Oleh
Zubdatu Zahrati
1312 105 004
Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Penerapan Metode DMAIC di
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur
Pendahuluan
Latar Belakang Permasalahan
Tujuan
Manfaat
Batasan Masalah
Latar Belakang
Peta Kendali
Six Sigma
SPC
DMAIC
Efektifitas 2012
Permasalahan
Persentase produk yang berada pada spesifikasi di bulan Juli 2013 adalah 50% untuk variabel gas volume dan 22,09% untuk variabel brix. Nilai Cpc untuk variabel gas volume dan brix adalah 0,39 dan 0,26
Hasil yang diperoleh yaitu terdapat gap antara persentase efektifitas dengan
Define
Permasalahan
Apakah terjadi pergeseran proses pada bulan Juli dan
Agustus 2013?
Bagaimana kapabilitas proses dan berapa level sigma setelah six sigma diterapkan?
Berapa persentase efektifitas six sigma?
Tujuan
Mengetahui terjadi
pergeseran proses pada bulan Juli dan Agustus 2013 atau tidak
Menganalisa kapabilitas
proses dan menentukan level sigma
Menghitung persentase
Manfaat
Menambah pengetahuan penerapan metode
statistik dalam aplikasi di bidang
produksi
Bahan masukan kepada pihak QA untuk mengetahui
level sigma dan efektifitas
penerapan six sigma
Batasan Masalah
WHAT
• Produk Coca-Cola 1L
WHERE
• Line Produksi 4
• PT. CCBI Jawa Timur
WHEN
• Juli - September 2013
HOW
Tinjauan Pustaka
Normalitas Uji dan Uji Kruskal Wallis
Peta Kendali
Konsep Six Sigma
Proses Produksi Coca-Cola Kemasan PET
Uji Normalitas
Uji Kruskal Wallis
Peta Kendali
Peta Kendali I-MR
Peta kendali variabel yang digunakan jika jumlah observasi dari masing-masing subgrup
hanya satu (n=1) (Montgomery, 2005).
Keadaan ini mungkin disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu:
•Pemeriksaan kualitas sampel perlu waktu lama
•Proses produksi berlangsung lama
•Pemeriksaan kualitas sampel perlu biaya besar
•Pemeriksaan kualitas sampel dapat merusak objek
Diagram Sebab–Akibat (Diagram Ishikawa)
Suatu grafik yang menggambarkan hubungan antara masalah atau akibat dengan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya (4M+1L) (Montgomery, 2005).
Jika terjadi masalah, cari akar permasalahan, telusuri dengan diagram sebab akibat
kendali luar batas berada di karena gagal dikatakan Produk
Lingkungan Metode Material
Mesin Manusia
Kapabilitas Proses
Kapabilitas proses atau kemampuan proses menyatakan layak atau tidaknya suatu proses jika dibandingkan dengan spesifikasi yang ditetapkan (Montgomery, 2009).
Konsep Six Sigma
Konsep Six Sigma
Suatu metode pengendalian dan peningkatan kualitas yang diterapkan oleh perusahaan Motorola sejak tahun 1986, yang merupakan terobosan baru dalam bidang manajemen kualitas.
DMAIC merupakan proses peningkatan terus menerus menuju target six sigma (Gaspersz, 2007)
Fase-fase dalam DMAIC
o Tahap Pendefinisian (Define) o Tahap Pengukuran (Measure) o Tahap Analisis (Analyze) o Tahap Perbaikan (Improve) o Tahap Pengawasan (Control)
Spec Limit Percent DPMO
± 1 SIGMA 30,23 697700
± 2 SIGMA 69,13 308700
± 3 SIGMA 93,32 66810
± 4 SIGMA 99,379 6210
± 5 SIGMA 99,9767 233
± 6 SIGMA 99,99966 3,4
Proses Produksi Coca-Cola Kemasan PET
Preform
Blow Mould
Filler
Capper PET bottle
Filling Height Detector
Date Code
Warmer
Pemeriksaan kualitas sampel gas
volume dan brix
Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Metodologi Penelitian
Tahap Define
Perumusan masalah di bulan Juli 2013
Terdapat perbedaan antara hasil persentase efektifitas di bulan Juli 2013 dengan persentase efektifitas yang ditetapkan
Mengetahui pergeseran proses pada bulan Juli 2013 dengan Agustus 2013
Menghitung indeks kapabilitas proses dan level sigma
Menghitung hasil persentase
Tahap Measure
Gas Volume
• Gas volume merupakan kadar karbondioksida (CO2) yang terkandung dalam minuman.
Standar gas volume untuk produk coca-cola 1L pada line produksi 4 adalah 4,50 ± 0,25.
Gas volume diukur dengan
menggunakan alat yang bernama shaker. Pengukuran ini dilakukan dengan cara mengukur gas yang ada di dalam larutan. Setelah itu, nilai tekanan tersebut
dikombinasikan dengan
Derajat Kemanisan (Brix)
• Brix merupakan derajat kemanisan yang terkandung dalam suatu produk (beverage).
Brix untuk produk coca-cola 1L mempunyai standar spesifikasi 10,37 dengan toleransi sebesar ± 0,15. Setiap jenis soft drink yang diproduksi memiliki komposisi gula dan air tertentu. Penentuan jumlah air dan gula tersebut ditentukan berdasarkan derajat kemanisan minuman. Brix
diukur dengan menggunakan
Identifikasi Variabel
Tahap Measure
Cara Pengambilan Sampel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data gas volume dan derajat kemanisan (brix).
Pengambilan sampel dilakukan oleh Departemen Quality Assurance (QA) setiap 30 menit pada saat finish beverage setelah proses date code dan sebelum proses warmer .
Pengumpulan sampel data produksi dimulai dari bulan Juli sampai September 2013. Lama produksi pada bulan Juli 2013 mulai tanggal 01 Juli pukul 17.30 WIB sampai 03 Juli 2013 pukul 7.41 WIB.
Sehingga sampel yang diambil bulan Juli 2013 adalah sebanyak 86 sampel produk. Lama produksi bulan Agustus 2013 hanya berlangsung pada tanggal 03 Agustus 2013 pukul 00.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Sehingga sampel yang diambil bulan Agustus 2013 adalah sebanyak 26 sampel produk.
Lama produksi pada bulan September 2013 juga hanya berlangsung dalam satu hari dari pukul 14.30 WIB sampai 21.10 WIB. Sehingga sampel yang diambil bulan September 2013 adalah sebanyak 14 sampel produk. Jika terjadi masalah pada saat proses produksi maka pengambilan sampel dilakukan kurang dari 30 menit. Jadi, banyak data yang
Tahap Analyze
Untuk
mengetahui adanya
pergeseran proses antara bulan Juli 2013 dengan Agustus 2013 atau tidak
Mengetahui indeks kapabilitas proses dan level sigma
• Menggambarkan kondisi proses
• Mengidentifikasi faktor penyebab
• Menggambarkan kembali peta kendali baru
Melakukan
analisa hasil penerapan
metode six sigma dengan
menghitung persentase efektifitas
Tahap Improve
Dilakukan pada akhir produksi coca- cola 1L di bulan Agustus 2013
Tahap ini telah dilakukan oleh perusahaan
Tahap Control
Dilakukan pada bulan
September 2013
Dapat diketahui peningkatan atau penurunan persentase efektifitas pada variabel gas volume dan brix
setelah dilakukan tahap improve
Diagram Alir (Flow Chart)
Mulai
Perumusan Masalah
Penetapan Tujuan Identifikasi Variabel
Pengumpulan Data
Apakah terkendali
Tidak Terkendali
Mencari root causes dengan diagram ishikawa
Perbaikan Proses Menghitung Indeks Kapabilitas
dan level sigma
Kesimpulan dan Saran Ya
Perhitungan Persentase Efektifitas
Analisis Data dan Pembahasan
Tahap Analyze Tahap Improve
Tahap Control
Tahap Analyze
Hasil uji kenormalan data per bulan
Bulan Variabel N Rata-rata StDev P_value
Juli
Gas Volume
86 4,554 0,01319 0,010
Brix 86 10,36 0,03448 0,010
Agustus
Gas Volume
26 4,534 0,04726 0,010
Brix 26 10,38 0,05493 0,010
September
Gas Volume
14 4,534 0,02409 0,010
Brix 14 10,39 0,01437 0,010
Tahap Analyze
Pengujian pergeseran proses bulan Juli 2013 dengan Agustus 2013
Uji Kruskal Wallis
Tahap Analyze
Baseline Juli 2013
82 73 64 55 46 37 28 19 10 1 4.55
4.50
4.45
Subgrup ke-
Individual Value _
X=4.554 UCL=4.57 LCL=4.537
82 73 64 55 46 37 28 19 10 1 0.100 0.075 0.050 0.025 0.000
Subgrup ke-
Moving Range
__MR=0.0062 UCL=0.0204
LCL=0
1 1
1 1
1
82 73 64 55 46 37 28 19 10 1 10.50 10.45 10.40 10.35 10.30
Subgrup ke-
Individual Value
_X=10.363 UCL=10.404
LCL=10.323
82 73 64 55 46 37 28 19 10 1 0.12 0.09 0.06 0.03 0.00
Subgrup ke-
Moving Range
__MR=0.0152 UCL=0.0497
LCL=0
1 11 1 1 1
1
1 1
1 1 11 1 1 1 1
1 1
1
1 1
1 1
1
Tahap Analyze
Diagram Sebab Akibat
Tahap Analyze
Hasil Kapabilitas Proses
Bulan Juli 2013 Agustus 2013
Variabel Gas Volume Brix Gas Volume Brix
Cpc 0,39 0,26 0,0046 0,11
DPMO 58140 372093 76923 653846
Level Sigma 3,08 sigma 3,28 sigma 2,93 sigma 1,12 sigma
Tahap Analyze
Persentase Efektifitas
Bulan Juli 2013 Agustus 2013
Variabel Gas Volume Brix Gas Volume Brix
Target 4,55 10,36 4,53 10,36
Persentase sampel produk yang
berada di target
50% 22,09% 34,62% 15,38%
Kesimpulan Tidak Efektif Tidak Efektif Tidak Efektif Tidak Efektif
Tahap Improve
Perbaikan dilakukan setiap
kali selesai proses produksi
Diagram ishikawa
Maintenance mesin, setting
mesin, part mesin
14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 10.425 10.410 10.395 10.380
Subgrup ke-
Individual Value
_X=10.387 UCL=10.406
LCL=10.369
14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0.020 0.015 0.010 0.005 0.000
Subgrup ke-
Moving Range
__MR=0.00692 UCL=0.023
LCL=0
1 1
14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 4.600 4.575 4.550 4.525 4.500
Subgrup ke-
Individual Value
_X=4.534 UCL=4.583
LCL=4.485
14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0.08 0.06 0.04 0.02 0.00
Subgrup ke-
Moving Range
__MR=0.0185 UCL=0.060
LCL=0
1
1
Tahap Control
Evaluasi Kondisi Proses September
2013
Tahap Control
Hasil Kapabilitas Proses
Bulan Agustus 2013 September 2013
Variabel Gas Volume Brix Gas Volume Brix
Cpc 0,0046 0,11 0,465 0,399
DPMO 76923 653846 71429 142857
Level Sigma 2,93 sigma 1,12 sigma 2,97 sigma 2,57 sigma
Tahap Control
Persentase Efektifitas
Bulan Agustus 2013 September 2013
Variabel Gas Volume Brix Gas Volume Brix
Target 4,53 10,36 4,52 10,38
Persentase sampel produk yang
berada di target
34,62% 15,38% 42,86% 42,86%
Kesimpulan Tidak Efektif Tidak Efektif Tidak Efektif Tidak Efektif
Kesimpulan
• Data tidak mengikuti distribusi normal dan tidak ada pergeseran proses antara bulan Juli 2013 dengan Agustus 2013 untuk variabel gas volume dan brix
1
• Hasil tahap analisis pada bulan Agustus 2013 belum terkendali secara statistik
• Setting mesin sangat berpengaruh terhadap hasil analisis.
• Hasil tahap control di bulan September 2013 bahwa proses belum terkendali secara statistik dengan nilai level sigma 2,97 sigma untuk volume gas dan 2,57 sigma untuk brix
• Nilai Cpc yang diperoleh juga kurang dari 1 yang berarti bahwa proses belum kapabel.
2
• Hasil dari persentase efektifitas six sigma pada variabel kualitas gas volume dan brix adalah proses produksi tidak efektif.
3
Saran
Pengawasan terhadap setting mesin Hasil analisis sangat berpengaruh
Daftar Pustaka
Daniel, W. W. 1989. Statistik Nonparametrik Terapan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gaspersz, V. 2007. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hidayat. 1986. Teori Efektivitas Dalam Kinerja Karyawan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Hidayat, A.R. 2011. Analisis Masalah Kualitas Produk Air Mineral pada Perusahaan Air Minum Menggunakan Metode Six Sigma. Matematika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Montgomery, D. C. 2001. Design and Analysis of Experiments 5th Edition. John Wiley & Sons, Inc: New York.
__________________. 2005. Introduction to Statistical Quality Control. 5th. Ed. New York : John Wiley and Sons, Inc.
__________________. 2009. Introduction to Statistical Quality Control. 6th. Ed. New York : John Wiley and Sons, Inc.
Romanika, R. 2002. Aplikasi Six Sigma pada Peningkatan Kualitas Produksi Teak Flouring T&G CV. Tri Makmur Sentosa. Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Sari, H. K. 2013. Analisis Peningkatan Kualitas Kinerja Unit Kebersihan di Jurusan Statistika ITS Menggunakan Metode Six Sigma. Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Suhartono, E. O. 2012. Pengontrolan Kualitas pada Proses Pengemasan Semen (Packaging) PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, di Tuban Berbasis Metode Six Sigma. Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Zandieh, S., Tabatabaei, S.A.N., Ghandehary, M. 2012. Evaluation of Overall Equipment Effectiveness in a Continuous Process Production System of Condensate Stabilization Plant in Assalooyeh. Journal
End Of Presentation
Oleh
Zubdatu Zahrati
1312 105 004
Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Penerapan Metode DMAIC di
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur