MODUL 1
METODE PENELITIAN
MATERI I:
PENDAHULUAN
Disusun Oleh Henry Arianto, SH, MH
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2013
A. Pengantar
Bab Pertama ini mengajak mahasiswa untuk memahami bahwa sebagai intelektual, maka meneliti merupakan suatu keharusan.Mahasiswa di ajarkan bahwa manusia memiliki rasa penasaran, memiliki rasa ingin tahu. Manusia juga di dalam kehidupan, pasti memiliki masalah, oleh karenanya perlu di carikan solusi tepat guna untuk membantu manusia yang mengalami masalah tersebut keluar dari masalah yang menimpanya. Oleh karenanya kemampuan untuk melakukan penelitian adalah hal yang mutlak dimiliki oleh civitas akademia, dalam upayanya mencari jawaban atas masalah yang ada. Sehingga dengan kemampuan penelitian yang dimiliki, diharapkan mahasiswa dapat berguna bagi orang lain dan dirinya sendiri.
B. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu memahami manfaat dan peranan dari metodologi penelitian 2. Mahasiswa tergerak untuk melakukan penelitian sederhana.
C. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat dan peranan dari metodologi penelitian.
2. Mahasiswa mampu membuat penelitian sederhana.
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembelajaran diselenggarakan untuk memahami materi 1 dengan pendekatan contextual Instruction
2. Untuk materi 1 mahasiswa mempelajari penjelasan materi mengenai konsep dasar metode penelitian selama 90 menit.
3. Selanjutnya selama 60 menit, mahasiswa di ajak diskusi dan tanya jawab.
E. Materi Belajar 1. Manfaat Penelitian
Penelitian secara ilmiah dilakukan oleh manusia untuk menyalurkan hasrat ingin tahu yang telah mencapai taraf ilmiah, yang disertai dengan suatu keyakinan bahwa setiap gejala akan dapat ditelaah dan dicari hubungan sebab akibatnya.
Para mahasiswa di semester terakhir mendapat tugas akhir berupa penulisan karya ilmiah yang untuk tingkatan Strata Satu (S1) disebut Skripsi. Sedangkan untuk para mahasiswa Strata Dua (S2) tugas akhirnya disebut Tesis, dan untuk para mahasiswa Strata Tiga (S3) tugas akhirnya disebut Disertasi.
Tujuan utama penulisan tugas akhir tersebut tentunya tidak lain antara lain adalah
agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk menghasilkan sebuah tulisan ilmiah
yang menyajikan fakta yang ia temukan di lapangan mengenai gejala atau keadaan
masyarakat yang ditemukannya sebagai hasil penelitian di lapangan dan kemudian
penemuan itu dituliskan secara sistematis dan terstruktur sesuai dengan panduan
penulisan karya tulis ilmiah yang berlaku.
Untuk memperoleh tulisan ilmiah yang bermutu serta kesamaan kerangka pikir dan mekanisme dalam penulisan skripsi, maupun karya tulis ilmiah maka mahasiswa tingkat akhir memperoleh matakuliah Metode Penulisan Hukum atau yang lebih dikenal dengan singkatan matakuliah MPH.
Dengan matakuliah MPH ini diharapkan hasil karya tulis ilmiah mahasiswa maupun skripsi yang dibuatnya dapat menunjukkan mutu atau kualitas dari sarjana tersebut. Gagasan, ide kreatifitas, cerminan intelektual mahasiswa, dapat terlihat dari penulisan Skripsi tersebut.
Akhirnya mahasiswa diharapkan mampu pula untuk membuat sebuah tulisan atau essay yang merupakan analisis hasil pemikirannya secara baik dan benar sesuai pedoman penulisan karya tulis ilmiah. Di dalam dunia akademik, salah itu wajar namun ketidakjujuran adalah suatu hal yang tidak dapat ditolerir. Karena itu sebuah tulisan yang ilmiah selain dinilai dari segi isinya atau mutu atau kualitas tulisannya, akan dinilai juga segi estetika atau etika penulisannya. Tulisan yang bagus namun tidak mencantumkan sumber kutipan, sama dengan plagiat atau mencontek dan mencontek adalah suatu perbuatan yang tidak jujur yang tidak dapat ditolerir dalam dunia pendidikan.
Karya Tulis Ilmiah merupakan rangkaian fakta yang berupa hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala dan pendapat. Adapun persyaratan suatu tulisan untuk dapat dikatakan sebagai karya tulis ilmiah adalah:
1. Menyajikan fakta obyektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
2. Ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan.
3. Harus disusun secara sistematis.
4. Menyajikan rangkaian sebab akibat yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
5. Mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
6. Ditulis secara tulus.
2. Metodelogi Penelitian
Metodologi pada hakekatnya memberikan pedoman, tentang cara-cara seorang ilmuwan mempelajari, menganalisa dan memahami lingkungan-lingkungan yang dihadapinya.
Metode dirumuskan, dengan kemungkinan sebagai berikut:
1. Suatu tipe pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian.
2. Suatu teknik yang umum bagi ilmu pengetahuan.
3. Cara tertentu untuk melakukan suatu prosedur.
Peranan metodologi dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan sebagai berikut:
1. Menambah kemampuan para ilmuwan untuk mengadakan atau melaksanakan
penelitian secara lebih baik atau lebih lengkap.
2. Memberikan kemungkinan yang lebih besar, untuk meneliti hal-hal yang belum diketahui.
3. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan penelitian multidisipliner.
4. Memberikan pedoman untuk mengorganisasikan serta mengintegrasikan pengetahu-an, mengenai masyarakat.
Tanpa metode atau metodologi seseorang peneliti tak akan mungkin mampu untuk menemukan, merumuskan, menganalisa maupun memecahkan masalah-masalah tertentu, untuk mengungkapkan kebenaran.
Metodologi ilmu-ilmu sosial dapat memberikan jalan bagaimana caranya meneliti faktor-faktor manusia yang benar-benar subyektif. Oleh karena itu diperlukan metodologi yang bersifat interdisipliner agar diperoleh hasil yang selengkap mungkin mengenai kehidupan manusia dalam masyarakat.
F. Evaluasi Belajar 1. Latihan
a. Soal
Jawablah latihan soal di bawah ini
1. Mengapa mahasiswa tingkat akhir harus membuat skripsi?
2. Selain skripsi, bentuk sebutkan bentuk karya tulis ilmiah lainnya.
b. Kunci jawaban
Jawablah latihan di atas dengan singkat dan jelas kemudian cocokkan jawaban
anda dengan materi yang telah dipelajari.
MODUL 1
METODE PENELITIAN
MATERI II:
PENGENALAN PENELITIAN
Disusun Oleh Henry Arianto, SH, MH
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2013
A. Pengantar
Bab Kedua ini mengajak mahasiswa untuk mengenal lebih baik lagi mengenai hal- hal yang berkaitan dengan penelitian. Seperti mengenal tujuan penelitian, ciri penelitian ilmu sosial, macam-macam penelitian, sampai kepada rumus yang membantu peneliti dalam melakukan penelitian. Dengan demikian diharapkan mahasiswa tidak lagi mengalami kesulitan di dalam membuat skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa tingkat Strata Satu (S1).
B. Kompetensi Dasar
3. Mahasiswa mengetahui tujuan penelitian
4. Mahasiswa mengetahui macam-macam penelitian.
5. Mahasiswa mengetahui rumus penelitian sehingga mempermudah pembuatan karya tulis ilmiah seperti skripsi.
C. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan macam-macam penelitian
4. Mahasiswa mampu menerapkan rumus penelitian di dalam pembuatan karya tulis ilmiahnya.
D. Kegiatan Pembelajaran
4. Pembelajaran diselenggarakan untuk memahami materi 1 dengan pendekatan contextual Instruction
5. Untuk materi 1 mahasiswa mempelajari penjelasan materi mengenai konsep dasar metode penelitian selama 90 menit.
6. Selanjutnya selama 60 menit, mahasiswa di ajak diskusi dan tanya jawab.
E. Materi Belajar 1. Tujuan Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan erat dengan analisa dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu. Sistematis adalah berdasarkan suatu sistem. Konsisten berarti tidak adanya hal-hal yang bertentangan dalam suatu kerangka tertentu.
Penelitian adalah merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten dengan mengadakan analisa dan konstruksi.
Tujuan penelitian menurut Soerjono Soekanto:
1. a.Mendapatkan pengetahuan tentang suatu gejala sehingga dapat merumuskan masalah.
b.Memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang suatu gejala, sehingga dapat merumuskan hipotesa.
(bila penelitiannya merupakan penelitian eksplanatoris)
2. Untuk menggambarkan secara lengkap ciri-ciri / karakteristik dari:
a. suatu keadaan
b. perilaku pribadi c. perilaku kelompok.
3. a. Untuk mendapatkan keterangan tentang frekuensi peristiwa.
b. Memperoleh data mengenai hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain.
(bila penelitiannya merupakan penelitian deskriptif) 4. Untuk menguji hipotesa.
(bila penelitiannya merupakan penelitian eksplanatoris) Ciri-ciri Esensiil daripada penelitian ilmu-ilmu sosial, antara lain:
1. Penelitian dilakukan utk mendapatkan generalisasi perihal perilaku manusia dlm kehidupan masyarakat;
2. Perilaku nyata dari manusia hanya timbul dan terjadi dalam situasi tertentu;
3. Tidak jarang situasi sosial yg dialami oleh manusia (obyek penelitian) tdk jauh berbeda dg situasi sosial yg dialami oleh peneliti.
4. Pengetahuan yg diperoleh akan sangat berguna utk memahami perilaku manusia, menarik pola tertentu, mengawasinya dan mengadakan evaluasi.
2. Macam-macam Penelitian:
1. Dilihat dari sifatnya
a. Penelitian Eksploratoris (menjelajah).
Dilakukan apabila pengetahuan tentang suatu gejala yang akan diselidiki masih kurang sekali atau bahkan tidak ada. Penelitian ini pada umumnya dilakukan terhadap masyarakat terasing. Untuk bidang antropologi.
b. Penelitian Deskriptif (menggambarkan).
Dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaaan atau gejala lainnya. Mempertegas hipotesa, memperkuat teori lama.
Memberikan gambaran terhadap peristiwa / gejala dalam masyarakat.
c. Penelitian Eksplanatoris.
Bila pengetahuan tentang suatu masalah sudah cukup. Untuk melakukan uji hipotesa.
2. Dilihat dari sudut bentuknya a. Penelitian diagnostik.
Dimaksudkan utk mendapatkan keterangan mengenai sebab-sebab terjadinya suatu atau beberapa gejala.
b. Penelitian preskriptif.
Dimaksudkan utk mendapatkan saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah.
c. Penelitian evaluatif.
Penelitian ini dilakukan pada umumnya untuk menilai program-program yang dijalankan.
3. Dilihat dari tujuannya 1. Fact-finding.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari atau mengungkapkan fakta – fakta yang
terdapat di masyarakat terhadap suatu permasalahan. Sebagai contoh adalah
penelitian mengenai pembauran di masyarakat pribumi dan tionghoa. Indonesia
memang tidak mengakui adanya diskriminasi. Namun faktanya di lapangan,
faktanya di masyarakat, perbedaan sikap terhadap pribumi dan tionghoa masih terjadi.
2. Problem finding.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari permasalahan utama. Seperti contohnya, perbedaan suku, etnis memang terjadi, tetapi yang menjadi permasalahan utama mungkin bukan perbedaan suku atau etnisnya, yang menjadi permasalahan utama mungkin adalah penghormatan atau pengakuan terhadap suku bangsa lain.
3. Problem identification.
Pada penelitian ini, masalah – masalah yang ditemukan kemudian di identifikasi dan di bahas satu per satu.
4. Problem solution.
Ini adalah tujuan penelitian pada umumnya. Yaitu mencari solusi atas permasalahan. Memang pada dasarnya mengapa seseorang mengadakan atau melakukan penelitian adalah dikarenakan dia ingin mencari pemecahan atas masalah yang dia temukan.
4. Dilihat dari sudut penerapannya
1. Pure research. (penelitian dasar / fundamentil) 2. Problem-focused research.
Penelitian murni ditujukan untuk kepentingan pengembangan ilmu itu sendiri atau teori maupun untuk keperluan pengembangan metodologi penelitian. Inti dari penelitian ini adalah kaitan antara bidang teori dengan bidang praktis, dimana masalah-masalah ditentukan atas dasar kerangka teoritis yang sebenarnya menghubungkan antara penelitian murni dengan penelitian terapan.
Penelitian terapan adalah penelitian yang tujuannya untuk memecahkan masalah- masalah kemasyarakatan yang sfiatnya praktis.
Kadang-kadang penelitian dapat pula dibedakan pada dasar ilmu yang dipergunakan dan metodologi yang diterapkan. Atas dasar ini dikenal penelitian monodisipliner, multidisipliner dan interdisipliner,
Seorang sosiolog berusaha untuk memahami dan mengungkap perilaku orang-orang, motifnya, apa arti perilaku tersebut bagi masing-masing. Hal-hal ini akan dapat dicapai dengan cara mengamati perilaku manusia dan memahaminya atau juga dengan cara mengadakan identifikasi terhadap motif dari perilaku tersebut.
Sampel dari beberapa cabang ilmu sosial adalah:
1. Antropologi, yang diteliti pada umumnya mengenai:
a. cara hidup manusia.
b. manusia purba c. ras manusia d. budaya manusia e. perubahan budaya 2. Sosiologi
a. populasi
b. kelompok-kelompok manusia
c. perubahan sosial kemasyarakatan
3. Ilmu Politik
a. konstitusi pemerintahan b. kekuasaan
c. hukum-hukum d. kebijakan politik 4. Sejarah
a. peristiwa-peristiwa penting b. faktor-faktor alami
c. faktor-faktor politik d. faktor-faktor ekonomi e. faktor-faktor sosial 5. Pendidikan
a. proses belajar mengajar b. bimbingan dan konseling c. pengelolaan kelembagaan d. sosio-kultural pendidikan
e. dinamika sumber daya manusia pendidikan
Cara tersebut di atas dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Peneliti harus dapat membayangkan bagaimana reaksi individu dalam menghadapi situasi tertentu.
2. Peneliti harus dapat membayangkan motif apa yang ada dibalik reaksi tersebut 3. Peneliti harus dapat mengadakan konstruksi terhadap perilaku nyata yang
timbul.
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya.
Melalui penelitian di bidang ilmu hukum, akan dapat mengungkapkan permasalahan- permasalahan yang inherent, di dalam proses pembaharuan hukum, sehingga dapat membuat suatu gambaran mengenai keadaan hukum yang sesungguhnya dalam masyarakat atau dapat menunjukkan ke arah mana sebaiknya hukum dibina berhubungan dengan perubahan-perubahannya di dalam masyarakat.
Penelitian hukum akan sangat berharga sekali bagi perumusan politik hukum yang tepat dan serasi, juga memungkinkan terbentuknya perundang-undangan untuk melaksanakan program modernisasi dengan memperhitungkan kenyataan-kenyataan dalam masyarakat.
Dengan demikian di kalangan ilmu hukum penelitian memberikan bahan-bahan bagi
mereka yang berperan untuk menyusun program pembaharuan hukum. Inilah salah satu
kegunaan penelitian ilmu hukum.
3. Peryaratan Tulisan Ilmiah
Tujuan utama kerja ilmiah atau kerja penelitian adalah untuk menemukan kebenaran, merumuskan teori, merumuskan prinsip-prinsip atau dalil-dalil, baik yang langsung maupun yang tidak langsung mempunyai nilai kemaslahatan bagi kehidupan manusia.
Proses kerja ilmiah secara umum terdiri dari enam langkah, yaitu:
1. Memilih dan merumuskan masalah.
2. Mengumpulkan bahan yang relevan.
3. Menyusun rancangan penelitian.
4. Mengembangkan instrumen penelitian dan mengumpulkan data.
5. Menganalisis dan menafsirkan data, 6. Menyusun laporan penelitian.
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materiil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan, sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan umum.
Dalam penelitian ini juga berlaku rumus 5 W + 1 H, yaitu:
1. What (Apa yang akan diteliti?) 2. When (Kapan penelitian dilakukan?) 3. Where (Dimana penelitian dilakukan?) 4. Who (Siapa yang akan diteliti?)
5. Why (Mengapa hal tersebut layak diteliti?) Dan How (Bagaimana cara menelitinya?) F. Evaluasi Belajar
2. Latihan a. Soal
Jawablah latihan soal di bawah ini
3. Buatlah sebuah tulisan pendek yang merupakan penelitian sederhana, dengan menerapkan rumus 5 w + 1 H.
4. Jelaskan perbedaan penelitian murni dan penelitian terapan.
b. Kunci jawaban
Jawablah latihan di atas dengan singkat dan jelas kemudian cocokkan jawaban
anda dengan materi yang telah dipelajari.
MODUL 1
METODE PENELITIAN
MATERI III:
BENTUK PENELITIAN NORMATIF DAN BENTUK PENELITIAN EMPIRIS
Disusun Oleh Henry Arianto, SH, MH
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2013
A.Pengantar
Bab Ketiga ini mengajak mahasiswa untuk mengenal lebih detil lagi mengenai perbedaan penelitian normatif dan penelitian empiris. Dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat menentukan pilihan, akan menggunakan bentuk penelitian yang mana di dalam penulisan skripsinya.
B. Kompetensi Dasar
6. Mahasiswa mengetahui metode penelitian normatif 7. Mahasiswa mengetahui metode penelitian empiris.
C. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan metode penelitian normatif 6. Mahasiswa mampu menjelaskan metode penelitian empiris.
D. Kegiatan Pembelajaran
7. Pembelajaran diselenggarakan untuk memahami materi 1 dengan pendekatan contextual Instruction
8. Untuk materi 1 mahasiswa mempelajari penjelasan materi mengenai konsep dasar metode penelitian selama 90 menit.
9. Selanjutnya selama 60 menit, mahasiswa di ajak diskusi dan tanya jawab.
E. Materi Belajar
1. Penelitian Normatif dan Penelitian Empiris
Penelitian dapat dibedakan antara penelitian normatif dan penelitian empiris.
Pada penelitian normatif yang diteliti hanya bahan pustaka atau data sekunder yang mungkin mencakup bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Pada penelitian empiris maka yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan atau terhadap masyarakat.
Penelitian normatif disebut juga Penelitian Kepustakaan (Library Research), adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menelusuri atau menelaah dan menganalisis bahan pustaka atau bahan dokumen siap pakai. Dalam penelitian bentuk ini dikenal sebagai Normatif Research, dan jenis data yang diperoleh disebut data sekunder. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan membaca, dan membuat rangkuman dari buku acuan. Jenis kegiatan ini lazim dilakukan dalam penelitian normatif atau penelitian doktrinal.
Penelitian Empiris dikenal juga sebagai Penelitian Lapangan (Field Research)
adalah pengumpulan materi atau bahan penelitian yang harus diupayakan atau dicari
sendiri oleh karena belum tersedia. Kegiatan yang dilakukan dapat berbentuk
membuat pedoman wawancara dan diikuti dengan mencari serta mewawancarai para
informan, menyusun kuisioner dan kemudian mengedarkan kuisioner itu pada
responden, melakukan pengamatan (observasi),
2. Prinsip Pengolahan Data Kualitatif
Untuk mempertinggi kebenaran hasil penelitian kualitatif dalam proses pengolahan data kualitatif digunakan prinsip-prinsip tertentu, yaitu:
11. Credibility, yaitu meningkatkan ketelitian selama proses penelitian.
2. dependability, yaitu mempertahankan konsistensi proses kerja pengumpulan data, membentuk dan menggunakan konsep, menafsirkan data dan audit trial.
3. conformability, yaitu meminta para ahli untuk menerima hasil penelitian dan memeriksa secara teliti data yang terhimpun dan
4. transferability, yaitu bahwa hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan pada lokasi lain, kecuali konteks dan situasi lapangannya sama atau mendekati sama.
F. Evaluasi Belajar 3. Latihan
a. Soal
Jawablah latihan soal di bawah ini
5. Buatlah tabel perbandingan antara penelitian normatif dan empiris. Yang diperbandingkan adalah keuntungan dan kekurangan dari masing-masing bentuk penelitian tersebut.
6. Anda dalam menulis skripsi akan menggunakan bentuk yang mana? Apa alasannya?
b. Kunci jawaban
Jawablah latihan di atas dengan singkat dan jelas kemudian cocokkan jawaban anda dengan materi yang telah dipelajari.
1 Sudarwan Danim, Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 156