PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Adelaide Yunitha Nulik
1107189
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
DEPARTEMEN PEDAGOGIK
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
==========================================================
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD
Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Perogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Adelaide Yunitha Nulik
1107189
© Adelaide Yunitha Nulik2015
universitas Pendidikan Indonesi
Juni 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
Adelaide Yunitha Nulik (1107189)
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD
Disetujui dan Disahkan Oleh
Dosen Pembimbing
Dr. Babang Robandi, M.Pd NIP. 19610814 198603 1 001
Mengetahui,
ABSTRAK
“Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Quiz untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS di Kelas 4 SD” sedangkan 5 peserta didik mendapatkan 45 yang tidak berhasil memahami materi yang telah di ajarkan dengan KKM 75. Dan metode pembelajaran yang sering dipakai pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih bersifat teacher
centered. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1)Bentuk perencanan
pembelajaran IPS dengan penerapan model kooperatif Tipe Team Quiz untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didikkelas I. (2)Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Tipe
Team Quiz. (3)Peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IV SD dengan
menerapkan model kooperatif Tipe Team Quiz. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadaptasi dari Kemmis dan Mc. Taggar dengan dua siklus dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, siswa yang mencapai KKM, hanya 10 siswa dari 30 siswa atau sekitar 35%. Pada siklus II, siswa yang mencapai KKM yaitu 23 siswa dari 30 siswa atau sekitar 85%. Disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran IPS dikelas IV SD model kooperatif tipe Team Quiz.
ABSTRACT
"Application of Model Cooperative Team Type Quiz for Improving Learning Outcomes IPS in Class 4 SD"
By learners get the value d bring 75 is 60 while the 5 learners get 45 unsuccessful understand the material that has been taught by KKM 75. And learning methods are often used on the subjects of Social Sciences still teacher centered. This study aimed to describe (1) The Students). Instrument data collecting activity observation sheet of students and teachers. The results showed that in the first cycle, students who achieve KKM, only 10 students out of 30 students, or about 35%. In the second cycle, students who achieve KKM with 23 students from 30 students, or about 85%. Concluded that an increase in student learning outcomes after application of learning social studies class IV SD model of cooperative Quiz Team.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN
ABSTRAK
MOTTO
KATA PENGANTAR... i
UCAPAN TERIMA KASIH... ii
DAFTAR ISI... iii
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 5
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz ... 5
C. Konsep Hasil Belajar ... 7
1. Pengertian Belajar ... 7
2. Pengertian Belajar ... 8
3. Pengertian Hasil Belajar ... 10
4. Penilaian Hasil Belajar ... 12
D. Konsep pembelajaran kooperatif... 13
2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ... 13
3. Tujuan pembelajaran kooperatif ... 14
4. Sintaks dan Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team .... 14
5. Kelebihan Dan Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz ... 15
E. Hakekat pembelajaran ... 16
1. Pengertian IPS ... 17
2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 17
3. Materi IPS ... 18
F. Penelitian Terdahulu ... 26
G. Kerangka Pemikiran ... 26
H. Definisi Operasional ... 28
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 30
B. Desain Penelitian ... 30
C. Lokasi Penelitian ... 31
D. Subyek Penelitian ... 32
E. Waktu ... 32
F. Instrumen Penelitian ... 32
G. Prosedur Penelitian ... 33
1. Tahap Perencanaan ... 33
2. Pelaksanaan Tindakan ... 34
3. Observasi dan Evaluasi ... 34
4. Refleksi ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Setting Penelitian ... 37
B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 38
1. Siklus I ... 38
2. Siklus II ... 46
C. Keterbatasan Penelitian ... 49
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 50
B. Rekomendasi ... 51
DAFTAR PUSTAKA... 52
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1. Diagram ketuntasan belajar peserta didik siklus I... 45
Diagram 4.2. Diagram ketuntasan belajar peserta didik siklus I... 53
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Hasil LKPD Kelompok (Team Quiz) Siklus I... 42
Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Siklus I ... 43
Tabel 4.3. Data Ketuntasan Peserta Didik Pada Siklus II... 44
Tabel 4.4. Hasil LKPD Kelompok (Team Quiz) Siklus I... 50
Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Siklus II... 51
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR BAGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial berarti mempelajari tentang sosial
atau kehidupan sosial, mempelajari tentang kehidupan manusia di lingkungan
sosial. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ini tentunya tidak hanya
dihadapkan dengan segudang fakta yang ada dilapangan, setumpuk teori, namun
lebih di arahkan kepada pemahaman peserta didikmengenai fenomena dan gejala
sosial lingkungan tersebut.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Konteks
pembaharuan pendidikan ada tiga unsur utama yang perlu disoroti, yaitu
pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan efektifitas
metode pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan di SD X sebagai obyek yang akan diteliti,
metode pembelajaran yang sering dipakai pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial masih bersifat teacher centered dengan menggunakan metode yang masih
konvensional, akibatnya peserta didik menjadi pasif dan motivasi belajar peserta
didikpun relatif rendah. Peserta didik diajarkan bagaimana cara mendapatkan
informasi sendiri baik itu dari guru, teman, buku referensi, ataupun sumber lain
yang mendukung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu dilaksanakan
inovasi pembelajaran yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kemandirian dan
sekaligus meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan cara pembelajaran
2
Dalam mengajar masih bersifat konvesional sehingga perlu adanya variasi
pembelajaran agar peserta didik tertarik terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Dengan adanya variasi pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi
belajar peserta didik yang dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
Berdasarkan hasil ulangan dari peserta didik kelas IV Ilmu Pengetahuan Sosial belum
memenuhi standar nilai KKM (kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial yaitu 75. Data yang diperoleh peserta didik kelas IV, tentang hasil belajar
mereka yang telah dilakukan tes awal dari 30peserta didik hanya 50% yaitu 15 peserta didik
dari 30 peserta didik yang telah berhasil mencapai KKM 75 dan 10 peserta didik
mendapatkan nilai d bawa 75 yaitu 60 sedangkan 5 peserta didik mendapatkan 45 yang tidak
berhasil memahami materi yang telah di ajarkan dengan KKM 75.
Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terlibat dalam
semua kegiatan belajar mengajar. Diantara faktor-faktor tersebut adalah peserta didik, guru,
kebijakan pemerintah dalam membuat kurikulum, serta dalam proses belajar seperti metode,
sarana dan prasarana (media pembelajaran), model, dan pendekatan belajar yang digunakan.
Peserta didik sebagai subjek pendidikan, dituntut supaya aktif dalam belajar mencari
informasi dan mengeksplorasi sendiri atau secara berkelompok.
Salah satu metode yang diduga sesuai untuk masalah di atas adalah Model
Pembelajaran Kooperatif Team Quiz. Melalui model pembelajaran ini,peserta didik dapat
belajar lebih aktif mengeluarkan pendapatnya dan suasana yang kondusif untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap, keaktifan serta keterampilan sosial seperti keterampilan
bekerjasama yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat.
Peneliti telah berdiskusi dengan Bapak wali kelas IV mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz yang
mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Menurut Sunal dan Hans pada Isjoni (2009, hlm 15) mengatakan bahwa “pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara pendekatan atau serangkaian strategi khusus dirancang untuk memberikan dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran.”
Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang mudah untuk diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh peserta didiktanpa
harus ada perbedaan status, melibatkan peran peserta didik dalam proses pembelajaran.
3
dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan
peserta didik dalam belajar.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut, Bagaimanakah Penerapan model kooperatif tipeTeam Quiz
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 4 SD pelajaran IPS.
Dirinci secara khusus, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan model Kooperatif tipe
Team Quiz pada kelas 4 SD.
2. Bagaiamana aktivitas peserta didik SD kelas 4 dalam pembelajaran IPS model
pembelajaran model kooperatif tipe Team Quiz meningkatkan hasil belajar peserta didik.
3. Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran IPS dengan model kooperatif tipe Team Quiz.
C.Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model
kooperatif Tipe Team Quiz pada pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar di kelas
IV SD.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:
1. Bentuk perencanan pembelajaran IPS dengan penerapan model kooperatif Tipe Team Quiz
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didikkelas I.
2. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran
Tipe Team Quiz.
3. Peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IV SD dengan menerapkan model kooperatif
4
Hasil penelitian ini secara teoritik diharapakan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkarya wawasan dalam praktek mengajar di kelas terutama dalam
menerapkan model kooperatif Tipe Team Quiz untuk meningkatkan hasil belajar IPS di kelas
IV SD.
2. Manfaat Praksis:
1) Bagi Guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan mengenai
pelaksanaan model pembelajaran Team Quiz dan juga penerapannya terhadap aktifitas
hasil belajar peserta didik.
2) Bagi Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih
kepada peserta didik dan juga diikuti oleh meningkatkan keaktifan belajar peserta didik
sebagai unsur dasar untuk melanjutkan kejenjang berikutnya.
3) Bagi Sekolah, diharpkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengambil
kebijakan-kebijakan yang terkait dengan penerapan model-model pembelajaran.
4) Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif referensi untuk
mengembangkan penelitian model pemebelajaran Team Quiz yang lebih lanjut dan juga
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A.Metode penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk lebih menjelaskan pemahaman tentang penelitian
tindakan kelas, upaya peningkatan kualitas pembelajaran IPS disekolah dasar melalui
pendekatan model cooperatif Learning.
Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Hermawan R. Dkk
(2010:88) bahwa penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan guru
dalam aktivitas belajar.
B.Desain Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian Tindakan Kelas (claa Room Action
Research) yang dikembangkan oleh kemmis dan carr (1986), penelitian Tindakan Kelas
merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan penelitian didalam
kelas yang bertujuan untuk memperbaikin dan atau mengingkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses pengkajian berdaur
(cyclical) yang dinamis terdiri dari empat aspek yaitu perencanaan tindakan, observasi, dan
28
Bagan 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas
Adaptasi Kemmis dan Taggart (1998/1999)
Pengertian siklus pada bagan diatas adalah satu putaran kegiatan yang terdiri dari
perencanaan (planning), pelaksanaan (implementation), observasi (observation), dan refleksi
(reflektion). Untuk pelaksanaan penelitian sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung
pada pelaksanaan yang akan diselesaikan. Apabila tujuan penelitian belum tercapai maka
penelitian akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Namun sebaliknya apabila penelitian
sudah tercapai maka penelitian akan dihentikan setelah siklus terakhir selesai.
C.Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan Penelitian ini dilaksanakan di SDN “X” Kecamatan “X” Kota Bandung.Tepatnya kelas IV A. Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah
bergelar S2.sekolah ini memiliki lokasinya sangat strategis yang berada di dalam kampus X.
D.Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV SDN “X” Kecamatan “X” kota Bandung Tahun Akademik 2014/2015 dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.
E.Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 dikelas VI semester ganjil
Tahun pelajaran 2014/2015.
F. Instrumen Penelitian
Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah:
1. Instrumen Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamnya memuat lembar kerja peserta
29
Instrument pengumpulan data yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu tes dan non tes.
a. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah selesai menerima
pembelajaran dengan model kooperatif tipe team quiz.
b. Non tes yang terdiri dari :
1) Observasi, suatu teknik evaluasi yang menginventarisasikan data tentang sikap dan
kepribadian peserta didik dalam kegiata belajarnya dan untuk mendapatkan gambaran
yang berkaitan dengan aktifitas peserta didik, kerjasama peserta didik, kepemimpinan dan
sikap demokrasi.
2) Wawancara, suatu cara yang mengumpulkan data yang sering kita gunakan dalam hal
kita menginginkan mengorek suatu yang bila dengan cara angket atau cara lainnya belum
bisa terungkap atau belum jelas (Ruseffendi, 1988, hlm 109).
G.Prosedur Penelitian
Penelitian kelas ini direncanakan dalam dua siklus, dama menerapkan pembelajaran
pada setiap siklusnya dilakukan sesuai dengan kemajuan atau perubahan yang yelah dicapai
pada siklus sebelumnya, akan tetapi apabila setelah pelaksanaan dua siklus, ternyata tujuan
penelitian yang akan diteliti belum mencapai pada sasarannya maka akan dilanjutkan pada
siklus berikutnya prosedur untuk tiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan
Dalam perencanaan ini kegiatan yang akan dilakukan adalah:
a. Mensosialisasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz kepada guru kelas tempat
subyek penelitian belajar.
b. Membuat skenario pembelajaran yang berorientasi pada model kooperatif tipe Team Quiz.
c. Tahap pendahuluan
30
1) Guru menyajikan masalah dalam bentuk pertanyaan.
2) Menuliskan hipotesis sementara dari peserta didik dipapan tulis dan menghubungkan
masalah yang dikaji dengan kehidupan sehari-hari yang mereka alami.
3) Peserta didik dibagi LKPD
4) Peserta didik melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LKPD.
e. Tahapan penerapan
1) Peserta didik mempresentasikan didepan kelasdari hasil diskusi tersebut.
2) Guru membimbing peserta didik dalam penarikan kesimpulan dengan mengajukan
pertanyaan.
3) Guru memberikan penilaian kepada setiap kelompok yang menjalankan persepsi peserta
didik tentang konsep yang dipelajari.
4) Memberikan evaluasi yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
2. Pelaksanaan tindakan
Siklus I, kegiatan yang dilakukan yaitu:
a. Peneliti (guru pelaksana PTK) melakukan tindakan pembelajran Siklus I. Guru (observes)
melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung.
b. Peneliti bersama-sama dengan guru (observer) menganalisis dan merefleksi pelaksanaan
dan hasil tindakan pembelajaran siklus I. Hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan
Siklus I ini menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana Siklus II
Siklus II, kegiatan yang dilakukan yaitu:
a. Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran Siklus II. Guru (observer) melakukan
observasi selama pembelajaran berlangsung.
b. Peneliti bersama-sama dengan guru (observer) menganalisis dan merefleksi pelaksanaan
dan hasil tindakan pembelajaran siklus II. Mengkaji hasil eksplorasi peserta didik,
melakukan wawancara dengan guru dan peserta didik secara purposif.
3. Observasi dan evaluasi
Pada tahap ini penelitian yang akan dibantu oleh mitra kerja (mitra penelitian) akan
melakukan proses observasi terhadap tahap tindakan yang telah dilakukan oleh guru dan
31
Pada akhir siklus dilakukan evaluasi belajar untuk memenuhi pemahaman atau penguasaan
peserta didik terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari secara individu.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir siklus.Pada tahap ini, peneliti bersama guru
pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan pada siklus I, sebagai acuan
dalam refleksi ini adalah hasil pbservasi dan evaluasi.Hasil refleksi ini gunakan sebagai dasar
untuk memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindaka pada siklus
II. Siklus II pada dasarnya pelaksanaannya hampir sama dengan siklus I, tetapi
pelaksanaannya berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Adapun kegiatan yang dilakukan
adalah:
a. Menganalisis tingkat penguasaan dan ketuntasan belajar peserta didik.
b. Menganalisis hasil observasi mengenai aktifitas peserta didik dan penelitian selama siklus
tindakan berlangsung.
c. Menganalisis sikap peserta didik terhadap materi pembelajaran yang telah dipelajarinya
dengan model kooperatif tipe Team Quiz.
d. Menganalisis wawancara tentang pendapat atau kesan peserta didik terhadap pembelajaran
dengan model kooperatif tipe Team Quiz.
5. Teknik Dan Pengumpulan Data
Pelaksanaan analisis data berlangsusng selama proses tindakan kelas dan setelah
diperoleh data dengan analisis data ini menghasilkan pemahaman tentang tindakan yang telah
dilaksanakan. Analisis data dilakukan setelah semua data dari lapangan terkumpul. Proses
analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang tersedia selama berlangsungnya
penelitian hingga akhir pelaksanaan tindakan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif diperoleh dari hasil evaluasi
setelah proses pembelajaran dan dari hasil pengerjaan LKPD, tugas-tugas dan tes selama
proses pembelajaran, sedangkan analisis data yang bersifat kuantitatif yaitu menelaah seluruh
32
c. Cara pengumpulan/pengambilan data
Pengambilan data hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode tes yang
diberikan setiap berakhirnya siklus. Untuk kepentingan ini, akan digunakan instrumen yang
berupa tes tertulis karena bentuk tes ini cocok mengukur atau menilai hasil dari suatu proses
belajar yang kompleks dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyusun
jawaban sesuai dengan jalan pikirannya sendiri.
Menghitung rata-rata kelas. Menghitung jumlah nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi
dengan jumlah siswa.
(Aqib, Z.,2008:40)
Keterangan x :nilai rata-rata
∑x: jumlah semua nilai siswa
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil belajar,
maka diperoleh kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut:
A.Kesimpulan
1. Perencanaan disuusn sesuai dengan tahapan mengkaji Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk siklus I, dan Rencana Perbaikan Pembelajaran
untuk siklus II pada pembelajaran IPS.
Perencanaan pembelajaran pada penelitian ini mengalami perubahan pada
setiap siklusnya karena menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Team
Quiz, dimana dalam kegiatan pembelajarannya lebih menekankan pada
pembelajaran kerjasama secara berkelompok. Tahap–tahap pembelajaran pada
penerapan tipe Team Quiz adalah menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa,
menyajikan/menyampaikan informasi, mengorganisasikan siswa dalam
kelompok – kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar,
evaluasi dan memberikan penghargaan. Dalam perencanaan siklus I dan II
dinilai direncanakan dengan baik, untuk perencanaan siklus II mengalami
perubahan atas dasar hasil refleksi pada siklus I yaitu mengembangkan
indikator sesuai dengan tingkat perkembangan yang akan dicapai oleh siswa,
merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan anak
Sekolah Dasar.
2. Pada aktivitas perseta didik , adanya peningkatan hasil belajar IPS dan
Aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Team
Quiz berdasarkan hasil refleksi peneliti dan observer menunjukkan hasil bahwa
aktivitas siswa meningkat diantaranya siswa terlibat secara aktif, baik fisik,
mental, dalam mengikuti proses pembelajaran, meningkatkan kerjasama dalam
51
3. Pada hasil pembelajaran siswa harus mendapatkan KKM 75.Pada siklus I yang
mencapai KKM adalah 35% dan itu belum mencapai indikator keberhasilan
pembelajaran.Kemudian pada siklus II dapat dilihat peningkatan dimana
peserta didik yang mencapai KKM adalah 85% yang sudah mencapai indikator
dan tujuan pembelajaran.oleh karena itu terjadi peningkatan hasil belajar siswa
ketika diterapkan model pembelajaran tipe team Quiz.
Dari hasil siklus I dan siklus II pembelajaran yang telah dilakukan, model
pembelajaran tipe team Quiz ini cocok untuk diterapkan di dalam kelas. Selain
bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik dan peserta didik aktif dalam
pembelajaran berkelompok.
B.Rekomendasi
1. Bagi Guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan mengenai
pelaksanaan model pembelajaran Team Quiz dan juga penerapannya terhadap
aktifitas hasil belajar peserta didik.
2. Bagi Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
yang lebih kepada peserta didik dan juga diikuti oleh meningkatkan keaktifan
belajar peserta didik sebagai unsur dasar untuk melanjutkan kejenjang
berikutnya.
3. Bagi Sekolah, diharpkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam
mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait dengan penerapan model-model
pembelajaran.
4. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif referensi untuk
mengembangkan penelitian model pembelajaran Team Quiz yang lebih lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Isjoni. (2010). Cooperatif Learning : Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta
Isjoni. (2014). Cooperatif Learning. Bandung: Alfabeta
Sardiman, A. (2011). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. (2012). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Supriyanto, Agus. (2009). Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Suprijono, Agus. (2011). Cooperatif Learning. Jakarta : Pustaka Belajar
Suprijono, Agus. (2012). Cooperatif Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Suryosurroto, B. (2009) Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Yamin. Martinis (2008). Strategi pembelajaran berbasis kompetensi. Jakarta Gaung Persada Press. quiz-team-kepada-siswa. tanggal akses : 3 Mei 2015, 16:10 WIB