• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

13 BAB II

GAMBARAN UMUM PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA 2.1 Sejarah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

Pada awal mulanya PT Pelabuhan Indonesia III( Persero) ialah industri Negeri pelabuhan pada periode tahun 1960- 1969. Setelah itu berganti jadi Badan Pengusahaan Pelabuhan( BPP) di tahun 1969, Pelindo III menawarkan jasa penyedia sarana jasa pelabuhan, Pelindo III mempunyai kedudukan penting guna menjamin keberlangsungan serta kelancaran angkutan laut, sehingga dengan terdapatnya kedudukan prasarana transportasi laut tersebut hendak sanggup menggerakkan serta menaikkan aktivitas ekonomi Negeri serta warga. Pada tahun 1984 Kebijakan Pemerintah guna pelabuhan strategis, pengelolaannya dari prinsip Public Utility di transformasi jadi komersil, ialah membentuk Industri Universal Pelabuhan Indonesia I, mengelola Pelabuhan di Propinsi Aceh, Sumatra serta Riau. Pelabuhan II di Sumatra barat, jambi, Sumatera Selatan, lampung, Kalimantan barat, Jawa Barat serta DKI Jakarta.

Pelindo III mengelola pelabuhan universal di Propinsi Jawa Timur, Jawa tengah, Bali Nusa Tenggara Timur, Timor Timur, Kalimantan Selatan, serta Kalimantan Tengah, serta industri universal pelabuhan IV mengelola pelabuhan universal di upayakan di propinsi Sulawesi, Maluku serta Irian Jaya.

Pelindo III ialah badan usaha kepunyaan negeri( BUMN) yang bergerak dalam zona perhubungan. Tugas, wewenang serta tanggung jawab industri ini merupakan mengelola Pelabuhan Universal pada 7 daerah provinsi Indonesia(

Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat serta Nusa Tenggara Timur). PT Pelindo III( Persero) mempunyai sebagian anak industri antara lain::

1. RS. PHC Surabaya

2. Berlian Jasa Terminal Indonesia 3. PT Pelindo Marine Service 4. Portek Indonesia

5. PT Ambapers

(2)

14 6. Jasamarga Bali Tol dan

7. PT Terminal Petikemas Surabaya

2.2 Sejarah PT Terminal Petikemas Surabaya

Divisi Usaha Terminal Petikemas adalah divisi baru yang keberadaannya bersamaan dengan berdirinya Perusahaan Umum Pelabuhan III. Sebagai langkah awal, hasil kegiatan pelayanan bongkar muat petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak, ditetapkan di Dermaga Berlian Utara sebagai Dermaga Petikemas.

Dari perjalanan kegiatan usaha bongkar muat petikemas dari tahun ke tahun, ternyata memperoleh prospek yang cukup membanggakan. Maka direksi mengambil kebijakan untuk membangun fasilitas yang khusus untuk menunjang kegiatan pelayanan bongkar muat petikemas secara Internasional, yang ditandai dengan selesainya pembangunan Dermaga Petikemas beserta segala fasilitasnya pada tahun 1991.

Melihat besarnya tanggung jawab dalam pengelolaan Terminal Petikemas melalui dermaga Petikemas dan dengan semakin meningkatnya kegiatan pelayanan bongkar muat Petikemas dan dengan semakin meningkatnya kegiatan pelayanan bongkarmuatPetikemas secara Internasional, maka sejak tanggal 1 Januari 1993 Divisi Usaha Terminal Petikemas Tanjung Perak menjadi usaha yang berdiri sendiri. Terhitung sejak 1 Januari 1993, pertanggung jawaban pengelolaan Unit Terminal Petikemas Tanjung Perak tidak lagi melalui Kepala Cabang Pelabuhan Tanjung Perak, tetapi langsung ke direksi. Seiring dengan laju arus perdagangan Internasional yang menggunakan Jasa Unit Terminal PetikemasTanjung Perak serta dalam rangka pengembangan usaha, maka dilakukan dengan pembentukan divisi baru ataupun dinas-dinas baru.

Jadi, PT Terminal Petikemas Internasional di Surabaya didirikan pada tahun 1992, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Pelabuhan III No.725/KPTS/BL.382.P.III-92 pada tanggal 22 September 1992. Berdirinya PT Terminal Petikemas ini ditandai dengan pemasangan ContainerGatrayCrane yang pertama pada dermaga petikemas sepanjang 500 meter. Sejak saat ini, PT Terminal Petikemas telah menunjukkan reputasinya sebagai terminal yang efisien

(3)

15

dan biaya yang efektif yang mampu melayani kebutuhan para importer dan eksportir di kawasan Indonesia Timur.

Pada tahun 1997, disadari bahwa PT Terminal Petikemas di Surabaya ini harus melakukan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan perdagangan yang terus meningkat, sehingga dibuatlah suatu program untuk memperluas kapasitas menjadi dua kali lipat dari yang sudah ada pada saat ini.

Pada tanggal 29 April 1999, Unit Terminal Petikemas (PT Persero) Pelabuhan Indonesia III telah berubah menjadi PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang di privatisasi dengan adanya penanaman saham sebesar 49% oleh P&O Ports Australia.

Pada tahun 2000, lapangan di Petikemas hadapi perluasasan se sampai pada akhir tahun 2000 diharapkan sanggup mempunyai energi tampung lebih dari 20. 000 teus. perihal ini diadakan konvensi pembelian 4 unit Quay Crane dari IMPSA serta 12 unit RTG baru dari Konecranes. Dengan demikian diharapkan pula pada akhir tahun 2001. PT TPS hendak dapat mengatasi 2 teus petikemas per tahun. Dikala ini PT TPS mempunyai 2 dermaga, ialah jalan dermaga selama 1000 m dengan kedalaman ke 2 sisinya 10. 5 m serta satunya jalan dermaga selama 450 m dengan kedalaman ke 2 sisinya 7. 5 m. Dermaga- dermaga tersebut di lengkapi dengan Quay Crane serta 17 RTG dan beragam forklift yang dibutuhkan buat penindakan petikemas.

Sistem komputer baru guna operational terminal serta nota rampung, terbuat oleh Real Time Bussiness Solutions dari Sydney( Australia). Sistem ini sudah beroperasi semenjak bulan Desember 1999. Komisaris Industri serta Direksi yang terdiri dari kedua pihak pemegang saham, dikala ini sudah bekerja ke arah kenaikan produktivitas serta pelayanan yang lebih baik serta mengacu pada praktek halte terbaik di dunia. PT TPS ialah salah satu dari sedikit halte di dunia yang sudah mendapatkan sertifikat ISO 9001, ISO 1400, OHSAS 18001, serat ISPS Code selaku langkah dini buat menggapai halte kelas dunia.

(4)

16 2.3 Logo PT Terminal Petikemas Surabaya

Gambar 2. 1Logo PT Terminal Petikemas Surabaya

Logo terbaru PT TPS terdiri dari beberapa makna, yang melambangkan : 1. Panah oranye melambangkan jalur pendistribusian ekspedisi petikemas.

2. Panah biru tua yang tersambung dengan tulisan melambangkan keselarasan dan kelancaran jalur ekspor impor guna berputarnya roda perekonomian.

3. Panah biru muda melambangkan laut sebagai jalan dan pintu masuk jalur ekspor impor.

4. Logo panah ke atas melambangkan kemajuan perusahaan serta siap menyongsong masa depan.

5. Font miring melambangkan sebuah perjalanan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

2.4 Lokasi PT Terminal Petikemas Surabaya

PT Terminal Petikemas Surabaya beralamatkan di Jl. Tj. Mutiara No. 1, Perak Barat. Kec. Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60177. PT TPS memiliki lokasi yang sangat strategis, karena secara langsung berhubungan dengan jalan Raya Tol Surabaya dan jalur Kereta Api. Karena ini PT TPS disebut sebagai, Pintu Gerbang ke Kawasan Indonesia Bagian Timur.

Secara geografis, PT TPS berlokasi di bagian barat Pelabuhan Tanjung Perak dengan koordinat 7;12;S, 112;40E, di bagian ujung alur pelayaran di antara pulau Jawa dan pulau Madura sepanjang 25 mil. Lebar minimum alur adalah 80 meter, kedalaman minimum pada saat air surut adalah 9.5 meter. Alur pelayaran tersebut ditandai dengan jelas, dan disediakan layanan kepanduan selama 24 jam penuh.

(5)

17

Gambar 2. 2Lokasi PT Terminal Petikemas Surabaya

(6)

18

2.5 Struktural PublicRelationsPT Terminal Petikemas Surabaya

Dalam mengelola instagram Humas memiliki grup tim kreatif

@pttps_official yang berisikanenam orang, yaitu Erika A. Palupi selaku Corporate Secretary, Retno Utami Corporate Communication, Susana Emyliasari selaku Corporate Communication & Investor Relationship Superintendent Bayu Dwi Hartomo, Gita Andriani dan Aziza selaku staff.

Namun pada setiapkonten yang akan di eksekusi, tim Humas membuat Grup baru yang berisikan Susana dan Bayu sebagai perwakilan Humas serta para talent untuk diberikan briefing. Susana dan Bayu juga yang turun lapang ketika mengeksekusi konten tersebut. Proses pengambilan vidio hingga proses pengeditan dilakukan oleh Bayu selaku staff, setelah konten telah diedit vidio

CORPORATE SECRETARY ERIKA A. PALUPI

CORPORATE COMMUNICATION RETNO UTAMI

COMMUNITY DEVELOPMENT SUPERINTENDENT SLAMET JOKO PANUJU

CORPORATE COMMUNICATION &

INVESTOR RELATIONSHIP SUPERINTENDENT SUSANA EMYLIASARI

STAFF STAFF

Tabel 2. 1Struktural Organisasi PublicRelations PT TPS

(7)

19

tersebut dikirim ke grup tim kreatif Humas yang berisienam orang, konten yang telah selesai tadi dikirim untuk mendapatkan revisi serta persetujuan layak unggah dari Erika selaku Corporate Secretary.

Untuk unggahan dokumentasi hanya dilakukan oleh Bayu selaku staff, Bayu mengambil foto kegiatan, mengedit tone warna serta desain frame lalu mengirimkan ke grup tim kreatif untuk persetujuan unggah. Untuk konten quiz maniez Susana meminta saran kepada tim kreatif bagaimana bentuk game dan soal yang akan dikuiskan setelah itu Bayu yang akan melakukan desain untuk kuis tersebut.

Bisa dikatakan bahwa Bayu selaku staff berperan besar dalam pengelolaan instagram ini, ia berperan sebagai eksekutor, kameramen, editor dan desain.

Susana sebagai orang yang mengawasi dan menemani Bayu dalam mengeksekusi konten, ia juga yang mengunggah konten tersebut di instagram setelah mendapat persetujuan layak unggah. Azizah selaku staff berperan dalam pembuatan caption / keterangan pada konten, dan Erika berperan dalam memberikan persetujuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang berperan dalam pengelolaan instagram ini di dominasi oleh Bayu dan Susana.

Gambar

Gambar 2. 1Logo PT Terminal Petikemas Surabaya
Gambar 2. 2Lokasi PT Terminal Petikemas Surabaya
Tabel 2. 1Struktural Organisasi PublicRelations PT TPS

Referensi

Dokumen terkait

Container crane (CC) atau container gantry crane merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk bongkar muat peti kemas dari dermaga ke kapal maupun dari kapal ke

Dengan panjang dermaga Internasional TPS adalah 1000 meter, dermaga dapat menampung banyak kapal untuk proses bongkar muat menggunakan container crane dimana

sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 58 tahun 1991, maka pada tangga 1 Desember 1992 yang bersamaan dengan Perusahaan Umum dari pelabuhan lainnya, bertujuan

Permasalahan PMP telah diteliti oleh Mustaqim (2008) tentang penataan petikemas di terminal petikemas dengan menggunakan satu vessel serta pengembangan game penataan petikemas

Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk memudahkan perusahaan dalam pencatatan data bongkar muat serta pencarian letak petikemas pada container yard..

Pelindo IV (Persero) terminal petikemas pantoloan yaitu : EMKL / freight forwarder/ JPT mengajukan permohonan pelayanan stuffing / stripping petikemas (bentuk 1

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti menerapkannya dalam meramalkan volume bongkar muat non petikemas domestik di masing-masing terminal Pelabuhan Tanjung Perak

Hasil penelitian variabel yang berhubungan secara signifikan dengan keluhan musculoskeletal disorders MSDs pada tenaga kerja bongkar muat TKBM di PT.Pelindo Persero Terminal Petikemas