• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi keberhasilam suatu organisasi atau perusahaan adalah kinerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi keberhasilam suatu organisasi atau perusahaan adalah kinerja"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, setiap perusahaan akan berusaha menghasilkan produk yang berkualitas dan menjaga eksistensinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilam suatu organisasi atau perusahaan adalah kinerja karyawan. Dalam hal ini perusahaan akan berusaha mendorong karyawan sehingga memberikan hasil yang maksimal. “Kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya” (Mangkunegara 2014:9). Dengan kinerja yang maksimal, setiap karyawan dapat menyelasaikan segala beban perusahaan dangan efektif dan efisien sehingga masalah yang terjadi pada perusahaan dapat teratasi dengan baik dan tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai dengan baik.

Pencapaian peningkatan kinerja seorang karyawan dapat dilihat dari setiap

penyelesaian pekerjaan yaqng dilakukan. Kuantitas pekerjaan merupakan salah

satu indikator kinerja, jumlah kuantitas yang dihasilkan karyawan dapat

mencerminkan kinerja karyawan yang maksimal. Kinerja karyawan dipengaruhi

beberapa faktor seperti disiplin kerja, kemampuan, loyalitas, beban kerja,

keselamatan Kesehatan kerja dan pembagian kerja (Mathis, 2013) Berkaitan

dengan itu maka perusahaan harus memperlakukan dan memperhatikan

karyawannya dengan baik, sehingga kinerja karyawan akan terus meningkat baik.

(2)

Tercapainya tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja sumber daya manusia, perusahaan dengan sumber daya manusia yang memiliki kualitas kinerja yang kurang baik, dapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Begitupula sebaliknya jika suatu perusahaan memiliki sumber daya manusia dengan kinerja yang berkualitas baik, maka perusahaan tersebut akan dengan mudah dalam mencapai tujuannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan peran didalam perusahaan, salah satu alat ukur untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kinerja karyawan yang berkualitas baik adalah tercapai atau tidaknya sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Menurut Hasibuan (2016:193) menyatakan bahwa kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan norma-norma social yang berlaku disekitarnya. Disiplin kerja dapat menentukan kinerja karyawan baik atau tidak baik dalam menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan, tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan dan akan menaati peraturan dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan.

Disiplin kerja dapat mempengaruhi karyawan, setiap karyawan harus

mematuhi peraturan yang ada di dalam perusahaan. Disiplin kerja karyawan yang

baik akan membatu perusahaan untuk lebih cepat mencapai tujuan perusahaan,

sedangkan disiplin kerja yang rendah akan menjadi penghalang dan

(3)

memperlambat perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan yang disiplin tentunya akan mentaati peraturan yang ada pada perusahaan.

Selain faktor disiplin kerja, faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah keselamatan kesehatan kerja. Menurut Mathis dan jackson (2011:161)

“Keselamatan kerja adalah yang merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja. Sedangkan Kesehatan kerja merujuk pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental dan rasa sakit yang disebabkan oleh kecelakaan dan lingkungan kerja.

Sumber daya manusia sebagai karyawan tidak terlepas dari masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja sewaktu bekerja, dengan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dapat menumbuhkan semangat kerja pada karyawan. Setiap karyawan dalam sebuah organisasi berhak unruk mendapatkan perlindugan kerja, yaitu tentang keselamatan kesehatan kerja yang telah diatur oleh peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. Adapun tujuan pemberian pelindungan diri kepada karyawan oleh suatu undang-undang semata agar perusahaan memberikan jaminan perlindungan kepada karyawan dengan mencegah kecelakaan kerja dan meningkatkan kesejahteraan sehingga dapat menjalankan produktivitas kerja guna mncapai tujuan sebuah perusahaan tersebut.

Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada perusahaan memberikan rasa aman bagi para karyawan dalam melakukan pekerjaan.

Sebaliknya, karyawan yang tidak mendapatkan perlindungan diri dari perusahaan

dalam melakukan pekerjaan karyawan akan merasa cemas untuk melakukan

(4)

pekerjaan tersebut. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan selain memberikan rasa aman bagi karyawan dan juga sebagai pemicu agar karyawan dapat memberikan kinerja yang baik untuk perusahaan.

PT. Pamolite Adhesive Industry yang berdiri sejak tahun 1976 dan beralamat di jalan Brantas KM 01 Kota Probolinggo merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan perekat industri untuk memenuhi kebutuhan perekat pada industri plywood yang muncul dan berkembang pesat di Indonesia. Produk yang dihasilkan PT. Pamolite Adhesive Industry antara lain Urea formaldehyde resin (UA), Melamine formaldehyde resin (MA), Phenol formaldehyde resin (PA), Polivinil Asetat (PVAc), Hardener &

chatcer (HU) dan Formalin.

Dalam menjalankan usahanya, PT. Pamolite Adhesive Industry mengalami

beberapa kendala yang mempengaruhi kinerja karyawannya. Berdasarkan survey

awal yang yang diperoleh dari wawancara dengan manajer HRD, diperoleh

informasi bahwa salah satu fenomena masalah yang harus diselesaikan oleh

perusahaan ini adalah bagaimana cara mendorong dan meningkatkan kinerja

karyawan departemen produksi agar lebih maksimal. Untuk melihat kinerja

karyawannya, berikut data produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Kota

Probolinggo pada bulan januari 2020 sampai bulan juli 2020 dapat di lihat pada

tabel 1.1:

(5)

Tabel 1.1

Data Produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Januari 2020 - Juli 2020.

Bulan Target Produksi (ton)

Realisasi Produksi

(ton) Selisih Deviasi

(%)

Januari 5.000 4.509 491 9,82%

Februari 5.000 4.751 249 4,98%

Maret 5.000 4.811 189 3,78%

April 5.000 4.871 129 2,58%

Mei 5.000 4.992 8 0,16%

Juni 5.000 4.955 45 0,90%

Juli 5.000 4.972 28 0,56%

Sumber :HRD PT. Pamolite Adhesive Industry

Bedasarkan tabel 1.1 di atas, kinerja karyawan pada PT. Pamolite Adhesive Industry mulai bulan Januari sampai bulan Juli pada tahun 2020 masih belum mencapai target produksi yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari target produksi yang ditetapkan perusahaan pada tahun 2020 target yang ditentukan 5.000 ton, Pada bulan mei 2020 merupakan hasil produksi tertinggi yang dihasilkan karyawan dengan mampu memproduksi 4.992 ton dengan selisih 0,16% dari target yang ditentukan. Pada bulan Januari karyawan hanya mampu memproduksi 4.509 ton dengan selisish 9,82% dari target yang ditentukan, ini merupakan hasil produksi terendah yang pernah dihasilkan oleh karyawan pada tahun 2020 sesuai data yang ada di atas. Apabila penurunan output atau hasil produksi tersebut terjadi terus menerus maka akan menjadi dampak yang kurang baik bagi PT. Pamolite Adhesive Industry.

PT. Pamolite Adhesive Industry sangat menjunjung tinggi kedisiplinan para

karyawan untuk mengantisipasi adanya tindakan yang tidak bertanggung jawab yang

telah dilakukan para karyawan. Perusahaan perlu melakukan tindakan yang serius

agar dapat lebih menekankan karyawannya bahwa dalam bekerja harus memiliki rasa

(6)

komitmen terhadap perusahaan agar dapat mencapai tujuan dan kesuksesan dalam waktu yang panjang. Namun masih ada beberapa karyawan yang datang terlambat dan menyalahgunakan absen cuti maupun izin sebagai alasan untuk tidak masuk kerja. Berikut data absensi karyawan departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Kota Probolinggo dapat di lihat di tabel 1.2 :

Tabel 1.2

Data Absensi Karyawan Departemen Produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Januari 2020 - Juli 2020.

Bulan Jumlah Karyawan

Hari efektif kerja

Tidak Hadir (Orang)

Cuti Sakit Izin

Januari 65 22 25 8 2

Februari 65 20 23 1 1

Maret 65 21 14 4 2

April 65 22 21 2 0

Mei 65 17 15 1 0

Juni 65 21 12 3 1

Juli 65 22 20 3 3

Total 130 22 9

Sumber :HRD PT. Pamolite Adhesive Industry

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa tingkat absensi karyawan departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Kota Probolinggo yang izin dalam bulan januari 2020 sampai bulan juli 2020 sebanyak 9 orang karyawan dan karyawan yang sakit sebanyak 22 orang sedangkan karyawan yang mengambil cuti kerja sebanyak 130 orang. Ketidak hadiran karyawan disebabkan antara lain karena adanya pemberian jatah cuti kerja, jatah libur sakit, serta izin urusan pribadi, sehingga dimanfaatkan oleh karyawan untuk tidak bekerja.

Dalam usaha memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja, PT.

Pamolite Adhesive Industry telah menerapkan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja dengan menyediakan alat keamanan dan alat pelindung diri

(7)

seperti helm pelindung, masker, sarung tangan, sepatu khusus, pelindung mata, ear plug dan alat keselamatan lainnya. Berbagai fasilitas tersebut berfungsi untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan serta mencegah dan meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan kerja karena masih ada karyawan yang kurang memahami pentingmya keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini dapat dilihat dari data kecelakaan yang dikeluarkan oleh PT. Pamolite Adhesive Industry pada departemen produksi dibawah ini :

Tabel 1.3

Data Kasus Kecelakaan Kerja Departemen Produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Tahun 2019 - 2020.

No Seksi Kerja Jenis Kecelakaan Tahun Jumlah

2019 2020

1. Adhesive Luka terbakar cairan kimia 2 1 10

Terkena bahan kimia 1 3

Tersengat listrik - -

Terjatuh 2 1

2. Formalin Luka terbakar cairan kimia 2 1 7

Terkena bahan kimia 2 2

Tersengat listrik - -

Terjatuh - -

3. Maintenance (Mecanik &

Electrik)

Luka terkena baru gerinda 2 - 12 Luka terkena percikan api - 2

Luka terkena besi 1 1

Luka terkena benda panas 3 - Luka terkena abu panas - - Luka terkena air panas - 1

Tersengat listrik 1 -

Terjatuh 1 -

Total 17 12 29

Sumber :HRD PT. Pamolite Adhesive Industry

Berdasarkan tabel 1.3 dapat di lihat bahwa masih terdapat kasus kecelakaan

kerja dari tahun 2019 sampai 2020, dalam data kasus kecelakaan kerja dua tahun

terakhir di PT. Pamolite Adhesive Industry tersebut dapat dikatakan rendah, salah

(8)

satunya pada tahun 2019 angka kecelakaan kerja mencapai 17 kasus dan kemudian pada tahun 2020 angka kecelakaan kerja mengalami penurunan dengan 12 kasus kecelakaan kerja. Terjadinya kasus kecelakaan kerja tersebut mengakibatkan terganggunya aktivitas kerja karyawan sehingga karyawan tidak mampu memenuhi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan, maka dari itu perlu adanya perbaikan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada PT.

Pamolite Adhesive Industry Kota Probolinggo untuk menimbulkan efek positif bagi karyawan dan perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja Dan Keselamatan Kesehatan kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departemen Produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Probolinggo”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti akan meneliti permasalahan dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja, disiplin kerja dan keselamatan Kesehatan kerja (K3) pada departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Probolinggo?

2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Probolinggo?

3. Apakah keselamatan Kesehatan kerja (K3) berpengaruh terhadap kinerja

karyawan pada departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry

Probolinggo?

(9)

4. Apakah disiplin kerja dan keselamatan Kesehatan kerja (K3) berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Probolinggo?

5. Diantara variabel disiplin kerja dan keselamatan kesehatan kerja (K3) manakah yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Probolinggo?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kinerja, disiplin kerja dan keselamatan Kesehatan kerja (K3) pada departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Probolinggo.

2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Probolinggo.

3. Untuk mengetahui pengaruh keselamatan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan pada departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Probolinggo.

4. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan keselamatan Kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan pada departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Probolinggo.

5. Untuk mengetahui variabel disiplin kerja dan keselamatan Kesehatan kerja

(K3) manakah yang berpengaruh lebih kuat terhadap kinerja karyawan pada

departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Probolinggo.

(10)

D. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan penelitian yang akan dibahas yaitu tentang kinerja karyaawan. Variabel terikat kinerja dalam penelitian ini merujuk terhadap pendapat Mangkunegara (2014:9). Variabel disiplin kerja merujuk terhadap pendapat Hasibuan (2016:193), variabel keselamatan kesehatan kerja merujuk terhadap pendapat Mathis dan Jackson (2011:161). Objek penelitian ini yaitu karyawan pada departemen produksi PT. Pamolite Adhesive Industry Probolinggo yang berjumlah 65 orang.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini berupa informasi yang akurat dan relevan diharapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak terkait, seperti :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian nantinya diharapkan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan terkait sebagai sarana evaluasi untuk pengelolaan karyawan yang lebih baik kedepannya, terutama dalam hal keselamatan, kesehatan karyawan dan kedisiplinan karyawan dan kinerja karyawan.

2. Penelitian lainnya

Penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan MSDM (Manajemen Sumber Daya

Manusia), khususnya tentang pengaruh disiplin kerja dan keselamatan

kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang atau sekelompok orang oleh suatu perusahaan atau organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing

Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan peranannya dalam organisasi.Kinerja pegawai

Dari tabel 7 tersebut dapat diketahui bahwa untuk Bank Syariah Muamalat memiliki total mean pada variabel tingkat keyakinan (Bi) yaitu sebesar 3,79 yang berada pada

Dari hasil pengujian sistem penggunaan teknologi computer vision yang digunakan untuk mengenali sampah dibawah laut bisa dimplementasikan dengan menguji jenis

Gambar 58 Struktur hirarki elemen tolok ukur untuk menilai tujuan dari pemberdayaan masyarakat agroindustri minyak atsiri Merujuk Gambar 58, sub-elemen kunci dari tolok

Perubahan kadar komponen biokimia dalam serum darah dapat dijadikan sebagai indikator biologi akibat pajanan radiasi seperti amilase dan diamine oksidase (DAO), tetapi kedua

Meskipun akta hibah wasiat atau testamen yang dibuat Almarhum sah berdasarkan Pasal 875 KUHPerdata, namun perlu diteliti lebih lanjut pada pasal-pasal berikutnya

Taha (2014) meneliti “The Disco ursal Arabic Coordinating Conjuntion WA (And)” dalam penelitian Taha meneliti tentang fungsi konjungsi koordinatif “WA” dan yang