• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kerja praktek ini dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa untuk dapat terjun langsung ke lapangan sesuai dengan program study yang sudah ditempuh. Didalam seksi Mechanical Maintenance Packing terdapat beberapa pekerjaan yang merupakan bentuk tanggung jawab terhadap perusahaan yang dapat menimbulkan permasalahan di perusahaan, dilihat dari tingginya frekwensi kerusakan, efek yang ditimbulkan, serta besarnya pengaruh terhadap kelancaran dan mutu produksi di Departement terkait. Maka dari itu mengacu pada Department Guidelines atau sasaran dari Department dalam hal Profesionalisme dalam bekerja, berusaha untuk mencapai sasaran tersebut dengan memaksimalkan proses pekerjaan yang telah ada.

Kondisi lingkungan yang berdebu dan produktifitas yang tinggi juga ikut berperan dalam mempercepat kerusakan spare part mesin. Dimana debu tepung itu sendiri memiliki sifat yang ringan sehingga kecil kemungkinannya untuk di eliminasi.

Hal ini menyebabkan debu tepung dengan mudah menempel pada komponen mesin.

Perlu adanya schedule yang matang untuk preventive maintenance pada mesin-mesin yang tidak produksi meminimalisir kerusakan pada mesin pada saat produksi berjalan yang akan menimbulkan breakdown maintenance. Salah satu dari tujuan preventive maintenance adalah untuk menemukan suatu tingkat keadaan yang menunjukan gejala kerusakan sebelum alat-alat tersebut mengalami kerusakan fatal. (Dikutip dari:

Kelompok Kerja Mutu Anggrek Biru, MMPC).

1.1.1 Sejarah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Div. Bagasari Flour Mills Asal mula berdirinya PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills diprakasai oleh “Empat Sekawan”, yaitu: Soedono Salim, Sudwikatmono, Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad yang berniat mendirikan sebuah pabrik tepung di

(2)

Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan tepung terigu pada saat itu. Dimulai sejak tanggal 7 Agustus 1970, setelah selama satu tahun proses kontruksi dan pembangunan pabrik industri ini, maka sesuai dengan keputusan notaris, terbentuklah perusahaan tepung terigu pertama di Indonesia dengan nama PT. Bogasari Flour Mills, dengan bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas karena disesuaikan Peraturan Pemerintah Nomor E/68 tentang perusahaan dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Dan pada tanggal 29 November 1971 proses produksi penggilingan gandum pertama kali dilakukan, dan saat itulah menandakan bahwa tepung terigu dapat dihasilkan sendiri oleh Indonesia melalui pabrik yang berlokasi di wilayah Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta. Industri utama dari perusahaan ini adalah proses pengolahan/

penggilingan biji gandum menjadi tepung terigu yang mana sumber biji gandum yang diolah pabrik berasal impor dari mancanegara, seperti dari USA, Canada, Australia, India, dan juga dari beberapa negara Timur Tengah dan di Amerika Selatan.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat akan tepung terigu, maka didirikanlah pabrik tepung terigu Bogasari kedua satu tahun kemudian tepatnya pada tanggal 10 Juli 1972, yang berlokasi di kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Selain dua pabrik tepung tersebut, Bogasari juga memiliki tiga divisi penunjang lainnya yang mempunyai peran sebagai penunjang produksi dari PT.

Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills yang memproduksi tepung terigu. Ketiga divisi tersebut adalah divisi pasta, maritim, dan divisi kemasan. Dua divisi, yaitu pasta dan maritim terletak satu lokasi dengan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills di Tanjung Priok, sedang divisi kemasan/ tekstil berlokasi di Citereup, Bogor, Jawa Barat.

Divisi pasta didirikan sekitar Desember 1991. Pendirian Pabrik pasta ini dilakukan untuk dapat lebih meningkatkan daya saing dan juga untuk menciptakan penganekaragaman makanan. Produk dengan menggunakan system otomatis ini menghasilkan produk berupa Long Pasta dan Short Pasta, seperti contohnya adalah sapagetti dan makaroni dengan merek dagang Bogasari adalah LaFonte dan DelMonte. Divisi Maritim PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills dibentuk pada Tanggal 12 September 1977. Divisi ini dianggap sangat perlu guna menjamin kelancaran proses pengadaan dan pengangkutan gandum yang diimpor dari mancanegara, agar pesediaan gandum dapat terjamin. Sedang divisi kemasan/tekstil di

(3)

Citereup, Bogor, Jawa Barat didirikan untuk dapat memenuhi kebutuhan karung kemasan dari dua Pabrik Bogasari Jakarta dan Surabaya. Pabrik yang dimulai sejak 10 Januari 1977 ini memiliki kapasitas produksi kantong blacu (cotton bag) dan Polypropylene bag (PP Bag) sebesar lebih dari 4,5 juta kantong per tahun.

Pada Tanggal 28 Juli 1992 PT. Bogasari Flour Mills diakuisisi oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa, sehingga sejak saat itu PT. Bogasari Flour Mills berubah nama menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Bogasari Flour Mills, dengan menjadi divisi makanan dari perusahaan semen itu. Seiring kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang mengakibatkan lahirnya banyak industri penggilingan tepung terigu baru, dan melihat pasar yang harus semakin bersaing, pada 30 Juni 1995 PT.

Indocement Tunggal Prakarsa Bogasari Flour Mills pun diakuisisi kembali. Kali ini oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., yang kemudian pun berubah nama menjadi PT . Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari flour mills. Dan nama ini berlaku sampai saat ini.

PT. ISM Tbk. Bogasari flour mills sejak awal berdirinya merupakan industri yang murni hanya untuk proses penggilingan tepung terigu saja, dan ini terjadi sampai tahun 1998. Saat ini PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari flour mills menjadi pabrik penghasil tepung terigu terbesar di dunia dalam satu lokasi produksi. Dengan kapasitas produksi tepung terigu sebesar 3,6 juta metrik ton per tahun dari kapasitas giling sebanyak 4,7 juta metrik ton gandum per tahun atau sekitar 16 ribu metrik ton per hari. Ini semua didukung dengan semua fasilitas alat pengolahan modern, dari kapasitas tampung dari 140 buah silo gandum yang dapat menampung 400.000 metrik ton, dengan 15 mill unit yang siap beroperasi.

Sejak 19 September 1999, untuk pertama kalinya PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari flour mills melakukan ekspor tepung terigu ke Singapura dengan kiriman sebanyak 860 karung tepung terigu (21,5 metrik ton). Dan sejak itulah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari flour mills terus bertambah aktif dalam melakukan pemasaran produknya, khususnya ke luar negeri. Untuk itulah, maka PT.

Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills membuka kantor perwakilan di Singapura untuk mendukung pemasarannya tersebut. Negara yang menjadi konsumen tetap produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills itu antara lain:

Jepang, Singapura, Malaysia dan beberapa negara lainnya. Sebagai perusahaan tepung terbesar di dunia PT. Indofood Sukser Makmur Tbk. Divisi Bogasari Flour Mills

(4)

mempunyai motto, yaitu: "turut membangun gizi bangsa". (Dikutip dari: Laporan magang Ikhsanudin, A. 2010).

Gambar 1.1 Logo dan Produk Perusahaan

(Sumber: Bogasari 2014 http://www. bogasari.com/product) 1.1.2 Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Div. Bogasari, di Jl. Raya Cilincing No. 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14110, Telp +62214301048, Fax +622143920154, Telex: 64067 BOGA IA, www.bogasari.com

1.2 BIDANG USAHA PERUSAHAAN

Selain menghasilkan tepung terigu, PT. ISM Tbk, Div. Bogasari pun juga menghasilkan produk sampingan. Yaitu produk dari sisa hasil olahan penggilingan gandum ataupun hasil gagal dari proses produksi tersebut. Hasil produk sampingan (by product) tersebut diberi nama: bran, pollard, serta pellet, dan juga tepung industri.

Bran, pellet, dan pollard digunakan untuk pakan ternak. Jadi dapat dikatakan bahwa hampir semua bahan baku (row material) yang ada di PT. ISM Tbk. Bogasari flour mills dapat dipakai dan diolah menjadi produk, baik produk inti (tepung terigu) maupun hasil produk sampinganya secara maksimal. (Dikutip dari: Laporan magang Ikhsanudin, A. (2010).

1.3 STRUKTUR ORGANISASI PT. ISM BOGASARI FLOUR MILLS, TBK Kekuatan tertinggi di PT. ISM Bogasari Flour Mills, Tbk Jakarta adalah OPU (Deputy OPU Head) yang membawahi empat Senior Vice President (SVP). Senior Vice President yang ada di PT. ISM Bogasari Flour Mills, Tbk terdiri atas SVP Finance,

(5)

SVP Commersials, SVP Manufacturing, dan SVP Human Resources. SVP Manufacturing dibantu oleh tiga vice president yaitu VP Operations, VP Technical Support, VP Quality and Product Planning and Development. Masing-masing VP memimpin satu divisi, fungsi divisi-divisi tersebut adalah sebagai berikut:

1.3.1 Operations Division

Operations Division merupakan bagian yang bertanggung jawab atas operasi penyimpanan di silo, proses milling, dan packing. Bagian ini dibagi lagi menjadi empat department, yaitu:

1. Milling Department bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi dan menggiling tepung terigu dengan mutu sesuai dengan yang ditetapkan tugasnya antara lain melaksanakan produksi sesuai dengan rencana produksi.

Bagian ini dipimpin oleh manager dan dibantu oleh deputy head miller dan head miller.

2. Flour Silo and Bulk Packing Department, bertanggung jawab atas penyimpanan tepung terigu sementara sebelum dipacking dalam silo khusus tepung terigu dan pengemasan tepung terigu dalam bentuk karung maupun curah. Tugasnya antara lain melakukan pengemasan produk berdasarkan jenisnya, yaitu tepung regular. Bagian ini dipimpin oleh seorang manager.

3. Blanding Silo and Bulk Packing Department, bertanggung jawab atas pencampuran tepung terigu menjadi tepung premix maupun tepung-tepung inovasi lainnya. Selain itu juga bertugas untuk mengemas tepung-tepung tersebut dalam consumer packing (kemasan setengah kilo gram, satu kilo gram dan dua kilo gram). Tugasnya antara lain melakukan pengemasan produk berdasarkan jenisnya, yaitu tepung ekspor dan special. Bagian ini dipimpin oleh seorang manager.

4. Silo Department, yang bertanggung jawab memasukan gandum kedalam wheat silo sesuai dengan jenisnya dan spesifikasinya dan mengatur proses pengeluaran gandum menuju mill untuk digiling. Tugasnya antara lain melaksanakan operasi penyimpanan gandum dan melakukan transfer gandum sesuai komposisi grist yang diminta oleh pihak mill. Bagian ini dipimpin oleh seorang manager.

(6)

1.3.2 Technical Support Division

Technical Support Division merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan seluruh sarana utama penunjang kelancaran produksi dimulai dari pengadaan sumber energy sampai kepada bangunan tempat produksi berlangsung.

Bagian ini dibagi menjadi empat departement, yaitu:

1. Maintenance Department, perawatan mesin dan pemasangan mesin serta peralatan di tempat produksi.

2. Production Facility Department, bertanggung jawab atas pemeliharaan seluruh bangunan yang ada, kebersihan lingkungan pabrik dan pemeliaraan taman, serta pelaksanaan pengendalian hama pada silo dan tempat penyimpanan tepung.

3. Automation Department, bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliaraan seluruh peralatan listrik serta bertugas menjalankan instalasi sederhana.

4. Material Store Department, bertanggung jawab atas pengadaan instrument- instrument alat yang digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan seluruh mesin dan alat produksi. Tugasnya antara lain penyediaan sarana keperluan produksi seperti suku cadang peralatan, bahan bakar, serta kemasan.

1.3.3 Quality and Product Planning and Development Division

Quality and Product Planning and Development Division merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk pengendaian dan kontrol dari produk-produk produksi PT.ISM Bogasari Flour Mills, Tbk.

1.3.4 Struktur Organisasi Department Maintenance

Struktur organisasi merupakan suatu sistem menurut pola tertentu yang terdiri dari beberapa macam fungsi serta terdapat urutan wewenang dan tanggung jawab dari bagian-bagian atau fungsi-fungsi organisasi tersebut, makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi maka makin kompleks pula hubungan yang ada.

Untuk itu perlu dibangun bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan masing-masing kegiatan dan fungsinya. Adapun struktur

(7)

organisasi dari Department Mechanical Maintenance Packing di PT. Indofood Sukses Makmur Divisi Bogasari Flour Mills adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2 Struktur organisasi dept. mechanical maintenance packing

Line Maintenance (Mechanical) bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan perbaikan dan perawatan mesin produksi serta pekerjaan yang sesuai dengan Quality Objective dan memenuhi standar yang berlaku. Line Maintenance (Mechanical) bertanggung jawab terhadap availability peralatan seperti, proses perbaikan dan perawatan hingga pemasangan mesin di lapangan, seperti autobagger, mesin jahit, carousel, belt conveyor, metal detector, weigher, line transfer, screw conveyor, dan lain sebagainya. Hampir semua peralatan produksi yang ada di seluruh area flour silo and bulk packing menjadi bagian tanggung jawab Seksi Line Maintenance terutama yang berhubungan dengan proses produksi, sehingga proses produksi tidak terganggu dan semua peralatan dalam kondisi siap pakai.

Maintenance Manager

Superintendent Area Jetty A-B

Superintendent Mechanical

Workshop

Superintendent Maintenance

Area Mill Superintendent

Maintenance Area Packing

Section Head Mechanical Maintenance

Packing

Foreman

Transfer Line Foreman

Carrousel Flour Packing Foreman Consumer Packing Section Head

Electrical Maintenance Packing

(8)

1.3.5 Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Untuk pengembangan organisasi maka dibutuhkan suatu standar atau kualifikasi sumber daya manusia yang harus dipenuhi sehingga proses operasional akan berjalan dengan lancar. Standar kualifikasi dalam dimensi peran untuk leveling di seksi Line maintenance adalah sebagai berikut:

a. Tugas Kepala Bagian

 Berperan sebagai perencana untuk menjamin persiapan pekerjaan yang akurat, tepat waktu, dan dipahami oleh bawahan.

 Berperan untuk memastikan ketepatan ukuran, kesesuaian spesifikasi, dan jumlah perlengkapan mesin-mesin produksi yang diminta secara tepat waktu serta menjamin terawatnya mesin-mesin produksi.

 Menjamin ketersediaan bahan-bahan material dan peralatan kerja yang dibutuhkan secara tepat jumlah, mutu, dan tepat waktu.

 Menyajikan laporan mengenai proses kerja, waktu yang digunakan, waktu pengerjaan, dan gambar kerja secara akurat dan tepat waktu.

 Berperan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan program dan training untuk mendapatkan bawahan yang handal.

b. Tugas Foreman

 Berperan dalam perbaikan mesin dan peralatan produksi untuk menjamin order perbaikan mesin dapat dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku.

 Evaluasi dan menentukan prioritas kelayakan order pemilihan suku cadang untuk memastikan suku cadang tersebut sesuai dengan yang diperlukan.

 Memastikan terpeliharanya mesin/peralatan di area produksi dengan menjalankan jadwal pemeliharaan, mengawasi, dan mengarahkan proses pemeliharaan.

c. Tugas Teknisi Lapangan

Melaksanakan perbaikan mesin produksi dan suku cadang yang berhubungan dengan semua mesin produksi packing untuk memastikan bagian tersebut yang mengalami kerusakan dapat segera dioperasikan dan perawatan kembali, serta memastikan setiap permintaan suku cadang didasari oleh pertimbangan yang benar dan terdokumentasi.

Gambar

Gambar 1.1 Logo dan Produk Perusahaan
Gambar 1.2 Struktur organisasi dept. mechanical maintenance packing

Referensi

Dokumen terkait

Kabar baik bagi kita adalah karena “Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir

Saya pernah bertengkar dengan teman karena tugas, tidak mengingatkan jam kuliah dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan kuliah Saya mengalami frustasi ketika

Hasil analisis data pada penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis yang menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana dengan bantuan program komputer SPSS 15.0

pertumbuhan panjang yang terendah terjadi pada substrat keramik dengan rata-rata laju pertumbuhan panjang selama 3 bulan sebesar 0,099 cm/minggu (Gambar 7) dan laju

Keberhasilan pencapaian tujuan komunikasi pemasaran untuk Heineken adalah merupakan dampak positif untuk reposisi Heineken pada tahun 2013 di Indonesia dapat dilihat

Hasil uji BNT pada umur 0-10 hst (Tabel 2), menunjukkan bahwa rumput laut G gigas yang ditanam dengan sistem jaring tabung bertingkat memberikan pertambahan berat basah yang

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo, mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan

Muhammadiyah Makassar. Faisal, Pembimbing II Irsan Kadir. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan instrument kunci adalah peneliti sendiri dan instrument