• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Adelaide Yunitha Nulik

1107189

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

DEPARTEMEN PEDAGOGIK

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Perogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Adelaide Yunitha Nulik

1107189

© Adelaide Yunitha Nulik2015

universitas Pendidikan Indonesi

Juni 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Adelaide Yunitha Nulik (1107189)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

Disetujui dan Disahkan Oleh

Dosen Pembimbing

Dr. Babang Robandi, M.Pd NIP. 19610814 198603 1 001

Mengetahui,

(4)

ABSTRAK

Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Quiz untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS di Kelas 4 SD” sedangkan 5 peserta didik mendapatkan 45 yang tidak berhasil memahami materi yang telah di ajarkan dengan KKM 75. Dan metode pembelajaran yang sering dipakai pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih bersifat teacher

centered. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1)Bentuk perencanan

pembelajaran IPS dengan penerapan model kooperatif Tipe Team Quiz untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didikkelas I. (2)Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Tipe

Team Quiz. (3)Peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IV SD dengan

menerapkan model kooperatif Tipe Team Quiz. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadaptasi dari Kemmis dan Mc. Taggar dengan dua siklus dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, siswa yang mencapai KKM, hanya 10 siswa dari 30 siswa atau sekitar 35%. Pada siklus II, siswa yang mencapai KKM yaitu 23 siswa dari 30 siswa atau sekitar 85%. Disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran IPS dikelas IV SD model kooperatif tipe Team Quiz.

(5)

ABSTRACT

"Application of Model Cooperative Team Type Quiz for Improving Learning Outcomes IPS in Class 4 SD"

By learners get the value d bring 75 is 60 while the 5 learners get 45 unsuccessful understand the material that has been taught by KKM 75. And learning methods are often used on the subjects of Social Sciences still teacher centered. This study aimed to describe (1) The Students). Instrument data collecting activity observation sheet of students and teachers. The results showed that in the first cycle, students who achieve KKM, only 10 students out of 30 students, or about 35%. In the second cycle, students who achieve KKM with 23 students from 30 students, or about 85%. Concluded that an increase in student learning outcomes after application of learning social studies class IV SD model of cooperative Quiz Team.

(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN

ABSTRAK

MOTTO

KATA PENGANTAR... i

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 5

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz ... 5

C. Konsep Hasil Belajar ... 7

1. Pengertian Belajar ... 7

2. Pengertian Belajar ... 8

3. Pengertian Hasil Belajar ... 10

4. Penilaian Hasil Belajar ... 12

D. Konsep pembelajaran kooperatif... 13

(7)

2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ... 13

3. Tujuan pembelajaran kooperatif ... 14

4. Sintaks dan Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team .... 14

5. Kelebihan Dan Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz ... 15

E. Hakekat pembelajaran ... 16

1. Pengertian IPS ... 17

2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 17

3. Materi IPS ... 18

F. Penelitian Terdahulu ... 26

G. Kerangka Pemikiran ... 26

H. Definisi Operasional ... 28

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 30

B. Desain Penelitian ... 30

C. Lokasi Penelitian ... 31

D. Subyek Penelitian ... 32

E. Waktu ... 32

F. Instrumen Penelitian ... 32

G. Prosedur Penelitian ... 33

1. Tahap Perencanaan ... 33

2. Pelaksanaan Tindakan ... 34

3. Observasi dan Evaluasi ... 34

4. Refleksi ... 35

(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Setting Penelitian ... 37

B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 38

1. Siklus I ... 38

2. Siklus II ... 46

C. Keterbatasan Penelitian ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 50

B. Rekomendasi ... 51

DAFTAR PUSTAKA... 52

(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1. Diagram ketuntasan belajar peserta didik siklus I... 45

Diagram 4.2. Diagram ketuntasan belajar peserta didik siklus I... 53

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Hasil LKPD Kelompok (Team Quiz) Siklus I... 42

Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Siklus I ... 43

Tabel 4.3. Data Ketuntasan Peserta Didik Pada Siklus II... 44

Tabel 4.4. Hasil LKPD Kelompok (Team Quiz) Siklus I... 50

Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Siklus II... 51

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR BAGAN

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial berarti mempelajari tentang sosial

atau kehidupan sosial, mempelajari tentang kehidupan manusia di lingkungan

sosial. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ini tentunya tidak hanya

dihadapkan dengan segudang fakta yang ada dilapangan, setumpuk teori, namun

lebih di arahkan kepada pemahaman peserta didikmengenai fenomena dan gejala

sosial lingkungan tersebut.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Konteks

pembaharuan pendidikan ada tiga unsur utama yang perlu disoroti, yaitu

pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan efektifitas

metode pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan di SD X sebagai obyek yang akan diteliti,

metode pembelajaran yang sering dipakai pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial masih bersifat teacher centered dengan menggunakan metode yang masih

konvensional, akibatnya peserta didik menjadi pasif dan motivasi belajar peserta

didikpun relatif rendah. Peserta didik diajarkan bagaimana cara mendapatkan

informasi sendiri baik itu dari guru, teman, buku referensi, ataupun sumber lain

yang mendukung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu dilaksanakan

inovasi pembelajaran yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kemandirian dan

sekaligus meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan cara pembelajaran

(14)

2

Dalam mengajar masih bersifat konvesional sehingga perlu adanya variasi

pembelajaran agar peserta didik tertarik terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Dengan adanya variasi pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi

belajar peserta didik yang dapat meningkatkan hasil belajar mereka.

Berdasarkan hasil ulangan dari peserta didik kelas IV Ilmu Pengetahuan Sosial belum

memenuhi standar nilai KKM (kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial yaitu 75. Data yang diperoleh peserta didik kelas IV, tentang hasil belajar

mereka yang telah dilakukan tes awal dari 30peserta didik hanya 50% yaitu 15 peserta didik

dari 30 peserta didik yang telah berhasil mencapai KKM 75 dan 10 peserta didik

mendapatkan nilai d bawa 75 yaitu 60 sedangkan 5 peserta didik mendapatkan 45 yang tidak

berhasil memahami materi yang telah di ajarkan dengan KKM 75.

Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terlibat dalam

semua kegiatan belajar mengajar. Diantara faktor-faktor tersebut adalah peserta didik, guru,

kebijakan pemerintah dalam membuat kurikulum, serta dalam proses belajar seperti metode,

sarana dan prasarana (media pembelajaran), model, dan pendekatan belajar yang digunakan.

Peserta didik sebagai subjek pendidikan, dituntut supaya aktif dalam belajar mencari

informasi dan mengeksplorasi sendiri atau secara berkelompok.

Salah satu metode yang diduga sesuai untuk masalah di atas adalah Model

Pembelajaran Kooperatif Team Quiz. Melalui model pembelajaran ini,peserta didik dapat

belajar lebih aktif mengeluarkan pendapatnya dan suasana yang kondusif untuk

mengembangkan pengetahuan, sikap, keaktifan serta keterampilan sosial seperti keterampilan

bekerjasama yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat.

Peneliti telah berdiskusi dengan Bapak wali kelas IV mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz yang

mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Menurut Sunal dan Hans pada Isjoni (2009, hlm 15) mengatakan bahwa “pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara pendekatan atau serangkaian strategi khusus dirancang untuk memberikan dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran.”

Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz merupakan salah satu tipe pembelajaran

kooperatif yang mudah untuk diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh peserta didiktanpa

harus ada perbedaan status, melibatkan peran peserta didik dalam proses pembelajaran.

(15)

3

dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan

peserta didik dalam belajar.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut, Bagaimanakah Penerapan model kooperatif tipeTeam Quiz

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 4 SD pelajaran IPS.

Dirinci secara khusus, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan model Kooperatif tipe

Team Quiz pada kelas 4 SD.

2. Bagaiamana aktivitas peserta didik SD kelas 4 dalam pembelajaran IPS model

pembelajaran model kooperatif tipe Team Quiz meningkatkan hasil belajar peserta didik.

3. Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran IPS dengan model kooperatif tipe Team Quiz.

C.Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model

kooperatif Tipe Team Quiz pada pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar di kelas

IV SD.

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Bentuk perencanan pembelajaran IPS dengan penerapan model kooperatif Tipe Team Quiz

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didikkelas I.

2. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran

Tipe Team Quiz.

3. Peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IV SD dengan menerapkan model kooperatif

(16)

4

Hasil penelitian ini secara teoritik diharapakan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dalam memperkarya wawasan dalam praktek mengajar di kelas terutama dalam

menerapkan model kooperatif Tipe Team Quiz untuk meningkatkan hasil belajar IPS di kelas

IV SD.

2. Manfaat Praksis:

1) Bagi Guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan mengenai

pelaksanaan model pembelajaran Team Quiz dan juga penerapannya terhadap aktifitas

hasil belajar peserta didik.

2) Bagi Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih

kepada peserta didik dan juga diikuti oleh meningkatkan keaktifan belajar peserta didik

sebagai unsur dasar untuk melanjutkan kejenjang berikutnya.

3) Bagi Sekolah, diharpkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengambil

kebijakan-kebijakan yang terkait dengan penerapan model-model pembelajaran.

4) Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif referensi untuk

mengembangkan penelitian model pemebelajaran Team Quiz yang lebih lanjut dan juga

(17)

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A.Metode penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk lebih menjelaskan pemahaman tentang penelitian

tindakan kelas, upaya peningkatan kualitas pembelajaran IPS disekolah dasar melalui

pendekatan model cooperatif Learning.

Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Hermawan R. Dkk

(2010:88) bahwa penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan guru

dalam aktivitas belajar.

B.Desain Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian Tindakan Kelas (claa Room Action

Research) yang dikembangkan oleh kemmis dan carr (1986), penelitian Tindakan Kelas

merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan penelitian didalam

kelas yang bertujuan untuk memperbaikin dan atau mengingkatkan kualitas pembelajaran.

Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses pengkajian berdaur

(cyclical) yang dinamis terdiri dari empat aspek yaitu perencanaan tindakan, observasi, dan

(18)

28

Bagan 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas

Adaptasi Kemmis dan Taggart (1998/1999)

Pengertian siklus pada bagan diatas adalah satu putaran kegiatan yang terdiri dari

perencanaan (planning), pelaksanaan (implementation), observasi (observation), dan refleksi

(reflektion). Untuk pelaksanaan penelitian sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung

pada pelaksanaan yang akan diselesaikan. Apabila tujuan penelitian belum tercapai maka

penelitian akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Namun sebaliknya apabila penelitian

sudah tercapai maka penelitian akan dihentikan setelah siklus terakhir selesai.

C.Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan Penelitian ini dilaksanakan di SDN “X” Kecamatan “X” Kota Bandung.Tepatnya kelas IV A. Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah

bergelar S2.sekolah ini memiliki lokasinya sangat strategis yang berada di dalam kampus X.

D.Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV SDN “X” Kecamatan “X” kota Bandung Tahun Akademik 2014/2015 dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.

E.Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 dikelas VI semester ganjil

Tahun pelajaran 2014/2015.

F. Instrumen Penelitian

Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah:

1. Instrumen Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamnya memuat lembar kerja peserta

(19)

29

Instrument pengumpulan data yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu tes dan non tes.

a. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah selesai menerima

pembelajaran dengan model kooperatif tipe team quiz.

b. Non tes yang terdiri dari :

1) Observasi, suatu teknik evaluasi yang menginventarisasikan data tentang sikap dan

kepribadian peserta didik dalam kegiata belajarnya dan untuk mendapatkan gambaran

yang berkaitan dengan aktifitas peserta didik, kerjasama peserta didik, kepemimpinan dan

sikap demokrasi.

2) Wawancara, suatu cara yang mengumpulkan data yang sering kita gunakan dalam hal

kita menginginkan mengorek suatu yang bila dengan cara angket atau cara lainnya belum

bisa terungkap atau belum jelas (Ruseffendi, 1988, hlm 109).

G.Prosedur Penelitian

Penelitian kelas ini direncanakan dalam dua siklus, dama menerapkan pembelajaran

pada setiap siklusnya dilakukan sesuai dengan kemajuan atau perubahan yang yelah dicapai

pada siklus sebelumnya, akan tetapi apabila setelah pelaksanaan dua siklus, ternyata tujuan

penelitian yang akan diteliti belum mencapai pada sasarannya maka akan dilanjutkan pada

siklus berikutnya prosedur untuk tiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan

Dalam perencanaan ini kegiatan yang akan dilakukan adalah:

a. Mensosialisasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz kepada guru kelas tempat

subyek penelitian belajar.

b. Membuat skenario pembelajaran yang berorientasi pada model kooperatif tipe Team Quiz.

c. Tahap pendahuluan

(20)

30

1) Guru menyajikan masalah dalam bentuk pertanyaan.

2) Menuliskan hipotesis sementara dari peserta didik dipapan tulis dan menghubungkan

masalah yang dikaji dengan kehidupan sehari-hari yang mereka alami.

3) Peserta didik dibagi LKPD

4) Peserta didik melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LKPD.

e. Tahapan penerapan

1) Peserta didik mempresentasikan didepan kelasdari hasil diskusi tersebut.

2) Guru membimbing peserta didik dalam penarikan kesimpulan dengan mengajukan

pertanyaan.

3) Guru memberikan penilaian kepada setiap kelompok yang menjalankan persepsi peserta

didik tentang konsep yang dipelajari.

4) Memberikan evaluasi yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.

2. Pelaksanaan tindakan

Siklus I, kegiatan yang dilakukan yaitu:

a. Peneliti (guru pelaksana PTK) melakukan tindakan pembelajran Siklus I. Guru (observes)

melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung.

b. Peneliti bersama-sama dengan guru (observer) menganalisis dan merefleksi pelaksanaan

dan hasil tindakan pembelajaran siklus I. Hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan

Siklus I ini menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana Siklus II

Siklus II, kegiatan yang dilakukan yaitu:

a. Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran Siklus II. Guru (observer) melakukan

observasi selama pembelajaran berlangsung.

b. Peneliti bersama-sama dengan guru (observer) menganalisis dan merefleksi pelaksanaan

dan hasil tindakan pembelajaran siklus II. Mengkaji hasil eksplorasi peserta didik,

melakukan wawancara dengan guru dan peserta didik secara purposif.

3. Observasi dan evaluasi

Pada tahap ini penelitian yang akan dibantu oleh mitra kerja (mitra penelitian) akan

melakukan proses observasi terhadap tahap tindakan yang telah dilakukan oleh guru dan

(21)

31

Pada akhir siklus dilakukan evaluasi belajar untuk memenuhi pemahaman atau penguasaan

peserta didik terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari secara individu.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir siklus.Pada tahap ini, peneliti bersama guru

pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan pada siklus I, sebagai acuan

dalam refleksi ini adalah hasil pbservasi dan evaluasi.Hasil refleksi ini gunakan sebagai dasar

untuk memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindaka pada siklus

II. Siklus II pada dasarnya pelaksanaannya hampir sama dengan siklus I, tetapi

pelaksanaannya berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Adapun kegiatan yang dilakukan

adalah:

a. Menganalisis tingkat penguasaan dan ketuntasan belajar peserta didik.

b. Menganalisis hasil observasi mengenai aktifitas peserta didik dan penelitian selama siklus

tindakan berlangsung.

c. Menganalisis sikap peserta didik terhadap materi pembelajaran yang telah dipelajarinya

dengan model kooperatif tipe Team Quiz.

d. Menganalisis wawancara tentang pendapat atau kesan peserta didik terhadap pembelajaran

dengan model kooperatif tipe Team Quiz.

5. Teknik Dan Pengumpulan Data

Pelaksanaan analisis data berlangsusng selama proses tindakan kelas dan setelah

diperoleh data dengan analisis data ini menghasilkan pemahaman tentang tindakan yang telah

dilaksanakan. Analisis data dilakukan setelah semua data dari lapangan terkumpul. Proses

analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang tersedia selama berlangsungnya

penelitian hingga akhir pelaksanaan tindakan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu

bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif diperoleh dari hasil evaluasi

setelah proses pembelajaran dan dari hasil pengerjaan LKPD, tugas-tugas dan tes selama

proses pembelajaran, sedangkan analisis data yang bersifat kuantitatif yaitu menelaah seluruh

(22)

32

c. Cara pengumpulan/pengambilan data

Pengambilan data hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode tes yang

diberikan setiap berakhirnya siklus. Untuk kepentingan ini, akan digunakan instrumen yang

berupa tes tertulis karena bentuk tes ini cocok mengukur atau menilai hasil dari suatu proses

belajar yang kompleks dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyusun

jawaban sesuai dengan jalan pikirannya sendiri.

Menghitung rata-rata kelas. Menghitung jumlah nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi

dengan jumlah siswa.

(Aqib, Z.,2008:40)

Keterangan x :nilai rata-rata

x: jumlah semua nilai siswa

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil belajar,

maka diperoleh kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut:

A.Kesimpulan

1. Perencanaan disuusn sesuai dengan tahapan mengkaji Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) untuk siklus I, dan Rencana Perbaikan Pembelajaran

untuk siklus II pada pembelajaran IPS.

Perencanaan pembelajaran pada penelitian ini mengalami perubahan pada

setiap siklusnya karena menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Team

Quiz, dimana dalam kegiatan pembelajarannya lebih menekankan pada

pembelajaran kerjasama secara berkelompok. Tahap–tahap pembelajaran pada

penerapan tipe Team Quiz adalah menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa,

menyajikan/menyampaikan informasi, mengorganisasikan siswa dalam

kelompok – kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar,

evaluasi dan memberikan penghargaan. Dalam perencanaan siklus I dan II

dinilai direncanakan dengan baik, untuk perencanaan siklus II mengalami

perubahan atas dasar hasil refleksi pada siklus I yaitu mengembangkan

indikator sesuai dengan tingkat perkembangan yang akan dicapai oleh siswa,

merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan anak

Sekolah Dasar.

2. Pada aktivitas perseta didik , adanya peningkatan hasil belajar IPS dan

Aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Team

Quiz berdasarkan hasil refleksi peneliti dan observer menunjukkan hasil bahwa

aktivitas siswa meningkat diantaranya siswa terlibat secara aktif, baik fisik,

mental, dalam mengikuti proses pembelajaran, meningkatkan kerjasama dalam

(24)

51

3. Pada hasil pembelajaran siswa harus mendapatkan KKM 75.Pada siklus I yang

mencapai KKM adalah 35% dan itu belum mencapai indikator keberhasilan

pembelajaran.Kemudian pada siklus II dapat dilihat peningkatan dimana

peserta didik yang mencapai KKM adalah 85% yang sudah mencapai indikator

dan tujuan pembelajaran.oleh karena itu terjadi peningkatan hasil belajar siswa

ketika diterapkan model pembelajaran tipe team Quiz.

Dari hasil siklus I dan siklus II pembelajaran yang telah dilakukan, model

pembelajaran tipe team Quiz ini cocok untuk diterapkan di dalam kelas. Selain

bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik dan peserta didik aktif dalam

pembelajaran berkelompok.

B.Rekomendasi

1. Bagi Guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan mengenai

pelaksanaan model pembelajaran Team Quiz dan juga penerapannya terhadap

aktifitas hasil belajar peserta didik.

2. Bagi Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman

yang lebih kepada peserta didik dan juga diikuti oleh meningkatkan keaktifan

belajar peserta didik sebagai unsur dasar untuk melanjutkan kejenjang

berikutnya.

3. Bagi Sekolah, diharpkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam

mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait dengan penerapan model-model

pembelajaran.

4. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif referensi untuk

mengembangkan penelitian model pembelajaran Team Quiz yang lebih lanjut

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Isjoni. (2010). Cooperatif Learning : Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta

Isjoni. (2014). Cooperatif Learning. Bandung: Alfabeta

Sardiman, A. (2011). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. (2012). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Supriyanto, Agus. (2009). Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Suprijono, Agus. (2011). Cooperatif Learning. Jakarta : Pustaka Belajar

Suprijono, Agus. (2012). Cooperatif Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Suryosurroto, B. (2009) Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Yamin. Martinis (2008). Strategi pembelajaran berbasis kompetensi. Jakarta Gaung Persada Press. quiz-team-kepada-siswa. tanggal akses : 3 Mei 2015, 16:10 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Buku yang menguraikan terkait bagaimana lahirnya anggota Parlemen yang aspiratif, dengan menggunakan kajian mulai dari mekanisme rekrutmen anggota Partai

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat serta kasih dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Transportasi Darat

Selain itu dapat juga dijelaskan bahwa kekalahan politik Islam itu disebabkan (1) partai-partai Islam yang mengusung ideologi agama tidak dapat menjabarkan dalam bentuk program

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu.

Rosihan Anwar dan Mochtar Lubis sebagai wartawan yang aktif mengikuti perkembangan politik Indonesia tahun 1950- 1965 memiliki sikap dan tindakan tersendiri dalam

P.T Digital Wireless Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan internet berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik untuk bagi pengguna jasa layanan

Pada dasarnya Bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, kebanyakan orang ( masyarakat umum ) masih

Demikianlah lembar persetujuan setelah penjelasan ini dibuat dengan sebenarnya dalam keadaan sadar tanpa adanya paksaan dari siapapun..