• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERSEDIAAN KOLEKSI BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KETERSEDIAAN KOLEKSI BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

KETERSEDIAAN KOLEKSI BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PADA

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

Kertas Karya

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) dalam Bidang Ilmu Perpustakaan

Oleh

FITRI RAHMA SARI. S 152201005

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU DAN BUDAYA PROGRAM STUDI DIII PERPUSTAKAAN

MEDAN 2018

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN

KETERSEDIAAN KOLEKSI BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PADA

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

Saya mengakui bahwa kertas karya ini adalah hasil kerja saya, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2018 Penulis

Fitri Rahma Sari. S 152201005

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Serta shalawat dan salam selalu dicurahkan kepada junjungan alam, kepada suri tauladan yaitu Nabi Muhammad SAW.

Kertas karya yang berjudul “Ketersedian Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam Pada Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara” ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma III pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Dan Budaya Universitas Sumatera Utara.

Banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan kertas karya ini. Namun dengan dukungan baik moril maupun material dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Secara istimewa penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada kedua orang tua dan abang saya yang tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, dukungan, dan motivasi kepada penulis. Serta tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos. M.I.Kom., selaku Ketua Program Studi DIII Perpustakaan Fakultas Ilmu Dan Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Dirmansyah, M.A., selaku Sekretaris Program Studi DIII Perpustakaan Fakultas Ilmu Dan Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos. M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang penuh kesabaran membimbing, mengarahkan dan meluangkan waktu selama penulisan kertas karya ini.

5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi DIII Perpustakaan Fakultas Ilmu Dan Budaya Universitas Sumatera Utara.

(6)

6. Ibu Misdar, S.Sos., selaku pustakawan yang telah membantu penulis selama mengadakan observasi di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

7. Terima kasih kepada Auliya Attamimi, Aulia Chandra, Dela Sundari, dan M. Tio Aditiya yang telah banyak membantu dan memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

8. Seluruh sahabat Muslimah Beriman (MB) yang selalu mendukung satu sama lain.

9. Tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh teman- teman penulis yang telah memberi semangat sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Akhir kata penulis berharap semoga kertas karya ini membawa manfaat bagi setiap orang yang membacanya. Semoga Allah SWT memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Medan, Juli 2018 Penulis

Fitri Rahma Sari. S 152201005

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 4

1.3 Ruang Lingkup ... 4

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 5

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 5

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 6

2.2 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan ... 7

2.2.1 Pengertian Ketersediaan Koleksi ... 8

2.2.2 Tujuan Ketersediaan Koleksi ... 9

2.2.3 Manfaat Ketersediaan Koleksi ... 10

2.2.4 Kategori Ketersediaan Koleksi ... 11

2.2.5 Standar Ketersediaan Koleksi ... 13

3.3 Pendidikan Agama Islam (PAI) ... 17

2.3.1 Konsep Pendidikan Agama Islam ... 18

2.3.2 Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam ... 19

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL 3.1 Sejarah singkat Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) ... 22

(8)

3.2 Visi dan Misi Perpustakaan Universitas Islam Negeri

Sumatera Utara (UINSU) ... 23 3.3 Ketersedian Koleksi Pada Perpustakaan Universitas

Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) ... 24 3.3.1 Tujuan Ketersediaan Koleksi Pada

Perpustakaan UINSU ... 24 3.3.2 Manfaat Ketersediaan Koleksi Pada

Perpustakaan UINSU ... 25 3.3.3 Kategori Ketersediaan Koleksi Pada

Perpustakaan UINSU ... 25 3.3.4 Standar Ketersediaan Koleksi Pada

Perpustakaan UINSU ... 25 3.4 Ketersedian Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pada Perpustakaan Universitas Islam Negeri

Sumatera Utara ... 26 3.4.1 Relevansi Koleksi Bidang Pendidikan Agama

Islam (PAI) Pada Perpustakaan UINSU ... 26 3.4.2 Kelengkapan Koleksi Bidang Pendidikan Agama

Islam (PAI) Pada Perpustakaan UINSU ... 28 3.4.3 Berorientasi Kepada Pengguna Perpustakaan

UINSU Koleksi Bidang Pendidikan Agama

Islam (PAI) ... 33 3.4.4 Kemutakhiran Koleksi Bidang Pendidikan

Agama Islam (PAI) Pada Perpustakaan

UINSU ... 34 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 35 4.2 Saran ... 36 DAFTAR PUSTAKA ... 37

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Rekapitulasi Jumlah Koleksi Bidang Pendidikan

Agama Islam Pada Perpustakaan UINSU ... 25 Tabel 3.2: Usulan judul buku baru Perpustakaan UINSU ... 26 Tabel 3.3: Rekap Statatistik Peminjaman Buku Bidang

Agama Pada Perpustakaan UINSU ... 27 Tabel 3.4: Statistik Peminjaman Koleksi Buku Bidang PA I ... 27 Tabel 3.5: Jumlah Koleksi Sirkulasi Umum

Pada Perpustakaan UINSU ... 29 Tabel 3.6: Data Buku Permintaan Mahasiswa Jurusan

PAI UINSU ... 30 Tabel 3.7: Jumlah Koleksi Referensi Bidang PAI

Pada Perpustakaan UINSU ... 30 Tabel 3.8: Jumlah Koleksi Terbitan Berseri Bidang PAI

Pada Perpustakaan UINSU ... 31 Tabel 3.9: Jumlah Koleksi Deposit Bidang PAI

Pada Perpustakaan UINSU ... 32 Tabel 3.10: Jumlah Koleksi Eletronik Pada Perpustakaan UINSU ... 33

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat, seiring dengan kemajuan zaman dan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Dalam kemajuannya, masyarakat harus mengikuti perkembangan informasi tersebut. Informasi dapat diperoleh tidak hanya dari pendidikan formal, lingkungan, ataupun internet, tetapi melalui membaca buku dapat diperoleh informasi yang baru. Salah satu tempat untuk mendapatkan informasi adalah perpustakaan. Dalam lembaga pendidikan perguruan tinggi, perpustakaan merupakan salah satu sarana pendidikan yang berfungsi sebagai pusat penyebaran informasi.

Komponen yang sangat penting dalam sebuah perpustakaan adalah koleksi. Koleksi perpustakaan merupakan modal utama bagi perpustakaan dan menjadi daya tarik bagi pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan. Sedikitnya jumlah koleksi suatu perpustakaan merupakan salah satu kendala bagi seseorang untuk memperoleh informasi. Akan tetapi banyaknya jumlah koleksi sebuah perpustakaan bukan menjadi tolak ukur yang paling utama bagi idealnya sebuah perpustakaan. Jika sarana dan prasarana kurang memadai serta masih jauh dari kesesuaian dengan kebutuhan pengguna maka hal ini merupakan kendala bagi pengguna untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Menurut Noerhayati (2003: 137) bahwa “Pemakai informasi mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda sehingga sumber informasi yang diperlukan juga berbeda”. Dalam hal ini, pustakawan harus berupaya menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan informasi pemustaka. Koleksi yang ada di perpustakaan harus disesuaikan pula dengan visi dan misi dari perpustakaan, perencanaan strategi, kebijakan dan tujuannya.

Perpustakaan sebagai salah satu sarana pembelajaran dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, sekaligus menjadi tempat yang menyenangkan dan mengasyikkan. Begitu juga dengan perpustakaan perguruan

(11)

tinggi yang memiliki peranan penting untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.

Tidak hanya itu saja, perpustakaan perguruan tinggi juga sangat penting dalam memilih, menghimpun, mengolah, dan melayankan sumber daya informasi kepada pengguna.

Universitas Islam Negeri (UIN) adalah bentuk perguruan tinggi islam di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik pada sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pengetahuan di luar studi keislaman. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2015 pada pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Universitas Islam Sumatera Utara Medan yang selanjutnya disebut Universitas adalah perguruan tinggi keagamaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama.

Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) merupakan suatu lembaga penyedia informasi yang menyediakan sumber daya informasi untuk seluruh sivitas akademika, terutama untuk memenuhi kebutuhan studi mahasiswa. Ketersediaan informasi pada Perpustakaan UINSU dapat membantu mahasiswa dan dosen dalam menemukan informasi yang dibutuhkan pengguna. Pemanfaatan koleksi dapat dilihat dari bagaimana ketersediaan bahan koleksi perpustakaan.

Perpustakaan UINSU melayani semua mahasiswa dari berbagai fakultas (bidang), mulai dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (Bimbingan Penyuluhan Islam, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Manajemen Dakwah, dan Pengembangan Mayarakat Islam), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Asuransi Syariah, Perbankan Syariah, Ekonomi Islam, dan Akuntansi Syariah), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Bimbingan Konseling Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Metematika,Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Pendidikan Biologi), Fakultas Syariah Dan Hukum (Muamalah/Hukum Ekonomi, Perbandingan Mazhab, Hukum Tata Negara/Siyasah, dan Pidana Islam/Jinayah) Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Pemikiran

(12)

Politik Islam, dan Perbandingan Agama) Fakultas Ilmu Sosial (Ilmu Perpustakaan, dan Sejarah dan Kebudayaan Islam) Fakultas Sains dan Teknologi (Ilmu Komputer, Sistem informasi, Matematika, Biologi, dan Fisika) dan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat (Ilmu Kesehatan Masyarakat).

Koleksi yang dimiliki Perpustakaan UINSU tahun 2016 sebanyak 50.003 judul dan 289.880 eksemplar koleksi buku, 6.767 judul dan 8.803 eksemplar karya ilmiah, 1.309 judul dan 9.877 eksemplar terbitan berkala, 4 judul dan 4 eksemplar surat kabar, 1 judul jurnal elektronik, 40 judul kaset (DVD dan CD), dan 4 judul jurnal ilmiah luar negeri. Sekarang ini perpustakaan belum ada data koleksi tahun 2017 karena adanya perubahan pada sistem perpustakaan UINSU.

Koleksi tersebut dibagi atas 10 divisi berdasarkan Dewey Decimal Classification (DDC) yaitu karya umum, filasafat, agama, ilmu sosial, ilmu bahasa, ilmu murni, ilmu terapan, kesenian, kesusastraan, geografi dan setiap divisi dibagi atas sub- sub divisi.

Perpustakaan UINSU membagi koleksi buku-buku islam berdasarkan klasifikasi islam dengan perluasan dari notasi 297 (DDC) yang telah diberlakukan dengan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No:

159/1987 dan No: 0543C/1987 tentang Klasifikasi Islam 2X0-2X9. Koleksi Perpustakaan UINSU telah dilengkapi dengan tiga e-journal baru, yaitu Sage Publication (jurnal bidang ilmu sosial, sains, kedokteran, humaniora, teknologi), Springer Link (berisi lebih dari 1.250 jurnal per-review dan lebih dari 10.000 e- book), dan Oxford Islamic Studies (jurnal bidang kajian Islam).

Menurut pengamatan penulis, koleksi buku bidang Pendidikan Agama Islam banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa Pendidikan Agama Islam dan mahasiswa lain. Namun ada masalah yang terjadi dalam memenuhi koleksi bidang Pendidikan Agama Islam yaitu ada permintaan buku yang tidak ada lagi dijual atau out of print, sehingga perpustakaan tidak bisa memenuhi permintaan tersebut.

Tidak sesuainya jumlah eksemplar buku terhadap jumlah penggunanya juga menjadi masalah karena pengguna jadi terbatas dalam menggunakan koleksi bidang Pendidikan Agama Islam.

(13)

Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis untuk mengangkat masalah tersebut dengan menetapkan judul kertas karya ini adalah “Ketersediaan Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pada Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara”.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini untuk mengidentifikasi ketersediaan koleksi buku bidang Pendidikan Agama Islam pada Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

1.3 Ruang Lingkup

Penulisan ini berada pada ruang lingkup tentang ketersediaan koleksi yang meliputi relevansi informasi yang diperoleh pengguna, kelengkapan koleksi, berorientasi kepada pengguna perpustakaan, dan kemutakhiran koleksi.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan kertas karya ini adalah:

1. Studi Kepustakaan

Dalam studi pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari bahan acuan yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam kertas karya ini yang bersifat teoritis. Misalnya melalui buku-buku dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan judul kertas karya ini sebagai pedoman penyusunan kertas karya ini.

2. Pengamatan (Observasi)

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek untuk mendapatkan data-data yang konkrit dengan melihat langsung kondisi ketersediaan koleksi bidang pendidikan agama islam pada perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

3. Wawancara

(14)

Suatu proses tanya jawab lisan dengan pustakawan Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kertas karya ini.

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan Perguruan Tinggi ialah perpustakaan universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik, fakultas, departemen, jurusan, dan perpustakaan yang berada pada lembaga lain yang berada di bawah naungan perguruan tinggi. Definisi perpustakaan perguruan tinggi menurut Hasugian (2009: 79) mengemukakan bahwa Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi.

Menurut buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (2001 : 4) bahwa “Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan merupakan unit yang menunjang perguruan tinggi yang bersangkutan dalam mencapai tujuannya”.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi yaitu mahasiswa, dosen, staf administrasi dan masyarakat luar yang ingin mencari informasi untuk kegiatan belajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Menurut Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (2004: 47), tujuan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk membantu lembaga

(16)

induknya dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi penaungnya. Tujuan lain perpustakaan perguruan tinggi menurut Syihabuddin Qalyubi (2007: 11), yaitu untuk: (1) memenuhi keperluan informasi pelajar dan mahasiswa, (2) menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis, (3) menyediakan ruangan untuk pengguna, dan (4) menyediakan jasa peminjaman dan menyediakan jasa informasi aktif bagi pengguna.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya tujuan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung kinerja dari perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber informasi ilmiah bagi masyarakat perguruan tinggi tersebut agar pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi berjalan dengan lancar dan semakin berkualitas.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Agar tujuannya dapat terlaksana, perpustakaan perguruan tinggi harus menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 3) perpustakaan perguruan tinggi memiliki berbagai fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

2. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

3. Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelit ian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Koleksi pendukung penelit ian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

(17)

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat, dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

5. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tinggi yakni sivitas akademika dan staf non-akademik.

6. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

7. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakkan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah mengumpulkan, mengolah bahan pustaka, menyebarluaskan informasi melalui layanan pengguna dan berfungsi sebagai tempat mencari informasi untuk meningkatkan kualitas program pendidikan yang berlangsung di suatu perguruan tinggi, dan menyukseskan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2.2 Ketersedian Koleksi Perpustakaan 2.2.1 Pengertian Ketersediaan Koleksi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Ketersediaan adalah kesiapan suatu alat, tenaga, barang, modal, dan siap digunakan atau dioperasaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Pengertian ketersediaan koleksi menurut Sutarno (2007: 85) yaitu “Ketersediaan koleksi perpustakaan adalah sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan cukup memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan tersebut”.

Pengertian dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa ketersediaan koleksi adalah koleksi yang siap digunakan atas kesiapan perpustakaan yang telah menyediakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna sehingga bisa dimanfaatkan.

Ketersediaan koleksi berhubungan erat dengan pemanfaatannya. Apabila koleksi yang tersedia lengkap dan siap digunakan oleh pengguna, tentu koleksi tersebut

(18)

akan dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Karena yang dibutuhkan oleh pengguna tersedia sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, perpustakaan harus mengetahui dan mengupayakan untuk menyediakan koleksi atau informasi apa yang dibutuhkan oleh pengguna sehingga pemanfaatan koleksi akan maksimal.

Menurut Lasa (2005: 122) dalam menyediakan koleksi atau bahan informasi suatu perpustakaan terdapat beberapa hal yang hendaknya dipertimbangkan :

1. Relevansi, yaitu kesesuaian bahan informasi dengan keperluan pengguna, hal ini dimaksudkan agar perpustakaan memiliki nilai dan berdaya guna bagi pengguna, terutama para pengguna potensial.

2. Kemutakhiran, yaitu dalam pengembangan bahan informasi ini perlu antisipatif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan bidang cakupan perpustakaan itu sendiri.

3. Rasio judul, pemakai, dan spesialis bidang, yaitu banyak sedikitnya bahan informasi atau koleksi yang harus dimiliki oleh suatu perpustakaan hendaknya dipertimbangkan dengan jumlah pengguna, banyaknya judul, spesialis bidang, dan anggaran.

4. Tidak bertentangan dengan politik, ideologi, agama/keyakinan, ras, maupun golongan.

5. Kualitas, yaitu bahan informasi yang direncanakan hendaknya memenuhi syarat-syarat kualitas, misalnya berkaitan dengan subjek, reputasi pengarang, dan reputasi penerbit. Perlu diperhatikan pula fisik bahan informasi seperti kertas, pita, lay out, label, warna, sampul, dan lainnya.

6. Objek keilmuan, yaitu koleksi atau bahan informasi suatu perpustakaan diharapkan menunjang keilmuan anggota potensial dan sesuai dengan visi misi lembaga induknya.

Perlu diketahui bahwa dalam menyediakan koleksi, hal yang dipertimbangkan adalah relevansi koleksi dengan kebutuhan informasi pengguna, kemutakhiran koleksi yaitu perpustakaan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan untuk koleksi terbarunya, serta jumlah koleksi yang harus dimiliki sesuai dengan jumlah pengguna yang dilayani, banyaknya judul, spesialis bidang, dan anggaran perpustakaan, koleksi tidak bertentangan dengan agama, ideologi serta ras, kualitas koleksi yaitu terkait dengan reputasi penerbit serta pengarang serta kualitas fisik koleksi seperti kertas, lay out, label, warna, dll serta yang

(19)

terakhir yang menjadi pertimbangan adalah koleksi diharapkan menunjang keilmuan anggota potensial perpustakaan serta visi misi lembaga induknya.

Menurut Sutarno (2006: 75) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan ketersediaan koleksi sebuah perpustakaan antara lain:

1. Kerelevanan, koleksi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan.

2. Berorientasi kepada pengguna perpustakaan.

3. Kelengkapan koleksi.

4. Kemutakhiran koleksi.

Pernyataan di atas dapat dipahami bahwa ketersediaan koleksi bukan hanya menyediakan koleksi seadanya. Namun, menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dilayani oleh perpustakaan. Penyelenggara perpustakaan harus terlebih dahulu mengenali serta mengkaji pengguna yang akan dilayaninya. Pada perpustakaan Perguruan Tinggi yang dilayani adalah mahasiswa dari tingkat S1, S2, dan juga S3, dan juga para dosen dan staf Perguruan tinggi.

2.2.2 Tujuan Ketersediaan Koleksi

Sejalan dengan pernyataan Sutarno (2007: 26) bahwa “Tujuan ketersediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan yang akan dilayaninya sehingga pengguna tersebut senang memanfaatkan koleksi yang telah dimiliki oleh perpustakaan tersebut”. Adapun tujuan penyediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi, walaupun tujuan penyediaan koleksi tersebut untuk memenuhi kebutuhan pengguna, namun tujuan penyediaan koleksi tersebut tidaklah sama untuk semua jenis perpustakaan, tergantung pada jenis dan tujuan pada perpustakaan. Tujuan perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi atau bahan pustaka adalah :

1. Mengumpulkan dan menyediakan koleksi bahan pustaka yang dibutuhkan sivitas akedemika perguruan tinggi induknya.

(20)

2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi yang menyelenggarakan perpustakaan tersebut

3. Memiliki koleksi, bahan atau dokumen yang lampau dan yang muktahir dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lain-lain yang erat hubungannya dengan program perguruan tingginya

4. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi induknya

5. Memiliki bahan pustaka/ informasi yang berhubungan dengan sejarah dan ciri perguruan tinggi tempatnya bernaung.

Tersedianya koleksi pada perpustakaan akan menimbulkan kesenangan kepada pengguna dalam memanfaatkan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.

Kesenangan tersebut kemudian akan menjadi kekerapan pengguna ke perpustakaan untuk memanfaatkan koleksi.

2.2.3 Manfaat Ketersediaan Koleksi

Agar dapat dimanfaatkan secara maksimal maka perpustakaan harus menyediakan beragam koleksi yang memadai bagi penggunanya. Hal ini menjadikan koleksi sebagai salah satu unsur penting dalam perpustakaan, karena tanpa adanya koleksi maka kegiatan pelayanan perpustakaan tidak akan terlaksana. Koleksi dapat menjadi pendorong bagi pengguna untuk mengunjungi perpustakaan. Kualitas koleksi menjadi salah faktor penentu apakah perpustakaan akan diakses oleh banyak pengguna atau tidak.

Oleh karena itu dalam penyediaan koleksi harus memperhatikan segi kualitas dan kuantitas koleksi. Berkualitas atau tidaknya koleksi perpustakaan dapat diketahui dengan melakukan penilaian terhadap koleksi tersebut yang menurut Garvin yang dikutip oleh Yanuariska (2014: 8) terdapat tujuh dimensi yang digunakan untuk menganalisis kualitas koleksi di perpustakaan:

1. Performa (Performance): berkaitan dengan aspek fungsional suatu koleksi dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pengguna ketika pengguna memilih koleksi yang mereka inginkan seperti, isi pada koleksi dan bahasa dalam koleksi.

(21)

2. Keistimewaan (Features): aspek kedua yang menambah dari fungsi dasar aspek performa, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan nilai lebih dari sebuah koleksi. Adapun nilai tambah dari sebuah koleksi dapat berupa CD, kamus istilah (glosarium), best seller, dan sebagainya.

3. Konformansi (Conformance): konformansi adalah berkaitan dengan tingkat kesesuaian koleksi terhadap standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya atau sesuai dengan fungsi perpustakaan umum yang memenuhi kebutuhan penggunanya. Seperti : fungsi perpustakaan umum sebagai rekreasi, sarana belajar, penelitian dan sebagainya.

4. Daya Tahan (Durability): ukuran masa pakai suatu koleksi atau daya tahan koleksi, semakin besar frekuensi pemakaian pengguna terhadap koleksi maka semakin besar pula daya tahan koleksi tersebut. seperti:

koleksi buku yang frekuensi peminjamannya lebih dari 5 orang yang meminjam buku dan jilidan pada koleksi

5. Kemampuan pelayanan (Service ability): service ability adalah faktor eksternal untuk menilai suatu kualitas koleksi berdasarkan kecepatan dalam penanganan reparasi atau perbaikan koleksi buku yang rusak.

6. Estetika (Aesthetics): estetika adalah karakteristik mengenai keindahan koleksi tergantungan penilaian individu terhadap koleksi. Seperti:

penataan koleksi, koleksi yang gambar berwarna-warna, ada sampul plastik, dan sebagainya.

7. Brand Name-Image: bersifat subyektif, berdasarkan penilaian individu mengenai reputasi (brand name image) koleksi tersebut. Seperti, penerbit atau pengarang di dalam koleksi yang lebih dikenal masyarakat (brand image) akan lebih dipercaya dari pada merek yang masih baru dan belum dikenal.

Koleksi tersebut yang nantinya akan memberikan kemudahan kepada setiap pemustaka sehingga dapat digunakan sebagai mana mestinya. Sehingga proses mendapatkan koleksi yang sesuai keinginan dapat meningkatkan pengetahuan sehingga mampu menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya belum terjawab.

2.2.4 Kategori Ketersediaan Koleksi

Koleksi perpustakaaan merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kriteria dan jenis perpustakaan. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983) “Koleksi perpustakaan merupakan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan penentuan dan koordinasi kebijakan seleksi, menilai kebutuhan pemakai, studi pemakaian koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi

(22)

kebutuhan koleksi, seleksi bahan pustaka, perencanaan kerjasama sumberdaya koleksi, pemeliharaan koleksi dan penyiangan koleksi perpustakaan.

Menurut Standar Nasional Indonesia (7329 : 2009) “Koleksi perpustakaan adalah semua materi perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemukembali dan didayagunakan bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pembelajaran”.

Undang-Undang Tentang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 pada pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. Untuk menyediakan koleksi yang relevan bagi pemustaka, perpustakaan perlu melakukan kegiatan seleksi pengelompokan koleksi. Oleh karena itu proses seleksi sebaiknya dilakukan dengan benar karena proses seleksi merupakan bagian penting untuk menentukan ketersediaan koleksi perpustakaan.

1. Jenis-Jenis Koleksi Perpustakaan

Pada umumnya ketersediaan koleksi perpustakaan dapat menunjang program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menurut Yulia (2009 : 5) koleksi perpustakaan dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:

a. Tercetak

1. Buku/monograf adalah terbitan yang mempunyai satu kesatuan yang utuh, dapat terdiri dari satu jilid atau lebih.

Terbitan yang termasuk dalam kelompok ini adalah buku, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.

2. Bukan buku

a) Terbitan berseri adalah terbitan yang diterbitkan terus- menerus dalam jangka waktu terbit tertentu, dapat berupa harian, mingguan, halaman, dan sebagainya.

b) Peta.

c) Gamabar.

d) Brosur, pamflet, booklet.

(23)

e) Makalah merupakan karya yang mempunyai nilai sementara, tidak diolah sebagaimana bahan pustaka lainnya.

b. Tidak tercetak

1. Rekaman gambar, seperti film, video, CD, mikrofilm, dan mikrofis.

2. Rekaman suara, seperti piringan hitam, CD, kaset.

3. Rekaman data magnetik/digital, seperti karya dalam bentuk disket, CD dan pangkalan data, dan yang dikemas secara online.

Jenis-jenis koleksi perpustakaan memiliki peran penting pada suatu perpustakaan. Dari penjelasan diatas koleksi yang terdapat diperpustakaan berbeda-beda. Perbedaan jenis koleksi dan besarnya koleksi tergantung pada pengguna perpustakaan itu sendiri.

2.2.5 Standar Ketersediaan Koleksi

Perpustakaan dengan standar yang baik akan menyediakan koleksi berkualitas, dengan kedalaman, keberbedaan, bentuk/format, dan kemutakhiran untuk mendukung misi penelitian dan pembelajaran di lembaganya. Sesuai pedoman dari Badan Standarisasi Nasional dalam SNI 7330: 2009 ada beberapa indikator untuk mencapai standarisasi koleksi yaitu: (1) Perpustakaan menyediakan akses terhadap koleksi sesuai dengan bidang penelitian, inti kurikulum, atau keunggulan institusi. (2) Perpustakaan menyediakan koleksi dalam berbagai bentuk/format yang dapat diakses secara fisik dan virtual. (3) Perpustakaan membangun dan memastikan akses terhadap koleksi langka/unik, termasuk koleksi digitalnya. (4) Perpustakaan memiliki infrastruktur untuk mengumpulkan, mengorganisasikan, menyediakan akses, mendiseminasikan, dan memelihara koleksi yang diperlukan oleh para pemustaka. (5) Perpustakaan

(24)

mendidik pemustaka berkaitan dengan model ekonomis dan komunikatif. (6) Perpustakaan memastikan akses jangka panjang terhadap temu balik koleksi.

Beberapa contoh hasil untuk indikator koleksi perpustakaan yang dibutuhkan pengguna: Dosen dan mahasiswa menilai bahwa akses terhadap koleksi cukup untuk mendukung kebutuhan pendidikan dan penelitiannya. Dosen, mahasiswa, dan masyarakat merasa puas terhadap koleksi yang disediakan oleh perpustakaan untuk kebutuhan pendidikan, bisnis, dan penelitiannya. Mahasiswa menemukan sumber daya yang sesuai dan dibutuhkan untuk mata kuliahnya.

Dosen menemukan paket data yang diperlukan untuk penelitian mereka. Dosen memilih untuk menyimpan (deposit) karya ilmiah mereka dalam repositori lembaga.

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyebutkan koleksi yang baik ialah 10.000 judul. Untuk bahan non buku, versi Perpusnas surat kabar yang dilanggan, jurnal ilmiah yang dilanggan 3 judul/program studi, skripsi, tesis dan penelitian 2000 judul, serta penambahan koleksi 200 judul/tahun. Hal ini berbeda dengan versi BAN-PT yang membagi koleksi perpustakaan menjadi bahan pustaka berupa buku teks tugas akhir mahasiswa, jurnal ilmiah terakreditasi Ditjen Dikti 3 judul yang nomornya lengkap, jurnal ilmiah internasional 2 judul, 9 prosiding dan sejenisnya dan akses ke perpustakaan di luar perpustakaan perguruan tinggi yang bersangkutan.

Uraian BAN-PT lebih terinci karena orientasinya perguruan tinggi. Yang belum dijabarkan bagaimana akses ke berbagai pangkalan data yang ditawarkan vendor seperti proQust, EBSCO, Gale. Di lain pihak walaupun vendor menawarkan ratusan sampai ribuan judul, dalam praktik majalah yang berbobot tinggi (segi ilmiah, terbitan, mitra bestari, dan isi) tidak dapat diakses melalui sumber yang ditawarkan vendor. Untuk Ilmu Perpustakaan dan Informasi misalnya majalah Journal of Documentation, Libri, Library Quarterly tidak dapat diakses; kalaupun dapat diakses hanya tersedia abstrak dan notasi bibliografisnya.

Maka perpustakaan perguruan tinggi tetap perlu berlanggan jurnal tertentu, baik secara cetak maupun sambung jaring.

(25)

Adapun proses seleksi koleksi mengacu kepada kebutuhan program studi yang diselenggarakan dan diorganisasikan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin efektivitas dan efisiensi layanan kepada kebutuhan sivitas akademika perguruan tinggi. Oleh karena itu pengadaan koleksi senantiasa disesuaikan dengan tujuan yaitu menunjang pelaksanaan program pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga pengadaan koleksi tidak hanya disajikan untuk kepentingan sivitas akademika saja melainkan juga untuk masyarakat luas yang memerlukannya.

Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi (2013: 1) ini menetapkan koleksi perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut:

7. Koleksi

a. Jenis dan jumlah koleksi

1) Koleksi perpustakaan berbentuk karya tulis, karya cetak, digital dan /atau karya rekam terdiri atas fiksi dan non fiksi.

2) Koleksi non fiksi terdiri atas buku wajib mata kuliah, bacaan umum, referensi, terbitan berkala, muatan local, laporan penelitian dan literatur kelabu.

3) Jumlah wajib buku dihitung menggunakan rumus 1 program studi x (144 sks dibagi 2 sks per mata kuliah) x 2 judul permata kuliah = 144 judul buku wajib per program studi.

4) Judul buku pengembangan = 2 x jumlah buku wajib.

5) Koleksi AV (judul) = 2% dari total jumlah judul koleksi non AV.

6) Jurnal ilmiah minimal 2 judul (berlangganan atau menerima secara rutin) per program studi.

7) Majalah ilmiah popular minimal 1 judul (berlangganan atau menerima secara rutin) per program studi.

8) Muatan local (local content) yang terdiri dari hasil karya ilmiah civitas akademika (skripsi, tesis, disertasi, makalah seminar, symposium, konferensi, laporan penelitian, lapaoran pengabdian masyarakat, laporan lain-lain, pidato pengukuhan, artikel yang

(26)

dipublikasi di media massa, publikasi internal kampus, majalah atau buletin kampus).

b. Penambahan Koleksi

Penambahan koleksi per tahun 2% dari total koleksi (judul) yang sudah ada, atau minimal 1 judul untuk 1 mata kuliah, dipilih yang lebih besar.

c. Koleksi muatan local

Perpustakaan menyediakan koleksi muatan local perguruan tinngi yang bersangkutan, yaitu bahan perpustakaan berupa hasil penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.

d. Bahan perpustakaan referensi

Perpustakaan menyediakan bahan perpustakaan referensi. Koleksi bahan perpustakaan referensi minimal meliputi kamus umum bahasa Indonesia dan kamus bahasa Inggris-Indonesia, kamus bahasa Indonesia-Inggris, kamus bahasa daerah, kamus bahasa Jerman-Indonesia, kamus bahasa Indonesia-Jerman, kamus Perancis-Indonesia, kamus bahasa Indonesia-Perancis, kamus bahasa Jepang-Indonesia, kamus bahasa Indonesia-Jepang, kamus bahasa Mandarin-Indonesia, kamus bahasa Indonesia-Mandarin, kamus bahasa Indonesia-Arab, kamus bahasa Arab-Indonesia, kamus subyek, ensiklopedi, sumber biografi, atlas, peta, bola dunia, direktori (terutama buku telepon).

e. Pengorganisasian bahan perpustakaan

Bahan perpustakaan dideskripsikan, diklasifikasi, diberi tajuk subjek dan disusun secara sistematis dengan menggunakan pedoman yang berlaku secara nasional dan/atau internasional : 1) Pedoman deskripsi bibliografis dapat dibuat secara manual atau

elektronik

2) Bagan klasifikasi 3) Pedoman tajuk subjek

4) Pedoman penentuan tajuk entri utama

(27)

f. Cacah ulang

Perpustakaan melakukan cacah ulang koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun, dapat dilakukan secara keseluruhan maupun parsial.

g. Penyiangan

Penyiangan dilakukan sesuai kebutuhan melalui koordinasi dengan jurusan/progam studi terkait.

h. Pelestarian bahan perpustakaan

Pelestarian bahan perpustakaan meliputi kegiatan yang bersifat pencegahan dan penanggulangan kerusakan fisik atau pengalihmediaan isi dari sebuah format ke format lain.

Menyangkut dengan standar koleksi buku lainnya seperti buku agama, banyak buku agama bahkan sudah tidak terbit lagi yang dimiliki oleh pendukung pendidikan islam akan memiliki nilai kemafaatan yang tinggi disebuah perpustakaan. Menurut Departemen Pendidikan Agama (Depag, 2003: 17) menyatakan bahwa bila perpustakaan menginginkan koleksi tetap segar maka perlu kiranya ada penambahan jumlah jilid setiap tahun tidak boleh kurang dari 5% dari jumlah jilid seluruh koleksi perpustakaan.

2.3 Pendidikan Agama Islam (PAI)

Istilah pendidikan adalah terjemahan dari bahasa Yunani Paedagogie yang berarti “pendidikan”. Pendidikan agama merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata “Pendidikan” dan “agama”. Sementara itu, pengertian agama dalam kamus bahasa Indonesia yaitu: “Kepercayaan kepada Tuhan (dewa dan sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu”.

Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan keagamaan yang banyak diajarkan di Indonesia. Pendidikan ini diajarkan baik formal maupun non formal.

(28)

Jenjang pendidikan yang mengajarkan pendidikan agama Islam mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Doktoral. Untuk non formal pendidikan ini diajarkan di pondok pesantren. Menurut Aat Syafaat (2008: 11) Pendidikan Agama Islam adalah “usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan masyarakat”.

Sedangkan M. Arifin mendefinisikan pendidikan Agama Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang lebih baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarannya (pengaruh dari luar).

Menurut Zuhairini dan Abdul Ghofir dalam buku Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (2004:1) Pendidikan agama Islam adalah

“suatu kegiatan yang bertujuan menghasilkan orang-orang beragama, dengan demikian pendidikan agama perlu diarahkan ke arah pertumbuhan moral dan karakter”.

Ditinjau dari beberapa definisi pendidikan agama Islam di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah segala usaha berupa arahan dan bimbingan untuk mencapai pertumbuhan kepribadian yang sesuai dengan ajaran agama Islam dalam proses kependidikan melalui latihan-latihan akal pikiran (kecerdasan, keimanan, kejiwaan, keyakinan, kemauan, akhlak, perasaan dan panca indra) dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

2.3.1 Konsep Pendidikan Agama Islam

Pendidikan dalam Islam dikenal dengan beberapa istilah, yaitu at-tarbiyah, at-ta’lim dan at-ta’dib. Setiap istilah tersebut memiliki makna tersendiri yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan teks dan konteks (Mahfud, 2011: 143).

Mahfud dalam bukunya Al-Islam Pendidikan Agama Islam, at-tarbiyah diturunkan dari akar kata ar-rabb yang oleh sebagian ahli diartikan sebagai tuan,

(29)

pemilik, memperbaiki, merawat dan memperindah. At-tarbiyah (menurut Muhammad Jamaluddin al-Qosimi yang dikuti oleh Muhaimin dan Mudjib, 2001:

130) berarti proses penyampaian sesuatu sampai pada batas kesempurnaan yang dilakukan secara tahap demi tahap.

Tarbiyah, seperti yang dikatakan Atiyah al-Abrasy (2002: 16) berarti upaya mempersiapkan individu untuk kehidupan yang benar, sempurna, kebahagian hidup, cinta tanah air, kekuatan raga, kesempurnaan etika, sistematika dalam berpikir, tajam, berperasaan, giat dalam berkreasi, toleransi pada yang lain, berkompetensi dalam mengungkapkan bahasa tulis, bahasa lisan, dan terampil berkreativitas.

Ta’lim merupakan bagian kecil dari tarbiyah al-aqliyah yang bertujuan memperoleh pengetahuan dan keahlian berpikir,yang sifatnya mengacu pada domain kognitif. Sebaliknya at-tarbiyah tidak hanya mencakup domain kognitif, tetapi juga domain afektif dan psikomotorik (Muhaimin dan Mudjib, 2001: 133).

Sedangkan istilah ta’bid menurut Daud (2003: 56) berarti pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa untuk membimbing manusia ke arah pegenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaannya (Muhaimin, 2001: 133).

2.3.2 Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam

Koleksi perpustakaaan merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kriteria dan jenis perpustakaan. Dalam menyediakan informasi bagi pengguna, perpustakaan melakukan kegiatan pengembangan koleksi diantaranya yaitu pengadaan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan kebijakan yang berlaku. Satu bahan pustaka dapat memiliki beberapa ciri misalnya: ciri kepengarangan, ciri subyek, ciri fisik dan ciri-ciri lainnya. Oleh karena itu satu bahan pustaka dapat dikelompokkan menurut setiap ciri yang ada pada bahan pustaka itu. Perpustakaan pada hakekatnya mengumpulkan bahan pustaka karena informasinya (subyeknya).

(30)

Perlu diketahui bahwa subyek agama Islam atau ilmu-ilmu keislaman di dalam DDC hanya mendapat "jatah" notasi 297 (dengan semua rinciannya). Oleh para ahli (terutama dari kalangan Islam) "jatah" ini dianggap kurang memberi tempat yang wajar. Hal ini mendorong para ahli untuk memperluas DDC seksi Islam dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip DDC. Setelah melalui penelitian dan berbagai pertemuan ilmiah, akhirnya dapat disusun klasifikasi Islam yang dinilai lebih representatif dengan mengganti 297 menjadi 2X.

Adaptasi dan Perluasan DDC Seksi Agama Islam dengan notasi 2X0 - Islam (Umum)

2X1 - Al Quran dan ilmu terkait 2X2 - Hadits dan ilmu terkait 2X3 - Aqaid dan ilmu kalam 2X4 - Fiqh/hukum Islam 2X5 - Akhlak dan tasauf 2X6 - Sosial dan budaya

2X7 - Filsafat dan perkembangannya 2X8 - Aliran dan Sekte

2X9 - Sejarah Islam dan Modernisme

Klasifikasi yang diberi judul Adaptasi dan Perluasan Dewey Decimal Classification (DDC) Seksi Islam tersebut pada tahun 1987 diformalkan penggunaannya melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 157 tahun 1987. Kemudian pada tahun 1999 telah terbit edisi revisi yang dilengkapi dengan daftar tajuk subyek Islam dengan judul: Daftar Tajuk Subyek Islam dan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC Seksi Islam, yang disunting oleh Drs. Muh. Kailani Er.

Untuk membantu mencari notasi suatu subyek dalam DDC terdapat

"indeks relatif". Di dalam indeks relatif ini terdaftar sejumlah isitilah yang disusun menurut abjad. Istilah-istilah tersebut mengacu ke notasi yang terdapat di dalam

(31)

bagan. Di dalam indeks relatif ini didaftar sinonim untuk suatu istilah, hubungan- hubungan dengan subyek lain.

Contoh indeks relatif dari Bagan Klasifikasi Islam:

2X7 Filsafat Dan Perkembangan 2X7.1 Falsafah

2X7.2 Da’wah Islam 2X7.3 Pendidikan

2X7.31 Metode Dan Sistem Pendidikan Islam

2X7.37 Perbandingan Sistem Pendidikan Islam Dan Lainnya

2X7.38 Pendidikan Tinggi

2X7.4 Pemurnian Dan Pembaharuan Pemikiran 2X7.5 Pers Islam

Dst.

Untuk menentukan nomor kelas, tidak cukup dengan hanya melihat dari indeks, tetapi harus dilihat di bagan lengkapnya.

(32)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)

Perpustakaan UINSU adalah perpustakaan akademik yang dibangun pada tanggal 19 November 1973 dengan nama “Perpustakaan Marah Halim”. Nama ini diambil dari nama pendirinya yaitu Brigjen H. Marah Halim Harahap, Gubernur KDH Tk I. Provinsi Sumatera Utara pada waktu itu. Perpustakaan UINSU diresmikan oleh Menteri Agama RI Prof.DR.H.A. Mukti Ali di jl. Sutomo No.1 Medan.

Dengan semakin pesatnya perkembangan koleksi perpustakaan dan terbatasnya gedung yang ditempati pada waktu itu, maka pada tanggal 8 Februari 1990 perpustakaan dipindahkan ke lantai II Mesjid Ulul Albab UINSU dan diberi nama “Perpustakaan UINSU Medan”.

Pada mulanya UINSU mengelola 5 (lima) unit perpustakaan yaitu:

perpustakaan Marah Halim sebagai perpustakaan induk, perpustakaan Fakultas Tarbiyah, perpustakaan Fakultas Syari’ah, perpustakaan Fakultas Dakwah, dan perpustakaan Fakultas Ushuluddin.

Pada perkembangan selanjutnya, perpustakaan-perpustakaan Fakultas tersebut dileburkan dan koleksinya disatukan di perpustakaan pusat. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 14 Juli 1995 berdasarkan kebijakan Rektor IAIN-SU tertanggal 8 Mei 1995. Sejak saat itu UINSU hanya memiliki satu perpustakaan umum.

Ketika kampus UINSU pindah dari Jalan Sutomo ke Jalan William Iskandar Pasar V Medan Estate (lokasi yang sekarang) pada tahun 1995, perpustakaan UINSU juga dipindahkan dari lantai II Mesjid Ulul Albab di Sutomo ke lantai III gedung perkuliahan Fakultas Tarbiyah di lokasi yang baru tersebut. Dengan semakin meningkatnya jumlah koleksi dan pengguna perpustakaan yang berarti semakin beratnya daya beban gedung lantai III tersebut,

(33)

maka perpustakaan kemudian dipindahkan ke lantai I gedung yang sama pada tahun 1998.

Pada tahun 2003 perpustakaan UINSU baru memiliki gedung sendiri berlantai III dengan luas keseluruhan 3000 m2. gedung ini diresmikan oleh Menteri Agama RI DR.H.Said Agil Munawwar. Dengan pembangunan gedung Pasca Sarjana di Jalan karya Helvetia untuk pelaksanaan pembelajaran bagi mahasiswa program master (S2) dan Doktor (S3), maka dibangun pula perpustakaan cabang yang menempati satu ruang perkantoran di lantai I.

3.2 Visi Dan Misi Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)

Visi memegang peranan penting dalam menentukan kemana arah yang akan dituju oleh suatu organisasi pada masa mendatang. Adapun Visi Perpustakaan UINSU adalah:

“Menjadikan Perpustakaan UIN Sumatera Utara sebagai pusat akses informasi terkemuka khususnya di bidang kajian islam bagi masyarakat perguruan tinggi di dunia”.

Misi merupakan upaya dalam rangka meraih visi atau cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai. Misi Perpustakaan UINSU sebagai berikut:

1. Menyediakan berbagai fasilitas dan layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna mendukung kemudahan akses informasi bagi pemustaka.

2. Mengoptimalkan pengadaan dan ketersediaan sumber informasi baik dalam bentuk fisik maupun elektronik (digital) terutama sumber informasi yang terkait dengan keislaman.

3. Memberikan layanan prima (service excellence) bagi pemustaka baik secara manual maupun media online.

4. Membina kerjasama, kemitraan dan jenjang (network) dengan perpustakaan dan pusat informasi baik secara berskala lokal, nasional maupun internasional dalam rangka resource sharing.

(34)

5. Membina kerjasama dan hubungan baik dengan stokeholder dalam mendukung pelaksanaan program kerja perpustakaan.

3.3 Ketersediaan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)

3.3.1 Tujuan Ketersediaan Koleksi Pada Perpustakaan UINSU

Perpustakaan didirikan karena ada pengguna yang membutuhkan informasi yang terdapat didalamnya. Ketersediaan adalah kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan dalam waktu yang telah ditentukan. Tujuan perpustakaan UINSU dalam menyediakan koleksi untuk membantu perkuliahan mahasiswa dan pengguna lainnya sebagai rujukan bahan pembelajaran atau tambahan informasi yang diperlukan.

Perpustakaan memiliki koleksi, baik dalam jumlah judul dan ekslemparnya yang mencukupi untuk pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dengan memiliki koleksi yang memadai, perpustakaan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

3.3.2 Manfaat Ketersediaan Koleksi Pada Perpustakaan UINSU

Sebagai pusat informasi, untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi bagi penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi. Perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai. Bagi pengguna Perpustakaan UINSU semakin baik perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi maka semakin sering pengguna tersebut datang ke perpustakaan karena mereka merasa informasi yang mereka butuhkan tersedia pada perpustakan tersebut.

Dengan banyaknya pengguna Perpustakaan UINSU dalam memperoleh informasi yang terdapat didalam perpustakaan tersebut, maka pihak dari perpustakaan akan mendapat penghargaan dan akan membesarkan nama Perpustakaan UINSU dengan ketersediaan koleksi yang sangat membantu pengguna.

(35)

3.3.3 Kategori Ketersediaan Koleksi Pada Perpustakaan UINSU

Koleksi merupakan seluruh bahan pustaka apa saja yang ada di perpustakaan. Sebelumnya muncul istilah seleksi buku, buku dalam pengertian yang lebih luas mencakup monograf, majalah, bahan mikro dan jenis bahan pustaka lainnya. Pepustakaan UINSU mempunyai berbagai kategori jenis koleksi perpustakaan seperti koleksi buku (umum dan referensi), koleksi karya ilmiah (laporan penelitian, disertasi, tesis, makalah, prosiding, dan diktat), koleksi terbitan berkala (majalah, jurnal, dan buletin/brosur), dan surat kabar.

Tabel 3.1: Rekapitulasi Jumlah Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam Pada Perpustakaan UINSU

No. Nama Koleksi Jumlah

Judul Eksemplar

1. Koleksi buku 49.777 289.516

2. Koleksi karya ilmiah:

Lap. Penelitian 3.740 5.776

Disertasi 19 19

Tesis 2.865 2.865

Makalah 40 40

Diktat 103 103

3. Koleksi terbitan berkala:

Majalah 571 5.110

Jurnal 737 4.745

Bulletin/brosur 1 22

4. Surat kabar 4

Jumlah 57.857 308.196

Sumber: Data Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Tahun 2016.

Berdasarkan data diatas, Perpustakaan UINSU memiliki banyak koleksi buku. Untuk koleksi elektronik seperti e-journal dan e-book pada Perpustakaan UINSU masih sedikit jumlahnya dan penggunanya juga masih sedikit.

3.3.4 Standar Ketersediaan Koleksi Pada Perpustakaan UINSU

Perpustakaan UINSU tidak mempunyai standar dalam menyediakan koleksi perpustakaan. Koleksi disediakan sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan mengisi form pengusulan buku.

(36)

Tabel 3.2: Usulan judul buku baru Perpustakaan UINSU

NO. JUDUL PENGARANG PENERBIT TAHUN ISBN

1.

2.

3.

4.

5.

Sumber: Data Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Koleksi Perpustakaan UINSU lebih mengutamakan kebutuhan program studi, kurikulum, dan keunggulan institusi seperti bidang agamanya untuk menjamin kebutuhan akademika perguruan tinggi.

Berhubungan dengan standar kualitas program studi di UINSU, perpustakaan menjadi salah satu penilaian akreditasi program studi. Dengan melihat bagaimana ketersediaan koleksi setiap program studi pada Perpustakaan UINSU, termasuk jurnal Internasional yang tersedia dan sumber-sumber pustaka di lembaga lain yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen di setiap program studi.

Perpustakaan UINSU termasuk kedalam Departemen Pendidikan Agama (DEPAG), namun tidak ada peraturan dari DEPAG terhadap ketersediaan koleksi apa yang harus ada di Perpustakaan UINSU termasuk koleksi agama yaitu bidang PAI.

3.4 Ketersediaan Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)

3.4.1 Relevansi Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Perpustakaan UINSU

Tanggapan pustakawan terhadap relevansi koleksi bidang PAI pada Perpustakaan UINSU sudah relevan. Dapat dilihat dari data peminjaman koleksi bidang agama dibawah:

(37)

Tabel 3.3: Rekap Statatistik Peminjaman Buku Bidang Agama Pada Perpustakaan UINSU

Bulan Klass

Jumlah 2x0 2x1 2x2 2x3 2x4 2x5 2x6 2x7 2x8 2x9

Jan 67 66 54 16 126 15 94 108 1 74 621

Feb 54 61 30 19 92 21 87 150 1 56 571

Maret 64 166 142 50 161 67 147 279 3 73 1.152 April 73 238 106 40 247 32 122 188 20 60 1.126

Mei 54 55 53 38 65 59 64 45 44 15 492

Juni 50 70 62 43 105 19 74 103 6 73 605

Juli 29 53 49 15 105 12 64 98 1 69 495

Agus 71 148 83 26 162 22 117 178 6 75 888

Sept 81 89 98 103 162 74 80 213 13 7 920

Okto 67 145 84 24 162 22 144 173 6 75 902

Nov 95 108 80 84 100 97 87 107 38 16 812

Des 67 65 62 52 62 72 63 76 25 13 557

Jumlah 772 1.264 903 510 1.549 512 1.143 1.718 164 606 9.141 Sumber: Data Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Tahun 2016.

Pengunjung perpustakaan untuk Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan cukup banyak, termasuk didalamnya program studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Mahasiswa jurusan PAI menggunakan koleksi agama dengan nomor kelas 2X7 dengan subjek pendidikan agama islam sebagai bahan tambahan perkuliahan.

Berikut data jumlah pengunjung dan peminjaman buku bidang PAI:

Tabel 3.4: Statistik Peminjaman koleksi buku bidang PAI

Bulan Jumlah Peminjam Buku

Januari 108

Februari 150

Maret 279

April 188

Mei 45

Juni 103

Juli 98

Agustus 178

September 213

Oktober 173

November 107

Desember 76

Jumlah 1.718

Sumber: Data Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Tahun 2016.

(38)

Berdasarkan data diatas, peminjaman koleksi bidang agama dengan nomor kelas 2X7 yang termasuk bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) cukup banyak digunakan pengguna bidang PAI pada Perpustakaan UINSU. Menurut pengamatan penulis koleksi bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) lebih sering digunakan pengguna untuk tambahan bahan perkuliahan.

Hal tersebut sejalan dengan salah satu fungsi perpustakaan yaitu fungsi edukasi dan informasi. Fungsi edukasi disini koleksi berguna sebagai sumber bahan pembelajaran sivitas akademika, oleh karena itu disediakan koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran di bidang PAI. Fungsi informasi perpustakaan adalah perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, elektronik maupun koleksi lainnya agar pengguna dapat mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh ahli dari berbagai bidang ilmu untuk mencapai tujuan yang diinginkan pengguna di bidang PAI.

3.4.2 Kelengkapan Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Perpustakaan UINSU

Tanggapan pustakawan terhadap kelengkapan koleksi bidang PAI pada Perpustakaan UINSU adalah lengkap dilihat dari koleksi yang ada pada Perpustakaan UINSU. Koleksi Perpustakaan UINSU berdasarkan kategorinya terbagi atas:

1. Koleksi sirkulasi umum

Koleksi buku termasuk karya umum (000), filsafat (100), agama (200), ilmu sosial (300), bahasa (400), ilmu pengetahuan murni (500), ilmu pengetahuan terapan/teknologi (600), seni dan olah raga (700), kesusastraan (800), sejarah geografi (900) dan ada juga koleksi buku agama mengganti 297 menjadi 2X yaitu: islam (2X0), Al-Quran dan ilmu terkait (2X1), hadist dan ilmu terkait (2X2), aqaid dan ilmu kalam (2X3), fiqh/hukum islam (2X4), akhlak dan tasauf (2X5), sosial dan

(39)

budaya (2X6), filsafat dan perkembangannya (2X7), aliran dan Sekte (2X8), sejarah islam dan modernisme (2X9).

Tabel 3.5: Jumlah Koleksi Sirkulasi Umum Pada Perpustakaan UINSU

Jenis Koleksi Jumlah

Judul Eksemplar

Koleksi Umum:

000 1.456 5.687

100 4.567 9.087

200 2.345 6.758

300 6.544 12.567

400 1.978 5.664

500 789 2.478

600 5.223 9.546

700 1.987 4.869

800 980 3.459

900 875 1.204

Jumlah 26.746 61.139

Koleksi Agama:

2X0 1.112 4.697

2X1 908 2.505

2X2 1.117 2.980

2X3 1.098 2.545

2X4 1.550 2.986

2X5 1.876 3.776

2X6 1.345 3.980

2X7 2.467 5.674

2X8 870 1.456

2X9 978 2.093

Jumlah 13.321 32.694

Sumber: Data Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Tahun 2016.

Koleksi dipinjamkan kepada pengguna perpustakaan dengan ketentuan hanya mahasiswa UINSU dan mempunyai kartu keanggotaan Perpustakaan UINSU. Terdapat beberapa buku yang sering digunakan dalam bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Perpustakaan UINSU.

(40)

Tabel 3.6: Data Buku Permintaan Mahasiswa Jurusan PAI UINSU

Buku Jumlah

Judul Eksemplar

2X7.3 (Pendidikan Agama Islam) 43 234

2X7.31 (Metode Dan Sistem Pendidikan

Islam) 32 98

2X7.32 (Tingkat Ibtidaiyah Dan Bustami

Athfal/Taman Kanak-Kanak) 12 45

2X0.002 (Islam Dan Buku) 26 78

2X0.02 (Islam Dan Pengetahuan) 45 341

2X2.373 (Hadist Mengenai Pendidikan

Islam) 27 96

2X7.35 (Kurikulum Islam) 21 56

2X7.37 (Perbandingan Sistem Pendidikan

Islam Dan Lainnya) 23 156

2X7.34 (Pendidikan Pesantren) 11 45

Jumlah 240 1.149

Sumber: Usulan Judul Permintaan Baru Pada Perpustakaan UINSU Tahun 2016.

2. Koleksi referensi

Koleksi buku yang berisi informasi ringkas dan umum. Jenis koleksi ini di Perpustakaan UINSU seperti: ensiklopedia islam, kamus, buku panduan islam, bibliografi, biografi, atlas, buku tahunan, al-quran, dan tafsir.

Tabel 3.7: Jumlah Koleksi Referensi Bidang PAI Pada Perpustakaan UINSU

Jenis Koleksi Jumlah

Judul Eksemplar

Ensiklopedia Islam 7 13

Kamus 17 17

Buku Panduan Islam 13 47

Bibliografi 7 7

Biografi 10 10

Atlas 5 7

Al-Quran 19 19

Tafsir 15 15

Buku Tahunan 13 13

Jumlah 106 148

Sumber: Data Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

(41)

Koleksi ini biasanya digunakan untuk tujuan penelitian dan penulisan karya ilmiah atau untuk mendapatkan informasi ringkas dan umum, bukan informasi ilmu pengetahuan yang mendalam sebagaimana layaknya yang terdapat dalam buku teks. Koleksi ini tidak boleh dipinjam dan hanya diizinkan untuk fotocopy atau membaca nya diperpustakaan.

3. Koleksi tandon

Koleksi tandon berfungsi untuk menjamin ketersediaan koleksi apabila judul tertentu pada koleksi sirkulasi umum telah habis dipinjam oleh pengguna perpustakaan dan belum dikembalikan. Maka, koleksi tandon yaitu koleksi buku yang merupakan copy satu dari setiap judul buku yang ada diperpustakaan UINSU, diletakkan berderetan dengan koleksi referensi dan tidak diperbolehakan untuk dipinjam pulang.

Jumlah koleksi tandon bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah 450 judul dan 1.030 eksemplar.

4. Koleski terbitan berkala

Karya cetak yang terbit secara reguler baik harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Koleksi terbitan berkala yang tersedia pada Perpustakaan UINSU antara lain: surat kabar, jurnal ilmiah, brosur, dan majalah.

Tabel 3.8: Jumlah Koleksi Terbitan Berseri Bidang PAI Pada Perpustakaan UINSU

Jenis Koleksi Jumlah

Judul Eksemplar

Surat Kabar 4 4

Jurnal Ilmiah Islam 737 4.745

Brosur 11 23

Majalah 201 201

Jumlah 953 4.973

Sumber: Data Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

(42)

5. Koleksi skripsi

Koleksi skripsi merupakan kumpulan tugas akhir mahasiswa S1 yang telah menyelesaikan pendidikannya di UINSU. Koleksi ini diletak di perpustakaan untuk membantu pengguna yang ingin menyelesaikan pendidikannya di UINSU. Jumlah koleksi skripsi bidang Pendidikan Agama Islam Pada Perpustakaan UINSU tahun 2016 adalah 5.876 judul. Penambahan jumlah koleksi skripsi setiap tahunnya sekitar 40 judul.

6. Koleksi deposit

Karya-karya dosen UINSU berupa hasil penelitian, makalah, disertasi, tesis, dan diktat. Koleksi ini hanya untuk dibaca di tempat dan tidak dipinjamkan.

Tabel 3.9: Jumlah Koleksi Deposit Bidang PAI Pada Perpustakaan UINSU

Jenis Koleksi Jumlah

Judul Eksemplar

Makalah 40 40

Laporan Penelitian Islam 3.740 5.776

Disertasi 19 19

Tesis 2.865 2.865

Diktat 103 103

Jumlah 6.767 8.803

Sumber: Data Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Hasil wawancara dengan pustakawan mengenai kelengkapan bentuk penyajian informasi elektronik diperoleh jawaban yaitu kurang lengkap.

Perpustakaan UINSU hanya melanggan sekitar dua jurnal elektronik yaitu Sage Publication (jurnal bidang ilmu sosial, sains, kedokteran, humaniora, dan teknologi) dan Oxford Islamic Studies (jurnal bidang kajian islam) dan ada juga satu e-book yaitu Springer Link.

(43)

Tabel 3.10: Jumlah Koleksi Eletronik Pada Perpustakaan UINSU

Koleksi Elektronik Jumlah

e-journal e-book

Sage Publication 1.650

Springer Link 1.250 10.000

Oxford Islamic Studies 2.180

Jumlah 5.080 10.000

Sumber: Data Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Tahun 2016.

Dalam penyajian koleksi elektronik pada Perpustakan UINSU, pengguna termasuk bidang PAI masih belum menggunakan koleksi tersebut seperti e- journal dan e-book.

3.4.3 Berorientasi Kepada Pengguna Perpustakaan UINSU Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI)

Perpustakaan UINSU menyediakan koleksi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Koleksi disediakan sesuai dengan ketentuan dalam syarat kebutuhan koleksi untuk mahasiswa bidang Pendidikan Agama Islam (PAI).

Tanggapan pustakawan dalam mencapai akreditasi jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui konsep kurikulum, karena kurikulumlah yang menjadi pedoman atas segala aktivitas pembelajaran yang dilakukan di jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Ada empat mata kuliah wajib Pendidikan Agama Islam seperti, Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Perpustakaan UINSU harus menyediakan koleksi kebutuhan tambahan bahan ajar pengguna untuk empat mata kuliah yang terdapat pada kurikulum PAI.

Karena prinsip pengembangan silabus untuk setiap mata kuliah salah satunya adalah koleksi yang memadai seperti materi pokok pembelajaran, dan sumber belajar untuk menunjang pencapaian kompetensi.

(44)

3.4.4 Kemutakhiran Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Perpustakaan UINSU

Tanggapan pustakawan terhadap kemutakhiran koleksi bidang PAI Pada Perpustakaan UINSU adalah tidak cukup mutakhir atau tidak baru, masih banyak koleksi yang terbit dibawah tahun 2003. Untuk penambahan koleksi baru Perpustakaan UINSU belum dapat menetapkan berapa tahun sekali penambahan koleksi, karena perpustakaan masih menunggu dana untuk melakukan penambahan koleksi belum ada persentasi penambahan koleksi pertahunnya.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa koleksi merupakan hal yang sangat penting bagi perpustakaan, yaitu sebagai modal utama. Informasi yang dibutuhkan pengguna terdapat di dalam koleksi. Oleh karena itu, koleksi dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk memanfaatkan koleksi yang sesuai guna memenuhi kebutuhan informasinya. Oleh karena itu perpustakaan UINSU harus memperhatikan kemutakhiran koleksi bidang PAI.

(45)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan langsung dan wawancara penulis dengan pustakawan Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), maka penulis mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Relevansi koleksi bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Perpustakaan UINSU sudah relevan. Hal ini diketahui dari jumlah koleksi yang tersedia pada Perpustakaan UINSU banyak digunakan pengguna bidang Pendidikan Agama Islam (PAI). Koleksi yang biasa dimanfaatkan pemustaka adalah koleksi buku.

2. Kelengkapan koleksi bidang PAI pada Perpustakaan UINSU adalah lengkap terdiri dari koleksi buku tercetak, koleksi referensi, laporan penelitian, skripsi, dan surat kabar. Koleksi elektronik yang sedikit dikarenakan jarang dimanfaatkan oleh pengguna termasuk pengguna bidang PAI.

3. Berorientasi kepada pengguna melibatkan kurikulum yang terdapat pada jurusan Pendidikan Agama Islam sebagai syarat kelengkapan koleksi pada Perpustakaan UINSU Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI).

4. Koleksi bidang PAI pada Perpustakaan UINSU tidak mutakhir atau belum ada penambahan terbitan terbaru dikarenakan banyak koleksi yang terbit dibawah tahun 2003.

Gambar

Tabel 3.1: Rekapitulasi Jumlah Koleksi Bidang Pendidikan Agama Islam Pada  Perpustakaan UINSU
Tabel 3.2: Usulan judul buku baru Perpustakaan UINSU
Tabel 3.3: Rekap Statatistik Peminjaman Buku Bidang Agama Pada Perpustakaan  UINSU   Bulan  Klass  Jumlah  2x0  2x1  2x2  2x3  2x4  2x5  2x6  2x7  2x8  2x9  Jan   67  66  54  16  126  15  94  108  1  74  621  Feb  54  61  30  19  92  21  87  150  1  56  57
Tabel 3.6: Data Buku Permintaan Mahasiswa Jurusan PAI UINSU
+4

Referensi

Dokumen terkait

allocation of newly fixed carbon were consistent with the observed effects of the pollutant on plant biomass accumulation, and plants produced fewer seeds, despite some evidence

pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pelayanan pendaftaran penduduk, pelayanan pencatatan sipil, pengelolaan data informasi dan dokumen

Bagaimana Cara Mengatasi Kutil Kelamin Pada Pria Dan Wanita ~ Anda masih bingung untuk mencari cara mengobati penyakit kencing nanah yang anda derita saat ini?atau anda malu

[r]

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian tentang masalah diatas, maka dapat dikatakan bahwa suatu masalah dalam matematika adalah soal atau pertanyaan

Perusahaan yang dievaluasi dokumen kualifikasi adalah perusahaan yang lulus di evaluasi administ rasi, t eknis dan harga dengan penilaian kualifikasi sebagai berikuta. Hasil

Kawannya berada di atas menara kapal yang tingginya 8 m dari permukaan laut?. Berapa jarak ketinggian

17. Sungai Musi merupakan salah satu tempat wisata di kota Palembang. Akan tetapi, kebersihan dan kelestarian tidak dijaga dengan baik. Sebagian besar penduduk kota