• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED. MULATSIH Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED. MULATSIH Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 56 PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE

ECONOMIC VALUE ADDED

MULATSIH

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma mulatsih@staff.gunadarma.ac.id

ULFA AULIA PRATIWI Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

ulfauliapratiwi1896@gmail.com

Abstract

Assessment of financial performance to approach EVA (Economic Value Added) is an attempt to assess the extent of the company's success in terms of the interests of investors and creditors. EVA is a measure of financial performance and illustrates the absolute number of shareholders who created or scientific dirusak.Penulisan aims to determine the financial performance of the method of EVA (Economic Value Added) at PT. Mayora Indah Tbk during the years 2011-2015 as well as assessing the EVA (Economic Value Added) produced by the company from 2011 - 2015. Based on the analysis over the period 2011-2015 through the calculation of NOPAT, IC, WACC, Capital Charges, it can be concluded that the performance of PT. Mayora Indah Tbk during the last 5 years were able to generate positive EVA, in 2011 to produce EVA Rp 467 498 482 600, in 2012 to produce EVA Rp 673 325 618 548, in 2013 to produce EVA Rp 947 916 477 646, 2014 produce a value of Rp 495 119 839 388 EVA 2015 and EVA generate Rp 1,180,890,390,993 and approaches Economic value Added (EVA) is very suitable to be applied to the PT. Mayora Indah Tbk because it can provide information to parties - parties that require financial information in particular, the management company in the field of finance and shareholders to make a decision in the future.

Keyword: Assessment of Financial Performance, Economic Value Added

Pendahuluan

Darisudutpandangmanajemenanalisi slaporankeuangandigunakan untuk mengevaluasimasalaludanmeramalkan prestasi yang akan datang, bagaimanaorganisasi itu berjalan juga titik awaluntuk perencanaan tindakan yang akanmempengaruhiperistiwadimasadepan.

Kinerja keuangan perusahaan mencerminkan prestasi kerja yangtelah dicapai oleh suatu perusahaan dalam waktutertentu untuk dapat bertahan dalamerapasarbebas.

Pihak manajemen dituntut untuk mampu meningkatkan kemampuan dan profesionalitasnya. Hal ini bertujuan agar manajemen perusahaan mampu mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam pencapaian semua

tujuan tersebut perusahaan perlu memperhatikan kinerja keuangan, dimana kinerja keuangan perusahaan menggambarkan kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. Pengukuran kinerja perusahaan dapat ditetapkan pada semua jenis perusahaan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Salah satunya dapat digunakan dalam perusahaan yang bergerak pada bidang industri makanan.

Perusahaan yang bergerak dibidang

industri makanan merupakan salah satu

industri yang memiliki pangsa pasar yang

besar di Indonesia karena berbagai macam

jenis makanan sudah banyak beredar dan

memiliki laba penghasilan yang sangat

besar. Indonesia merupakan salah satu

(2)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 57 negara yang sangat potensial bagi industri

ini karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak didunia sehingga dapat menjadi lapangan pekerjaan terbesar bagi para penduduk indonesia. Industri makanan yang dimiliki Indonesia cenderung berkembang dengan cepat, seperti contohnya perusahaan besar di bidang makanan.

Adanya Economic Value Added menjadi relevan untuk mengukur kinerja yang berdasarkan nilai (Value) karena EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen, dengan adanya EVA maka pemilik perusahaan hanya akan memberi imbalan (reward) aktivitas yang menambah nilai dan membuang aktivitas yang merusak atau mengurangi nilai keseluruhan suatu perusahaan.Berdasarkan hal tersebut maka dapat dilihat pengaruh Economic Value Added dalam pengukuran sebuah kinerja keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka sebagai dasar peninjauan terhadap masalah yang ada maka penulis akan merumuskan permasalahan yang akan dibahas sehingga dapat mengarahkan, membatasi dan memperjelas permasalahan yang dirumuskan adalah Bagaimana penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan Metode EVA (Economic Value Added) dan Apakah hasil pendekatan EVA (Economic Value Added) dapat melakukan penilaian kinerja pada perusahaan industri makanan.

Metode Penelitian

Obyek dari penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Mayora Indah, Tbk yaitu Neraca periode tahun 2011 s.d 2015 dan Laporan Laba Rugi periode tahun 2011 s.d 2015. Obyek penelitian tersebut diukur dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) untuk menilai kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Menurut Rudianto (2006:348), parameter yang digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan dengan model EVA tentang terdapat tidaknya proses nilai tambah adalah sebagai berikut :

a) Jika EVA > 0, berarti telah terjadi proses nilai tambah ekonomis pada perusahaan yang di nilai.

b) Jika EVA = 0, maka menunjukkan posisi impas perusahaan.

c) Jika EVA < 0, berarti tidak terjadi proses nilai tambah pada perusahaan, karena laba yang tersedia tidak dapat memenuhi harapan penyandang dana. Dengan kata lain seluruh dana digunakan untuk membayar kewajiban para penyandang dana baik kreditur atau para pemegang saham.

TemuanPenelitian dan Pembahasan

Berikut merupakan laporan keuangan

tahunan PT. Mayora Indah, Tbk selama

periode 2011 – 2015 guna mencari nilai EVA

yang penulis sajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

(3)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 58 Tabel 1. Data Keuangan PT. Mayora Indah Tbk (dalam Rupiah)

Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015

Kas dan

Setara Kas 325.316.689.037 1.339.570.311.638 1.860.492.328.823 712.922.612.494 1.682.075.365.772 Aktiva

Lancar 4.095.298.705.091 5.313.599.558.516 6.430.065.428.872 6.508.768.623.440 7.454.347.029.087 Aktiva

Tetap Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan

2.038.406.656.429 2.857.932.917.034 3.114.328.724.682 3.585.011.717.083 3.770.695.841.693

Hutang Jangka Pendek

1.845.791.716.500 1.924.434.119.144 2.676.892.373.682 3.114.337.601.361 3.151.495.162.694

Jumlah

Hutang 4.175.176.240.894 5.234.655.914.665 5.820.959.652.752 6.220.960.735.713 6.148.255.759.034 Jumlah

Ekuitas 2.424.669.292.434 3.067.850.327.238 3.892.009.269.933 4.077.036.284.827 5.194.459.927.187 Jumlah

Hutang dan Ekuitas

6.599.845.533.328 8.302.506.241.903 9.712.968.922.685 10.297.997.020.540 11.342.715.686.221

Biaya

Bunga 123.856.315.729 223.360.619.855 256.841.148.674 358.432.961.457 378.651.540.837 Laba

Sebelum Pajak

626.440.817.709 959.815.066.914 1.356.073.496.557 529.267.706.614 1.640.494.765.801

Beban

Pajak 142.954.665.032 215.386.662.605 342.515.257.778 119.649.017.130 390.261.637.241 Laba

Setelah Pajak

483.486.152.677 744.428.404.309 1.013.558.238.779 409.618.689.484 1.250.233.128.560

Laba Per Lem bar

Saham

614 952 1.115 451 1.364

Harga Per Lem bar

Saham

14.250 19.600 26.000 20.900 30.500

Sumber : Laporan keuangan tahunan PT. Mayora Indah, Tbk PerhitunganNet Operating Profit After Tax (

NOPAT )

Berdasarkan data laba bersih setelah pajak dan biaya bunga yang telah dikelompokkan maka dapat dihitung NOPAT pada Tahun 2011 – 2015 sebagai berikut :

NOPAT =

Laba Bersih Setelah Pajak + Biaya Bunga

Th. 2011=Rp 483.486.152.677 + Rp 123.856.315.729

=Rp 607.342.468.406

Diketahui NOPAT pada tahun 2011 adalah Rp 607.342.468.406.

Thn 2012=Rp 744.428.404.309 + Rp 223.360.619.855

=Rp 967.789.024.164

Diketahui NOPAT pada tahun 2012 adalah Rp 967.789.024.164.

Thn 2013=Rp 1.013.558.238.779 + Rp 256.841.148.674 =Rp 1.270.399.387.453

Diketahui NOPAT pada tahun 2013 adalah Rp 1.270.399.387.453.

Thn 2014=Rp 409.618.689.484 + Rp 358.432.961.457

=Rp 768.051.650.941

Diketahui NOPAT pada tahun 2014 adalah Rp 768.051.650.941.

Thn 2015=Rp 1.250.233.128.560 + Rp 378.651.540.837

=Rp 1.628.884.669.397

Diketahui NOPAT pada tahun 2015 adalah

Rp 1.628.884.669.397.

(4)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 59 Berdasarkan perhitungan diatas dapat

diketahui NOPAT PT. Mayora Indah, Tbk pada tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan namun di tahun 2014 mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan laba bersih perusahaan di tahun tersebut. Penurunan tersebut juga dipengaruhi oleh penurunan penjualan bersih perusahaan di tahun 2014. Namun di tahun 2015 mengalami kenaikan kembali yang

disebabkan oleh kenaikan penjualan bersih perusahaan.

Dibawah ini merupakan hasil perhitungan NOPAT dari PT. Mayora Indah, Tbk berdasarkan laporan keuangan tahunan dalam rupiah yang sudah penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 2. NOPAT PT. Mayora Indah Tbk. (dalam Rupiah)

Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015

Laba Bersih Setelah Pajak

483.486.152.677 744.428.404.309 1.013.558.238.779 409.618.689.484 1.250.233.128.560

Biaya

Bunga 123.856.315.729 223.360.619.855 256.841.148.674 358.432.961.457 378.651.540.837 NOPAT 607.342.468.406 967.789.024.164 1.270.399.387.453 768.051.650.941 1.628.884.669.397

Sumber : Laporan keuangan tahunan PT. Mayora Indah, Tbk Perhitungan Working Capital Requirement

(WCR)

Setelah mengetahui hasil laba operasi bersih perusahaan maka berdasarkan tabel aktiva lancar dan hutang jangka pendek dapat dihitung besarnya jumlah kebutuhan modal kerja perusahaan atau Working Capital Requirementdengan rumus sebagai berikut : WCR = Aktiva Lancar – Hutang Jangka Pendek

Thn 2011=Rp4.095.298.705.091–Rp 1.845.791.716.500

=Rp 2.249.506.988.591

Diketahui WCR pada tahun 2011 adalah Rp 2.249.506.988.591

2012=Rp 5.313.599.558.516– Rp 1.924.434.119.144

=Rp 3.389.165.439.372

Diketahui WCR pada tahun 2012 adalah Rp 3.389.165.439.372

2013=Rp 6.430.065.428.872– Rp 2.676.892.373.682

=Rp 3.753.173.055.190

Diketahui WCR pada tahun 2013 adalah Rp 3.753.173.055.190

2014=Rp 6.508.768.623.440– Rp 3.114.337.601.361

=Rp 3.394.431.022.079

Diketahui WCR pada tahun 2014 adalah Rp 3.394.431.022.079

2015=Rp 7.454.347.029.087– Rp 3.151.495.162.694

=Rp 4.302.851.866.393

Diketahui WCR pada tahun 2015 adalah Rp 4.302.851.866.393

Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa PT. Mayora Indah, Tbk memiliki nilai WCR yang berfluktuasi di setiap tahunnya, hal ini disebabkan oleh perubahan piutang dan persediaan perusahaan. Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa di tahun 2012 mengalami peningkatan WCR yang sangat signifikan yaitu sebesar Rp 1.139.658.450.781.

Dibawah ini merupakan hasil perhitungan WCR dari PT. Mayora Indah, Tbk berdasarkan laporan keuangan tahunan dalam rupiah yang sudah penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 3. WCR PT. Mayora Indah Tbk. (dalam Rupiah)

Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015

Aktiva

Lancar 4.095.298.705.091 5.313.599.558.516 6.430.065.428.872 6.508.768.623.440 7.454.347.029.087 Hutang

Jangka Pendek

1.845.791.716.500 1.924.434.119.144 2.676.892.373.682 3.114.337.601.361

3.151.495.162.69

4 WCR 2.249.506.988.591 3.389.165.439.372 3.753.173.055.190 3.394.431.022.079 4.302.851.866.393

Sumber : Laporan keuangan tahunan PT. Mayora Indah, Tbk

(5)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 60 Perhitungan Invested Capital

Setelah mengetahui kebutuhan modal kerja perusahaan maka berdasarkan tabel kas

& aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan hasil dari perhitungan WCR dapat dihitung besarnya jumlah modal perusahaan yang dilakukan untuk investasi atau Invested Capital dengan rumus sebagai berikut :

Invested Capital = Kas + WCR + Aktiva tetap setelah dikurangiakumulasi penyusutan

Tahun 2011

=Rp 325.316.689.037 + Rp 2.249.506.988.591 + Rp 2.038.406.656.429

=Rp 4.613.230.334.057

Diketahui total modal yang diinvestasikan pada tahun 2011 sebesar

Rp 2.249.506.988.591

Tahun 2012=Rp 1.339.570.311.638 + Rp 3.389.165.439.372 + Rp 2.857.932.917.034

=Rp 7.586.668.668.044

Diketahui total modal yang diinvestasikan pada tahun 2012 sebesar

Rp 7.586.668.668.044

Tahun 2013=Rp 1.860.492.328.823+

Rp3.753.173.055.190+

Rp 3.114.328.724.682 =Rp 8.727.994.108.695

Diketahui total modal yang diinvestasikan pada tahun 2013 sebesar Rp 8.727.994.108.695

Tahun 2014=Rp 712.922.612.494+

Rp3.394.431.022.079+ Rp 3.585.011.717.083

Rp 7.692.365.351.656

Diketahui total modal yang diinvestasikan pada tahun 2014 sebesar Rp 7.692.365.351.656

Tahun 2015= Rp

1.682.075.365.772+Rp4.302.851.866.393+ Rp 3.770.695.841.693

=Rp 9.755.623.073.858

Diketahui total modal yang diinvestasikan pada tahun 2015 sebesar

Rp 9.755.623.073.858

Berdasarkan perhitungan Invested Capital PT. Mayora Indah, Tbk dapat diketahui bahwa modal investasi mengalami fluktuasi disetiap tahunnya yang disebabkan oleh perubahan jumlah kas perusahaan dan nilai WCR. Modal investasi tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 9.755.623.073.858dan modal investasi terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 4.613.230.334.057.

A. Perhitungan Tingkat Modal dari Hutang ( D )

Untuk menghitung tingkat modal dari hutang penulis menggunakan data yang terdapat pada tabel total hutang dan total hutang & ekuitas kemudian menghitungnya dengan menggunakan rumus dibawah ini :

Tahun 2011 =

. . . .

. . . . x 100%

=63,26%

Diketahui tingkat modal dari hutang pada tahun 2011 adalah 63,26%.

Tahun 2012 =

. . . .

. . . . x 100%

=63,05%

Diketahui tingkat modal dari hutang pada tahun 2012 adalah 63,05%.

Tahun 2013 =

. . . .

. . . . x 100%

=59,93%

Diketahui tingkat modal dari hutang pada tahun 2013 adalah 59,93%.

 Tahun 2014 =

. . . .

. . . . x

100%

= 60,41%

Diketahui tingkat modal dari hutang pada tahun 2014 adalah 60,41%.

Tahun 2015 =

. . . .

. . . . x 100%

=54,20%

Diketahui tingkat modal dari hutang pada tahun 2015 adalah 54,20%.

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat modal pada PT. Mayora Indah, Tbk dapat diketahui tingkat pendanaan investasi yang berasal dari hutang perusahaan dari tahun 2011 sampai tahun 2015 sebagai berikut, pada tahun 2011 sebesar 63,26%, tahun 2012 sebesar 63,05%, tahun 2013 sebesar 59,93%, pada tahun 2014 sebesar 60,41% dan pada tahun 2015 sebesar 54,20%.

Tingkat modal dari hutang yang didapat dari hasil perhitungan menunjukan bahwa angka – angka tersebut berfluktuasi hal tersebut disebabkan oleh kenaikan dari total hutang dan ekuitas perusahaan yang terlalu tinggi namun tidak di imbangi oleh kenaikan tingkat hutang yang tidak terlalu

D= S

S x 100 %

(6)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 61 tinggi sehingga terjadi penurunan presentase

tingkat modal dari hutang. Hal ini justru akan berdampak baik bagi perusahaan karena semakin kecil presentase tingkat modal dari hutang maka dapat menggambarkan modal perusahaan yang didapat dari hutang eksternal itu sedikit.

Dibawah ini merupakan hasil perhitungan Tingkat Modal dari Hutang pada PT. Mayora Indah, Tbk berdasarkan laporan keuangan tahunan dalam rupiah yang sudah penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

B. Perhitungan Cost of Debt (r

D

)

Untuk menghitung tingkat biaya hutang penulis menggunakan data yang terdapat pada tabel biaya bunga dan jumlah hutang kemudian menghitungnya dengan menggunakan rumus dibawah ini :

Tahun 2011= . . .

. . . . x 100 %

= 2,97%

Diketahui hasil perhitungan tingkat biaya hutang pada tahun 2011 sebesar 2,97%.

Tahun 2012= . . .

. . . . x 100 %

= 4,27%

Diketahui hasil perhitungan tingkat biaya hutang pada tahun 2012 sebesar 4,27%.

Tahun 2013= . . .

. . . . x 100 %

= 4,41%

Diketahui hasil perhitungan tingkat biaya hutang pada tahun 2013 sebesar 4,41%.

Tahun 2014= . . .

. . . . x 100 %

= 5,76%

Diketahui hasil perhitungan tingkat biaya hutang pada tahun 2014 sebesar 5,76%.

Tahun 2015= . . .

. . . . x 100 %

= 6,16%

Diketahui hasil perhitungan tingkat biaya hutang pada tahun 2015 sebesar 6,16%.

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat biaya hutang pada PT. Mayora Indah, Tbk diatas dapat diketahui tingkat biaya hutang perusahaan setiap tahunnya sebagai berikut, pada tahun 2011 tingkat biaya hutang sebesar 2,97%, tahun 2012 sebesar 4,27%, tahun 2013 sebesar 4,41%, tahun 2014 sebesar

5,76% dan pada tahun 2015 sebesar 6,16%.

Presentase tersebut berdasarkan biaya bunga dan total hutang perusahaan setiap tahunnya yang penulis dapatkan dari laporan keuangan tahunan.

C. Perhitungan Pajak Penghasilan (Tax) Setelah menghitung tingkat biaya hutang selanjutnya tingkat pajak penghasilan dengan menggunakan data yang terdapat pada tabel beban pajak dan laba sebelum pajak, kemudian meghitungnya dengan menggunakan rumus dibawah ini :

Tahun 2011= . . .

. . . x 100 %

=22,82%

Diketahui hasil perhitungan besarnya tingkat pajak penghasilan pada tahun 2011 adalah 22,82%.

Tahun 2012= . . .

. . . x 100 %

=22,44%

Diketahui hasil perhitungan besarnya tingkat pajak penghasilan pada tahun 2012 adalah 22,44%.

Tahun 2013= . . .

. . . . x 100 %

=25,26%

Diketahui hasil perhitungan besarnya tingkat pajak penghasilan pada tahun 2013 adalah 25,26%.

Tahun 2014= . . . . . . x 100 %

=22,61%

Diketahui hasil perhitungan besarnya tingkat pajak penghasilan pada tahun 2014 adalah 22,61%.

Tahun 2015= . . .

. . . . x 100 %

=23,79%

Diketahui hasil perhitungan besarnya tingkat pajak penghasilan pada tahun 2015 adalah 23,79%.

Berdasarkan perhitungan besarnya tingkat pajak penghasilan PT. Mayora Indah, Tbk tahun 2011 sampai 2015 maka dapat diketahui bahwa besarnya tingkat pajak penghasilan sebagai berikut, pada tahun 2011 besarnya tingkat pajak penghasilan sebesar 22,82%, tahun 2012 sebesar 22,44%, tahun r

D

=

S x 100 %

Tax= x 100 %

(7)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 62 2013 sebesar 25,26% , tahun 2014 sebesar

22,61% dan pada tahun 2015 sebesar 23,79%.

Setelah diketahui hasil perhitungan tingkat pajak penghasilan pada PT. Mayora Indah, Tbk maka penulis menyajikan hasil

perhitungan tersebut dalam bentuk tabel yang berdasarkan laporan keuangan tahunan periode 2011 – 2015 dalam rupiah seperti dibawah ini :

Tabel 4

Tingkat Pajak Penghasilan PT. Mayora Indah Tbk.

(dalam Rupiah dan Presentase)

Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015

Beban Pajak 142.954.665.032 215.386.662.605 342.515.257.778 119.649.017.130 390.261.637.241 Laba

Sebelum Pajak

626.440.817.709 959.815.066.914 1.356.073.496.557 529.267.706.614 1.640.494.765.801

Pajak Penghasilan

(T)

22,82% 22,44% 25,26% 22,61% 23,79%

Sumber : Laporan keuangan tahunan PT. Mayora Indah, Tbk D. Perhitungan Cost Of Equity (r

E

)

Langkah selanjutnya adalah mencari tingkat biaya ekuitas dari perusahaan menggunakan data yang terdapat pada tabel laba per lembar sahamdan harga saham kemudian menghitungnya dengan menggunakan rumus dibawah ini :

Tahun 2011=

. x 100 %

=4,31%

Diketahui hasil perhitungan tingkat biaya ekuitas pada tahun 2011 adalah sebesar 4,31%.

Tahun 2012=

. x 100 %

=4,86%

Diketahui hasil perhitungan tingkat biaya ekuitas pada tahun 2012 adalah sebesar 4,86%

Tahun 2013= .

. x 100 %

=4,29%

Diketahui hasil perhitungan tingkat biaya ekuitas pada tahun 2013 adalah sebesar 4,29%.

Tahun 2014=

. x 100 %

=2,16%

Diketahui hasil perhitungan tingkat biaya ekuitas pada tahun 2009 adalah sebesar 2,16%.

Tahun 2015= .

. x 100 %

=4,47%

Diketahui hasil perhitungan tingkat biaya ekuitas pada tahun 2009 adalah sebesar 4,47%.

Dari hasil perhitungan tingkat biaya ekuitas pada PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2011 sampai tahun 2015 diatas dapat diketahui bahwa biaya ekuitas di setiap tahunnya mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh perubahan laba per lembar saham dan harga saham. Pada tahun 2014mengalami penurunan yang sangat signifikan, hal ini disebabkan oleh penurunan laba per lembar saham yang sangat tajam.

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat biaya ekuitas pada PT. Mayora Indah, Tbk diatas maka penulis menyusun hasil perhitungan tersebut dalam bentuk tabel seperti dibawah ini :

Tabel 8. Tingkat Biaya Ekuitas PT. Mayora Indah Tbk.(dalam Rupiah dan Presentase)

Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015 Laba Per

Lembar Saham 614 952 1.115 451 1.364 Harga Per

Lembar Saham 14.250 19.60026.000 20.900 30.500 Cost Of Equity

(r

E

) 4,31% 4,86% 4,29% 2,16% 4,47%

Sumber : Laporan keuangan tahunan PT.

Mayora Indah, Tbk

r

E

= x100%

(8)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 63 E. Perhitungan Tingkat Modal dari Ekuitas

(E)

Selanjutnya adalah langkah kelima dalam mencari WACC, yaitu mencari tingkat modal dari ekuitas dengan menggunakan data yang terdapat dalam tabel total ekuitas dan total hutang & ekuitas kemudian menghitungnya menggunakan rumus dibawah ini :

Tahun 2011= . . . .

. . . . x 100 %

= 36,74%

Diketahui hasil perhitungan tingkat modal dari ekuitas pada tahun 2011 sebesar 36,74%.

Tahun 2012= . . . .

. . . . x 100 %

= 36,95%

Diketahui hasil perhitungan tingkat modal dari ekuitas pada tahun 2012 sebesar 36,95%.

Tahun 2013= . . . .

. . . . x 100 %

= 40,07%

Diketahui hasil perhitungan tingkat modal dari ekuitas pada tahun 2013 sebesar 40,07%.

Tahun 2014= . . . .

. . . . x 100 %

= 39,59%

Diketahui hasil perhitungan tingkat modal dari ekuitas pada tahun 2014 sebesar 39,59%.

Tahun 2015= . . . .

. . . . x 100 %

= 45,80%

Diketahui hasil perhitungan tingkat modal dari ekuitas pada tahun 2015 sebesar 45,80%.

Berdasarkan hasil perhitungan data diatas dapat diketahui tingkat modal dan ekuitas PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2011 sampai 2015sebagai berikut, pada tahun 2011 tingkat modal dari ekuitas sebesar 36,74%, tahun 2012 sebesar 36,95%, tahun 2013 sebesar 40,07%,tahun 2014 sebesar 39,59% dan pada tahun 2015 sebesar 45,80%.

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa tingkat modal dari ekuitas memiliki hasil yang berfluktuasi, hal ini disebabkan adanya perubahan dari total hutang dan ekuitas disetiap tahunnya, kemudian faktor penentu lainnya adalah nilai total ekuitas perusahaan yang selalu berubah disetiap tahunnya. Hal inilah yang

menyebabkan nilai tingkat modal dari ekuitas selalu berubah setiap tahunnya.

F. Perhitungan Capital Cost Rate (WACC/Weighted Average Cost Of Capital)

Setelah diketahui seluruh data tingkat modal dari hutang (D), biaya hutang (r

d

), tingkat pajak (tax), tingkat modal dari ekutitas (E) dan biaya ekuitas (r

E

) maka langkah selanjutnya adalah menghitung WACC dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Tahun 2011={63,26% x 2,97% (1-22,82%)} + (36,74% x 4,31%)

=3,03%

Diketahui hasil perhitungan WACC pada tahun 2011 sebesar 3,03%.

Tahun 2012={63,05% x 4,27% (1-22,44%)} + (36,95% x 4,86%)

=3,88%

Diketahui hasil perhitungan WACC pada tahun 2012 sebesar 3,88%.

Tahun 2013={59,93% x 4,41% (1-25,26%)} + (40,07% x 4,29%)

=3,69%

Diketahui hasil perhitungan WACC pada tahun 2011 sebesar 3,69%.

Tahun 2014={60,41% x 5,76% (1-22,61%)} + (39,59% x 2,16%)

=3,55%

Diketahui hasil perhitungan WACC pada tahun 2014 sebesar 3,55%.

Tahun 2015={54,20% x 6,16% (1-23,79%)} + (45,80% x 4,47%)

=4,59%

Diketahui hasil perhitungan WACC pada tahun 2015 sebesar 4,59%.

Berdasarkan perhitungan diatasdari tahun 2011 – 2015 dapat diketahui bahwa PT. Mayora Indah, Tbk memiliki nilai WACC yang berfluktuasi hal ini disebabkan oleh perubahan tingkat modal dari hutang, pajak penghasilan, tingkat modal dari E = S

S x 100 %

WACC = {D x r

d

(1-tax)} + (E x r

E

)

(9)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 64 ekuitas, Cost of Debt, dan WACC di setiap

tahunnya.

Hasil perhitungan WACCpada PT.

Gudang Garam dan PT. HM Sampoerna dari tahun 2009 sampai 2012 diatas penulis kelompokkan kedalam tabel seperti dibawah ini :

Tabel 5. Presentase WACC PT. Mayora Indah Tbk.

Sumber : Laporan keuangan tahunan PT. Mayora Indah, Tbk

G. Perhitungan Capital Charges

Setelah WACC diketahui untuk mencari EVA langkah selanjutnya adalah mencari nilai biaya modal (Capital Charges) pada PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2011 – 2015 dengan menggunakan data Invested Capital yang dikalikan dengan data WACC dengan rumus dibawah ini :

Tahun 2011=Rp4.613.230.334.057 x 3,03%

=Rp 139.843.985.806

Diketahui hasil perhitungan Capital Charges pada tahun 2011 adalah sebesar

Rp 139.843.985.806.

Tahun 2012=Rp7.586.668.668.044 x 3,88%

=Rp 294.463.405.616

Diketahui hasil perhitungan Capital Charges pada tahun 2012 adalah sebesar Rp

294.463.405.616.

2013=Rp8.727.994.108.695 x 3,69%

=Rp 322.482.909.807

Diketahui hasil perhitungan Capital Charges pada tahun 2013 adalah sebesar Rp

322.482.909.807.

Tahun 2014=Rp7.692.365.351.656 x 3,55%

=Rp272.931.811.553

Diketahui hasil perhitungan Capital Charges pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 139.843.985.806.

Tahun 2015=Rp 9.755.623.073.858 x 4,59%

=Rp 447.994.278.404

Diketahui hasil perhitungan Capital Charges pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 447.994.278.404.

Berdasarkan perhitungan Capital Charges PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2011 sampai 2015 mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh perubahan biaya modal dan presentase WACC. Pada tahun 2014 terjadi penurunan biaya modal yang disebabkan penurunan presentase WACC sebesar 0,14%

dan penurunan nilai Invested Capital sebesar Rp 1.035.628.757.039kemudian pada tahun 2015 terjadi peningkatan hal ini disebabkan oleh meningkatnya presentase WACCsebesar 1,04% dan peningkatan nilai Invested Capital sebesar Rp 2.063.257.722.202.

H. Perhitungan Perhitungan EVA (Economic Value Added)

Langkah terakhir adalah menghitung nilai EVA pada Mayora Indah, Tbk dari tahun 2011 sampai 2015 dengan menggunakan data NOPAT dan data Capital Chargesdan menghitungnya menggunakan rumus dibawah ini :

Tahun 2011=Rp 607.342.468.406 – Rp 139.843.985.806=Rp 467.498.482.600

Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015

Tingkat Modal

dari Hutang (D) 63,26% 63,05% 59,93% 60,41% 54,20%

Cost of Debt (r

D

) 2,97% 4,27% 4,41% 5,76% 6,16%

Pajak

Penghasilan (T) 22,82% 22,44% 25,26% 22,61% 23,79%

Tingkat Modal

dari Ekuitas (E) 36,74% 36,95% 40,07% 39,59% 45,80%

Cost Of Equity

(r

E

) 4,31% 4,86% 4,29% 2,16% 4,47%

Capital Cost Rate (WACC/Weigh ted Average Cost Of Capital)

3,03% 3,88% 3,69% 3,55% 4,59%

Capital Charges = Invested Capitalx WACC

EVA = NOPAT – Capital Charges

(10)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 65 Dari hasil perhitungan dapat diketahui nilai

EVA pada tahun 2011 sebesar Rp 467.498.482.600.

Tahun 2012=Rp 967.789.024.164 – Rp 294.463.405.616=Rp 673.325.618.548

Dari hasil perhitungan dapat diketahui nilai EVA pada tahun 2012 sebesar Rp 673.325.618.548.

Tahun 2013=Rp 1.270.399.387.453 – Rp 322.482.909.807=Rp 947.916.477.646

Dari hasil perhitungan dapat diketahui nilai EVA pada tahun 2013 sebesar Rp 947.916.477.646.

Tahun 2014=Rp 768.051.650.941 – Rp 272.931.811.553=Rp 495.119.839.388

Dari hasil perhitungan dapat diketahui nilai EVA pada tahun 2014 sebesar Rp 495.119.839.388.

Tahun 2015=Rp 1.628.884.669.397 – Rp447.994.278.404=Rp 1.180.890.390.993 Dari hasil perhitungan dapat diketahui nilai EVA pada tahun 2015 sebesar Rp 1.180.890.390.993.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai EVA pada PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2011 sampai tahun 2015 dapat diketahui bahwa nilai EVA setiap tahunnya mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh perubahan nilai NOPAT dan nilai capital charges. Namun di setiap tahunnya selalu menghasilkan nilai EVA yang positif yang disebabkan oleh lebih besarnya nilai NOPAT dibandingkan nilai Capital Charges.

Berdasarkan hasil perhitungan EVA PT. Mayora Indah, Tbkmenunjukkan bahwa untuk tahun 2011 - 2015 nilai EVA yang diperoleh adalah positif dan mampu untuk mempertahankan kinerja yang baik serta dapat menutupi capital charges. Hal ini meyakinkan bahwa manajemen PT. Mayora Indah, Tbk telah memberikan nilai tambah bagi perusahaan, karena manajemen sudah memenuhi keinginan untuk mendapatkan keuntungan bagi intern perusahaan. Nilai EVA perusahaan pada tahun 2011 sebesar Rp467.498.482.600,yang diperoleh dariNOPAT pada tahun 2011 sebesar Rp 607.342.468.406 dan Capital Charges tahun 2011 sebesar Rp 139.843.985.806.

Pada tahun 2012, nilai EVA mengalami peningkatan sebesar Rp 205.827.135.948 menjadi Rp673.325.618.548 yang disebabkan oleh kenaikan nilai NOPAT sebesar Rp 360.446.555.758 menjadi Rp 967.789.024.164 di tahun 2012. Kenaikan NOPAT ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih setelah pajak, peningkatan laba bersih setelah pajak ini disebabkan oleh kenaikan penjualan bersih dari Rp 9.453.865.992.878 di tahun 2011 menjadi Rp 10.510.625.669.832 di tahun 2012. Nilai EVA yang positif juga disebabkan oleh lebih kecilnya nilai Capital Charges dari nilai NOPAT yaitu sebesar Rp 294.463.405.616.

Pada tahun 2013 nilai EVA yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar Rp 947.916.477.646yang mengalami kenaikan sebesar Rp 274.590.859.098yang disebabkan oleh kenaikan NOPAT sebesar Rp 302.610.363.289 menjadi Rp 1.270.399.387.453. Kenaikan NOPAT disebabkan oleh peningkatan laba bersih setelah pajak, peningkatan laba setelah pajak ini disebabkan oleh kenaikan penjualan bersih sebesar Rp 1.507.211.463.505 menjadi Rp 12.017.837.133.337. Nilai EVA yang positif disebabkan oleh lebih kecilnya nilai Capital Charges dari nilai NOPAT yaitu sebesar Rp 322.482.909.807.

Selanjutnya pada tahun 2014 nilai EVA yang dihasilkan perusahaan mengalami penurunan sebesar Rp 452.796.638.258 menjadi Rp 495.119.839.388 yang disebabkan oleh penurunan NOPAT dari tahun 2013 yaitu sebesar Rp502.347.736.512 menjadi Rp 495.119.839.388. Penurunan NOPAT disebabkan oleh penurunan laba bersih setelah pajak di tahun 2014, penurunan laba bersih setelah pajak ini disebabkan oleh kerugian selisih kurs di tahun 2014 yaitu sebesar Rp 18.524.885.783.

Namun meskipun nilai EVA di tahun 2014 mengalami penurunan tetapi tetap menghasilkan nilai yang positif hal ini disebabkan nilai Capital Charges di tahun 2014 lebih kecil dari nilai NOPAT yaitu sebesar Rp 272.931.811.553.

Pada tahun 2015 nilai EVA yang

dihasilkan oleh perusahaan sebesar Rp

1.180.890.390.993 yang mengalami kenaikan

sebesar Rp 685.770.551.605 yang disebabkan

(11)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 66 oleh kenaikan NOPAT sebesar Rp

860.833.018.456 menjadi Rp 1.628.884.669.397. Kenaikan NOPAT disebabkan oleh peningkatan laba bersih setelah pajak, peningkatan laba setelah pajak ini disebabkan oleh peningkatan penjualan bersih sebesar Rp 649.642.357.609 menjadi Rp 14.818.730.635.847. Nilai EVA yang positif disebabkan oleh lebih kecilnya nilai Capital Charges dari nilai NOPAT yaitu sebesar Rp 447.994.278.404.

Dari seluruh perhitungan nilai EVA pada PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2011 sampai 2015 diatas hasil perhitungan nilai EVA telah penulis kelompokkan kedalam tabel seperti dibawah ini :

Berdasarkan rangkuman penilaian EVA dari laporan keuangan dari tahun 2011 hingga tahun 2015, pencapaian nilai EVA yang paling tinggi berada pada tahun 2015, dapat dikatakan bahwa nilai EVA paling baik pada tahun tersebut nilai EVA mencapai hingga Rp 1.180.890.390.993hal ini terjadi karena NOPAT yang dihasilkan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Artinya investor dan masyarakat masih memiliki kepercayaan terhadap investasinya di PT.

Mayora Indah, Tbk agar perusahaan mendapatkan nilai EVA yang baik maka perusahaan juga harus meningkatkan hasil penjualan kemudian memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara memberikan promosi kepada pelanggan supaya banyak orang yang berminat dan melirik untuk mengkonsumsi produk Mayora tersebut. Apabila perusahaan dapat menginvestasikan modal baru kedalam proyek yang mendapat tingkat pengembalian lebih besar dari biaya modal yang ada dan bertujuan untuk meningkatkan nilai EVA yang dihasilkan oleh perusahaan maka akan banyak investor yang ingin berinvestasi dan menanamkan modalnya di PT. Mayora Indah, Tbk.

Simpulan

Dari analisis hasil penelitian pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Mayora Indah, Tbk, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

berdasarkan kinerja keuangan PT. Mayora Indah, Tbk yang dinilai dengan metode EVA pada tahun 2011 – 2015, perusahaan dikatakan telah menciptakan nilai EVA yang positif setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2011 menghasilkan EVA sebesar Rp 467.498.482.600, pada tahun 2012 menghasilkan EVA sebesar Rp 673.325.618.548, di tahun 2013 menghasilkan EVA sebesar Rp 947.916.477.646, tahun 2014 menghasilkan nilai EVA sebesar Rp 495.119.839.388 dan tahun 2015 menghasilkan EVA sebesar Rp 1.180.890.390.993 yang artinya perusahaan menghasilkan nilai tambah ekonomis. Selain peningkatan keuntungan, perusahaan dapat memberikan profit bagi para pemegang saham dan laba yang diperoleh dapat memenuhi harapan penyandang dana baik kreditur maupun pemegang saham.

Kinerja perusahaan yang dapat dicapai dimasa yang akan datang, dan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai.Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan sampel perusahaan yang akan diteliti agar dapat membandingkan perusahaan mana yang kinerjanya lebih baik dan menambah periode waktu yang lebih panjang agar hasil yang diteliti semakin akurat.

Daftar Referensi

Gulo, Wilmar Amonio. 2011. Analisis Economic Value Added (EVA)dan Market Value Added (MVA)sebagai Alat Pengukur Kinerja Keuangan PT. SA. Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol II, No. 2.

http://finance.yahoo.com http://digilib.uin-

suka.ac.id/15918/1/BAB%20I,%20V,%2 0DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345 6789/11338/1/09E00752.pdf

http://www.manajemen.fem.ipb.ac.id/imag es/uploads/4._Analisis_Economic_Value _Added_(EVA)_dan_Market_Value_Add ed_(MVA)_sebagai_Alat_Pengukur_Kiner ja_Keuangan_PT_SA.pdf.

http://www.mayoraindah.co.id/profil/

(12)

Penilaian Kinerja Keuangandengan Metode EconomicV alueA dded … 67 Indratno, Albertus. 2013. Prinsip-prinsip

Dasar Akuntansi. Jakarta : Dunia Cerdas Media.

Kieso, Donald J., Weygandt, Jerry J., dan Warfield, Terry D. 2007. Akuntansi IntermediateEdisi 12 Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Mulya, Hadri. 2013. Memahami Akuntansi DasarEdisi 3. Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media.

Pongoh, Marsel. 2013. Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja KeuanganPT. Bumi Resources TBK.Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3 : 669- 679.

Sugono, Agung dan Untung, Edy. 2016.

Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan KeuanganEdisi Revisi. Jakarta : PT Grasindo.

Widjaja Tunggal, Amin. 2008. Memahami Economic Value Added (EVA) Teori, Soal dan Kasus. Jakarta : Harvindo

www.idx.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Postur kerja operator dalam proses pemasangan stiker dengan menggunakan alat bantu pemasangan stiker seperti ditunjukkan pada tabel 4.11 sebagai berikut.. commit

Guru membimbing peserta didik dalam Guru membimbing peserta didik dalam mengkategorikan data dan menentukan hubungannya, mengkategorikan data dan menentukan

Masalah umum yang ada dalam perhitungan proyek energi terbarukan khususnya angin yaitu adalah tingkat keakuratan yang masih belum baik.hal ini mengakibatkan

koefisien determinsi diatas dapat dikatakan bahwa variabel independen yaitu (Iklan, Promosi Penjualan dan Citra Perusahaan) tidak memiliki kontribusi yang kuat

Sistem akuntansi pajak terhadap pembelian yang dilakukan sudah hampir sesuai dengan ketentuan yaitu membeli barang Panel Tower dan include PPN 10% dan transaksi dicatat dengan benar

So the hypothesis state, “ there is any significant difference between the ability of writing recount text of the eighth grade students of SMP1 Mejobo Kudus in the

Berpikir seperti manusia Bertindak seperti manusia Berpikir secara rasional Bertindak secara rasional Landasan AI Sejarah AI Ringkasan Detail perkuliahan Turing Test?. Seorang