KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa di Kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung Morawa, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Sarjana Pendidikan S1-PPSD FIP UNIMED.
Penulis menyadari selama menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menulis skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu tanpa bimbingan,
saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS., selaku Pembantu Dekan I dan Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS., selaku Pembantu Dekan II FIP UNIMED.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD), dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan PPSD-FIP UNIMED.
5. Ibu Dra. Erlinda Simanungkalit, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran dan motivasi kepada penulis mulai dari awal penyusunan proposal, seminar proposal, melakukan penelitian di lapangan hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini
7. Ibu Rosdiana Sianipar, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 106836 Tanjung Morawa, dan Ibu Mayer Lumbantoruan, S.Pd., selaku mitra kolaborasi serta seluruh siswa-siswi kelas IV di SD 106836 Tanjung Morawa yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
8. Terimakasih kepada Mama dan Papa serta Keluarga Besar Sianipar dan keluarga Simanjuntak yang telah banyak memberikan bantuan baik materil maupun spritual serta do’a dan motivasi kepada ananda selama menjalani studi hingga memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD di Universitas Negeri Medan (UNIMED).
9. Terimakasih kepada Jeffrey Suhardiman Manalu yang telah banyak memberikan bantuan baik materil maupun spritual serta do’a dan motivasi kepada penulis selama menjalani studi hingga memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD di Universitas Negeri Medan.
10.Kepada teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya selamai ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga
skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.
Medan, Mei 2014 Penulis,
ABSTRAK
FATMA S.H SIANIPAR, NIM. 109311027, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa di Kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung Morawa”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok Lingkungan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) di Kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung Morawa.
Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini siswa kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung Morawa tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 19 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Penelitian dilakukan selama 2 siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan membaca dan lembar format observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menujukkan bahwa dari hasil pretes diperoleh rata-rata nilai kemampuan membaca awal siswa (pretes) sebesar 45,0 dan dari 30 siswa hanya 5 orang (16,7%) yang dinyatakan tuntas belajar (mampu membaca). Pada siklus I diperoleh rata-rata nilai kemampuan membaca siswa (postes I) sebesar 70,6 dan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas belajar (mampu membaca) sebanyak 22 orang (73,3%). Pada siklus II diperoleh rata-rata nilai kemampuan membaca siswa (postes II) sebesar 82,4 dan siswa yang dinyatakan tuntas belajar (mampu membaca) sebanyak 29 orang (96,7%). Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata nilai dan persentase atau jumlah siswa yang dinyatakan tuntas belajar (mampu membaca) pada siklus II lebih tinggi dibandingkan hasil siklus I maupun hasil pretes (tes awal) yang berarti ada peningkatan yang signifikan.
DAFTAR ISI
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 9
4. Pengertian Membaca ... 11
5. Pembelajaran Membaca ... 13
6. Tujuan Membaca ... 14
7. Pengertian Kemampuan Membaca ... 16
8. Model Pembelajaran Kooperatif ... 18
9. Model Pembelajaran Kooperatif STAD ... 21
10.Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif STAD ... 24
11.Kelebihan dan Kekurangan Model Kooperatif STAD ... 27
B. Kerangka Berpikir ... 27
C. Hipotesis Tindakan ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 29
C. Definisi Operasional Penelitian ... 29
D. Desain Penelitian ... 30
1. Kemampuan Membaca Siswa Secara Individu (Perorangan) ... 67
2. Kemampuan Membaca Siswa Secara Klasikal ... 68
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif ... 21
Tabel 2: Kriteria Pemberian Skor Perkembangan Individu ... 25
Tabel 3: Tingkat Penghargaan Kelompok ... 26
Tabel 4: Jadwal Kegiatan Penelitian ... 36
Tabel 5: Kemampuan Membaca Awal (Pretes) Siswa ... 38
Tabel 6: Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Berdasarkan Pretes ... 39
Tabel 7: Jenis/Indikator Kemampuan Membaca Awal Siswa (Pretes) ... 40
Tabel 8: Kemampuan Membaca Siswa Setelah Tindakan Siklus I (Postes I) ... 47
Tabel 9: Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Setelah Tindakan Siklus I ... 48
Tabel 10: Jenis/Indikator Kemampuan Membaca Siswa Pada Siklus I ... 49
Tabel 11: Hasil Observasi Kegiatan Guru Selama Siklus I ... 50
Tabel 12: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Siklus I ... 51
Tabel 13: Kemampuan Membaca Siswa Setelah Tindakan Siklus II (Postes II) ... 61
Tabel 14: Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Setelah Tindakan Siklus II ... 62
Tabel 15: Jenis/Indikator Kemampuan Membaca Siswa Pada Siklus II ... 62
Tabel 16: Hasil Observasi Kegiatan Guru Selama Siklus II ... 64
Tabel 17: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Siklus II ... 65
Tabel 18: Rangkuman Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa ... 67
Tabel 19: Peningkatan Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa ... 69
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1: Desain PTK Model Hopkins ... 30
Gambar 2: Lokasi Penelitian SD Negeri 106836 Tanjung Morawa ... 37
Gambar 3: Persentase Ketuntasan/Kemampuan Membaca Awal Siswa (Pretes) ... 39
Gambar 4: Siswa sedang membentuk kelompok sesuai petunjuk guru ... 42
Gambar 5: Guru sedang melakukan tes individual kemampuan membaca pada seorang siswa ... 43
Gambar 6: Siswa sedang membaca teks atau bahan bacaan dengan saling membantu atau saling bekerjasama dalam kelompoknya ... 45
Gambar 7: Guru sedang mengamati seorang siswa sedang mambaca wacana pada bahan bacaan di depan kelas ... 46
Gambar 8: Persentase Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Siklus I ... 48
Gambar 9: Guru (peneliti) sedang membibing siswa dalam diskusi membahas teks atau bahan bacaan yang ditugaskan ... 56
Gambar 10: Guru sedang mengawasi siswa dalam menyelesaikan kuis secara perorangan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang isi bacaan ... 57
Gambar 11: Guru sedang membibing siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari isi teks atau bahan bacaan yang ada ... 58
Gambar 12: Guru membimbing beberapa siswa secara bergiliran untuk membaca bahan bacaan (teks) di depan kelas dan meminta siswa ... 59
Gambar 13: Persentase Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Siklus II .... 62
Gambar 14: Peningkatan Rata-Rata Nilai Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung Morawa ... 68
Gambar 15: Peningkatan Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung Morawa Secara Klasikal ... 69
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1: Format Lembar Observasi Kegiatan Guru (Peneliti) Selama
KBM ... 77
Lampiran 2: Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran ... 78
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 79
Lampiran 4: Teks Bahan Bacaan Siklus I ... 84
Lampiran 5: Tes Kemampuan Membaca Siklus I ... 88
Lampiran 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 90
Lampiran 7: Teks Bahan Bacaan Siklus II ... 95
Lampiran 8: Tes Kemampuan Membaca Siklus II ... 98
Lampiran 9: Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Membaca ... 101
Lampiran 10:Data Kemampuan Membaca Awal (Pretes) Siswa ... 102
Lampiran 11:Data Kemampuan Membaca Siswa Pada Siklus I (Postes I) ... 103
Lampiran 12:Data Kemampuan Membaca Siswa Pada Siklus II (Postes II) ... 104
Lampiran 13:Rekapitulasi Peningkatan Nilai Kemampuan Membaca Siswa ... 105
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
dan emosional para siswa serta merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi atau mata pelajaran. Menurut Kurikulum 2004
(Depdiknas, 2003:7) “ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran Bahasa
Indonesia SD terdiri dari aspek: a) mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis”. Hal ini berarti dalam belajar Bahasa Indonesia siswa harus menguasai
empat keterampilan berbahasa, yaitu: keterampilan mendengarkan, berbicara,
membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut selalu
berkaitan satu dengan yang lain.
Keterampilan membaca yang didasari oleh kemampuan membaca
merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa dari keempat
keterampilan berbahasa yang ada. Mampu membaca tidak berarti secara otomatis
terampil membaca. Akan tetapi terampil membaca tidak mungkin tercapai tanpa
memiliki kemampuan membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang
memadai sejak dini, siswa juga akan mengalami kesulitan belajar di kemudian
hari. Kemampuan membaca menjadi dasar utama, tidak saja bagi pengajaran
bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi mata pelajaran lain. Dengan membaca, siswa
akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan
2
Namun kenyataannya, masih banyak siswa SD termasuk kelas IV SD yang
kurang mampu membaca dengan baik. Hasil obervasi awal penulis di SD Negeri
106836 Tanjung Morawa ditemukan masih banyak siswa kelas IV yang belum
dapat membaca dengan tepat dan lancar. Hal ini tampak dari kurangnya
pemahaman siswa tentang kata, cara membaca atau pengucapan yang kurang
tepat, kurang memperhatikan tanda baca dan ragu-ragu atau tersendat-sendat
ketika membaca sebuah teks.
Selama melakukan observasi di kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung
Morawa, ditemukan bahwa: 1) proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang
dilakukan guru di dalam kelas cenderung kurang variatif dan kurang melibatkan
siswa aktif dalam pembelajaran, 2) guru juga cenderung menggunakan metode
ceramah dan pemberian tugas dalam mengajarkan mata pelajaran Bahasa
Indonesia, 3) selama proses pembelajaran guru hanya memberi contoh membaca
dan siswa diminta untuk menirukan sehingga bagi siswa yang belum dapat
membaca dengan baik hanya sekedar mengingat ucapan guru tanpa
memperhatikan rangkaian huruf atau kata yang ada, akibatnya ketika siswa
diminta guru membaca secara bergantian, apa yang diucapkan siswa tidak sesuai
dengan rangkaian huruf atau kata yang dibaca, 4) guru juga hanya memberikan
kesempatan kepada beberapa siswa untuk membaca teks sedangkan siswa lainnya
kurang diberikan kesempatan membaca, dan 5) bahan bacaan atau buku-buku
yang ada termasuk yang ada di perpustakaan juga kurang lengkap sehingga
kurang menarik minat atau keinginan siswa untuk membaca.
Siswa mampu membaca bukan karena secara kebetulan atau didorong oleh
inspirasi, tetapi karena diajari. Untuk dapat meningkatkan dan mengoptimalkan
3
menemukan metode atau model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif
dalam kegiatan membaca maupun melatih siswa untuk mampu membaca dengan
baik dan tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk
meningkatkan kemampuan membaca siswa adalam dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD).
STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang
diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen (beragam).
Model STAD dipandang sebagai model yang paling sederhana dan langsung dari
pendekatan pembelajaran kooperatif. Pada prakteknya, dalam model pembelajaran
kooperatif STAD siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi
(kerjasama) dan elaborasi (mengembangkan ide atau gagasan) dengan teman
sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa terutama
kemampuan membaca karena model pembelajaran kooperatif STAD lebih
menekankan pada aktivitas siswa dalam kelompok yang heterogen sehingga siswa
dapat saling memotivasi dan membantu memahami teks yang diberikan guru.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis termotivasi untuk
meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan melakukan penelitian yang
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams
Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
4
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan, sebagai berikut:
1. Kurangnya kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
2. Selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia, guru hanya memberi contoh
membaca dan siswa diminta untuk menirukan sehingga bagi siswa yang belum
dapat membaca dengan baik hanya sekedar mengingat ucapan guru tanpa
memperhatikan rangkaian huruf atau kata yang ada, guru juga hanya
memberikan kesempatan kepada beberapa siswa untuk membaca teks
sedangkan siswa lainnya kurang diberikan kesempatan membaca.
3. Bahan bacaan atau buku-buku yang ada termasuk yang ada di perpustakaan
juga kurang lengkap sehingga kurang menarik minat atau keinginan siswa
untuk membaca.
C.
Batasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang diidentifikasi, maka perlu adanya
batasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih fokus dan terarah. Masalah
dalam penelitian ini lebih difokuskan pada penerapan model pembelajaran
kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok
5
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
materi pokok Lingkungan di Kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung Morawa?”.
E.
Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca siswa
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok Lingkungan dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) di Kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung Morawa.
F.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak antara lain:
1. Bagi siswa, untuk melibatkan siswa secara aktif dalam belajar Bahasa
Indonesia terutama dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa melalui
model pembelajaran kooperatif STAD.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan umpan balik dalam upaya
meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan menerapkan model
6
3. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran yang dilakukan guru di
dalam kelas sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca.
4. Bagi peneliti sendiri, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
informasi dan pelatihan untuk menerapkan model pembelajaran STAD dalam
upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa.
5. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan kajian maupun refrensi untuk
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian, analisis dan refleksi dari tiap-tiap
siklus disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok Lingkungan
di Kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung Morawa. Peningkatan kemampuan
membaca siswa dapat dibuktikan dari rata-rata nilai dan persentase kemampuan
membaca siswa secara klasikal, dimana rata-rata nilai dan persentase ketuntasan
atau kemampuan membaca siswa pada siklus II lebih tinggi dibandingkan hasil
siklus I maupun hasil pretes (tes awal).
1. Rata-rata nilai kemampuan membaca siswa pada siklus II sebesar 82,4 atau
lebih tinggi dibandingkan rata-rata kemampuan membaca siswa pada siklus I
yaitu sebesar 70,6 maupun dibandingkan rata-rata kemampuan membaca awal
siswa (pretes) yaitu sebesar 45,0. Hasil ini menunjukkan ada peningkatan yang
signifikan rata-rata nilai kemampuan membaca siswa setelah dilakukan
tindakan selama dua siklus.
2. Persentase atau jumlah siswa yang dinyatakan tuntas (mampu membaca)
secara klasikal pada siklus II sebanyak 29 orang (96,7%) atau lebih besar
dibandingkan jumlah siswa yang tuntas (mampu membaca) pada siklus I yaitu
sebanyak 22 orang (73,3%) maupun dibandingkan hasil prasiklus (pretes)
73
3. Pada indikator pengenalan tanda baca, diperoleh rata-rata nilai pada siklus II
sebesar 100 atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pada siklus I yaitu
sebesar 91,9 maupun dibandingkan rata-rata nilai pretes (tes awal) yaitu
sebesar 53,8. Pada indikator intonasi kalimat, diperoleh rata-rata nilai pada
siklus II sebesar 71,1 atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata pada siklus I
yaitu sebesar 66,5 maupun dibandingkan rata-rata nilai pretes yaitu sebesar
47,2. Pada indikator baca pemahaman, diperole rata-rata nilai pada siklus II
sebesar 90,3 atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pada siklus I yaitu
sebesar 64,0 maupun dibandingkan rata-rata nilai pretes yaitu sebesar 35,0.
Hasill ini menunjukkan ada peningkatan yang signifikan kemampuan
membaca siswa berdasarkan indikator yang dinilai baik indikator pengenalan
tanda baca, intonasi kalimat maupu baca pemhaman setelah dilakukan
tindakan selama dua siklus.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, sebagai tindak lanjut dari
hasil peneltian ini diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada guru diharapkan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih
metode atau model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia atau pembelajaran membaca dengan menciptakan suasana
pembelajaran yang lebih menyenangkan dan melibatkan siswa secara aktif
dalam belajar, dan peneliti menyarankan kepada guru untuk dapat menerapkan
model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran membaca agar siswa lebih berperan aktif dalam proses
74
2. Kepada pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah diharapkan untuk lebih
memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung dalam
pembelajaran membaca seperti penyediaan buku atau bahan-bahan bacaan
yang menarik di perpustakaan, dan disarankan untuk membiasakan siswa agar
senang dalam kegiatan membaca dengan menyediakan waktu atau jam
pelajaran bagi siswa berkunjung ke perpustakaan untuk membaca-baca buku
yang disenangi siswa sehingga siswa jadi lebih terbiasa dengan kegiatan
membaca dan pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa
secara optimal.
3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian
dengan topik permasalahan yang sama tentang kemampuan membaca siswa
agar diperoleh hasil penelitian yang menyeluruh sehingga dapat dijadikan
refrensi atau bahan pertimbangan bagi dunia pendidikan khususnya guru
dalam memilih model pembelajaran yang efektif, efisien dan interaktif untuk
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, M. 2009. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Ahuja, P., dan Ahuja, G.C. 2010. Membaca Secara Efektif dan Efisien. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Aqib, Z., Jaiyaroh, S., Diniati, E., dan Khotimah, K., 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK, Bandung: Yrama Widya.
Arends, R.I., 2011. Learning to Teaching Belajar untuk Mengajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2044: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD&MI, Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta
Hamalik, O. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Kreitner, R. 2007. Kemampuan Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Lie, A. 2010. Cooperative Learning, Jakarta: Grasindo.
Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurhadi, dan Senduk, A.G. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya Dalam KBK, Malang: Universitas Negeri Malang.
Nurhadi. 2008. Membaca Cepat dan Efektif, Bandung: Sinar Baru Algesindo. Pandawa, N., Hairudin, dan Sakdiyah, M. 2009. Pembelajaran Membaca.
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa.
Rahim, F. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Buki Aksara. Riyanto, Y. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Refrensi Bagi
76
Robbins, S. 2008. Organizational Behavior, New Jersey: Prentice Hall.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, W. 2009. Strategi Belajar Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Sanjaya, W. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana.
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R.E. 2011. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media.
Soelaiman. 2007. Manajemen Kinerja; Langkah Efektif untuk Membangun, Mengendalikan dan Evaluasi Kerja, Jakarta: Intermedia Personalia Utama. Somadayo, S. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Subyantoro. 2011. Pengembangan Keterampilan Membaca Cepat. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Syah, M. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Grafindo.
Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Uno, H.B., 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.