EVALUASI PEMANFAATAN DAN KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAH UIN SYARIF HIDAYATULLAH
BERDASARKAN ANALISIS SITIRAN ARTIKEL KARYA ILMIAH PADA JURNAL AL-TURAS TAHUN 2017 – 2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
FARIH FARUK MUFASIR NIM. 1113025100061
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Nama : Farih Faruk Mufasir NIM : 11130251000061
Judul Skripsi : Evaluasi Pemanfaatan dan Ketersediaan Koleksi Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Berdasarkan Analisis Sitiran Artikel Karya Ilmiah Pada Jurnal Al-Turas Tahun 2017 – 2019
Ujian Skripsi : 30 Juni 2020
Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 30 Juni 2020 Tanda Tangan Tanggal 1. Ketua Sidang : Siti Maryam, S.Ag. S.S, M.Hum
NIP. 19700705 199803 2 002 ………... ………..
2. Sekretaris Sidang : Amir Fadilah, M.Si
NIP. 19710530 199903 1 003 ………... ………..
3. Pembimbing : Fahma Rianti, M.Hum
NIDN. 2018108003 ………... ………..
4. Penguji I : Pungki Purnomo, MLIS
NIP. 19641215 199903 1 005 ………... ………..
5. Penguji II : Fadhilatul Hamdani, M.Hum
NIDN. 2029038405 ………... ………..
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Farih Faruk Mufasir NIM : 1113025100061 Jurusan : Ilmu Perpustakaan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi berjudul “Evaluasi Pemanfaatan dan Ketersediaan Koleksi Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Berdasarkan Analisis Sitiran Artikel Karya Ilmiah Pada Jurnal Al-Turas Tahun 2017 – 2019”
adalah benar karya sendiri. Merupakan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis saya sendiri. Dan bukan merupakan replikasi, saduran, atau plagiat dari hasil karya atau penelitian orang lain. Jika di kemudian hari, terbukti skripsi ini adalah replikasi, saduran, jiplakan atau plagiat dari hasil karya atau penelitian orang lain, saya bersedia untuk melakukan proses penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru. Dan, kelulusan serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 30 Juni 2020
FARIH FARUK MUFASIR
i
ABSTRAK
Farih Faruk Mufasir (NIM. 1113025100061). Evaluasi Pemanfaatan dan Ketersediaan Koleksi Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Berdasarkan Analisis Sitiran Artikel Karya Ilmiah Pada Jurnal Al-Turas Tahun 2017 – 2019. Di bawah bimbingan Fahma Rianti, M.Hum (NIDN.
2018108003). Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui karakteristik literatur yang disitir dalam artikel karya ilmiah jurnal Al-Turas tahun 2017-2019 (2) untuk mengetahui ketersedian koleksi yang disitir pada artikel karya ilmiah Jurnal Al-Turas tahun 2017 – 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis sitiran terhadap daftar pustaka dari artikel karya ilmiah jurnal Al-Turas tahun 2017 – 2019.
Penelitian ini menggunakan populasi secara keseluruhan yang berjumlah 67 artikel karya ilmiah jurnal Al-Turas pada tahun 2017 – 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dari 67 artikel diperoleh 1.566 sitiran dengan rata-rata 23,37 sitiran, (a) Buku merupakan jenis literatur yang paling banyak disitir dengan frekuensi 1.339 sitiran (78%), (b) Judul buku yang paling banyak disitir pada artikel karya ilmiah Jurnal Al-Turas tahun 2017 – 2019 adalah Linguistik Umum, (c) Pengarang yang banyak disitir adalah Abdul Chaer dengan frekuensi 50 sitiran (31,06%), (d) Bahasa literatur yang disitir sebagian besar menggunakan bahasa Indonesia dengan frekuensi 892 sitiran (56,96%), (e) Paro hidup literatur yang disitir pada artikel adalah 10 tahun. (2) Ketersedian koleksi berdasarkan judul buku yang sering disitir adalah 54 judul buku tersedia.
Kata Kunci: Perpustakaan Perguruan Tinggi, Evaluasi Koleksi, Pemanfaatan Koleksi, Ketersediaan Koleksi Analisis Sitiran, Pengembangan Koleksi
.
ii
ABSTRACT
Farih Faruk Mufasir (NIM. 1113025100061). Evaluation of Utilization and Availability of FAH UIN Library Collection Syarif Hidayatullah Based on Analysis of Citation of Scientific Work Articles in Al-Turas Journal 2017 - 2019. Under the guidance of Fahma Rianti, M.Hum (NIDN. 2018108003).
Library Studies Program of the Adab and Humanities Faculty of Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
This study aims: (1) To find out the characteristics of the literature cited in the scientific work articles of the Al-Turas journal in 2017-2019 (2) to determine the availability of the collection cited in the scientific work articles of the Al-Turas Journal in 2017 - 2019. The research methods used are used is descriptive research with a quantitative approach. This study uses a citation analysis method of bibliography from scientific articles of the Al-Turas journal in 2017 - 2019. This study uses an overall population of 67 scientific papers of the Al-Turas journal in 2017 - 2019. The results showed that (1 ) from 67 articles obtained 1,566 citations with an average of 23.37 citations, (a) Books are the most cited literature type with a frequency of 1,339 citations (78%), (b) Title of books most cited in articles of scientific journals Al-Turas in 2017 - 2019 is General Linguistics, (c) The most cited author is Abdul Chaer with a frequency of 50 citations (31.06%), (d) Literary languages cited mostly use Indonesian with a frequency of 892 citations (56 , 96%), (e) The half-life of the literature cited in the article is 10 years. (2) Availability of collections based on the titles of books that are often cited are 54 titles available..
Keywords: College Library, Collection Evaluation, Use of Collections, Availability of Collection Analysis of Citation, Collection Development
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT penulis sampaikan atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, sahabat dan para pengikutnya dan insya Allah kita semua termasuk di dalamnya.
Alhamdulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi Ilmu Perpustakaan dan juga guna memperoleh gelar sarjana Ilmu Perpustakaan di Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dari segi moril hingga materil. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc., M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Dr. Saiful Umam, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Siti Maryam, S.Ag., M.Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Amir Fadilah, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik penulis yang senantiasa membimbing penulis dalam perkuliahan.
6. Ibu Fahma Rianti, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang senantiasa mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selama ini telah memberikan ilmunya kepada penulis.
iv
8. Bapak Nuryudi, MLIS, selaku Kepala Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, Ibu Siska Kresnawati, S.Pd selaku Staf Bidang Layanan, Bapak Sukirno selaku Staf Bidang Pengolahan. Serta teman- teman Mahasiswa Pustikum Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Drs. H. Cecep Suhendi, M.Pd dan Ibunda Dra. Hj. Nur Hasanah yang sangat penulis sayangi dan cintai, serta kepada abangku Fajar Candra Perdapa, M.Pd dan kakakku tercinta dr. Fatin Fatira Farhah yang tercinta. Terimakasih banyak yang selama ini turut membantu proses pembelajaran adik tersayang, baik memberi dukungan semangat maupun material. Semoga Allah SWT. membalas setiap kebaikan yang telah diberikan.
10. Kawan-kawan Program Studi Ilmu Perpustakaan angkatan 2013 khususnya IP-B, tempat berbagi dalam suka maupun duka selama perkuliahan dan yang selalu memberikan motivasi satu sama lain dalam penulisan skripsi.
11. Teman-teman KKN tahun 2016 kelompok 178 (PEMUDA), yang telah berbagi pengalaman, canda tawa, dan drama selama satu bulan, khususnya Dito Prasetyo Utomo, S.Si., teman satu perjuangan dalam penyelesaian laporan keuangan dan buku KKN.
12. Orang-orang yang selalu mensuport penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan yakni Alfiyah Zahara Jannah (calon istri), Akhmad Yusuf, S.Hum, Ahmadi Sahmi Sitompul, Azmi Fadli, Muhammad Najiyuddin, S.IP, Faisal Ahmad Faqihudin, S.IP.
13. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Adab dan Humaniora Cabang Ciputat, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (DEMA FAH) Periode 2016, Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan (HMJ IP) Periode 2015, sebagai wadah penulis dalam mengembangkan pengalaman organisasi dan sosial.
14. Semua pihak yang sudah memberikan do‘a, dukungan, dan terlibat dalam menyelesaikan skripsi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima
v
kasih banyak untuk segalanya. Semoga Allah membalas kebaikan yang kalian berikan kepada penulis.
Akhir kata penulis hanya dapat mengucapkan banyak terima kasih dan mendoakan semoga Allah Swt membalas atas kebaikan yang diberikan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk penelitian selajutnya, dapat menambah wawasan bagi para pembacanya, serta memberikan manfaat untuk perkembangan dunia perpustakaan.
Aamiin Yaa robbal’alamiin.
Jakarta, 30 Juni 2020
FARIH FARUK MUFASIR
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
D. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR ... 10
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 10
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 10
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 11
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 13
4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 16
B. Koleksi Perpustakaan ... 17
1. Pengertian Koleksi Perpustakaan ... 17
2. Jenis-jenis Koleksi Perpustakaan ... 17
C. Pengembangan Koleksi ... 20
1. Pengertian Pengembangan Koleksi ... 20
2. Tujuan Pengembangan Koleksi ... 21
D. Evaluasi Koleksi ... 21
1. Pengertian Evaluasi ... 21
2. Tujuan Evaluasi ... 22
3. Metode Evaluasi Koleksi ... 23
vii
1) Pemanfaatan Koleksi ... 24
a) Pengertian Pemanfaatan Koleksi ... 24
b) Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan ... 25
2) Ketersediaan Koleksi ... 27
a) Pengertian Ketersediaan Koleksi ... 27
b) Tujuan Ketersediaan Koleksi ... 28
c) Ruang lingkup Ketersediaan Koleksi ... 28
E. Analisis Sitiran ... 29
1. Pengertian Analisis Sitiran ... 29
2. Tujuan Analisis Sitiran ... 29
3. Paro Hidup Literatur ... 31
F. Penelitian Terdahulu ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 36
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 36
1. Jenis Penelitian ... 36
2. Pendekatan Penelitian ... 37
B. Sumber Data ... 37
1. Data Primer ... 37
2. Data Sekunder ... 37
C. Populasi dan Sampel ... 38
D. Teknik Pengumpulan Data ... 39
E. Teknik Pengolahan Data ... 39
F. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Profil Objek Penelitian ... 43
1. Sejarah Singkat Perpustakaan FAH ... 43
2. Visi dan Misi Perpustakaan ... 44
3. Struktur Organisasi Perpustakaan FAH ... 46
4. Pustikum ... 46
5. Layanan Perpustakaan FAH ... 47
6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan ... 48
viii
7. Koleksi ... 49
8. Jurnal Al-Turas ... 50
B. Hasil Penelitian ... 52
1. Penggunaan Literatur yang Disitir Peneliti Dalam Penulisan Artikel Karya Ilmiah Pada Jurnal Al-Turas Tahun 2017 – 2019 ... 53
a. Jumlah Sitiran ... 53
b. Jenis Literatur yang Disitir ... 53
c. Judul Buku yang Sering Disitir ... 54
d. Pengarang yang Sering Disitir ... 55
e. Bahasa Literatur yang Sering Disitir ... 56
f. Paro Hidup Literatur ... 57
2. Ketersediaan Koleksi di Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang Disitir Peneliti dalam Penulisan Artikel Karya Ilmiah Pada Jurnal Al-Turas Tahun 2017 – 2019 ... 58
a. Ketersedian Koleksi Berdasarkan Jenis Literatur ... 58
b. Ketersedian Koleksi Berdasarkan Judul Buku yang Sering Disitir ... 59
c. Ketersedian Koleksi Berdasarkan Nama Pengarang yang Disitir ... 60
C. Pembahasan ... 60
1. Penggunaan Literatur yang Disitir Peneliti Jurnal Al-Turas Tahun 2017 – 2019 ... 61
2. Ketersediaan Koleksi Tercetak di Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 72
BAB V PENUTUP ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN – LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Waktu Layanan Perpustakaan FAH ... 48
Tabel 4.2 Koleksi Perpustakaan FAH ... 50
Tabel 4.3 Jumlah Sitiran ... 53
Tabel 4.4 Jenis Literatur yang Disitir ... 53
Tabel 4.5 Judul Buku yang Sering Disitir ... 54
Tabel 4.6 Pengarang yang Sering Disitir ... 55
Tabel 4.7 Bahasa Literatur yang Sering Disitir ... 56
Tabel 4.8 Paro Hidup Literatur ... 57
Tabel 4.9 Ketersedian Koleksi Berdasarkan Jenis Literatur ... 58
Tabel 4.10 Ketersedian Koleksi Berdasarkan Judul Buku yang Sering Disitir ... 59
Tabel 4.11 Ketersedian Koleksi Berdasarkan Nama Pengarang yang Disitir ... 60
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan FAH ... 46 Gambar 4.2 Dewan Redaksi Jurnal Al-Turas ... 52
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pengajuan Proposal Skripsi
Lampiran 2 Surat Tugas Menjadi Dosen Pembimbing Lampiran 3 Lembar Pergantian Judul
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 Surat Izin Observasi dan Wawancara Lampiran 6 Cover Jurnal Al-Turas Tahun 2017 – 2019 Lampiran 7 Ruang Redaksi Jurnal Al-Turas
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan adalah pusat informasi dan dokumentasi yang di dalamnya menyimpan berbagai jenis koleksi dan bentuk koleksi, baik tercetak maupun noncetak yang disusun secara sistematis guna dilayankan kepada pemustaka agar mudah dalam penelusuran informasi. Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai penyimpanan; pendidikan; informatif; penelitian; kultural; dan rekreasi. Sejalan dengan fungsinya, fungsi perpustakaan mempunyai kesamaan dengan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran;
penelitian dan pengembangan; dan pengabdian kepada masyarakat.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di ruang lingkup perguruan tinggi guna menjalankan kegiatan tri dharmanya.
Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut jantungnya perguruan tinggi, karena itu keberadaannya harus diperhatikan dan diutamakan dengan memberikan pelayanan yang maksimal agar memudahkan sivitas akademika dalam proses pendidikan dan penelitian.
Tenaga pengajar pada perguruan tinggi disebut dosen. Dalam Undang- undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal 72 ayat 1 disebutkan bahwa beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,
melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat.1
Membuat penelitian dan menuliskannya dalam suatu karya ilmiah seharusnya menggunakan bahan rujukan sebagai referensi dari sebuah penelitian. Bahan rujukan tersebut haruslah dicantumkan dalam tulisan hasil penelitian dalam bentuk daftar pustaka. Setiap penelitian pasti membutuhkan koleksi sebagai rujukan dalam mengkaji teori yang berkaitan dan kemudian dijadikan sitiran sebagai landasan atau dasar dari penelitian yang dilakukan.
Dengan demikian setiap koleksi yang digunakan atau disitir dalam sebuah penelitian harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Hal ini adalah kode etik dalam penelitian, karena setiap penelitian pasti membutuhkan koleksi lain sebagai konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Apabila hal demikian tidak dilakukan, maka bisa jadi penelitian itu asal-asalan.
Berkaitan dengan paragraf di atas, Allah SWT berfirman:
ٓۚ ن
ٓۚ وٱ ٓۚ
ٓۚ م ل قۡل
ٓۚ نو ُرُط ۡس يٓۚا م و ٓۚ
ٓۚ
١ )
ٓۚ (
Artinya: “Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis”. (QS. Al-Qalam [68]:
1)2
Dalam tafsir Quran Karim karya Mahmud Yunus, ayat di atas menegaskan bahwa, “Dalam Qur’an ada suatu surat, yang bernama Al Qalam
1 Republik Indonesia, “Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen”
(Sekretariat Negara, 2005), luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005GuruDosen.pdf.
2 Qur’an Kemenag, diakses 16 Juni 2020, https://quran.kemenag.go.id/sura/68.
(pena), serta Allah bersumpah dengan dia dan apa-apa yang dituliskannya, supaya jadi peringatan kepada kita, bahwa agama Islam mementingkan benar dari hal karang-mengarang dan mempergunakan pena. Memang sekarang amat penting sekali menyiarkan ilmu pengetahuan dengan perantara buku- buku (kitab-kitab), sehingga tiap-tiap orang dapat belajar di tempat tidurnya masing-masing.3
Dari ayat Qur’an beserta tafsirannya di atas, dapat disimpulkan bahwasanya manusia diperintahkan untuk menulis apa-apa yang ada di alam semesta, bumi dan seluruh isinya, dalam arti kata sesuai bidang keilmuannya masing-masing. Karena sesungguhnya ilmu tidak akan hilang, luntur atau lupa karena telah diikat dengan cara menulis.
Dalam penelitian, seorang peneliti membutuhkan berbagai sumber literatur yang dapat mendukung penelitiannya, baik literatur primer maupun literatur sekunder yang telah dihasilkan oleh para peneliti lain maupun para peneliti terdahulu guna penelitian tersebut berkembang atau bahkan menghasilkan penelitian yang baru. Dalam memenuhi kebutuhan sivitas akademika, perpustakaan perguruan tinggi berupaya memenuhi berbagai jenis dan bentuk literatur.
Salah satu jenis literatur yang paling sering digunakan oleh sivitas akademika dalam penelitian adalah buku. Buku bisa disitir untuk menentukan kerangka tulisan yang kemudian menjadikannya suatu analisa hasil
3 Mahmud Yunus, “Surat Al-Qalam,” dalam Tafsir Quran Karim (Jakarta: Hidakarya Agung, 2004), h. 845.
pemahaman peneliti, yang menjadi rangkaian uraian teoritis. Selain itu, buku juga dapat dijadikan peneliti untuk menentukan metode penelitian sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.
Jurnal Al-Turas diterbitkan pertama kali pada tahun 1995 oleh Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Artikel di dalamnya adalah hasil penelitian para peneliti yang mayoritas berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, karena jurnal Al-Turas membahas tentang sejarah, sastra, budaya dan agama.
Jurnal Al-Turas saat ini memperoleh akreditasi SINTA 2 dari sebelumnya mendapat akreditasi SINTA 3. SINTA (Science and Technology Index) merupakan portal yang berisi tentang pengukuran kinerja Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi antara lain kinerja peneliti, penulis, author, kinerja jurnal dan kinerja institusi Iptek. Sinta sudah mengarah ke portal pengindeks global (Internasional) semisal Scopus yang sudah memiliki fitur yang lebih lengkap karena sudah dilengkapi dengan beberapa fitur seperti: Citation, Networking, Research dan Score. Awal mula Jurnal Al-Turas memperoleh akreditasi SINTA 3 pada 2018, namun setelah evaluasi diri pada manajemen dan substansi Jurnal Al-Turas memperoleh akreditasi SINTA 2 untuk volume 26 nomor 1 tahun 2020 sampai volume 30 nomor 2024.
Melihat pencapaian yang telah diraih Jurnal Al-Turas, penulis tertarik mengambil tiga periode dari tahun 2017 hingga 2019. Penulis tidak mengambil terbitan volume 26 tahun 2020, karena pada terbitan tersebut baru keluar nomor 1 untuk periode Januari, sedangkan nomor 2 periode Juli belum terbit. Jurnal
Al-Turas menjadi alat bagi penulis untuk mengevaluasi ketersediaan koleksi Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan teknik analisis sitiran. Evaluasi terhadap koleksi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode terpusat pada koleksi dan metode terpusat pada pemanfaatan koleksi. Salah satu cara evaluasi yang dapat digunakan pada metode terpusat pada pemanfaatan koleksi yaitu menggunakan cara analisis sitiran.4
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Evaluasi Pemanfaatan dan Ketersediaan Koleksi Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Berdasarkan Analisis Sitiran Artikel Karya Ilmiah Pada Jurnal Al-Turas Tahun 2017 – 2019”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar penelitian yang dibahas tidak meluas dan penelitian ini memberikan hasil maksimal. Maka penulis membatasi penelitian ini pada:
1. Penggunaan literatur yang disitir peneliti Jurnal Al-Turas tahun 2017 – 2019 berdasarkan karakteristik literatur (jenis, judul, pengarang, bahasa, dan paro hidup literatur).
2. Ketersedian koleksi tercetak berdasarkan OPAC (Online Public Access Catalogue) Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4 G.E. Evans dan M.R. Zarnosky, Developing Library and Information Center Collections, 4 ed. (Colorado: Libraries Unlimited, 2000), h. 434.
Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pemanfaatan literatur oleh peneliti dalam penlisan artikel karya ilmiah Jurnal Al-Turas tahun 2017 – 2019 (berdasarkan jenis, judul, pengarang, bahasa, dan paro hidup lieratur)?
2. Bagaimana ketersediaan koleksi tercetak di perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan analisis penggunaan literatur dalam artikel karya ilmiah Jurnal Al-Turas tahun 2017 – 2019?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan yang telah diidentifiikasi di atas, secara keseluruhan penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui pemanfaatan literatur oleh peneliti dalam penlisan artikel karya ilmiah Jurnal Al-Turas tahun 2017 – 2019 (berdasarkan jenis, judul, pengarang, bahasa, dan paro hidup lieratur).
b. Mengetahui ketersedian koleksi tercetak yang disitir dalam artikel karya ilmiah Jurnal Al-Turas tahun 2017 – 2019 di Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1) Akademis
a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan dan memberikan sumbangan pengetahuan di bidang ilmu perpustakaan terutama analisis sitasi atau analisis sitiran.
b. Sebagai langkah awal penulis untuk lebih dalam memahami dunia ilmu perpustakaan khususnya mengenai analisis sitiran.
2) Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk merencanakan manajemen pengembangan koleksi Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berorientasi kepada pemustaka dalam rangka meningkatkan pelayanan perpustakaan.
D. Definisi Istilah
Evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suaru alternative keputussan.
Ketersediaan adalah keadaan suatu sarana atau barang yang siap dipakai oleh khayalak umum.
Koleksi Perpustakaan adalah suatu istilah yang digunakan secara luas di dunia perpustakaan untuk menyatakan bahan pustaka apa saja yang harus diadakan di perpustakaan.
Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang berada pada lingkungan perguruan tinggi yang hakikatnya adalah menunjang tri dharma perguruan tinggi.
Analisis Sitiran adalah analisa sekumpulan sitasi pada daftar pustaka karya ilmiah sesuai dengan karakteristiknya.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami isi penelitian ini, penulis menguraikan pembahasan menjadi 5 (lima) bab dan beberapa bab berisi beberapa poin penting sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini memuat teori–teori yang berasal dari kajian kepustakaan yang berkaitan dengan perpustakaan perguruan tinggi, koleksi perpustakaan, evaluasi koleksi, ketersediaan koleksi, pengembangan koleksi, analisis sitiran dan paro hidup literatur. .
BAB III Metode Penelitian
Pada bab ini berisi metode penelitian yang berkaitan dengan jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini menerangkan tentang daftar artikel karya ilmiah Jurnal Al-Turas, penggunaan jenis literatur yang paling banyak disitir pada artikel karya ilmiah Jurnal Al-Turas, dan ketersediaan koleksi.
BAB V Penutup
Pada bab ini adalah bab terakhir di mana penulis mengemukakan suatu kesimpulan dari pembahasan skripsi ini dan dilengkapi dengan saran.
10 BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan adalah suatu arena, suatu tempat di mana orang berhadapan dengan berbagai koleksi. Lokasi fisik, susunan atau pengaturan bahan koleksi, berbagai fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan untuk pengaksesan dan pemanfaatannya, ruangan dan tempat di mana koleksi ditempatkan, disusun dan diatur secara baik.5 Perguruan tinggi adalah tempat pendidikan dan pengajaran tingkat tinggi (seperti sekolah tinggi, akademi, universitas).6
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada pada lingkungan perguruan tinggi, akademi atau sekolah tinggi lainnya yang hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi tersebut.7 Senada dengan hal tersebut menurut Sutarno NS, perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dalam lingkungan kampus, mencakup universitas, institut, akademi dan sekolah tinggi di mana penggunanya adalah sivitas akademika perguruan tinggi. Bentuk
5 Pungki Purnomo, Manajemen Pembinaan dan Pengembangan Koleksi (Jakarta, 2006), h.
5.
6 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, “Perguruan Tinggi,” KBBI Daring, 2016, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/perguruan%20tinggi.
7 Sukarman, Pedoman Umum Pengolahan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2000), h. 2.
lembaga tersebut bervariasi, untuk tingkat universitas disebut Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan (UPT Perpustakaan), selanjutnya perpustakaan fakultas, perpustakaan jurusan, perpustakaan pascasarjana, dan sebagainya.8
Dari beberapa pengertian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah gedung, ruang dan atau tempat yang di dalamnya terdapat berbagai jenis dan bentuk koleksi, berada di lingkungan perguruan tinggi/universitas, seperti perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan guru besar, perpustakaan fakultas, maupun perpustakaan jurusan guna dimanfaatkan oleh civitas academica.
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi diselenggarakan dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian kepada Masyarakat yang dapat dijabarkan sebagai berikut:9
a. Dalam menunjang pendidikan dan pengajaran maka perpustakaan perguruan tinggi bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyajikan dan menyebarluaskan informasi untuk mahasiswa dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
b. Dalam menunjang penelitian maka kegiatan perpustakaan perguruan tinggi adalah mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan
8 Sutarno N.S., Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 36.
9 Dirjen DIKTI, Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Dirjen DIKTI, 1994), h.
24.
dan menyebarluaskan informasi bagi peneliti baik intern intitusi atau ekstern institusi.
c. Dalam menunjang pengabdian kepada masyarakat maka perpustakaan melakukan kegiatan dengan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi masyarakat.
d. Pada dasarnya perpustakaan perguruan tinggi secara umum adalah menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat pustaka serta mendayagunakan untuk kepentingan civitas academica pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Sedangkan menurut Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, tujuan diselenggarakan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi (yang dikenal dengan sebutan tri dharma perguruan tinggi; dengan melalui pelayanan infprmasi yang meliputi lima aspek, yaitu:
1) Pengumpulan informasi;
2) Pengolahan informasi;
3) Pemanfaatan informasi;
4) Menyebarluaskan informasi; dan
5) Pemeliharaan/pelestarian informasi.10
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa tujuan dari perpustakaan pergururan tinggi adalah mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi kepada civitas academica untuk tercapainya kegiatan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan sering disebut sebagai jantungnya universitas, karena kehadiran perpustakaan maka pelaksanaan pembelajaraan menjadi optimal. Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut dengan “research library” atau perpustakaan penelitian karena memang fungsi utamanya untuk sarana meneliti, dan meneliti merupakan salah satu kegiatan utama di perguruan tinggi.11
Menurut Departemen Pendidikan Nasional, perpustakaan perguruan tinggi memiliki fungsi-fungsi tri dharmanya yaitu:12
a. Fungsi Edukasi
Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi para civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi
10 Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Universitas Terbuka, DEPDIKBUD, 1995), h. 17.
11 Sutarno N.S., Perpustakaan dan Masyarakat Edisi Revisi (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.
46.
12 Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS), Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (Jakarta: DEPDIKNAS RI, 2004), h. 3–4.
tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
b. Fungsi Informasi
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.
c. Fungsi Riset
Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya- karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentinganpembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.
d. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan harus menyediakan fungsi rekreasi yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.
e. Fungsi Publikasi
Perpustakaan juga selayaknya membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tinggi yakni civitas akademik dan staf non akademik.
f. Fungsi Deposit
Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.
g. Fungsi Interpretasi
Perpustakaan seharusnya sudah melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.
Fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau sedikitnya dari dua segi yaitu:
1. Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai enam fungsi yaitu sebagai pusat:
1) Pengumpulan informasi;
2) Pengolahan informasi;
3) Penelusuran informasi;
4) Pemanfaatan informasi;
5) Penyebarluasan informasi; dan
6) Pemeliharaan serta pelestarian informasi.
2. Dari segi program kegiatannya perpustakaan mempunyai tiga macam fungsi yaitu:
1) Sebagai pusat layanan informasi utuk program pendidikan dan pengajaran;
2) Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian; dan
3) Sebagai pusat layanan informasi untuk program pengabdian pada masyarakat.13
Dari beberapa uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa fungsi dari perpuatakaan perguruan tinggi adalah sebagai pusat layanan informasi dari mulai menghimpun, mendapatkan, mengolah, menyimpan sampai menyebarkan informasi, guna menunjang tri dharma perguruan tinggi.
4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi didirikan untuk menunjang peranan mahasiswa dalam pencapaian tujuan perguruan tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sementara itu untuk melaksanakan tugasnya itu, perpustakaan perguruan tinggi memilih, mengolah, mengoleksi, merawat dan melayankan koleksi yang dimilikinya kepada para warga induknya khususnya pada masyarakat perguruan tinggi atau akademis.14
Menurut Sutarno N.S., tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara, dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.15
13 Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, 1995, h. 18.
14 Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Universitas Terbuka, 1995), h. 17.
15 Sutarno N.S., Perpustakaan dan Masyarakat, Revisi (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.53–
54.
B. Koleksi Perpustakaan
1. Pengertian Koleksi Perpustakaan
Koleksi adalah sejumlah buku atau bahan lain mengenai satu objek atau merupakan satu jenis yang dihimpun oleh seseorang atau satu badan.16 Koleksi adalah sejumlah pustaka tentang suatu perkara tertentu, atau jenis tertentu, yang dikumpulkan oleh seseorang atau suatu perpustakaan.17
Pengertian lain mengatakan, koleksi perpustakaan adalah (1) suatu himpunan koleksi perpustakaan untuk digunakan pengunjung/pemakai;
(2) seluruh jenis bahan yang dikumpulkan oleh sebuah perpustakaan bagi pemakainya.18
Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa koleksi perpustakaan yaitu himpunan koleksi dari berbagai jenis dan bentuk untuk dimanfaatkan oleh pemustakanya.
2. Jenis-jenis Koleksi Perpustakaan
Menurut Kosam Rimbarawa, koleksi perpustakaan bisa berupa:19 1. Literatur yang tercetak (barang cetakan) seperti buku, majalah,
monografi, laporan, hasil seminar dan sebagainya.
16 Sutarno N.S., Kamus Perpustakaan dan Informasi (Jakarta: Jala Permata, 2008), h. 105.
17 Luki Wijayanti, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, ed. 3 (Jakarta:
DEPPENNAS, 2004), h. 160.
18 Sutarno NS, Kamus Perpustakaan dan Informasi, h. 105–106.
19 Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan (Jakarta:
Hakaeser, 2006), h. 16.
2. Literatur yang tidak tercetak atau bukan buku (nonbuku material) seperti peta, laporan teknik, chart, audio visual misalnya slide, film, foto, video kaset, pita kaset dan sebagainya.
Pendapat lain mengatakan, jenis-jenis koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut:20
1. Koleksi Rujukan
Koleksi rujukan merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Jenis koleksi rujukan, seperti ensiklopedia umum dan khusus, kamus umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan/handbook, pedoman/manual, direktori, dan sebagainya dalam bentuk buku maupun nonbuku ataupun noncetak.
2. Bahan Ajar
Bahan ajar ditunjukan bagi perpustakaan perguruan tinggi, sekolah, dan perpustakaan lembaga pendidikan lainnya. Bahan ajar berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum.
3. Terbitan Berseri
Koleksi ini bertujuan untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat dalam bahan ajar dan bahan rujukan. Perpustakaan melanggan bermacam-macam terbitan berseri, seperti majalah umum, majalah ilmiah, dan surat kabar. Untuk perpustakaan
20 Yuyu Yulia dan Janti Gristinawati, Materi Pokok Pengembangan Koleksi (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2007), h. 1.6.
perguruan tinggi sebaiknya dapat melanggan sedikitnya satu jurnal ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggerakan perguruan tingginya.
4. Terbitan Pemerintah
Berbagai terbitan pemerintah, seperti lembaran negara, himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi sering juga dimanfaatkan oleh pemakai perpustakaan.
Perpustakaan perlu mengantisipasi kebutuhan para penggunanya sehingga koleksi terbitan pemerintah baik dari pemerintah daerah, departemen, nondepartemen, maupun lembaga lainnya.
5. Muatan Lokal (local content)
Muatan lokal meliputi koleksi lokal (local collection) dan literatur kelabu (grey literature). Koleksi lokal meliputi bahan pustaka tentang suatu topik yang sifatnya lokal. Sedangkan yang termasuk literatur kelabu, antara lain: (1) skripsi, tesis dan disertasi;
(2) makalah seminar, simposium dan sebagainya; (3) laporan penelitian dan laporan kegiatan lainnya; dan (4) publikasi internal, termasuk majalah, buletin dan sebagainya.
6. Bahan Bacaan untuk Referensi Intelektual
Perpustakaan perlu menyediakan bahan bacaan atau bahan lain untuk keperluan rekreasi intelektual dan bahan bacaan lain yang memperkaya khazanah pengguna.
C. Pengembangan Koleksi
1. Pengertian Pengembangan Koleksi
Pengembangan koleksi merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pustakawan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Dalam kebutuhan pemakainya pustakawan harus memperhatikan kebutuhan pemakainya.21 Menurut ALA Glossary of Library and Information Science, pengembangan koleksi adalah sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan penentuan dan koordinasi kebijakan seleksi, menilai kebutuhan pemakai, studi pemakaian koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi kebutuhan koleksi, seleksi bahan pustaka, perencanaan kerjasama sumber daya koleksi, pemeliharaan koleksi dan penyiangan koleksi perpustakaan.22
Sedangkan menurut Evans, pengembangan koleksi adalah serangkaian proses atau kegiatan yang bertujuan mempertemukan pembaca atau pengguna dengan sumber-sumber informasi dalam lingkungan perpustakaan atau unit informasi yang mencakup kegiatan penyusunan kebijakan pengembangan koleksi, pemilihan, pengadaan, pemeliharaan dan promosi, penyiangan serta evaluasi pendayagunaan koleksi.23
21 Rizal Saiful Haq dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 76.
22 Peter Clayton, Managing Information Resouces in Libraries: Collection Management in Theory and Practice (London: Library Association Publishing, 2001), h. 11.
23 G. Edward Evans, Developing Library and Information Center Collection (Colorado:
Libraries Unlimited, 1995), h. 17.
2. Tujuan Pengembangan Koleksi
Tujuan pengembangan koleksi perpustakaan perlu dirumuskan dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan pengguna agar perpustakaan dapat secara berencana mengembangkan koleksinya.24 Tujuan pengembangan koleksi adalah untuk menambah koleksi, meningkatkan dan jenis bahan bacaan serta meningkatkan mutunya sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna.25
Serupa dengan pengertian di atas, menurut Pungki Purnomo tujuan diadakannya kebijakan pengembangan koleksi adalah untuk mengorganisir dan memberi petunjuk proses pengadaan atau penyediaan akses terhadap bahan dan data, selain itu hal tersebut akan mengintegrasikan segalanya ke dalam koleksi yang saling berkaitan, mengelola pertumbuhan dan memeliharanya, serta melakukan deseleksi dengan cara yang memberi manfaat bagi pemustaka dan tidak boros.26
D. Evaluasi Koleksi
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada
24 Yuyu Yulia, Pengembangan Koleksi Perpustakaan (Jakarta: Universitas Indonesia, 2003), h. 23.
25 Sutarno N.S., Perpustakaan dan Masyarakat, h. 115.
26 Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syahid Jakarta, 2010), h. 106.
selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.27
Menurut Arikunto, evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai dari beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.28 Sedangkan menurut Husni, suatu proses untuk menyediakan informasi mengenai hasil penilaian atas permasalahan yang ditemukan.29 Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kriteria dan jenis sebuah perpustakaan.30
2. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mencari informasi atau bukti-bukti tentang sejauh mana kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah mencapai tujuanatau sejauh mana batas kemampuan yang telah dicapai oleh seseorang atau lembaga. Serta untuk mengetahui efektifitas cara dan proses yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.31 Menurut Wirawan, evaluasi dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan sesuai dengan objek yang sdang dievaluasi. Tujuan dari pelaksanaan evaluasi tersebut yaitu:32
27 Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Cet. 2 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 36.
28 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. 2 (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 1.
29 H. S. Husni, Evaluasi Pengendalian Sistem Informasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 7.
30 Sutarno N. S., Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 84.
31 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Grafindo Persada, 2001), h. 18.
32 Wirawan, Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, Dan Profesi (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 22–25.
a. Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat
b. Menilai apakah program telah dilaksanakan sesuai dengan rencana c. Mengukur apakah pelaksanaan program sesuai dengan standar d. Mengidentifikasi dan menemukan program yang berjalan dengan
baik ataupun tidak
e. Pengembangan staf program
f. Memenuhi ketentuan undang-undang g. Akreditasi program
h. Mengukur cost effectiveness dan cost-effiency i. Mengambil keputusan mengenai program j. Akuntabilitas
k. Memperkuat balikan kepada pimpinan dan staf program l. Memperkuat sisi politik
m. Mengembangkan teori ilmu evaluasi atau riset evaluasi 3. Metode Evaluasi Koleksi
Metode evaluasi secara prinsip yang digunakanadalah metode dengan fokus ke collection-centered, artinya bahwa teknik-teknik pengevaluasian tersebut difokuskan pada pengujian koleksi dari segi ukurnya, cakupannya, kedalamannya dan signifikannya.33
33 Pungki Purnomo dan Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 82.
1) Pemanfaatan Koleksi
a) Pengertian Pemanfaatan Koleksi
Kata pemanfataan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna atau faedah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemanfaatan adalah proses, cara atau perbuatan memanfaatkan.34
Pemanfaatan koleksi dapat diketahui dari seberapa banyak jumlah maupun jenis bahan pustaka yang terpakai. Keterpakaian berhubungan dengan masalah kebutuhan atau permintaan pemustaka. Salah satu unsur yang paling penting pada perpustakaan ialah koleksi yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pemustaka. Artinya koleksi perpustakaan yang tersedia ditunjukkan kepada pemustaka sehingga bahan pustaka yang ada dapat di baca dan dimanfaatkan oleh pemustaka.35
Pemanfaatan koleksi juga berkaitan erat dengan aktifitas pengadaan koleksi dikarenakan ketepatan antara koleksi dengan minat pemustaka adalah tanggung jawab perpustakaan dalam proses pemilihan dan pengadaann koleksi untuk perpustakaan.36
34 Peter Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English Press, 2002), h. 928
35 Sutarno N. S. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 66.
36 Lancaster Frederick Wilfrid, If You Want To Evaluate Your Library (London: The Library Association, 1998), h. 33.
Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pemanfaatan koleksi yaitu suatu koleksi perpustakaan bermanfaat manakala pemustaka ingin mencari dan memakan bahan koleksinya untuk suatu rujukan.
b) Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan
Tujuan didirikannya sebuah perpustakaan yaitu untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka dilingkungannya oleh karena itu suatu koleksi yang disediakan perpustakaan tidak akan artinya jika koleksi tersebut tidak dimanfaatkan oleh pemustakanya sendiri. Adapun cara memanfaatkan koleksi perpustakaan yaitu sebagai berikut:
a) Membaca di Tempat
Membaca merupakan kegiatan yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Bagi pemustaka yang memiliki waktu luang cenderung membaca diruang baca perpustakaan. Pemustaka dapat memilih beberapa koleksi buku untuk dibaca dan menghabiskan waktunya di perpustakaan. Perpustakaan yang memiliki ruang baca yang nyaman, akan menambah pemustaka yang akan membaca koleksi buku di perpustakaan. Namun cara ini dibatasi oleh jam layanan pada perpustakaan.
b) Mencatat informasi dari buku
Terkadang pemustaka hanya melakukan pencatatan informasi yang ia dapat dari koleksi pada rak buku. Dengan cara ini pemustaka mendapatkan informasi yang mereka butuhkan pada suatu koleksi.
c) Memfotocopy
Dengan memfotocopy pemustaka dapat memiliki sendiri informasi yang mereka inginkan. Cara ini biasanya dilakukan oleh pemustaka yang memiliki waktu terbatas untuk datang ke perpustakaan.
d) Meminjam
Pemustaka yang ada di lingkungan perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi dan sumber informasi yang ada di perpustakaan, asalkan mengikuti prosedur dan aturan tertentu. Aturan dan persyaratan ini biasanya tidak sulit, misalnya hanya memberikan atau menunjukkan kartu identitas resmi.37
37 M. Yusup Pawit, Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 464-465.
2) Ketersediaan Koleksi
a) Pengertian Ketersediaan Koleksi
Ketersediaan berasal dari kata “sedia” yang berarti sudah ada; ada (disiapkan untuk dipakai, dijual, dan sebagainya).38 Ketersediaan memiliki arti kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan dalam waktu yang telah ditentukan; keadaan tersedia; hal tersedia.39 Ketersediaan koleksi adalah kesiapan bahan pustaka yang telah dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk kemudian dilayankan dan disebarluaskan informasinya kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka.40
Ketersediaan koleksi perpustakaan adalah adanya sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan cukup memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan tersebut.41
38 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengemangan Bahasa, “sedia,” Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 888.
39 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengemangan Bahasa, “ketersediaan,” Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 888.
40 Yuyu Yulia dan Sujana, Materi Pokok Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 1.5.
41 Sutarno N.S., Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 85.
b) Tujuan Ketersediaan Koleksi
Tujuan ketersediaan koleksi pada perpustakaan perguruan tinggi yaitu untuk menunjang tujuan yang dimiliki perguruan tinggi tersebut sebagai lembaga induk di mana dalam hal ini koleksi yang disediakan tidak hanya bagi para mahasiswa, pengajar dan peneliti, tetapi juga bagi masyarakat yang memerlukannya.42
c) Ruang lingkup Ketersediaan Koleksi Ketersediaan koleksi mencakup:43
1. Perpustakaan harus efektif untuk menghimpun, dan menyajikan koleksi bahan pustaka untuk dilayankan kepada para pemakai, sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian koleksi bahan pustaka yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemustaka serta masyarakat yang dilayani, hanya akan menimbulkan ketidakefisienan dan pemborosan sumber daya perpustakaan.
42 Yulia, dkk., Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 1.5.
43 Sutarno N.S., Perpustakaan dan Masyarakat, Revisi (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 104.
E. Analisis Sitiran
1. Pengertian Analisis Sitiran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sitiran adalah menyebutkan atau menulis kembali kata-kata yang telah disebut (ditulis) orang lain; mengutip.44 Sitiran merupakan terjemahan dari kata “citation”
yang berarti penyebutan suatu dokumen dalam dokumen lain yang terbit kemudian. Sitiran dapat muncul dalam teks, catatan kaki, catatan akhir, bibliografi ataupun daftar referensi.45
Analisis sitiran merupakan penggambaran dari satu atau seluruh dokumen yang disitir atau yang menyitir. Analisis sitiran ini mengkaji sejumlah rujukan yang terdapat dalam karya ilmiah.46
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian analisis sitiran adalah kajian tentang sitiran atau daftar pustaka yang tercantum dalam sebuah literatur seperti artikel, jurnal, buku, skripsi, tesis, disertasi ataupun literatur sebagainya, dengan cara memeriksa sitiran (kutipan) apakah sesuai dengan yang dimiliki literatur tersebut.
2. Tujuan Analisis Sitiran
Seorang penulis yang menyitir karya orang lain dan mencantumkannya pada daftar pustaka, bertujuan untuk: (1) memberikan
44 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 1989), h. 850.
45 Virgil Diodato, Dictionary of Bibliometrics (New York: The Haworth Press, 1994), h. 32.
46 Lasa H.S., “Mengembangkan dan Mengevaluasi Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi,”
Buletin FKP2T Vol. 1, No. 1–2 (2001): h. 4.
penghargaan terhadap karya sebelumnya; (2) memberikan penghormatan pada karya yang berkaitan; (3)mengidentifikasi metodologi, angka dan sebagainya; (4) memberikan bahan bacaan sebagai latar belakang; (5) mengkoreksi karya orang lain; (6) mengkoreksi karya sendiri; (7) mengkritik karya sebelumnya; (8) mendukung klaim sebuah penemuan;
(9) memberitahu peneliti tentang karya yang akan terbit; (10) memberikan arahan pada karya yang tidak tersebar, tidak tercakup dalam majalah indeks, atau karya yang tidak pernah dirujuk oleh pengarang lain; (11) memberi otentifikasi tentang data dan kelompok fakta; (12) mengidentifikasi publikasi asli tempat sebuah ide atau gagasan dibahas;
(13) mempublikasi karya atau gagasan orang lain; (14) menyangkal klaim yang diajukan oleh pengarang lain; dan (15) mengidentifikasi publikasi orisinal yang memeriksa sebuah istilah, seperti Paretos Law, Friedel- Crafy Reaction.47
Menurut Lasa H. S., sitir menyitir dan saling merujuk karya tulis bertujuan untuk:
1) Membuktikan keaslian data
2) Memperkenalkan terbitan asli yang ide dan konsepnya sedang dibahas
3) Memperdebatkan penemuan orang lain 4) Membenarkan suatu pernyataan
5) Mengoreksi karya sendiri
47 Basuki, h. 176–177.
6) Mengkritik karya orang lain 3. Paro Hidup Literatur
Keusangan literatur merupakan penurunan penggunaan suatu literatur pada suatu periode tertentu karena pada periode-periode tersebut usia dari literatur tersebut lebih tua. Sehingga literatur tersebut dianggap sebagai literatur out of date dan tidak layak lagi digunakan sebagai bahan referensi.48 Paro hidup literatur sitiran adalah jangka waktu yang diperlukan oleh separuh literatur bidang tertentu yang disitir oleh literatur terakhir yang dipublikasikan.49
Dalam menilai kualitas koleksi yang tersedia pada perpustakaan, perlu juga ditinjau mengenai keusangan literatur. Keusangan literatur adalah penurunan dalam menggunakan suatu literature atau kelompok literature (suatu topik) pada periode waktu tertentu karena literatur- literatur tersebut telah berumur tua. Ada dua tipe keusangan literature yaitu:50
1) Obsolescence diacronous, merupakan ukuran keusangan literatur dari sekolmpok literature dengan cara memeriksa tahun terbit dari sitiran yang diterima literature tersebut. Half life atau paro hidup literature adalah ukuran dari obsolescene diachronous.
48 Sulistyo Basuki, “Keusangan dan Paro Hidup Literatur,” dalam Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika (Depok: Universitas Indonesia, 2002), h. 1.
49 Basuki, h. 2.
50 Sulistyo-Basuki, h. 161.
2) Obsolescene synchronous, merupakan ukuran keusangan literatur dari sekelompok literature dengan cara memeriksa tahun terbitan referensi literatur. Median citation age (median untuk sitiran) termasuk dalam Obsolescene synchronous.
F. Penelitian Terdahulu
1. Zahra Nurul Fadhilah (2017), Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Analisis Paro Hidup Usia Literatur pada Artikel Jurnal Al- Maktabah Tahun 2012-2016”. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menentukan usia paro hidup artikel jurnal “Al-Maktabah Tahun 2012- 2016. (2) Mengetahui tingkat keusangan literatur pada artikel jurnal Al- Maktabah tahun 2012-2016. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh artikel pada jurnal Al- Maktabah Tahun 2012-2016 yang memiliki sitiran dengan tahun terbit.
Artikel tersebut berjumlah 45 secara keseluruhan dengan sitiran yang dihitung berjumlah 740 sitiran. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh usia paro hidup Jurnal Al-Maktabah Tahun 2012-2016 adalah sebesar 8,06 tahun dengan jumlah sitiran baru sebanyak 509 atau sebesar 69% dan jumlah sitiran usang sebanyak 231 atau sebesar 31%. Berdasarkan pernyataan tersebut maka jurnal ini dikatakan memiliki artikel yang isi
informasinya mutakhir dan dapat dijadikan bahan referensi yang relevan karena sebagian besar sitirannya merupakan literatur terbaru.
2. Tomi Andriansyah (2015), Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Pemetaan Artikel Karya Ilmiah Para Civitas Akademika Fakultas Adab dan Humaniora pada Jurnal Al-Turas”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pemetaan kontribusi civitas akademika Fakultas Adab dan Humaniora dan pola pengutipan/penyitiran artikel mereke di jurnal Al- Turas dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan melakukan penghitungan terhadap beberapa variable untuk memperoleh informasi secara keseluruhan. Metode yang digunakan yaitu dengan mengumpulkan sumber langsung dari jurnal Al-Turas dan juga dari daftar pustaka yang ada di jurnal Al-Turas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kontribusi penulisan artikel yang berasal dari civitas akademika Fakultas Adab dan Humaniora mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 100% menjadi 40%. Sedangkan penulis non Fakultas Adab dan Humaniora mengalami peningkatan dari 0% tidak sama sekali sampai 60% atau dapat diartikan sebagian besar penulis artikel pada jurnal Al-Turas. Adapun pola pengutipan/penyitiran artikel pada jurnal Al- Turas dilihat dari pengarang yang paling banyak dikutip/disitir, Bahasa, jenis, sumber dan format sumber yang digunakan oleh civitas akademika Fakultas Adab dan Humaniora.
3. Nur Setiyono (2009), Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Ketersediaan Koleksi Terbitan Berseri di Perpustakaan UIN Jakarta : Analisis Sitiran Terhadap Artikel dalam Jurnal Etikonomi”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan koleksi terbitan berseri pada Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu, Perpustakaan Ekonomi dan Ilmu Sosial dan Perpustakaan Utama.
Penelitian ini merupakan penelitian desktiptif dengan mengambil artikel- artikel penulis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jurnal Etikonomi tahun 2002-2006 sebagai sampel penelitian, yang terdiri dari 52 artikel.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi, sedangkan analisis sitiran digunakan sebagai analisis data.
Pada penelitian ini diketahui bahwa, penggunaan literatur oleh penulis hampir setengahnya literatur terbitan berseri 408 sitiran (39,51 %), sebagian besar non terbitan berseri 608 sitiran (58,91 %) dan sebagian kecil internet 16 sitiran (1,55 %). Literatur terbitan berseri majalah hampir seluruhnya digunakan oleh penulis yaitu, 372 sitiran (91,18 %). Bahasa pengantar literatur terbitan berseri bahasa Inggris hampir seluruhnya digunakan oleh penulis dengan 331 sitiran (81,13 %). Usia literatur terbitan berseri yang digunakan oleh penulis sebagai rujukan lebih dari 50
% yang digunakan sebagaireferensi berusia 13,9 tahun relatif tua (kurang mutakhir). Ketersediaan koleksi terbitan berseri pada Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial terdiri dari, majalah. Laporan tahunan,
hanya sebagian kecil dengan persentase 18 % atau 2 sitiran laporan tahunan dari 11 sitiran laporan tahunan. Sedangkan, ketersediaan koleksi terbitan berseri pada Perpustakaan Utama hanya koleksi majalah saja yaitu, hanya sebagian kecil 1 % dengan 3 sitiran artikel majalah dari 369 sitiran majalah.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dalam penelitiannya.51 Dalam metode penelitian ini meliputi:
jenis dan pendekatan penelitian; sumber data; populasi dan sampel; teknik pengumpulan data; dan teknik pengolahan data.
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis meggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. Metode ini memungkinkan peneliti untuk memilih satu objek penelitian untuk dikaji secara mendalam dan bukan hanya membuat “peta umum” dari objek penelitian tersebut. Secara teknis, penelitian dengan metode deskriptif ini paling jauh mengkaji pola hubungan korelasional antara beberapa variabel.52
Penelitian deskriptif mencoba mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses, dan manusia. Jika memungkinkan dan dianggap tepat, penelitian deskriptif ini dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik.53
51 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 203.
52 Irawan Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Penelitian Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60.
53 Sulistyo Basuki, Metode Penelitian (Jakarta: Penaku, 2010), h. 110.