• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG BERPENGARUH LANGSUNG TERHADAP KEBERHASILAN PENGOPERASIAN PURSE SEINE DI KM. INKAMINA 830 LABUAN PROVINSI BANTEN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI FAKTOR YANG BERPENGARUH LANGSUNG TERHADAP KEBERHASILAN PENGOPERASIAN PURSE SEINE DI KM. INKAMINA 830 LABUAN PROVINSI BANTEN TUGAS AKHIR"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG BERPENGARUH LANGSUNG TERHADAP KEBERHASILAN

PENGOPERASIAN PURSE SEINE DI KM. INKAMINA 830 LABUAN PROVINSI BANTEN

TUGAS AKHIR

Oleh:

MUH. FARID RAHMAD 1522020412

PROGRAM STUDI PENANGKAPAN IKAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2018

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar diploma disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Pangkep, 25 Agustus 2018 Yang menyatakan,

Muh. Farid Rahmad

(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat dukungan dan arahan dari berbagai pihak. Ucapan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orangtua yang telah banyak memberi dorongan dan doa- doa yang tak pernah hentinya untuk memperoleh pendidikan yang terbaik.

Penulis yakin sepenuhnya bahwa dalam tugas akhir ini tidak akan mungkin dapat terwujud tanpa bantuan dan dukungan semua pihak. Karenanya penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Darmawan, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

2. Bapak Salman, S.Pi., M.Si selaku Ketua Jurusan Penangkapan Ikan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, sekaligus sebagai dosen pembimbing.

3. Ibu Erna, S.Pi.,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Saepudin Japar, S.E selaku Staf Operasional di Balai Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan, Provinsi Banten, sekaligus pembimbing pada kegiatan praktek.

5. Bapak Lalim selaku Nakhoda KM. Inkamina 830 dan seluruh ABK KM.

Inkamina 830.

(6)

vi

6. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Penangkapan Ikan serta rekan-rekan sealmamater yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

7. Paskibra Bajeng 2015, Taekwondo Politani dan semua pihak yang telah membantu penulis baik secara moril maupun materil selama penyusunan laporan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun dalam upaya perbaikan ataupun sebagai bahan kajian selanjutnya guna kesempurnaan Tugas Akhir ini, sehingga berguna bagi penulis.

Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pangkep, 25 Agustus 2018

Muh. Farid Rahmad

(7)

vii

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan dan Kegunaan ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Purse Seine ... 3

2.2 Alat Bantu Penangkapan Ikan ... 3

2.3 Daerah Penangkapan Ikan ... 5

2.4 Jenis Hasil Tangkapan ... 5

2.5 Pengaruh Kecepatan Kapal Saat Melingkari Gerombolan Ikan Terhadap Keberhasilan Penangkapan ... 6

2.6 Pengaruh Kecepatan Tenggelam Jaring Terhadap Keberhasilan Penangkapan ... 7

2.7 Pengaruh Kecepatan Menarik Tali Kerut (Purse Line) Terhadap Keberhasilan Penangkapan ... 8

(8)

viii BAB III. METODOLOGI KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 9

3.2 Metode Pengambilan Data ... 9

3.4 Analisis Data ... 9

BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN/LOKASI 1.1 Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BP3) Labuan, Banten ... 10

4.2 Letak Geografis ... 11

4.3 Struktur Organisasi ... 11

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keadaan Umum Perairan Selat Sunda ... 13

5.2 Purse Seine KM. Inkamina 830 ... 14

5.3 Daerah Penangkapan Ikan ... 14

5.4 Jenis Hasil Tangkapan KM. Inkamina 830... 16

5.5 Faktor Yang Berpengaruh Langsung Terhadap Pengoperasian Purse Seine KM. Inkamina 830 ... 17

1. Pengaruh Kecepatan Kapal Saat Melingkari Gerombolan Ikan Terhadap Hasil Tangkapan ... 17

2. Pengaruh Kecepatan Tenggelam Jaring Terhadap Hasil Tangkapan ... 18

3. Pengaruh Kecepatan Menarik Tali Kerut (Purse Line) Terhadap Hasil Tangkapan ... 19

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 24

6.2 Saran ... 24

DAFTAR PUSTAKA ... 25

LAMPIRAN ... 27

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 5.1. Jenis Hasil Tangkapan KM. Inkamina 830 ... 16 Tabel 5.2. Hasil Tangkapan Selama Empat Trip ... 23

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1. Posisi Kapal Saat Melingkari Gerombolan ... 6 Gambar 2.2. Posisi Tenggelam Jaring Purse Seine ... 7 Gambar 2.3. Posisi Penarikan Tali Kerut (Purse Line) ... 8 Gambar 4.1. Struktur Organisasi Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BP3)

Labuan, Banten ... 12 Gambar 5.1. Daerah Penangkapan Ikan (Fishing Ground) ... 15 Gambar 5.2. Pengaruh Kecepatan Pelingkaran Gerombolan Ikan Terhadap

Hasil Tangkapan ... 18 Gambar 5.3. Pengaruh Kecepatan Penarikan Tali Kerut Terhadap

Hasil Tangkapan ... 21

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Purse Seiner dan Alat Tangkap KM. Inkamina 830 ... 29

Lampiran 2. Data Kapal KM. Inkamina 830... 30

Lampiran 3. Jenis Hasil Tangkapan KM. Inkamina 830 ... 31

Lampiran 4. Bangkrak (Attractor) dan Roller... 33

(12)

xii

ABSTRAK

Muh. Farid Rahmad. 1522020412. Identifikasi Faktor Yang Berpengaruh Langsung Terhadap Keberhasilan Pengoperasian Purse Seine di KM. Inkamina 830 Labuan, Provinsi Banten. (Dibimbing oleh Salman dan Erna).

Purse Seine merupakan alat penangkapan ikan yang sangat penting. Alat tangkap purse seine efisien dalam bulk fishing (menangkap ikan dalam jumlah besar sekaligus) gerombolan ikan-ikan pelagis kecil maupun besar. Pada setiap trip pengoperasian purse seine, tentunya nelayan menginginkan hasil tangkapan yang melimpah. Untuk itu, perlunya pengetahuan tentang faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan pengoperasian purse seine agar dapat melakukan perencanaan yang matang sebelum melakukan operasi penangkapan ikan guna menciptakan penangkapan yang efektif dan efisien.

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu mendeskripsikan identifikasi faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pengoperasian Purse Seine di KM.

Inkamina 830.

Pengumpulan data dilakukan di KM. Inkamina 830, selama kurang lebih tiga bulan yaitu dari bulan Februari sampai April 2018, bertempat di Labuan Provinsi Banten, dengan cara : (1) Wawancara langsung dengan pembimbing lapangan atau Nakhoda KM. Inkamina 830; (2) Pengamatan secara langsung serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan operasi penangkapan ikan; (3) Dokumentasi berupa foto-foto dan tulisan yang berhubungan dengan materi kajian; (4) Penulusuran data melalui bahan-bahan literatur.

Beberapa faktor yang berpengaruh langsung terhadap keberhasilan pengoperasian purse seine di atas KM. Inkamina 830 adalah kecepatan kapal saat melingkari gerombolan ikan, kecepatan tenggelam jaring, kecepatan menarik tali kerut (purse line).

Kata Kunci: Faktor-faktor keberhasilan, Purse Seine.

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan darat yang luas dibandingkan negara asean lainnya. Dari sumber daya alam khususnya wilayah perairan laut yang salah menghasilkan ikan dan biota laut hasil lainnya.

Oleh karenanya, akhir-akhir ini pemerintah sangat mengintensifkan usaha penangkapan ikan dalam upaya pemasukan devisa yang lebih besar. Namun, usaha tersebut akan menjadi tidak berguna jika tidak dibarengi dengan peningkatan pengetahuan tentang penanganan ikan setelah penangkapan.

Alat tangkap purse seine berkembang pesat di Laut Jawa pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Perkembangannya berkaitan erat dengan pelarangan pengoperasian alat tangkap jenis trawl atau pukat harimau di seluruh perairan Indonesia pada tahun 1985, kecuali ke arah timur dari 130º BT. Jadi, sejak 1985 trawl atau pukat harimau hanya boleh beroperasi di perairan timur Indonesia dan sejak itu pula purse seine berkembang pesat di Laut Jawa.

Purse Seine adalah salah satu alat tangkap yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat beroperasi untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang bersifat bergerombol dan hidup di dekat perairan yang dalam. Alat tangkap ini bersifat aktif karena pengoperasiannya bersifat menghalangi, mengurung serta mempersempit ruang gerak baik kesamping (Horizontal) maupun ke arah dalam (Vertical). Setelah itu, bagian bawah jaring dikerucutkan sehingga ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap (Tomasila dan Usemahu, 2004).

(14)

2

Ditinjau dari jumlah hasil tangkapannya, purse seine merupakan alat penangkapan ikan yang sangat penting. Alat tangkap purse seine efisien dalam bulk fishing (menangkap ikan dalam jumlah besar sekaligus) gerombolan ikan-ikan pelagis kecil maupun besar. Kedalaman perairan yang dapat dicapai oleh purse seine hingga 150 meter, tergantung pada ukuran dan konstruksinya. Pada setiap trip pengoperasian purse seine, tentunya nelayan menginginkan hasil tangkapan yang melimpah. Untuk itu, perlunya pengetahuan tentang faktor yang berpengaruh langsung terhadap keberhasilan pengoperasian purse seine agar dapat melakukan perencanaan yang matang sebelum melakukan operasi penangkapan ikan guna menciptakan penangkapan yang efektif dan efisien. Secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan.

1.2 Tujuan dan Kegunaan a. Tujuan

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah mendeskripsikan faktor yang berpengaruh langsung terhadap pengoperasian Purse Seine di KM. Inkamina 830.

b. Kegunaan

Kegunaan dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu untuk memberikan informasi kepada mahasiswa program studi penangkapan ikan dalam memenuhi kebutuhan akademik serta bagi nelayan dalam prospek pengembangan dari usaha purse seine dimasa yang akan datang.

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Purse Seine

Purse Seine adalah suatu alat penangkapan ikan yang digolongkan ke dalam kelompok jaring lingkar (Surrounding nets), jaring ini dioperasikan dengan jalan melingkari gerombolan ikan, baik dari bagian samping maupun dari bagian bawah, sehingga gerombolan ikan tersebut tidak dapat meloloskan diri dari jaring.

Purse Seine merupakan alat tangkap yang cukup dominan dipergunakan nelayan diberbagai perairan Indonesia dikarenakan alat tangkap ini cukup efisien dalam menangkap ikan (Baskoro dan Suherman, 2007).

Menurut Tomasila dan Usemahu (2004), Purse Seine digunakan untuk menangkap ikan yang bergerombol (schooling) dipermukaan laut, oleh karena itu, jenis-jenis ikan yang tertangkap adalah jenis ikan pelagis yang hidupnya bergerombol seperti layang, lemuru, kembung dan tuna. Ikan-ikan yang tertangkap dengan Purse Seine tersebut dikurung oleh jaring sehingga pergerakannya terhalang oleh jaring dari dua arah, baik pergerakannya kesamping (horizontal) maupun pergerakan kearah dalam (vertical).

2.2 Alat Bantu Penangkapan Ikan

Ada dua metode penangkapan ikan yang menggunakan alat tangkap purse seine yang bisa dilakukan nelayan yaitu dengan cara mencari atau mengejar gerombolan ikan dan menggunakan alat bantu lampu dan rumpon sebagai pengumpul ikan (Ayodhyoa, 1979 dalam Hasbiadin, 2016).

(16)

5

a. Lampu

Ayodhyoa (1979) dalam Hasbiadin (2016), menyatakan bahwa tertariknya ikan pada cahaya sering disebut phototaxis, dimana cahaya merangsang dan menarik ikan untuk berkumpul pada sumber cahaya atau biasa pula karena rangsangan cahaya (stimulus), lampu dapat menarik dan mengkosentrasikan ikan yang telah tertarik cahaya lampu. Cahaya yang masuk kedalam air mengalami pembiasan, penyerapan, penyebaran, pemantulan, dan lain-lain.

Sudirman dan Mallawa (2004) dalam Hasbiadin (2016), tertariknya ikan pada cahaya sering disebut peristiwa phototaxis. Cahaya merangsang ikan dan menarik ikan untuk berkumpul pada sumber cahaya tersebut atau juga disebutkan karena adanya rangsangan cahaya, ikan kemudian memberikan responnya.

Peristiwa ini dimanfaatkan dalam penangkapan ikan yang umumnya disebut light fishing atau dari segi lain dapat juga dikatakan memanfaatkan salah satu tingkah laku ikan untuk menangkap ikan itu sendiri. Fungsi cahaya dalam penangkapan ikan ini ialah untuk mengumpulkan ikan sampai pada suatu catchable area tertentu, lalu penangkapan dilakukan dengan jaring ataupun pancing dan alat-alat lainnya.

b. Rumpon

Sudirman dan Mallawa (2004) dalam Hasbiadin (2016), menyatakan bahwa beberapa alasan mengapa ikan sering ditemukan disekitar rumpon :

1. Rumpon tempat berkumpulnya plankton dan ikan-ikan kecil lainnya, sehingga mengundang ikan yang lebih besar untuk tujuan feeding.

(17)

6

2. Merupakan salah satu tingkah laku ikan dari sebagian jenis ikan untuk berkelompok disekitar kayu terapung, dengan demikian tingkah laku ikan ini dimanfaatkan untuk tujuan penangkapan.

Subani dan Barus (1989) dalam Hasbiadin (2016), menyatakan bahwa rumpon (fish aggregating device) merupakan alat bantu penangkapan ikan yang berfungsi sebagai alat pemikat dan mengkonsentrasikan ikan, sehingga operasi penangkapan dapat dilakukan lebih mudah. Selanjutnya dikatakan bahwa rumpon biasanya terdiri atas tiga komponen utama, yaitu pemikat ikan, jangkar, tali penambat yang menghubungkan pemikat ikan dan jangkar, bahan pemikat ikan yang biasa digunakan adalah daun kelapa.

2.3 Daerah Penangkapan Ikan

Daerah penangkapan ikan (fishing ground) merupakan suatu daerah dimana ikan berkumpul untuk mencari makanan dan menjadi tujuan utama dalam operasi penangkapan. Sebab-sebab utama jenis ikan berkumpul disuatu daerah perairan antara lain: ikan-ikan tersebut memilih perairan yang cocok untuk hidupnya, mencari makan, mencari tempat yang sesuai untuk pemijahannya maupun untuk perkembangan larvanya (Rafsanjani, 2012).

Purse seine dapat digunakan pada fishing ground dengan kondisi yang jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area permukaan air dan kondisi laut dalam keadaan bagus dan tenang. Kedalaman perairan yang dapat dioperasikan alat purse seine yaitu 15 – 50 m dari permukaan laut tergantung besarnya alat tangkap tersebut (Rafsanjani, R., 2012)

(18)

7

2.4 Jenis Hasil Tangkapan

Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari purse seine adalah ikan- ikan yang “Pelagic Shoaling Species”, yang berarti ikan-ikan tersebut haruslah membentuk schoal (gerombolan), berada dekat dengan permukaan air (sea surface) dan sangatlah diharapkan pula agar densitas shoal itu tinggi, yang berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya haruslah sedekat mungkin. Jenis ikan yang ditangkap dengan purse seine terutama di daerah Jawa dan sekitarnya adalah : Layang (Decapterus) Tongkol (Auxis Thazard), katombong (Rastrehinger) lemuru (Sardinella), slengseng, cumi –cumi dan lain – lain. (Subani dan Barus, 1989) 2.5 Pengaruh Kecepatan Kapal Saat Melingkari Gerombolan Ikan

Terhadap Keberhasilan Penangkapan

Pola yang di bentuk pada penangkapan ikan menggunakan purse seine sangat khas, yaitu pola menyerupai lingkaran, dengan kecepatan kapal yang tinggi dan stabil, lalu setelah membentuk pola menyerupai lingkaran, kecepatan yang tinggi akan menurun drastis hingga 0 km/jam jika kecepatan kapal tidak dipengaruhi oleh arus. Hal ini disebabkan karena di netralkannya mesin kapal untuk mencegah masuknya jarring ke dalam baling-baling kapal (Subani dan Barus,1998).

(19)

8

Gambar 2.1. Posisi Kapal Saat Melingkari Gerombolan Ikan Sumber : https://www.google.co.id/image, 2018

2.6 Pengaruh Kecepatan Tenggelam Jaring Terhadap Keberhasilan Penangkapan

Selain faktor kecepatan kapal saat melingkari gerombolan ikan, kecepatan tenggelamnya jaring hingga membentuk kantong berpengaruh terhadap operasi penangkapan ikan menggunakan purse seine. Hal ini dapat menyebabkan banyak sedikitnya ikan yang didapat. Jika jaring tidak cepat tenggelam dan membentuk dinding melingkar, maka ikan dapat meloloskan diri melalui bagian bawah jaring.

Kecepatan tenggelam purse seine dipengaruhi oleh waktu tempuh setting dan kecepatan tenggelam pemberat (Sudirman dan Mallawa, 2004). Apabila kecepatan renang ikan pelagis 0,1 m/s dan cakalang 2 m/s, maka diperlukan kecepatan tenggelam jaring purse seine yang besar untuk mengimbangi kecepatan renang ikan.

(20)

9

Gambar 2.2. Posisi Tenggelam jaring Purse Seine Sumber : http://www.google.co.id/image, 2018

2.7 Pengaruh Kecepatan Menarik Tali Kerut (Purse Line) Terhadap Keberhasilan Penangkapan

Pengoperasian purse seine dilakukan dengan melingkari gerombolan ikan sehingga membentuk sebuah dinding besar yang selanjutnya jaring akan ditarik dari bagian bawah dan membentuk sebuah kolam. Untuk memudahkan penarikan jaring hingga membentuk kantong, alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin sebagai tempat lewatnya tali kerut (Subani dan Barus, 1998).

(21)

10

Gambar 2.3. Posisi Penarikan Tali Kerut (Purse Line) Sumber : http://www.google.co.id/image, 2018

(22)

11

BAB III

METODOLOGI KEGIATAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pengumpulan data lapang dilakukan selama tiga bulan yaitu dari bulan Februari sampai April 2018, pada perikanan purse seine di Labuan Provinsi Banten. Fishing Base di Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan dengan titik koordinat 06° 24’ 30’’ LS dan 105° 49’ 15’’ BT. Daerah penangkapan ikan (Fishing Ground) berada dititik koordinat 06° 38’ 54’’ LS dan 105° 26’ 29’’ BT, 06° 37’ 55’’ LS dan 105° 25’ 28’’ BT, 06° 35’ 54’’ LS dan 105° 26’ 20’’ BT, 06°

33’ 34’’ dan 105° 32’ 25’’ BT pada perairan Selat Sunda bagian selatan.

3.2 Metode Pengambilan Data

Penyusunan laporan tugas akhir ini dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan selama kegiatan di KM. Inkamina 830, yang meliputi:

a. Interview atau wawancara langsung dengan pembimbing lapangan atau Nakhoda KM. Inkamina 830.

b. Observasi atau pengamatan secara langsung serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan operasi penangkapan ikan dengan alat tangkap purse seine.

c. Dokumentasi merupakan foto-foto dan tulisan yang berhubungan dengan materi kajian.

d. Data sekunder melalui bahan-bahan literatur.

3.3 Analisis Data

Data hasil tangkapan yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan cara menyajikan dalam bentuk tabel, grafik, diagram atau gambar.

Gambar

Gambar 2.1. Posisi Kapal Saat Melingkari Gerombolan Ikan    Sumber :  https://www.google.co.id/image, 2018
Gambar 2.2. Posisi Tenggelam jaring Purse Seine                Sumber : http://www.google.co.id/image, 2018
Gambar 2.3. Posisi Penarikan Tali Kerut (Purse Line)    Sumber : http://www.google.co.id/image, 2018

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai ukuran kapal perikanan pukat cincin ( purse seine ) dan jaring insang ( gill net ) yang beroperasi di daerah penangkapan ikan ( Fishing ground ) berpengaruh

Operasi penangkapan ikan dengan alat tangkap pukat cincin ( purse seine ).. yaitu melakukan pelingkaran jaring pada target tersebut dengan