• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUJIAN MODEL BURNER KOMPOR BIOETANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER CHAMBER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGUJIAN MODEL BURNER KOMPOR BIOETANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER CHAMBER."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGUJIAN MODEL BURNER KOMPOR BIOETANOL

DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG

BURNER CHAMBER

Disusun Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Teknik (S-1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

RIF’AN QOMARULLAH

D200 050 114

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari bahan bakar minyak dan gas masih

menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia, akan tetapi dari sisi lain

hampir setiap hari dapat disaksikan di TV maupun baca Koran , terjadi

antrian yang panjang untuk membeli gas atau minyak tanah, minyak tanah

pelan-pelan akan dihapus, dikonversi dengan gas LPG , tetapi konversi itu

menambah sengsara baru untuk rakyat.

LPG yang dipasar hilang, para agen kekurangan stok, rakyat antri,

bahkan sekarang-sekarang ini banyak terjadi insiden meledaknya tabung

gas tiga kilogram yang notabenenya adalah disubsidi pemerintah untuk

masyarakat.

Pengembangan-pengembangan energi alternatif untuk menjadi

solusi untuk masyarakat menengah kebawah mulai dikembangkan, salah

satunya adalah pengembangan kompor bioetanol.

Kompor bioetanol terbukti lebih efisien dibanding kompor korosin.

Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Lembaga

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS. Dari data

pengujian terhadap kompor, ditemukan bahwa efisiensi kompor bioetanol

sebesar 54 persen. Sementara kompor korosin atau minyak tanah hanya

(3)

1.2 Perumusan Masalah

Kompor bioetanol merupakan solusi tepat untuk masyarakat,

khususnya masyarakat kalangan menengah kebawah, karena disainnya

untuk masyarakat, harganya tepat untuk masyarakat, masyarakat bisa

membuat sendiri.

Untuk itu kompor bioetanol perlu didisain sedemikian rupa untuk

mencari kompor yang optimal.

1. Apakah kompor bio-etanol yang telah didisain dapat menggunakan

dan berpengaruh terhadap kadar Alkohol yang berbeda-beda, yaitu 90

persen, 70 persen dan 50 persen?

2. Apakah variasi lubang pada burner mempengaruhi keefisien kompor,

yaitu dengan variasi 10 lubang, 16 lubang dan 22 lubang?

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini dibutuhkan

batasan – batasan, antara lain :

1. Bahan burner yang di gunakan adalah stainless steel .

2. Obyek penelitian burner adalah untuk mendidihkan 1 liter air pada

tekanan 1 atm.

3. Volume kubah burner yang digunakan adalah 54 cm3 dan 70 cm3

4. Variasi jumlah lubang burner 10 lubang, 16 lubang, 22 lubang, dengan

(4)

menganalisa temperatur api, waktu pendidihan dan konsumsi bahan

bakar pada masing – masing variasi burner yang di buat.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh variasi jumlah lubang burner terhadap

karakteristik pembakaran yaitu, temperature api, waktu pendidihan,

dan konsumsi bahan bakar. Variasi jumlah lubang yaitu 10 lubang, 16

lubang dan 22 lubang, dengan diameter lubang burner 1mm, pada

volume burner 54 cm3 dan 70cm3.

2. Mengetahui pengaruh variasi kadar alkohol bioetanol yang digunakan

terhadap karakteristik pembakaran yaitu, Temperatur api, waktu

pendidihan dan konsumsi bahan bakar. Yaitu dengan kadar alkohol

50%, 70% dan 90%.

1.5. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik bagi

penulis dan dunia pendidikan serta dunia industri khususnya bidang teknik

mesin, antara lain :

1. Bisa didapatkan sebuah burner kompor bioetanol dengan volume dan

jumlah lubang yang optimal sehingga bisa digunakan dalam kehidupan

sehari-hari sebagai solusi alternatif untuk masyarakat.

2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi ilmu

pengetahuan, dan dapat dikembangkan lagi dengan lebih baik oleh

(5)

1.6. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah :

1. Studi Literatur

Yaitu mempelajari referensi dari berbagai buku sebagai teori

penunjang dalam pembahasan masalah.

2. Studi Laboratorium

Yaitu dengan melakukan pengujian laboratorium untuk mengetahui

temperatur api yang dihasilkan.

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam Penulisan penelitian ini, penulis menyusun dalam lima bab

dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang penelitian, perumusan

masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Bab ini berisi tentang pengertian umum bahan bakar,

Macam – macam bahan bakar, bioetanol, metanol

dan berisi tentang teori-teori yang menunjang

(6)

Meliputi diagram alir penelitian, peralatan yang di

gunakan untuk penelitian, langkah penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Meliputi hasil dari data penelitian yang berupa tabel

hasil pengujian dan grafik pengaruh jumlah lubang

burner terhadap temperatur api, grafik pengaruh

jumlah lubang burner terhadap lama pembakaran,

grafik pengaruh jumlah lubang kubah burner terhadap

konsumsi bahan bakar, bentuk api, dan sekaligus

pembahasan dari data penelitian tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

The analysis of the reflectance spectra produced by the model also shows that the size of the water droplets in the emulsion is a key parameter in the reflectance spectra shape..

Bersubsidi dari Lini I sampai Lini IV sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian

Rancang bangun mesin pemanen udang tipe vakum ini merupakan solusi untuk menjawab berbagai kendala pemanenan yang terjadi karena komoditas panen tidak langsung

Oleh karena itu, penelitian ini merupakan kegiatan lanjut yang dilakukan untuk melengkapi prospek kinerja adsorben, yaitu kajian tentang seberapa besar kapasitas

[r]

Peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan metode problem solving lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang

Total biaya memiliki hubungan yang searah dengan total sekuritas yang dimiliki oleh bank. Hal tersebut dapat terlihat pada Gambar 15 dimana bank yang memiliki jumlah aset

Bahkan pada tahun 2007 lalu, kecelakaan lalulintas di Polwil Surakarta menduduki peringkat tertinggi dibanding lima Polwil lainnya di Jawa Tengah, pada tahun 2008 angka