• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh Sri Maharani Oktapia NIM: Program Studi Pendidikan Biologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Oleh Sri Maharani Oktapia NIM: Program Studi Pendidikan Biologi"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PADA MATERI VIRUS KELAS X SMA NEGERI 1 INDRALAYA

SKRIPSI

Oleh

Sri Maharani Oktapia NIM: 06091181621072 Program Studi Pendidikan Biologi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020

(2)

ii

(3)

iii PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sri Maharani Oktapia NIM : 06091181621072 Program Studi : Pendidikan Biologi

menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Tingkat Pemahaman Konsep dan Keaktifan Peserta Didik pada Materi Virus Kelas X SMA Negeri 1 Indralaya” ini adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuwan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Jika di kemudian hari, ada pelanggaran yang ditemukan dalam skripsi ini dan/atau ada pengaduan dari pihak lain terhadap keaslian karya ini, saya bersedia menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sungguh-sungguh tanpa pemaksaan dari pihak manapun.

Inderalaya, 02 Juni 2020 Yang membuat pernyataan,

Sri Maharani Oktapia NIM 06091181621072

(4)

iv PRAKATA

Skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Tingkat Pemahaman Konsep dan Keaktifan Peserta Didik pada Materi Virus Kelas X SMA Negeri 1 Indralaya” disusun untuk memenuhi salah satu syarat memeroleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya. Dalam mewujudkan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Kodri Madang, M.Si., Ph.D dan Bapak Dr. Adeng Slamet, M.Si sebagai pembimbing atas segala bimbingan yang telah diberikan dalam penulisan Skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Sofendi, M.A., Ph.D., Dekan FKIP Unsri, Dr. Ismet, S.Pd., M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan MIPA, Dr. Yenny Anwar, M.Pd, Koordinator Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi selama penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada semua dosen Prodi Pendidikan Biologi yang telah memberikan semua ilmu dan nasihat yang bermanfaat serta kak Budi Eko Wahyudi, S.Pd dan kak Darmawan Choirulsyah, S.E yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi selama penulisan Skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih Kepada Ibu Dra. Rasnianah, M.M selaku Kepala SMA Negeri 1 Indralaya dan Laili, S. Pd. selaku guru Biologi SMA Negeri 1 Indralaya Utara yang telah meluangkan waktunya untuk menemani penulis dalam melakukan penelitian serta terima kasih atas saran dan motivasinya. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Dr. Drs.

Zainal Arifin, M.Si, Drs. Khoiron Nazip, M.Si, dan Dra. Siti Huzaifah, M.Sc.Ed., Ph.D selaku anggota penguji yang telah memberikan sejumlah saran untuk perbaikan skripsi ini. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada BIDIKMISI yang telah memberikan beasiswa kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan di Universitas Sriwijaya.

Terima kasih kepada Allah SWT. Dengan segala rahmat dan karunia- Nya

(5)

v yang memberikan kekuatan dan kesehatan bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Kepada seluruh keluarga terutama kepada kedua orang tua tercinta (Ali Basmi & Yet Nely) yang selama ini membantu peneliti dalam bentuk perhatian, kasih sayang, semangat, serta doa yang tidak henti-hentinya mengalir demi kelancaran dan kesuksesan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kemudian terima kasih banyak untuk kakak tersayang Nike Susanti, Niko Bastian, Nika Yetni Susanti dan adik tersayang Meisya Maharani serta keponakan tersayang Heni Putri Winato dan Dito Putra Winato yang telah memberikan dukungan dan perhatian kepada peneliti.

Terima kasih untuk sahabatku di kampung halaman Aulia, Nia, dan Nurhaliza karena selalu menjadi teman baik dan menguatkan peneliti. Teruntuk biogirls 2016 khususnya teruntuk Prilly, Nova, Diana, Imel, Mega, Yayuk, Maharani, Nilam, Rizky dan Yuni yang menjadi motivasi penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini. Selain itu, ucapan terima kasih untuk Saleha Putri Liana yang selalu mengingatkan peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta masih banyak pihak yang sangat berpengaruh dalam proses penyelesaian skripsi yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni kepada para pembaca.

Inderalaya, 02 Juni 2020 Penulis,

Sri Maharani Oktapia

DAFTAR ISI

(6)

vi

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

HALAMAN PERNYATAAN iii

PRAKATA iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

ABSTRAK xiii

ABSTRACT xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Tujuan Penelitian 5

1.5 Manfaat Penelitian 5

1.6 Hipotesis Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Model Pembelajaran Kooperatif 7

2.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share 7 2.3 Landasan Teori Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 7 2.4 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 8 2.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif TPS 10

2.5.1 Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 10 2.5.2 Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 10

2.6 Konsep dan Pemahaman Konsep 10

2.6.1 Pengertian Konsep 10

2.6.2 Pengertian Pemahaman Konsep 11

2.7 Indikator Tingkat Pemahaman Konsep 11

2.8 Keaktifan Peserta Didik 12

2.9 Tinjauan Materi Virus 12

(7)

vii

BAB III METODE PENELITIAN 16

3.1 Metode Penelitian 16

3.2 Tempat dan Waktu Peneltian 16

3.3 Variabel Penelitian 16

3.4 Definisi Operasional 17

3.5 Populasi dan Sampel 18

3.5.1 Populasi 18

3.5.2 Sampel 18

3.6 Prosedur Penelitian 19

3.6.1 Tahap Persiapan 19

3.6.2 Tahap Pelaksanaan 19

3.6.3 Tahap Penyelesaian 22

3.7 Teknik Pengumpulan Data 23

3.7.1 Tes Tertulis 23

3.7.2 Observasi 23

3.7.3 Angket 23

3.8 Teknik Analisis Data 24

3.8.1 Analisis Data Instrumen Tes 24

3.8.2 Analisis DataTingkat Pemahaman Konsep 26 3.8.3 Analisis Data Observasi Keaktifan Peserta Didik 28 3.8.4 Analisis Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 28 3.8.5 Analisis Data Angket Respon Peserta Didik 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31

4.1 Hasil Penelitian 31

4.1.1 Analisis Hasil Data Tingkat Pemahaman Konsep 31 4.1.2 Analisis Hasil Data Observasi Keaktifan Peserta Didik 36 4.1.3 Analisis Hasil Data Keterlaksanaan Pembelajaran 38 4.1.4 Analisis Hasil Data Respon Peserta Didik 40

4.2 Pembahasan 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 56

5.1 Simpulan 56

(8)

viii

5.2 Saran 56

DAFTAR RUJUKAN 58

LAMPIRAN 62

(9)

ix DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Dimensi Proses Kognitif Memahami Taksonomi Bloom Revisi 11

3.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran 20

3.2 Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal 25

3.3 Kategori Tingkat Pemahaman Konsep 26

3.4 Kategori Indeks Gain 27

3.5 Kategori Tingkat Keaktifan Peserta Didik 28

3.6 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran 29

3.7 Alternatif Jawaban Respon Peserta Didik 29

3.8 Kategori Respon Peserta Didik 30

4.1 Rata-rata Nilai Tes Awal, Tes Akhir dan Gain Pemahaman Konsep 32

4.2 Hasil Uji Normalitas 34

4.3 Hasil Uji Homogenitas 35

4.4 Hasil Uji Hipotesis 35

4.5 Hasil Analisis Keaktifan Peserta Didik 37

4.6 Hasil Uji Normalitas 37

4.7 Hasil Uji Hipotesis 38

4.8 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran 38

4.9 Hasil Analisis Respon Peserta Didik 40

(10)

x DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tempat Duduk dan Pembentukan Kelompok Model TPS 9

2.2 Struktur Virus Bakteriofage 13

2.3 Proses Replikasi Virus 14

3.1 Nonequivalent Control Group Design 16

3.2 Bagan Prosedur Penelitian 22

3.3 Persentase Tingkat Kesukaran Item Soal 25

4.1 Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 33 4.2 Persentase Keaktifan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 36

(11)

xi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Silabus 63

2 RPP Kelas Eksperimen 65

3 RPP Kelas Kontrol 79

4 LKPD Kelas Eksperimen 91

5 LKPD Kelas Kontrol 107

6 Kisi-Kisi Soal Tingkat Pemahaman Konsep 123

7 Soal Pretest dan Posttest 134

8 Lembar Observasi Keaktifan Peserta Didik 139

9 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 142

10 Angket Respon Peserta Didik 144

11 Analisis Data Instrumen Tes 146

12 Analisis Data Tingkat Pemahaman Konsep 147

13 Hasil Uji Normalitas 165

14 Hasil Uji Homogenitas 165

15 Hasil Uji Hipotesis 166

16 Analisis Data Keaktifan Peserta Didik 167

17 Hasil Uji Normalitas 174

18 Hasil Uji Hipotesis 174

19 Analisis Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 175

20 Analisis Angket Respon Peserta Didik 177

21 Lembar Validasi Soal Tingkat Pemahaman Konsep 183

22 Analisis Konsep Virus 186

23 Dokumentasi Penelitian 193

24 Persetujuan Validasi 196

25 Usul Judul Skripsi 197

26 SK Pembimbing Skripsi 198

27 Surat Izin Penelitian dari Fakultas 200

28 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan 201

(12)

xii 29 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian 202

30 Surat Keterangan Bebas Pustaka 203

31 Surat Keterangan Bebas Laboratorium 204

32 Kartu Pembimbingan Skripsi 205

(13)

xiii

(14)

xiv

(15)

1.1 Latar Belakang

Pendidikan mempunyai tujuan yaitu untuk menumbuhkembangkan potensi yang ada pada manusia melalui kegiatan pembelajaran. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan membelajarkan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diinginkan (Surayya, dkk., 2014). Menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berpusat kepada peserta didik (student centered) yang menuntut peserta didik untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Pada kurikulum 2013 ini, peserta didik tidak hanya menerima informasi dari guru saja tetapi juga aktif mencari informasi dari berbagai sumber lainnya, sehingga pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran semakin luas. Selain itu, pembelajaran yang hanya berpusat kepada guru membuat peserta didik cenderung tidak aktif dan kurang antusias dalam belajar (Retta, 2017). Hal ini menyebabkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran rendah dan kemampuan dalam memahami konsep-konsep pembelajaran juga menjadi rendah. Sesuai dengan Prasetyo (2014) bahwa rendahnya pemahaman konsep peserta didik itu disebabkan karena proses pembelajaran yang berlangsung masih berpusat kepada guru (teacher centered).

Pemahaman konsep adalah kemampuan peserta didik untuk mengerti atau memahami suatu konsep materi pembelajaran setelah konsep itu diketahui dan diingat serta mampu mengungkapkannya dengan kalimat sendiri ke bentuk yang lebih mudah dipahami sesuai dengan apa yang mereka pelajari dan terima dari

(16)

2 pembelajaran (Retta, 2017). Kemampuan pemahaman peserta didik merujuk pada taksonomi Bloom yang telah direvisi yaitu ada tujuh indikator kategori proses kognitif memahami di antaranya: menafsirkan (interpreting), mencontohkan (exemplifying), mengklasifikasikan (classifying), meringkas (summarizing), menarik inferensi (inferring), membandingkan (comparing) dan menjelaskan (explaining) (Anderson & Krathwol, 2001).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bidang Studi Biologi kelas X IPA SMA Negeri 1 Indralaya pada tanggal 23 Mei 2019, bahwa dalam proses pembelajaran guru sudah menerapkan model pembelajaran Discovery Learning.

Namun, dari hasil observasi di kelas cenderung peserta didik tidak aktif, tidak memperhatikan apa yang diajarkan guru dan pembelajaran terasa membosankan.

Ini disebabkan karena guru hanya menerapkan satu model pembelajaran saja pada setiap pembelajaran tanpa ada variasi dengan model pembelajaran yang lain. Selain itu, peserta didik juga kurang memahami konsep-konsep biologi secara mendalam dan sulit memahami materi yang diajarkan sehingga guru perlu mengulang apa yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini menyebabkan rendahnya pemahaman konsep dan keaktifan peserta didik dalam belajar. Ini menunjukkan bahwa perlunya kreativitas dan variasi dalam menggunakan model pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang berlangsung dapat menyenangkan, meningkatkan pemahaman konsep dan keaktifan peserta didik. Banyak model-model pembelajaran yang dapat diterapkan salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS ini belum pernah diterapkan guru di kelas sehingga menjadi alasan dan daya tarik bagi peneliti untuk menerapkan model pembelajaran TPS di sekolah tersebut.

Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) merupakan model pembelajaran yang di desain untuk membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir secara individu, berdiskusi dengan pasangannya dan berani berbagi pendapat kepada kelompok lain (Mustikawati, dkk., 2018). Model pembelajaran TPS memiliki sintaks yaitu Think, Pair, dan Share (Chotimah & Dwitasari, 2009).

Di antara ketiga sintaks tersebut yang diyakini peneliti dapat meningkatkan

(17)

3 pemahaman konsep peserta didik adalah langkah Share. Ini sesuai dengan Sanjaya (2009) bahwa pada tahap share, peserta didik menggunakan kemampuan berpikir yang dimiliki untuk berdiskusi dengan kelompoknya mengenai cara menemukan masalah dan pemecahan masalah. Selain itu, dengan adanya interaksi sosial dalam diskusi kelompok maka peserta didik saling memberi, menerima informasi dan saling belajar sehingga terbentuknya hubungan sosial yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik (Joyce, dkk., 2009). Model pembelajaran TPS dipilih karena model pembelajaran ini memiliki keunggulan di antaranya peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berfikir, menjawab, merespon, bekerja sama, saling membantu dalam diskusi dan mengajarkan peserta didik saling menghargai pendapat orang lain.

Beberapa hasil penelitian terkait dengan penerapan model TPS adalah penelitian Rinaldi (2018) bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar biologi peserta didik dengan kelas eksperimen rata-rata pretest sebesar 41,5% dan posttest sebesar 72, 8% sedangkan pada kelas kontrol rata-rata pretest sebesar 38,7% dan posttest sebesar 57, 3%. Penelitian Afoan, dkk., (2016) bahwa penerapan model pembelajaran TPS efektif meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik pada materi sistem pernafasan manusia dengan rata-rata pretest sebesar 34,06%

mengalami peningkatan pada posttest sebesar 83,13% dengan rata-rata peningkatan 49,06%. Penelitian Silvina (2016) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan kemampuan awal berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar biologi peserta didik dengan ketentuan pada kelas eksperimen menggunakan model TPS berbantuan LKS dan kelas kontrol menggunakan metode diskusi. Penelitian Pangkali, dkk., (2016) bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif dan akivitas peserta didik pada materi gelombang mekanik dengan rata-rata tes hasil belajar kognitif kelas eksperimen 78,82 dan kelas kontrol 70,59, sedangkan rata-rata aktivitas peserta didik kelas eksperimen 88,66 dan kelas kontrol 84,21. Penelitian Surayya, dkk., (2014) bahwa model pembelajaran TPS dapat dijadikan sebagai alternatif dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA.

(18)

4 Materi pembelajaran yang diajarkan itu tidak hanya sebatas hafalan, tetapi juga kompleks yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan merangsang peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran (Afoan, dkk., 2016). Salah satu materi pembelajaran biologi yang kompleks yaitu materi virus yang terdapat di kelas X pada Semester Ganjil. Bagian materi virus yang diajarkan di antaranya pengertian virus, sejarah penemuan virus, ciri-ciri virus, struktur virus, pengelompokkan virus, replikasi virus dan peranan virus baik menguntungkan maupun merugikan. Selain itu, materi virus ini berisi konsep-konsep yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga sangat menarik untuk dipelajari.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Tingkat Pemahaman Konsep dan Keaktifan Peserta Didik pada Materi Virus Kelas X SMA Negeri 1 Indralaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap tingkat pemahaman konsep dan keaktifan peserta didik pada materi virus kelas X SMA Negeri 1 Indralaya?”.

1.3 Batasan Masalah

Sehubungan dengan luasnya lingkup penelitian, maka batasan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) tipe 2. Berdasarkan Chotimah & Dwitasari (2009) sintaks dari model pembelajaran TPS tipe 2 terdiri dari think: berpikir sendiri, pair: berdiskusi berpasangan, share 1: berdiskusi berkelompok dan share 2:

mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

2. Tingkat pemahaman konsep diukur berdasarkan 7 indikator kategori proses kognitif memahami menurut Anderson & Krathwol (2001).

(19)

5 3. Keaktifan peserta didik diukur menggunakan lembar observasi terdiri dari 18

item yang dikembangkan dari 3 kegiatan keaktifan Sudjana (2004).

4. Materi yang diteliti adalah materi virus dengan Kompetensi Dasar 3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat dan KD 4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat dalam bentuk model/charta.

5. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IPA SMA Negeri 1 Indralaya Semester Ganjil Tahun Ajaran 2019/2020.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap tingkat pemahaman konsep dan keaktifan peserta didik pada materi virus kelas X SMA Negeri 1 Indralaya.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, di antaranya sebagai berikut:

1. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep pada pembelajaran biologi.

2. Bagi peserta didik, membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep biologi sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep.

3. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai referensi dan masukan dalam upaya peningkatan pembelajaran.

4. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal menjadi guru kelak.

1.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis pada penelitian ini adalah:

(20)

6 Ho1: Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat pemahaman konsep peserta didik pada materi virus kelas X SMA Negeri 1 Indralaya.

Ha1: Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman konsep peserta didik pada materi virus kelas X SMA Negeri 1 Indralaya.

Ho2: Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berpengaruh tidak signifikan terhadap keaktifan peserta didik pada materi virus kelas X SMA Negeri 1 Indralaya.

Ha2: Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berpengaruh signifikan terhadap keaktifan peserta didik pada materi virus kelas X SMA Negeri 1 Indralaya.

(21)

58 DAFTAR RUJUKAN

Afoan, M. Y., Sepe, F., & Djalo, A. (2016). Efektivitas penerapan model pembelajaran think pair share (TPS) terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi sistem pernapasan manusia. J. Educ: Teori, Penelitian, dan Pengembangan. 1(10): 2054-2058.

A.M, Sardiman. (2001). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). Kerangka landasan untuk pembelajaran pengajaran dan asesmen: Revisi taksonomi pendidikan bloom.

Diterjemahkan oleh A. Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anggraini, W., Anwar, Y., & Madang, K. (2016). Pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis learning cycle 7E materi sistem sirkulasi pada manusia untuk kelas XI SMA. Jurnal Pembelajaran Biologi. 3(1).

Anika, E., Hidayat, A., & Ediputra, K. (2018). Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII melalui model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. J. Cendekia. J. Mathe. Educ. 2(2): 101-110.

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Campbell, N. A., & Reece, J. B. (2010). Biologi: Edisi kedelapan jilid 1.

Diterjemahkan oleh D. T, Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Chotimah, H. & Dwitasari, Y. (2009). Strategi-strategi pembelajaran untuk penelitian tindakan kelas. Malang: Surya Pena Gemilang.

Dahar, R. W. (2011). Teori-teori belajar & pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Duraman, H. S.A.H., Shahrill, M., & Morsidi, N.M.H. (2015). Investigating the effectiveness of colaboratie learning in using the snowballing effect technique. Asian Journal of Social Sciences and Humanities. 4(1): 148-155.

Galura, I. A., Mujasam., & Widyaningsih, S. W. (2016). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA SMA Yapis Manokwari. Jurnal Pancaran. 5(2).

Hake, R. R. (2002). Relationshipof individual student normalized learning gains in mechanics with gender, high-school physics, and pretest scores on

(22)

59

mathematics and spatial visualization.

http://www.physics.indiana.edu/~hake. Diakses pada 22 April 2019.

Handayani, R. D., & Yanti, Y. (2017). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap hasil belajar PKn siswa di kelas IV MI Terpadu Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. 4(2).

Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran: Isu-isu metodis dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Irnaningtyas. (2014). Biologi untuk SMA/MA kelas X (kelompok peminatan dan ilmu alam). Jakarta: Erlangga.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of teaching: Model-model pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Karmana, O. (2014). Biologi untuk kelas X SMA kelompok peminatan matematika dan ilmu-ilmu alam. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Lestari, Y., Anwar, Y., & Madang, K. (2017). Pengaruh model pembelajaran learning cycle 7E berbantuan LKPD terhadap pemahaman konsep peserta didik pada materi sistem sirkulasi manusia untuk kelas XI SMA Negeri 1 Indralaya. Jurnal Pembelajaran Biologi. 5(2): 215-225.

Mardliyah, N., Suryani, N., & Haryati, S. (2014). Perbedaan pengaruh cooperatif learning tipe think pair share (TPS) dan metode konvensional terhadap prestasi belajar mata pelajaran bahasa inggris ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas VIII pada Mts Negeri di Kabupaten Kudus. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran. 2(2): 145-156.

Masruroh, K. H. (2013). Penguasaan konsep siswa kelas XI pada pembelajaran sifat-sifat koloid menggunakan metode discovery-inquiry. Skripsi. Bandung:

FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Mulyasa, E. (2002). Manajemen berbasis sekolah: Konsep, strategi dan implikasi.

Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Mustikawati, Susilowati, S. M. E., & Iswari, R. S. (2018). Analysis of students’

knowledge mastery and oral communication skills through the implementation of think-pair-share model. J. Biol. Educ. 7(2): 159-166.

Nurhayati, N. & Wijayanti, R. (2018). Biologi untuk siswa SMA/MA kelas X kelompok peminatan matematika dan ilmu-ilmu alam. Bandung: Yrama Widya.

(23)

60 Pangkali, T., Sinon, I. L.S., & Widyaningsih, S. W. (2016). Penerapan model kooperatif tipe TPS terhadap hasil belajar kognitif dan aktivitas peserta didik pada materi gelombang mekanik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kabupaten Sorong. J. Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi. 05(2): 173-181.

Permendikbud. (2016). Salinan lampiran peraturan menteri pendidkan dan kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Kemendikbud.

Prasetyo, S. (2014). Implementasi pendekatan scientific dengan model problem based learning untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika (PTK pada siswa kelas VIID semester gasal SMP Muhammadiyah 4 Surakarta tahun ajaran 2013/2014). Skripsi. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Purwanto. (2013). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Retta, N. E. (2017). Pengaruh penerapan model pembelajaran predict-observe- explain (POE) terhadap pemahaman konsep pada materi sistem ekskresi kelas XI di SMA Negeri 1 KayuAgung. Skripsi. Inderalaya: FKIP Unsri.

Rinaldi, R. (2018). Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi pokok sel di kelas XI SMA Negeri 1 Batang Onang. J. Educ & Dev. 5(2).

Riyanto, Y. (2010). Paradigma baru pembelajaran: Sebagai referensi bagi pendidik dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sabil, H. (2014). Meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share pada materi penampang dan jaring-jaring mahasiswa program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Jambi. J.

Edumatica. 4(1).

Sandra, R. (2009). Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap hasil belajar biologi peserta didik pada pokok bahasan peredaran darah kelas VIII 6 SMPN 8 Pekanbaru tahun ajaran 2008/2009. Skripsi. Universitas Islam Riau.

Sanjaya, W. (2009). Strategi pembelajaran: Berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group

Shoimin, A. (2014). 68 Model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

(24)

61 Silvina, R. (2016). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) dan kemampuan awal terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMPN 38 Sijunjung. E-Tech. J. Ilmiah Teknologi Pendidikan. 1(1).

Slavin, R. E. (2010). Cooperative learning: Teori, riset dan praktik. Bandung:

Nusamedia.

Sudijono, A. (2009). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. (2004). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung:

Alfabeta.

Sullivan, R. L. & Mclntosh, N. (2001). Delivering efective lectures. Baltimore Maryland: JHIEGO Cooperation.

Surayya, L., Subagia, I W., & Tika, I N. (2014). Pengaruh model pembelajaran think pair share terhadap hasil belajar IPA ditinjau dari keterampilan berfikir kritis. E. J. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. 4.

Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:

Prenada Media Group.

Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2013). Model-model pembelajaran inovatif dan efektif. Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progesif: Konsep, landasan, dan implementasinya pada KTSP. Jakarta: Prenada Media Group.

Utami, W., Zen, D., & Madang, K. (2015). Analisis kesesuaian langkah-langkah pembelajaran pada rencana pelaksanaan pembelajaran guru mata pelajaran biologi dengan pendekatan saintifik di SMA yang telah menerapkan kurikulum 2013. Jurnal Pembelajaran Biologi. 2(1).

Wahab, A. A. (2009). Metode dan model-model mengajar ilmu pengetahuan sosial (IPS). Bandung: Alfabeta.

Widarti, A. (2007). Efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share terhadap hasil belajar pokok bahasan segi empat pada siswa kelas VII semester 2. Thesis. https://lib.unnes.ac.id/1866. Diakses pada 30 April 2020

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan pertambahan umur somatotipe perempuan lebih dominan endomorf, komponen mesomorf menurun, dan ektomorf cenderung stabil.. Laki-laki memiliki somatotipe

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika melalui metode berpikir reflektif yang dilakukan guru dan untuk mengetahui

4.3 Hambatan-Hambatan yang dihadapi dalam Pemanfaatan software SIPRUS Sebagai Media Penelusuran Informasi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2

Perhatikanlah salah satu akar yang sudah diketahui adalah berupa bilangan irasional(bilangan bentuk akar), maka salah satu akar yang lainpun juga akan berupa bilangan irasional

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2014 ini ialah implementasi kecerdasan komputasional untuk pemodelan suara, dengan judul

Warna yang digunakan pada busana Tari Khadissiswa yaitu warna putih dan hijau, warna putih sebagai simbol kesucian, sedangkan warna hijau sebagai simbol kesuburan.Warna-warna

lebih semangat dan giat dalam melaksanakan pembelajaran. 75) motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak.. dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan