• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengelolaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengelolaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengawas sekolah sebagai salah satu pengembang pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sebagai pengembang peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran di sekolah tidaklah mudah sebagaimana di amanahkan Permendiknas No. 12 tahun 2007 tentang standar pengawas sekolah maka pengawas berkewajiban melaksanakan kepengawasan sesuai dengan peraturan-peraturan tersebut, khususnya layanan supervisi sebagai salah satu kompetensinya, dalam rangka mengembangkan kerja sama antar personal agar secara serempak selurunya bergerak ke arah pencapaian tujuan melalui kesediaan melaksanakan tugas masing-masing secara efisien dan efektif (Hamrin, 2011: 51).

Pengawas sekolah perlu memiliki sifat kepemimpinan atau kecakapan memandu agar sekolah binaan yang dipandu dapat berjalan baik dan lancar. Kelancaran jalannya pendidikan itu dapat dicapai dengan baik berkat adanya kegembiraan bekerja dalam kehidupan sebuah sekolah. Pengawas sekolah harus memiliki kesanggupan atau kecakapan selaku pengembang atau pemandu pendidikan dalam mewujudkan pendayagunaan setiap personil secara tepat dan dapat melaksanakan tugasnya secara

(2)

maksimal untuk memperoleh hasil dan pencapaian tujuan dalam sekolah tersebut. Sebagai pengembang pendidikan pengawas sekolah mempunyai peranan yang besar dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah.

Tenaga pengawas TK/SD, SMP, SMA dan SMK merupakan tenaga kependidikan yang peranannya sangat penting dalam membina kemampuan profesional guru. Pengawas sekolah berfungsi sebagai supervisor baik supervisor akademik maupun supervisor manajerial. Sebagai supervisor akademik, pengawas sekolah berkewajiban untuk membantu kemampuan profesional guru agar guru dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran. Peranan pengawas hendaknya menjadi konsultan pendidikan yang senantiasa menjadi pendamping bagi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Diharapkan dengan bantuan supervisi pengawas, hasil dari pelaksanaan proses pembelajaran akan lebih baik dan bermutu. Tentang hubungan antara supervisi pengawas dengan guru seperti tersebut dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20/2003, Pasal 30, mengatakan hubungan antara peran supervisi pengawasadalah dalam upaya mencetak kualitas output yang lebih baik.

(3)

pendidikan, terutama kepada guru-guru, baik secara individu maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran. Burhanuddin (2004: 284) memperjelas hakikat pengawasan pendidikan pada hakikat substansinya. Substansi hakikat pengawasan yang dimaksud menunjuk pada segenap upaya bantuan supervisor kepada stakeholder pendidikan terutama guru yang ditujukan pada perbaikan-perbaikan dan pembinaan aspek pembelajaran. Bantuan yang diberikan kepada guru harus berdasarkan penelitian atau pengamatan yang cermat dan penilaian yang objektif serta mendalam dengan acuan perencanan program pembelajaran yang telah dibuat. Proses bantuan yang diorientasikan pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar itu penting, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran. Jadi bantuan yang diberikan itu harus mampu memperbaiki dan mengembangkan situasi belajar mengajar.

(4)

Mulai dari TK/SD, SMP, SMA dan SMK oleh pemerintah telah menugaskan pengawas untuk mensupervisi guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Penugasan tersebut dimaksudkan untuk membantu guru di mana ada kesulitan dalam pembelajaran. Tentunya harapan dari kegiatan supervisi pengawas tersebut di antaranya adalah untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru dalam mengajar.

Keberadaan dan perkembangan SDN Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana peningkatan mutu pendidikan utamanya tentang pelaksanaan supervisi terhadap profesionalisme guru-guru dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Banyak faktor yang terjadi pada pelaksanaan supervisi yang menjadi tolak ukur terhadap rendahnya perkembangan dan peningkatan mutu lembaga pendidikan sekolah dasar, di antara faktor-faktor tersebut adalah (1) adanya pengawas yang minim kemampuan mereka tentang administrasi pendidikan, adanya rasa enggan untuk datang ke sekolah, (2) minimnya tenaga teknis, (3) mekanisme kepengawasan/supervisi kurang dipahami, (4) tugas pokoknya belum sesuai dengan fungsi supervisi, (5) tidak memadai sarana prasarana, (6) rendahnya perhatian birokrasi terhadap supervisi dan (7) lemahnya sistem rekrutmen.

(5)

belum melaksanakan kegiatan supervisi akademik sesuai kebutuhan guru untuk meningkatkan kompetensinya; (3) belum semua guru memahami tujuan supervisi akademik; (4) kegiatan supervisi akademik oleh kepala sekolah dirasakan sebagai beban bagi sebagian guru; (5) kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik dengan berorientasi pada peningkatan mutu pembelajaran; (6) kegiatan supervisi akademik belum dikelola secara sistematis; (7) perencanaan supervisi akademik belum melalui tahap-tahap perencanaan secara optimal; (8) belum semua program supervisi akademik dapat terlaksana; dan (9) belum semua guru memperoleh balikan dari hasil supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah.

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran (Purwanto, 2010: 120). Dengan demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Meskipun demikian, supervisi akademik tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran.

(6)

Pringkuku menunjukkan demikian tentu pula berpengaruh kepada kualitas KBM yang dilaksanakan, di antaranya adalah pelaksanaan perangkat persiapan mengajar terabaikan bahkan lebih-lebih keterampilan dasar mengajar pun tidak dipahami. Apabila pelaksanaan KBM tidak berkualitas, maka tentu berpengaruh kepada kualitas peserta didik dan akhirnya berpengaruh kepada kualitas pendidikan secara keseluruhan. Salah satu tugas pokok peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar adalah lewat bidang supervise akademik oleh pengawas sekolah.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul Pengelolaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Ngadirejan Kecamatan Pringkuku

Ka upaten Pa itan .

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah di SDN Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan?

Secara khusus dapat dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut:

(7)

2. Bagaimana implikasi pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah dasar terhadap kegiatan belajar mengajar di SDN Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah di SDN Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

Secara khusus tujuan penelitian ini dapat dirinci menjadi dua sub tujuan penelitian sebagai berikut.

1. Mendiskripsikan pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah dasar terhadap kegiatan belajar mengajar di SDN Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

2. Mendiskripsikan implikasi pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah dasar terhadap kegiatan belajar mengajar di SDN Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

D. Manfaat Penelitian

(8)

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan tentang.

a. Pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah dasar terhadap kegiatan belajar mengajar di SDN Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

b. Implikasi pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah dasar terhadap kegiatan belajar mengajar di SDN Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah memberikan sumbangan pemikiran bagi.

a. Kepala sekolah

Bahan informasi, pertimbangan dalam penentuan kebijakan dalam mengembangkan dan meningkatkan kinerja mengajar guru yaitu prestasi peserta didik, kesempatan pendidikan lebih tinggi dan pengembangan diri.

b. Guru

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh market timing ability , stock selection skill, expense ratio dan tingkat risiko terhadap kinerja reksa dana saham di

Manfaat penelitian ini adalah diharapkan dapat memperoleh suatu formula sediaan tablet salut enterik ekstrak air kering buah apel yang memenuhi mutu fisik tablet

Stalinisme adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun 1929 sampai dengan 1953 berkaitan erat

Apabila harga yang dibayar oleh suatu perusahaan afiliasi untuk memperoleh hutang dari pihak lainnya lebih besar dari nilai buku kewajiban (nilai nominal ditambah dengan agio yang

Dengan keberhasilan yang saat ini telah di capai oleh Donita Frozen Food tentu tidak terlepas dari segala upaya yang dilakukan oleh pemilik usaha untuk dapat terus bertahan

Hasil : klien setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil klien dapat membina hubungan saling percaya, klien dapat menyebutkan penyebab menarik

Situasi ini menunjukan adanya perbedaan self efficacy pada artis yang berpengalaman dan tidak berpengalaman Self eficacy adalah suatu keyakinan yang dimiliki seseorang

Confirmation and classification of carbapenemases according to Ambler can be done with combination of phenotypic methods, i.e., Modified Hodge Test (MHT), Sodium