, the relationship between the independent variables and the dependent variable is linear, and between the independent variables mutually independent. Results of data analysis obtained rx1y amounted to 0,467 with a significance of 0.001 < 0.05, rx2y amounted to 0.610 with a significance of 0.000 < 0.05, and Fhitung 0.706 with a significance of 0.000 < 0.05. The regression equation obtained is = -12.754 + 0.745 X1 + 0.650 X2 and coefficient of determination of 49.8%. The conclusions of this research are: 1) There is a significant influence between leadership style with employee performance, 2) There is a significant influence between employee discipline with employee performance, and 3) there is a significant influence of leadership style and employee discipline with the performance of employees at PT. Astra International Tbk. - Daihatsu Branch Klaten 2016.

Keywords: leadership style, employee discipline, employee performance

PENDAHULUAN

Organisasi pada dasarnya

merupakan suatu unit kesatuan atau

wadah yang dilakukan untuk melakukan

kegiatan tertentu berdasarkan pada

tujuan yang sebelumnya telah disepakati

bersama oleh sumber daya manusia di

dalam organisasi tersebut. Sumber daya

manusia menjadi aset vital organisasi

karena perannya dalam implementasi

strategi sangat penting yaitu sebagai

subjek pelaksanaan dari strategi

organisisasi. Tanpa unsur manusia,

organisasi tidak mungkin dapat

dijalankan untuk mencapai tujuan.

Sebagai pimpinan maupun anggota yang

(3)

commit to user

merupakan faktor terpenting yang saling

berkaitan antara satu dengan yang lain

dalam setiap organisasi atau instansi,

baik pemerintah maupun swasta. Hal ini

terjadi karena keberhasilan suatu instansi

sebagian besar dipengaruhi oleh faktor

manusia selaku pelaksana dari pekerjaan.

Kepemimpinan adalah proses

oleh seseorang atau kelompok yang

mencoba untuk mempengaruhi

tugas-tugas dan sikap orang lain terhadap

sebuah akhir dari hasil yang dikehendaki

untuk mencapai visi dan misi organisasi.

Oleh karena itu, peran pemimpin dalam

meningkatkan kinerja pegawai

merupakan salah satu kunci sukses bagi

keberhasilan suatu instansi. Dalam

keadaan seperti itu, seorang pemimpin

harus memahami setiap kepribadian

yang berbeda dengan kepribadiannya

sendiri. Dalam instansi-instansi saat ini,

hampir setiap saat dihadapkan dengan

lingkungan yang selalu berubah, sulit

diprediksi, bahkan penuh dengan

ketidakpastian. Untuk menghadapi

ketidakpastian lingkungan ini maka

instansi dituntut untuk menjaga

fleksibilitas kerjasama tim, kepercayaan,

dan kemauan berbagi informasi.

Setiap organisasi atau instansi

dalam melaksanakan program yang

diarahkan selalu berdayaguna untuk

mencapai tujuan perusahaan. Salah satu

caranya adalah meningkatkan kinerja

pegawai. Seorang pegawai dikatakan

memiliki kinerja yang tinggi, jika beban

kerja yang ditetapkan tercapai dan jika

realisasi hasil kerja lebih tinggi dari pada

yang ditetapkan perusahaan. Tanpa

adanya disiplin yang baik, jangan harap

akan dapat diwujudkan adanya sosok

pemimpin atau pegawai ideal

sebagaimana yang diharapkan oleh

masyarakat dan perusahaan.

PT. Astra International Tbk.

Daihatsu adalah dealer resmi mobil

daihatsu di Indonesia yang berhak

mendistribusikan dan memasarkan mobil

dengan merk daihatsu. Kendaraan

bermerk Daihatsu yang dijual di

Indonesia dan dipasarkan oleh Astra

adalah Daihatsu Zebra, Ceria, Charade,

Taft, Feroza, Taruna, Xenia, Terios,

Sirion, Gran Max, Luxio dan Ayla. PT.

Astra International Tbk. Daihatsu area

Jawa Tengah melayani pembelian untuk

area penjualan Klaten, Solo, Sukoharjo,

Karanganyar, Boyolali, Wonogiri dan

Sragen. Melayani pembelian mobil baru

daihatsu untuk plat wilayah karisidenan

Surakarta, Semarang, Purwodadi,

Grobogan, dan sekitarnya.

PT. Astra International Tbk.

(4)

commit to user

menerapkan gaya kepemimpinan

demokratis pada setiap pimpinannya

dengan baik, namun selain itu motivasi

pimpinan kepada para pegawainya juga

berpengaruh terhadap kinerja. Selain

gaya kepemimpinan, faktor kedisiplinan

pada pegawai juga sudah diterapkan

secara baik dengan mengeluarkan tata

tertib kerja yang harus dipatuhi oleh

pegawai, namun tidak dapat dipungkiri

masih ada pegawai yang melanggar tata

tertib yang telah ditetapkan tersebut,

misalnya pegawai terlambat masuk

kerja, absen, dan sering meninggalkan

ruang kerja mereka dan melalaikan

pekerjaan mereka pada saat jam kerja.

Jika kedisiplinan belum dapat

ditegakkan dengan baik maka

kemungkinan tujuan yang telah

ditetapkan tidak dapat dicapai secara

efektif dan efisien.

Sebagai gambaran apabila PT.

Astra International Tbk. Daihatsu cabang

Klaten hanya memperhatikan tentang

pendidikan, keahlian, dan teknologi

tanpa memikirkan semangat dan disiplin

kerja pegawai, maka pendidikan,

keahlian, dan teknologi yang tinggi

sekalipun tidak akan menghasilkan

produk yang maksimal bila yang

bersangkutan tidak dapat

memanfaatkannya secara teratur dan

mempunyai kesungguhan disiplin kerja

yang tinggi. Oleh karena itu, perlu upaya

pemimpin untuk membuat pegawainya

bekerja secara disiplin dan pemimpin

tersebut juga harus dapat menunjukkan

cara yang paling baik dan membantu

pegawai bertindak disiplin dalam

menyelesaikan tugas atau pekerjaan

sehari-harinya. Dalam hal ini, peneliti

akan melakukan penelitian di PT. Astra

International Tbk. Daihatsu cabang

Klaten yang terletak di Jl. Klaten – Solo

Km. 4 Belang Wetan, Klaten Utara -

Klaten.

KAJIAN LITERATUR

1. Tinjauan Tentang Gaya

Kepemimpinan

Pemimpin dengan

kepemimpinannya mempunyai peranan

yang penting dalam menjalankan

organisasinya. Kepemimpinan

merupakan pengarahan langsung dan

tidak langsung kepada karyawan untuk

melakukan pekerjaan. Menurut Suyanto

(2009: 78), “Kepemimpinan merupakan

interaksi antar kelompok dan proses

mempengaruhi kegiatan suatu organisasi

dalam mencapai tujuan.” Kepemimpinan

adalah proses interpersonal yang

mempengaruhi kegiatan orang lain

(5)

commit to user

Seiring perkembangan zaman,

kepemimpinan secara ilmiah mulai

berkembang bersamaan dengan

pertumbuhan manajemen ilmiah yang

lebih dikenal dengan ilmu tentang

memimpin. Hal ini terlihat dari

banyaknya ilmu yang mengkaji tentang

kepemimpinan (leadership) dengan

berbagai sudut pandang atau

perspektifnya. Moejiono (2002: 32)

memandang bahwa leadership tersebut

sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu

arah, karena pemimpin mungkin

memiliki kualitas-kualitas tertentu yang

membedakan dirinya dengan

pengikutnya. Kepemimpinan dapat

dilihat dari penyiapan sesuatu secara

berencana dan dapat melatih calon-calon

pemimpin. Kepemimpinan menjadi hal

yang sangat penting bahkan menentukan

dalam pencapaian suatu tujuan

organisasi atau instansi.

Perilaku kepemimpinan yang

ditampilkan dalam proses manajerial

secara konsisten disebut sebagai gaya

(style) kepemimpinan. Lebih lanjut lagi,

Moeheriono (dalam Davis dan

Newstorm: 1989) menyatakan bahwa

gaya kepemimpinan pada dasarnya

mengandung pengertian sebagai suatu

perwujudan tingkah laku dari seorang

pemimpin, yang menyangkut

kemampuannya dalam memimpin.

Perwujudan tersebut biasanya

membentuk suatu pola atau bentuk

tertentu (2012: 386). Di Sisi lain,

Widodo (2007: 10) menyampaikan

bahwa, “Gaya kepemimpinan

merupakan perilaku yang ditunjukkan

seorang pimpinan pada saat mereka

mencoba mempengaruhi perilaku orang

lain (bawahan)”. Gaya kepemimpinan

yang efektif adalah gaya kepemimpinan

yang diterapkan sesuai dengan tuntutan

situasi tertentu.

Dari beberapa pendapat di atas maka

dapat disimpulkan bahwa gaya

kepemimpinan adalah pola perilaku/

tingkah laku yang khas dari seorang

pimpinan menyangkut kemampuannya

dalam memimpin untuk mempengaruhi

periaku orang lain (bawahan) dalam

rangka mencapai tujuan yang telah

ditentukan sesuai dengan kondisi dan

situasi organisasi.

Setiap pemimpin perlu menentukan

gaya kepemimpinan agar tampak seni

kepemimpinannya dalam memimpin.

Jika seorang pemimpin berusaha untuk

mempengaruhi orang lain maka

pemimpin tersebut harus memikirkan

(6)

commit to user

(2012: 387) menyatakan bahwa pada

dasarnya ada tiga jenis gaya

kepemimpinan, diantaranya (a) Gaya

kepemimpinan demokratis, yaitu

kepemimpinan yang menempatkan

manusia sebagai faktor utama dan

terpenting dalam setiap

kelompok/organisasi. (b) Gaya

kepemimpinan otoriter, merupakan gaya

kepemimpinan ini menempatkan

kekuasaan di tangan satu orang atau

sekelompok kecil orang yang di antara

mereka tetap ada seorang yang paling

berkuasa. (c) Gaya kepemimpinan bebas,

dalam hal ini pemimpin berkedudukan

sebagai simbol, kepemimpinannya

dijalankan dengan memberikan

kebebasan penuh pada orang yang

dipimpin dalam mengambil keputusan

dan melakukan kegiatan menurut

kehendak dan kepentingan

masing-masing di dalam suatu kelompok.

Di sisi lain, menurut Widodo (2007:

34), terdapat 4 (empat) gaya

kepemimpinan, antara lain: (a) Gaya

instruksi, yaitu pemimpin banyak

memberikan pengarahan (direktif tinggi)

dan mengawasi pelaksanaan tugas

bawahan secara ketat serta sedikit

bahkan sama sekali tidak memberikan

kesempatan bahawan untuk terlibat

dalam proses pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan. (b) Gaya

konsultrasi, adalah gaya seorang

pemimpin yang menunjukkan perilaku

lebih banyak memberikan pengarahan

dan mendengarkan bawahan. (c) Gaya

partisipatif, yaitu perilaku pemimpin

yang dicirikan kadar suportivitas tinggi

dan kadar direktif rendah (d) Gaya

delegasi, merupakan perilaku pemimpin

yang menunjukkan kadar perilaku

suportif rendah dan direktif rendah.

Dari uraian di atas tentang gaya

kepemimpinan, penulis menyimpulkan

hal yang bisa dijadikan indikator gaya

kepemimpinan seorang karyawan adalah

(a) visioner, (b) pembimbing, (c)

afiliatif, (d) demokratis,(e) komunikatif.

2. Tinjauan Tentang Kedisiplinan

Pegawai

Disiplin merupakan suatu sikap

untuk bertindak sesuai dengan ketentuan

atau norma yang berlaku dilingkungan

organisasi. Hasibuan (2004: 50)

berpendapat bahwa, “Kedisiplinan

adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang menaati semua peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial

yang berlaku.” Disiplin merupakan suatu

hal yang sangat penting bagi suatu

(7)

commit to user

mempertahankan atau melangsungkan

kehidupannya.

Siagian (2002: 305) menyatakan,

“Disiplin adalah suatu bentuk pelatihan

yang berusaha memperbaiki dan

membentuk pengetahuan, sikap dan

perilaku pegawai sehingga para pegawai

tersebut secara sukarela berusaha bekerja

kooperatif dengan para pegawai yang

lain serta meningkatkan prestasi kerja.”

Dari beberapa pendapat diatas maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa

kedisiplinan adalah suatu sikap dan

tingkah laku seorang pegawai untuk

mentaati peraturan-perturan yang

berlaku dan tidak mengelak diberi sanksi

bila melanggarnya.

3. Tinjauan Tentang Kinerja

Pegawai

Kinerja merupakan gambaran

mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu program kegiatan

dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi

dan misi organisasi. Kinerja dapat

diketahui dan diukur jika individu atau

karyawan telah mempunyai kriteria atau

standar keberhasilan tolok ukur yang

ditetapkan oleh organisasi. Rivai (2005:

14) mengemukakan, “Kata kinerja, jika

dilihat dari asal katanya adalah

terjemahan dari kata performance yang

berasal dari akar kata to perform yang

berarti melaksanakan atau

menyempurnakan tanggung jawab.”

Organisasi dapat beroperasi karena

kegiatan atau aktivitas yang dilakukan

oleh para karyawan yang ada di dalam

organisasi tersebut. Menurut

Prawirosentono (1999), faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja karyawan

antara lain, (a) Efektivitas dan efisiensi,

dalam hubungannya dengan kinerja

organisasi, maka ukuran baik buruknya

kinerja diukur oleh efektivitas dan

efisiensi. (b) Otoritas dan tanggung

jawab, dalam organisasi yang baik

wewenang dan tanggung jawab telah

didelegasikan dengan baik, tanpa adanya

tumpang-tindih tugas, (c) disiplin, secara

umum disiplin menunjukkan suatu

kondisi atau sikap hormat yang ada pada

diri karyawan terhadap peraturan dan

ketetapan perusahaan. (d) Inisiatif,

berkaitan dengan daya pikir, kreativitas

dalam bentuk ide untuk merencanakan

sesuatu yang berkaitan dengan tujuan

organisasi.

Dari beberapa pendapat di atas maka

dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

hasil atau tingkat keberhasilan seseorang

secara keseluruhan selama periode

(8)

commit to user

dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan seperti standar hasil kerja,

target atau sasaran atau kriteria yang

telah ditentukan terlebih dahulu dan

telah disepakati bersama.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di PT.

Astra International Tbk. Daihatsu cabang

Klaten yang terletak di Jl. Klaten – Solo

Km. 4 Belang Wetan, Klaten Utara -

Klaten. Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan Maret 2016. Adapun jenis

kegiatan yang di lakukan terbagi

menjadi dua tahap, yakni persiapan

penelitian dan tahap pelaksanaan

penelitian. Tahap persiapan penelitan

meliputi pengajuan masalah sampai

penyusunan angket. Sedangkan tahap

pelaksanaan penelitian dimulai dari

pengumpulan data sampai penyusunan

laporan penelitian. Peneliti

menggunakan metode deskriptif

kuantitatif karena penelitian ini

bermaksud menggambarkan sifat atau

keadaan yang sementara sedang berjalan

dan berusaha meneliti sejauh mana

pengaruh antara variabel satu dengan

variabel lainnya. Variabel tersebut

adalah variabel bebas, yaitu gaya

kepemimpinan pada pimpinan (X1) dan

kedisiplinan pegawai (X2) kemudian

variabel terikat dalam hal ini adalah

kinerja pegawai PT. Astra International

Tbk. Daihatsu cabang Klaten.

Dalam penelitian ini, populasi

yang digunakan peneliti adalah pimpinan

dan pegawai PT. Astra International

Tbk. Daihatsu cabang Klaten yang

berjumlah 54 orang. penentuan sampel

didasarkan pada tabel Kretji dan

Morgan. Adapun besarnya sampel

berdasarkan populasi sejumlah 54 orang,

sebanyak 48 dan mengambil try out

sebanyak 20 0rang di PT. Astra

International Tbk. Daihatsu cabang

Tambak Segaran. Teknik pengambilan

sampel memakai teknik simple random

sampling dengan cara undian, yaitu

sebagian dari pegawai PT. Astra

International Tbk. Daihatsu cabang

Klaten. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

metode observasi, metode angket dan

metode dokumentasi. Untuk mengetahui

baik tidaknya angket maka harus melalui

uji validitas dan uji realibilitas yang akan

dilaksanakan di PT. Astra International

Tbk. Daihatsu cabang Tambak Segaran

yang berjumlah 20 orang. Pengambilan

tempat yang berbeda karena di tempat

penelitian jumlah anggota populasi di

[image:8.595.98.512.191.740.2]
(9)

commit to user

Validitas dalam penelitian ini

menggunakan rumus korelasi product

moment sedangkan reliabilitas

menggunakan rumus alpha. Teknik

analisis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik analisis

korelasi dan regresi ganda (multiple

regression). Langkah-langkahnya antara

lain (a) menyusun tabulasi data, (b) uji

persyaratan analisis, (c) uji hipotesis

penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Sebelum angket digunakan untuk

instrumen penelitian terlebih dahulu

dilakukan try out. Try Out dilaksanakan

di PT. Astra International Tbk. Daihatsu

cabang Tambak Segaran yang berjumlah

20 orang. Pengambilan tempat yang

berbeda karena di tempat penelitian

jumlah anggota populasi di luar sampel

terlalu sedikit. Hasil pengujian validitas

terhadap angket gaya kepemimpinan

dengan jumlah butir angket sebanyak 17,

diperoleh hasil ada 3 butir angket yang

tidak valid. Angket kedisiplinan dengan

jumlah 18 item, diperoleh hasil ada 2

butir angket yang tidak valid. Sedangkan

terhadap angket kinerja dengan jumlah

butir angket sebanyak 20, diperoleh hasil

ada 3 butir angket yang tidak valid.

Dari data variabel gaya

kepemimpinan yang terdiri dari 14

pernyataan dengan responden sejumlah

48 pegawai diperoleh skor hasil

pengumpulan 1955 dan jumlah skor

tertinggi sebesar 2688. Dengan demikian

tingkat gaya kepemimpinan di PT. Astra

International Tbk – Daihatsu Cabang

Klaten sebesar 1955:2688 = 0,7273 atau

sebesar 72,73%. Jumlah skor hasil

pengumpulan data dari 16 butir angket

kedisiplinan pegawai Σ X2 = 2220

dengan skor tertinggi 3072. Dengan

demikian, tingkat kinerja pegawai

sebesar 2220 : 3072 = 0,7227 atau

sebesar 72,27%. Sedangkan jumlah skor

hasil pengumpulan data dari 17

pernyataan angket tentang kinerja

pegawai (Y) sebesar 2288 dengan skor

maksimal 3264. Dengan demikian,

tingkat kinerja pegawai PT. Astra

International Tbk – Daihatsu Cabang

Klaten sebesar sebesar 2288 : 3264 =

0,7010 atau sebesar 70,10% sehingga

belum mencapai tahap maksimal.

Uji normalitas dalam penelitian

ini menggunakan rumus kolmogorv

smirnov tes dengan menggunakan taraf

signifikan 0,05. Dari hasil perhitungan

uji normalitas data diperoleh nilai

signifikansi masing-masing variabel

(10)

commit to user

0,428, untuk kedisiplinan pegawai

sebesar 0,266 dan untuk kinerja pegawai

sebesar 0,884. Nilai signifikansi ketiga

variabel tersebut > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa semua variabel

berdistribusi normal.

Uji linearitas dalam penelitian ini

menggunakan program komputer

statistik SPSS. Untuk X1 diperoleh harga

Fhitung sebesar 0,675 dengan signifikansi

sebesar 0,795 > 0,05, maka Ho diterima.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh

kedua variabel bersifat linear. Untuk X2

diperoleh harga Fhitung sebesar 1,212.

Apabila dikonsultasikan dengan taraf

signifikansi 5% maka diperoleh 0,317 >

0,05, maka Ho diterima. Jadi pengaruh

kedua variabel bersifat linear.

Uji Independensi dalam

penelitian ini menggunakan product

moment. Dari hasil perhitungan

diperoleh harga rhitung hubungan antara

gaya kepemimpinan dengan kedisiplinan

pegawai sebesar 0,193. Apabila

dikonsultasikan dengan taraf signifikansi

5% maka diperoleh 0,188 > 0,05 maka

Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan

bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan antara gaya kepemimpinan

dengan kedisiplinan pegawai atau kedua

variabel saling independen.

Pengujian Hipotesis dalam

penelitian ini meliputi tiga hal, antara

lain: analisis data menggunakan uji

korelasi ganda, penafsiran pengujian

hipotesis, dan kesimpulan pengujian

hipotesis.

Uji Koefisien Korelasi X1 terhadap Y

Dari hasil perhitungan diperoleh harga

rhitung (pearson correlation) pengaruh

antara X1 terhadap Y sebesar 0,467.

Apabila dikonsultasikan dengan taraf

signifikansi 5% maka diperoleh 0,000 <

0,05. Sedangkan nilai rtabel untuk N= 48

adalah 0,250. Apabila rhitung

dikonsultasikan dengan rtabel maka rhitung

> rtabel atau 0,467 > 0,285. Maka Ho

ditolak, sedangkan Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara

gaya kepemimpinan dengan kinerja

pegawai.

Uji Koefisien Korelasi X2 terhadap Y

Dari hasil perhitungan uji

koefisien regresi sederhana diperoleh

harga rhitung (pearson correlation)

pengaruh antara X2 dengan Y sebesar

0,610. Apabila dikonsultasikan dengan

taraf signifikansi 5% maka diperoleh

0,000 < 0,05. Sedangkan nilai rtabel untuk

N = 48 adalah 0,285. Apabila rhitung

dikonsultasikan dengan rtabel maka

(11)

commit to user

Ho ditolak, sedangkan Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara

kedisiplinan pegawai dengan kinerja

pegawai.

Uji Koefisien Korelasi Multipel X1 dan

X2 terhadap Y

Dari hasil perhitungan diperoleh

harga Fhitung hubungan antara gaya

kepemimpinan dan kedisiplinan pegawai

dengan kinerja pegawai sebesar 22,349

dan Ftabel sebesar 3,204 yang berarti

Fhitung > Ftabel atau 22,349 > 3,204.

Berdasarkan hal tersebut dapat

disimpulkan X1+X2 = Y artinya bahwa

ada pengaruh antara gaya kepemimpinan

dan kedisiplinan pegawai dengan kinerja

pegawai.

Persamaan Garis Regresi Linear

Multiple

Persamaan regresi =

-12,754 + 0,745 X1 + 0,650 X2

Persamaan tersebut dapat

diartikan, jika X1 dan X2 bernilai Nol

(0), maka besarnya Y yaitu -12,754 unit.

Jika X1 berubah sebesar 1 unit, maka Y

akan berubah sebesar 0,745 unit. Jika X2

berubah sebesar 1 unit, maka Y akan

berubah sebesar 0,650 unit.

Sumbangan Relatif dan Sumbangan

Efektif X1 dan X2 terhadap Y

Dari perhitungan yang telah

dilakukan, dapat disimpulkan sebagai

berikut (1) Sumbangan relatif gaya

kepemimpinan (X1) terhadap kinerja

pegawai (Y) sebesar 34%. (2)

Sumbangan relatif kedisiplinan pegawai

(X2) terhadap kinerja pegawai (Y)

sebesar 66%. (3) Sumbangan efektif

gaya kepemimpinan (X1) terhadap

kinerja pegawai (Y) sebesar 16,94% (4)

Sumbangan efektif kedisiplinan pegawai

(X2) terhadap kinerja pegawai (Y)

sebesar 32,89%.

Setelah dilakukan analisis data

untuk pengujian hipotesis selanjutnya

dilakukan penafsiran pengujian

hipotesis. Penafsiran terhadap regresi

linear hanya dapat

dipertanggungjawabkan bila rhitung dan

Fhitung yang diperoleh berarti atau

signifikan.

Regresi Antara X1 Terhadap Y

Dari pengujian hasil analisis data

pada tabel Pearson Correlation, untuk

mengetahui gaya kepemimpinan (X1)

terhadap kinerja pegawai (Y) diperoleh

nilai rhitung sebesar 0,467 dengan

signifikansi 5%, N = 48 responden

diperoleh rtabel sebesar 0,285. Dengan

demikian maka rhitung lebih besar dari

rtabel atau 0,467 > 0,285. Sehingga dapat

(12)

commit to user

berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai.

Regresi Antara X2 terhadap Y

Dari pengujian hasil analisis pada

tabel Pearson Correlation, untuk

mengetahui keberartian kedisiplinan

pegawai (X2) terhadap kinerja pegawai

(Y) diperoleh nilai rhitung sebesar 0,610

sedangkan pada taraf signifikansi 5%, N

= 48 responden diperoleh rtabel sebesar

0,285. Dengan demikian maka rhitung

lebih besar dari rtabel atau 0,610 > 0,285.

Sehingga dapat ditafsirkan bahwa

kedisiplinan pegawai berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai.

Regresi Multiple X1 dan X2 terhadap Y

Berdasarkan analisis data pada

tabel Model Summary, yang telah

dilakukan untuk mengetahui pengaruh

gaya kepemimpinan (X1) dan

kedisiplinan pegawai (X2) secara

bersama-sama terhadap kinerja pegawai

(Y) diperoleh hasil nilai Fhitung sebesar

22,349 dan Ftabel sebesar 3,204 dan nilai

signifikansi sebesar 0,000. Apabila

dibandingkan maka Fhitung > Ftabel atau

22,349 > 3,204. Karena itu dapat

ditafsirkan bahwa gaya kepemimpinan

dan kedisiplinan pegawai secara

bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai.

Persamaan Garis Regresi Linear

Multiple

Berdasarkan persaman garis

regresi linear Yˆ = -12,754 + 0,745 X1 +

0,650 X2. Dari persamaan regresi

tersebut di atas dapat ditafsirkan (1) Jika

variabel gaya kepemimpinan dan

kedisiplinan pegawai bernilai nol (0),

maka ratarata kinerja pegawai sebesar

-12,754 unit. (2) Rata-rata kinerja

pegawai (Y) diperkirakan akan

meningkat sebesar 0,745 unit untuk

setiap ada peningkatan satu unit gaya

kepemimpinan dan sebaliknya, rata-rata

kinerja pegawai (Y) diperkirakan akan

menurun sebesar 0,745 unit untuk setiap

ada penurunan satu unit gaya

kepemimpinan. (3) Rata-rata kinerja

pegawai (Y) diperkirakan akan

meningkat sebesar 0,650 unit untuk

setiap ada peningkatan satu unit

kedisiplinan pegawai dan sebaliknya,

rata-rata kinerja pegawai (Y)

diperkirakan akan menurun sebesar

0,650 unit untuk setiap ada penurunan

satu unit kedisiplinan pegawai.

Simpulan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis, diperoleh nilai rhitung variabel

gaya kepemimpinan (X1) sebesar 0,467

[image:12.595.102.513.81.730.2]
(13)

commit to user

dikatakan bahwa nilai rhitung > rtabel atau

0,467 > 0,285 maka Ha diterima dan Ho

ditolak pada taraf signifikansi sebesar

0,05. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh

yang signifikan gaya kepemimpinan

terhadap kinerja pegawai PT. Astra

International Tbk. Daihatsu cabang

Klaten tahun 2016” terbukti dapat

diterima.

Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis, diperoleh nilai rhitung variabel

kedisiplinan pegawai (X2) sebesar 0,610

dan rtabel sebesar 0,285. Sehingga dapat

dikatakan bahwa nilai rhitung > rtabel atau

0,610 > 0,285 maka Ha diterima dan Ho

ditolak pada taraf signifikansi sebesar

0,05. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh

yang signifikan kedisiplinan pegawai

terhadap kinerja pegawai PT. Astra

International Tbk. Daihatsu cabang

Klaten tahun 2016” terbukti dapat

diterima.

Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis, diperoleh Fhitung sebesar 22,349

dan Ftabel sebesar 3,204. Sehingga dapat

dikatakan bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau

22,349 > 3,204. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan bahwa

“Terdapat pengaruh yang signifikan

gaya kepemimpinan dan kedisiplinan

pegawai terhadap kinerja pegawai PT.

Astra International Tbk. Daihatsu cabang

Klaten tahun 2016” terbukti dapat

diterima.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data

dan pengujian hipotesis, dapat diperoleh

simpulan pada penelitian ini, antara lain:

(1) Ada pengaruh yang signifikan antara

gaya kepemimpinan dengan kinerja

pegawai di PT. Astra International Tbk.

Daihatsu Cabang Klaten. (2) Ada

pengaruh yang signifikan antara

kedisiplinan pegawai dengan kinerja

pegawai di PT. Astra International Tbk.

Daihatsu Cabang Klaten. (3) Ada

pengaruh yang signifikan gaya

kepemimpinan dan kedisiplinan pegawai

dengan kinerja pegawai di PT. Astra

International Tbk. Daihatsu Cabang

Klaten.

Berdasarkan data yang terkumpul

dan hasil analisis data diperoleh temuan

lain yang berhubungan dengan ketiga

variabel yaitu gaya kepemimpinan,

kedisiplinan pegawai, dan kinerja

pegawai. Temuan tersebut antara lain:

(1) Tingkat gaya kepemimpinan di PT.

Astra International Tbk. – Daihatsu

Cabang Klaten sebesar 72,73%,

(14)

commit to user

dan kinerja pegawai sebesar 70,10%. (2)

Dari hasil perhitungan diperoleh

persamaan regresi Yˆ = -12,754 + 0,745

X1 + 0,650 X2. Artinya bahwa rata-rata

kinerja pegawai (Y) diperkirakan

meningkat atau menurun sebesar 0,745

untuk setiap ada peningkatan atau

penurunan satu unit gaya kepemimpinan

dan akan mengalami peningkatan atau

penurunan sebesar 0,650 untuk setiap

ada peningkatan atau penurunan satu

unit kedisiplinan pegawai. (3) Besarnya

sumbangan relatif dan efektif

berdasarkan hasil pengujian hipotesis

adalah sebesar 34% untuk sumbangan

relatif gaya kepemimpinan, 66% untuk

sumbangan relatif variabel kedisiplinan

pegawai, 16,94% untuk sumbangan

efektif variabel gaya kepemimpinan,

32,89% untuk sumbangan efektif

variabel kedisiplinan pegawai.

Berdasarkan simpulan di atas,

maka peneliti memberikan saran (1)

Bagi pimpinan, pelaksanaan gaya

kepemimpinan baru tercapai sebesar

72,73% yang berarti masih dapat

ditingkatkan lagi. Hal-hal tersebut dapat

dilihat dari item-item dalam daftar

angket yang nilainya rendah, antara lain

item no. 1 tentang pimpinan yang kurang

mempunyai visi yang jelas dalam

perusahaan. Hal ini berarti bahwa

pimpinan kurang mengaplikasikan visi

perusahaan kepada para pegawainya. (2)

Bagi pegawai, banyak yang tidak jujur

apabila melakukan suatu kesalahan saat

melakukan pekerjaan. Pegawai

seharusnya lebih meminimalisir

kesalahan yang diperbuat sehingga bisa

lebih melaksanakan tujuan perusahaan

dengan lebih baik. Pegawai sebaiknya

behati-hati lagi dalam melaksanakan

tugas yang dikerjakan sehingga pegawai

tidak melakukan kesalahan apabila

pegawai sudah terlanjur melakukan

kesalahan pada saat melaksanakan

pekerjaan maka kesalahan tersebut harus

dijadikan pelajaran yang sangat berharga

bagi pegawai untuk tidak mengulangi

kesalahan yang sama dikemudian hari

dalam menjalankan pekerjaan sehingga

dapat meningkatkan dan memperlancar

kinerja pegawai. Dengan demikian,

pegawai akan dapat mengevaluasi dan

memperbaiki kesalahan dengan

(15)

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan. H, M. S. P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbais Kompetensi. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Moejiono. 2002. Kepemimpinan Dalam Globalisasi. Yogyakarta: Rineka Harpindo.

Prawirosentono. 1999. Kinerja Pegawai. Jakarta: Karya Cipta Bumi.

Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Siagian, S. P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Suyanto. 2009. Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia.

Gambar

tabel Kretji
tabel Pearson

Referensi

Dokumen terkait

File finput ini juga digunakan untuk menyimpan data kategori dan jenis, sehingga disini satu file finput digunakan untuk menyimpan tiga buah data dengan link yang yang diberi

Beifungsi untuk menahan atap emper HI dan atap tratag, merupakan sistem konstruksi tradisional Jawa Kedudukan saka goco berdampingan dengan tiang besi dan pada

kebutuhan pada masa lalu.. Budget and planning analysis, yaitu dari jumlah budget yang disetujui, di dalamnya juga telah tercermin jumlah kebutuhan pegawai yang pada

Dapat dilihat bahwa ODHA dalam film ini ditampilkan sebagai sosok yang positif yang bisa memberikan semangat hidup pada orang lain, bukan seperti kecenderungan

Chapter 10 explains how to deal with files and text processing using built-in Python file objects, modules from Python's standard library, and platform-specific extensions for rich

Pria yang lahir tanggal 23 September 1969 di Desa Dasan Geres Kecamatan Gerung ini adalah wakil dari Partai Bulan Bintang yang duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten

Responden penelitian ini adalah dua orang pria, yang pertama bernama Doni (nama samaran) berusia 29 tahun positif HIV sejak 2004 dan Agus 33 tahun, keduanya mengalami depresi

[r]