• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA."

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL,

MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP

PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

(Studi Pada KelompokSwadayaMasyarakat (KSM) Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Program PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan

Ujungberung Kota Bandung)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian darisyaratuntuk memperoleh gelar Magister Program SudiPendidikanLuarSekolah

oleh

Muhammad Irfan Hilmi

NIM.1302189

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2015

Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal, Motivasi Berprestasi Dan Kreativitas Terhadap Perilaku Produktif Anggota

(Studi Pada KelompokSwadayaMasyarakat (KSM) Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Program PNPM Mandiri Perkotaan Di Kecamatan

Ujungberung Kota Bandung)

Oleh

Muhammad Irfan Hilmi

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Program SudiPendidikanLuarSekolah

© Muhammad Irfan Hilmi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(4)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MUHAMMAD IRFAN HILMI, PengaruhKualitas Komunikasi Interpersonal, Motivasi BerprestasidanKreativitasTerhadapPerilaku

ProduktifAnggota(StudiPadaKelompokSwadayaMasyarakat(KSM)

BadanKeswadayaanMasyarakat (BKM) Program PNPM MandiriPerkotaan di KecamatanUjungberung Kota Bandung).

Penelitian ini ingin mengetahuipengaruhkualitas komunikasi interpersonal, motivasi berprestasi, dankreativitasterhadapperilaku produktif anggota KSM pada Badan Keswadayaan Masyarakat Program PNPM Mandiri Perkoataan Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat pengaruh yang signifikan antara: kualitas komunikasi interpersonal terhadap perilaku produktif, motivasi berprestasi terhadap perilaku produktif, kreativitas terhadap perilaku produktif, kualitas komunikasi interpersonal, motivasi berprestasi dan kreativitas secara bersama-sama terhadap perilaku produktif anggota KSM.

Kajianpustakadalampenelitianinidiantaranyamencakupkonsep perilaku produktif, konsepkualitas komunikasi interpersonal, konsepmotivasi berprestasi,konsepkreativitas, dankonseppemberdayaan masyarakat.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional yaitu untuk menentukan derajat pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Populasi penelitian adalah anggota KSM di BKM wilayah Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Teknik sampling menggunakan teknik cluster

sampling sehingga didapatkan sampelpenelitianinisebanyak 35 orang.

Berdasarkanhasilpenelitianditemukanbahwa; 1) pengaruhkualitas komunikasi interpersonalterhadapperilaku produktif Anggota KSMmenunjukkannilaipositifsebesar 0,505 yang termasukpadakategorihubungan yang cukupkuatdengankontribusipengaruhnyasebesar25,5%; 2) pengaruhmotivasi berprestasi terhadapperilaku produktif anggota KSMmenunjukkannilaipositifsebesar 0,397 yang termasukpadakategorihubungan yang rendahdengankontribusipengaruhnyasebesar15,8%; 3) pengaruhkreativitasterhadapperilaku produktif anggota KSM menunjukkannilaipositifsebesar 0,517 yang termasukpadakategorihubungan yang cukup kuatdengankontribusipengaruhnyasebesar26,7%; 4) pengaruhkualitas komunikasi interpersonal, motivasi berprestasidankreativitassecarasimultanterhadapperilaku produktif anggotamenunjukkannilaipositifsebesar 0,714 yang termasukpadakategorihubungansangatkuatdengankontribusipengaruhnyasebesar51%. Dari hasil penelitian ini menunjukan kualitas komunikasi interpersonal, motivasi berprestasi dan kreativitas mempunyai kontribusi yang sangat kuat terhadap peningkatan perilaku produktif anggota KSM, sehingga empat hipotesis yang diajukan semuanya diterima. Namun demikian masih terdapat faktor-faktor determinan lain yang diasumsikan mempengaruhi perilaku produktif yang tidak diungkap pada penelitian ini, sehingga membuka peluang bagi peneliti lain yang akan mengungkapkannya.

(5)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

MUHAMMAD IRFAN HILMI, The Influence of The Interpersonal Communication Quality, Achievement Motivation and Creativity to Productive Behavior (Study On Self-help Groups (KSM) Community Self-Reliance Agency (BKM) PNPM MandiriPerkotaan Program in Ujungberung District of Bandung).

This study investigates the influence of the quality of interpersonal communication, achievement motivation, and creativity to productive behavior KSM members of the Community Self-Reliance Agency Program PNPM MandiriPerkotaan in Ujungberung District of Bandung. The hypothesis proposed is a significant difference between: the quality of interpersonal communication to productive behavior, achievement motivation to productive behavior, creativity to productive behavior, the quality of interpersonal communication, achievement motivation and creativity together to productive behavior members of KSM.

Literature review in this study include concepts such productive behavior, the concept of quality of interpersonal communication, the concept of achievement motivation, the concept of creativity, and the concept of community empowerment.

The method used is quantitative approach with a correlation method is to determine the degree of influence between independent variable (X) to the dependent variable (Y). The study population was a member of KSM in BKM Ujungberung District of Bandung. The sampling techniqueusingcluster samplingtechniqueto obtainsamples of this studyas many as35people. Based on theresults of the studyfoundthat; 1) influence the quality of interpersonal communication to productive behavior KSM members showed positive value of 0.505 are is included in the category of relationship that is strong enough to influence the contribution of 25.5%; 2) the influence of achievement motivation to productive behavior KSM members showed positive value of 0.397 are included in the category of low relation to influence the effect by 15.8%; 3) the influence of creativity to productive behavior KSM members showed positive value of 0.517 are included in the category of relationship that is strong enough to influence the contribution of 26.7%; 4) the influence of the quality of interpersonal communication, achievement motivation and creativity simultaneously to productive behavior of members showed positive value of 0.714 are included in the category of very strong relationships with the contribution of the effect of 51%. From the results of this study indicate the quality of interpersonal communication, achievement motivation and creativity has a very strong contribution to the increase of productive behavior KSM members, so that all four proposed hypothesis is accepted. However, there are many other factors that affect the productive behavior that is not revealed in this study, thus opening up opportunities for other researchers who will reveal it.

(6)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Daftar Lampiran xiii

BAB I PENDAHULUAN 1

1. Pengertian Perilaku Produktif 15

2. Ciri-ciri Individu Produktif 17

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Produktif 19

B. Konsep Komunikasi Interpersonal 20

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal 20 2. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Komunikasi

Interpersonal 21

3. Kualitas Komunikasi Interpersonal 22

C. Konsep Motivasi Berprestasi 26

1. Pengertian Motivasi 26

2. Teori Mengenai Motivasi 28

3. Pengertian Motivasi Berprestasi 32

4. Karakteristik Motivasi Berprestasi 36

D. Konsep Kreativitas 37

1. Pengertian Kreativitas 37

2. Kriteria Kreativitas 39

3. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas 42

4. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif 43

E. Konsep Pemberdayaan Masyarakat 44

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 44

(7)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. Karakteristik Pendekatan dalam Proses Pemberdayaan

Masyarakat 47

4. Ciri-ciri Masyarakat 48

F. Penelitian yang Relevan 50

G. Kerangka Berpikir Penelitian 52

H. Hipotesis Penelitian 55

BAB III METODE PENELITIAN 56

A. Desain Penelitian 56

B. Populasi dan Sampel Penelitian 57

C. Instrumen Penelitian 61

D. Pengembangan Instrumen Penelitian 64

E. Prosedur Penelitian 68

F. Analisis Data 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 81

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 81

1. Profil Wilayah Kecamatan Ujungberung 81 2. Profil Badan Keswadayaan Masyarakat

Se-Kecamatan Ujungberung Kota Bandung 83

B. Gambaran Umum Responden Penelitian 87

C. Deskripsi Pengujian Variabel Penelitian 89 1. Data Kualitas Komunikasi Interpersonal Anggota KSM 84 2. Data Motivasi Berprestasi Anggota KSM 93

3. Data Kreativitas Anggota KSM 97

4. Data Perilaku Produktif KSM 101

D. Deskripsi Hasil Penelitian 105

1. Analisis Pengaruh dan Besarnya Hubungan Fungsional Kualitas Komunikasi Interpersonal (X1) Terhadap Perilaku

ProduktifAnggota (Y) 105

2. Analisis Pengaruh dan Besarnya Hubungan Fungsional Motivasi Berprestasi (X2) Terhadap Perilaku Produktif

Anggota (Y) 110

3. Analisis Pengaruh dan Besarnya Hubungan Fungsional

Kreativitas (X3) Terhadap Perilaku Produktif Anggota (Y) 116 4. Analisis Pengaruh dan Besarnya Hubungan Fungsional

Kualitas Komunikasi Interpersonal, (X1) Motivasi

Berprestasi, (X2) dan Kreativitas (X3) Terhadap Perilaku

Produktif Anggota (Y) 121

E. Pembahasan Hasil Penelitian 125

1. Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal Terhadap

Perilaku Produktif Anggota KSM 125

2. Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Perilaku Produktif

Anggota KSM 130

3. Pengaruh Kreativitas Terhadap Perilaku Produktif

(8)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal, Motivasi Berprestasi, dan Kreativitas Terhadap Perilaku Produktif

Anggota KSM 137

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 143

A. Kesimpulan 143

B. Rekomendasi 144

DAFTAR PUSTAKA 148

(9)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul hal

Tabel3.1 Data Sebaran Populasi Penelitian ... 58

Tabel3.2 Pengambilan Sampel (Cluster Sampling) ... 60

Tabel3.3 Kisi-kisi instrumen penelitian ... 63

Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Korelasi ... 67

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 67

Tabel 3.6 Hasil Uji Normalitas Data ... 70

Tabel 3.7 Hasil Uji Linieritas variabel X1 terhadap Y ... 71

Tabel 3.8 Hasil Uji Linieritas variabel X2 terhadap Y ... 72

Tabel 3.9 Hasil Uji Linieritas variabel X3 terhadap Y ... 72

Tabel 3.10 Hasil Uji Multikolinieritas variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y ... 73

Tabel 3.11 Analisis Varians dalam Regresi sederhana ... 76

Tabel 3.12 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 80

Tabel4.1 Data Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 82

Tabel4.2 Data Pencaharian Pokok Penduduk wilayah Kecamatan Ujungberung ... 83

Tabel4.3 Data Anggota KSM se-Kecamatan Ujungberung ... 87

Tabel4.4 Identitas Sampel Penelitian ... 88

Tabel4.5 Crosstab Data Variabel Kualitas Komunikasi Interpersonal ... 90

Tabel 4.6 Nilai Mean, Standar Deviasi, Minimal dan maksimal Variabel X1 ... 91

Tabel 4.7 Perbandingan Nilai untuk masing-masing indikator Kualitas Komunikasi Interpersonal ... 92

Tabel4.8 Data Crosstab Variabel Motivasi Berprestasi ... 94

Tabel 4.9 Nilai Mean, Minimal, Maksimal, dan Satndar Deviasi Variabel X2 ... 95

Tabel 4.10 Perbandingan Nilai untuk Masing-masing indikator Motivasi Berprestasi ... 96

Tabel4.11 Data Crosstab Variabel Kreativitas ... 98

Tabel 4.12 Nilai Mean, Standar deviasi, Minimal dan Maksimal Varoabel X3 ... 99

Tabel 4.13 Perbandingan Nilai untuk masing-masing Indikator Kreativitas .... 100

Tabel4.14 Crosstab Data Variabel Kualitas Komunikasi Interpersonal ... 101

(10)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.16 Perbandingan indikator untuk masing-masing Indikator

Perilaku Produktif ... 103

Tabel4.17 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel X1 terhadap Y ... 105

Tabel 4.18 Analisis Varians untuk menguji Dependensi Variabel Y atas X1 ... 106

Tabel 4.19 Koefisien Determinasi Varibel X2 atas Y ... 107

Tabel 4.20 Uji Validasi Pengaruh X1 terhadap Y ... 110

Tabel4.21 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel X2 terhadap Y ... 110

Tabel 4.22 Analisis Varians untuk menguji Dependensi Variabel Y atas X2 ... 111

Tabel 4.23 Koefisien Determinasi Varoabel X2 atas Y ... 113

Tabel 4.24 Uji Validitas Pengaruh X2 terhadap Y ... 115

Tabel4.25 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel X3 terhadap Y ... 116

Tabel 4.26 Analisis Varians untuk menguji Dependensi Variabel Y atas X3 ... 117

Tabel 4.27 Koefisien Determinasi Variabel X3 atas Y ... 118

Tabel 4.28 Uji validasi Pengaruh X3 atas Y ... 120

Tabel4.29 Hasil Uji Regresi Berganda Variabel X1,X2 dan X3 terhadap Y ... 121

Tabel 4.30 Analisis Varians untuk menguji Dependensi variabel Y atas X1, X2, dan X3 ... 122

(11)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(12)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

No. Diagram Judul hal

Diagram4.1 Jenis Usaha yang ditekuni Responden Penelitian ... 89

Diagram4.2Perbandingan Indikator Kualitas Komunikasi Interpersonal ... 93

Diagram4.3Perbandingan indikator Motivasi Berprestasi ... 97

Diagram4.4Perbandingan Indikator Kreativitas... 101

Diagram4.5Perbandingan Indikator Perilaku Produktif ... 104

Diagram4.6Koefisiens Determinasi Indikator Kualitas Komunikasi Interpersonal ... 109

Diagram4.7Koefisien Determinasi Indikator Motivasi Berprestasi ... 114

(13)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

(14)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul hal

Lampiran 1Kisi-Kisi Penelitian... 153

Lampiran2Instrumen Penelitian ... 154

Lampiran3Data Statistik... 168

Lampiran4Stuktur Kepengurusan BKM Se-Kecamatan Ujungberung ... 176

Lampiran5Foto-Foto Kegiatan ... 180

Lampiran6SK Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tesis ... 183

Lampiran7Surat Izin Penelitian... 185

(15)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangPenelitian

Menghadapi era globalisasi, negara-negara di dunia dituntut untuk melakukanperubahankearah yang lebih baik untuk memajukan bangsa, tidak terkecuali Negara Indonesia. Berbagai program pembangunan yang dilakukan Indonesia senyatanya belum mampu meningkatkan kesejahteran masyarakat secara signifikan.Sejatinya amanat UUD 1945 asal 34 menyatakan bahwa negara menjamin kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya dan memberdayakan masyarakat sesuai dengan martabat kemanusiaan.Salah satu fenomena yang kasat mata adalah masalah kemiskinan sebagai tolak ukur pembangunan.Pada kontekstatakehidupanyangsesuaidenganharkatdanmartabatkemanusiaan

memerangikemiskinantidakhanyasekedarmembagiuangtanpakerjadanproduksi

(atau bagiwargamiskinyang

masihpontesialtetapihanyasekedarmengharapkanbantuan) tidak memilikidampakpertumbuhanekonomiapapun.

Data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat yang dirilis pada bulan Juli 2014 menunjukan bahwa persentasependuduk miskinyang tinggal di daerah perkotaanpada bulan September2014 terhadappendudukmiskinJawa Baratadalahsebesar60,25persen, lebih besar dibanding presentase penduduk miskin yang tinggaldi daerahpedesaanyaitu sebesar39,75persen. Sedangkangariskemiskinan di JawaBaratbulanMaret2014sebesarRp. 285.013,-ataumengalamipeningkatan sebesar 2,96 persendibandingkandengangaris

kemiskinanbulanSeptember

(16)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Data diatas menunjukan bahwa kondisi empirik baik dalam skala nasional dan regional Provinsi Jawa Barat masih banyak terungkap permasahan-permasalahan sosial yang bersentuhan dengan pengembangan kapasitas individu dalam upaya mencapai tujuan pembangunan nasional. Hakekat pembangunan nasional bertumpu pada pengembangan sumber daya manusia sebagai pelaku dalam pembangunan. Manusia sebagai pelaku pembangunan dituntut untuk memiliki kemampuan, keterampilan dan kecakapan dalam berbagai hal kegiatan, sehingga target-target yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal.

Berkaitan dengan hal tersebut, sumber daya manusia yang berkualitas, berkompeten, kreatif dan inovatif dan produktif sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan. Sumber daya manusia yang kreatif akan menghasilkan ide-ide baru dalam meningkatkan daya saingnya di era globalisasi. Selain itu, sumber daya manusia yang produktifmempunyai sikap mental yang selalu berpandangan jauh kedepan. Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas akan sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan global dan itu akan terwujud,salah satunya melalui pemberdayaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya.

Berbagai program pemberdayaan yang telah dilakukan oleh Pemerintah

salah satunya yaitu dengan Program

NasionalPemberdayaanMasyarakatMandiriPerkotaan(PNPM MandiriPerkotaan). Program ini merupakankelanjutandari ProgramPenanggulanganKemiskinan Perkotaan(P2KP)yang telahdilaksanakansejaktahun1999,sebagaisuatuupaya pemerintahmembangun perilaku produktif masyarakat kotauntuk mencapai

kemandiriandanpemerintah daerah

(17)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Salah satuagenda penting di tingkat masyarakat terkait pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaanadalah kegiatanpengembangankapasitasindvidu masyarakat dalam kelompok-kelompok,padatataranpelaksanaandi masyarakatkegiatanpengembangan

kapasitastersebutmeliputiprosessosialisasi,pelatihandan pelaksanaansiklus pemberdayaan. Dalamimplementasinya ketiga kegiatantersebut harus berjalan terusdanberkesinambungan karenayangdiharapkandaripemberdayaan adalah pembiasaanmasyarakatdalampembangunanyang partisipatifdan peranserta masyarakatdapatmenjadibudayadalamkehidupansehari-harinya.

Program PNPM Mandiri Perkotaan merupakan salah satu program yang berlandasakan pada pembangunan partisipatif.Pembangunan partisipatif merupakan pendekatan pembangunanyangsesuai denganhakikat otonomidaerah

yang meletakkanlandasanpembangunanyang

tumbuhberkembangdarimasyarakat,diselenggarakan secarasadardanmandiri oleh masyarakat dan hasilnya dinikmati oleh seluruh masyarakat (Sumaryadi,2005 hlm.87). Melalui program-program pembangunan partisipatif tersebut,diharapkan semuaelemenmasyarakat dapatsecarabersama-sama berpartisipasi dengan cara mencurahkan pemikiran dan sumber daya yang dimiliki guna memenuhikebutuhannyasendiri.

Pembangunan partisipatif erat kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat, dimana pada pembangunan partisipatif diperlukan upaya dan langkah-langkah untuk mempersiapkan masyarakat guna memperkuat kelembagaan masyarakat agar mereka mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian,dan kesejahteraandalamsuasanakeadilanyangberkelanjutanuntuk meningkatkan harkat dan martabatnya serta mampu melepaskan diri dari perangkapkemiskinandan keterbelakangan.Upayatersebutmerupakansalahsatu wujudnyatadari pemberdayaanmasyarakat (Sumaryadi,2005 hlm.111).

Pendapat Kindervatter (1979) hlm. 62) mengemukakan bahwa “People gaining an understanding of and control over social, economic, and/or political

(18)

kekuatan-Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kekuatan sosial, ekonomi dan atau politik yang mungkin diperankannya sehingga dapat memperbaiki kedudukannya (status) dan peranannya (role) dalam masyarakat.

Dalam makna ini, pemberdayaan merupakan upaya untuk meningkatkan potensi dan kemampuan manusia berkenaan dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk bereksistensi diri dan pada gilirannya dapat berpartisispasi serta memperbaiki kedudukannya dalam masyarakat. Faktor yang menentukan dalam proses pemberdayaan adalah pada tahap pengembangan kesadaran diri dan potensi diri yang dimiliki, sehingga dapat siap untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Langkah selanjutnya adalah menumbuhkan rasa percaya diri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Apabila rasa kesadaran sudah dimiliki maka langkah selanjutnya adalah menumbuhkan keyakinan dalam diri untuk tindakan, belajar dan keterampilan yang dibutuhkannya untuk kehidupannya. (Kindervatter, 1979, hlm. 62).

Data empirik di wilayah Provinsi Jawa Barat (JABAR) mengenai kontribusi penyelenggaraan Program PNPM Mandiri Perkotaan terhadap masalah sosial kemiskinan dikemukakan oleh Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan (Kadiskimrum)JABAR, Eddy M. Nasution bahwa:

Dalam rentan tahun 2008-2012 telah terjadi penurunan jumlah warga miskin di lokasi sasaran PNPM Perkotaan Provinsi Jabar sebesar 5%. Kadiskimrum Jabar Eddy M Nasution mengatakan data keberhasilan itu didukung data BPS Jabar yang menunjukan terjadinya penurunan 2,92%. "Penurunan ini merupakan hanya kontribusi dari program PNPM saja,". (Berita harian Online Bisnis.com, 29/07/2012, diakses pada tanggal 20 Januari 2015)

(19)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

pelaksanaannyatelah dimulaipada tahun2009dan masihberjalan sampaipenelitianini dilaksanakan.

Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan pada pada program PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan melalui pembentukan kelompok-kelompok kecil di masyarakat yang disebut dengan nama kelompok swadaya masyarakat (KSM). StrategiintervensiPNPM Mandiri Perkotaanuntuk mendorongterjadinyaproses transformasisosialdi

masyarakat,darikondisimasyarakatyangtidakberdayamenjadi berdaya,mandiridan padaakhirnyamenujumadani,dilakukanmelalui prosessaling belajar bukanhanya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan akan tetapi juga agarbisa berbaginilai-nilaipositif.Pengalamanmembuktikankelompokyangkuat adalah kelompok yang bisa menumbuhkan rasa saling percaya di antara anggota dengan didasari oleh keterbukaan, rasa saling menghargai, kesetaraan, keadilan, kejujurandannilai-nilaipositiflainnya.Dengandemikiankelompokini mempunyaifungsi sebagai media belajaruntukterjadinyaperubahansosial dalam membangunparadigma- paradigmabarudalampenanggulangankemiskinandan peningkatankesejahteraan masyarakat miskin, sertamengembangkan

danmempraktekkan nilai-nilai positifyang

menjadidasarpenumbuhanmodalsosial.(Juknis Pengembangan KSM, 2014, hlm. 2)

(20)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ikatankelompok,makaakanmenjadikekuatanbesaryangbisa digunakandalam memecahkanmasalah-masalahyangdihadapioleh masyarakat. (Juknis Pengembangan KSM, 2014, hlm. 4)

KelompokSwadayaMasyarakat (KSM)difokuskanuntuk

meningkatkankesejahteraanmasyarakatmiskin denganmengatasi berbagaipermasalahankemiskinanyangmenyangkutsaranadan prasaranadasar, pengembangansumberdayamanusiasertapengembanganekonomi.PosisiKSMdala

mPNPMMandiriPerkotaan adalah sebagaipelaku

langsungdalampelaksanaankegiatanpenanggulangan

kemiskinan.Anggotamasyarakatyang tergabungdalamKSM tidakhanyauntuk meningkatkanwawasantentangprinsipdannilaiPNPMMandiriPerkotaan,akantetap i juga menerapkannya dalamkehidupan sehari-hari.Melaluiinteraksi antara sesama anggota KSM, sangatmemungkinkan untuksaling mencerdaskan, sehingga tumbuh nilai-nilai baru,carapandang, caramenyelesaikan masalah

maupun caramemahami

realitasyangdapatmempengaruhipeningkatankualitashidup.Sepertidiketahuidi PNPMPerkotaanterdapattahapanpembelajaranpembangunan

masyarakat.Tahapantersebutterdiridarimasyarattidakberdaya, berdaya,mandiridan

menujumadani.Masyarakatberstatusmasyarakatberdayamempunyaiempat aspek pembelajaran,yaitu1) belajarmengubahcarapandang,2) membangunlembagayang dipercaya untukpenanggulangan kemiskinan, 3)menyusun program penanggulangan kemiskinan,4) melaksanakankegiatanTridaya.(Juknis Pengembangan KSM, 2014, hlm. 5)

(21)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kegiatan Kelompok bidang ekonomi bertujuan untuk membangun perilaku masyarakat agar lebih produktif melalui kegiataan-kegiatan yang berbasiskan

kelompok. Secara alamiah manusiaadalah

makhlukyangberhadapandengandiripribadinya dan denganlingkungansekitarnya. Antara manusia denganlingkungan sekitar terdapat relasitimbal balik yang amat

erat.Pada relasi timbal balikini menentukan

danditentukanhakikatkemanusiaan.Jadi,dapatdikatakanbahwa pribadi manusiahanyadapatberkembang apabila berada didalam kelompok sosial. Sebagaimakhluksosialmanusia selalumengadakaninteraksidengan manusia lainuntukmelakukanaktivitas-aktivitasdalamkehidupannya.

Kelompok swadaya masyarakatbukanlahsemata-matasebagai kelompokpeminjamatau yangberorientasipadakegiatanekonomi,atau kegiatan infrastrukturmelainkankelompokpemberdayaan.Dalamhal ini,bisadikatakanKSM merupakanwadahbagi tumbuhnyarasa percayadiri, semangatkemandirian,saling kepercayaansosial,rasakebersamaandanlain-lain.Darisisilain,KSM

dapatjugamenjadi salahsatuwadah pertukaran informasi, tukar pengalaman,peningkatanwawasan,pembahasanmasalahkemasyarakatan baik yang berhubungandengankesejahteraanmaupunberkaitandenganpengambilan keputusan/kebijakanpublik.

(22)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dimaksudkan untuk menumbuhkan kreativitas dalam mengembangkan usaha anggota kelompok, namun hanya beberapa anggota kelompok yang memproduksi sendiri barang/produk dari usaha yang mereka tekuni.

Memperhatikan fenomena diatas, perubahan-perubahanyang terjadididalamkelompokdipengaruhioleh aktivitasatautindakkomunikasiyang

berlangsung didalamkelompokitu sendiri,dimana

setiaptindakkomunikasidanperilakuanggotaakan

berpengaruhpadaperubahanpendapatdansikapyang padaakhirnyaakan membentukpartisipasi.Selainitu,didalamkelompoksetiapanggotaakanberintegrasida nbekerjasamadalamrangkamencapaitujuanbersama.

Denganadanyatujuan tersebut akan mengikat seluruh anggotakelompokmenjadi suatu kesatuan dan akan menyebabkan kelompok menjadifungsional,oleh karenaitu dapat dilihat arti pentingnyakajianterhadapefektivitas komunikasi interpesonalyang akanmenentukan perilakuanggota-anggota kelompok dalambertindak atau berpartisipasidalamkegiatan-kegiatan demitercapainya tujuan bersamayang merupakan tujuan kelompok. Tercapainyatujuan kelompok akan sangatditentukan oleh tindakan atau kegiatan-kegiatanyang dilakukan oleh kelompok yang

merupakan perwujudan dari perilaku

kelompoksebagaisuatukesatuandanperilakuanggota-anggota kelompok tersebut. Komunikasi interpersonalyang efektif,akan dapat memberikan peluang sebesar-besarnya kepadaanggota untukbekerjasama danberpartisipasidalam kegiatankelompok.Efektivitaskomunikasiinterpersonaldapattercapaiapabila

(23)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Berhubungan dengan perilaku produktif, perilaku produktif dalam penelitian ini mengacu pada pengertian dimana sesorang yang produktif selalu memiliki orientasi kepada mutu kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Menurut Gilmore dalam Sedarmayanti, 2004 hlm 69) perilaku produktif adalah

“kontribusi positif dari seseorang terhadap lingkungan diman ia berada. Dengan adanya tindakan yang konstruktif, imaginative, kreatif dari individu dalam suatu organisasi maka diharapkan produktivitas meningkat. Sikap mental produktif yang harus dimiliki seseorang adalah: (1) motivatif, (2) disiplin, (3) kreatif, (4) inovaif, (5) dinamis, (6) profesional, (7) proporsional dan (8) patriotis.

Pribadi yang produktif menggambarkan potensi, persepsi dan kreativitas yang senantiasa ingin menyumbangkan kemampuan agar bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Pada kelompok-kelompok ini masyarakat didampingi, dibina dan difasilitasi untuk dapat meningkatakan usahanya sehingga nantinya mampu meningkatkan status sosial ekonomi ke arah yang lebih baik. Sebagai upaya memupuk perilaku produktif dibutuhkan motivasi dan kreativitas dari individu tersebut agar berkeinginan dan mempunyai hasrat untuk maju merubah kehidupannya ke araha yang lebih baik. Motivasi ini merupakan motivasi berprestasi.

(24)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sasaran pemberdayaan pada program ekonomi PNPM Mandiri perkotaan mayoritas merupakanwarga miskin pelaku usahasektor informal. Pemberdayaan kelompok swadaya masyarakatpada program ekonomi diperkuat oleh pendapat Pramudyasmono (2011, hlm. 156) menyatakan bahwa

“Dari segi pendidikan, mayoritas pelaku usah sektor informal(pedagang kecil) berpendidikan sangat rendah yaitu hanya sampai tingkat SMP sehingga pengetahuan mereka terbatas yang membuat mereka tidak berdaya. Di samping itu, belum ada di antara mereka yang pernah memperoleh pelatihan terkait dengan bagaimana memberdayakan diri sendiri atau kelompok terutama pelatihan kewirausahaan atau manajemen usaha dan pendanaan yang terbatas.”

Pemanfaatan dana bergulir oleh masyarakat (pelaku usaha sektor informal) tidak hanya untuk keperluan konsumtif semata, namun masyarakat atau anggota kelompok pengguna (pelaku usaha sektor informal) harus dibelajarkan bagaimana untuk berperilaku produktif memanfaatkan dana tersebut. Dana tersebut merupakan stimulus bagi masyarakat terutama masyarakat miskin, dan selain pengguliran dana, anggota dibelajarkan bagaimana mengelola keuangan agar dana tersebut mampu memberi dampak positif bagi kehidupannya. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku produktifterutama motivasi dan kreativitas dalam memanfaatkan dana tersebut, diperlukan motivasidalam diri untuk mencapai suatu tujuan dan adanya usaha dari para pelaku usaha sektor informal untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dikenal dengan motivasi berprestasi.

Daripemaparan fenomena-fenomenatersebutdiatas,penulistertarikuntuk menelitiseberapa besarpencapaianprosespemberdayaanmasyarakat ditinjaudari komunikasi interpersonal anggota, motivasi berprestasi dan kreativitasanggota

Kelompok Sawadaya masyarakat.Penelitianini

(25)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu keberhasilanprogrampembangunan

fisik,lingkungandilihatdarikuantitasnya.Keluarandaripenelitianini diharapkan bisamenjadi bahanmasukanbagipengembangan kelompok swadaya masyarakat terhadap perilaku produktif dalam kerangkapemberdayaanmasyarakatyang lebih baik.

B. Rumusan Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Berdasarakan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya dan hasil studi pendahuluan, teridentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Anggota kelompok swadaya masyarakat (KSM) merupakan masyarakat yang telah mempunyai jenis usaha pada skala kecil (pelaku usaha sektor informal) namun kegiatan usaha yang dilakukan hanya sebatas untuk pemenuhan kebutuhan saja (subsisten).

b. Intensitas interaksi antar anggota KSM belum sepenuhnya terjalin, sebagian besar kelompok melakukankegiatan diskusi dalam kelompok masih dilakukan secara insidental yaitu ketika akan mengajukan dana pinjamn dan ketika akan melakukan angsuran dana pinjaman.

c. Masih rendahnya dinamika dan kohesivitas kelompok yang dibangun oleh anggota KSM yaitu belum munculnya inisiatif sendiri diantara anggota kelompok untuk melakukan kerjasama antar anggota, kelompok dan pihak lain untuk mengatasi kesulitan dan hambatan usaha dengan mayoritas kegiatan usaha yang dilakukaan oleh anggota kelompok masih secara individual.

d. Kreativitas yang dibangun belum optimal sesuai harapan yaitu kegiatan usaha yang dilakukan anggota KSM mayoritas merupakan pedagang kecil yang hanya menjajakan daganganya semata, hanya beberapa anggota/kelompok yang memproduksi sendiri barang/produk dari usaha yang mereka ditekuni.

(26)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

perilaku produktif anggota yang dilihat dari semakin besarnya nominal uang yang ditabungkan pada simpanan sukarela anggota yang awalnya Rp. 2000-3000/orang menjadi Rp.5000-10000/orang.

2. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang sudah dipaparkan diatas, agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh kualitas komunikasi interpersonal, motivasi berprestasi dan kreativitasterhadap perilaku produktifanggota (Studi pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Badan Keswadayaan Masyarakat Program PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung?”.

Untuk memperjelas lingkup penelitian, peneliti mencoba untuk menjabarkan rumusan diatas ke dalam beberapa pertanyaan penelitiandiantaranya:

a. Bagaimanapengaruh kualitas komunikasi interpersonalterhadap perilaku produktifanggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) program PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung?

b. Bagaimana pengaruh motivasi berprestasi anggota terhadap perilaku produktif anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) program PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung?

c. Bagaimana pengaruh kreativitasanggota terhadap perilaku produktif anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) program PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung?

d. Bagaimana pengaruh kualitas komunikasi interpersonal, motivasi berprestasi dan kreativitas anggota terhadap perilaku produktif anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) program PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung?

C. Tujuan Penelitian

(27)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Masyarakat (KSM) pada program PNPM Mandiri Perkotaan. Sedangkan secara khusus, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas komunikasi interpersonal terhadap perilaku produktif anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) program PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi berprestasi anggota terhadap perilaku produktif anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)program PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Ujungberung Kota

Bandung.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kreativitas anggota terhadap perilaku produktif anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) program PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas komunikasi interpersonal, motivasi berprsetasi dan kreativitas anggota terhadap perilaku produktif anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) program PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara konseptual hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelolaan program pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (anggota kelompok swadaya masyarakat) dan memperkaya serta menunjang keilmuan pendidikan nonformal dalam pemberdayaan masyarakat.

(28)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. Sebagai bahan kajian bagi pihak yang berminat untuk meneliti lebih lanjut terhadap aspek yang sama dengan kajian yang berbeda mengenai penyelenggaraan berbagai program pemberdayaan masyarakat.

4. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah wawasan dan cakrawala pandangan serta pengetahuan baik secara teoritis maupun praktis dalam upaya pengembangan kapasitas anggota kelompokmelalui penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat.

E.Struktur Organisasi Tesis

Sebagai upaya untuk memudahkan dalam pemahaman penelitian ini maka penulisan tesis ini disusun dengan struktur sebagai berikut:

BAB I, Pendahuluan, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.

BAB II, Kajian pustaka yang terdiri dari beberapa konsep yang berhubungan

dengan variabel dan permasalahan penelitian yang akan diteliti yakni mencakup konsep perilaku produktif, konsep komunikasi interpersonal. konsep motivasi berprestasi, konsep kreativitas dan konsep pemberdayaan masyarakat.

BAB III, Metode penelitian, yang meliputi desain penelitian, populasi dan

sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan analisis data.

BAB IV, Hasil penelitian dan pembahasan, yaitu penjabaran deskripsi hasil

penelitian dan pembahasan hasil penelitian berdasarkan konsep dan teori yang relevan.

BAB V, Kesimpulan dan rekomendasi, membahas kesimpulan dari hasil

(29)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Fokus penelitian ini untukmengungkapkan gejala-gejala, hubungan dan pengaruh antar variabel yang hasil analisisnya disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angkastatistik. Dengan demikian,penelitian ini menggunakan pendekata penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survai. Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui gambaran adanya keterkaitan hubungan antar variabel penelitian serta mengetahui kesesuaian antara teori dengan dunia empirik.Sesuai dengan pendapatnya Hadjar (1996, hlm. 3) bahwa “untuk menetapkan kesamaan dan keeratan hubungan memerlukan data kuantitatif.”Sedangkan jenis penelitian survai dipilih karena merujuk pada pendapat Creswell (2014, hlm. 18) bahwa penelitian survai berusaha memaparkan secara kuantitatif kecenderungan, sikap, atau opini dari suatu populasi tertentu dengan meneliti satu sampel dari populasi tersebut.

Banyak keunggulan metode survai yang dapat mendukung peneliti menggunakan metode ini. Keunggulan dari penelitian survai, yaitu: 1) Penelitian survai bersifat sebaguna (versatility), dapat digunakan untuk menghimpun data hampir dalam setiap bidang dan permasalahan.; 2) Penggunaan survai cukup efisien (efficiency) dapat menghimpun informasi yang dapat dipercaya dengan biaya yang relatif murah; 3) Survai menghimpun data tentang populasi yang cukup besar dari sampel yang relatif kecil; 4) Dapatdigunakanberbagaiteknikpengumpulan data sepertiangket, wawancara, danobservasi. (Masyhuri & Zainuddin, 2008, hlm 41)

(30)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dengan variasi dalam variabel lain”. Pendapat lainnya, menurut Sumanto (1990, hlm. 97) bahwa“Penelitian korelasional berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih dan seberapakah tingkat hubungannya (tingkat hubungan dinyatakan sebagai suatu koefisien korelasi)”.

Dengan studikorelasional ini, akan dapat mengungkapkan keterkaitan hubungan dan pengaruh antara variabel kualitas komunikasi interpersonal (X1), variabel motivasi berprestasi (X2), dan kreativitas anggota(X3) dengan variabel perilaku produktif(Y) anggota kelompok swadaya masyarakat Badan Keswadayaan Masyarakat se-Kecamatan Ujungberung Kota Bandung.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi.Elemen tersebut bisa berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi dan lain-lain. Dengan kata lain populasi adalah kumpulan dari sejumlah elemen, sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakter yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi (Sudjana, 2007, hlm. 84).

Sedangkan menurut Sugiyono (2014, hlm.80), populasiialah wilayah generalisasi yangterdiriatas:objek/subjekyangmempunyaikualitasdan karakteristiktertentu

yangditetapkanolehpenelitiuntukdipelajaridankemudianditariksimpulan.

Lokasi penelitianini berada pada wilayah kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Penelitian ini difokuskan pada lembaga swadaya masyarakat yaitu Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) se-Kecamatan Ujungberung meliputi lima BKM pada setiap kelurahan diantaranya 1) BKM kelurahan Pasir Endah; 2) BKM kelurahan Cigending; 3) BKM kelurahan Pasirjati; 4) BKM Kelurahan Pasanggarahan; 5) BKM Kelurahan Pasirwangi.

(31)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Adanya sasaran kajian pada penelitian yaitu mengenai pengaruh kualitas komunikasi interpersonal, motivasi berprestasi dan kreativitas terhadap perilaku produktif anggota KSM.

2. Kegiatan UPK BKM PNPM Mandiri Perkotaan yang masih aktif sekurang-kurangnya 1 tahun.

3. Tempat yang strategis untuk dijadikan penelitian, sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian.

4. Respon yang positif atas kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Koordinator BKM wilayah Ujungberung Kota Bandung.

Setelah peneliti melakukan studi pendahuluan, diperoleh informasi bahwa terdapat satu BKM di Kecamatan Ujunberung yang vakum kegiatannya dikarenakan sesuatu hal tidak dapat diungkapkan pada penelitian ini, atas dasar pertimbangan bahwa penelitian ini akan mengkaji kegiatan pada lembaga BKM yang aktif dan programnya berjalan terutama unit-unit pengelola keuangan/ekonomi (UPK), maka lokasi penelitian lembaga BKM yang diambil menjadi empat wilayah yaitu 1) BKM Kelurahan Pasir Endah; 2) BKM kelurahan Cigending; 3) BKM Kelurahan Pasanggarahan; 4) BKM Kelurahan Pasirwangi.

Dengan demikian, populasi penelitianini adalah semuaanggota kelompok swadaya masyarakat Badan Keswadayaan Masyarakat di empat kelurahan yang dijadikan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Berdasarkan studi pendahuluan peneliti, mengenai jumlah anggota KSM BKM di wilayah Kecamatan Ujungberung diketahui berjumlah 235 anggota yang terbagi dalam 38 kelompok swadaya masyarakat. Dengan demikian, populasi pada penelitian ini berjumlah sebanyak 235 orang. Berikut ini akan ditampilkan data sebaran populasi pada setiap kelurahan di wialayah kecamatan Ujungberung Kota Bandung:

Tabel 3.1

Data sebaran Populasi Penelitian

No Kelurahan Jumlah KSM Jumlah

Anggota KSM

(32)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 Cigending 13 97

3 Pasirwangi 6 34

4 Pasanggrahan 8 49

Jumlah 38 235

Sumber: Hasil olahan Peneliti, 2015

2. Sampel Penelitian

Sugiyono(2012, hlm. 120) mendefisinikan

“sampeladalahbagiandarijumlahdan karakteristikyang dimilikioleh populasitersebut.Sampelyangdiambildari

populasiharusrepresentative.SedangkanSugiarto (2001, hlm. 2) menjelaskansampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan prosedur tertentu sesuai kaidah ilmiah agar memenuhi unsur representatif sehingga dapat mewakili populasinya.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunnakan teknik cluster samplingyang dimaksudkan untuk membagi populasi pada kelompok-kelompok untuk memudahkan berdasarkan wilayah kelurahan yang dari kelompok tersebut akan diambil sampel secara acak dan proporsional. Hal ini merujuk pada pendapatSiregar (2012, hlm. 32) memberikan penjelasan bahwa

“Teknik inimembagi terlebih dahulu populasi atas kelompok berdasarkan area atau cluster, lalu kemudian beberapa cluster dipilih sebagai sampel, dari cluster tersebut bisa diambil seluruhnya atau sebagian saja untuk dijadikan sampel, anggota populasi disetiap cluster tidak perlu homogen”. Selain itu Babie (dalam Creswell, 2014, hlm.218)memberikan penjelasan bahwa:

“Prosedur sampling multi-tahap atau clustering sampling adalah prosedur sampling yang ideal ketika peneliti merasa tidak mungkin mengumpulkan daftar semua elemen yang membentuk populasi”.

(33)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pasir Endah, KSM Kelurahan Cigending, BKM Kelurahan Pasirwangi, BKM Kelurahan Pasanggrahan.

Syarat untuk memnuhi sampel besar statistik parametrik sebanyak ≥30 orang, dalam penelitian ini diambil sampel 15% dari jumlah populasi yang berjumlah 235 orang anggota cluster yang didapat sebanyak 35,25 dibulatkan menjadi 35 orang. Hal ini merujuk pada pendapat Arikunto (2006, hlm. 143) yang mengatakan “jika ukuran anggota populasi yang menjadi objek penelitian lebih dari 100, persentase pengambilan sampel berada pada rentang 15-25 % atau lebih dari ini”. Setelah menentukan jumlah sampel menggunakan teknik cluster sampling, maka selanjutnya pemilihan sampel menggunakan teknik random sampling. Untuk menentukan besar sampel setiap kelompok dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Nazir, 2000, hlm. 82.

Pengambilan sampel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

�= � ×

(Natsir, 2003, hlm. 351) Keterangan:

N = Besar Populasi

n = Sampel yang diambil dari keseluruhann sampel Ni = Besar sub populasi stratum ke-i

Lebih jelasnya teknik pengambilan sampel yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Pengambilan sampel (Cluster sampling) KSM

Kelurahan

Persen (%) Ni N n Jumlah

sampel

Pasir Endah 15 100 55 235 35 8,19 8 Cigending 15 100 97 235 35 14,5 15 Pasirwangi 15 100 34 235 35 5,06 5 Pasanggrahan 15 100 49 235 35 7,29 7

Jumlah Populasi 235 Jumlah Sampel 35

(34)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dari tabel diatas diketahui jumlah anggota KSM yang berada di wilayah kecamatan Ujungberung Kota Bandung adalah sebanyak 235 orang yang kemudian dilakukan penarikan sampel dengan mengambil sebagian dari jumlah anggota masing-masing secara acak (random),sebanyak 15% dari anggota populasi cluster, sehingga di dapatkan untuk KSM Kelurahan Pasir Endah diambil sebanyak 8 orang, KSM Kelurahan Cigending diambil sebanyak 15orang, KSM Kelurahan Pasirwangi diambil sebanyak 5 orang dan KSM Kelurahan Pasanggarahan diambil sebanyak 10 orang, sehingga jumlah sampelseluruhnya yaitu sebanyak 35 orang.

C. Instrumen Penelitian

Supaya diperoleh data dari variabel penelitian kualitas komunikasi interpersonal (X1), motivasi berprsetasi (X2), kreativitas anggota (X3), dan

perilaku produktif (Y)anggota KSMmaka disusunlah instrumen berupa angket, sebagai teknik utama dengan dibantu dengan teknik observasi. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden.Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan responden.

Sesuai dengan teknik yang digunakan tersebut, maka instrumen penelitian yang digunakan adalahangket dan pedoman observasi.Keunggulan teknik pengumpulan data kuisioner dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1) Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket; 2) Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak; 3) Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab; 4) Dengan angket responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.(Arikunto, 2002,hlm. 223 – 224)

(35)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

digunakan pada wilayah yang cukup luas dan angket dapat melakukan pengukuran bermacam-macam karakteristik seperti pemikiran, perasaan, sikap, kepercayaan, nilai, persepsi, kepribadian dan perilaku dari responden. (Sugiyono, 2014, hlm. 193). Berikut akan disajikan pemaparan mengenai alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Angket

Menurut Arikunto (2006, hlm. 151) “angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”. Jadi metode pengumpulan data dengan menggunakan angket adalah metode pengumpulan yang memberikan seperangkat pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden guna memperoleh informasi hal-hal yang ingin diketahui.

Penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini untuk mengungkap data tentang kualitas komunikasi interpersonal(X1), Motivasi Berprestasi (X2) dan Kreativitas (X3) digunakan model skala likert dengan jenis angkat tertutup.

Variabel kualitaskomunikasi interpersonal (X1), Motivasi Berprestasi (X2) Kreativitas (X3), dan Perilaku Produkif (Y) digunakan model Skala Likert. Penggunaan Skala Likert ini supaya responden dapat memberikan respon terhadap pernyataan dengan memberikan salah satu jawaban dari lima jawaban pada masing-masing pernyataan. Tiap-tiap responden dalam memberikan jawaban diasosiasikan dengan suatu nilai dan nilai individual ditentukan dengan menjumlah nilai masing-masing pernyataan.

Mengani jumlah butir pernytaan dalam angket, tidak ada patokan tertentu, hal ini merujuk pada pendapat Arikunto (2006, hlm. 131) memaparkan bahwa untuk menentukan jumlah pertanyaan angket, pertimbangannya adalah:

(36)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, angket yang disusun dalam penelitian berjumlahkan25 pernyataan mengenai kualitas komunikasi interpersonal,30 pernyataan tentang motivasi berprestasi,30 pernyataan tentang kreativitas dan 27 pernyataan mengenai perilaku produktif.Untuk nilai positif dimulai dari sangat setuju = 5, setuju = 4, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1. Sedangkan untuk statemen yang negative nilai itu akan terbalik yaitu sangat setuju = 1, setuju = 2, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 4 dan sangat tidak setuju = 5. (Sumanto, 1990, hlm. 66)

Dari uraian-uraian tersebut diatas maka untuk lebih jelasnya dapat dilihat kisi-kisi instrument penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator No. Item Jumlah

1. Kualitas

4. Berpandangan kemasa depan 5,10,13,21 4 5. Memperhitungkan keberhasilan 8,11,18,25 4 6. Menyelesaikan tugas dengan

baik

14,15,16,26 4 7. Memikirkan yang lebih baik 12,19,20,22 4 8. Meningkatkan pendapatan 27,28,30 3 3. Kreativitas

(X3)

Person

1. Menyampaikan gagasan 1,2,3,4,14 5 2. Melakukan tindakan 5,6,7,16,17, 5

Proses

3. Mengubah pola pikir 8,9,10,11,12 5 4. Memecahkan masalah 13,15,18,19,20 5

Produk

(37)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Press/Pendorong 5. Mempunyai kontribusi terhadap

lingkungan sekitar

10,17,18 3

6. Memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensi dirinya

11,15,22 3

7. Mampu mengatasi persoalan 13,20,26 3 8. Selalu mencari perbaikan 14,16,23 3 9. Selalu meningkatkan diri 12,24,25,27 4 Sumber: Hasil olahan Peneliti, 2015

Selanjutnya untuk mengetahui persentase kelompok responden menggunakan kriteria interpretasi skor sebagai berikut:

a. Angka 0% - 20% = Sangat Lemah b. Angka 21% - 40% = Lemah c. Angka 41% - 60% = Cukup d. Angka 61% - 80% = Kuat

e. Angka 81% - 100% = Sangat Kuat

Adapun rumus untuk memperoleh persentase skor kelompok responden dengan cara:

P = �

� × 100%

Sedangkan untuk penyusunan angketberdasarkan langkah-langkahsebagai berikut :

a. Menentukan variabel yang akan di teliti b. Menentukan sub variabel

c. Menentukan indikator d. Menentukan sub indikator

e. Menentukan pernyataan berdasarkan sub indikator yangditetapkan. (Akdon dan Riduwan, 2013, hlm. 86-88)

2. Observasi

(38)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

mengumpulkan data terkait dengan tingkat kualitas komunikasi interpersonal, motivasi berprestasi dankreativitas terutama tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki mengikuti kegiatan pembinaan usaha dan sejauh mana dalam penerapannyauntuk mendukung data hasil angket, serta tingkat kreativitas anggota kelompok dalam menciptakan berbagai gagasan-gagasan serta ide-ide baruyang dihasilkan, selain itu untuk mengetahui perilaku produktif yang telah mengikuti program pemberdayaaan KSM oleh BKM.

D. Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Uji validitas

Arikunto (2006, hlm. 136) menjelaskan bahwa, suatuinstrumen dikatakan valid apabiladapatmengungkap data variabel yang ditelitisecaratepat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi validitas suatu instrumen, maka alat ukur tersebut mengenai sasarannya, atau menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen dapat dikatan mempunyai validitas tinggi apabila instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan pengukuran tersebut.

Adapun untuk uji validitas instrumen peneliti menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Penggunaan rumus Korelasi Product Moment ini karena ingin menguji hipotesis asosiatif (hubungan) dua variabel atau lebih bila datanya berskala interval atau rasio.KorelasiProduct Moment dikembangkan oleh Karl Pearson. (Hasan, 1998, hlm. 231). Penggunaan rumus Korelas Product Moment dengan taraf signifikansi 0,05. Artinya, butir pernyataan signifikan jika koefisien korelasi pada uji signifikansi nilai t hitung lebih besar dati t tabel.

N = Jumlah subyek penelitian X = Skor tiap item

Y = Jumlah skor total

(39)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Y2 = Kuadrat skor total

XY = Hasil kali antara X dan Y(Arikunto, 2006, hlm. 160)

Menurut Sudjana (2007, hlm 377) jika rhitung> rtabel maka item dianggap

valid, dan sebaliknya apabila rhitung< rtabelmaka butir item tersebut dianggap tidak

valid.

Pada uji validitas dan reliabilitas, dikarenakan data angket penelitian meruapakn data skala ordinal, maka terlebih dahulu diubah ke skala interval. Salah satu metode konversi data yang sering digunakan oleh peneliti menggunakan MSI (Method of Successive Interval). (Sarwono, 2011, hlm. 77) Transformasi data ordinal menjadi interval dilakukan dilakukan dengan bantuan aplikasi M. Excelyaitu dengan program stat 97.xla. langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

a. Buka excel

b. Klik file stat97.xla ->klik enable macro c. Masukkan data yang akan diubah

d. Pilih Add In ->Statistics ->Successive Interval e. Pilih Yes

f. Pada saat kursor di Data Range, blok data yang ada sampai selesai g. Kemudian pindah ke Cell Output

h. Klik di kolom baru untuk membuat output i. Tekan Next

j. Pilih Select all

k. Isikan minimum value 1 dan maximum value 4 l. Tekan Next->Finish

Hasil dari transformasi data ordinal menjadi interval ini berguna untukmemenuhi sebagian dari syarat analisis statistik parametrik yang mana data setidaknya berskala interval.

Adapun hasil dari uji validitas instrumen yang telah dilakukan peneliti, yaitu:

(40)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

b. Pada variabel motivasi berprestasi, (X2) diketahui dari 32 item pernyataan terdapat 2 item pernyataan yang drop atau tidak valid, yaitu nomor 22 dan 32. Selanjutnya, peneliti menggugurkan ke-2 item pernyataan tersebut dikarenakan bukan merupakan pernyataan tunggal dari indikator variabel penelitian.

c. Pada variabel kreativitas (X3) dikatahui dari 35 item pernyataan terdapat 5 item pernyataan yang drop atau tidak valid, yaitu nomor 5, 15, 17, 19 dan 31. Selanjutnya, peneliti menggugurkan ke-5 item pernyataan tersebut dikarenakan bukan merupakan pernyataan tunggal dari indikator variabel penelitian.

d. Pada variabel perilaku produktif(Y) diketahui dari 28 item pernyataan terdapat 1 item pernyataan yang drop atau tidak valid, yaitu nomor 12. Selanjutnya, peneliti menggugurkan satu item pernyataan tersebut dikarenakan bukan merupakan pernyataan tunggal dari indikator variabel penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (2006, hlm. 170) memaparkan bahwa “reliabilitas mengandung pengertian sejauhmana instrumen penelitian dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data variabel yang diteliti.

Perhitungan reliabilitas yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Penggunaan rumus Cronbach Alphasejalan dengan pendapat Gozhali (2006, hlm. 49) yang menyatakan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60. Penggunaan rumus ini disesuaikan dengan teknik scoring yang dilakukan pada setiap item dalam instrumen. Rumus Cronbach Alpha yang dimaksud adalah:

 

  

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal b

2

= Jumlah varians butir t

2

= varians total(Arikunto, 2006, hlm. 191)

(41)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Klasifikasi Koefisien Korelasi

Koefesien Korelasi (r) Interpretasi

0,00 ≤ r < 0,20 Kecil 0,20 ≤ r < 0,40 Rendah 0,40 ≤ r < 0,60 Sedang/Cukup 0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi 0,80 ≤ r < 1,00 Sangat tinggi Sumber: Ruseffendi (1994, hlm. 141)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 2.0 maka diperoleh tingkat reliabilitas alat pengukuran penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

No Variabel Penelitian Nilai

Cronbach

2 Motivasi Berprestasi 0,9807 0,6 Reliabel

3 Kreativitas 0,9806 0,6 Reliabel

4 Perilaku Produktif 0,9488 0,6 Reliabel Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen kualitas komunikasi interpersonal adalah reliabel karena nilai cronbach alpha > koefisien korelasi (0,9615>0,05) dengan tingkat reliabilitas instrumen sangat tinggi. Instrumen motivasi berprestasi adalah reliabel karena nilai cronbach alpha > koefisien korelasi (0,9807>0,05) dengan tingkat reliabilitas instrumen sangat tinggi.Instrumen kreativitas adalah reliabel karena nilai cronbach alpha > koefisien korelasi (0,9806>0,05) dengan tingkat reliabilitas instrumen sangat tinggi. Selanjutnya Instrumen perilaku produktif adalah reliabel karena nilai cronbach alpha>koefisien korelasi (0,9488>0,05) dengan tingkat reliabilitas instrumen sangat tinggi.

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka item pernyataan yang dikatakan valid dan reliabel terdiri dari:

(42)

Muhammad Irfan Hilmi, 2015

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF ANGGOTA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu c. 30 item pernyataan untuk variabel kreativitas

d. 27 item pernyataan untuk variabel perilaku produktif

E. Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

Proses persiapan yang akan dilakukan pada penelitian ini antara lain: (a) merumuskan permsalahan yang akan diteliti oleh peneliti; (b) studi pustaka dan literatur yang berkaitan dengan penelitian; (c) mengurus izin penelitian untuk melakukan penelitian di tempat yang akan diteliti, (d) pengembangan instrument penelitian diantaranya pembuatan angket sebagai bahan untuk mengumpulkan data dari responden, (e) uji coba angket pada responden untuk menguji validitas dan realiblitas soal pada karakteristik responden yang sama yaitu dilakukan pada anggota PNPM Perkotaan Kelurahan Burangrang, Kecamtan Lengkong Kota Bandung. (f) studi pendahuluan dan permohonan izin kepada Kecamatan Ujungberung Kota Bandung, Kelurahan dan BKM wilayah Kecamatan Ujungberung yang akan sampel penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menyebarkan angket kepada responden yang dijadikan sampel di BKM Kelurahan wilayah Kecamatan Ujungberung yang telah ditentukan sebagai sampel penelitian. Setelah para responden yang dalam hal ini adalah anggota KSM menyelesaikan pengisian angket, maka angket yang sudah terisi tersebut dikumpulkan kembali oleh peneliti.

3. Pengolahan Data

Gambar

Tabel 3.1 Data sebaran Populasi Penelitian
Tabel  3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen
Tabel 3.6 Hasil Uji Normalitas Data
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari peinbahasan ini adalah ingin mengetahui sumber dan kandungan vitamin A yang terdapat pada rumput laut, ingin mengetahui manfaat vitamin A topikal untuk

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan macromedia flash dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa. Kata kunci: pemanfaatan

mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara mendalam sehingga dapat mendukung dan menambah pembuktian

[r]

[r]

[r]

dan perancangan Mixed-use untuk fasilitas berbisnis dan entertainment and lifestyle di Kota Medan yang mampu menjadi tipologi baru bagi area komersil di Kwala Bekala. Perancangan

Berdasarkan hasil tahapan aklimatisasi tersebut, maka masih diperlukan upaya dan penelitian lanjutan untuk mendapatkan komposisi media dan kondisi aklimatisasi yang