46 BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
A. Metode Perancangan
Perancangan Board Game yang diberi nama “Gondorukem” Petualangan Museum Batik Kuno Danar Hadi ini ditunjukan untuk mengajarkan sejarah perkembangan batik pada anak sekolah dasar. Board Game Gondorukem ini akan berupa permainan yang menyerupai permainan monopoli. Penyampaian ilmu pengetahuan melalui media Board Game merupakan salah satu cara efektif agar anak sekolah dasar mudah memahami pesan yang terkandung karena Board Game akan dimainkan berkali-kali.
Pada Board Game Gondorukem ini akan berisi bermacam-macam sejarah perkembangan batik di Indonesia seperti masa perkembangan batik, daerah berkembangnya batik, sejarah motif batik, tokoh dalam perkembangan batik, dan contoh motif batik yang berkembang di masanya. Semua contoh motif batik diambil dari koleksi Museum Batik Kuno Danar Hadi sehingga anak sekolah dasar akan lebih mengenal Musuem Batik Kuno Danar Hadi.
Perancangan Board Game Gondorukem untuk media pembelajaran sejarah perkembangan batik pada anak sekolah dasar ini menggunakan metode-metode perancangan sebagai berikut:
1. Identifikasi permasalahan
Dalam hal ini penulis melihat kurangnya promosi Museum Batik Kuno Danar
Hadi kepada anak sekolah dasar. Sehingga anak sekolah dasar masih belum
banyak yang mengetahui sejarah perkembangan batik maupun Museum Batik Kuno Danar Hadi.
2. Menentukan tujuan yang ingin dicapai
Tujuan dari perancangan Board Game Gondorukem ini adalah untuk mengajarkan sejarah perkembangan batik serta mengenalkan tentang Museum Batik Kuno Danar Hadi kepada anak sekolah dasar.
3. Menentukan media yang efektif untuk memperkenalkan Board Game Gondorukem kepada anak sekolah dasar
4. Pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan pedoman untuk merumuskan strategi kreatif
5. Menyusun konsep perancangan yang terdapat dua aspek saling berkaitan, yaitu perancangan media dan perancangan kreatif
6. Konsep perancaganan digunakan sebagai dasar perancangan yang berisi eksekusi atau keputusan akhir tentang layout, ilustrasi dan penambilan Board Game Gondorukem
B. Strategi Kreatif
Krativitas adalah kemampuan menyajikan gagasan atau ide baru. Inovasi
merupakan aplikasi gagasan atau ide baru tersebut. Kreativitas hamper selalu
digunakan dalam periklanan karena kreativitas dapat membantu periklanan dalam
memberi informasi, membujuk, mengingatkan, meningkatkan nilai, dan dapat
meledakan periklanan.
Suatu pesan iklan harus dapat disampaikan secara kreatif, bahkan kreativitas lebih penting dari jumlah uang yang dikeluarkan. Krativitas dalam periklanan merupakan proses yang meliputi beberapa tahap, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi, dan revisi. Sumber variasi informasi tersedia untuk membantu spesialis kreatif menentukan tema kampanye, daya tarik, atau eksekusi.
Berdasarkan positioning dan unique selling preposition (USP) yang telah ditetapkan makan dapat ditentukan sebuah tema perancangan yang akan menjadi dasar keseluruhan konsep desain. Strategi perancangan ini adalah Gondorukem petualangan Museum Batik Kuno Danar Hadi. Strategi perancangan inilah yang akan mempengaruhi isi pesan yang ingin disampaikan yaitu mempelajari sejarah perkembangan batik melalui Board Game. Untuk itu, strategi kreatif yang harus dilakukan adalah menanamkan brand image bahwa Gondorukem merupakan Board Game yang berisi tentang sejarah perkembangan batik.
Setiap perancangan komunikasi visual harus memiliki gaya desain sebagai
karakteristik visual yang membedakan dengan pesaing. Gaya desain yang akan
digunakan dalam perancangan Board Game Gondorukem adalah berbagai macam
atribut kebudayaan kota Solo yang sangat erat kaitanya dengan batik. Selain itu
penggabungan unsur-unsur motif batik dengan warna cerah dapat menjadi satu
kesatuan yang menggambarkan unsur kebudayaan yang cocok untuk anak sekolah
dasar.
C. Target Market dan Target Audience 1. Target Market
Target market adalah sasaran pasar yang dituju. Dalam konsep pemasaran, pasar merupakan sasaran utama yang dituju oleh lembaga. Target market dari percangan Board Game Gondorukem dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Segmentasi Geografis
Wilayah yang dicakup adalah kota Solo b. Segmentasi Demografis
1) Umur: Usia 7tahun - 12tahun
2) Jenis kelamin: Laki-laki dan Perempuan 3) Status sosial: Menengah ke atas
4) Pendidikan: Sekolah Dasar c. Segmentasi Psikografis
Anak-anak yang suka bermain Board Game, serta yang ingin mengetahui tentang perkembangan batik.
2. Target Audience
Target audience (konsumen sasaran) adalah pasar sasaran atau biasa disebut juga khalayak umum yang dibidik untuk menjadi konsumen. Khalayak target sendiri dapat dikelompokan berdasarkan jenis kelamin, usia, minat khusus, atau kelas sosial. Adapun sasaran yang menjadi target audience perancangan Board Game Gondorukem adalah :
a. Segmentasi Geografis
Wilayah yang dicakup adalah kota Solo
b. Segmentasi Demografis
1) Umur: orang tua/keluarga (usia 25-40 tahun) 2) Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan 3) Status Sosial: Menengah ke atas
4) Pendidikan: Orang tua atau anggota keluarga berpendidikan mulai dari tamatan SMA
c. Segmentasi Psikografis
1) Pendidik atau orang tua yang perduli pada pengenalan pendidikan pengetahuan maupun karakter anak usia dini.
2) Anak usia dini yang membutuhkan pengetahuan tentang sejarah perkembangan batik.
D. Strategi Visual 1. Strategi Visual Verbal (copywriting)
Strategi visual verbal berfungsi untuk mempermudah pemahaman teks yang dibuat. Ada beberapa aspek dalam unsur verbal, antara lain :
a. Headline / judul utama
Headline atau judul adalah bagian terpenting dari suatu iklan. Penyusunan
sebuah headline yang menarik akan sangat krusial dalam menarik perhatian
pembacanya. Ketika orang melihat iklan ataupun media informasi terutama
pada iklan cetak, maka yang dilihat untuk pertama kalinya adalah pada
headline. Oleh karena itu, headline berfungsi sebagai penangkap perhatian
utama (eye catcher). Headline yang digunakan dalam perancangan Board Game ini adalah “Gondorukem”.
b. Sub headline (sub judul)
Anak judul (sub headline) adalah jembatan penghubung antara headline dengan body text. Sub headline digunakan untuk lebih memperjelas headline secara singkat baik fakta maupun keterangan yang disampaikan isi pesan sekaligus. Alasan penggunaan sub headline ini adalah merupakan pengembangan dari headline dimana sub headline merupakan sebuah kalimat deskripsi yang dapat memperjelas headline. Sub headline dari buku ini adalah ”Petualangan Museum Batik Kuno Danar Hadi”.
c. Bodycopy
Bodycopy merupakan penjelas dari apa yang tertulis dalam headline sampai diperkirakan pembaca sudah mampu memahaminya sehingga perlu dibuat sekomunikatif dan seefektif mungkin. Bodycopy menjadi perluasan ide yang disampaikan oleh headline dalam ilustrasi. Dalam hal ini bodycopy berisi tentang ajakan untukbelajar sejarah perkembangan batik melalui Gondorukem.
2. Strategi Visual Non Verbal
Strategi visual non verbal yang digunakan sebagai standar visual pada
perancangan Board Game Gondorukem dan media pendukungnya antara lain :
a. Logo
Logo adalah tanda gambar (picture mark) adalah identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter. Logo ini merupakan logo Board Game Gondorukem.
Nilai visual logo adalah menggambarkan ciri khas batik yang diwakili dengan warna coklat, dan warna oren digunakan agar dapat menarik target audien yaitu anak sekolah dasar.
Graphic Standart Manual Logo Color Guide dan Typography
Tipografi : Rumplestiltskin
Gambar 12 Logo Board Game Gondorukem
Gambar 13 Color Guide Logo
Grid
Configuration
Skala
Gambar 14 Grid Logo
Gambar 15 Configuration Logo
Gambar 16 Skala Logo
b. Layout (tata letak)
Layout adalah penataan antara naskah dan gambar sehingga terbentuk suatu keharmonisan dalam suatu tata ruang iklan. Pembaca akan senang membaca sesuatu yang jelas dan tersaji rapi sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat dimengerti (Syahril Iskandar, 2007:86-88). Untuk layout Board Game Gondorukem beserta media pendukungnya ini akan digunakan adalah picture window layout. Dikarenakan pada materi promosi ini yang akan ditonjolkan lebih adalah ilustrasinya disamping headline dan bodycopynya.
c. Ilustrasi
ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan karena dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa dan kata-kata. Ilustrasi (dalam hal ini foto dan karakter) dapat mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan lebih berhasil guna daripada teks. Ilustrasi yang akan dipakai dalam perancangan Board Game ini foto-foto Batik koleksi pribadi Museum Batik Kuno Danar Hadi dan karakter yang dapat menarik perhatian anak sekolah dasar.
d. Tipografi
Tipografi yang akan digunakan dalam perancangan Board Game ini adalah font sans serif dan decorative, seperti:
1) Calibri
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!@#$%^&*()-+=_,.></?”:;][{}
2) Rumplestiltskin
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!@#$%^&*()-+=_,.></?”
e. Warna
Warna yang akan dipakai dalam perancangan Board Game ini nantinya
harus mampu mencerminkan produk atau jasa yang ditawarkan, mampu
menjadi daya tarik dalam suatu komposisi desain, dan mampu menarik
perhatian khalayak yang melihatnya. Warna yang dipakai adalah warna
coklat sebagai warna yang mencerminkan batik ditambah warna cerah agar
menarik perhatian anak sekolah dasar. Warna-warna yang dipakai antara
lain:
E. Media Placement
Media-media yang digunakan dalam perancangan promosi Museum Batik Kuno Danar Hadi antara lain:
1. Gondorukem
Board Game Gondorukem adalah sebuah permainan yang ber-basic dari Board Game monopoli yang diproduksi oleh House of Danar Hadi guna mempromosikan Museum Batik Kuno Danar Hadi. Permainan jenis monopoli dipilih karena permaianan ini sudah terkenal diseluruh dunia dan permainan ini tergolong jenis permainan keluarga, jadi saiapapun dapat memainkannya.
Dalam aturan permainan Gondorukem nantinya tetap sama dengan monopoli pada umumnya, hanya saja bentuk permainannya yang mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan tadi antara lain:
a. Packaging
Packaging dalam pemainan Gondorukem dibuat dengan bahan utama kayu pinus. Packaging ini berukuran 30cm x 25cm x 5cm. Dibagian dalam diberi tiga sekat untuk menyimpan papan permainan, pernak-pernik dalam permainan Godorukem.
b. Papan
Papan pada permainan monopoli berbahan dasar art paper. Papan
berbentuk persegi agar lebih nyaman dimainkan dua orang ataupun empat
orang.
c. Panduan
Buku Panduan berisi segala aturan cara bermain Board Game Gondorukem yang di desain dengan ilustrasi yang menarik.
d. Pion Pemain
Pion pemain dibuat dengan bahan dasar art paper dengan ilustrasi manusia yang dibagi menjadi dua team yaitu coklat dan hijau.
e. Skill Card, Question Card, dan Answer Card
Skill Card, Question Card, dan Answer Card dilapisi dengan laminasi doff supaya terkesan lebih apik dan lebih awet.
f. Koin Angka
Koin Angka dibuat menggunakan art paper dan yellow board. Koin angka memiliki dua sisi warna yang berbeda yaitu coklat dan hijau yang berfungsi dalam Board Game Gondorukem
i. Dadu
Dadu dibuat simple seperti bentuk dadu pada umunya. hanya menggunakan warna coklat dan putih.
2. Stationary a. Kartu Nama
Karena kartu nama digunakan sebagai identitas bagi orang yang melakukan
promosi dan diberikan kepada konsumen agar informasi lebih lanjut
mengenai Gondorukem dapat langsung menghubungi orang yang
identitasnya tercantum dalam kartu nama
b. Id card
Alat pengenalan langsung antara karyawan dan konsumen.
3. Media Lini Bawah (Below The Line) a. Leaflet
Leaflet akan diberikan saat pameran di stan Gondorukem. Leaflet ini berisi informasi mengenai Gondorukem dalam bentuk point-point dengan ukuran yang ringkas sehingga mudah masuk dalam saku.
b. X-Banner
X-Banner akan ditempatkan didepan stan Gondorukem. Selain itu X-Banner juga bisa menggantikan peranan dari name board.
c. Poster
Poster Gondorukem akan dipasang di stan serta diberikan kepada pembeli yang membeli Board Game Gondorukem.
4. Merchandise a. Gantungan Kunci
Gantungan kunci diberikan kepada masyarakat yang datang ke stan Gondorukem sebagai souvenir.
b. Pin
Pin dikenakan oleh panitia dan diberikan sebagai souvenir kepada masyarakat.
c. Stiker
Stiker diberikan kepada masyarakat yang datang ke stan Gondorukem
sebagai souvenir.
d. Mug
Mug diberikan kepada masyarakat yang datang dan membeli Board Game Gondorukem sebagai souvenir.
e. Kaos
Kaos diberikan kepada masyarakat yang datang ke stan Gondorukem dan beruntung dalam undian.
f. Tas Kanvas
Tas Kanvas diberikan kepada masyarakat yang membeli permainan
Gondorukem.
F. Prediksi Biaya
Perencanaan biaya memang tidak bisa lepas dari kegiatan apapun, termasuk dalam perencaanaan Board Game Gondorukem ini. Prediksi biaya harus diperhitungkan terlebih dahulu agar tidak membengkak atau melebihi budget yang ditentukan. Jikalau memang anggaran yang diperlukan melebihi budget maka kita harus memprioritaskan media yang dirasa paling efektif.
Karena perncangan buku ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, maka
harus teliti mengatur waktu, tenaga dan perancangan sarana yang tepat dan
mengenai sasaran. Berikut ini adalah prediksi biaya yang akan dikelurakan dalam
perancangan Board Game Gondorukem:
Produksi
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total
1. Board Game Gondorukem 200 Rp 111.100,- Rp 22.220.000,-
Total Produksi Rp 22.220.000,-
Pemasaran
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total
1. Kartu nama 3 Rp 30.000,- Rp 90.000,-
2. ID card 5 Rp 3.000,- Rp 15.000,-
4. Leaflet 500 Rp 1.500,- Rp 750.000,-
5. X-banner 1 Rp 100.000,- Rp 100.000,-
6. Poster 500 Rp 1.500,- Rp 750.000,-
Total Pemasaran Rp 1.705.000,-
Promosi
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total
1. Gantungan kunci 100 Rp 2.000,- Rp 200.000,-
2. Pin 100 Rp 1.500,- Rp 150.000,-
3. Stiker 300 Rp 700,- Rp 210.000,-
4. Mug 50 Rp 15.000,- Rp 750.000,-
5. Kaos 30 Rp 40.000,- Rp 120.000,-
6. Tas kanvas 200 Rp 8.000,- Rp 1.600.000,-
Total Pemasaran Rp 3.030.000,-
TOTAL Rp 26.955.000,-
Tabel 3 Total prediksi harga