• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan dunia terus berkembang dengan begitu cepat. Berkembangnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan dunia terus berkembang dengan begitu cepat. Berkembangnya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah perkembangan dunia terus berkembang dengan begitu cepat. Berkembangnya peradaban dunia bukan hanya terletak pada dimensi manusia, akan tetapi peradaban dunia juga menyajikan perubahan yang terjadi dalam dunia teknologi. Dunia yang kita huni sekarang adalah dunia-kehidupan yang teknologis (Francis, L. 2008). Menyikapi perkebangan tersebut, berbagai macam cabang ilmu pengetahuan maupun institusi dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk menunjang dan mempermudah pekerjaan sehari-hari, baik itu secara umum maupun secara pribadi.

Pemanfaatan teknologi saat ini mencakup aneka lintas ilmu. Salah satu contoh terlihat dalam penerapannya dalam ilmu Psikologi. Ilmu Psikologi sangat berguna bagi manusia. Manusia dapat mempelajari karakter setiap pribadi disekitarnya dan dapat mengetahui ukuran kebutuhan psikologisnya. Keputusan yang tepat dan cepat dapat membantu setiap pribadi untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat. Keputusan untuk memperoleh hasil dalam mengukur kebutuhan psikologis seseorang masih secara konvensional, karna penggunaan dan penerapan teknologi dibidang tersebut masih kurang. Kurangnya sistem yang berperan jauh lebih cepat, tepat dan memberikan solusi yang efisien dalam mengukur kebutuhan seseorang dialami dalam Seminari Tinggi Serikat Sabda Allah. Seminari Tinggi SVD Surya Wacana Malang merupakan salah satusekolah tinggi bagi para calon missionarisSocietas Verbi Divini (SVD). Seminari berdiri sejak tahun 1983 (Provinsialat SVD Jawa. 2012). Seminari ini memiliki banyak calon misionaris. Calon-calon dipersiapkan dan dididik untuk menjadi Imam dan Bruder Missionaris yang bekerja di berbagai negara, maka harus dibekali dengan baik, khususnya perilaku, sikap, teladan dalam masyarakat. SVD memiliki banyak calon, sehingga

(2)

melakukan seleksi yang benar.Setiap calon misionaris berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda; baik watak, kepribadian, bahasa, pola pikir, budaya dan lain sebagainya. Dalam proses pengukuran kebutuhan psikologis setiap calon terus menerus dilakukan. Pengukuran kebutuhan psikologis dilakukan secara bertahap.Setiap tahap biasanya dilakukan satu sampai tiga tahun dan bahkan lima tahun sekali. Pengukuran psikologi atau kepribadian dilakukan agar dalam pendampingan, setiap calon diarahkan untuk menyadari, secara lebih jauh tentang ukuran kebutuhan psikologisnya sendiri.

Dalam praktiknya selama ini, pihak kongregasi masih menggunakan cara atau metode lama dalam proses pendampingan dan pengukuran kebutuhan psikologis setiap calon. Pada umumnya dilakukan dengan cara membuat lembara-lembaran questioner; atau serangkaian pertanyaan diberikan kepada calon secara manual. Questioner-questioner tersebut diisi oleh masing-masing calon. Questionerkemudian dikumpulkan kembali lalu dijumlahkan, sehingga akan diperoleh sebuah kesimpulan. Proses penjumlahan nilai tersebut memakan waktu yang cukup lama.Hal tersebut tentunya kurang efisien karena pengukuran tersebut diikuti oleh banyak calon. Maka kerap kali menimbulkan kelelahan, jenuh dan berbagai kendala lain terjadi selama proses tersebut. Dengan demikian berdampak pada kesimpulan dan saran pengembangan yang dihasilkan.

Proses untuk mengukur kebutuhan psikologis setiap calon tidak hanya dilakukan di Seminari Tinggi SVD Surya Wacana Malang; melainkan juga dibeberapa biara SVD yang tersebar di seluruh Indonesia maupun di negara-negara dimana SVD berkarya.

Untuk mengukur kebutuhan psikologis calon, kongregasi mengunakan teori H. A. Murray. Menurut Murray, kebutuhan(Needs) adalahsebuah rancanganmengenai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai proses persepsi, berpikir, dan berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan (Prasetio, F.M. SJ. 1993).Untuk mendapatkan data dalam megidentifikasi kebutuhan, data diperoleh dari tes Psikologi Edward

(3)

Personal Preference Schedule (EPPS) yang juga mengklasifikasikan 15 kategori kebutuhan menurut Murray. Ke lima belas kategori tersebut terdiri dari:

Tabel 1.1 Ke-15 kategori kebutuhan psikologis (Prasetio, F.M. SJ. 1993) ACHIVEMENT(ACH) kebutuhan untuk berprestasi.

DEFFERENCE (DEF) kebutuhan untuk mentaati perintah dan peraturan. ORDER (ORD) kebutuhan untuk bisa bekerja secara teratur. EXHIBITION (EXH) kebutuhan untuk menonjolkan diri.

AUTONOMY (AUT) kebutuhan untuk berdiri sendiri.

AFFILIATION (AFF) kebutuhan untuk bersekutu dengan orang lain.

INTRACEPTION (INT) kebutuhan untuk campur tangan terhadap urusan orang lain. SUCCORANCE (SUC) kebutuhan untuk mendapatkan bantuan orang lain.

DOMINANCE (DOM) kebutuhan untuk menguasai orang lain ABASEMENT (ABA) kebutuhan untuk bisa mengalah.

NURTURANCE (NUR) kebutuhan untuk bisa menyenangkan orang lain. CHANGE (CHG) kebutuhan untuk mengadakan perubahan. ENDURANCE (END) kebutuhan untuk mengatasi rintangan.

HETEROSEXUALITY (HET) kebutuhan akan hubungan dengan lawan jenis. AGGRESSION (AGG) kebutuhan untuk menyerang orang lain.

Dari 15 kategori kebutuhan psikologis tersebut tersebut diperoleh sebuah kesimpulan atau deskripsi kepribadian dan saran dari pakar yang dapat membantu para calon misionaris.

Berdasarkan alasan di atas, peneliti terdorong untuk malakukan penelitian dengan merancang sebuah sistem pakar berbasis web menggunakan metode Case Base Reasoning (studi kasus seminari tinggi SVD) dengan tema “SISTEM PAKAR PENGUKUR KEBUTUHAN PSIKOLOGIS DENGAN METODE CASE BASE REASONING (CBR) BERBASIS WEB”.

(4)

Sistem tersebut mengunakan pengetahuan komputer dibidang kecerdasan buatan (artificial intelengent tecnihnique atau AI), khususnya sistem pakar (expert system) yang sekiranya dapat mengatasi masalah-masalah yang diperoleh dalam proses pendampingan dan juga dapat digunakan dalam ilmu psikologi. Sistem ini mengunakan metode Case Base Reasoning (CBR). Case Base Reasoning (CBR) adalah sebuah metode pemecahan masalah atau kasus yang baru, yang merujuk pada kasus-kasus sebelumnya. Sistem akan melakukan komputasi dari kasus yang terdahulu untuk menemukan solusi untuk kasus yang baru (Reni, Adri. 2013). Case Base Reasoning (CBR) ini dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi dalam mengukur kebutuhan calon misionaris yang masih berada dalam pendampingan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang saat ini menjadi permasalahan adalah

1. Bagaimana menerapkan metode Edward Personal Preference Schedule (EPPS) untuk mengidentifikasi kebutuhan psikologi para calon misionaris berbasis website.

2. Bagaimana mengimplementasikan metode Case Base Reasoning(CBR) pada sistem pakar agar dapat digunakan untuk membantu mempercepat proses penentuan interprestasi dan saran pengembangan diri para calon misionaris.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Menerapkan metode Edward Personal Preference Schedule (EPPS) untuk mengidentifikasi kebutuhan psikologi para calon misionaris berbasis website.

(5)

2. Mengimplementasikan metode Case Base Reasoning(CBR) pada sistem pakar agar dapat digunakan untuk membantu mempercepat proses penentuan interprestasi dan saran pengembangan diri para calon misionaris.

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian lebih fokus dan tepat sasaran sesuai dengan pokok pembahasan yang telah diuraikan, maka diperlukan suatu batasan masalah untuk membatasi ruang lingkup dari penelitian pengembangan ini sebagai acuan dalam penyelesaian masalah. Batasan-batasan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem pakar pada aplikasi menggunakan metode Case Base Raasoning(CBR) untuk menentukan interprestasi dan saran pengembangan.

2. Sistem pakar yang dibangun berbasis website.

3. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan psikologi adalah metode Edward Personal Preference Schedule (EPPS).

4. Data yang digunakan diambil dari Seminari Tinggi SVD Surya Wacana Malang dalam kurung waktu 2015-2016.

5. Sistem ini ditujukan untuk para pendamping psikologidan para anggota kongregasi yang masih berada di bangku pendidikan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalan penelitian ini adalah :

1. Membuat suatu bentuk baru dalam mengukur kebutuhan psikologis calon secara online.

2. Mempermudah pakar psikolog dalam mendampingi dan memberi solusi yang efisisen terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh calon misionaris.

(6)

3. Mempermudah pihak kongregasi dalam mendapatkan informasi dan memanajemen data psikologi para calon misionaris.

4. Membantu mempercepat proses pengukuranbagi para calon untuk mengukur kebutuhan psikologi.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah : 1. Tempat dan Waktu Penelitian.

Lokasi penelitian adalah Seminari Tinggi SVD Surya Wacana Malang.Waktu penelitian dilakukan selama enam bulan ( Januari – Juli 2016).Berikut ini adalah jadwal yang dilakukakn oleh penulis dalam penelitian:

Tabel 1.2 Waktu dan Tahapan Penelitian

Tahapan

Bula I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Analisis

Perancangan Metode Case Base Reasoning(CBR) Desain Konstruksi Desain Form Pembuatan Program Penyususnan Laporan

(7)

Tahap Presentasi dan Evaluasi

2. Bahan dan Alat.

- Hardware : Komputer.

- Sotware : Sistem Operasi windows 8.1 Pro, Xampp versi 3.2.1,

Notepad++ versi 6.0, Java Runtime, Browser Google Chrome, Aplikasi Grafis (Adobe Photoshop CS6).

3. Pengumpulan Data dan Informasi.

o Intervew, yaitu wawacara lansung dengan pendamping rohani (pakar

psikologi), dan para calon. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang valid.

o Observasi, yaitu teknik yang digunakan untuk partisipatif; untuk mengamati

dan mengalami secara langsung hal-hal yang berkaitan dengan tujuan tugas akhir.

o Dokumentasi, yaitu teknik untuk memperoleh data berupa arsip, formulir-formulir, maupun keterangan-keterangan yang diperoleh dari Seminari Tinggi SVD Surya Wacana Malang.

o Kajian pustaka, dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data

teoritis, seperti: buku, literatur-literatur, jurnal hasil penelitian dan halam-halaman web untuk memperoleh gambaran yang jelas dari apa yang akan dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir (TA)ini.

(8)

4. Prosedur Penelitian.

Langkah–langkah untuk melakukan penelitian ini digambarkan dengan proses diagram alir berikut ini :

Pengumpulan data Analisa Perancangan Metode CBR Desain konstruksi Desain form Pembuatan program Evaluasi Pembuatan Laporan

(9)

1.7 Sistem Pembahasan

BAB I : PENDAHULUAN

Bagian pertama; berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASARN TEORI

Bagian kedua; adalah landasan teori. Landasan teori dipakai sebagai sarana untuk mendukung gagasan penulis dalam memecahkan permasalahan yang diajukan. Selain itu, landasan teori sangat membantu penulis dalam menguraikan permasalahan yang digarap.

BAB III: ANALISA DAN PERANCANGAN

Bagian ketiga; berisi analisa sistem, rancangan sistem, dan gambaran teknis sistem. Selain itu, penulis berusaha menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mendesain sebuah sistem yaitu;sistem perancangan Entity Relational Diagram (ERD), perancangan basis data, perancangan Unified Modeling Language (UML), yang terdiri dari: Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, perancangan menu, dan perancangan interface (antarmuka).

BAB IV: IMPLMENTASI DAN PEMBAHASAN

Bagian keempat; adalah implementasi dan hasil analisis yang telah dilakukan dalam bab III. Bagian ini menguraikan kebutuhan software dan hardware. Software dan hardwareini digunakan dalam pembuatan tugas akhir untuk sistem, pembahasan dan uji coba terhadap pembahasan yang telah diuraikan.

BAB V: PENUTUP

Bagian kelima; berisikan kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan tugas akhir dan juga beberapa saran yang dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan selanjutnya.

Gambar

Tabel 1.1 Ke-15 kategori kebutuhan psikologis (Prasetio, F.M. SJ. 1993)  ACHIVEMENT(ACH)  kebutuhan untuk berprestasi
Tabel 1.2 Waktu dan Tahapan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi pada suatu saat penambahan jumlah prosesor untuk proses paralel tidak akan mempercepat proses komputasi lagi (terdapat titik jenuh penambahan prosesor)

Poligami dalam Islam pada dasarnya tidak mengharamkan poligami. Karena pada kondisi tertentu poligami dapat dibenarkan dan malah boleh jadi dianjurkan. Akan tetapi,

Jika komputer Anda dan perangkat yang terpasang tidak mati secara otomatis saat Anda menutup sistem operasi, tekan dan tahan tombol daya selama 6 detik untuk mematikannya1.

Terima kasih penulis kepada sahabat dan teman-temanku yang sangat memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Program Magister Ilmu Hukum Fakultas

Rohul, Rohil dan Kota Dumai, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah, KTUN dan vonis pengadilan yang berkaitan dengan

Program Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat yang Dilaksanakan oleh Yayasan Kristen Trukajaya di Desa Lembu, Kecamatan Bancak,

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghantarkan manusia ke zaman yang serba modern seperti sekarang ini. penggunaan internet, mobile phone , dan teknologi

Pasar Uang Antar bank Ber- dasarkan Prinsip Syariah (PUAS) adalah kegiatan investasi jangka pendek dalam rupiah antar peserta pasar berdasarkan prinsip Mudha- rabah,