• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA DAERAH

KOTA TANGERANG SELATAN

No. 44, 2016 PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN.

Pemberian Tugas Belajar Dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil.

PROVINSI BANTEN

PERATURAN WALI KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 44 TAHUN 2016

TENTANG

PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA TANGERANG SELATAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan sumber daya aparatur Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Tangerang Selatan perlu mendorong setiap aparatur untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan serta profesionalisme berbasis kompetensi;

b. bahwa untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan serta profesionalisme berbasis kompetensi sebagaimana dimaksud dalam huruf a dilaksanakan melalui pendidikan lanjutan, dalam bentuk pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar;

c. bahwa Peraturan Wali Kota Nomor 16 Tahun 2010 tentang Ijin Belajar dan Ujian Dinas Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini sehingga perlu diganti;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Wali Kota tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil;

(2)

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota

Tangerang Selatan di Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 72);

(3)

8. Peraturan Wali Kota Tangerang Selatan Nomor 22 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan

Tata Kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Nomor 22);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA TENTANG PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Wali Kota ini, yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Tangerang Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Wali Kota adalah Wali Kota Tangerang Selatan.

4. Wakil Wali Kota adalah Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan.

6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah pusat yang ditetapkan dengan Undang-Undang.

7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah.

8. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disingkat BKPP adalah Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangerang Selatan.

9. Perangkat Daerah adalah Unsur Pembantu Wali Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

10. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

(4)

11. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

12. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang PNS berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.

13. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian PNS terhadap Negara.

14. Tugas Belajar adalah tugas yang diberikan kepada PNS di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk melanjutkan pendidikan pada perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta di dalam atau diluar negeri dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Pemerintah Negara Asing, Badan Internasional, Badan Swasta Asing, PNS yang bersangkutan atau Badan Non Pemerintah lainnya.

15. Izin Belajar adalah pemberian izin kepada PNS di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, untuk melanjutkan pendidikannya pada Lembaga Pendidikan Formal diluar jam dinas atau tidak mengganggu tugas kedinasan atas kemauan sendiri dan dengan menggunakan biaya sendiri.

16. Perguruan Tinggi di dalam Negeri adalah perguruan tinggi yang terakreditasi untuk menyelenggarakan program pendidikan Diploma I (DI), Diploma II (DII), Diploma III (DIII), Diploma IV (DIV), Strata I (S1), Strata II (S2) dan Strata III (S3).

17. Lembaga Pendidikan Formal adalah Lembaga Pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah atau Perguruan Tinggi.

18. Program Diploma adalah pendidikan Tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.

19. Program Akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan tertentu.

20. Program Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

(5)

Pasal 2

Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar dimaksudkan memberi kesempatan dan mendorong PNS untuk mengembangkan diri, meningkatkan kemampuan dan profesionalisme melalui pendidikan formal dan non formal.

Pasal 3

Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar bertujuan untuk memenuhi kebutuhan PNS yang memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan melalui peningkatan:

a. pengetahuan dan keterampilan;

b. sikap dan perilaku; dan c. jenjang karir.

Pasal 4

(1) Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi PNS terdiri dari jenjang pendidikan:

a. program Diploma I, Diploma II, Diploma III dan Diploma IV;

b. program Strata 1, Strata 2 dan Strata 3;

c. program profesi;

d. program Spesialis dan Sub Spesialis; dan e. pelatihan profesional atau kursus singkat.

(2) Program Studi bagi Perguruan Tinggi di dalam negeri yang akan diikuti telah mendapatkan akreditasi paling rendah B.

BAB II

PEMBERIAN TUGAS BELAJAR

Bagian Kesatu Umum

Pasal 5

(1) Tugas Belajar dapat diberikan di dalam Negeri maupun di luar Negeri.

(2) Tugas Belajar di luar Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan 1 (satu) kali kepada PNS kecuali berdasarkan kebutuhan dan pertimbangan Wali Kota.

(6)

Bagian Kedua Persyaratan

Pasal 6

Tugas Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) harus memenuhi:

a. persyaratan umum; dan b. persyaratan khusus.

Paragraf 1 Persyaratan Umum

Pasal 7

(1) Persyaratan umum tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a meliputi:

a. berstatus PNS;

b. memiliki masa kerja paling singkat 1 (satu) tahun sejak diangkat sebagai PNS atau sejak menjadi PNS Pemerintah Daerah;

c. bidang ilmu yang diperlukan oleh Pemerintah Daerah;

d. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;

e. batas usia sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh penyelenggara pendidikan;

f. penilaian prestasi kerja pada tahun terakhir paling kurang bernilai baik;

dan

g. lulus seleksi yang dilaksanakan oleh pihak penyelenggara pendidikan.

(2) Bidang ilmu yang diperlukan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c ditetapkan dengan Keputusan Wali Kota.

Paragraf 2 Persyaratan Khusus

Pasal 8

(1) Persyaratan khusus tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b meliputi:

a. persetujuan Kepala Perangkat Daerah PNS yang bersangkutan; dan b. memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh lembaga atau

penyelenggara Pendidikan.

(7)

(2) Format surat persetujuan Kepala Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.

Paragraf 3 Rekomendasi

Pasal 9

(1) PNS yang akan mengikuti seleksi Tugas Belajar harus mendapatkan rekomendasi dari BKPP.

(2) Untuk mendapatkan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PNS harus memenuhi persyaratan meliputi:

a. surat persetujuan Kepala Perangkat Daerah PNS yang bersangkutan dengan menyebutkan perguruan tinggi dan program studi yang dipilih;

b. surat keterangan Kepala Perangkat Daerah PNS yang bersangkutan yang memuat uraian tugas calon peserta Tugas Belajar;

c. salinan keputusan pengangkatan PNS;

d. salinan keputusan pangkat terakhir;

e. salinan ijazah terakhir dan transkrip nilai yang dilegalisir; dan f. salinan penilaian prestasi kerja tahun terakhir.

(3) Format rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.

Bagian Ketiga

Penetapan Peserta Tugas Belajar

Pasal 10

(1) PNS yang sudah lulus seleksi Tugas Belajar wajib mengajukan permohonan Tugas Belajar kepada Wali Kota melalui Kepala BKPP.

(2) Pengajuan Permohonan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan persyaratan administrasi sebagai berikut:

a. rekomendasi mengikuti seleksi dari Kepala BKPP;

b. surat persetujuan Kepala Perangkat Daerah PNS yang bersangkutan dengan menyebutkan Perguruan Tinggi atau Lembaga dan Program Studi yang dipilih;

(8)

c. surat pernyataan tidak sedang atau tidak pernah menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dari kepala Perangkat Daerah PNS yang bersangkutan;

d. surat pernyataan bermaterai kewajiban bekerja dan tidak akan pindah kerja ke instansi di luar Pemerintah Daerah dengan jangka waktu tertentu terhitung setelah menyelesaikan Tugas Belajar.

e. salinan keputusan pengangkatan PNS;

f. salinan keputusan pangkat terakhir;

g. salinan ijazah terakhir yang dilegalisir;

h. salinan keputusan jabatan terakhir bagi yang memiliki jabatan;

i. salinan surat kelulusan seleksi dari penyelenggara pendidikan dan penerimaan sebagai mahasiswa tugas belajar;

j. menyerahkan tugas dan tanggung jawab kedinasan kepada atasan langsung atau pejabat lain yang ditunjuk;

k. membuat surat pernyataan pengunduran diri dari jabatan;

l. surat pernyataan kesediaan mengeluarkan biaya sendiri apabila pihak penanggung jawab biaya pendidikan tidak dapat membiayai lagi atau memutuskan dana pendidikan; dan

m. salinan penilaian prestasi kerja tahun terakhir.

(3) Jangka waktu tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d terdiri atas:

a. Tugas belajar yang bersumber dari biaya sendiri dengan jangka waktu:

1. paling singkat 1 (satu) tahun untuk jenjang pelatihan profesional atau kursus singkat atau program Diploma I;

2. paling singkat 2 (dua) tahun untuk program Diploma II;

3. paling singkat 3 (tiga) tahun untuk program Diploma III;

4. paling singkat 4 (empat) tahun untuk program Diploma IV atau Strata 1;

5. paling singkat 2 (dua) tahun untuk program Strata 2, program profesi, program spesialis, atau program sub spesialis; dan

6. paling singkat 4 (empat) tahun untuk program Strata 3.

(9)

b. Tugas Belajar yang bersumber dari biaya selain biaya sendiri dengan jangka waktu:

1. paling singkat 2 (dua) tahun untuk jenjang pelatihan profesional atau kursus singkat atau program Diploma I;

2. paling singkat 4 (empat) tahun untuk program Diploma II;

3. paling singkat 6 (enam) tahun untuk program Diploma III;

4. paling singkat 8 (delapan) tahun untuk program Diploma IV atau Strata 1;

5. paling singkat 4 (empat) tahun untuk program Strata 2, program profesi, program spesialis, atau program sub spesialis; dan

6. paling singkat 8 (delapan) tahun untuk program Strata 3.

(4) Pemberian Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Wali Kota.

(5) Wali Kota dapat mendelegasikan penandatanganan pemberian Tugas Belajar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat

Jangka Waktu dan Pembiayaaan

Paragraf 1 Jangka Waktu

Pasal 11

Jangka Waktu pelaksanaan Tugas Belajar pada program pendidikan formal lanjutan, sebagai berikut :

a. program Diploma I paling lama 1 (satu) tahun;

b. program Diploma II paling lama 2 (dua) tahun;

c. program Diploma III paling lama 3 (tiga) tahun;

d. program Diploma IV atau Strata 1 paling lama 4 (empat) tahun;

e. program Strata 2 atau setara paling lama 2 (dua) tahun atau sesuai dengan jangka waktu yang diberikan oleh penyelenggara dan pihak pemberi bantuan;

f. program Strata 3 atau setara paling lama 4 (empat) tahun; dan

g. Pelatihan Profesional atau kursus singkat sesuai dengan jangka waktu yang diberikan oleh penyelenggara pendidikan.

(10)

Pasal 12

(1) Dalam hal PNS Tugas Belajar belum menyelesaikan Studinya sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, dapat diberikan perpanjangan waktu Tugas Belajar.

(2) Jangka Waktu pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, dapat diperpanjang dengan kriteria :

a. Program Diploma I , Diploma II dan Diploma III paling lama 1 (satu) semester atau paling lama 6 (enam) bulan; atau

b. Program Diploma IV, Strata 1, Strata 2, Strata 3 atau Program Spesialis paling lama 2 (dua) semester atau 1 (satu) tahun.

(3) Syarat pengajuan permohonan perpanjangan waktu Tugas Belajar berupa Permohonan perpanjangan dari Penyelenggara Pendidikan.

(4) Permohonan perpanjangan waktu Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditujukan kepada Wali Kota melalui Kepala BKPP.

(5) Perpanjangan waktu Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Wali Kota.

(6) Wali Kota dapat mendelegasikan penandatanganan pemberian perpanjangan waktu Tugas Belajar.

Pasal 13

(1) PNS yang belum menyelesaikan Tugas Belajar setelah diberikan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf b, dapat mengajukan perpanjangan waktu Tugas Belajar.

(2) Perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan paling lama 1 (satu) tahun, dengan perubahan status menjadi Izin Belajar.

(3) Permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan kepada Wali Kota melalui Kepala BKPP, dengan melampirkan surat keterangan belum selesai dari penyelenggara pendidikan.

(4) Perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Wali Kota.

(5) Wali Kota dapat mendelegasikan penandatanganan pemberian perpanjangan waktu Tugas Belajar.

(11)

Paragraf 2 Pembiayaan

Pasal 14 Pembiayaan Tugas Belajar bersumber dari:

a. APBN;

b. APBD;

c. cost sharing;

d. pemerintah asing;

e. badan internasional;

f. badan swasta asing;

g. lembaga non pemerintah lainnya; atau h. biaya sendiri.

Bagian Kelima Hak dan Kewajiban

Paragraf 1 Hak

Pasal 15

(1) PNS yang sedang melaksanakan Tugas Belajar dan yang mendapatkan perpanjangan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) berhak menerima:

a. gaji;

b. Tambahan Penghasilan PNS; dan

c. hak kepegawaian antara lain cuti, kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala.

(2) Selain hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PNS Tugas Belajar yang dibiayai dari APBD, diberikan biaya pendidikan antara lain:

a. biaya seleksi;

b. biaya matrikulasi;

c. biaya SPP;

d. tunjangan Tugas Belajar;

(12)

e. biaya pemondokan;

f. biaya pembelian buku;

g. uang saku dan transportasi;

h. biaya seminar;

i. biaya ospek;

j. biaya PKL/KKN;

k. biaya penyusunan tugas akhir;

l. biaya wisuda; dan/atau

m. hak lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(3) PNS Tugas Belajar selain yang dibiayai dari APBD dan biaya sendiri, dapat diberikan biaya pendidikan antara lain:

a. diberikan biaya seleksi;

b. biaya matrikulasi;

c. biaya SPP;

d. tunjangan Tugas Belajar;

e. biaya pemondokan;

f. biaya pembelian buku;

g. uang saku dan transportasi;

h. biaya seminar;

i. biaya ospek;

j. biaya PKL/KKN;

k. biaya penyusunan tugas akhir;

l. biaya wisuda; dan/atau

m. hak lainnya selama tidak diberikan oleh pemberi beasiswa, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Ketentuan mengenai besaran biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Wali Kota.

(5) PNS Tugas Belajar yang statusnya berubah menjadi Izin Belajar sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (2), hanya mendapatkan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(13)

Paragraf 2 Kewajiban

Pasal 16 (1) PNS Tugas Belajar mempunyai kewajiban:

a. mengikuti program pendidikan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Pemberian Tugas Belajar;

b. membuat laporan kemajuan pendidikan yang sedang dijalani, paling sedikit 1 (satu) kali setiap tahun dan laporan hasil pelaksanaan pada akhir pelaksanaan penugasan;

c. menyelesaikan program pendidikan sesuai jadwal yang ditentukan;

d. mematuhi semua ketentuan yang berlaku di tempat lembaga pendidikan;

e. menjaga nama baik Pemerintah Daerah; dan

f. menyerahkan salinan ijazah dan transkrip nilai hasil Tugas Belajar kepada BKPP.

(2) Dalam hal PNS Tugas Belajar melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dikenakan sanksi administratif.

(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa:

a. tidak diberikan biaya pendidikan; dan

b. pengembalian biaya pendidikan yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah daerah.

Pasal 17

(1) Dalam hal PNS Tugas Belajar yang tidak dapat menyelesaikan Tugas Belajar sebelum jangka waktu yang sudah ditentukan berakhir wajib bekerja kembali pada Pemerintah Daerah.

(2) PNS Tugas Belajar yang tidak kembali bekerja pada Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 18

(1) Dalam hal PNS Tugas Belajar tidak menyelesaikan program pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c dikarenakan bukan kelalaiannya tidak dikenakan sanksi administratif.

(14)

(2) Bukan kelalaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain:

a. kecelakaan yang mengakibatkan cacat permanen dan menyebabkan tidak bisa melanjutkan pendidikannya;

b. sakit yang menyebabkan tidak bisa melanjutkan pendidikannya;

c. meninggal dunia; dan

d. pemberhentian dengan hormat sebagai PNS.

Bagian Keenam

Jabatan dan Status PNS Tugas Belajar

Pasal 19 (1) PNS Tugas Belajar dibebaskan dari jabatan.

(2) Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. jabatan struktural; dan b. jabatan fungsional.

Pasal 20

PNS Tugas Belajar beralih statusnya menjadi pelaksana pada BKPP.

BAB III IZIN BELAJAR

Bagian Kesatu Umum

Pasal 21

(1) Izin Belajar diberikan kepada PNS yang tempat atau lokasi Perguruan Tinggi berada di Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten/Kota Bogor, Kota Depok, Jakarta dan Provinsi Banten.

(2) Tempat atau lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan untuk Izin Belajar yang diberikan bagi CPNS atau PNS yang telah mengikuti pendidikannya sebelum diangkat sebagai CPNS dan masih melaksanakan pendidikannya pada saat CPNS atau PNS.

(15)

Bagian Kedua Persyaratan

Pasal 22

Izin Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) harus memenuhi:

a. persyaratan umum; dan b. persyaratan khusus.

Paragraf 1 Persyaratan Umum

Pasal 23

Persyaratan umum Izin Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf a meliputi:

a. berstatus PNS;

b. memiliki masa kerja paling kurang 1 (satu) tahun sejak diangkat sebagai PNS atau sejak menjadi PNS Pemerintah Daerah;

c. pendidikan yang akan ditempuh mendukung pelaksanaan tugas jabatan;

d. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;

e. batas usia sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh penyelenggara pendidikan;

f. penilaian prestasi kerja pada tahun terakhir paling sedikit bernilai baik;

dan

g. lulus seleksi yang dilaksanakan oleh pihak penyelenggara pendidikan.

Paragraf 2 Persyaratan Khusus

Pasal 24

Persyaratan khusus Izin Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b meliputi:

a. persetujuan Kepala Perangkat Daerah; dan

b. memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh lembaga atau penyelenggara Pendidikan.

(16)

Bagian Ketiga

Penetapan Peserta Izin Belajar

Pasal 25

(1) PNS yang sudah lulus seleksi Izin Belajar wajib mengajukan permohonan Izin Belajar kepada Wali Kota melalui Kepala BKPP.

(2) Pengajuan Permohonan Izin Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan persyaratan administrasi sebagai berikut:

a. surat persetujuan Kepala Perangkat Daerah PNS yang bersangkutan dengan menyebutkan Perguruan Tinggi atau Lembaga dan Program Studi yang dipilih;

b. salinan penilaian prestasi kerja tahun terakhir;

c. surat pernyataan tidak sedang atau tidak pernah menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dari kepala Perangkat Daerah PNS yang bersangkutan;

d. salinan keputusan pengangkatan PNS;

e. salinan keputusan pangkat terakhir;

f. salinan ijazah terakhir yang dilegalisir;

g. salinan keputusan jabatan terakhir bagi yang memiliki jabatan;

h. salinan surat pernyataan melaksanakan tugas dari Kepala Perangkat Daerah PNS yang bersangkutan;

i. salinan pengumuman kelulusan seleksi dari penyelenggara pendidikan atau surat keterangan sebagai mahasiswa; dan

j. jadwal perkuliahan dari penyelenggara pendidikan.

(3) Pemberian izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Wali Kota.

(4) Wali Kota dapat mendelegasikan penandatanganan pemberian Izin Belajar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(17)

Pasal 26

Dalam hal CPNS/PNS mengikuti pendidikan sebelum diangkat sebagai CPNS dan masih melaksanakan pendidikannya pada saat CPNS, dapat diberikan Izin Belajar terhadap pendidikannya.

Bagian Keempat Jangka Waktu Izin Belajar

Pasal 27

Jangka Waktu pelaksanaan Izin Belajar pada program pendidikan formal lanjutan, sebagai berikut:

a. program Diploma I paling lama 2 (dua) tahun;

b. program Diploma II paling lama 3 (tiga) tahun;

c. program Diploma III paling lama 4 (empat) tahun;

d. program Diploma IV atau Strata 1 paling lama 5 (lima) tahun;

e. program Strata 2 atau setara paling lama 3 (tiga) tahun; atau f. program Strata 3 atau setara paling lama 5 (lima) tahun.

Bagian Kelima Hak dan Kewajiban

Paragraf 1 Hak

Pasal 28

(1) PNS Izin Belajar dapat diberikan bantuan biaya pendidikan.

(2) Besaran bantuan biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Wali Kota.

Paragraf 2 Kewajiban

Pasal 29 PNS Izin Belajar mempunyai kewajiban:

a. mengikuti program pendidikan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Pemberian Izin Belajar;

(18)

b. membuat laporan kemajuan pendidikan yang sedang dijalani, paling sedikit 1 (satu) kali setiap tahun;

c. menyelesaikan program pendidikan sesuai jadwal yang ditentukan;

d. mematuhi semua ketentuan yang berlaku di tempat lembaga pendidikan;

e. menjaga nama baik Pemerintah Daerah; dan

f. menyerahkan salinan ijazah dan transkrip nilai yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.

BAB IV

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 30

PNS Tugas Belajar yang sedang melaksanakan pendidikan sebelum berlakunya Peraturan Wali Kota ini diberikan TPP Pelaksana, terhitung sejak Peraturan Wali Kota ini diundangkan.

Pasal 31

PNS yang telah menyelesaikan pendidikannya sebelum berlakunya Peraturan Wali Kota ini, dapat mengajukan permohonan izin belajar terhadap pendidikan yang telah diselesaikannya, paling lambat sampai dengan tanggal 31 Oktober 2017.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 32

Pada saat Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku, Pasal 1 angka 5 sampai dengan angka 12, Pasal 2 sampai dengan Pasal 5, Pasal 9 dan Pasal 10 Peraturan Wali Kota Nomor 16 Tahun 2010 tentang Izin Belajar dan Ujian Dinas bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 Nomor 16), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(19)
(20)
(21)

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pelaku Pembangunan mengajukan permohonan pengesahan Pertelaan kepada Walikota melalui Kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan Perijinan dengan

d. Tata cara pemeliharaan konstruksi baja selama pelaksanaan konstruksi. Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum tertampung, atau yang belum mempunyai SNI,

(1) Kepala UPTD Pengelola Sarana dan Prasarana Olahraga memiliki tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang

Strategi PUG diimplementasikan pada seluruh tahap pembangunan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan monitoring pembangunan. Implementasi pada tahap perencanaan..

d. Tata cara pemeliharaan konstruksi baja selama pelaksanaan konstruksi. Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum tertampung, atau yang belum mempunyai SNI,

(1) Satuan pengawas internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c dapat dibentuk oleh pemimpin untuk pengawasan dan pengendalian internal terhadap kinerja

(1) Walikota memberikan penghargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c kepada Sekolah yang telah terpilih sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat kota.. (2)

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 56 ayat (2) Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Lingkunan Hidup, perlu