• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAI PESAWAT SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAI PESAWAT SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

MENGENAI PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Tria Khoirotinnisa

1003575

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAI PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Cikidang

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Tria Khoirotinnisa

1003575

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Tria Khoirotinnisa 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN IPA

MENGENAI PESAWAT SEDERHANA

Tria Khoirotinnisa 1003575

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Drs. Nana Djumhana M.Pd NIP. 195905081984031002

Pembimbing II

Ira Rengganis, S.Pd., M.Sn NIP. 198002142008122001

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan

(4)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan... 6

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 8

A. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA... 8

B. Karakteristik Anak Sekolah Dasar ... 13

C. Materi Pesawat Sederhana ... 15

D. Pemahaman Konsep ... 20

E. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Metode Penelitian... 31

(5)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Subjek Penelitian ... 33

D. Prosedur Penelitian... 33

E. Metode Pengumpulan Data ... 41

F. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ... 46

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 47

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

1. Siklus 1 ... 48

2. Siklus II ... 65

3. Siklus III ... 81

D. Pembahasan ... 95

1. Proses Pelaksanaan Pembelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana di Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing ... 95

2. Peningkatan Pemahaman Konsep Materi Pesawat Sederhana Setelah Diterapkan Model Inkuiri Terbimbing ... 98

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 104

A. Simpulan... 104

B. Rekomendasi ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 107

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 109

(6)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

2.1 Kategori dan Proses Kognitif Pemahaman ... 22

2.2 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ... 29

3.1 Sebaran Soal Pada Tiap Aspek Pemahaman ... 42

3.2 Penyekoran Hasil Tes ... 44

4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 53

4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 57

4.3 Hasil Tes Pemahaman Siklus I ... 60

4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 70

4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 73

4.6 Hasil Tes Pemahaman Siklus II ... 76

4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III ... 85

4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 88

(7)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.8 Alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring ...

3.1 Diagram Alur PTK Model Kemmis dan McTaggart ...

4.1 Grafik Hasil Tes Pemahaman Tiap Indikator Siklus I ...

4.2 Grafik Hasil Tes Pemahaman Tiap Indikator Pada Siklus 2 ...

4.3 Grafik Hasil Tes Pemahaman Tiap Indikator pada Siklus 3 ...

4.4 Grafik Perbandingan Rata-Rata Siswa Tiap Siklus ...

4.5 Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Tiap Siklus ...

(8)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

(9)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Pembelajaran

A1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 109

A2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 136

A3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III... 163

Lampiran B Instrumen Pengumpul Data B1 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru ... 186

B2 Lembar Observasi Kegiatan Kegiatan Belajar Siswa ... 198

Lampiran C Data Hasil Penelitian C1 Lembar Hasil Tes Akhir Siklus I ... 210

C2 Lembar Hasil Tes Akhir Siklus II ... 222

C3Lembar Hasil Tes Akhir Siklus III ... 234

C4 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I ... 252

C5 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II... 256

C6 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus III ... 260

C7 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus I ... 264

C8 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus II... 268

C9 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus III ... 272

C7 Perbandingan Tiap Indikator Pemahaman Konsep Pada Setiap Siklus... 276

Lampiran D Dokumentasi Penelitian D1 Foto-Foto Kegiatan Penelitian ... 278

Lampiran E Administrasi Penelitian E1 Surat Izin Penelitian ... 281

(10)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI PESAWAT SEDERHANA

Oleh Tria Khoirotinnisa

1003575

(11)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(12)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE APPLICATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING TO INCREASE CONCEPT UNDERSTANDING OF SIMPLE MACHINE IN SCIENCE

LEARNING

By

Tria Khoirotinnisa 1003575

This research is conducted based on the lack of students’ concept understanding towards simple machine. It is proved by the result of students’ learning which is low and below Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). The KKM for this Science subject is 65. There are only 5 students (17,24%) from 29 students who reach the KKM while the 24 students (82,76%) reach below the KKM. One of the reasons is teacher in learning process of science is the main role with conventional teaching which makes the students’ involvement limited so that they only receive what is given from the teacher instead of experiencing the learning by themselves. Regarding the background, researcher tries to apply a model which enables students to be active and gives direct experience which is inquiry model application to increase students’ understanding of simple machine concept. The purpose of this research is to collect data of students’ learning and increasing concept understanding by applying guided inquiry model in science learning about simple machine towards 29 students at five grade of SDN 1 Cikidang, Lembang. This research model adopts from model of PTK Kemmis and Mc Taggart which held in three cycles within every cycle consists of four stages which are planning, implementing, observing and doing reflection. The data is collected from observation sheet and written test at the end of every cycle. Recording to the data result, students’ concept understanding is increased, 58% of students completed at the first cycle, the second cycle becomes 85% and finally 100% with the average of all the students score are 59, 75 and 89. According to the research result, it is recommended to be developed more so that researcher will be able to deepen more about this application of guided inquiry model in order to increase learning quality. In addition, the guided inquiry model is recommended to be applied in science subject and other subjects as well for students to have direct experience so that their understanding will be better.

(13)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

(14)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang No.23 Tahun 2003 Pasal 3, dijelaskan bahwa

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu, peningkatan mutu

pendidikan dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi, serta penyempurnaan

dan peningkatan berbagai sarana dan prasarana pendidikan termasuk didalamnya

teknik dan strategi pembelajaran, sebagaimana yang tercantum dalam PP/RI No.

19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang bertujuan menjamin mutu

pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Salah satu upaya

yang dapat dilakukan untuk melaksanakan usaha tersebut adalah melalui

pembelajaran.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis. Di dalam kurikulum (Depdiknas, 2006) telah

ditegaskan bahwa pembelajaran IPA harus menekankan pada penguasaan

kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah. Proses IPA yang diharapkan

adalah yang dapat mengembangkan keterampilan proses, pemahaman konsep,

aplikasi konsep, sikap ilmiah siswa, serta mendasarkan kegiatan IPA pada isu-isu

yang berkembang di masyarakat. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta

prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan

(15)

2

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengalaman belajar siswa untuk mencapat tujuan pembelajaran IPA. Salah satu

tujuan dari proses belajar mengajar IPA adalah memahami atau memiliki

pemahaman tentang fakta dan keteraturan yang ada di alam. Proses belajar

merupakan jalan yang harus ditempuh oleh siswa untuk mengerti suatu hal yang

sebelumnya tidak diketahui atau diketahui tetapi belum menyeluruh. Karena

belajar adalah suatu kegiatan aktif dalam membangun makna atau pemahaman,

maka diharapkan dari proses pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman

siswa. IPA diperlukan oleh siswa sekolah Dasar karena IPA dapat memberikan

kontribusi untuk tercapainya sebagian dari tujuan pendidikan Sekolah Dasar.

Melalui pembelajaran dan pengembangan potensi diri pada pembelajaran IPA

siswa akan memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

diperlukan untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap fenomena dan

perubahan-perubahan di lingkungan sekitarnya sendiri.

Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami

alam sekitar secara ilmiah. Hal ini sesuai dengan kurikulum (Depdiknas, 2006)

yang menegaska bahwa pembelajaran IPA harus menekankan pada penguasaan

kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah/penemuan. Merujuk dari hal

tersebut, dapat ditarik benang merahnya bahwa IPA ini bukan hanya

pentransferan materi oleh guru melainkan siswa harus melakukan suatu proses

pembelajaran dimana siswa ikut menemukan konsep, fakta, dan prinsip-prinsip.

Hasil belajar siswa SD pada pelajaran IPA selama ini masih dirasakan

kurang begitu memuaskan oleh beberapa kalangan, baik siswa, orangtua siswa,

maupun kalangan pendidik. Hal ini diperkuat dari hasil observasi awal penelitian

di lapangan yang diketahui bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran lainnya

pun rendah. Hasil oservasi awal peneliti di SDN 1 Cikidang, didapatkan bahwa

pemahaman konsep siswa masih rendah hal tersebut bisa dilihat dari hasil belajar

siswa yang masih rendah/di bawah KKM. KKM untuk mata pelajaran IPA ini

yaitu 65. Dari 29 orang siswa hanya 5 orang siswa (17, 24%) yang mencapai nilai

(16)

3

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rendahnya hasil belajar siswa yang terjadi pada pembelajaran IPA ini

tidak mungkin terjadi tanpa penyebab-penyebab yang jelas. Setelah peneliti

melakukan observasi dan wawancara dengan guru kelas yang mengajar IPA di

kelas V, didapatkan data bahwa :

- Dalam proses pembelajaran IPA masih berpusat pada guru dengan

penggunaan pengajaran yang cenderung konvensional. Guru lebih

mendominasi kelas

- Pembelajaran IPA berlangsung satu arah hal ini menyebabkan siswa pasif,

tidak ada keberanian dari siswa untuk bertanya kepada guru.

- Guru hanya menyajikan pembelajaran secara verbal melalui kegiatan

ceramah, guru tidak menggunakan alat peraga atau media pembelajaran IPA

sekalipun di sekolah tersedia KIT IPA.

- Keterlibatan siswa sangat minim karena siswa hanya duduk, diam, dengar,

catat, dan hapal sehingga pembelajaran monoton dan membosankan yang

akhirnya membuat siswa sebagai penerima materi pelajaran dan siswa

cenderung menerima apa yang disampaikan guru, tidak menemukan hal-hal

baru yang ditemukan sendiri. Siswa tidak dilibatkan langsung dalam

konteks pembelajaran yang sesungguhnya, sehingga terjadi kemonotonan

dalam penyampaian materi.

Berdasarkan pemaparan di atas, penyebab utama dari rendahnya hasil

belajar siswa pada pembelajaran IPA ini yaitu bertumpu pada pengajaran guru

yang masih teacher centered, siswa tidak dilibatkan dalam menggali

penemuan-penemuannya sehingga pemahaman siswa menjadi rendah. Proses pembelajaran

haruslah berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan

mengalami bukan hanya sekedar tranfer pengetahuan dari guru ke siswa, sehingga

hasil pembelajaran diharapkan pemahaman siswa lebih baik dan pembelajaran

lebih bermakna bagi siswa.

Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran IPA di SD bukanlah hanya

memindahkan sebuah konsep atau materi ajar ke buku siswa, namun juga

(17)

4

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menemukan dan membuktikan suatu fakta, prinsip, atau konsep. Sedangkan peran

guru adalah sebagai fasilitator dan motivator yang memberikan bimbingan dan

arahan selama proses pembelajaran.

Maka dari itu untuk mengatasi permasalahan di atas, peneliti harus

merancang sebuah pembelajaran yang mengaktifkan siswa, memberikan

pengalaman belajar secara langsung. Setelah mengkaji beberapa alternatif

pemecahan masalah, peneliti memilih untuk menerapkan model pembelajaran

inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep.

Model inkuiri merupakan salahsatu model pembelajaran yang

menitikberatkan kepada aktivitas siswa dalam proses belajar. Dalam pengajaran

IPA, pengajaran melalui model seperti ini akan membawa dampak besar bagi

perkembangan mental positif siswa, sebab melalui pengajaran ini siswa

mempunyai kesempatan yang luas untuk mencari dan menemukan sendiri apa

yang dibutuhkannya terutama dalam pembelajaran yang bersifat abstrak.

Sehubungan dengan itu Sund (Hamalik, 2004) mengatakan bahwa penemuan

terjadi apabila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya

untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Seorang siswa harus

menggunakan segenap kemampuannya, dan bertindak sebagai seorang ilmuwan

(scientist) yang melakukan eksperimen dan mampu melakukan proses mental

berinkuiri yang digambarkan dengan tahapan-tahapan yang dilalui.

Salahsatu model pembelajaran yang mengarah pada keingintahuan siswa

dan meningkatkan motivasi siswa untuk mengetahui sesuatu yang dihadapkan

pada mereka adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Dalam inkuiri

terbimbing, guru mempunyai peranan lebih aktif dalam menetapkan permasalahan

dan tahap-tahap pemecahannya. Inkuiri terbimbing ini cocok untuk diterapkan

bagi siswa yang belum pernah melakukan inkuri. Dengan inkuiri ini siswa berlatih

menjadi ilmuwan yang dikontrol guru.

(18)

5

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Negeri 1 Cikidang Kabupaten Bandung Barat Kota Lembang Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014)”

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas,

secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah Bagaimanakah penerapan

model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA untuk

meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas V di SDN 1 Cikidang

mengenai pesawat sederhana.

Dari rumusan umum tersebut dijabarkan ke dalam rumusan masalah yang

lebih khusus yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi pesawat sederhana untuk

meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas V SDN 1 Cikidang ?

2. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep siswa kelas V SDN 1

Cikidang pada materi pesawat sederhana dengan menerapkan model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan umum penelitian

ini adalah untuk mendapatkan deskripsi penerapaan model pembelajaran

inkuiri terbimbing pada materi pesawat sederhana kelas V di SDN 1 Cikidang.

Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri

Terbimbing pada materi pesawat sederhana untuk meningkatkan

pemahaman konsep siswa kelas V SDN 1 Cikidang.

2. Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas V SDN 1 Cikidang pada

materi pesawat sederhana dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri

(19)

6

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. MANFAAT PENELITIAN

Dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat

memberikan manfaat yang baik terutama bagi guru dan bagi siswa. Adapun

beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa

a. Mengembangkan cara belajar siswa aktif

b. Meningkatkan daya ingat tentang konsep yang ditemukan sendiri oleh

siswa melalui pengamatan yang dilakukan siswa.

2. Bagi guru

Memberikan informasi dan wawasan mengenai cara membelajarkan materi

pesawat sederhana dengan menerapkan model Inkuiri Terbimbing agar kualitas

serta kinerja guru dalam mengajar dapat meningkat

3. Bagi Peneliti Lain

a. Memahami secara langsung kegiatan pembelajaran di sekolah dan hasil

belajar siswa secara metode inkuiri terbimbing

b. Memberikan alternatif pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar

4. Bagi sekolah

Sebagai masukan dalam rangkan mengefektifkan pembinaan dan

pengelolaan serta pemanfaatan sumber belajar dalam pelaksanaan pendidikan.

Selain itu penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah

itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran dan sebagai tolak ukur

peningkatkan kualitas sekolah.

(20)

7

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing akan meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas V SDN 1 Cikidang pada pembelajaran IPA materi

pesawat sederhana”

F. DEFINISI OPERASIONAL

1. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Inkuiri terbimbing didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh untuk

mendapatkan informasi atau untuk memecahkan suatu permasalahan. Inkuiri

terbimbing ini merupakan model pembelajaran dimana siswa dapat menggali

potensi diri dalam merumuskan, memecahkan, menganalisa, serta menyimpulkan

permasalahan yang dihadapkan pada mereka melalui data yang diperoleh melalui

pembelajaran di bawah bimbingan dan pengawasan guru. Langkah-langkah dalam

pembelajarannya adalah sebagai berikut, tahap penyajian masalah siswa

dihadapkan pada suatu masalah, tahap kedua mengumpulkan dan verifikasi data,

tahap ketiga eksperimen, tahap ke empat mengorganisasi data dan tahap kelima

menganalisis hasil.

2. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep didefinisikan sebagai kemampuan yang berupa

penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana tidak hanya sekedar mengetahui

(mengingat sejumlah konsep), tetapi mampu mengungkapnya kembali dalam

bentuk yang lebih mudah dimengerti dapat memberikan interpretasi dan mampu

mengaplikasikannya serta mengaitkan dengan berbagai fenomena kehidupan

sehari-hari. Indikator pemahaman konsep yang akan diteliti dalam penelitian ini

meliputi menjelaskan, mencontohkan, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan.

(21)

8

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pesawat sederhana merupakan alat-alat yang susunannya sederhana yang

memiliki prinsip memudahkan pekerjaan manusia. Materi pesawat sederhana

yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu mengenai pengungkit/tuas, bidang

(22)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk

memperoleh data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut

dengan Classroom Action Reserch.

Penelitian tindakan kelas adalah upaya guru sebagai pengelola pendidikan

dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui refleksi

dari kegiatan-kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan penelitian

tindakan kelas ini, guru dapat melihat dan menilai diri sendiri secara kritis

terhadap apa yang telah dikerjakan di dalam kelasnya. Metode penelitian ini

dirasa sangat cocok untuk peneliti yang sekaligus berperan sebagai guru, karena

agar senantiasa guru dapat meningkatkan pembelajarannya dalam rangka

meningkatkan profesionalisme guru.

Ciri khas dari PTK yaitu dengan adanya siklus-siklus. Dalam tiap siklus

terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap merencanakan (planning), tahap

melakukan tindakan (acting), tahap mengamati (observing) dan tahap

merefleksikannya (reflecting).

Pada penelitian ini, model PTK yang digunakan yaitu model yang

dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart. Model ini menekankan pada siklus

atau putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi. Model ini juga dikenal dengan model spiral, diagram alur siklus. Siklus

(23)

32

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Diagram Alur PTK Model Kemmis dan McTaggart

Alur penelitaian yang dilaksanakan dalam penelitian ini dalah tiga siklus,

dimana dalam setiap siklus terdiri dari satu tindakan. Dalam pelaksanaannya,

peneliti melakukan langkah-langkah sesuai prosedur dalam PTK. Prosedur

pertama yaitu membuat rencana kegiatan, termasuk didalamnya pembuatan

instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Setelah perencanaan

dilakukan dengan maksimal maka prosedur kedua yaitu pelaksanaan tindakan.

Tindakan ini dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Bersamaan

dengan dilaksanakannya tindakan, dilakukan pula prosedur yang ketiga yaitu

(24)

33

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observer. Peran observer disini sangat penting, karena observer harus mengamati

keseluruhan proses pelaksanaan tindakan. Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti

kemudian melakukan prosedur yang keempat yaitu melakukan refleksi atas

tindakan yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya

dilakukan perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan

berikutnya harus diperbaiki agar kesalahan yang sama tidak terulang pada siklus

berikutnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan

secara optimal.

Penelitian ini berlangsung selama lima bulan, mulai dari Februari

sampai Juni 2014. Kegiatan yang peneliti lakukan selama lima bulan yaitu

identifikasi masalah, penyusunan dan revisi proposal penelitian,

pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan penelitian.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Cikidang yang

berjumlah 34 orang, terdiri dari 15 orang laki-laki dan 19 orang perempuan.

Namun karena 2 orang tidak mengikuti pembelajaran di siklus dua dan 5 orang

tidak mengikuti pembelajaran di siklus tiga, maka subjek penelitian yang diambil

hanya 29 orang yang terdiri dari 11orang laki-laki dan 18 orang perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan di SdN 1 Cikidang ini bertujuan untuk

mengetahui pemahaman konsep siswa kelas V pada mata pelajaran IPA materi

Pesawat Sederhana. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2011:97) tahap

(25)

34

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

refleksi dalam setiap tindakan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan

tahap persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu

peneliti melakukan tahap tindakan penelitian.

a. Tahap Persiapan

1. Mengurus surat perizinan observasi dari pihak prodi

2. Permohonan izin penelitian kepada Kepala Sekolah SDN 1 Cikidang

3. Obsevasi

Peneliti melakukan pobservasi untuk mendapatkan gambaran awal

mengenai kondisi dan situasi SDN 1 Cikidang khusunya siswa kelas V

yang akan dijadikan subjek penelitian.

4. Identifikasi Masalah

Identifikasi ini dilakukan dengan cara melihat pembelajaran secara

langsung di kelas dan melakukan wawancara dengan guru.

b. Tahap Tindakan

Tahap tindakan pada penelitian ini terbagi menjadi beberapa siklus yaitu :

Siklus I

1) Perencanaan (Planning)

Sebelum melaksanakan tindakan penelitian, peneliti merencanakan

beberapa rencana tindakan penelitian yang meliputi :

a. Peneliti menganalisis kurikulum KTSP dan silabus IPA kelas V

b. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

c. Pembuatan Lembar Kerja Siswa

d. Menyiapkan sumber belajar

e. Membuat alat peraga atau media yang dibutuhkan dalam pembelajaran

f. Membuat format evaluasi

g. Membuat format observasi pembelajaran

(26)

35

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan rencana

yang dibuat sebelumnya, kegiatan dalam pelaksanaan tindakan ini meliputi :

1) Tahap Orientasi

Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Tahap merumuskan masalah

Pada tahap ini guru menyajikan masalah dengan menunjukkan

atau mendemonstrasikan suatu fenomena dan siswa memperhatikan

fenomena yang terjadi

3) Tahap merumuskan hipotesis

Pada tahap ini siswa secara berkelompok diberi kesempatan

untuk mendiskusikan masalah yang diberikan guru bersama

kelompoknya, kemudian siswa membuat suatu kesimpulan sementara

(hipotesis) dari permasalahan yang telah didiskusikan tadi.

4) Tahap Mengumpulkan Data dan Menguji Hipotesis

Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan eksperimen dengan

panduan LKS yang diberikan guru dan mengumpulkan data dari

kegiatan eksperimen. Pada tahap ini guru mengawasi dan

mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen.

5) Tahap Merumuskan kesimpulan

Pada tahap ini siswa mengorganisasikan data yang diperoleh

dari eksperimen, mengemukakan hasil yang diperoleh dari eksperimen

di depan kelas. Setelah semua kelompok mengemukakan hasil

eksperimennya di depan kelas, guru membimbing siswa untuk

menarik kesimpulan berdasarkan hipotesis yang sebelumnya diajukan

dan dari hasil percobaan dilakukan.

6) Memberi penguatan kegiatan yang telah dilakukan dan pelurusan

(27)

36

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7) Melakukan evaluasi dengan memberikan tes akhir siklus I kepada

setiap siswa untuk memperoleh data mengenai pemahaman konsep

pesawat sederhana

3) Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilakukan pada saat pembelaajran berlangsung, yang

bertujuan untuk mengetahui :

a. Situasi kegiatan pembelajaran yang terjadi di kelas

b. Kerjasama siswa dalam diskusi bersama kelompok

c. Sikap siswa saat melakukan eksperimen

d. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal individu

4) Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini peneliti melakukan analisis serta refleksi yang

mengacu pada hasil temuan pada saat pelaksanaan tindakan. Peneliti

melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran serta

menganalisis kekurangannya. Pada tahap ini pun dilakukan evaluasi

peningakatan pemahaman konsep siswa. Setelah dianalisis, peneliti

kemudian mempertimbangkan rencana dengan segala perbaikannya

sebagai tindak lanjut untuk siklus berikutnya.

Siklus II

1) Perencanaan (Planning)

Sebelum melaksanakan tindakan penelitian, peneliti merencanakan

beberapa rencana tindakan penelitian yang meliputi :

a. Peneliti menganalisis kurikulum KTSP dan silabus IPA kelas V

b. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya

c. Menyiapkan instrumen pembelajaran

(28)

37

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Menyiapkan sumber belajar

f. Membuat alat peraga atau media yang dibutuhkan dalam

pembelajaran

g. Menyusun tes akhir siklus

2) Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan rencana

yang dibuat sebelumnya, kegiatan dalam pelaksanaan tindakan ini

meliputi :

1. Tahap Orientasi

Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa untuk siap

belajar dan menyampaikan tujuan pembelajaran,

2. Tahap merumuskan masalah

Pada tahap ini guru menyajikan masalah dengan menunjukkan

atau mendemonstrasikan suatu fenomena dan siswa memperhatikan

fenomena yang terjadi

3. Tahap merumuskan hipotesis

Pada tahap ini siswa secara berkelompok diberi kesempatan

untuk mendiskusikan masalah yang diberikan guru bersama

kelompoknya, kemudian siswa membuat suatu kesimpulan sementara

(hipotesis) dari permasalahan yang telah didiskusikan tadi.

4. Tahap Mengumpulkan Data dan Menguji Hipotesis

Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan eksperimen dengan

panduan LKS yang diberikan guru dan mengumpulkan data dari

kegiatan eksperimen. Pada tahap ini guru mengawasi dan

mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen.

5. Tahap Merumuskan kesimpulan

Pada tahap ini siswa mengorganisasikan data yang diperoleh

(29)

38

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di depan kelas. Setelah semua kelompok mengemukakan hasil

eksperimennya di depan kelas, guru membimbing siswa untuk

menarik kesimpulan berdasarkan hipotesis yang sebelumnya diajukan

dan dari hasil percobaan dilakukan.

6. Memberi penguatan kegiatan yang telah dilakukan dan pelurusan

pemahaman siswa yang kurang tepat

7. Melakukan evaluasi dengan memberikan tes akhir siklus II kepada

setiap siswa untuk memperoleh data mengenai pemahaman konsep

pesawat sederhana

3) Pengamatan (Observation)

Seperti halnya pada siklus I, pengamatan pada siklus II ini

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan aktivitas

pembelajaran baik aktivitas guru ataupun aktivitaas siswa. Selain itu

untuk melihat peningkatan pemahaman konsep siswa.

4) Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini peneliti melakukan analisis serta refleksi yang

mengacu pada hasil temuan pada saat pelaksanaan tindakan. Peneliti

melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran serta

menganalisis kekurangannya. Pada tahap ini pun dilakukan evaluasi

peningakatan pemahaman konsep siswa. Setelah dianalisis, peneliti

kemudian mempertimbangkan rencana dengan segala perbaikannya

sebagai tindak lanjut untuk siklus berikutnya.

Siklus III

1) Perencanaan (Planning)

Sebelum melaksanakan tindakan penelitian, peneliti merencanakan

(30)

39

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Peneliti menganalisis kurikulum KTSP dan silabus IPA kelas V

b. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya

c. Menyiapkan instrumen pembelajaran

d. Menyiapkan alat pengumpul data

e. Menyiapkan sumber belajar

f. Membuat alat peraga atau media yang dibutuhkan dalam

pembelajaran

g. Menyusun tes akhir siklus

2) Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan rencana

yang dibuat sebelumnya, kegiatan dalam pelaksanaan tindakan ini

meliputi :

1) Tahap Orientasi

Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa untuk siap

belajar dan menyampaikan tujuan pembelajaran,

2) Tahap merumuskan masalah

Pada tahap ini guru menyajikan masalah dengan

menunjukkan atau mendemonstrasikan suatu fenomena dan siswa

memperhatikan fenomena yang terjadi

3) Tahap merumuskan hipotesis

Pada tahap ini siswa secara berkelompok diberi kesempatan

untuk mendiskusikan masalah yang diberikan guru bersama

kelompoknya, kemudian siswa membuat suatu kesimpulan

sementara (hipotesis) dari permasalahan yang telah didiskusikan

tadi.

4) Tahap Mengumpulkan Data dan Menguji Hipotesis

Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan eksperimen

(31)

40

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data dari kegiatan eksperimen. Pada tahap ini guru mengawasi

dan mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen.

5) Tahap Merumuskan kesimpulan

Pada tahap ini siswa mengorganisasikan data yang

diperoleh dari eksperimen, mengemukakan hasil yang diperoleh

dari eksperimen di depan kelas. Setelah semua kelompok

mengemukakan hasil eksperimennya di depan kelas, guru

membimbing siswa untuk menarik kesimpulan berdasarkan

hipotesis yang sebelumnya diajukan dan dari hasil percobaan

dilakukan.

6) Memberi penguatan kegiatan yang telah dilakukan dan pelurusan

pemahaman siswa yang kurang tepat.

7) Melakukan evaluasi dengan memberikan tes akhir siklus III

kepada setiap siswa untuk memperoleh data mengenai

pemahaman konsep pesawat sederhana.

3) Pengamatan (Observation)

Seperti halnya pada siklus I dan II, pengamatan pada siklus III ini

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan aktivitas

pembelajaran baik aktivitas guru ataupun aktivitaas siswa. Selain itu

untuk melihat peningkatan pemahaman konsep siswa.

4) Kesimpulan

Setelah semua proses selesai dilaksanakan sampai pada tahap

refleksi, maka selanjutnya dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada

hasil penelitian dan pembahasann. Dari kesimpulan ini dapat diketahui

sejauh mana peningkatan baik proses maupun pemahaman konsep

(32)

41

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tahap Kegiatan Akhir

Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengevaluasi peningkatan

kemampuan akhir, yaitu pemahaman konsep. Analisis peningkatan ini

dengan melihat hasil tes (post tes).

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpul data yang dilakukan selama penelitian ini

berpedoman pada beberapa instrumen. Ada dua jenis instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen

pengumpul data. Instrumen pembelajaran merupakan perangkat yang menjadi

penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran, sedangkan instrumen

pengumpul data adalah perangkat yang digunakan untuk memperoleh data

dan informasi yang diperlukan dalam penelitian.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama

pembelajaran berlangsung. Instrumen pembelajaran yang digunnakan dalam

penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

Lembar Kerja Siswa (LKS).

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan pedoman metode dan langkah-langkah yang akan

dilaksanakan dalam setiap kali pertemuan di kelas. Di dalamnya

termuat program yang terperinci sehingga tujuan yang diinginkan

untuk menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran sudah

terumuskan dengan jelas. Peneliti melakukan daur siklus dengan

merencanakan tiga siklus. Penyusunan RPP disesuaikan dengan

penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

(33)

42

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LKS diberikan kepada siswa sebagai tugas kelompok. LKS dibuat

berdasarkan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing agar

siswa bisa dengan mudah memahami materi pesawat sederhana.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah tentanf pembelajaran

pesawat sederhana dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme.

Untuk memperoleh data tersebut secara objektif, diperlukan instrumen

yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan terefleksi dengan baik.

Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk pengumpulan data pada

penelitian ini yaitu sebagai berikut.

a. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan panduan bagi observer dalam

melakukan pengamatan terhadap jalannya kegiatan penelitian. Lembar

Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru

dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Instrumen Tes

Tes ini dilaksanakan setiap akhir siklus. Tes digunakan untuk

mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam pembelajaran

pesawat sederhana dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri

terbimbing (instrumen tes terlampir).

Tes ini mengacu pada empat aspek pemahaman yang akan

diukur, yaitu menjelaskan, memberi contoh, mengklasifikasikan, dan

menyimpulkan. Instrumen tes ini berupa soal pilihan ganda dan soal

uraian. Untuk soal pilihan ganda berjumlah 10 soal, dan soal uraian

berjumlah 5 soal. Keempat aspek pemahaman di atas disebar dalam 15

soal tersebut. Sebaran soal dalam setiap aspek dapat terlihat pada tabel

berikut.

Tabel 3.1

(34)

43

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indikator Nomor Soal

Mengklasifikasikan 5,6,7 3

Menyimpulkan 8,9,10 4,5

F. Teknik Analisis Data

Data-data yang diperoleh setelah melaksanakan penelitian, dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis agar mendapatkan

kesimpulan yang utuh dan menyeluruh. Ada dua jenis data yang diperoleh

dari penelitian ini, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi guru dan

siswa. Secara singkat tahap analisis data melalui tiga tahap, yaitu reduksi

data, paparan data, dan penyimpulan data. Reduksi data dengan

memilah-milah data mana saja yang sekiranya bermanfaat dan data mana saja yang

diabaikan, sehingga data yang terkumpul dapat memberikan informasi

yang bermakna. Paparan data bisa ditampilkan dalam bentuk narasi, grafis,

tabel, dan matriks yang berfungsi untuk menunjukkan informasi tentang

suatu hal berkaitan dengan variabel yang satu dengan yang lain.

Penyimpulan data, yaitu proses menarik intisari atas sajian data dalam

bentuk pernyataan yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian

yang luas.

2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari tes pemahaman konsep mengenai

pesawat sederhana dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri

terbimbing yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Data analisis

(35)

44

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pengolahan Lembar Tes Akhir Siklus

Data yang diperoleh dari hasil tes kemudian diolah melalui

penyekoran, menilai setiap siswa dengan menghitung nilai rata-rata

kemampuan siswa untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep

siswa dalam pembelajaran IPA materi pesawat sederhana dengan

menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

1) Penyekoran Hasil Tes

Tabel 3.2

Penyekoran hasil tes

Aspek Pemahaman Nomor

Soal PG Menurut Depdiknas (dalam Sasmito:2010) adapun kriteria ideal

ketuntasan belajar setiap indikator, KD, SK dan mata pelajaran yang

telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara

0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator

adalahh 75%.

(36)

45

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan

atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. (Sudjana , 2009, hlm

109). Rata-rata hitung dapat dihitung dengan menggunakan rumus

:

=

Ket: = nilai rata − rata

Σ� = jumlah semua nilai siswa

Σ� = jumlah siswa

3) Ketuntasan Belajar

1. Ketuntasan belajar individual

Ketuntasan belajara secara individual mengacu pada

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan

untuk kelas V SDN 1 Cikidang, yaitu 65. Siswa dikatakan

mencapai ketuntasan belajar bila sudah mencapai nilai KKM.

2. Ketuntasan belajar klasikal

Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat

ditentukan dengan rumus:

Purwanto (dalam Iswanto, 2012, hlm.32)

Keterangan:

TB : ketuntasan belajar

: jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari

atau sama dengan 65

: banyak siswa

(37)

46

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

(38)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mulai dari perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan pembelajaran, refleksi

pembelajaran, analisis data, serta pembahasan hasil penelitian mengenai

penerapan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA

materi pesawat sederhana, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan dan

rekomendasi yang terkait dengan penelitian ini.

A. Simpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep

siswa pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana di kelas V SDN 1

Cikidang dapat meningkat dengan menerapkan model inkuiri terbimbing.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang

diperoleh sebagai berikut:

1. Secara umum proses pembelajaran materi pesawat sederhana dengan

menerapkan model inkuiri terbimbing berjalan dengan baik. Langkah

pembelajaran dengan menggunakan inkuiri terbimbing ini yaitu tahap

orientasi yaitu siswa dikondisikan untuk siap belajar, tahap kedua

merumuskan masalah, tahap ketiga merumuskan hipotesis, tahap ke empat

mengumpulkan data dan menguji hipotesis dan tahap kelima merumuskan

kesimpulan. Pada siklus I aktivitas guru masih ada yang perlu diperbaiki

seperti pengelolaan kelas dan kurangnya manegement waktu sehingga tahap

mengorganisasi data dimana semua perwakilan kelompok mengemukakan

hasil percobaannya di depan kelas tidak terlaksana dengan baik, hanya ada

dua kelompok yang mengemukakan hasil percobaannya. Pada siklus II

tahapan inkuiri terlaksana dengan baik dan pengelolaan kelas sudah

terlaksana dengan baik, begitupun pada siklus III aktivitas guru berjalan

(39)

105

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semakin baik. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan masih

ada beberapa siswa yang menghambat proses pembelajaran, seperti

mengobrol, bercanda, dan bermain-main di dalam kelas. Pada siklus II siswa

sudah mulai kondusif dan bisa diarahkan. Siswa mulai aktif dalam

pembelajaran dan terlihat antusias mengikuti pembelajaran. Pada siklus III

siswa lebih kondusif dan lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa sudah

terbiasa dengan penerapan model pembelajaran inkuiri ini.

2. Pemahaman konsep siswa mengalami peneingkatan setelah mendapatkan

pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri terbimbing. Hal ini dapat

terlihat dari rata-rata kelas dan ketuntasan belajar tes pemahaman konsep dari

siklus I sampai siklus III. Hasil rata-rata kelas pada siklus I sebesar 59 dengan

ketuntasan belajar sebesar 58%, rata-rata kelas pada siklus II sebesar 75

dengan ketuntasan belajar sebesar 85%, dan rata-rata kelas pada siklus III

sebesar 89 dengan ketuntasan belajar 100%. Aspek pemahaman konsep yang

dinilai pada penelitian ini yaitu menjelaskan, memberi contoh,

mengklasifikasikan, dan menyimpulkan. Penerapan model inkuiri terbimbing

ini banyak memberikan pengalaman langsung pada siswa sehingga

mempermudah pemahaman konsep siswa.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa rekomendasi yang

diberikan sebagai berikut.

1. Bagi guru SD, penerapan model inkuiri terbimbing bisa dijadikan model

alternatif dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi

pesawat sederhana. Dengan menerapkan model inkuiri terbimbing, guru dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa menjadi student center selain itu model

inkuiri terbimbing ini dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Karena

dengan menerapkan model ini siswa mengalami sendiri, mencari tahu sendiri

(40)

106

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

penerapan model inkuiri terbimbing ini agar dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran. Selain dapat diterapkan pada materi pesawat sederhan, itu

penelitian lain dapat mencoba menerapkan model inkuiri terbimbing ini pada

pembelajaran IPA dengan materi yang berbeda.

3. Bagi sekolah, kepala sekolah hendaknya secara rutin mengadakan kunjungan

kelas untuk melihat perkembangan guru dalam menyajikan pembelajaran di

kelas yang berpusat pada siswa, sehingga kelebihannya dapat dipertahankan

dan kekurangannya dapat diperbaiki dan ditindaklanjuti. Selain itu kepala

sekolah perlu memperhatikan sarana dan prasarana yang dapat menunjang

(41)

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian Suartu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (1999). Penelitian Tindakan Action Research. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosdakarya

Djamarah, S. B dan Aswan Z. (2010) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Djufri, W. (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta

Hartono, R. (2013). Ragam Model Mengajar Yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta: DIVA Press

Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas 5. Jakarta : Erlangga

Hermita, N. (2008). Pembelajaran IPA Dengan Model Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Dasar. Tesis SPS UPI: Tidak Diterbitkan.

Nurhayati. (2010). Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana dan Keterampilan Proses Sains Siswa. Tesis SPS UPI: Tidak Diterbitkan.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rhizema, P.S. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: DIVA Press

(42)

108

Tria Khoirotinnisa, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenai Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, W. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sasmito, T. (2010). Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik. [Online]. Tersedia: teguhsasmitop1.wordpress.com/2010/05/penulisan_raport1.pdf

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sulistyanto, H dan Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Supardi dan Suhardjono. (2011). Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: ANDI Offset.

Tanireja, T, dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: ALFABETA

Trianto. (2011). Model Pembelajaran Terpadu: Konsepm Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara

UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press

Wartono. (2003). Strategi Belajar Mengajar Fisika. Bandung: JICA UNM

Widodo, A. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Jurnal Pada Jurusan Pendidikan Biologi. UPI: Tidak diterbitkan

Wiriaatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 3.2 Penyekoran hasil tes

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa SMP pada materi tekanan setelah diterapkannya pendekatan konstruktivisme dengan model

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, mengenai penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan proses

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan mind map dan kooperatif tipe TGT terhadap pemahaman konsep

dapat menyelesaikan proposal penelitian tindakan kelas dengan judul “ PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis inkuiri terbimbing dengan tujuan

Analisis hasil tindakan aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing pada siklus I pertemuan pertama dan kedua sudah memperoleh kategori baik

Pembuatan perencanaan pembelajaran dalam menanamkan konsep matematika pada materi yang akan diajarkan dengan menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing harus menggunakan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1 menganalisis perbedaan pemahaman konsep IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan yang