• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN SEDIAAN FARMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN SEDIAAN FARMASI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

4 /1 6 /2 0 1 3

D

ESAIN

S

EDIAAN

F

ARMASI

Prinsip-prinsip

Variasi sediaan farmasi

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan

(2)

P

ENDAHULUAN

 Identitas produk, efikasi, dan kemurnian

merupakan kriteria penting untuk pengobatan

 Investigasi mutu produk diperlukan untuk

hal-hal berikut ini:

 Kandungan substansi aktif harus sama dalam setiap

4 /1 6 /2 0 1 3

 Kandungan substansi aktif harus sama dalam setiap

dosis

 Tidak boleh ada substansi yang tidak diinginkan

(3)

P

ENDAHULUAN

 Efikasi terapetik dan indeks terapetik

LD50/ED50 (Lethal dose untuk 50% pasien

dibagi dengan dosis efektif untuk 50% pasien) bergantung tidak hanya pada substansi aktif tetapi juga pada kehadirannya  formulasi substansi aktif sangat penting.

4 /1 6 /2 0 1 3

substansi aktif sangat penting.

 Bergantung pada formulasinya, sifat suatu

substansi aktif dapat berubah secara drastis, baik itu dalam penyimpanan dan pada

penggunaan.

 Sebagai contoh, suatu substansi aktif

sensitif-asam harus diformulasikan sedemikian sehingga dapat melewati lambung tanpa mengalami

kerusakan.

(4)

B

EBERAPA

I

STILAH UNTUK FORMULASI OBAT DAN PENGHANTARANNYA

 Substansi aktif adalah substansi yang memiiliki

efek farmakologi di dalam organisme, mungkin asli alami, seperti ekstrak dari tanaman atau

dari kelenjar hewan, hormon, sera, atau mineral.

 Substansi aktif semisintetis juga memiliki sifat

4 /1 6 /2 0 1 3

 Substansi aktif semisintetis juga memiliki sifat

alami asli, tidak hanya sintetis; mereka

(5)

 Eksipien seharusnya tidak menyebabkan

munculnya efek samping yang tidak diinginkan, dan seharusnya tidak mengurangi aksi

pengobatan atau menjadikan pengobatan kurang ditoleransi dengan baik

Bentuk sediaan obat terdiri dari substansi aktf

4 /1 6 /2 0 1 3

 Bentuk sediaan obat terdiri dari substansi aktf

dan eksipien yang diformulasi menjadi serbuk, tablet, suppositoria, ointments, tinktura, dan lain-lain.

 Jika bentuk sediaan obat sudah dikemas dan

dijual dengan nama perdagangan, bentuk

sediaan obat tersebut menjadi sediaan farmasi yang khas..

(6)

KEBUTUHAN UNTUK

BENTUK SEDIAAN

 Melindungi zat aktif dari pengaruh yang merusak,

seperti oksigen atau kelembaban (misal: tablet salut, ampul tertutup)

 Melindungi zat aktif terhadap pengaruh asam

lambung sesudah pemberian secara oral (misal tablet

4 /1 6 /2 0 1 3

lambung sesudah pemberian secara oral (misal tablet bersalut enterik)

(7)

KEBUTUHAN UNTUK BENTUK

SEDIAAN

 Menutupi rasa pahit, asin, atau bau kurang

sedap dari zat aktif (misal: kapsul, tablet

bersalut, sirup-sirup yang diberi pengenak rasa)

 Menyediakan sediaan cair dari zat yang tidak

larut atau tidak stabil dalam pembawa yang

4 /1 6 /2 0 1 3

larut atau tidak stabil dalam pembawa yang diinginkan (misal suspensi)

(8)

KEBUTUHAN UNTUK

BENTUK SEDIAAN

 Menyediakan bentuk sediaan cair dari zat yang larut

dalam pembawa yang diinginkan (misal larutan)

 Menyediakan obat dengan kerja yang luas, dengan cara

mengatur penglepasan obat (misal tablet, kapsul, dan

4 /1 6 /2 0 1 3

mengatur penglepasan obat (misal tablet, kapsul, dan suspensi yang penglepasannya diatur)  sustained

(9)

KEBUTUHAN UNTUK BENTUK

SEDIAAN



Melengkapi kerja obat yang

optimum dari tempat pemberian

secara topikal (misal: salep, krim,

tempelan transdermal, obat mata,

telinga, dan hidung)

4 /1 6 /2 0 1 3

telinga, dan hidung)



Memberikan penempatan obat ke

dalam salah satu lubang dari badan

(misal suppo melalui anus dan

ovula melalui vagina)  terkini ada

(10)

KEBUTUHAN UNTUK

BENTUK SEDIAAN



Memberikan penempatan obat secara

langsung ke dalam aliran darah atau ke

dalam jaringan tubuh  parenteral

Memberikan kerja obat yang optimum melalui

4 /1 6 /2 0 1 3



Memberikan kerja obat yang optimum melalui

pengobatan inhalasi (lewat saluran

pernafasan)

(11)

B

ENTUK

S

EDIAAN

O

BAT

 Bentuk sediaan obat dapat diklasifikasikan

berdasarkan konsistensinya menjadi formulasi solid, semisolid, dan likuid.

 Formulasi solid termasuk serbuk, granul,

mikrokapsul, kapsul, tablet, dragees,

4 /1 6 /2 0 1 3

mikrokapsul, kapsul, tablet, dragees, suppositoria, dll.

 Ointment, krim, gel, dan pasta termasuk dalam

formulasi semisolid

 Larutan, emulsi berviskositas rendah, dan

(12)

CONTOH VARIASI BENTUK

SEDIAAN

 Prednisolon, serbuk kimia  zat aktif

 Tablet Prednisolon  digunakan secara oral

 Krim Prednisolon  untuk pemakaian luar pada

kulit 4 /1 6 /2 0 1 3 kulit

(13)

CONTOH VARIASI BENTUK

SEDIAAN

 Prednisolon Tebutat, senyawa yang sedikit larut

dalam air  digunakan dalam bentuk suspensi steril (parenteral) sebagai injeksi intraartikular

 Prednisolon Asetat, suatu bentuk ester asetat

dari prednisolon  terutama digunakan untuk

4 /1 6 /2 0 1 3

dari prednisolon  terutama digunakan untuk sediaan suspensi steril

(14)

CONTOH VARIASI BENTUK

SEDIAAN

 Prednisolon Na-fosfat, bentuk garam prednisolon yang

larut dalam air  untuk larutan

 Injeksi Prednisolon Na-fosfat  larutan air untuk

injeksi intravena/intramuskular

 Larutan Obat Mata Prednisolon Na-fosfat  larutan

air untuk topikal pada mata

4 /1 6 /2 0 1 3

(15)

CONTOH VARIASI BENTUK

SEDIAAN

 Prednisolon Hemisuksinat  senyawa yang sedikit

larut dalam air

 Prednisolon Na-suksinat untuk Injeksi  bubuk steril

yang dibuat dari suksinat dengan bantuan Na-karbonat.

Pada waktu penggunaan, bahan dipersiapkan menjadi

4 /1 6 /2 0 1 3

Pada waktu penggunaan, bahan dipersiapkan menjadi suatu larutan dan digunakan dengan cara injeksi

(16)

A

PLIKASI

S

EDIAAN

/S

ISTEM

P

ENGHANTARAN

O

BAT

Rute

Rute Pemberian

Pemberian

Sediaan

Sediaan Utama

Utama

Oral

Oral TabletTablet

Kapsul Kapsul Larutan Larutan Sirup Sirup Sirup Sirup Eliksir Eliksir Suspensi Suspensi Gel Gel

(17)

A

PLIKASI

S

EDIAAN

/S

ISTEM

P

ENGHANTARAN

O

BAT

Cara

Cara Pemberian

Pemberian

Bentuk Sediaan Utama

Bentuk Sediaan Utama

Parenteral

Parenteral LarutanLarutan

Suspensi Suspensi

Mikroemulsi Mikroemulsi Epikutan/transdermal

Epikutan/transdermal SalepSalep; ; krimkrim; pasta; ; pasta; plesterplester; ; bubuk

bubuk//serbukserbuk; aerosol; lotion; ; aerosol; lotion; patch

patch transdermaltransdermal; gel; gel

(18)

A

PLIKASI

S

EDIAAN

/S

ISTEM

P

ENGHANTARAN

O

BAT

Cara

Cara Pemberian

Pemberian

Bentuk Sediaan Utama

Bentuk Sediaan Utama

Konjungtival

Konjungtival SalepSalep, , krimkrim Intraokular/intraaural

Intraokular/intraaural LarutanLarutan Suspensi Suspensi Intranasal

Intranasal LarutanLarutan

Intranasal

Intranasal LarutanLarutan

Semprot Semprot Inhalan Inhalan Salep Salep Intrarespiratori

(19)

A

PLIKASI

S

EDIAAN

/S

ISTEM

P

ENGHANTARAN

O

BAT

Cara Pemberian

Cara Pemberian

Bentuk Sediaan Utama

Bentuk Sediaan Utama

Vaginal

Vaginal LarutanLarutan

Salep Salep Busa

Busa--busa emulsibusa emulsi Busa

Busa--busa emulsibusa emulsi Tablet

Tablet Ovula Ovula Uretral

Uretral LarutanLarutan

Suppositoria Suppositoria

(20)

KLASIFIKASI

SEDIAAN

FARMASI SECARA

FISIK

Wujud Zat Bentuk Sediaan

Padat (solid) Tablet Kaplet Kapsul Serbuk Trokhisi – lozenges Suppositoria Ovula Ovula

Cair Larutan, losio Suspensi

Sirup Eliksir Semipadat Salep

(21)

S

ISTEM

P

ENGHANTARAN

O

BAT

K

ONVENSIONAL

Sediaan dirancang untuk dapat mencapai konsentrasi

sistemik dengan cepat

Bekerja secara terapetik sesegera mungkin

Konsentrasi sistemik tidak dipertahankan dalam

jangka waktu lama

Obat cepat dieliminasi dari sistem biologik

(22)

S

ISTEM

P

ENGHANTARAN

O

BAT

N

ONKONVENSIONAL



Telah dikembangkan bentuk sediaan yang

menunjukkan efek terapetik cepat, tetapi juga

dengan durasi lama/panjang  dengan inovasi

teknologi telah dapat dikembangkan sediaan

dengan pelepasan obat terprogram

4 /1 6 /2 0 1 3



Bentuk sediaan baru (nonkonvensional) dalam

pustaka/referensi diberikan dalam beberapa

terminologi (prolonged, sustained,

(23)

PERTIMBANGAN

FORMULASI DALAM

MENDESAIN

SEDIAAN

FARMASI

 Langkah awal, harus ditentukan:

› Rute pemberian sediaan

› Dosis obat (berdasarkan pelepasan cepat dan

modifikasi)

› Penelitian komponen formulasi yang akan

4 /1 6 /2 0 1 3

› Penelitian komponen formulasi yang akan

digunakan.

 Tahap selanjutnya:

› Menyusun formulasi secara teoretis › Mempelajari pustaka  ada/tidaknya

(24)

PERTIMBANGAN

FORMULASI DALAM

MENDESAIN

SEDIAAN

FARMASI

 Pengembangan formula diawali dengan skala

laboratorium:

› Untuk tablet, kapsul  5000 – 10.000 unit › Untuk cairan  5 – 10 L

 Peningkatan skala menjadi skala pilot  maksimum

4 /1 6 /2 0 1 3

 Peningkatan skala menjadi skala pilot  maksimum

kelipatan 10 dari skala laboratorium

 Selanjutnya ditingkatkan menjadi skala

(25)

PERTIMBANGAN

TEKNOLOGI

 Teknologi yang diaplikasikan untuk formulasi

skala laboratorium, pilot, dan industri sering berbeda  harus selalu dilakukan optimalisasi

 Perlu dilakukan validasi  salah satu

persyaratan untuk 3 batch pertama

4 /1 6 /2 0 1 3

persyaratan untuk 3 batch pertama

 Karakteristik mesin produksi, terutama yang

memiliki kecepatan tinggi perlu dipahami dengan baik.

(26)

4 /1 6 /2 0 1 3

(27)

4 /1 6 /2 0 1 3

(28)

 Keberhasilan pengembangan produk terkait

dengan teamwork yang bagus.

 Proses ini (pengembangan produk) merupakan

multidisplin, melibatkan orang dengan

spesialisasi skill berbeda yang bekerja bersama

4 /1 6 /2 0 1 3

spesialisasi skill berbeda yang bekerja bersama untuk merealisasikannya.

Referensi

Dokumen terkait

Suspensi farmasi adalah disperse kasar, dimana partikel padat yang tak larut terdispersi dalam medium cair (Anief,1993).. Evaluasi sediaan suspensi

Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa pada sediaan pembawa suspensi maupun suspensi tiamfenikol formula "X" dan "Y" yang disimpan pada suhu S°C dan

Bentuk sediaan cair yang cocock untuk obat yang mudah dan tidak larut dalam air dry

Yang dimaksud dengan sediaan guttae atau obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan, suspensi atau emulsi yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam atau luar, digunakan dengan

Menurut FI III halaman 10: Tetes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunaka dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak

Obat yang biasa dibuat dalam sediaan suspensi kering adalah obat yang tidak stabil untuk disimpan dalam periode waktu tertentu dengan adanya pembawa air (sebagai contoh obat-

Bahan-bahan yang terkandung dalam sediaan suspensi tidak jauh berbeda dengan sediaan larutan, hanya saja dalam sediaan suspensi ditambahkan zat tambahan lain untuk menjaga stabilitas

Manfaat Penggunaan Eksipien • Dapat memberi nilai tambah pada sediaan – Lebih stabil secara fisik dan kimia – Memperbaiki tampilan fisik – Mempengaruhi sifat lepasnya obat • Oleh