LAPORAN AKTUALISASI
PENINGKATAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DENGAN MEDIA CERITA BERGAMBAR DI
KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 22 SUNGAI ULUK PALIN KECAMATAN PUTUSSIBAU UTARA
DISUSUN OLEH:
WIDA LESMA, S.Pd.K NIP.19860926 202012 2011
38
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Berkat Kasih Allah Bapa yang Maha Kuasa maka Laporan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXIV Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021 di Putussibau bisa terselesaikan dengan semestinya. Adapun Judul dari Laporan Aktualisasi ini adalah “Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan Media Cerita Bergambar di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22 Sungai Uluk Palin Kecamatan Putussibau Utara”.
Penulisan Laporan Aktualisasi ini dapat terlaksana karena konstribusi dari banyak pihak berupa bimbingan, saran, motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat:
2. Bapak Fransiskus Diaan, S.H, selaku Bupati Kapuas Hulu;
3. Bapak Jantau, S.Sos.,M.M, selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu;
4. Bapak Petrus Kusnadi, S.Sos., M.Si, selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu;
5. Bapak Efendi, S.Pd.SD, selaku Kepala Sekolah SDN 22 Sungai Uluk Palin, Kecamatan Putussibau Utara;
6. Bapak U. Maman Yupendra, S.Pd.SD, selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi;
7. Bapak Sagitarisman, S.I.P selaku Coach yang telah dengan rela memberikan waktunya untuk membimbing, mengajar, memberi saran serta nasehat kepada penulis.
8. Bapak Allukmanul Hakim, S.STP., Eng. selaku penguji dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
9. Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 yang telah memberikan pelayanan, bimbingan dan motivasi.
10. Bapak dan Ibu Narasumber dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta motivasi, dan
11. Rekan Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan dan motivasi.
Putussibau, September 2021 Peserta Pelatihan Dasar
WIDA LESMA, S.Pd.K NIP. 198609262020122011
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ………... i
BERITA ACARA ………. ii
LEMBAR PENGESAHAN ………. iii
KATA PENGANTAR ……….. iv
DAFTAR ISI ……… vi
DAFTAR TABEL ……… viii BAB I PENDAHULUAN ………
A. Latar Belakang ………
B. Tujuan ………...
C. Tempat dan Waktu Kegiatan ………
1 1 3 3 BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ………...
A. Profil Instansi ………..
B. Keadaan Gedung ………
C. Visi Dan Misi dan Tujuan Organisasi ………..
D. Nilai-nilai Organisasi ………..
E. Tupoksi Organisasi ……….
4 4 7 7 8 9 BAB III NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN ………..
A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN ……….
B. Kedudukan dan Peran ASN ……….
12 12 17 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ………
A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan ………...
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ………
C. Jadwal Implementasi Aktualisasi ……….
D. Jadwal Konsultasi Coach ………...
E. Jadwal konsultasi Mentor ………...
22 22 29 37 38 39 BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Nilai-Nilai Dasar PNS ………
B. Strategi Pembimbingan ……...
40 40 57
BAB VI PENUTUP ……….
A. Kesimpulan ………..
B. Saran ………
60 60 61 LAMPIRAN KEGIATAN AKTUALIASI……….…
Lampiran 1………..….
Lampiran 2………...
Lampran 3………
Lampiran 4………...
Lampiran 5………...
Lampiran 6………...
Lampiran 7………..
62 62 75 82 90 105 111 114 DAFTAR PUSTAKA ………... 116 BIODATA PENULIS ………... 117
DAFTAR TABEL
2.1 Data Peserta Didik……….. 5
2.2 Data Kepala Sekolah dan Guru……… 6
2.3 Keadaan Gedung………. 7
4.1 Analisis Isu dengan APKL………..… 24
4.2 Analisis Isu dengan USG……… 26
4.3 Rancangan Aktualisasi………... 29
4.4 Jadwal Implementasi Aktualisasi……….. 37
4.5 Jadwal Konsultasi Coach……….. 38
4.6 Jadwal Konsultasi Mentor……….. 39
5.1 Pelaksanaan kegiatan menyusun RPP……… 40
5.2 Menyiapkan Bahan ajar……….. 43
5.3 Membuat Instrumen penilaian………... 47
5.4 Melaksanakan kegiatan pembelajaran………. 49
5.5 Melaksanakan evaluasi dan menganalisis hasil belajar……… 53
5.6 Jadwal implementasi kegiatan aktualisasi……….. 57
5.7 Jadwal konsultasi dengan mentor………. 58
5.8 Jadwal konsultasi dengan Coach………. 59
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang mengikuti pelatihan dasar calon PNS yang dalam hal ini diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk mewujudkan nilai dasar Pegawai ASN maka diperlukan pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil yang termuat dalam Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 agar terciptanya Calon Pegawai Negeri Sipil yang memiliki semangat dan motivasi nasionalisme, integritas moral, jujur, karakter kepribadian yang unggul, bertanggung jawab dan profesionalisme.
Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia serta menguasai
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam menuju masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengatur beragam hal terkait jabatan profesional guru dan dosen, mulai dari kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi guru maupun dosen, hingga prosedur pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penghargaan, perlindungan, kode etik juga hal-hal lain terkait guru dan dosen. Guru mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional khususnya dalam bidang pendidikan.
Guru merupakan tenaga pendidik yang akan menghasilkan anak didik berkualitas dengan memberikan pengetahuan kepada anak didik.
Habituasi dilakukan dengan intervensi aktualisasi, suatu proses untuk menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki terkait substansi mata pelatihan dapat menjadi aktual / nyata / terjadi sesungguhnya ada. Pembelajaran Agenda Habituasi diawali dengan penjelasan konsep habituasi yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan tentang kegiatan pembelajaran di tempat kerja untuk mempraktekkan materi yang telah dipelajari pada kurikulum pembentukan karakter PNS. Untuk dapat menghabituasi nilai-nilai dasar PNS (Aktualisasi, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) maka diperlukan penyusunan rancangan aktualisasi.
Penyusunan rancangan aktualisasi diharapkan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada unit kerja masing-masing.
Akibat virus corona kegiatan belajar sedikit berbeda dari biasanya.
Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan Surat Edaran Bupati, jika di perintahkan untuk belajar secara Luring maka pihak sekolah mematuhi perintah tersebut demikan juga jika diperbolehkan belajar tatap muka, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu ada juga yang mengatakan pembelajaran luring maupun daring
sangat berpengaruh terhadap minat belajar peserta didik, mereka merasa bosan karena tidak bertemu teman dan gurunya secara langsung. Terkait dengan minat belajar, kesempatan ini penulis mengangkat judul “Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan Media Cerita Bergambar di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22 Sungai Uluk Palin Kecamatan Putussibau Utara”
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan rancangan aktualisasi bagi peserta pelatihan dasar yaitu, diharapkan peserta mampu:
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar CPNS dalam melaksanakan tugas jabatannya yang mencakup Aktualisasi, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA);
2. Mengetahui tugas dan fungsi sebagai seorang guru;
3. Mewujudkan pelayanan publik dibidang pendidikan lebih baik agar tercapainya tujuan pendidikan nasional;
4. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
C. Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus s/d 7 September 2021 di SD Negeri 22 Sungai Uluk Palin Kecamatan Putussibau Utara.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Instansi
SD Negeri 22 Sungai Uluk Palin merupkan unit kerja pemerintah dibidang Pendidikan Dasar yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu. Berikut adalah Profil SD Negeri 22 Sungai Uluk Palin Kecamatan Putussibau Utara.
1. Identitas dan Lokasi Sekolah
a. Nama sekolah : SD Negeri 22 Sungai Uluk Palin
b. NPSN : 30103147
c. Jenjang Pendidikan : SD d. Status sekolah : Negeri
e. Alamat Sekolah : Jl. Lintas Utara
RT/RW : 1 / 1
Kode Pos : 78711
Kelurahan : Sungai Uluk Palin Kecamatan : Putussibau Utara Kabupaten/Kota : Kapuas Hulu Provinsi : Kalimantan Barat Negara : Indonesia
f. Posisi Geografis : Lintang: 1,1931 Bujur : 112,6609
2. Data Peserta didik
Tabel 2.1 Data Peserta didik
No Nama Rombel L P Jumlah
1. Kelas I 4 5 9
2. Kelas II 3 6 9
3. Kelas III 5 8 13
4. Kelas IV 5 5 10
5. Kelas V 3 2 5
6. Kelas VI 3 1 4
JUMLAH 23 27 50
3. Kepala Profil Sekolah dan Guru di SD Negeri 22 Sei Uluk Palin Tabel 2.2
Data Kepala Sekolah dan Guru
No Nama NIP Jabatan
Pangkat / Golongan 1. Efendi, S.Pd. SD 19691221122119990 Kepala
Sekolah
Pembina / IVa 2. Adrianus Raran,
S.Pd
196708061992031015 Guru Kelas
Pembina / IVa
3. Asniana - Guru
Kelas
-
4. Benediktus Haang, A.Ma.Pd
19721125199681001 Guru Kelas
Penata Tk.I / IIId 5. Fitri Lukito
Sariwati, S.Pd.I
199004282019032008 Guru Ag.
Islam
Penata Muda /
IIIa
6. Laurina, S.Pd.K - Guru Ag.
Kristen
-
7. Lorentius, S.Ag 196403102000031003 Guru Ag.
Katolik
Penata Tk.I / IIId 8. Wida Lesma,
S.Pd.K
198609262020122011 Guru Ag.
Kristen
Penata Muda /
IIIa
B. Keadaan Gedung
Tabel 2.3 Keadaan Gedung
Nama Ruangan Jumlah Keterangan
Ruang Kelas 6 Baik
Ruang Kantor 1 Baik
Ruang Kepsek 1 Baik
Perpustakaan 1 Baik
Dapur 1 Baik
WC 5 2 rusak
C. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi 1. Visi SD Negeri 22 Sungai Uluk Palin
“Menjadi anak didik yang berprestasi dan mencintai lingkungan”
2. Misi SD Negeri 22 Sungai Uluk Palin
a) Menanamkan perilaku berbudi pekerti melalui Agama dan PKN.
b) Memaksimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
c) Mengembangkan pengetahuan dibidang Iptek, Bahasa, Olahraga dan Seni Budaya sesuai dengan bakat, minat, dan potensi peserta didik.
d) Mempererat kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dengan lingkungan sekitarnya.
3. Tujuan SD Negeri 22 Sungai Uluk Palin
a) Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan.
b) Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat Kabupaten/ Kota.
c) Meluluskan peserta UASBN/UAS 100% dengan nilai rata-rata minimal 3,00.
d) Menguasai dasar-dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
e) Menjadi sekolah pelopor dan penggerak dilingkungan masyarakat sekitar.
f) Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.
D. Nilai-Nilai Organisasi 1. Jujur
Suatu sikap yang lurus hati, menyatakan yang sebenar-benarnya, tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi.
2. Toleransi
Sikap saling menghargai dan menghormati baik antar individu, ataupun antar kelompok.
3. Disiplin
Disiplin merupakan sikap taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.
4. Kreatifitas dan Inovasi
Kemampuan untuk mengembangkan ide-ide dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat peluang artinya tidak pernah merasa puas akan prestasi yang telah dicapai tetapi selalu mensyukurinya dan terus mengadakan pembaharuan demi peningkatan ilmu dan keterampilan sesuai dengan teknologi yang berkembang.
5. Mandiri
Sikap ataupun perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan semua tugas yang diberikan.
6. Cermat
Sikap yang perhatian, seksama, teliti dan berhati-hati dalam melakukan pekerjaan.
7. Berkarakter
Menjadi pribadi yang berprilaku, bersifat, bertabiat, berwatak, sebagai makhluk beragama, berbangsa, dan bernegara.
8. Demokratis
Cara berpikir, bertindak dan bersikap bahwa memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan orang lain.
9. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah perwujudan kesadaran dan kewajiban bagi manusia. Menurut KBBI, tanggung jawab adalah keadaan di mana wajib menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat.
10. Professional
Dapat memahami tugas serta tanggung jawab yang diberikan kepadanya sehingga bekerja dengan sungguh-sungguh.
E. Tupoksi Organisasi
1. Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah
a. Kepala Sekolah sebagai pendidik (edukator) b. Kepala Sekolah sebagai Manajer (manager)
c. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (administrator) d. Kepala Sekolah sebagai Penyedia (supervisor)
e. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (leader) f. Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (inovator) g. Kepala Sekolah sebagai Pendorong (motivator)
2. Tugas pokok dan fungsi guru
Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar meliputi:
a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan benar.
b. Melaksanakan kegiatan penilaian, proses belajar, memberikan ulangan, dan melakukan ujian.
c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan (remedial).
f. Melaksanakan kegiatan membimbing kepada guru lain dalam proses pembelajaran.
g. Mengisi daftar nilai anak didik.
h. Membuat alat peraga.
i. Menumbuhkan sikap menghargai karya seni.
j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
l. Mengadakan pengembangan program pembelajaran misalnya menggunakan model-model pembelajaran dalam membuat RPP.
m. Mencatat kemajuan hasil belajar anak didik.
n. Mengisi dan mengabsensi kehadiran peserta didik sebelum memulai pembelajaran.
o. Mengatur kebersihan ruang kelas misalnya membuat daftar piket anak didik.
p. Mengumpul dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat.
3. Uraian Tugas Guru
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam dunia pendidikan, dimana seorang guru memegang peranan yang mulia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Seorang guru dituntut memiliki kualifikasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah serta menguasai kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian dan sosial seperti diatur dalam Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
Tugas guru terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No.35 Tahun 2010 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, diantara lain:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan b. Menyusun silabus pembelajaran
c. Menyusun RPP
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi.
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi
l. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler m. Melaksanakan pengembangan diri
n. Melaksanakan publikasiilmiah dan karya inovatif
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, PERAN, DAN KEDUDUKAN ASN A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, peserta Diklat diharapkan mampu menghabituasikan nilai-nilai dasar ASN dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat memiliki karakter yang terhabituasi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Nilai-nilai dasar ASN yang merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi PNS. Nilai tersebut meliputi lima nilai yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berikut penjelasan mengenai nilai nilai dasar ANEKA.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dan amanahnya. Amanah seorang PNS sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Berikut indikator dari nilai akuntabilitas:
a. Tanggung jawab artinya kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja;
b. Jujur artinya sikap, perkataan, dan perbuatan yang sesuai dengan kenyataan dalam menjalankan tugas dan fungsinya;
c. Kejelasan Target artinya pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
d. Netral artinya Tidak memihak kepada siapapun dalam melaksanakan tugas untuk menghindari konflik kepentingan;
e. Mendahulukan Kepentingan Publik artinya mementingkan kepentingan Negara atau masyarakat diatas kepentingan pribadi;
f. Adil artinya sikap yang tidak memihak kepada siapapun;
g. Transparan artinya keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi;
h. Konsisten artinya Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir;
i. Partisipatif artinya turut serta aktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel;
2. Nasionalisme
Nasionalisme secara politis dimaknai sebagai manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Nasionalisme menjadi pondasi bagi ASN untuk mengaktualisasikan nilai dan menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan orientasi mementingkan mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Berikut penjelasan mengenai indikator nasionalisme:
Religius artinya patuh terhadap ajaran agama yang dianutnya;
Hormat Menghormati artinya saling menghargai terhadap perbedaan budaya masyarakat;
Kerjasama artinya suatu pekerjaan dilakukan secara bersama-sama;
Tidak Memaksakan Kehendak artinya tidak memaksa orang agar mau menerima pendapat kita;
Jujur artinya perkataan dan perbuatan sesuai dengan kenyataan yang sebenar-benarnya;
Amanah artinya dapat dipercaya ketika diberi tanggung jawab;
Adil artinya memperlakukan orang lain sama dalam bermasyarakat;
Persamaan Derajat artinya menyamakan tingkat kedudukan orang lain dalam berbangsa;
Tidak Diskriminatif artinya tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan golongan tertentu;
Mencintai Sesama Manusia artinya saling mengasihi satu sama lain;
Tenggang Rasa artinya memiliki rasa kemanusiaan terhadap orang lain;
Membela Kebenaran artinya siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman;
Persatuan artinya berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai golongan dalam masyarakat;
Rela Berkorban artinya Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara;
Cinta Tanah Air artinya sikap yang menunjukkan kesetiaan terhadap bangsa;
Memelihara Ketertiban artinya saling berdamai demi keamanan bersama;
Disiplin artinya sikap taat dan patuh terhadap nilai-nilai kebangsaan dan bernegara;
Musyawarah artinya suatu upaya bersama untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) dengan mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian;
Kekeluargaan artinya suatu sistem, sikap dan juga kepercayaan yang secara sadar ataupun tidak, mempersatukan anggota keluarga pada satu budaya;
Menghormati Keputusan artinya dapat menerima keputusan bersama;
Tanggung Jawab artinya sikap menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat;
Kepentingan Bersama artinya sebuah keputusan yang sudah dipikirkan secara matang, untuk mewujudkan keinginan secara bersama;
Gotong Royong artinya suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan;
Sosial artinya sebagai semua hal yang berkenaan dengan masyarakat yang memperhatikan kepentingan umum;
Tidak Menggunakan Hak Yang Bukan Miliknya artinya tidak mengambil milik atau kepunyaan orang lain tanpa izin yang bersangkutan;
Hidup Sederhana artinya hidup dengan cara apa adanya terhadap yang kita miliki sekarang dan tidak berlebihan;
Kerja Keras artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh- sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan;
Menghargai Karya Orang Lain artinya memberikan apresiasi (penghargaan) atas hasil usaha dan jerih payah orang lain.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode etik dan kode perlaku ASN harus terhabituasi dalam nilai-nilai dasar etika publik dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Terdapat beberapa indikator dari etika publik yakni, a. Jujur artinya sesuai dengan pernyataan dan perbuatan;
b. Bertanggung jawab artinya kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja atau tidak disengaja;
c. Integritas tinggi artinya bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut;
d. Cermat artinya sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas, rajin dan ulet dalam melakukan pekerjaan;
e. Disiplin artinya sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan tunduk pada pengawasan;
f. Hormat artinya suatu sikap menghargai sesama;
g. Sopan artinya sikap hormat terhadap tata tertib menurut peraturan yang berlaku;
h. Taat pada peraturan perundang-undangan artinya melaksanakan ketentuan tugas dan fungsi sesuai peraturan perundang-undangan;
i. Taat perintah artinya mengikuti dan menuruti keinginan atau perintah dari atasan kita sesuai dengan tugas pokok dan fungsi;
j. Menjaga rahasia artinya tidak membocorkan informasi kepada masyarakat umum.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Terdapat 4 (empat) indikator dari nilai komitmen mutu yaitu,
a. Efektivitas artinya tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja;
b. Efisiensi artinya tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber daya dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur;
c. Inovasi artinya hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalis melayanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin;
d. Berorientasi mutu artinya setiap hasil yang peroleh harus sesuai dengan standar dan kualitasnya.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut adalah indikator dari nilai anti korupsi,
a. Jujur artinya selalu berbicara, berbuat sesuai dengan fakta, tidak melakukan perbuatan curang, tidak berbohong, dan tidak mengakui milik orang lain;
b. Disiplin artinya perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya;
c. Tanggung jawab artinya keadaan wajib menanggung segala sesuatu;
d. Kerja keras artinya didasari dengan adanya kemauan didalam kemauan terkandung ketekatan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian;
e. Sederhana artinya dibiasakan untuk tidak hidup boros.
f. Mandiri artinya selalu menuntaskan pekerjaan tanpa mengandalkan bantuan dari orang lain;
g. Adil artinya tidak berat sebelah dan tidak memihak;
h. Berani artinya berani mengatakan dan membela kebenaran;
i. Peduli artinya perhatian terhadap dinamika perubahan.
B. Kedudukan dan Peran ASN 1. Manajemen ASN
Manajemen ASN yaitu pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi publik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dengan adanya manajemen ASN diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Dalam manajemen ASN terdapat indikator-indikator, antara lain:
a. Profesionalitas artinya mengutamakan keahlian yang berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Proporsionalitas artinya mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban ASN;
c. Netralitas artinya setiap Pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun;
d. Akuntabilitas artinya setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Pegawai ASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
e. Efektif dan efisien artinya dalam menyelenggarakan Manajemen ASN sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan;
f. Keterbukaan artinya dalam penyelenggaraan Manajemen ASN bersifat terbuka untuk publik;
g. Non diskriminatif artinya dalam penyelenggaran manajemen, ASN, KASN tidak membedakan perlakuan berdasarkan gender, suku, agama, ras, dan golongan;
h. Persatuan dan kesatuan artinya ASN sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia;
i. Keadilan dan kesetaraan artinya pengaturan penyelenggaraan ASN harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk memperoleh kesempatan akan fungsi dan peran sebagai ASN.
2. Whole of Goverment (WOG)
Whole of Goverment adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen, program,
dan pelayanan publik. Terdapat beberapa nilai indikator dalam Whole of Government, yaitu:
a. Koordinasi artinya menyelaraskan atau menyeimbangkan kegiatan kerja dari satu pihak dengan pihak yang lain demi mencapai tujuan masing-masing pihak dan berakhir dengan tujuan bersama;
b. Integrasi artinya pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat;
c. Kolaborasi artinya proses partisipasi beberapa orang, kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan;
d. Mudah dan murah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal untuk dipenuhi dan biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara;
e. Komunikasi artinya penyampaian informasi atau pesan oleh komukator pada komunikan melalui saran tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu pula;
f. Partisipasi artinya peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat;
g. Kerja sama artinya kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama;
h. Komunikasi artinya proses penyampaian informasi atau pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan melalui sarana tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu pula;
i. Berkesinambungan artinya suatu hal atau peristiwa yang merupakan suatu rangkaian yang berkelanjutan.
3. Pelayanan Publik
Menurut UU No. 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang–undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas jasa, barang dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik Ada 9 prinsip pelayanan publik untuk mewujudkan pelayan prima diantaranya adalah:
a. Partisipasif artinya dalam pelayanan harus melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
b. Transparan artinya masyarakat diberikan akses sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan mneyampaikan pengaduan apila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah/instansi;
c. Responsif artinya dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya;
d. Tidak Diskriminatif artinya pelayan publik yang diberikan pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara lainnya;
e. Mudah dan Murah yaitu pelayanan yang masyarakat perlukan harus diterapkan prinsip mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akan dam mudah untuk dipenuhi.
Sedangkan murah artinya biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga Negara;
f. Efektif dan Efesien dengan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
g. Aksesibel adalah pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik maupun non-fisik;
h. Akuntabel adalah penyelengaraan pelayanan publik dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga Negara melalui pajak yang mereka bayar;
i. Berkeadilan adalah penyelengaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan
Isu-isu aktual yang dapat ditemukan penulis di Sekolah Dasar Negeri 22 Sungai Uluk Palin Kecamatan Putussibau Utara adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kepercayaan diri peserta didik untuk tampil di depan kelas Dalam pelajaran Pendidikan Agama Kristen peserta didik di biasakan untuk belajar memimpin teman-temannya dalam hal berdoa dan memimpin pujian. Namun kenyataannya banyak peserta didik yang malu untuk tampil memimpin teman-temannya. Bahkan peserta didik kelas 3 lebih berani tampil menjadi pemimpin meskipun tidak ditunjuk jika di bandingkan dengan peserta didik kelas 5-6 yang tidak pernah mau meskipun sudah ditunjuk dan dibimbing oleh guru.
2. Rendahnya minat belajar peserta didik terhadap pelajaran Pendidikan Agama Kristen
Hampir semua guru merasakan bahwa minat belajar peserta didik menurun selama pandemi covid 19. Penulis di tugaskan di SDN No.22 Sei Uluk Palin sejak Februari 2021, saat itu sekolah sedang menerapkan sistem belajar secara luring, kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran tatap muka. Ketika kasus covid 19 semakin meningkat, sekolah kembali menerapkan belajar secara luring (sesuai anjuran pemerintah) yaitu orang tua peserta didik yang datang ke sekolah untuk mengambil tugas dan mengumpulkan tugas kembali.
Dalam kurun waktu bulan Februari 2021 s.d Mei 2021 Penulis telah memberikan tugas sebanyak 8 kali baik dari pembelajaran secara luring ataupun tatap muka. Berdasarkan data, diketahui bahwa:
Febiana Berliando mengumpulkan 6 tugas (75%); John Wahyu mengumpulkan 7 tugas (87,5%); Junius Apandi mengumpulkan 5
tugas (62,5%); T.P. Anggini mengumpulkan 7 tugas (87,5%) dan Handika Nelson mengumpulkan 2 tugas (25%).
Dari tugas yang di berikan hingga mengumpulkan sekolah telah kegiatan Hal ini terlihat ketika pembelajaran secara luring, beberapa peserta didik tidak mengumpulkan tugas yang sudah diberikan gurunya tepat waktu dengan berbagai alasan seperti lupa, tidak pandai mengerjakan tugas, minggu lalu tidak mengambil tugas/tidak masuk, dan sebagainya. Pada saat pembelajaran tatap muka peserta didik sering datang terlambat, peserta didik tidak antusias dalam belajar, adanya peserta didik yang mengganggu temannya dalam belajar, peserta didik suka berbicara sewaktu guru menerangkan pelajaran dan peserta didik kurang berminat membaca buku pelajaran.
3. Kurang tersedianya sarana dan prasarana untuk belajar
Pada Sekolah Dasar Negeri 22 Sungai Uluk Palin terdapat 6 Ruang kelas untuk belajar. Jika pembelajaran tatap muka berlangsung, ruangan untuk belajar agama kurang tersedia karena di kelas-kelas tertentu ada peserta didik yang beragama Kristen, Katolik dan Islam.
Melihat berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya isu tersebut maka penulis menyadari bahwa penulis adalah salah satu guru yang bertanggung jawab atas isu tersebut. Maka dari itu penulis merasa perlu menyikapi isu-isu yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri 22 Sungai Uluk Palin. Penemuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan rentang penilaian 1-5 pada kriteria: Aktual, Problematik, Khalayak, Layak. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan. Problematika artinya isu tersebut memiliki masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
Khalayak artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
Layak artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan skala dengan rentang angka dari 1-5 yang menyatakan bahwa isu tersebut: (1) sangat tidak penting, (2) kurang penting, (3) Cukup penting, (4) penting, (5) sangat penting. Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak atau biasa di singkat APKL. Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut:
Tabel 4.1 Analisis Isu dengan APKL
No Isu Aktual Kriteria
JML RANK A P K L
1. Kurangnya kepercayaan diri peserta didik untuk tampil di depan kelas
4 3 2 2 10 II
2. Rendahnya minat belajar peserta didik terhadap pelajaran Pendidikan Agama Kristen
4 4 3 3 14 I
3. Kurang tersedianya sarana dan prasarana untuk belajar
3 2 2 1 8 III
Berdasarkan tabel 4.1 tersebut, maka isu aktual yang akan menjadi prioritas penulis adalah “Rendahnya minat belajar peserta didik terhadap pelajaran Pendidikan Agama Kristen”. Apabila isu tersebut tidak di selesaikan, maka akan berdampak bagi peserta didik itu sendiri jika minat belajar peserta didik terhadap pelajaran Pendidikan Agama Kristen rendah.
Adapun faktor-faktor penyebab dari isu tersebut adalah sebagai berikut:
1. Masih belum lancarnya peserta didik dalam membaca
Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi semua orang. Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan yang berpengaruh dalam meningkatkan
kemampuan peserta didik. Melalui membaca, peserta didik bisa menggali bakat dan potensi mereka, memacu peningkatan daya nalar, melatih konsentrasi, dan peningkatan prestasi disekolah. Dengan membaca peserta didik dapat mempelajari mata pelajaran dan mengetahui segala informasi yang berkembang disekitarnya.
Sayangnya, setelah pembelajaran tatap muka dihentikan karena pandemi Covid 19 dan diganti dengan pembelajaran secara luring, banyak peserta didik yang tidak pernah belajar membaca dirumah sehingga kemampuan membaca mereka sangat kurang. Hal itu berdampak pada pelajaran yang diberikan tidak dapat dipahami dengan baik.
2. Masih belum variatifnya media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu cara atau alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan untuk merangsang agar dapat menunjang keberhasilan dari proses belajar mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Penulis menyadari bahwa selama ini belum dapat mengoptimalkan media pembelajaran karena beberapa faktor sehingga berpengaruh pada minat belajar peserta didik.
3. Peserta didik lebih banyak bermain handphone di rumah
Pengawasan serta pengasuhan yang kurang tepat adalah faktor utama yang menjadi penyebab anak suka bermain handphone. Ada orang tua memberi handpnone agar anak betah dirumah saat mereka sibuk di ladang atau kebun, sehingga anak tidak terkontrol dan tidak pernah belajar dirumah karena tidak ada yang membimbing.
Untuk menentukan penyebab utama isu dalam rancangan aktualisasi ini, maka perlu dilakukan dengan menggunakan alat bantu tapisan lainnya yaitu USG. Urgency (U) artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness (S) artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan. Growth (G) artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Rentang penilaian 1-5 yang menyatakan bahwa isu tersebut: (1) sangat tidak penting, (2) kurang penting, (3) cukup penting, (4) penting, dan (5) sangat penting.
Tabel 4.2. Analisis Isu Dengan USG
No Isu Aktual Kriteria
JML RANK U S G
1. Masih belum lancarnya peserta didik dalam membaca
4 3 1 8 II
2. Masih belum variatifnya media pembelajaran
5 4 4 13 I 3. Peserta didik lebih banyak bermain
handphone pada saat di rumah.
3 2 2 7 III
Setelah penetapan isu prioritas didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah perumusan isu sebagai berikut : “masih belum variatifnya media pembelajaran”. Apabila isu ini tidak ditangani akan menimbulkan dampak:
1) Bagi Peserta Didik
Minat belajar belajar peserta didik menjadi rendah, karena pembelajaran yang kurang variatif peserta didik akan merasa bosan mengikuti pembelajaran. Akhirnya hal tersebut akan berdampak terhadap nilai peserta didik itu sendiri. Jika peserta didik tidak ada minat untuk belajar, maka pengetahuan peserta didik akan kurang sehingga nilainya juga akan kurang mungkin akan berdampak pada kenaikan kelas nantinya.
2) Bagi Guru
Dampak bagi guru apabila isu tersebut dibiarkan akan sulit bagi guru dalam mengajar dan menanamkan pendidikan agama kepada peserta didik. Apalagi pendidikan agama sangat penting, agar peserta
didik memiliki karakter yang baik sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
3) Bagi sekolah
Dengan rendahnya minat belajar peserta didik terhadap pendidikan agama, maka sulit menanamkan sikap dan karakter yang baik pada peserta didik. Hingga Visi “Menanamkan perilaku berbudi pekerti melalui Agama dan PKN” tidak akan tercapai.
Untuk itu, maka diperlukan tindakan nyata dalam upaya
“Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidkan Agama Kristen dengan Media Cerita Bergambar di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22 Sungai Uluk Palin Kecamatan Putussibau Utara” agar minat belajar peserta didik lebih baik, hasil belajar lebih baik, dan memiliki sikap dan perilaku atau karakter yang baik sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Menurut E.B Hurlock (1996) peserta didik Sekolah Dasar berada pada masa kanak-kanak. Pada masa ini anak senang bermain dan membuat sesuatu untuk bersenang-senang saja, anak memiliki keinginan yang tinggi. Anak pada masa ini senang melakukan sesuatu baru dan membuat mereka ingin tahu. Maka dari itu dibuatlah media pembelajaran yang dapat membantu pemahaman peserta didik pada saat penyampaian materi.
Menurut Arsyat (2014:9) alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran, dan segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi pembelajaran. Alat peraga di sini mengandung pengertian bahwa segala sesuatu yang bersifat abstrak, kemudian di konkretkan dengan menggunakan alat agar dapat dijangkau dengan pikiran yang sederhana, dapat dilihat, dipandang dan dirasakan. Adapun media pembelajaran yang akan penulis gunakan adalah cerita bergambar.
Untuk menindak lanjuti gagasan isu tersebut maka dilakukan beberapa kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Menyiapkan bahan ajar
3. Membuat instrument penilaian
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan Observasi 5. Melaksanakan Evaluasi dan menganalisis hasil belajar
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Adapun keterkaitan substansi mata pelatihan dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam rancangan aktualisasi dapat dilihat sebagaimana table di bawah ini:
Tabel 4.3
Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja SD NEGERI 22 SUNGAI ULUK PALIN
Identifikasi Isu 1. Kurangnya kepercayaan diri peserta didik untuk tampil di depan kelas
2. Rendahnya minat belajar peserta didik terhadap pelajaran Pendidikan Agama Kristen 3. Kurang tersedianya sarana dan prasarana untuk belajar
Isu Yang Diangkat Rendahnya minat belajar peserta didik terhadap pelajaran Pendidikan Agama Kristen
Gagasan Pemecahan Isu Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan Media Cerita Bergambar di Kelas IV SD Negeri 22 Sungai Uluk Palin Kecamatan Putussibau Utara
No
Kegiatan dan Output/Hasil
Kegiatan
Tahapan Kegiatan Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi dan Penguatan
Nilai-Nilai Organisasi
1 2 3 4 5
1. Kegiatan : Menyusun RPP
1. Melakukan komunikasi de- ngan mentor dan kepala sekolah
1. Saya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan mentor dan kepala sekolah dalam menyusun RPP dan media pembelajaran yang akan digunakan. (Nasionalisme: kerja sama)
Kontribusi terhadap visi dan misi :
Dengan tersedianya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, maka saya mendukung visi dan
Output/Hasil Kegiatan:
Tersedianya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Menyiapkan silabus pembe- lajaran Pendidikan Agama Kristen dan menentukan KD dan KI yang akan digunakan.
3. Menentukan materi yang akan disampaikan.
4. Membuat RPP, Mencetak RPP Menyerahkan kepada kepala sekolah.
(Pelayanan Publik: partisipatif) setelah komunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan pakaian yang sopan (Etika Publik: sopan / WoG : komunikasi).
2. Saya akan membuat RPP sesuai aturan- aturan yang berlaku dan sesuai tujuan pembelajaran yang telah di sampaikan oleh kepala sekolah. (Akuntabilitas: konsisten / Anti korupsi: kerja keras) Setelah berkonsultasi dengan mentor dan kepala sekolah, selanjutnya saya menyiapkan silabus untuk melihat standar Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan di gunakan. (Akuntabilitas: tanggung jawab).
3. Saya akan menentukan indikator dan tujuan pembelajaran serta materi yang akan di sampaikan (Etika Publik: Integritas Tinggi).
Untuk menunjang proses pembelajaran saya akan mencari referensi dari internet mengenai cara bercerita yang menyenangkan. Saya juga mencari gambar yang pas untuk saya jadikan media pembelajaran (Komitmen mutu:
berorientasi pada mutu).
4. Saya akan menerapkan RPP hasil konsultasi dengan kepala sekolah, menyusun RPP sesuai SK, KD, Indikator dan tujuan
misi organisasi yaitu “memak- simalkan proses pembelajaran dan bimbingan”
Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi:
Dengan tersedianya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, maka saya memperkuat nilai – nilai organisasi yaitu tanggung jawab, mandiri, jujur.
pembelajaran secara sistematis yang sudah di sesuaikan dengan silabus. (Akuntabilitas:
konsisten, kejelasan target / Manajemen ASN: akuntabilitas) Setelah selesai menyusun RPP saya akan mencetak RPP dan menyerahkan kepada kepala sekolah untuk di tandatangani dan di jadikan arsip sekolah sesuai aturan yang berlaku. (Etika Publik:
tanggung jawab)
2. Kegiatan : Menyiapkan Bahan Ajar Output/Hasil Kegiatan:
Tersedianya bahan ajar
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat media pembelajaran
1. Saya akan menyiapkan alat dan bahan untuk membuat media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. (Akuntabilitas: Tanggung Jawab) Adapun bahan yang akan saya siapkan, yaitu pensil, pensil warna, balpoin, penghapus, penggaris, kertas dan Handphone (untuk merekam video pembelajaran) (Anti Korupsi: mandiri / Pelayanan publik:Efektif dan Efisien).
2. Saya akan mulai menggambar di beberapa kertas, kemudian mewarnai gambar tersebut dengan hati-hati dan teliti agar terlihat menarik (Etika Publik: cermat / Komitmen Mutu:
Efisiensi; berorientasi mutu). Setelah selesai gambar tersebut akan saya urutkan berdasarkan urutan cerita dan saya mencoba
Kontribusi terhadap visi dan misi:
Dengan tersedianya bahan ajar, maka saya mendukung visi dan misi organisasi yaitu, “menjadi- kan anak didik yang berprestasi dan mencintai lingkungan;
memaksimalkan proses pembe- lajaran dan bimbingan.”
Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi:
Dengan tersedianya bahan ajar, maka saya memperkuat nilai- nilai organisasi yaitu:
kreativitas dan inovasi, mandiri,