• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLIKASI PEMILIHAN UMUM 2019 TERHADAP KEAKRABAN WARGA NEGARA DI KECEMATAN UJUNGLOE KABUPATEN BULUKUMBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLIKASI PEMILIHAN UMUM 2019 TERHADAP KEAKRABAN WARGA NEGARA DI KECEMATAN UJUNGLOE KABUPATEN BULUKUMBA"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh : Fajar Aswar 10538308414

U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H M A K A S S A R FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI 2019

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“ Jalanlah dengan jalan yang penuh kesabaran, maka keikhlasan mengikuti, sipainga, sipakalebbih, sipakatau” ( penulis )

“ menyepi itu penting supaya kamu benar-benar bisa mendengar apa yang menjadi isi dari kedamaian.” ( Emha Ainun Nadjib )

Karya ini kupersembahkan terindah dan terindu buat :

 Kedua orang tuaku, ( Almarhum ) Bapak Baharuddin dan Ibu Rostia

Tulisan ini merupakan representasi cinta kasihku yang amat besar kepada kalian berdua orangtuaku.

(7)

Fajar aswar 2019 Implikasi Pemilihan Umum 2019 Terhadap Keakraban Warga Negara Di Kecematan Ujungloe Kabupaten Bulukumba. Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbin oleh Kharuddin, M.Pd. Ph.D dan Jamaluddin, S.Pd., M.Pd.

Pemilihan umum ( PEMILU ) adalah sistem demokrasi yang digunakan oleh bangsa Indonesia dimana semua warga masyarakat berhak untuk menetukan pilihannya secara demokratis, pemilihan umum ini menujukan kualitas keakraban dari semua aspek dan golongan memilih secara langsung ini adalah slah satu tempat berekspresi antar sesama, tentang pemilihan dan menjaga satu kesatuan antara masyrakat lainyan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keakraban antara warga Negara satu golongan memberikan implikasi mengetahui suatu pendapat masyarakat pada umumnya pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dengan mengunakan mengunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi kepada informan yang dianggap berpotensi untuk memberikan informasi mengenai tentang keakraban warga Negara melalui observasi dan dokumentasi hasil-hasil pemilihan umum 2019.

Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas pemilihan umum ini dalam pemberdayaan masyrakat dalam memilih dan menunjukan bahwa sistem pemilihan masih perluh perbaikan dari segi tentang masalah keakraban antar warga Negara. Hal ini dapat dibuktikan dengan kondisi dinamika sosial politik masih berubah-ubah dan menimbulkan konflik dan memicu saling klaim atara para calon. Keterlibatan masyrakat ini dalam pemilihan umum yaitu sebagai bagian demokrasi yang sangat ideal baik sebelu, dan sesudah pemilihan.

(8)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdullillahi Rabbil Alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan Rahma dan Hidayah-Nya sehingga penulis masih diberikan kesehatan untuk menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul dari skripsi penulis yaitu “Implikasi Pemilihan Umum 2019 Terhadap Keakraban Warga Negara Di Kecematan Ujungloe Kabupaten Bulukumba”, yang merupakan salah satu persyaratan untuk dapat lulus dari Prodi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan mendapaatkan gelar sarjana. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Nabi junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan sehari-hari dalam bertindak.

Ucapan terimakasih yang sebesar-sebesarnya .penulis ucapkan untuk orang tercinta dalam hidup ini tiada lain adalah kedua orang tua penulis yaitu ( Almarhum Bapak Baharudding dan Ibu Rostia , yang telah mendidik, merawat, dan memberikan kasih sayang serta pengorbanan yang tidak dapat penulis sampaikan hanya dalam beberapa lembaran kertas, dari kecil sampai saat ini hingga penulis bisa menapaki jenjang pendidikan yang lebih layak.

Terima kasih pula kepada Nurul Haerati Hakim yang turut serta memberikan semangat dan saran yang baik dan benar, adik saya Fahril Syam terima kasih untuk setiap perjuangan dan juga do’anya dan juga sepupu terbaik saya kakak Wahyu Hermasyah yang telah memberikan masukan dan arahan

(9)

kerendahan hati menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini dapat disusun dengan baik karena adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terim kasih kepada, bapak Dr.H.Abd Rahman Rahim,S.E, M.M. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar beserta para Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bapak Erwin Akib, S.Pd, M.Pd,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan beserta para staf dan jajarannya. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Dr. Muhammad Akhir, S.Pd,. M,Pd selaku penasehat akademik selama kurang lebih 5 tahun, terima kasih atas nasehat dan bimbingan yang diberikan selama ini. Ibu Kharuddin, M.Pd. Ph.D, selaku pembibing I dan Jamaluddin, S.Pd., M.Pd selaku pembing II yang telah memberikan arahan dan masukan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan, membimbing dan menyempurnakan skripsi ini. Para Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan yang sangat berharga selama kurang lebih lima tahun perkuliahan.

Seluruh Staff Prodi Pendidikan Sosiologi serta staff di lingkup FKIP Unismuh Makassar tanpa terkecuali. Terima kasih atas bantuan yang tiada hentinya bagi penulis selama ini, dan juga anggota/ pengurus lembaga saya Hmj Pendsos yang telah memberikan saya banyak pengalaman . Ibu camat kecamatan Ujungloe dan ju Para Pegawai di kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba.

(10)

wawancara dengan penulis dan senantiasa membantu penulis untuk memberikan kelengkapan data yang diperlukan penulis . Masyarakat kecamatan Ujungloe yang telah meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara dengan penulis. Manusia yang pernah mengklaim dirinya bahwa kita adalah saudara tak sedarah yang masih setia sampai sekarang (Mahadir, Kusman, BahrumNur, Ibrahim Lukman, La Ode Fajrul Islam Sabti, Abd. Gafur SR) terima kasih atas segala cerita dan pengalaman yang tidak akan pernah penulis lupakan. Kakanda Andi Erid Prayitno S.Pd, Fadly Parel, S.Pd., M.Pd, Fhajar Ken S.Pd, Irsan S.Pd, Andi Asrul AM S.Pd, dan masih banyak lagi kakanda yang tida dapat saya sebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas segala hal yang telah kalian berikan selama ini yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Terima kasih kepada teman seperjuangan SOS E 14 yang senantiasa menemani penulis selama melaksanakan studi, dan teman-teman Dialektika 14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu, saran dan kritik dar pembaca yang sehat dan membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini memenuhi criteria dalam kelulusan serta bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.

WassalamuAlaikumWarahmatullahiWabarakatuh.

Makassar, 25 Oktober 2019

(11)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ... i

Lembar Pengesahan Pembimbing ... ii

Lembar Persetujuan Pembimbing ... iii

Kartu Kontrol Pembimbing I ... iv

Kartu Kontrol Pembimbing II ... v

Surat Pernyataan ... vi

Surat Perjanjian ... vii

Motto dan Persembahan ... viii

Abstrak ... ix

Kata pengantar ... x

Daftar Isi ... xiii

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Gambar... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

(12)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR

A. Kajian Konsep ... 9

B. Kajian Teori ( sebagai Landasan Teori ) ... 11

C. Kerangka Pikir ... 14

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ... 17

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 17

C. Informasi Penelitian ... 17

D. Fokus Penelitian ... 20

E. Instrumen penelitian ... 20

F. Jenis Dan Sumber Data ... 20

G. Teknik Pengumpulan Data ... 22

H. Teknik Analisis Data ... 23

I. Teknik Keabsahan Data ... 29

J. Etika Penelitian ... 30

BAB IV GAMBARAN DAN HISTORI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran umum Kecamatan Ujungloe ... 31

B. Sejarah Kecamatan Ujungloe ... 31

C. Letak dan kondisi Geografis ... 32

D. Keadaan Demografi ... 33

E. Ikon Kota Bulukumba ... 36 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(13)

Warga Negara Di Kecematan Ujungloe Kabupaten Bulukumba ... 43 B. Implikasi Pemilihan Umum 2019 Terhadap Warga Negara di

Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba ... 66 BAB. VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 76 B. Saran ... 78 DAFTAR PUSTAKA ... 80

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Statistik deskriptif ... 23 Tabel 3.2 Keabsaan data ... 29 Tabel 4.1 jumlah penduduk Kecamatan Ujungloe 2014 ... 34

(15)

Gambar .2.1 Langkah-langkah Analisis Data ( Kaharuddin,2015 ) ... 28 Gambar 4.1 Mesjid Islamic Center Datuk Tiro Bulukumba ... 40

(16)

1

A. Latar Belakang

Pemilihan umum adalah suatu bentuk proses melibatkan masyarakat banyak yang dimana adanya relasi antara satu calon dan pemilih (rakyat). Pemilihan umum yang diselengarakan tahun ( 2019 ) ini meliputi beberapa parpol ( Partai Politik ) yang dimana masing-masing menyusung kandidatnya baik calon legislatif maupun calon presiden. Pemilihan umum merupakan salah satu bentuk jalan panjang demokrasi di Indonesia, demokrasi ini sudah banyak memperlihatkan bahwa maraknya persaingan antara beberapa paslon yang ingin merauk banyak massa ( suara ).

Adanya pemilihan umum secara demokrasi, menyadarkan kita pentingnya suara rakyat atau masyarakat sipil untuk memilih calon pasangan dalam kekuasaan ini telah diatur dalam UUD 1945. Para calon pemangku kekuasaan ini telah diatur, oleh karena itu, lembaga yang berwenang untuk menyelenggarakan pemilihan umum adalah komisi pemilihan umum yang disingkat KPU. Sebagai bentuk realisasi kedaulatan rakyat dalam bingkai demokratisasi terselanggaranya Pemilihan Umum (selanjutnya disingkat Pemilu) secara regular dengan prinsip yang bebas, langsung, umum dan rahasia.

Pemilu merupakan mandat dari konstitusi yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah, dalam hal ini memastikan dan melindungi pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam menyalurkan hak-hak politiknya dalam Pemilu. Pemilu sebagai

(17)

prinsip-prinsip hukum yang berkeadilan dan nilai-nilai kemanfaatan. Sering pula disebutkan bahwa individu akan kesulitan bertahan hidup tanpa menjalin interaksi dengan individu lainnya. Argumen ini merupakan dasar terjadinya interaksi sosial. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena sosial di masyarakat. Memahami masyarakat tidak akan tercapai tanpa mempelajari proses interaksi sosialnya. Sosiolog Kanada, Erving Goffman mengatakan bahwa masyarakat itu sendiri terbentuk karena interaksi antar anggotanya. tanpa interaksi, dunia sosial mustahil dipahami.

Pada titik ini, interaksi adalah tindakan yang terletak pada tataran praktis, bukan sekadar teoritis.Dari uraian singkat tersebut, pengertian interaksi sosial dapat diidentifikasi ke dalam beberapa ciri sebagai berikut.dan interaksi dalam pemilu membuat keakraban mulai amburadur dan bisa jadi mempererat jikalau saling berinteraksi, pemilihan demokrasi timbul agar akrab dengan tetangga, kita mulai mencoba menyapa. Sering menyapa menimbulkan kedekatan emosional, akhirnya menjadi akrab. Sekarang, media sosial banyak dimanfaatkan sebagai media interaksi untuk menjalin keakraban dalam pemilu.

Indonesia.dalam mengunakan hak pilih yang harus dilakukan dan menyuarakan hak suara rakyat ini membuktikan bahwa hak suara rakyat harus diamanhkan kepada paslon yang ada. Pokok permasalahan yang ada yakni terbuktinya bahwa penyelenggaraan haruslah sesuai aturan berlaku, dan apabila pemilihan berlangsung haruslah melakukan hal-hal dengan secara demokrasi menunjukan situasi politik yang terjadi di Kecamatan Ujungloe Kabupaten

(18)

Bulukumba.

Demokrasi yang terjadi dilingkungan masyarakat ini hanya menjaga alur demokrasi menjelang pemilihan dan pasca pemilihan nantinya. Melihat phenomena dalam masyarakat ini menunjukan tingkat partisipasi dan tetap menjaga persatuan dalam menanamkan nilai-nilai sosial yang ada disetiap penyelanggaraan pemilu yang ada di kecamatan ujungloe kabupaten bulukumba. Begitu penting pelaksanaan Pemilu dalam negara demokrasi, sehingga masyarakat menaruh harapan besar akan perbaikan pelaksanaan Pemilu. Selanjutnya untuk membentuk penyelenggara Pemilu yang kredibel dan independen.

Berdasarkan uraian diatas maka judul yang saya angkat sebagai berikut karena melihat phenomena demokrasi yang terjadi dimasyarakat dalam hal ini “ Implikasi Pemilihan Umum 2019 Terhadap Keakraban Warga Negara Di Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba. Dengan ini adanya indikasi dalam pemilu membuat saya tertarik mengankat judul ini.

Dalam melakukan pemilihan yang diselengarakan dalam melihat konsekuensi dalam pelaksanaanya melihatnya dari segi politik dan segi perpestif masyarakatnya secara detainya melakukan perihal dalam melihat rana perpolitikan. Setiap melakukan pemilihan di Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba seputaran pemilihan yang dilaksanakan ini sangat menguras emosinal yang dimana perpolitikan dianggap sebagai lahan persaingan sehat antara beberapa pasangan calon yang berlaga.

(19)

yang memiliki sistem yang ada dalam setiap aturan. Masyarakatpun ikut melakukan tepat sasaran dalam melakukan pilihan politiknya sebagaimana dalam menciptakan suasana pesta politik yang terjadi. Saling melakukan sistem pemilihan yang sangat detail konsekuensi dalam melakukan pilihan. Akan terjadinya perbedahan pilihan dan saling berdepat adalah salh satu kunci dalm melakukan persaingan politik yang terjadi, dalam sistem pemilihan harusnya sesuai visi-misi yang dipahami masyarakat banyak.

Gejala yang terdapat dalam pemilihan yang dilaksanakan di Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba memiliki bebarapa fokus yang dapat diteliti yakni tentang bagaimana keakrabab ditengah-tengah masyarakat. Adapau gejala yang terdapat dibeberapa daerah begitu banyak memiliki peranan, begitu pula yang terdapat didaerah yang terdapat di Kecamatan Ujungloe. Gejala yang biasanya terjadi hanya memiliki bebrapa fokus terhadap calon dan juga menjaga kekeluargaan dan menjaga keharmonisan antara warga Negara seperti biasanya.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat memilih secara umum ini yang diselengarakan oleh KPU yang diatur dalam perundang-undangan haruslah kuat karena banyaknya faktor-faktor demokrasi haruslah sejalan dengan apa yang di inginkan oleh halayak banyak yakni, “Impikasi Pemilihan Umum 2019 Terhadap Keakraban Warga Negara Di Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba. Hal ini untuk

(20)

tetapi mereka menjaga tali kekeluargaan antar sesama.

2. Rumusan Masalah

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan, yaitu: 1) Bagaimana dinamika sosial politik terhadap masyarakat Ujungloe

menjelang pemilu 2019 ?”.

2) Bagaimana dampak keterlibatan masyarakat kusukuensi pemilu 2019 di Ujungloe ?’’.

3. Alternatif Pemecahan Masalah

Dihadapkan dengan penerapan model penelitian perumusan masalah dalam memilih dan uraian tentang faktor penyebab dan implikasi yang dimunculakan hal ini agar penelitian yang terjadi dalam pemilihan umum mencantumkan keakraban warga Negara di Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba ini sebagai objek penelitian yaitu apa yang terjadi dimasyarakat saat menjelang pemilihan umum dan pasca pemilihan.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian karena dinamika politik ini bertujuan untuk meningkatkan hasil yang diinginkan bahwa pemilihan umum dapat terjadi karena adanya beberapa tujuan untuk memilih dan keinginan banyak masyarakat.

1. Untuk menyatakan dampak sosial politik terhadap masyarakat Kecamatan Ujungloe.

2. Untuk menyatakan keterlibatan masyarakat kusekuensi pemilu 2019 di Kecamatan Ujungloe.

(21)

Penelitian ini diharapkan agar memberikan mamfaat kepada pemilihan umum 2019 bagi.

1. Secara teoritis

Sebagai perbandingan antara teori yang ada dibangku perkuliahan dan fakta yang ada dilapangan dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dibidan penelitian selanjutnya. Secara teoritis adalah dimana seorang peneliti dapat memanfaatkan kelengkapan data bersifat gambar-gambar maupun foto yang memiliki tujuan untuk menguatkan hasil temuan dan penelitiannya. Gambar-gambar ini diperlukan peneliti untuk menunjang dan melengkapi hasil penelitian yang sudah dilaksanakan pada mulanya supaya bisa dipresentasikan kepada pihak penguji. Gambar-gambar yang di sajikan selanjutnya juga wajib berkaitan dengan implikasi teoritikal berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dan sebagai acuan penelitian selanjutnya.

2. Secara praktis a. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam mengaplikasikan pengetahuan teoritik terhadap masalah praktis.

b. Sebagai referensi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi para peneliti selanjutnya.

(22)

Pemilihan umum adalah salah satu bentuk demokrasi langsung yang setiap lima tahun satu kali diselengarakan, oleh karena itu sesuai penelitian yang diterapkan didalam pemilihan ini judul yang diangkat yaitu “ Implikasi Pemilihan Umum 2019 Terhadap Warga Negara Di Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba” ini untuk menegetahui hal-hal yang terjadi mulai dari keakraban antae sesama warga Negara yang berbeda pilihan dan yang menyelengarakan yaitu KPU. Peranan penting dalam penelitian ini untuk merasionalkan dampak sosial yang terjadi dan interaksi antar pemilih.

1. Efektivitas

Efektivitas adalah sebuah kosa kata Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Inggris Efektif. Amin Tunggul Widjaya (1993:32) mengemukakan: “efektivitas adalah hasil membuat keputusan yang mengarahkan melakukan sesuatu dengan benar, yang membantu memenuhi misi suatu perusahaan atau pencapaian tujuan.

2. Pemilih

Pemilih merupakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui seberapa banyaknya calon kandidat dalam pemilu kali ini, bukan cumin itu pemilih harus siap dengan beberapa aspek dalm melakuan pemilihan. Melihat kondisi saat pemilihan berlangsung maupun pasca pemilihan. Ini bisa saja menimbukan beberapa persfektif ditengah masyarakat agar suapaya dapat melihat kandidat yang sebaik-baiknya, dan melihat dampat yang terjadi didaerah pemlihan.

(23)

Potensi adalah suatu bentuk sumber daya atau kemampuan yang cukup besar namun kemampuan tersebut belum tersingkap dan belum diaktifkan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi potensi adalah kemampuan yang mempuyai kemungkinan untuk dikembangkan., kekuatan, kesanggupan, daya. Intinya, secara sederhana, potensi adalah sesuatu yang bisa kita kembangkan (Majdi, 2007)

(24)

9

A. Kajian Konsep

1. Konsep pemilu dalam persfektif demokrasi pancasila

Adapun konsep pemilihan umum dalam presfektif demokrasi pancasila yaitu agar melancarkan beberapa tata cara pemilihan yang baik dan lancar, dalm pelaksanaan politik demokrasi di Indonesia tahun 2019 dapat beberapa elemen organisasi baik swasta maupun negri dapat berpartisipasi dalam hal demokrasi di Indonesia secara demokrasi pancasila. Adapun pemilihan umum ini berkonsep secara demokrasi yang telah bebarapa Negara terapkan selain Indonesia, aturan yang berlaku dengan beberapa tata cara pemilihan umum ini telah dialkukan sejak lama dan ini telah berlangsung.

Konsep yang diterapkan atau diajukan dalam konsep pemilihan umum ini oleh TNI-POLRI adalah konsep pemilu aman dan damai, dan selain itu konsep lainnya yakni ASN dan TNI-Polri haruslah netral dalam pelaksanaan pemilihan dan tak ikut campur dalm politik praktis dan sebagai pengaman dan pengamat Negara kedepannya. Konsep pemilu damai beberapa bulan kebelakang selalu digauangkan dan sebagai kempanye dalam hal pemilihan dan bahkan sampai saat ini haruslah digaungngkan. Teori yang ada dalam konsep pemilu kali ini selalu berkaitan dengan beberapa konsep demokrasi pancasila yang dijelaskan dibawah ini. Sebagai kajian konsep pemilu dalam presfektif demokrasi pancasila akan dijelaskan dengan beberapa landasan dan prinsipnya.

(25)

2. Demokrasi Pancasila

Pancasila adalah hasil dari kebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan masyarakat dan negara yang berlaku sebelumnya. Demokrasi yang deliberatif diperlukan untuk menyatukan berbagai kepentingan yang timbul dalam masyarakat Indonesia yang heterogen]. Jadi setiap kebijakan publik hendaknya lahir dari musyawarah bukan dipaksakan. Deliberasi dilakukan untuk mencapai resolusi atas terjadinya konflik kepentingan. Maka diperlukan suatu proses yang fair demi memperoleh dukungan mayoritas atas sebuah kebijakan publik demi suatu ketertiban sosial dan stabilitas nasional.

Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai beriku : a) Perlindungan terhadap hak asasi manusia

b) Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah

c) Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR atau lainnya

d) adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat

e) Pelaksanaan Pemilihan Umum

f) Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (pasal 1 ayat 2 UUD 1945)

g) Keseimbangan antara hak dan kewajiban

h) Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain

(26)

i) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional

j) Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan. k) Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak

berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat).

l) pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas).

m) kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.

B. Kajian Teori ( Sebagai Landasan Teori )

1. Partisipasi Politik Demokrasi Masyarakat Indonesia

Partisipasi politik demokrasi masyarakat Indonesia sebagaimana dikemukakan diatas, bahwa tiap-tiap negara dengan tidak melihat sistem politik yang dianutnya, mempunyai ruang dan pandangan tersendiri terhadap kemungkinan-kemungkinan partisipasi politik setiap warga negara. Partisipasi itu dapat secara spontan, secara berkesinambungan, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau ilegal, efektif atau tidak efektif. Tidak bisa dipungkiri, bahwa dalam mewujudkan berbagai kepentingan dan kebutuhan para anggota masyarakat seringkali harus bertabrakan dengan kepentingan dan kebijakan pemerintah. Benturan ini boleh jadi mencakup segala kepentingan anggota-anggota masyarakat, termasuk pula keinginan untuk berpartisipasi dalam masalah-masalah politik, dengan suatu ketegasan bahwa kebutuhan para anggota masyarakat untuk berpartisipasi dalam masalah-masalah politik yang dimilikinya harus disingkirkan. Dengan keberadaan negara, cara-cara yang bisa dipakai oleh berbagai golongan masyarakat dalam menuntut hak mereka berpartisipasi dalam

(27)

pembuatan kebijakan pemerintah sangat berbeda. Hal itu terjadi karena aktivitas partisipasi politik berkaitan erat dengan partisipasi politik yang dilaksanakan pada suatu daerah dan maayarakat Indonesia.

Michael Rush dan Philip Altof (dalam Kartini Kartono, 1983:22) mengemukakan bahwa partisipasi politik ialah keterlibatan individu sampaibermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik. Merriam Budiardjo (1982:1) memberikan pengertian tentang partisipasi politik adalah kegiatan seseorang untuk ikut secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (Publik Policy), kegiatan ini mencakup seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau kelompok kepentingan mengadakan hubungan (contacting) dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen dan sebagainya.

Istilah partisipasi politik telah dipergunakan dalam berbagai arti. Apakah partisipasi politik itu hanya perilaku atau mencakup pula sikap-sikap dan persepsipersepsi yang merupakan syarat mutlak bagi perilaku partisipasi (umpamanya informasi politik, persepsi seorang tentang toleransi, bagi urusannya sendiri suatu keyakinan bahwa orang dapat mempengaruhi keputusan-keputusan dan tindakantindakan pemerintah). Ini menimbulkan sebagiai tempat bebrapa kajian konsep dan teori yang akan dilandasi beberapa faktor.

2. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi sebagai suatu konsep dalam pengembangan masyarakat, digunakan secara umum dan luas. Partisipasi adalah konsep sentral, dan prinsip

(28)

dasar dari pengembangan masyarakat karena, di antara banyak hal, partisipasi terkait erat dengan gagasan HAM. Dalam pengertian ini, partisipasi adalah suatu tujuan dalam dirinya sendiri; artinya, partisipasi mengaktifkan ide HAM (Hak Asasi Manusia) hak untuk berpartisipasi dalam demokrasi dan untuk memperkuat demokratif deliberative. Sebagai suatu proses dalam pengembangan masyarakat, partisipasi berkaitan dengan HAM dengan cara lainnya.

Jika HAM lebih dari sekadar pernyataan dalam deklarasi yaitu jika partisipasi berakibat membangun secara aktif kultur HAM-sehingga menjamin berjalannya proses-proses dalam pengembangan masyarakat secara partisipatif adalah suatu konstribusi signifikan bagi pembangunan kultur HAM, suatu kebudayaan yang partisipasi warga negaranya merupakan proses yang diharapkan dan normal dalam suatu upaya pembuatan keputusan. Dalam hal ini, partisipasi adalah alat dan juga tujuan karena membentuk bagian dari dasar kultur yang membuka terbukanya jalan bagi tercapainya HAM.

Paul berpendapat bahwa dalam partisipasi harus mencapkup kemampuan rakyat untuk memengaruhi kegiatan-kegiatan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraanya. Arti partisipasi sering disangkut pautkan dengan banyak kepentingan dan agenda yang berbeda yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat dan pembuatan keputusan secara politis. Dalam lain hal, Partisipasi masyarakat merupakan hak dan kewajiban warga Negara untuk memberikan konstribusinya kepada pencapaian tujuan kelompok, sehingga mereka diberi kesempatan untuk ikut serta dalam pembangunan dengan menyumbangkan inisiatif dan kreatifitasnya. Perpestif demokrasi masyarakat Indonesia adalah

(29)

sekelompok pendekatan atau metode yang memungkinkan masyarakat desa untuk berbagi, meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan desa, membuat rencana dan bertindak.

C. Kerangka Pikir

Dalam melakukan penelitian harus memiliki landasan teori dan menyusun penelitian dengan menggunakan hal-hal mengenai tentang,”Implikasi Permilihan

Umum 2019 Terhadap Keakraban Warga Negara Di Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba “ untuk melakukan penelitian ini harus didasarkan

tentang kajian konsep dan teori kajian, mengenai tentang pemilihan umum ini. Pemilihan umum ( PEMILU ) juga menunjukan demokrasi yang melakukan timbal balik antara masyarakat dan calon kandidat yang bertarung.

Adanya pemilihan umum secara demokrasi, menyadarkan kita pentingnya suara rakyat atau masyarakat sipil untuk memilih calon pasangan dalam kekuasaan ini telah diatur dalam UUD 1945. Para calon pemangku kekuasaan ini telah diatur, oleh karena itu, lembaga yang berwenang untuk menyelenggarakan pemilihan umum adalah komisi pemilihan umum yang disingkat KPU. Sebagai bentuk realisasi kedaulatan rakyat dalam bingkai demokratisasi terselanggaranya Pemilihan Umum (selanjutnya disingkat Pemilu) secara regular dengan prinsip yang bebas, langsung, umum dan rahasia. Hukum dalam mengatur pemilihan umum yang ada di Negara ini telah diatur oleh UUD 1945 maka dari itu suara rakaya telah menunjukan mereka penting dala kehidupan bermasyarakat dan kekuasaan yang diperebutkan oleh calon masing-masing dari beberapa kandidat yang diberi mandate oleh ( PARPOL ) partai politik.

(30)

Berdasarkan uraian diatas mengenai tentang pemiliahan umum yang terjadi memiliki landasan dan kerangka pikir yaitu sebagai berikut.

Kerangka pikir

Kerangka pikir sebagai berikut yang telah dilakukan sebagai penelitian diatas yang telah menjelaskan bagaimana yang telah sesuai skema dan landasan. Adapun pemiliha umum sebagai landasan penelitian dimasyarakat haruslah memiliki teori dan alasan-alasan sebagai jalan panjang penelitian yang akan dilaksanakan yang berjudul “Implikasi Pemilihan Umum 2019 Terhadap Keakraban Warga Negara Di Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba. Karangka pikir ini akan menjadi acuan penelitian nantinya.

Pemilu 2019

Menjelang Pemilu 2019

Pasca pemilu 2019

Dinamika sosial politik masyarakat Ujungloe

(31)

Berdasarkan kajian yang ada dalam skema dan landasan yang memiliki atur Adanya pemilihan umum secara demokrasi, menyadarkan kita pentingnya suara rakyat atau masyarakat sipil untuk memilih calon pasangan dalam kekuasaan ini telah diatur dalam UUD 1945.

(32)

17

Jenis penelitian yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dimana menerapkan metode wawancara dengan membagikan Quistioner untuk membandikan bagaimana respon masyarakat terhadap dinamika sosial keakraban sebelum dan pasca pemilu di kecamatan ujung loe Kabupaten Bulukumba

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi yang ada dipenelitian ini berada pada lingkup masyarakat Desa di Kacematan Ujungloe Kabupaten Bulukumba. Selain itu tempat yang harus diteliti lebih jauh pula harus dilaksanakan di kantor KPU Kabupaten Bulukumba Dan kantor DPRD Kabupaten Bulukumba adapun waktu penelitian sebelum pemilihan umum dan sesudah atau pasca pemilihan umum dilaksanakan.

Penelitian ini secara giografis terletak di Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Penelitian ini akan diadakan beberapa tempat dan lokasi berbeda pula, selain itu penelitian ini juga mengambil kosentrasi dari beberapa sistem dan dampak yang ada dalam pemilu.

C. Informasi Penelitian

Informasi yang wajib dikumpulkan dalam pemilihan umum ini diwajibkan penelitian harus memiliki beberapa informan yang wajib dipertanyakan yaitu sebagai berikut ;

(33)

Informasi yang harus didapatkan haruslah dilingkungan masyarakat yang berada di Kacamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba, terjadinya faktor yang saling mempengaruhi sebagai informasi yang akan diambil adalah informasi yang akan diberi kesamaan data dan yang sesuai dengan keakraban masyarakat dalam hal memilih kandidat sesuai hati nurani masing-masing pemilih.

2. Keakraban dan kerukunan masyarakat dalam pemilihan umum

Melakukan penelitian tersebuat dengan cara mendapatkan informasi mengenai masalah yang terjadi ditengah-tengah masyarakat saat ini dalam pelaksaan pemilihan umum, masyarakat adalah sumber terpenting dalam menentukan beberapa hal dalam memilih biasanya dengan melihat penomena yang sesuai dengan tindakan dan pelaksanaan pemilu tersebut, biasanya politisi akan menyusuri dan mempengaruhi hal apa saja yang akan dilakukan pengaruh-pengaruh yang ditanamkan kepada masyarakat.

3. Komisi pemilihan umum ( KPU )

Komisi pemilihan umum salah satu tempat untuk melakukan dan mendapatka informasi mengenai tentang pemilihan umum yang akan dilaksanakan tahun 2019 ini, untuk mengetahui sejauh mana peranan (KPU) dalam menyelengarakan hak pilih masyarakat, komisi pemilihan umum ini nantinya sebagai sumber data yang akan dipertanyakan sejauh mana perkembangan masyarakat dalam menyikapi perbedaan yang ada dan mencari

(34)

Bulukumba.

Hal ini merupakan salah satu bentuk sebagaimana matode penelitian untuk mengetahui keakraban masyarakat dalam pemilihan umum dan pasca pemilihan umum di beberapa Desa. Peranan KPU sangat penting untuk mendapatkan informasi dan sesuai dengan data yang berada pada penyelenggaraan pemilih yang dilakukan di Negara Indonesia.

4. Dewan perwakilan rakyat daerah ( DPRD )

Salah satu untuk mendapatkan informasi penelitian yaitu dengan cara mencari keterangan mengenai intensitas pemilu, akankah terjaga ataukah demokrasi tercoreng dengan berbedanya pilihan dikalangan masyarakat. Adapun informasi yang akan dicari yaitu tentang bagaimana kondisi keakraban yang terjadi di Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba.Dewan Perwakilan Rakyat sangat berperang sangat aktif dan begitu pula calon Presiden dimana mereka harus menjaga demokrasi Indonesia dengan melakukan beberapa hal penting dalam demokrasi.

Mendapatkan informasi yang dapat dilaksanakan atas penelitian ini menujukan kafasitasnya sebagai penyelengara yang dapat menjaga pesta demokrasi ditengah-tengah masyarakat sebelum memilih dan pasca memilih. Mencari informasi penelitian adalah salah satu bentuk interaksi melalui observasi, wawancara dan mencari dokumen yang ada.

(35)

Berdasarkan penelitian yang akan dilaksanakan ini akan menujukan beberapa faktor yakni fokus terhadap beberapa penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang akan dijelaskan dalam penelitian yaitu adanya beberapa indikasi mengenai dinamika sosial dalam keakraban berwarga Negara serta menentukan pilihan yang akan dilaksanakan yaitu bagaimana melihat proses pemilu yang mengakibatkan masyarakat sebagai objek penelitian.

E. Jenis dan Sumber Data

Pada bagian ini jenis dan sumber data terdiri atas dua bagian diantaranya data primer dan data data sekunder. Untuk lebih jelasnya dan diuraikan sebagai berikut.

1) Data Primer adalah dua yang bersumber dari hasil observasi (perencanaan,proses,tujuan, dan kesimpulan) adapun wawancara yaitu (Quistioner)

2) Data sekunder adalah data yang bersumber dari dokument berupa buku, jurnal, blog, web, dan arsip yang terkait dengan tujuan penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan didalam pengumpulan data. Oleh karena itu dengan mengunakan penelitian ini alat yang digunakan berdasarkan teknik pengumpulan data seperti, observasi ( Lembaran Observasi, kamera, kendaraan bermotor), wawancara ( Daftar Pertanyaan Alat Perekam, notulen), dan telaah dokumen ( lembar cacatan penelitian ).

(36)

b. Kendaraan c. Buku catatan d. Alat perekam e. Alat tulis f. Kamera

1) Lembar observasi Mayarakat

Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepercayaan dan keakraban antar warga dalam memilih di daerah Kacamatan Ujungleo Kabupaten Bulukumba.

2) Lembar Observasi Komisi Pemilihan Umum ( KPU )

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui data tentang bagaimana peran penting KPU dalam hal ini data yang ada didaerah yang tingkat pemilihnya tinggi serta rendah dalam melaksanakan pemilihan umum nantinya. Selain dari pada itu lebar observasi akan ditinjau kembali pada hasil penelitian dan kajian teori dalam rumusan masalah.

3) Lembar observasi dewan perwakilan rakyat daerah ( DPRD )

Penelitian dilihat dari seberapa penting menobservasi masyarakat untuk mengetahui kaabsaan data maka DPRD juga melibatkan untuk mengetahui tindakan-tindakan yang ada didalam ( PEMILU )

Alat instrumen berikut diatas untuk alat bantu penelitian nantinya, bagaimana cara menyeleraskan penelitian dengan cara memberi pertanyaan-pertanyaan para narasumber nantinya, dengan melakukan penelitian dibeberapa

(37)

tambahan mempermuda tindakan denagn instrument sebagai berikut.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Tujuan melakukan observasi adalah untuk pengambilan data tentang dinamika sosial keakraban yang berada dimasyarakat, serta peran KPU dalam hal keabsahan hasil pemilu maka sumber yang menentukan hasil penelitian adalah dengan menerapkan metode penelitian kualitatif untuk mengumpu;kan data yang akurat.oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang sesuai apa yang benar-benar terjadi dalam masyarakat. Observasi dilakukan sebagai bentuk penelitian melihat hal-hal mengenai mengenai dampak dan fenomena sosial pemilihan umum yang terjadi (Pemilu) Kecamatan Ujung loe Kabupaten Bulukumba.

2. Wawancara

Melakukan wawancara salah satu cara mendapatka data yang diinginkan oleh sebab itu maka digunakanlah tenik wawancara untuk lebih jelas melakukan penelitian dalam hal ini narasumber yang berperan penting untuk diminta penjelasan mengenai tentang pemilu.

3. Dokumen

Lembar dokumen dapat menyimpang lembaran penelitian dan mencari data yang ada dalam penelitian tersebut dalam hal ini beberapa teknik

(38)

tersebut;

H. Teknik Alisis Data

Data yang dikumpulkan dianalisis secara kuantitatif dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan Analisis data dalam Sugiyono ( 2010: 207) adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan dan statistik inferensial. Statistik intefensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris.

(39)

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010: 208). Analisis statistik ini digunakan apabila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, tidak untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan modus, median, mean, perhitugan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dn standar deviasi dan perhitungan persentase.

Analisis statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis, korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Analisis ini tidak sampai pada pengujian signifikansinya, karena dalam analisis deskriptif tidak membuat generalisasi.

Analisis statistik inferensial digunakan apabila peneliti ingin membuat suatu kesimpulan yang berlaku untuk populasi. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Analisis statistik ini cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara random.

Dalam Moleong (2010: 287) disebutkan bahwa terdapat tiga model analisis data pada kualitatif, antara lain:

(40)

dengan datum yang lain dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan kategori lainnya. Secara umum proses analisis datanya mencakup: reduksi data, kategori data, sintesisasi, dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja.

2. Metode analisis data menurut Spradley, proses penelitiannya terdiri dari: 3. Pengamatan deskriptif,

4. Analisis domein, dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan berperanserta/wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam catatan lapangan, yang dapat dilihat di buku lampiran.

5. Pengamatan terfokus dan wawancara tefokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti.

6. Analisis taksonomi, meliputi langkah-langkah berikut ini; (1) memilih satu domein untuk dianalisis, (2) mencari kesamaan atas dasar hubungan simantik yang sama yang digunakan untuk domein itu, (3) mencari tambahan istilah bagian, (4) mencari domein yang lebih besarn dan lebih inklusifyang dapatdimasukkan sebagai sub bagian dari domein yang sedang dianalisis, (5) membentuk taksonomi sementara, (6) mengadakan wancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan, dan (7) membangun taksonomi secara lengkap.

7. Pengamatan terpilih, dengan melakukan wancara terpilih untuk memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras.

(41)

dianalisis, (2) mengidentifikasikan seluruh kontras yang telah ditemukan, (3) menyiapkan lembar paradigma, (4) mengidentifikasi dimensi kontras yang memiliki dua nilai, (5) menggabungkan dimensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu, (6) menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada, (7) mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data, dan (8) menyiapkan paradigma lengkap.

9. Analisis tema, merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara holistik pemandangan yang sedang diteliti. Langkah-langkah menemukan tema ialah; (1) melebur diri, (2) melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan, (3) perspektif yang lebih luas melalui pencarian domein dalam pemandangan budaya, (4) menguji dimensi kontras seluruh domein yang telah dianalisis, (5) mengidentifikasi domein yang terorganisir, (6) mencari tema universal.

10. Metode analisis data menurut Miles dan Huberman, analisis data ini didasarkan pada pandangan paradigmanya yang positivisme dengan menggunakan matrik. Dengan matrik yang dipetakan maka peneliti mulai mengadakan analisis apakah membandingkan, melihat urutan ataukah menelaah hubungan sebab-akibat sekaligus.

Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data dikumpulkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis data:

1. Analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik dengan tabel, bagan, atau grafik.

(42)

dikembangkan

3. Data dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif.

4. Penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, dengan tanpa interpretasi pengembang, sehingga sebagai dasar dalam melakukan revisi produk.

5. Dalam analisis data penggunaan perhitungan dan analisis statistik sejalan dengan permasalahan yang diajukan, dan produk yang akan dikembangkan.

6. Laporan atau sajian harus diramu dalam format yang tepat sedemikian rupa dan disesuaikan dengan konsumen, atau calon pemakai produk. 7. Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara, kuesioner, observasi dan

dokumentasi. Teknik wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi dapat digunakan pada penelitian kuantitatif, kualitatif dan pengembangan. Dokumentasi biasa digunakan pada penelitian kualitatif. Pada penelitian kualitatif digunakan teknik triangulasi untuk menginterpretasikan beberapa teknik pengumpulan data.

8. Teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan statistik, baik deskriptif maupun inferensial. Terdapat tiga model analisis data pada penelitian kualitatif, yaitu metode perbandingan tetap, metode analisis data menurut Spradley, dan metode analisis data menurut miles dan huberman. Analisis data pada penelitian pengembangan mencakup prosedur

(43)

grafik. Berikut salah satu tabel yang saya gunakan dalam metode kualitatif

Gambar .2. 1 Langkah-langkah Analisis Data ( Kaharuddin,2015 )

Adapun contoh teknik analisis data yang sering digunakan dalam pendidikan secara kuatitatif sebagai berikut contohnya :

a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap.

b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. c. Untuk memahami interaksi sosial.

d. Untuk mengembangkan teori. e. Untuk memastikan kebenaran data. f. Meneliti perkembangan sejarah.

Pengumpulan Data Transkrip Data Membaca Berulang-Ulang

Hasil Reduksi Data Laporan

Organisasi Data Tema-Tema Data Kategori Data

Tahap Kejenuhan Data

Demonstrasi Tingkat Kepercayaan Data dan Keabsahan Data

(44)

h. Untuk menganalisis data akurat i. Manejemen data.

I. Teknik Keaabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data ada beberapa catatan penting yang harus dipahami dalam melakukan penelitian yaitu melihat table berikut in;

Alat Keabsahan Data Penjelasan

Triangulasi sumber Mampu mejelaskan cara yang dilakukan dalam melakukan triangulasi sumber Triangulasi waktu Mampu menjelaskan cara yang akan

dilakukan dalam melakukan triangulasi waktu

Triangulasi teori Mampu menjelaskan cara yang akan dilakukan dalam melakukan triangulasi teori

Triangulasin pakar Mampu menjelaskan cara yang akan dilakukan dalam melakukan triangulasi pakar

Tabel 3.1 Keabsaan data

Empat bagian tersebut diatas sebagai bagian yang harus dipahami dalam melakukan penelitaian untuk mendapatkan data yang memberikan penelitian yang

(45)

triangulasi teori, triangulasi pakar. Melakukan penelitian secara keabsahan salah satu bentuk memalakukan hal yang dapat memberikan hasil yang baik dan tindakan yang dilakukan sesuai hasil penelitian yang benar dengan penjelasan yang diatas.

J. Etika Penelitian

Penelitian adalah salah satu cara melakukan standar tata prilaku meneliti selama melakukan penelitian. Mulai dari menyusun, desain penelitian, pengumpulan data lapangan (melakukan wawancara, observasi, dan pengumpulan data dokumen). Menyusun laporan yang paling terpenting dalam mlakukan penelitian sebagai bentuk etika penelitian dalam hal ini memublikasikan hasil penelitian.

(46)

31

A. Gambaran Umum Kecamatan Ujungloe

Kecamatan Ujungloe terletak di Kabupaten Bulukumba. Pada awalnya Kecamatan Ujungloe adalah bagian dari kecamatan Uungbulu yang pada saat itu berstatus kelurahan kecamatan Ujungloe merupakan wilayah dataran rendah, wilayah pesisir laut, dan wilayah dataran tinggi/pengunungan. Jumlah penduduk kecamatan Ujungole yaitu dari catatan statistik Bulukumba pada tahun 2014 40. 496 jiwa dari jumlah keseluruhan desa dan satu kelurahan yaitu berjumblah 12 dengan jumlah laki- laki 19. 140 dan jumlah perempuan 21. 356.

B. Sejarah Kecamatan Ujungloe

Dalam sajarah Kecamatan Ujungloe adalah Kecamatan yang dimana adalah suatu daerah yang ada dikabupaten Bulukumba dan salah sutu kecamatan yang dimana didalamnya adalah bersuku bugis yang juga pecahan dari Kecamatan Ujungbulu, dulu. Kecamatan Ujungloe adalah salah satu distrik yang dimana kemudian menjadi Kecamatan diubah oleh Bupati Bulukumba, dimana di Kabupaten Bulukumba yang dimana juga memiliki 11 Desa dan 1 Kelurahan, dengan hal ini di Kecamatan Ujungloe juga tempat para petani, nelayan, perkebunan, dan juga para penambak dari dahulu.

Juga kecamatan Ujungloe sesuai apa yang dikemukakan ibu camat dan sekcam dan para staffnya penjelasan sejarah Ujungloe belum pernah diusik

(47)

dengan sebebab itu saya pernah menanyakan salah satu tokoh bahwa Kecamatan Ujungloe adalah para pelarian para keturunan Raja Bone dan Sinjai yang diman pada saat itu ada yang memimpin mereka Kerajaan Ujungloe yang juga membuat distrik dulunya hanya beberapa Desa dan Dusun kemudian menjadi perkampungan orang-orang Bugis yang bercocok tanam di lingkungan tersebut.

Adanya Kecamatan karena tempat transitnya para pedagang dulunya yang dimana tempat dan lingkungannya sebagai tempat pertukaran barang terbesar yang ada di Sul-Sel dimana para pedagang Utara Sulawesi-Selatan seperti Palopo, Toraja, Luwu, Wajo dan masih banyak lagi Kabupaten yang ada di Sul-Sel, dimana komuditinya seperti cengkeh, kopi, dan para pedagang kain dari Kabupaten Bone ini.

C. Letak dan Kondisi Geografis

Batas-batas Kecamatan Ujungloe : Sebelah Utara : Kecamatan Rilau-Ale Sebelah Timur : Kecamatan Bonto Tiro Sebelah Selatan : Teluk Bira keke Sebelah Barat : Kecamatan Gantarang

Secara umum keadaan topografi Kecamatan Ujungloe adalah daerah pesisir laut dan perbukitan rendah di sebagian wilayah desa Tamato dan Bijawan dan sekitarnya. Dan sebagian besar Luas Wilayahnya dataran rendah (sawah). Kecamatan Ujungloe memiliki iklim tropis dan dua

(48)

masyarakat kecamatan Ujungloe menggunakan sumur gali, air ledeng, sumur bor, dan air galong untuk kebutuhan air bersih dan keperluan hidup sehari-hari.

1. Topografi

Secara umum keadaan topografi Kecamatan Ujungloe adalah daerah pesisir di sebagian wilayah yaitu kelurahan Dannuang, desa Manjjaling, desa Salemba. Dan sebagian besar Luas Wilayahnya dataran rendah ( persawahan ) di beberapa desa seperti Garanta, Manjjaling dan Padangloang dan sekitarnya.

2. Iklim dan Musim

Kecamatan Ujungloe memiliki iklim tropis dan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

3. Hidrologi

Sebagian besar masyarakat kecamatan Ujungloe menggunakan sumur gali, air ledeng, sumur bor dan air Galong untuk kebutuhan air bersih dan keperluan hidup sehari-hari.

D. Keadaan Demografi

Berdasarkan data Sensus penduduk tahun 2014 maka jumlah penduduk kecamatan Ujungloe adalah sebagai berikut :

1. Jumlah penduduk

Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Pinrang, adalah sebagai berikut:

(49)

Jenis Kelamin Jumlah Penduduk

Laki-Laki 19. 140

Perempuan 21. 356

Jumlah 40. 496

Dari tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk kecamatan Ujungloe pada tahun 2014 sebanyak40.496 jiwa dengan jumlah rumah tanggarumah tangga. Data ini diperoleh dari profil kecematan Ujungloe 2. Sarana Pendidikan Masyarakat

Sarana pendidikan yang sering digunakan masyarakat kecamatan Ujungloe baik yang terdapat di dalam wilayah kelurahan maupun di luar desa adalah sebagai berikut:

a) Taman Kanak-kanak

Saat ini di Kecamatan Ujungloe sudah terdapat Taman bermain kanak– kanak yakni TK yang terdapat diseluruh desa.

b) Sekolah Dasar

Di Kecamatan Ujungloe khusunya Kelurahan Dannuang1 buah Sekolah Menengah Atas yaitu SMA 9 Bulukumba. Berhubungan dengan lokasi berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat, sehingga anak- anak usia sekolah di kelurahan Dannuang yang mudah untuk ke sekolah dan masih banyak sekolah lainnya di berbagai Desa di Ujungloe.

(50)

Kondisi pemukiman masyarakat Kecamatan Ujungloe Khusunya beberapa desa yang ada disekitar kecamatan di berada pada wilayah dataran rendah dan pesisir pantai. Sebagian besar rumah penduduk di dusun Kajuangin berbentuk rumah batu dan rumah panggung yang memiliki halaman. Di sisi lain, kondisi lingkungan masih perlu pembenahan sampah pada tempatnya. Di samping itu, hanya sedikit rumah penduduk yang masih di bawah standar rumah sehat dilihat dari rumah dan kepemilikan jamban keluarga.

Berdasarkan pada bentuk rumahnya perumahan penduduk di kecamatan Ujungloe terdiri atas dua bentuk rumah yang dimukimi oleh masyarakat yakni rumah panggung yang penghuni terdiri atas rumah panggung dan rumah bawah. Rata-rata rumah panggung seluruh bagiannya terbuat dari kayu, dan ada beberapa rumah panggung yang bagian atasnya terbuat dari kayu dan bagian bawahnya terbuat dari bahan semen atau pemanen. Kondisi ini tidak jauh beda dengan pemukiman masyarakat yang ada didesa-desa lainnya.

Saya ambil contoh sarana yang ada didesa Garanta ada bebera saya dapatkan saran yang ada di desa Garanta, terdapat 7 mesjid , 1 unit TK, 1 unit Sekolah Dasar, 1 unit MTS , 1 unit Kantor Desa, (berdasarkan data Observasi langsung lapangan) Jika di dusun Ulutedong terdapat terdapat SDN 16 Ulutedong. Dan 2 unit mesjid sebagai tempat ibadah masyarakat setempat.

(51)

Kekayaan dan keragaman budaya Kecamatan Ujungloe khususnya sebagai suatu rumpun budaya hanya terdiri dari Bugis, Konjo dan Mangkasara Rumpun Bugis, mewarnai seluruh aktifitas masyarakat yang ada di Kecamatan Ujungloe.

Sumber perekonomian utama bagi masyarakat Ujungloe adalah bidang pertanian/perkebunan, Nelayan/Perikanan, peternak, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Guru, Perangkat Desa, Wiraswasta, Honor, Lainnya. sebagian besar hanyalah sekedar memproduksi Gabah/beras, digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Sedangkan penghasilan utamanya masyarakat adalah pekerja serabutan. Peternak sapi masih memiliki keuntungan lebih karena lahan yang di gunakan sangat luas.

E. Ikon Bulukumba

Kabupaten Bulukumba adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi-Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Bulukumba. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.154,67 km² dan berpenduduk sebanyak 394.757 jiwa (berdasarkan sensus penduduk 2010). Kabupaten Bulukumba mempunyai 10 kecamatan, 27 kelurahan, serta 109 desa

Secara wilayah, Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empatdimensi, yakni dataran tinggi pada kaki Gunung Bawakaraeng – Lompobattang, dataran rendah, pantai dan laut lepas. Kabupaten Bulukumba terletak di ujung bagian selatan ibu kota Provinsi Sulawesi

(52)

nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah. Luas wilayah Kabupaten Bulukumba 1.154,67 Km2 dengan jarak tempuh dari Kota Makassar sekitar 153 Km.

Mitologi penamaan "Bulukumba", konon bersumber dari dua kata dalam bahasa Bugis yaitu "Bulu’ku" dan "Mupa" yang dalam bahasa Indonesia berarti "masih gunung milik saya atau tetap gunung milik saya". Mitos ini pertama kali muncul pada abad ke–17 Masehi ketika terjadi perang saudara antara dua kerajaan besar di Sulawesi yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone. Di pesisir pantai yang bernama "Tana Kongkong", di situlah utusan Raja Gowa dan Raja Bone bertemu, mereka berunding secara damai dan menetapkan batas wilayah pengaruh kerajaan masing-masing. Bangkeng Buki' (secara harfiah berarti kaki bukit) yang merupakan barisan lereng bukit dari Gunung Lompobattang diklaim oleh pihak Kerajaan Gowa sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian timur.

Namun pihak Kerajaan Bone berkeras memertahankan Bangkeng Buki' sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari barat sampai ke selatan.Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis "Bulu'kumupa" yang kemudian pada tingkatan dialek tertentu mengalami perubahan proses bunyi menjadi "Bulukumba". Konon sejak itulah nama Bulukumba mulai ada dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten. Peresmian Bulukumba menjadi sebuah nama kabupaten

(53)

Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II di Sulawesi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 5 Tahun 1978, tentang Lambang Daerah.

Akhirnya setelah dilakukan seminar sehari pada tanggal 28 Maret 1994 dengan narasumber Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada (ahli sejarah dan budaya), maka ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Bulukumba, yaitu tanggal 4 Februari 1960 melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1994. Secara yuridis formal Kabupaten Bulukumba resmi menjadi daerah tingkat II setelah ditetapkan Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba oleh DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 4 Februari 1960 dan selanjutnya dilakukan pelantikan bupati pertama, yaitu Andi Patarai pada tanggal 12 Februari 1960.

1. Mesjid Islamic Center Datuk Tiro Bulukumba

Kota Bulukumba di Sulawesi Selatan punya satu ikon utama yang tidak boleh terlewat, yaitu Masjid Islamic Center Dato Tiro. Di masjid megah ini, traveler bisa berwisata religi sambil beribadah mengingat kebesaran Tuhan.Jika menyebut nama kabupaten Bulukumba, maka Anda akan terbawa menuju sebuah masjid yang di beri nama Islamic Center Dato Tiro.

Dato Tiro sendiri merupakan nama pembawa agama Islam di Bululukumba. Menurut sejarah, Datuk yang menaiki perahu hingga sampailah di Bulukumba. Masjid Islamic Center Dato Tiro kini di padati

(54)

Bulukumba yang sering dikenal dengan 'Butta Panrita Lopi' tersebut, menyempatkan mampir terlebih dulu menunaikan ibadah lalu berfoto dengan latar belakang masjid dengan warna keemasan-emasan itu.

Lebih menariknya bukan hanya masyarakat setempat yang banyak berkunjung untuk menunaikan salat, akan tetapi masyarakat luas berdatangan dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Bulukumba. Islamic Center Dato Tiro yang terletak di Jl. Sultan Hasanuddin Kec. Ujung Bulu Muda. Kita akan dapat dengan mudah menemui masjid ini karena teletak di poros jalan penghantar Provinsi Sinjai-Bulukumba-Makassar.

Masjid Islamic Center Dato Tiro merupakan mesjid yang diselesaikan dalam kurung waktu yang lama, pantas saja mesjid tersbut menjadi megah dan indah. Islamic Center Dato Tiro diambil dari nama Datuk pembawa agama islam di Bulukumba. Saya sendiri pernah melaksanakan shalat Ashar bersama keluarga di mesjid Islamic Center Dato Tiro. Sungguh megah itulah ucapan yang keluar dari hati melalui mulut ini. Mesjid yang memberi suasana adem dengan hembusan angin dari jendela-jendela, membuat ibadah menjadi tenang dan khidmat, ketika menghayati suara imam yang merdu dengan lantunan ayat-ayat suci al-Qur'an.

(55)

dan Anda bisa berkunjung kembali ke masjid Islamic Center Dato Tiro, yang kini menjadi ikon kota Bulukumba

Gambar 4.1 Mesjid Islamic Center Datuk Tiro Bulukumba

2. Kapal Pinisi ( Panrita Lopi )

Istilah pinisi, pinisiq, pinisi' atau phinisi mengacu pada jenis sistem layar (rig), tiang-tiang, layar dan konfigurasi tali dari suatu jenis kapal layar Indonesia. Ia terutama dibangun oleh suku Konjo, sebuah kelompok sub-etnis Bugis-Makassar yang sebagian besar penduduk di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, tetapi masih digunakan secara luas oleh orang Bugis dan Makassar, sebagian besar untuk transportasi antar-pulau, kargo dan tujuan memancing di kepulauan Indonesia. Para pembuat perahu tradisional ini, yakni: orang-orang Ara, Tana Lemo dan Bira, yang secara turun temurun mewarisi tradisi kelautan nenek moyangnya. Upacara ritual juga masih mewarnai proses pembuatan perahu ini, hari

(56)

pada bulan yang berjalan. Angka 5 (naparilimai dalle‟na) yang artinya rezeki sudah ditangan. Sedangkan angka 7 (natujuangngi dalle‟na) berarti selalu dapat rezeki. Setelah dapat hari baik, kepala tukang yang disebut "punggawa" memimpin pencarian.

Peluncuran kapal diawali dengan upacara adat Appasili, yaitu ritual yang bertujuan untuk menolak bala. Kelengkapan upacara berupa seikat dedaunan yang terdiri dari daun sidinging, sinrolo, taha tinappasa, taha siri, dan panno-panno yang diikat bersama pimping. Dedaunan dimasukkan ke dalam air dan kemudian dipercikkan dengan cara dikibas-kibaskan ke sekeliling perahu.

Untuk perahu dengan bobot kurang dari 100 ton, biasanya dipotong seekor kambing. Sedangkan untuk kapal 100 ton keatas, dipotong seekor sapi. Setelah dipotong kaki depan kambing atau sapi dipotong bagian lutut kebawah digantung di anjungan sedangkan kaki belakang digantung di buritan pinisi, maknanya adalah memudahkan saat peluncurannya seperti jalannya binatang secara normal.

Selanjutnya ada upacara Ammossi, yaitu upacara pemberian pusat pada pertengahan lunas perahu dan setelah itu perahu ditarik ke laut. Pemberian pusat ini merupakan istilah yang didasarkan pada kepercayaan bahwa perahu ialah 'anak' punggawa atau Panrita Lopi sehingga dengan demikian berdasarkan kepercayaan maka upacara Ammossi merupakan simbol pemotongan tali pusar bayi yang baru lahir.

(57)

dua tiang. Layarnya berjumlah tujuh. Kapal yang diluncurkan biasanya sudah siap dengan awaknya. Peluncuran kapal dilaksanakan pada waktu air pasang dan matahari sedang naik. Punggawa alias kepala tukang, sebagai pelaksana utama upacara tersebut, duduk di sebelah kiri lunas. Doa, atau lebih tepatnya mantra, pun diucapkan.

(58)

43

Negara Di Kecematan Ujungloe Kabupaten Bulukumba

1. Hasil Penelitian

Dalam demokrasi pada dasarnya pemilihan yang dilaksanakan di masyarakat umum khusunya para pemilih di kecematan Ujungloe ini hanya sebagian kecil mengetahui tentang demokrasi terpimpin. Pada umumnya Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu "Demos" yang berarti rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan. Secara bahasa Demokrasi adalah kekuasaan yang berada ditangan rakyat(pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi dipenggang oleh rakyat. Jadi demokrasi adalah sebuah bentuk sistem pemerintahan dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat yang dijalankan oleh pemerintah. Dan di Kecematan ini dapat ditemukan beberapa dampak dari segi dan dari banyak aspek personality yang menyengkup pemilihan umum.

Dan dapat kita temukan pemilihan umum ini serentak ini dilaksanakan yang dimana pemilihan Presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provensi dan Kabupaten kota, menunjukan banwa dalam pemilihan haruslah terlaksana dengan jurdil ( jujur dan adil ) ini selogam yang dikemukakan oleh para pelaksana Kpu yang ada di daerah Kabupaten Bulukumba.

(59)

Dalam tahap pemilihan umum ini dapat kita lihat bahwa keadaan yang berada di Kecematan Ujungloe ini Kabupaten Bulukumba yang telah berlaku dan sesuai dengan ketentuan proses pelaksanaan dilakukan dengan model partisipatif dalam pesta demokrasi yang telah dilaksanakan baik sebelum dan sesudah pemilihan.

Kondisi dan dampak yang terjadi dalam perencanaan pemilihan umum haruslah seusai sifat yang harusnya berpartifasi dalam beberapa elemen masyarakan di kecematan Ujungloe harusnya masyarakat memengemukakan sosialisasi yang terbaik dalam melakukan pemilihan dan tidak buta dalam memilih, dikecematan Ujungloe sendiri dapat kita lihat ada beberapa wilayah dan tidak hanya memeberi sekat antara masyarakat dan pemerintahan.

Perencanaan dengan model dengan partisipatif dilakukan melalui pemilihan dan singkatan Pemilu adalah pemilihan umum dimana seluruh masyarakat di Indonesia bebas memilih pemilihannya secara demokrasi dan tidak ada interfensi dari manapun. Masyarakat pada umumnya memiliki sebjektif dalam memilih. Dalam lingkungan di Kecematan Ujungloe juga melakukan hal yang sama pemilihan umum semua warga.

Saya juga dapat melihat di Kecamatan Ujungloe sebagai berikut ; Kelebihan dan Kekurangan Budaya Demokrasi

 Kelebihan

+ Demokrasi memberi kesempatan untuk perubahan di tubuh pemerintahan tanpa menggunakan kekerasan.

(60)

umum

+ Sistem demokrasi mencegah adanya monopoli kekuasaan

+ Dalam budaya demokrasi, pemerintah yang terpilih melalui pemilu akan memiliki rasa berutang karena rakyat yang memilihnya, oleh karena itu hal ini akan menimbulkan pemicu untuk bekerja sebaik-baiknya untuk rakyat

+ Masyarakat diberi kebebasan untuk berpartisipasi yang menimbulkan rasa memiliki terhadap negara.

 Kekurangan

- Masyarakat bisa salah dalam memilih dikarenakan isu-isu politik

- Fokus pemerintah akan berkurang ketika menjelang pemilu masa berikutnya

- Massa dapat memengaruhi orang

Hal ini yang bisa menghabat pemilu dan mengacaukan pemilu dari dampat tersebut. Dan dapat kita lihat bahwa masyarakat di Ujungloe juga mementikan pemilihan umum dan sebagai ruang demokrasi yang besar. Dalam pemilihan sekarang ini dapat kita lihat bahwasanya adanya dampak dari perencnaan pemilihan yang membuat pemilih takut dalam hal pilihannya.

Ada bayak faktor yang mempengaruhi dampak yang bisa saja terjadi diwilayah tersebut ini kita bisa lihat dikawasan lingkungan yang berada dikecematan Ujungloe dimana dapat kita lihat masyarakatnya hal

(61)

dipengaruhi beberapa golongan kepentingan poenguasa adanya interfensi dari masyarakat lainnya ataupun birokrasi yang ada. Selain itu adanya indikasi bahwa keadaan ini juga bisa menimbulkan keakraban warga yang dapat kita lihat selagi bisa melakukan antisipasinya.

Demokrasi memang tidak diwarisi , tetapi ditangkap dan dicerna melalui proses belajar oleh karena itu untuk memahaminya diperlukan suatu proses pendidikan demokrasi. Pendidikan demokrasi dalam nerbagai konteks, dalam hal ini untuk pendidikan formal ( disekolah dan perguruan tinggi), non formal ( pendidikan diluar sekolah dan informal ( pergaulan dirumah dan masyarakat kulturaluntuk membangun cita – cita, nilai, konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan demokrasi dalam berbagai konteks (Winaputra,2006:19)

Ini juga menjukan demokrasi sebagai pemiihan demokrasi di kecematan Ujungloe dapat kita melihat dalam konteks dampak dan tatacara masyrakat dalam nenetukan demokrasi secara baik dan benar sekitarn 80% menjukan pemilih di kecematan Ujungloe adalah pemilih yang masih kurang memahami pesta demokrasi sesungguhnya tidak melihat kandidat sebagai orang yang profisional dalam melakukan pemilahan kandidat calon.

Demokrasi rakyat (proletar) adalah sistem demokrasi yang tidak mengenal kelas sosial dalam kehidupan. Tidak ada pengakuan hak milik pribadi tanpa ada paksaan atau penindasan tetapi untuk mencapai

(62)

atau paksa atau dengan kata lain negara adalah alat untuk mencapai cita-cita kepentingan kolektif. Demokrasi rakyat merupakan demokrasi yang berdasarkan paham marxisme atau komunisme. Menujukan masyarakat Indonesia umumnya hanya bebas memilih dalam asfek yang melingkupi dampaknya sebelum pemilihan berlangsung adanya ketegangan yang ada dimasyarakat. Dalam hal ini dapat kita melihatnya sebagai phenomena yang umum terjadi. Pesta demokrasi si Ujungloe relatif aman dan bisa saja tidak aman.

Berikut hasil wawancara penelitian kepada ibu camat Ujungloe mengatakan yaitu:

“Saya lihat partisipasi pemilih meningkat, keakraban warga kecamatan Ujungloe tidak ada konflik dan warga Negara tidak ada reaksi, habis pemilihan, meskipun ada rasa sakit hati sudah jelas seperti caleg kecewa akan hasil yang didapatkan, jelang beberapa hari kekeluargaan makin membaik, meskipun tidak semua calong yang didukung menang dalam pertarungan, dinamika sosial politiknya pemilihan umum ini kita lihat dimedia banyak korban, akan tetapi kita lihat dari warga sini saya tidak melihat ada korban dan keakrabanpun semakin membaik sebelum dan sesudah pemilihan berlangsung, dalam pemilihan medatang saya menilai agar pemilihan terpisah, agar supaya tindakan dalam pemilihan kita antisipasi konflik batin dan fisik akan tetapi

Gambar

Tabel 3.1  Statistik deskriptif  .............................................................................
Gambar .2.1 Langkah-langkah Analisis Data ( Kaharuddin,2015 )   .................. 28  Gambar  4.1 Mesjid Islamic Center Datuk Tiro Bulukumba  .............................
Tabel 3.1  Statistik deskriptif
Tabel 3.1   Keabsaan data
+2

Referensi

Dokumen terkait

1) Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang selanjutnya disebut Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan

Waste juga perlu dipahami sebagai suatu bentuk ketidakefisienan yang terjadi akibat penggunaan peralatan, tenaga kerja, material, atau biaya yang melebihi / tidak

Komponen biaya transportasi laut dibutuhkan untuk menghitung freight (tarif pengiriman) komoditi ekspor CPO dengan armada kapal nasional baik dengan voyage atau

Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini. Pengaruh masalah yang signifikasi penggunaan

Mutu pendidikan dapat dilihat dari indikator mutu input, proses, dan output, salah satu yang menjadi unggulan di madrasah ini adalah sistem yang dipakai adalah full day

Goal “ flower name is white lily ”, kesimpulan dari Rule 19 dan sub-goals adalah “ flower name is lily ”, kesimpulan dari Rule 14 dan “ life type is perennial ” ,

Kebijakan Pemerintah Pusat dalam program visi dan misi Nawa Cita lewat Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah Provinsi Papua dan Kota Jayapura dalam program

Dari Gambar 5 dapat diketahui bahwa aktivitas makan bajing betina merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kedua jantan yaitu sebesar 10,11% dari total seluruh