• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Motif

Motif memiliki beberapa makna menurut para ahli. Motif adalah kata yang berasal dari kata movare atau motion yang memiliki arti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Istilah motif pada psikologis diartikan sebagai gerakan yang dilakukan oleh manusia yang berupa perilaku ataupun perbuatan (Pramiyanti et al., 2014).

Menurut (Giddens 1991:64) Motif didefinisikan sebagai dorongan atau kekuatan pendorong, yang mengilhami tindakan manusia sepanjang lintasan kognitif atau perilaku untuk memenuhi kebutuhan. Giddens, motif tidak harus secara sadar dirasakan. Motif lebih seperti “keadaan perasaan”.

(Sanjaya 2006: 27) dalam (Afrilia, 2017) motif berasal dari dorongan hati, suatu hasrat, keinginan, dan kekuatan pendorong lainnya untuk melakukan sesuatu di dalam dirinya. Motif dapat dijelaskan sebagai kekuatan orang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Motif memberikan tujuan dan arahan bagi perilaku seseorang.

Selain itu motif juga berarti sebagai upaya yang dilakukan dan dapat menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Motif timbul dikarenakan kebutuhan- kebutuhan yang ingin dicapai (Pramiyanti et al., 2014).

Motif memiliki peran penting dalam tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Hal tersebut dikarenakan motif berisikan alasan atau tujuan dari seseorang melakukan tindakan atau menentukan perilaku dan sikap. Berdasarkan uraian makna yang didapat, maka dalam penelitian ini mengartikan bahwa motif merupakan alasan pendorong seseorang melakukan tindakan dengan tujuan dan alasan tertentu (Pramiyanti et al., 2014) Menurut Sardiman (2007:73) , motivasi dapat diartikan sebagai usaha untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu. Dapat dikatakan bahwa motivasi adalah mesin untuk melakukan kegiatan tertentu dari dalam dan dari dalam diri subjek untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bahkan dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan kondisi internal (persiapan).

Menurut Sherif & Sherif (1956), motif adalah faktor internal yang menimbulkan berbagai perilaku yang disengaja, semua pengaruh internal, seperti kebutuhan, kekuatan

(2)

9

pendorong dan keinginan yang berasal dari fungsi organisme, ambisi dan selera yang berasal dari fumgsi tersebut. Pada saat yang sama, Haroldz Koontz dan kawan-kawan (1980:632) mengungkapkan bahwa motif adalah keadaan internal, yang memberikan kekuatan motivasi, atau mempromosikan apa yang disebut "gerakan" atau "motivasi", dan memandu perilaku pribadi (Roswita, 2015).

Dari beberapa definisi tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi adalah suatu hasrat, keinginan, dan kekuatan pendorong lainnya untuk melakukan sesuatu di dalam dirinya. Semua tindakan manusia memiliki motif. Perilaku disebut juga perilaku reflektif, terjadi secara otomatis dan memiliki tujuan tertentu, meskipun niat tersebut tidak selalu disadari oleh manusia.

2.2 Media Sosial

2.2.1. Definisi Media Sosial

Teknologi saat ini hadir dengan perkembangan yang selalu berkembang. Dalam proses perkembangannya teknologi mempengaruhi cara pandang individu terhadap kehidupan sehari harinya termasuk dalam hal berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain (Arrofi & Hasfi, 2019).Sekarang banyak orang yang cenderung mengandalkan teknologi sebagai media untuk bersosialisasi dan berkomunikasi.

Komunikasi banyak dilakukan dengan media sosial yang ada saat ini seperti facebook, instagram, twitter, TikTok, dll (Arrofi & Hasfi, 2019).

Evolusi dari penggunaan media pun sekarang juga mengalami perkembangan.

Selain sebagai alat komunikasi, media sosial pun digunakan sebagai ajang untuk menampilkan bakat, berbisnis bahkan melakukan promosi atau kampanye (Mulawarman & Nurfitri, 2017).

Media sosial sendiri merupakan hasil dari penggabungan kata “media” yang memiliki arti alat dan “sosial” yang memiliki arti aksi interaksi antar individu (Mulawarman & Nurfitri, 2017).Media sosial juga dapat diartikan sebagai teknologi yang berbasis wab yang dapat mengubah proses komunikasi yang dilakukan indvidu menjadi dialog interaktif (Doni, 2017).

(3)

10

Jejaring sosial adalah sarana yang digunakan orang untuk bersosialisasi atau bersosialisasi secara online dengan cara berbagi konten, berita, foto, dan konten lainnya dengan orang lain.(Taprial & Kanwar, 2012)

Media sosial adalah media berbasis Internet yang memberikan kesempatan kepada pengguna untuk berinteraksi dengan khalayak luas dan memperkenalkan diri mereka seketika atau tertunda, sehingga lebih meningkatkan nilai konten yang dibuat pengguna dan persepsi interaksi dengan orang lain(Carr & Hayes, 2015).

Selain itu media sosial juga dapat diartikan sebagai situs yang dapat digunakan penggunanya untuk membuat web pribadi yang digunakan untuk berkomunikasi dan bertukar informasi antara pengguna satu dengan yang lain (Lesmana, 2017). Dalam media sosial, pengguna dapat dengan mudah dan bebas untuk berpartisipasi dalam memberikan informasi dan berkomunikasi (Lesmana, 2017).

Berdasarkan dari pemaparan makna dari media sosial di atas, maka dalam penelitian ini memberikan pengertian bahwa media sosial merupakan sebuah teknologi yang berbasis web yang digunakan oleh penggunanya sebagai alat dalam berkomunikasi, kolaborasi dan komunikasi online antara orang, komunitas, dan jaringan organisasi yang saling terhubung, saling bergantung, dan dapat membagikan konten sendiri.

2.2.2. Media sosial sebagai Media Baru (new media)

Media baru (new media) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan konvergensi teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi dan terhubung dengan internet. (Efendi et al., 2017). Media baru adalah segala sesuatu yang dapat mentransfer informasi (perantara) dari sumber informasi kepada penerima informasi. “Media baru memiliki dua elemen utama, yaitu digitalisasi dan konvergensi” (Efendi et al., 2017).

Internet merupakan bukti konvergensi karena menggabungkan beberapa fungsi media lain seperti audio, video, dan teks“ (McQuail, 2010). Berikut adalah contoh teknologi yang termasuk media baru, yaitu: (a) Internet dan website, (b) TV digital/TV plasma, (c) sinema digital/3D cinema, (d) superkomputer/laptop, (dan) DVD/ CD/Blu-ray, (f) MP3 player, (g) ponsel/PDA, (h) video game, (i)

(4)

11

RSS feed, (j) video streaming, dll. (Kusuma Pertiwi, 2020). Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai "media baru" adalah digital, komprehensif, interaktif, dapat dioperasikan dan berjejaring, kuat, kompak, dan adil. (Efendi et al., 2017).

Kemajuan teknologi dan pesatnya penyebaran media baru telah melahirkan masyarakat informasi dan memaksa kita untuk mendefinisikan kembali teori-teori media yang telah ada selama ini.(Kurmia, 2005). Teori penggunaan media baru menunjukkan bahwa lahirnya media baru dapat menciptakan bentuk interaksi sosial yang berbeda dari sebelumnya. (Efendi et al., 2017).

Ward,McQuail (200:125) dalam (Kurmia, 2005)Melihat bahwa permasalahan utama teori media baru tentu saja berbeda dengan teori media (lama) yang ada selama ini, utamanya berkisar pada tiga hal:.Pertama, power and inequality, sangatlah sulit untuk menempatkan media baru dalam hubungan dengan kepemilikan dan kekuasaan dimana isi dan arus informasi dikontrol.

Kedua , social integrating dan identity, media baru dianggap sebagai kekuatan untuk melakukan disintegrasi terhadap kohevisitas sosial yang ada di dalam masyarakat karena dianggap terlalu in dividualistik dan bisa menembus ruang dan waktu sekaligus budaya. Ketiga, social change, media baru dianggap agen perubahan sosial sekaligus agen perubahan ekonomi yang terencana dimana tidak adanya kontrol pesan baik dari pemberi maupun penerima pesan sangat mungkin terjadi.

McQuail dalam Ardianto (2011:14) juga menguraikan ciri-ciri utama yang menandai perbedaan antara media baru dengan media lama (konvensional) berdasarkan perspektif pengguna, yaitu:

1.Interactivity; Diindikasikan oleh rasio respon atau inisiatif dari pengguna terhadap tawaran‟ dari sumber/pengirim (pesan).

2.Social presence (sociability); Dialami oleh pengguna, sense of personal contact dengan orang lain dapat diciptakan melalui penggunaan sebuah medium. Media richness: media (baru) dapat menjembatani adanya

(5)

12

perbedaan kerangka referensi, mengurangi ambiguitas, memberikan isyarat-isyarat, lebih peka dan lebih personal

3. Autonomy; Seorang pengguna merasa dapat mengendalikan isi dan menggunakannya dan bersikap independen terhadap sumber.

4. Playfulness; Digunakan untuk hiburan dan kenikmatan

5. Privacy; Diasosiasikan dengan penggunaan medium dan atau isi yang dipilih.

6. Personalization; Tingkatan dimana isi dan penggunaan media bersifat personal dan unik. Situs.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulakan bahwa media sosial sebagai media baru bahwa segala seusatu yang dapat mentransfer informasi yang telah terkonvergensi dan penyebarannya tealah melahirkan masyarakat informasi dan menciptakan bentuk interaksi sosial yang berbeda dari sebelumnya.

2.2.3. Penggunaan Media Sosial dan Motif Penggunaan Media Sosial

Perkembangan dalam aplikasi media sosial menyebabkan tujuan dari penggunaannya pun mengalami perkembangan dan pergeseran. Hal tersebut dapat dilihat dari fungsi umum penggunaan media sosial yaitu: 1) digunakan untuk memperluas komunikasi sosial yang dilakukan atra manusia menggunakan internet, 2) mengubah praktik dari komunikasi searah menjadi dialog interaktif menggunakan internet, dan 3) mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi (Doni, 2017).

Selain itu, dilihat dari penggunaannya juga terdapat ciri ciri dari pengguna media sosial yang dapat menujukkan motif dalam penggunaan media sosial. Ciri- ciri tersebut adalah :

a. Social presence (sociability), pengalaman pengguna dapat menciptakan rasa kontak pribadi dengan orang lain melalui penggunaan media

(6)

13

b. Media richness: media baru dapat menjembatani kesenjangan dalam referensi, mengurangi ambiguitas, memberikan petunjuk, dan menjadi lebih responsif dan personal

c. Autonomy; Pengguna merasa bahwa mereka dapat mengontrol konten dan menggunakannya dan tidak bergantung pada sumbernya.

d. Playfulness, digunakan untuk hiburan dan kesenangan

e. Privacy; Terkait dengan penggunaan media dan/atau konten yang dipilih.

f. Personalization; dimana isi dan penggunaan media bersifat pribadi dan unik (Puspita, 2015).

Penggunaan media sosial yang dilakukan penggunanya juga terbilang masif dan intensif. Banyak tujuan dan motif bagi pengguna untuk mendasari pengguna untuk mengakses media sosial. Beberapa aplikasi media sosial digunakan penggunanya sebagai ajang untuk menampilkan hasil foto, hasil swa foto, belanja secara online, personalisasi diri pengguna dan juga budaya share(Mulawarman &

Nurfitri, 2017)

Fungsi dari penggunaan media sosial mempunyai funsi utama yang sangat kuat dengan penggunanya seperti yang diungkapkan oleh McQuail yaitu: 1) untuk informasi, 2)untuk korelasi, 3) untuk hiburan dan 4) mobilisasi (Lesmana, 2017).

Selain fungsi umum, terdapat motif umum yang digunakan pengguna media sosial. Motif tersebut adalah motif yang didasari oleh rasional dan motif yang didasari oleh emosional. Pada motif emosional dapat ditunjukkan ketika subjek :

1. mempercayai Media sosial mampu memberikan informasi terkini.

2. Jejaring sosial memiliki akses yang lebih mudah ke informasi daripada media tradisional.

3. Mempercayai media sosial memungkinkan untuk berinteraksi.

4. Mempercayai media sosial memudahkan bertukar pengalaman tanpa harus bertatap-muka.

(7)

14

5. Media sosial diyakini mampu memberikan informasi yang lebih jelas karena tidak hanya bersumber dari informasi berupa kata atau kalimat, tetapi juga dilengkapi dengan bentuk visual seperti gambar dan video.

Sedangkan untuk motif emosional yang ditunjukkan adalah:

1. Alasan gengsi pribadi adalah karena mereka tidak ingin disebut jadul.

2. Alasan kekininian atau mengikuti trend.

3. Alasan sebagai sarana eksistensi diri , dan

4. Alasan mengungkapkan isi hati atas kepenatan dalam kehidupan (Afrilia, 2017).

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti menganggap bahwa tujuan umum dari penggunaan media sosial adalah sebagai alat untukberkomunikasi dan berinteraksi secara interaktif yang dilakukan secara online.

2.2.4. Dampak positif dan negatif penggunaan media sosial

Penggunaan media sosial sendiri tidak bisa dijauhkan dari dampak positif dan negatif yang dimilikinya. Dampak tersebut dapat terjadi dari pengguna yang berusia anak anak sampai dewasa. Berikut beberapa dampak yang sering dijumpai pada pengguna media sosial:

a. Dampak positif dari penggunaan media sosial 1. Sebagai tepat untuk mengekspresikan diri

2. Sebagai alat yang membantu seseorang untuk berkomunikasi dengan mudah

3. Menyediakan peluang untuk kalangan muda dalam berbisnis

4. Digunakan sebagai platform untuk melakukan promosi, dll (Khairuni, 2016).

b. Dampak negatif dari penggunaan media sosial

1. Pergeseran perilaku generasi muda yang acuh kepada lingkungan sekitar

2. Maraknya penipuan pada jejaring sosial

3. Maraknya komentar yang jahat yang merujuk pada bullying (Khairuni, 2016).

(8)

15

Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jika pengguna jejaring sosial menggunakannya untuk hal-hal yang baik, maka jejaring sosial tersebut akan berdampak positif, tetapi jika pengguna jejaring sosial menggunakannya untuk hal-hal yang tidak baik, maka jejaring sosial tersebut akan berdampak negatif, media sosial juga akan berdampak pada perilaku atau pembentukan moral seseorang. Dalam proses penggunaan media sosial, orang hanya dapat menikmati kebahagiaan dan membuat mereka lalai.

2.3 Komunikasi Massa

Menurut (Bitner 2003:188) Komunikasi massa adalah informasi yang disampaikan kepada sejumlah besar orang melalui media, ( mass communicataion is message communicated through a mass medium to a large number of people )dari definisi ini kita dapat melihat bahwa media harus digunakan dalam media (Setiawan, 2013).

Menurut Meletzke komunikasi massa menunjukkan komunikasi msatu arah dan tidak langsung karena penggunaan media dan sifat informasi yang terbuka untuk semua.

(Romli, 2016).Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa didefinisikan sebagai segala bentuk komunikasi yang secara terbuka menyampaikan suatu pernyataan secara tidak langsung melalui media penyiaran teknis. Langsung dan satu arah ke publik yang tersebar (Romli, 2016)

Definisi komunikasi massa menurut Freidson berbeda dengan jenis komunikasi lainnya, karena komunikasi massa ditujukan kepada banyak kelompok orang dari kelompok yang berbeda, bukan hanya satu atau beberapa individu atau bagian tertentu dari kelompok tersebut. Ada juga asumsi implisit dalam komunikasi massa, yaitu adanya alat komunikasi khusus sehingga komunikasi secara simultan dapat mencakup semua orang yang mewakili semua lapisan masyarakat. (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).

Definisi komunikasi massa yang diberikan Potter menekankan pada audiens maka (Dominick 2005:11) Dengan menekankan definisi organisasi media, menurutnya, komunikasi massa adalah proses yang sangat kompleks, menggunakan mesin untuk memproduksi dan menyebarkan informasi yang ditujukan kepada sejumlah besar

(9)

16

khalayak yang heterogendan terpancar (Heychael & Sarwono, 2015).Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa ,media cetak dan elektronik .Pada awal perkembangannya, komunikasi massa dimulai dengan perkembangan media of mass communication (Nurudin, 2003).

Fungsi komunikasi massa menurut Black dan Frederick C. Whitney ada 4 bagian, yakni to inform( menginformasikan), to entertain (member hiburan), to persuade (membujuk) dan transmission of the culture (transmisi budaya) (Prihatiningsih, 2017).

Oleh karena itu, menurut definisi di atas, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media, menghasilkan produk berupa penyebaran informasi. Produksinya disiarkan secara terus-menerus kepada publik pada interval waktu yang tetap, seperti harian, mingguan, bulanan, dll. Produksi berita tidak dapat dilakukan oleh individu, tetapi diperlukan teknologi tertentu untuk melakukan diseminasi besar-besaran, dan itu adalah dilakukan oleh masyarakat. (Setiawan, 2013).

Berdasarkan pemaparan diatas bahwa komunikasi massa adalah proses penggunaan media (media cetak dan media elektronik) untuk menyampaikan informasi . Informasi yang diberikan bersifat lebih universal, sehingga setiap orang dapat menerima informasi tersebut dan mengharapkan informasi tersebut memberikan umpan balik.

2.4 Media Sosial TikTok

Dalam perkembangannya media sosial memiliki banyak aplikasi yang baru. Hal tersebut berkembang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan penggunyanya. Aplikasi yang menjadi aplikasi favorit saat ini adalah TikTok. Tak hanya di Indonesia aplikasi ini juga menjadi aplikasi favorit dinegara negara maju seperti China, Korea Selatan, Singapura, dll. Banyak dari kalangan anak-anak sampai dewasa menjadi pengguna aplikasi TikTok (Arrofi & Hasfi, 2019)

Aplikasi TikTok sendiri merupakan aplikasi yang dibuat di China yang memiliki platform khusus ntuk video, musik dan foto (Batoebara, 2020). Aplikasi TikTok merupakan aplikasi yang kebanyakan menampilkan video singkat dengan durasi kurang lebih 60 detik (Batoebara, 2020).

(10)

17

Aplikasi TikTok sendiri juga memiliki fitur fitur didalamnya. Berikut merupakan fitur-fitur pada aplikasi TikTok:

1. Fitur Musik

Fitur musik ini dihunakan untuk menambahkan efek suara berupa lagu ataupun instrumen nada pada video TikTok yang dbuat. Berikut tampilan dari fitur penambahan musik pada TikTok.

2. Fitur filter pada video

Fitur filter digunakan untk mengubah tune warna pada video TikTok yang dibuat. Selain merubah tune warna pada gambar, filter juga dilengkapi dengan kemampuan untuk mempercantik wajah dari pengguna.

3. Fitur stiker video

Filter ini digunakan untuk menambahkan gambar yang berupa stiker pada video. Selain itu dalam fitur ini juga menyuguhkan kemampuan untuk mengedit video yang akan diunggah menjadi keadaan slowmotion.

4. Reaction Video

Fitur ini termasuk baru di TikTok, Sesuai namanya, fitur ini mengajak pengguna untuk mengekspresikan dan memperlihatkan reaksinya saat menanggapi konten di TikTok. Bentuk reaksinya bukan berbasis teks seperti komentar biasa, namun reaksimu akan direkam dalam video. Hasil akhirnya berupa video reaksi dalam kotak kecil yang menimpa video utama di layar. Namun yang menarik, kamu bisa langsung menggunakannya perlu mengedit atau menggabungkan dua video menjadi satu (Najmah, 2020). Reaction video ini dalam fitur TikTok dengan nama Stitch dan Duet.

5. Voice Effect

Voice effect ini akan mengubah suara tone video yang anda buat . rekam atau pilih galeri, lalu pilih efek suara. Anda dapat memilih berbagai suara mulai dari suara tupai, getaran, suara elektrik hingga suara yang keras (Najmah, 2020).

Di indonesia sendiri penggunaan TikTok pernah mengalami kendala. Aplikasi TikTok di indonesia pernah mengalami pemblokiran dikarenakan dianggap merusak

(11)

18

moral bangsa. Anggapan tersebut terjadi karena banyak anak anak dan remaja melakukan gerakan gerakan yang berbahaya, mempermainkan gerakan ibadah pada video yang mereka unggah. Hal tersebut menjadi berita yang viral dikarenakan banyak aksi protes dari para pengguna TikTok terlebih kalangan anak-anak dan remaja. Akan tetapi pemblokiran tersebut tidak menjadikan pengguna pada usia anak- anak dan remaja beralih dari aplikasi. Hal tersebut dibuktikan dengan setelah berakirnya proses pemblokiran, pengguna aplikasi TikTok sendiri mengalami kenaikan (Batoebara, 2020)

2.5 Konsep Perkembangan Anak

2.5.1 Pengertian Perkembangan Anak

Perkembangan menunjukkan proses tertentu, yaitu proses yang mengarah ke depan dan tidak dapat diualang. Dalam perkembangan manusia, perubahan tertentu bersifat permanen dan tidak dapat diulang kembali. Dari segi material, perkembangan tidak diutamakan, tetapi perkembangan diutamakan dari segi fungsi. Perkembangan juga menghasilkan ciri-ciri baru yang berkembang dari tahapan kegiatan yang sederhana menuju tahapan yang lebih tinggi (Ahmadi, 2003) dalam (Syifa et al., 2019).

Perkembangan istilah mengacu pada bagaimana orang tumbuh, beradaptasi dan Ubah hidup seseorang melalui perkembangan fisik, perkembangan Kepribadian, perkembangan emosi sosial, perkembangan kognisi (berpikir), dan Perkembangan bahasa (Atkinson, 2010).

(Crain 2007: 30) dalam (Mu’min, 2013) Pertumbuhan dan perkembangan Gesell dipengaruhi oleh dua faktor utama. Pertama, anak adalah produk lingkungan. Kedua, perkembangan anak berasal dari dalam, yaitu dari peran gen manusia. Dua proses pertama disebut "pematangan"

(12)

19

(Kartono, 2007) Anak-anak yang lahir di dunia berada dalam keadaan yang sama sekali tidak lengkap, karena semua naluri, fungsi fisik dan mentalnya belum berkembang sepenuhnya.

Menurut Piaget dalam (Mu’min, 2013)kemampuan atau perkembangan kognitif diyakini sebagai hasil dari hubungan antara pengalaman dan pengalaman perkembangan otak dan sistem saraf, yang dapat membantu orang beradaptasi dengan lingkungan.

Maslow (1988 dalam Yuartiningsih 2010) mendefinisikan perkembangan sebagai pertumbuhan kemampuan dan keterampilan operasional anak secara bertahap dan terus-menerus. Oleh karena itu, pembangunan adalah proses menghasilkan peningkatan kapasitas dan menunjukkan kapasitas individu, seperti kualitas, karakteristik dan karakteristik kapasitas baru (Nasution, 2017)

(Eriksson 1963 : 27-30) prinsip-prinsip epigenetik dikembangkan dari semua tahap kehidupan, dan prinsip-prinsip epigenetik dipinjam dari embriologi.

Perkembangan epigenetik adalah perkembangan bertahap organ embrionik. Ego berkembang menurut prinsip-prinsip epigenetik. Prinsip-prinsip epigenetik fisika bayi dimulai dengan merangkak, duduk, berdiri, berjalan, dan berlari. Erickson menjelaskan prinsip epigenetiknya, Ia berkata: “Segala sesuatu yang dikembangkan memiliki rencana besar, dan dari rencana ini terdapat berbagai bagian, setiap bagian ada waktu khusus untuk menjadi pusat perkembangan, hingga semua bagian membentuk keseluruhannya berfungsi. "

Teori perkembangan erikson dalam (Tharir 2018:33) Untuk mengasah dan menyempurnakan teori Freud dengan dua cara. Pertama, tahap perkembangan dibagi menjadi 8 tahap, yaitu tahap, yaitu bayi (infancy), anak (children), bermain (play age), sekolah (school age), remaja (adolescence), dewasa awal (young adult), dewasa (young adulthood) dan usia tua (adulthood). Kedua, gunakan analisis konflik untuk menggambarkan kepribadian.

2.5.2 Definisi Anak Sekolah

Ada banyak pengucapan di masa kanak-kanak akhir (6-12 tahun), antara lain mereka terkenal dengan nama late chilhood. Anak pada tahap akhir dikenal sebagai usia

(13)

20

sekolah, sedangkan para psikolog menyebutnya sebagai usia kelompok/usia kreatif (Rumini, 2013)

Erikson (1968 dalam Wong, 2008) mengatakan bahwa anak usia sekolah (6-12 tahun) berada di antara “Industry vs Inferiority”, dimana perkembangan sosial dan psikologis anak usia sekolah adalah kemampuan untuk menciptakan pekerjaan, berinteraksi dan belajar sesuai dengan kemampuannya sendiri. Erikson juga menyatakan, karakteristik perilaku anak usia sekolah yang berkaitan dengan tugas tertentu pada akhirnya dapat menghasilkan sesuatu yang berharga baginya, belajar aturan, ketakutan dan stresor, berinteraksi dengan teman, dan memainkan peran dalam permainan kelompok (Nasution, 2017)

(Nuryanti, 2008) mengatakan bahwa anak usia sekolah adalah masa dimana anak dianggap bertanggung jawab atas perbuatannya, berhubungan dengan orang tua, teman sebaya dan lain-lain. Masa ini merupakan masa emas, dan sangat penting untuk membina pembentukan harga diri dan modal anak untuk memasuki masa pubertas.

Dalam islam perkembangan rohani insan menurut imam Al Ghazali dari kanak kanak hingga remaja terbagi menjadi empat tingkat yaitu , kanak-kanak usia 2 - 6 tahun, kanak-kanak akhir usia 7 - 12 tahun, remaja awal usia 12 - 15 tahun, remaja usia 15-20 tahun (Tharir, 2018).

Dalam buku psikologi perkembangan anak (Jahja, 2015) menjelaskan bahaya yang akan terjadi pada masa kanak-kanak akhir yaitu bahaya fisik dan bahaya psikologi. Bahaya fisik disini disebutkan penyakit,kegemukan, bentuk tubuh,kecelakaan,kecanggungan dan ketidak mampuan fisik.

Bahaya psikologi terbagi menjadi 2 yaitu akibat dari bahaya psikologi dan bahaya sosial. Konsekuensi dari kerusakan psikologis, seperti ketidakpuasan pribadi.

Tanda-tanda umum rasa sakit di masa depan termasuk kebiasaan menarik diri, gairah berlebihan, kebencian terhadap otoritas, depresi kronis, devaluasi orang lain karena inflasi diri, hiperaktif, dan kecemasan kronis atau kelelahan emosional..

Bahaya sosial mempengaruhi 5 penyesuaian:

1. Pertama, anak-anak yang ditolak atau diabaikan oleh teman sebayanya akan mengurangi kesempatan untuk belajar sosial.

(14)

21

2. Seorang anak yang terisolasi tidak memiliki kesamaan dengan teman- temannya dalam kelompok dan akan berpikir bahwa dia "berbeda" Dia berpikir bahwa dia tidak memiliki kesempatan untuk diterima oleh teman- temannya.

3. Anak-anak dengan tingkat mobilitas sosial dan grafis yang tinggi sulit diterima oleh anggota kelompok yang mapan.

4. Anak-anak dari kelompok etnis atau agama dipengaruhi oleh prasangka.

5. Anak-anak yang berteman menjadi cemburu dan tidak puas (Jahja, 2015) Dari perspektif teori perkembangan psikososial Erickson, anak usia sekolah merupakan masa dimana anak menghadapi dan menyelesaikan tugas untuk menghasilkan sesuatu yang berarti bagi dirinya. Di usia (6-12 tahun), orang yang memiliki pengaruh terbesar dalam kehidupan seorang anak adalah guru dan teman- temannya. Kemampuan anak untuk menguasai tugas-tugas perkembangan disebut kepercayaan diri (Industry), dan kepercayaan diri anak menurun karena kegagalan di sebut (Inferority) (Nasution, 2017)

2.6 Teori New Media

Teori media baru adalah teori yang dikemukakan oleh Pierre Levy, yang percaya bahwa media baru adalah teori untuk membahas perkembangan media. Media baru adalah istilah yang dirancang untuk mencakup jaringan digital, komputer, atau teknologi informasi dan komunikasi yang muncul pada akhir abad ke-20. Karakteristik media baru adalah konten yang dapat diedit, berjejaring, padat, interaktif,dan bersifat user generated content. User-generated content adalah konten yang ditulis oleh publik atau konten artikel Internet menunjukkan bahwa konten media Internet tidak lagi hanya dimonopoli oleh pihak yang berkepentingan, tetapi dapat diunggah oleh semua pengguna Internet.

(15)

22

Dalam teori media baru, Pierre Levy mengangkat dua sudut pandang, yaitu:

a) Sudut pandang interaksi sosial, yang membedakan media menurut kedekatan media dan interaksi tatap muka. Pierre Levy menganggap World Wide Web (WWW) sebagai lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis yang memungkinkan manusia untuk mengembangkan orientasi pengetahuan baru dan berpartisipasi dalam dunia yang lebih interaktif dan komunal, dalam dunia demokratis pertukaran timbal balik dan pemberdayaan.

b) Visi integrasi sosial, ini adalah gambaran media, bukan dalam bentuk informasi, interaksi atau komunikasi, tetapi dalam bentuk ritual, atau bagaimana manusia menggunakan media sebagai cara untuk menciptakan masyarakat. Media tidak hanya alat informasi atau sarana untuk melakukan kepentingan pribadi, tetapi mereka menyatukan kita dalam bentuk masyarakat tertentu dan memberi kita rasa memiliki.

(McQuail200:125) dalam (Kurmia, 2005) Melihat permasalahan utama teori media baru pasti berbeda dengan teori media (lama) yang ada sampai sekarang, terutama dalam tiga hal. Yang pertama adalah kekuasaan dan ketidaksetaraan. Sulit bagi media baru untuk didasarkan pada kepemilikan dan kekuasaan, tetapi mengontrol isi dan arus informasi. Kedua, dalam hal integrasi dan identitas sosial, media baru dipandang sebagai kekuatan yang memecah kohesi sosial yang ada karena terlalu personal dan dapat melintasi batas waktu, ruang dan budaya. Ketiga, perubahan sosial: Media baru dipandang sebagai promotor perubahan sosial, bukan promotor reformasi ekonomi yang direncanakan. Sangat mungkin untuk mengontrol pesan pengirim dan penerima pesan.

Denis McQuail dalam ( Teori Komunikasi Massa 43:44) menjelaskan media baru memiliki beberapa ciri utama yaitu :

a. Desentraslisasi – Pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi sepenuhnya berada di tangan pemasok komunikasi

b. Kemampuan tinggi–Pengantaran melalui kabel dan satelit. Pengantaran tersebut mampu mengatasi hambatan komunikasi dikarenakan pemancar lainnya.

c. Komunikasi timbal balik (interaktivitas) – Penerima dapat memilih, menukar

(16)

23

informasi, menjawab kembali, dan dihubungkan dengan penerima lainnya secaralangsung.

d. Kelenturan bentuk dan isi ,pengguna.

Martin Lister dalam (McQuail, 2010)menyatakan bahwa media baru memiliki beberapa karakteristik yaitu, digital, interaktif, hipertekstual, virtual, jaringan, dan simulasi.

1. Digital.

Media baru bersifat digital dimana semua data diproses dan disimpan dalam bentuk angka dan keluarannya disimpan dalam bentuk cakram digital. Terdapat beberapa implikasi dari digitalisasi media yaitu dematerialisasi atau teks terpisah dari bentuk fisik, tidak memerlukan ruangan yang luas untuk menyimpan data karena data dikompres menjadi ukuran yang lebih kecil, data mudah diakses dengan kecepatan yang tinggi serta mudahnya data dimanipulasi.

2. Interaktif

Merupakan kelebihan atau ciri utama dari media baru. Karakteristik ini memungkinkan pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan memungkinkan pengguna dapat terlibat secara langsung dalam perubahan gambar ataupun teks yang mereka akses.

3. Hiperteks.

Teks yang mampu menghubungkan dengan teks lain di luar teks yang ada.

Hiperteks ini memungkinkan pengguna dapat membaca teks tidak secara berurutan seperti media lama melainkan dapat memulai dari mana pun yang diinginkan.

4. Jaringan.

Karakteristik ini berkaitan dengan ketersediaan konten berbagi melalui internet.

Karakteristik ini melibatkan konsumsi. Sebuah contoh, ketika kita akan mengkonsumsi suatu teks media, maka kita akan memiliki sejumlah besar teks yang sangat berbeda dari yang tersedia dalam berbagai cara.

(17)

24 5. Virtual

Karakteristik ini berkaitan dengan upaya mewujudkan sebuah dunia virtual yang diciptakan oleh keterlibatan dalam lingkungan yang dibangun dengan grafis komputer dan videodigital.

6. Simulasi

Simulasi tidak berbeda jauh dengan virtual. Karakter ini terkait dengan penciptaan dunia buatan yang dilakukan melalui model tertentu.

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang membahas tentang aplikasi TikTok dilakukan oleh Nurul Hasfi dan Abdulhakim Arrofi .Dengan judul “Memahami Pengalaman Komunikasi orang tua dan Anak ketika menyaksikan tayangan anak-anak di media sosial TikTok” Dalam penelitian yang dilakukan oleh keduanya, peneliti lebih memperhatikan tentang peran orang tua dalam mengawasi anak anak menggunakan aplikasi TikTok. Dalam penelitian yang dilakukan peneliti menemukan bahwa terdapat beberapa alasan orang tua membolehkan dan melarang anak-anaknya dalam menggunakan aplikasi TikTok (Arrofi & Hasfi, 2019).

Sedangkan dalam ini penelitian mengungkapkan motif anak anak dalam menggunakan aplikasi TikTok. Hal tersebut dilakukan peneliti untuk menunjukkan kondisi alasan anak- anak dalam penggunaan aplikasi TikTok sehingga mampu memberikan referensi untuk orang tua dalam bersikap dan mampu menemukan solusi untuk meminimalisir dari dampak negatif yang dapat terjadi karena pengaruh aplikasi TikTok.

(18)

25 2.9. Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori yang dipaparkan di atas, peneliti menggunakan kerangka berpikir untuk teori sebagai berikut

2.1 Tabel kerangka berfikir

Motif Penggunaan Media Sosial

Media Sosial TikTok

Pengaitan dengan Teori New Media

Kebutuhan Kognitif

Kebutuhan Afektif Integrasi Sosial

Interaksi Sosial Penyesuaian motif secara umum

 Motif rasional

 Motif emosional

Kebutuhan Hiburan

(19)

26

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “PENENTU JUMLAH TEMUAN SISTEM PENGENDALIAN

Variasi kadar air kaca (waterglass) sebagai bahan pengikat pembuatan cetakan pasir kering (dry sand) akan mempengaruhi kekerasan dan kekuatan tarik produk pulley

Eksistensi SINas tidak secara langsung dapat dijamin oleh keberadaan lembaga pengembang teknologi yang maju dan lembaga pengguna teknologi dengan kapasitas produksi

Terdapat perbedaan bermakna skor apgar pada bayi yang lahir dengan bedah sesar yang penggunaan tehnik anestesi umum dan analgesi spinal dimana skor apgar bayi

A time to kill, and a time to heal; a time to break down, and a time to build up; A time to weep, and a time to laugh; a time to mourn, and a time to dance; A time to cast

Memberikan asuhan caring secara sederhana tidak hanya sebuah perasaan emosional atau tingkah laku sederhana, karena caring merupakan kepedulian untuk mencapai perawatan yang

Erti juga memahami, sebagai guru yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam mengurusi studi pascasekolah siswa, UNAIR merupakan salah satu kampus favorit yang diidamkan

Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa persentase kassein yang terdapat dalam sampel susu adalah 3,43 % sedangkan persentase laktosa adalah sebesar 3,01