LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI TENTANG PENGAWASAN PENGELOLAAN BANTUAN SOSIAL
DI KABUPATEN KENDAL, PROVINSI JAWA TENGAH
MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2021 - 2022 23 - 25 SEPTEMBER 2021
SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI 2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 3
BAB II PELAKASANAAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK 4
BAB III TEMUAN DAN REKOMENDASI 6
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Umum
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik, pasa masa persidangan I tahun sidang 2021-2022 ke Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.
B. Dasar Kunjungan Kerja
1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, 21 dan 23 tentang tugas DPR-RI di bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.
2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana telah diubah dalam Undang undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang undang Nomor 17 tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
3. Peraturan Tata Tertib DPR RI:
a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;
b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan; dan
c. Pasal 59 Ayat (3) huruf (f) tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja Komisi DPR RI pada Masa Reses.
4. Keputusan Rapat Internal Komisi VIII DPR RI C. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
a. Melakukan komunikasi intensif antara DPR RI khususnya Komisi VIII DPR RI dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. b. Melaksanakan fungsi Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-undang
termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
c. Menggali dan menyerap aspirasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.
2. Tujuan
a. Secara umum untuk mendapatkan masukan berupa data faktual tentang pengelolaan bantuan sosial di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. b. Secara khusus untuk memperoleh informasi dan data akurat mengenai
perkembangaan pengelolaan bantuan sosial di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.
BAB II
PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK
Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI ke Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah adalah dalam rangka melakukan pengawasan terhadap pengelolaan bantuan sosial. Pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan pertemuan dan peninjauan. A. Pertemuan
Komisi VIII DPR RI, yang didampingi oleh Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, mengadakan pertemuan dengan Bupati Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Dico M. Ganinduto, yang didampingi oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Kendal. Dalam pertemuan dengan Komisi VIII DPR RI, Bupati menjelaskan mengenai letak strategis, arah pembangunan, ragam bansos, dan kebutuhan mendesak bidang sosial-ekonomi di Kabupaten Kendal yang harus mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat.
1. Kabupaten Kendal dengan garis pantai sepanjang 42,4 Km, telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Zona Industri dengan memiliki luas KEK Industri 1.000 ha dan Kawasan Industri 5.000 ha. Sementara, luas lahan tani yaitu 22.666 ha dan Kawasan Permukiman 5.485 ha. Selain itu, Kabupaten Kendal dekat dengan Kota Semarang di sebelah Timur dan dekat dengan Kawasan Industri Terpadu Batang, di sebelah Barat. Dukungan Infrastruktur konektivitas transportasi juga tersedia, seperti bandara, jalur tol, rel kereta api, dan pelabuhan. Dengan demikian, Kabupaten Kendal, mudah diakses.
2. Arah pembangunan yang hendak dicapai meliputi Kabupaten Kendal handal (sebagai pusat industri dan pariwisata Jawa Tengah yang mandiri, berprestasi, berdaya saing, dan berketahanan lingkungan), unggul (SDM berkualitas religius, berbudaya, sehat jasmani dan rohani serta berdaya saing dalam menghadapi revolusi industri 4.0), makmur (memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dengan mendorong pertumbuhan, fasilitasi, dan perlindungan pelaku ekonomi, industri kreatif, serta UMKM lokal), dan berkeadilan (Pemerataan pembangunan berbasis pengembangan wilayah yang ditopang tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, melayani, dan partisipatif). Sedang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kendal diharapkan bertumpu kepada 4 pilar: industri, UMKM, pariwisata, dan generasi 4.0.
3. Ragam bantuan sosial di Kabupaten Kendal meliputi: bantuan sosial dari Kementerian Sosial (bantuan sosial tunai, BST, program sembako, program keluarga harapan, PKH, penerima bantuan iuran jaminan kesehatan, PBI-JK, bantuan sosiial beras, BSB-PPKM, bantuan hibah penyandang disabilitas, bantuan sosial untuk anak yang memerlukan perlindungan khusus dan berhadapan dengan hukum, bantuan temu penguatan anak dan keluarga untuk anak yang berada di asuhan LKSA, dan bansos anak yatim piatu terdampak Covid-19); bantuan sosial dari Kementerian Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BLT dana desa); bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (jaring pengaman sosial, JPS, kartu Jawa Tengah sejahtera, KJS, program satu orang satu hari, SOSH); bantuan sosial dari Pemerintah Kabupaten Kendal (program santunan kematian, E-Sakti, bantuan
5
sosial KORPRI, bantuan hibah LKSA, bantuan sosial untuk anak berkebutuhan khusus, PBI-JK daerah, dan bantuan social Baznazda Kendal); dan bantuan sosial lainnya (bantuan untuk masyarakat yang terdampak banjir).
4. Program-program yang diharapkan mendapat dukungan dari Pemerintah untuk Kabupaten Kendal, meliputi: bantuan kebencanaan (pelatihan, penanganan, dan rehabilitasi), bantuan alat dan modal usaha (pengelolaan ikan dan hasil tani) pelatihan UMKM dan industri keatif, penyuluhan pencegahan stunting, alat bantu disabilitas dan rehabilitasi ODGJ.
B. Peninjauan
Komisi VIII DPR RI melakukan peninjauan terhadap penyaluran bantuan sosial dari Kementerian Sosial RI untuk Provinsi Jawa Tengah, seperti penyaluran bantuan untuk anak yatim, piatu, dan yatim piatu baik karena Covid-19 atau tidak, bantuan untuk penyanduang diasblitas, dan bantuan kelompok usaha Bersama, Kube. Penyaluran bantuan sosial tersebut dilakukan secara bersama-sama oleh Menteri Sosial RI Tri Rismaharini, dengan Komisi VIII DPR RI, sedang tempatnya di Gedung Olah Raga Sasana Krida Bahurekso Kendal.
BAB III
TEMUAN DAN REKOMENDASI
A. Temuan
1. Pengelolaan bantuan sosial di Kabupaten Kendal bersifat kolaboratif antar berbagai pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan masyarakat.
2. Data penerima bantuan sosial di Kabupaten Kendal belum akurat. Misalnya terdapat 11.441 KPM yang masih diverifikasi dan validasi ulang karena terdapat data yang tidak valid (11.112 data tambahan dari Kemensos dan 329 KPM gagal salur), dan data penerima PBI-JK yang sebanyak 386.120 jiwa dengan rincian 293.645 Jiwa yang terdaftar di DTKS dan 92.475 Jiwa Non-DTKS belum diperbaharui hingga sekarang, padahal terdapat data Non-DTKS,
3. Masih terdapat bantuan sosial yang belum tersalurkan 100 %. Misalnya 178 sisa kuota untuk bantuan sosial anak yatim, piatu dan yatim-piatu belum direalisasikan, penyaluran PKH tahap II tidak 100 % karena 2 KPM tidak tersalur, dan 348 pnerima program jaring pengaman sosial yang belum terealisasi karena gagal salur dan blokir.
4. Terdapat program-program mendesak di Kabupaten Kendal yang membutuhkan dukungan Pemerintah Pusat seperti alat bantu disabilitas dan rehabilitasi ODGJ, bantuan kebencanaan (pelatihan, penanganan, dan rehabilitasi), bantuan alat dan modal usaha (pengelolaan ikan dan hasil tani) pelatihan UMKM dan industri keatif, dan penyuluhan pencegahan stunting.
B. Rekomendasi
1. Kementerian Sosial RI harus memfasilitasi Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengelola bantuan sosial secara kolaboratif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, sebagaiman dipraktikkan di Kabupaten Kendala, Provinsi Jawa Tengah.
2. Kementerian Sosial RI harus berkoordinasi secara intensif dengan Pemerintah Daerah, termasuk Pemerintah Kabupaten Kendal, untuk mempercepat verifikasi dan validasi data penerima bantuan sosial. Berdasarkan data Kementerian Sosial RI, bulan April 2021, masih terdapat 21,8 Juta DTKS yang mencakup seluruh Indonesia yang bermasalah, baik karena NIK ganda maupun diusulkan untuk dihapus.
3. Kementerian Sosial RI bekerjasama dengan Pemerintah Daerah harus memastikan bahwa proses verifikasi dan validasi DTKS dilakukan secara seketika (real time), sehingga DTKS mutakhir (up to date). Data penerima manfaat yang sudah meninggal, sudah graduasi (penerima manfaat yang sudah mandiri) ataupun penerima manfaat yang ganda dapat terkoreksi secara cepat. 4. Kementerian Sosial RI harus memastikan bahwa Pemerintah Daerah
menyalurkan bantuan sosial 100 % dengan mengeliminasi dan menyelesaikan berbagai kendala dan permasalahan penyaluran bantuan sosial di lapangan secara cepat.
7
sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing untuk memberikan dukungan terhadap program-program sosial yang mendesak dilaksanakan di Kabupaten Kendal, seperti alat bantu disabilitas dan rehabilitasi ODGJ, bantuan kebencanaan (pelatihan, penanganan, dan rehabilitasi), bantuan alat dan modal usaha (pengelolaan ikan dan hasil tani) pelatihan UMKM dan industri keatif, dan penyuluhan pencegahan stunting.
BAB IV PENUTUP
Demikian, laporan mengenai pelaksanaan kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI ke Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, beserta temuan yang didapat dan rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh kementerian/lembaga terkait.
TIM KUNKER KOMISI VIII DPR-RI KETUA TIM,
ttd