• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP DESAIN. fungsi-fungsi utama organ. keseluruhan dari segi estetis. Sasaran utama layout adalah utuk. bagi tiap media yang berbeda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP DESAIN. fungsi-fungsi utama organ. keseluruhan dari segi estetis. Sasaran utama layout adalah utuk. bagi tiap media yang berbeda."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori dan Metode 4.1.1 Buku Kesehatan

Menurut artikel di Wikipedia, buku kesehatan atau yang dikenal dengan Medical Book adalah buku referensi yang ditulis oleh orang yang ahli di bidang kesehatan, dan biasanya berisi tentang gejala-gejala dan fungsi-fungsi utama organ.

4.1.2 Layout

Dalam buku “Layout” yang ditulis oleh Gavin Ambrose dan Paul Harris (2005,p11), layout adalah sebuah pengaturan elemen-elemen desain dalam kaitannya dengan ruang atau bidang di mana elemen- elemen tersebut berada, dan dalam keserasian dengan tampilan secara keseluruhan dari segi estetis. Sasaran utama layout adalah utuk menampilkan elemen-elemen visual maupun tekstual tersebut yang dikomunikasikan dalam cara yang teratur sehingga memungkinkan pembaca untuk menangkapnya dengan mudah. Tidak ada aturan “emas”

dalam mengatur layout, karena ada berbagai penanganan yang berbeda bagi tiap media yang berbeda.

Layout dalam buku ini ditampilkan dengan rapi dan terstruktur dengan baik, namun tidak menghilangkan kesan menarik dan nyaman untuk dibaca.

(2)

4.1.3 Grids

Typographic Grid adalah struktur dua dimensi yang terbentuk dari beberapa garis vertikal dan horisontal yang saling berpotongan sehingga membentuk suatu struktur. Grid berfungsi sebagai pedoman para desainer dalam mengatur text dan image secara rasional, dan mudah dalam

menyesuaikan perubahan.

Tujuan utama grid ini telah mendorong desainer untuk berfikir secara konstruktif dengan cara terstrukturisasi. Dan secara khusus bagi desainer grafis, grid memiliki beberapa tujuan, yaitu :

1. Pengulangan (repeatability), untuk membuat halaman-halaman yang serupa dalam desain yang berbeda-beda terlihat sama, atau untuk memberikan kesatuan penampilan bagi bermacam desain tunggal.

2. Komposisi, bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

Menggabungkan bodytext dengan ilustrasi, fotografi ataupun display text.

• Mangatur ukuran, bentuk, keseimbangan elemen-elemen untuk menciptakan prioritas relative.

3. Komunikasi, yaitu bertujuan mengkomunikasikan pesan.

Adapun elemen-elemen dari sebuah grid antara lain:

• Ukuran kertas

• Tipografi

• Margin

(3)

• Kolom

• Area kosong 4.1.4 Typography

Berikut ini adalah pedoman penggunaan tipografi yang benar:

1. Readibility (keterbacaan)

Merupakan tingkat atau level dimana sebuah tulisan dapat dipahami atau dibaca dengan mudah berdasarkan kompleksitas penggunaan kata-kata dalam kalimat.

2. Clearity (kejelasan)

Adalah hal yang paling penting dalam memilih suatu jenis huruf.

Menurut David Ogilvy, tipografi yang baik adalah yang

“menolong” orang untuk membaca, sebaliknya yang buruk adalah yang “mencegah” orang untuk membaca.

3. Visibility (dapat dilihat)

Pemakaian tipe huruf harus disesuaikan dengan komposisi yang baik. Peletakan huruf yang terhalang oleh gambar atau warna yang hampir sama dengan latar belakang akan mempersulit pembaca.

4. Legibility

Merupakan kejelasan visual dari penulisan teks, biasanya berdasarkan ukuran, jenis huruf, kontras, text block, dan spasi antar huruf yang digunakan.

(4)

4.1.5 Efek Superioritas Gambar 4.1.5.1 Ilustrasi Medis

Ilustrasi medis adalah materi visual yang digunakan untuk membantu merekam dan mengabadikan ilmu pengetahuan

kedokteran dan biologi.

Ilustrasi medis telah dibuat selama beratus-ratus bahkan mungkin ribuan tahun yang lalu, banyak manuskrip-manuskrip pada jaman pertengahan mengandung ilustrasi bermacam-macam sitem anatomi, patologi, dan metodologi perawatan.

Ilustrator medis yang terkenal adalah Max Brodel dan Dr.

Frank H Netter.

4.1.5.2 Fotografi

Menurut Paul Messaris, gambar-gambar yang dihasilkan oleh manusia, tak terkecuali fotografi bisa dipandang sebagai aksara visual. Artinya bisa “dibaca”. Fotografi sebagai aksara visual menampilkan sebuah makna yang definitif sekaligus sebagai imajinatif dalam buku esai sastrawan peranakan. Foto yang dimaksud disini bukanlah hanya sebagai foto dokumentasi, namun juga bernilai simbolis yang memiliki makna tersembunyi.

4.1.6 Warna Sebagai Sebuah Sistem

Dalam sebuah visual yang kompleks, warna dapat menolong mimisah-misahkan brmacam-macam informasi yang berbeda, dan dapat

(5)

juga menciptakan hubungan antara tiap bab atau tiap edisi dari sebuah publkasi.

Color Coding – adalah penggunaan warna untuk

mengidentifikasikan satu bagian atau komponen, dan menjadikan warna sebagai sebuah sistem. Agar lebih efektif, color coding haruslah relatif mudah untuk dikenali. Coding dengan bermacam – macam warna akan membuat pembaca bingung.

Kombinasi warna yang dianjurkan untuk digunakan adalah warna analogous, complementary dan triadic.

4.1.7 Teori Publikasi

Dalam buku “Publishing Design Workbook” yang disusun oleh Timothy Samara menyatakan bahwa betapa pentingnya buku dalam kehidupan kita. Pada era modern ini computer, internet, multimedia dan TV telah memberikan kita informasi dengan nilai lebih dari sebuah publikasi berupa buku, yaitu sebuah audio visual yang bergerak. Namun seberapa lebihnya tersebut kita tetap akan membaca Koran di pagi hari, menilai laporan keuangan sebuah perusahaan dari buku laporan, juga membaca biografi seseorang dari sebuah buku. Bahkan seorang desainer pun lebih memilih melihat panduan standar grafis dari sebuah buku daripada CD ataupun media lainnya. Jelasnya, peran publikasi masih amat penting dalam kehidupan keseharian, sekalipun dalam masa modern.

(6)

Masih dalam buku yang sama, disebutkan pula bahwa sebuah publikasi seringkali menggantungkan bahasa visual sebagai suplemen tambahan dari bahasa verbal. Sebuah visual dapat mengikutsertakan pembacanya ke dalam suasana buku (apa yang sedang diceritakan).

Sebuah visual dapat juga memberikan sebuah konektivitas yang mendalam kepada tema ataupun suasana yang sedang “dibicarakan”

dalam bahasa verbal.

Dalam buku “Page Layout” Roger Walton selaku general editor mengatakan bahwa yang menentukan keberhasilan sebuah desain bukan banyaknya materi dikeluarkan atau bagaimana proses produksinya, melainkan bagaimana desainer “memberikan sebuah imajinasi” kepada pembacanya dengan sesuai yang digambarkan oleh bahasa verbal.

Surpon Phornirunlit , founder Surpom Design Group dalam bukunya “Breaking the Rules in Publication Design” mengatakan bahwa buku juga masih memiliki peraturan struktural yang jika digunakan dengan baik akan memperbaiki, bukan membatasi sebuah solusi desain yang efektif. Supon menambahkan bahwa sebuah sampul buku dapat memberikan pengaruh besar terhadap persepsi pembaca tentang isi buku tersebut.

4.1.8 Teori Psikologi

Dalam buku Psikologi Pendidikan (Drs. M Ngalim P. MP, 1992) menyebutkan bahwa apa yang dilukiskan dalam bentuk gambar adalah untuk menarik perhatian, karena bahasa visual lebih digemari daripada

(7)

verbal. Gambar visual menjadi pendukung besar terhadap sandi verbal dalam mempertahankan citra ingatan seseorang, karena lebih mudah mengingat data visual daripada data verbal (Pengantar Psikologi, Rita L Atkinson et al, 1987).

Maka dalam perancangan buku ini, dengan visual yang diperbarui dan semakin menarik, diharapkan dapat lebih menggambarkan informasi dari buku dengan baik dan diterima dengan baik oleh para pembacanya.

4.2 Strategi Kreatif

4.2.1 Strategi Komunikasi

4.2.1.1 Fakta Kunci

Ada beberapa hal yang menjadi fakta kunci yang dapat digunakan sebagai pendukung yang kuat sekaligus kelemahan yang mengancam dalam penyampaian kepada masyarakat

perancangan ulang buku kesehatan “Aku dan Lupus”, antara lain:

1. Penyakit Lupus adalah penyakit yang cukup langka dan penderitanya 90 persen adalah wanita.

2. Banyaknya pemahaman yang salah di masyarakat tentang penyakit lupus.

3. Penyebab penyakit lupus belum diketahui secara pasti, dan belum ditemukan cara penyembuhan dari penyaki ini.

4. Seorang Odapus selain mengalami masalah fisik dari penyakit ini, juga mengalami masalah psikis.

4.2.1.2 Masalah yang dikomunikasikan

(8)

Mengkomunikasikan informasi mengenai penyakit Lupus melalui media informasi buku. Bukan hanya informasi yang bersifat medis namun juga sisi emosional dari penyakit Lupus.

4.2.1.3 Tujuan Komunikasi

Proses komunikasi yang ingin dituju adalah AIDA : Attention, Interest, Desire, Action.

1. Attention

Menarik perhatian masyarakat mengenai penyakit Lupus.

Sehingga persepsi yang salah di masyarakat tentang penyakit Lupus dapat diminimalkan.

2. Interest

Menarik minat pembaca untuk menyelesaikan membaca buku “Aku dan Lupus” ini, sehingga, informasi yang ingin disampaikan melalui buku ini, dapat tersampaikan secara benar ke para pembacanya.

3. Desire

Membangkitkan emosi pembaca untuk memahami Odapus dan bagi Odapus itu sendiri buku ini dapat menjadi sumber informasi yang dapat semakin membawa hal positif dalam kehidupannya.

4. Action

Menginspirasi pembaca dalam memberikan informasi mengenai Lupus, sehingga timbul gerakan nyata, untuk

(9)

tidak mengucilkan Odapus, dan bagi Odapus itu sendiri agar berpikir postif dalam menjalani kehidupannya.

4.2.1.4 Profil Target 1. Sosial ekonomi

a. Golongan A-B

b. Pendidikan minimal S1

c. Tingkat aktifitas/mobilitas tinggi d. Mengejar karier

2. Demografis

a. Mayoritas wanita dewasa b. Usia 25-40

c. Memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri d. Karyawan perkantoran

e. Berhubungan dengan Lupus f. Awam dengan dunia kedokteran 3. Geografis

a. Daerah perkotaan

b. Terdapat toko buku, dan mudah mendapat informasi.

4. Psikografis

a. Sadar akan kehidupan sehat b. Gemar membaca

c. Gemar berolahraga d. Cinta keluarga

(10)

4.2.1.5 Unique Selling Position

Buku ini memberikan informasi mengenai penyakit lupus dengan dibalut perkembangan sisi emosional dari penyakit ini.

4.2.1.6 Judul Buku

Judul dari buku ini adalah “Aku dan Lupus”, judul ini menggambarkan hubungan emosional dari pembaca dengan buku

“Aku dan Lupus.”

4.2.1.7 Pendekatan Visual

Dalam perancangan ulang desain buku kesehatan “Aku dan Lupus” ini digunakan 2 pendekatan visual secara sekaligus.

1. Pendekatan Rasional

Kekuatan pendekatan rasional terletak pada teks naskah secara verbal yang bersifat informatif dan beberapa visual yang mendukung informasi medis (foto dan ilustrasi).

2. Pendekatan Emosional

Pendekatan emosional dilakukan dengan menggambarkan emosi dari awal seorang pasien terkena lupus, dimana dia pasti merasa depresi dan tertekan setelah mengetahui mengidap penyakit lupus. Namun kebelakang emosional dari pasien digambarkan semakin mengarah ke arah positif, dan mulai menemukan jalan keluar dari penyakit lupus.

Dari hal ini diharapkan pembaca dapat terinspirasi dari buku ini.

(11)

4.2.2 Strategi Desain

4.2.2.1 Looks, Mood, Tone and Manner

- feminim

- vintage

- misterius

- rapi

4.2.2.2 Strategi Verbal

Gaya bahasa dari buku ini bersifat semi formal, dan menggunakan bahasa sehari-hari, namun tetap diselipi istilah – istilah kedokteran dan bahasa – bahasa kedokteran.

4.2.2.3 Strategi Visual

Unsur-unsur desain yang dipilih dalam perancangan ulang buku kesehatan “Aku dan Lupus” ini adalah:

• Typography sans serif sebagai bodytext digunakan untuk menghasilkan kesan vintage dari buku ini.

• Typography serif terolah dari beberapa bagian dari layout seperti caption, judul sub bab.

• Photography digital untuk menampilkan mood, dengan penggambaran simbolisme.

• Elemen desain yang digunakan berupa elemen-elemen vintage.

4.2.2.4 Pemilihan Item

Item yang digunakan antara lain:

(12)

1. Buku kesehatan, meliputi desain jaket buku, halaman sampul dan halaman isi.

Ukuran : tinggi buku 23.5 cm, lebar buku 10 cm Tebal : 112 halaman

Warna : full color

Cover : soft cover dengan jaket buku.

Penjualan : toko buku besar seperti Gramedia, Gunung Agung, Periplus, QB, Aksara, Kinokuniya.

2. Packaging/kemasan buku

Kemasan buku berupa jaket buku yang terbuat dari kain, sehingga buku menjadi lebih tahan lama

3. Poster promosi buku 4. Iklan majalah

Referensi

Dokumen terkait

Menguasai konsep teoritis dasar-dasar ilmu dan teknologi benih, fisiologi benih pemuliaan tanaman, ekologi tanaman, fisiologi tanaman, dasar-dasar bioteknologi tanaman,

Jika sebuah drawing punch menekan material blank ke dalam drawing die maka akan timbul tegangan-tegangan yang mengakibatkan terjadinya plastis flow yang sangat rumit di dalam

1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai mendiskusikan Kegiatan Sosial Berkelanjutan. 2) Ingatkan kepada peserta bahwa kegiatan sosial itu meskipun ditujukan kepada para

Fuzi bin Haji Ahmad Shahimi dan mohamad bin Dolmat yang merupakan pengerusi dan salah seorang Ahli majlis, majlis perbandaran Johor Bahru Tengah dengan ini menyatakan bahawa,

Untuk dapat menghasilkan pengukuran yang optimal maka harus dilakukan kalibrasi apabila tinggi yang diukur kurang dari 1,5 m sebaiknya alat dikalibrasi pada tinggi 1

Warga belajar dapat menggunakan aturan kosinus untuk menentukan panjang sisi atau besar sudut suatu

Petugas Advokasi Sosial (PAS) a/ seseorang yang sudah mengikuti pelatihan Advokasi Sosial dan diberi kewenangan melaksanakan tugas advokasi sosial dalam rangka membantu korban

Elemen teks merupakan tipografi berserta hierarkinya dan elemen visual pada layout sama dengan elemen desain yang ada pada desain grafis yaitu elemen gambar.. Prinsip pada