• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN 2002-2009.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN 2002-2009."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN

PERCUT SEI TUAN TAHUN 2002 - 2009

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ANDI PANANRANG SLNH NIM. 308331009

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Andi Pananrang SLNH, NIM 308331009. Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002 - 2009. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,2014.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002–2009 (2) Desa di Kecamatan Percut Sei Tuan yang paling dominan mengalami perubahan penggunaan lahan dari tahun 2002-2009. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan yang berjumlah sebanyak 18 desa dan 2 kelurahan. Tekhnik pengumpulan data dengan tekhnik studi dokumenter serta menggunakan tekhnik penulisan deskriptif kualitatif.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Perubahan Penggunaan Lahan Di

Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002 – 2009. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan

Geografi Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih memiliki kelemahan yang

masih dapat diatasi berkat bantuan oleh beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajaran dan staf.

2. Dr. Restu, M.S Dekan Fakultas Ilmu Sosial sekaligus sebagai dosen pembimbing

akademik beserta jajaran dan staf fakultas

3. Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi yang

telah membantu memperlancar administrasi dalam skripsi ini.

4. Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi yang juga telah

membantu memperlancar administrasi penyelesaian skripsi ini.

5. Drs. Ali Nurman, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan

mengarahkan penulis serta meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam

menyelesaikan penulisan ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu yang tak

(7)

7. Kepala BAPPEDA Kabupaten Deli Serdang beserta stafnya yang telah memberi

kemudahan selama peneliti melukakan penelitian.

8. Camat Percut Sei Tuan beserta stafnya yang memberikan izin penelitian dan kemudahan

selam penelitian.

9. Kakek Alm H.Soeratman dan nenek Hj.Soemini serta Bude Atik, bude tutik, bulek asih

dan om kendar (keluarga sutomo ujung) yang telah membesarkan saya dan banyak

membantu saya serta tiada henti terus memotivasi saya untuk selalu menjadi lebih baik.

10.Seluruh pakde bude, sepupu-sepupuku yang selama ini telah mendukung serta mbah har

dan keluarga.

11.Seluruh keluarga besar ayah dan ibu saya yang selama ini telah mendukung. Akhir

kata penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang turut membantu semoga

Tuhan memberikan balasan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya

Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Medan, Maret 2014 Penulis

(8)

i

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

(9)

ii

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 28

E. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 30

A. Kondisi Fisik ... 30

B. Kondisi Non Fisik ... 33

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(10)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1 Jumlah Dusun Kecamatan Percut Sei Tuan 2012 ... 31

2 Luas Desa Di Kecamatan Percut Sei Tuan 2012 ... 32

3 Komposisi Penduduk Menurut Usia Tahun 2012 ... 35

4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2012 ... 37

5 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 ... 38

6 Komposisi Penduduk Menurut Agama Tahun 2012 ... 39

7 Sarana Kesehatan Di Percut Sei Tuan Tahun 2012 ... 40

8 Sarana Peribadatan Di Percut Sei Tuan Tahun 2012 ... 41

9 Sarana Pendidikan Di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2012 ... . 42

10 Penggunaan Lahan Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002 ... 45

11 Penggunaan Lahan Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009 ... 46

12 Penggunaan Lahan Ruang Terbuka Hijau Tahun 2002-2009 ... 47

13 Penggunaan Lahan Pertanian Lahan Basah Tahun 2002-2009 ... 51

14 Penggunaan Lahan Pemukiman Tahun 2002-2009 ... 54

15 Penggunaan Lahan Kosong Tahun 2002-2009 ... 57

16 Penggunaan Lahan Pertanian Tahun 2002-2009 ... 60

17 Penggunaan Lahan Industri Tahun 2002-2009 ... 63

18 Penggunaan Lahan Sarana Dan Prasarana Tahun 2002-2009 ... 66

(11)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir ………. 26

2. Peta Administrasi Kabupaten Deli Serdang ... 43

3. Peta Administrasi Kecamatan Percut Sei Tuan ………. 44

4. Peta Lahan Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002…. 49

5. Peta Lahan Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009…. 50

6. Peta Lahan Pertanian Lahan Basah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002… 52 7. Peta Lahan Pertanian Lahan Basah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009… 53 8. Peta Lahan Pemukiman Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002……….. 55

9. Peta Lahan Pemukiman Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009……….. 56

10. Peta Lahan Kosong Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002……….. 58

11. Peta Lahan Kosong Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009……….. 59

12. Peta Penggunaan Lahan Percut Sei Tuan 2002 ... 60

13. Peta Lahan Pertanian Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002……… 61

14. Peta Lahan Pertanian Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009……… 62

15. Peta Lahan Industri Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002……….. 64

16. Peta Lahan Industri Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009……….. 65

17. Peta Lahan Sarana Prasarana Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002…….. 68

18. Peta Lahan Sarana Prasarana Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009…….. 69

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1 Tabel Perubahan Penggunaan Lahan Desa ... 82

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannya baik itu kebutuhan rohani

maupun jasmani. Sejak zaman dahulu manusia telah mengeksploitasi alam demi memenuhi

kebutuhan hidupnya serta tentu saja untuk mempertahankan eksistensi kehidupannya di dunia.

Manusia hidup tidak bisa lepas dari namanya alam. Manusia membutuhkan alam sebagai salah

satu sumber kehidupannya. Kondisi ini memaksakan manusia untuk mengeksploitasi alam yang

ada secara terus menerus.

Lahan merupakan salah satu potensi alam yang paling sering digunakan manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Lahan sebagai salah satu sumber daya alam dapat dipandang

dari berbagai perspektif. Konsep lahan atau tanah setidaknya mencakup: (1)konsep ruang,

(2)konsep lahan, (3)konsep faktor produksi dan barang konsumsi, (4)konsep situasi, (5)konsep

properti serta (6)konsep modal (Jayadinata,1999).

Perkembangan kebudayaan manusia mengakibatkan perubahan dalam kebutuhannya.

Pola pemanfaatan ruang untuk memenuhi kebutuhannya dilakukan dengan berbagai cara sesuai

dengan perkembangan kebudayaan yang dimilikinya. Manusia menggunakan teknologi dan

pengetahuannya untuk mengubah lingkungan guna memenuhi berbagai kebutuhan hidup.

Ketergantungan manusia terhadap kondisi fisik alam semakin berkurang dengan adanya

perkembangan pengetahuan dan teknologi tersebut. Dengan perkembangan tersebut berarti pola

pemanfaatan lahan akan cenderung terus berubah.

Keberadaan lahan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia membuat lahan sering

(14)

2

peternakan, dsb. Hal ini tentu saja membuat kedudukan lahan menjadi sangat penting bagi

kehidupan manusia tetapi juga menjadi masalah yang kompleks seiring dengan penggunaannya

karena lahan sendiri memiliki kemampuan yang terbatas dan harus dijaga terjaga kelestariannya.

Perubahan pemanfaatan lahan yang terjadi terus menerus perlu dikelola secara hati-hati

dan sebaik-baiknya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari berbagai dampak atau kesalahan

yang mungkin muncul dalam pemanfaatan lahan tersebut di masa yang akan datang. Kesalahan

pemanfaatan lahan tersebut dapat diakibatkan oleh kurangnya informasi mengenai berbagai

perkembangan yang terjadi atas suatu perubahan. Kurangnya informasi dapat mengakibatkan

munculnya kesalahan penafsiran yang mengakibatkan kesalahan dalam melakukan analisis serta

pengambilan keputusan.

Selain itu, Bentuk penggunaan lahan suatu wilayah terkait dengan pertambahan

penduduk dan aktivitasnya. Pertambahan manusia yang sangat pesat dan meningkat tentunya

akan berimplikasi terhadap peningkatan kebutuhan ruang untuk mewadahi kegiatan manusia dan

salah satunya dimanifestasikan dalam wujud lahan dan di atas lahan inilah kemudian manusia

melakukan berbagai aktifitas baik secara individual maupun kelompok baik untuk sebagai

pemukiman, perindustrian, peternakan, pertanian, dsb. Semakin meningkatnya jumlah penduduk

dan semakin intensifnya aktivitas penduduk di suatu wilayah akan berdampak pada makin

meningkatnya perubahan penggunaan lahan atau dengan kata lain dinamika penggunaan lahan

akan terus terjadi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya aktifitas

penduduk. Oleh sebab itulah penggunaan sumber daya lahan tidak lepas hubungannya dengan

pertambahan penduduk dan faktor penduduk yang paling penting dan berperan dalam perubahan

penggunaan lahan adalah jumlah penduduk yang ditentukan oleh pertumbuhan alami (kelahiran

(15)

3

Makin banyaknya penduduk di suatu wilayah akibat pertumbuhan alami maupun migrasi

berimplikasi pada makin besarnya tekanan penduduk atas lahan di wilayah tersebut karena

kebutuhan lahan untuk tempat tinggal mereka dan lahan untuk fasilitas-fasilitas lain sebagai

pendukungnya yang semakin meningkat. Pertambahan penduduk tersebut berhubungan dengan

dinamika pembangunan yang berakibat pada terjadinya permasalahan dalam penguasaan,

penggunaan dan pemanfaatan lahan itu sendiri. Keadaan seperti ini dapat menjadi persoalan

besar bagi perencana, pengelola daerah maupun penduduk wilayah itu sendiri.

Selain pertambahan penduduk dan meningkatnya aktivitas penduduk, perubahan

penggunaan lahan juga disebabkan oleh keadaan geologi, tanah, air, iklim, pertimbangan

ekonomi dan faktor institusi (pemerintah) yang dicirikan oleh hukum pertanahan yang berlaku di

masyarakat. Faktor institusi ini berfungsi sebagai pemegang kebijakan perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan (Barlowe dalam Purba, 1986)

Pertambahan penduduk dunia sendiri dimulai di eropa karena adanya revolusi industri

yang berlangsung di eropa lalu bangsa eropa mulai menyebar dan menjelajah hampir seluruh

dunia. Para Ahli memperkirakan pada tahun 1 sesudah masehi, penduduk dunia diperkirakan

berjumlah 250 juta. Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta. jadi

diperlukan waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali lipat. Pada tahun 1850

penduduk dunia menjadi 1 milyar (1.000.000.000) jumlahnya. Pada tahun 1930 penduduk dunia

diperkirakan mencapai 2 milyar. Dengan demikian hanya diperlukan waktu kurang dari 100

tahun untuk menjadi penduduk dunia dua kali lipat sebelumnya. Pada Tahun 1976 penduduk

dunia telah mencapai sekitar 4 milyar. Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845

milyar jiwa. Dalam tempo hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya mencapai 845 juta.

(16)

4

dunia dewasa ini sehingga sebuah ledakan bom yang dahsyat. Sekarang ini jumlah penduduk

dunia menurut IDB (International Data Base), biro sensus Amerika Serikat adalah 6.952.939.682

jiwa dan Indonesia berada di urutan keempat dibawah China, India dan Amerika Serikat

(guschool.com/jumlah penduduk dunia//diakses 17 Mei 2012 pukul 15.33 WIB).

Pertambahan penduduk Indonesia pada saat ini telah mencapai empat juta orang per

tahun dan saat ini telah mencapai 240 juta jiwa lebih

(www.vivanews.com/bkkbnpertambahanpendudukindonesiamemprihatinkan// diakses 18 mei

2012 pukul 17.05 WIB). Pertambahan penduduk seperti ini tentu saja dapat berdapampak

langsung terhadap penggunaan lahan karena itu artinya kebutuhan manusia semakin meningkat

sementara jumlah lahan yang sangat terbatas dan mempunyai kemampuan yang terbatas pula.

Hal ini seperti teori yang pernah dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus melalui

karangan yang ditulisnya pada tahun 1978 yang berjudul “ Essai On Principle Of Populations As

It Affect The Future Improvement Of Society With Remarks On The Specculations”. Beliau

mengemukakan teori yang sampai pada saat ini dikenal sebagai “Teori Kependudukan Malthus”

yang berbunyi “Pertambahan Jumlah Penduduk Mengikuti Deret Ukur (2, 4, 6, 8, ….)

Sedangkan Kebutuhan Manusia Bertambah Secara Deret Hitung (1, 2, 3, 4, …..)”. Teori tersebut

menunjukkan bahwa pertambahan jumlah manusia bertambah lebih cepat dibanding dengan

kebutuhannya sehingga mau tidak mau manusia mengeksploitasi alam dan salah satunya dengan

penggunaan lahan tersebut yang mengakibatkan terjadinya perubahan penggunaan lahan demi

memenuhi kebutuhannya tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu masalah di Indonesia dan

negara berkembang lainnya.

Hal ini jugalah yang menjadi masalah di Kecamatan Percut Sei Tuan yang merupakan

(17)

5

dimana luas tersebut meliputi 4,3% dari seluruh luas Kabupaten Deli Serdang serta berada di

ketinggian 10-20 m dpl.

Pertambahan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun mengakibatkan

terjadinya perubahan penggunaan lahan dari waktu ke waktu. Angka pertambahan tersebut selain

disebabkan oleh angka kelahiran namun juga dipengaruhi oleh faktor migrasi (perpindahan)

penduduk ke Kecamatan Percut Sei Tuan itu sendiri. Semakin sulitnya memperoleh kesempatan

kerja di perkotaan dan mahalnya harga lahan di perkotaan membuat banyak orang berfikir untuk

mencari daerah lain yang lebih murah harga lahannya serta memiliki kesempatan kerja lebih

besar dan Kecamatan Percut Sei Tuan menjadi salah satu alternatifnya dikarenakan lokasinya

yang dekat dan berbatasan langsung dengan Kota Medan membuat banyak orang yang untuk

pindah ke daerah ini namun bekerja di Kota Medan namun ada juga yang pindah dan membuka

usaha di Kecamatan Percut Sei Tuan itu sendiri. Hal ini menimbulkan banyak terjadinya

perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka identifikasi masalah dalam penelitian ini

adalah mengidentifikasi bentuk dan luas penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan dan

aktivitas ekonomi penduduk yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka pembatasan masalah

dalam penelitian ini adalah bentuk dan luas penggunaan lahan dan aktivitas ekonomi penduduk

(18)

6

D. Perumusan Masalah

Yang Menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perubahan jenis dan luas penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan dari

tahun 2002 - 2009 ?

2. Desa mana yang paling dominan terjadi perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Percut

Sei Tuan dari tahun 2002 - 2009 ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perubahan jenis dan luas penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei

Tuan dari tahun 2002- 2009

2. Untuk mengetahui desa di Kecamatan Percut Sei Tuan yang paling dominan mengalami

perubahan penggunaan lahan dari tahun 2002-2009

F.Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai persyaratan penulis untuk gelar kesarjanaan S1 Universitas Negeri Medan

2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis untuk menyusun karya ilmiah dalam

bentuk skripsi

3. Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan

(19)

7

4. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten

dalam mengendalikan laju perubahan penggunaan lahan.

(20)

77

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan dari tahun 2002 – 2009

menunjukkan adanya pertambahan luas lahan pemukiman seluas 1882,43 ha atau bertambah

sebanyak 9,92%, lahan industri seluas 751,52 ha dengan persentase pertambahan sebesar 3,96%

serta lahan sarana dan prasarana seluas 482,44 ha dengan persentase pertambahan sebesar

2,54,% sementara lahan yang mengalami pengurangan adalah lahan kosong seluas 53,85 ha atau

berkurang sebesar 0,28%, lahan pertanian seluas 344,56 ha dengan persentase pengurangan

sebanyak 1,82%, pertanian lahan basah seluas 1423,32 ha dengan persentase pengurangan

sebesar 7,50% dan ruang terbuka hijau seluas 1294,65 ha dengan persentase pengurangan

sebesar 6,83%. Lahan mangrove di Kecamatan Percut Sei Tuan tidak mengalami pertambahan

maupun pengurangan selama 7 tahun dimana total luas lahan mangrove di Kecamatan Percut Sei

Tuan adalah 3270,62 ha atau sebanyak 17,24% dari total luas Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Desa yang mengalami perubahan penggunaan lahan paling dominan adalah Desa Tembung

dimana terjadi perubahan penggunaan lahan seluas 684,77 ha lalu Desa Cinta Damai seluas

534,64 ha. Desa Saintis berikutnya juga menjadi desa yang cukup dominan mengalami

perubahan penggunaan lahan dimana terjadi perubahan penggunaan seluas 276,26 ha serta Desa

Sampali yang juga banyak mengalami perubahan penggunaan lahan cukup banyak dimana

(21)

78

B.Saran

Adapun saran yang ingin penulis berikan dari penulisan ini adalah :

1. Penggunaan lahan yang berubah tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup penduduk

yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan dan tidak didominasi oleh 1 jenis penggunaan lahan

melainkan secara merata

2. Adanya penambahan lahan sarana dan prasarana di berbagai desa karena masih minimnya

jumlah luas penggunaan lahan sarana dan prasarana dan lebih memperhatikan kondisi ruang

terbuka hijau dan lahan-lahan yang digunakan penduduk untuk lahan mata pencaharian seperti

lahan pertanian dan pertanian lahan basah agar tidak terlalu dieksploitasi keberadaannya untuk

dialihfungsikan menjadi lahan pemukiman, lahan sarana dan prasarana ataupun lahan industri

(22)

79

Bintarto. 1977. Geografi Sosial. Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada

Campbell, J.B., 1996. Introduction to Remote Sensing. Taylor & Francis, London.

Dewi Lestari Winda. 2011. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Wilayah Pesisir Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan (1990-2011). Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Erpina.2008. Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan Di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Sejak Tahun 2004-2007. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi.Medan : FIS-UNIMED

Gani, Tunggul Hermansyah. 2004. Perubahan Pola Penggunaan Lahan Kota Binjai Berdasarkan Hubungan Penggunaan Lahan Dengan Pertumbuhan Penduduk.(Online),Vol:6No1(http://pplh.unud.ac.id/wpcontent/uploads/2 012/02/Perubahan Penggunaan-Lahan-Di-Kotamadya-Binjai.pdf) diakses tanggal 29 April 2012 pkl 22 : 03 WIB

Hardoyo, Surito, 1999. Perubahan Pemilikan Lahan Dan Pendapatan Masyarakat Akibat Pembangunan: Kasus Masyarakat Tergusur Pembangunan Waduk Sermo Di Desa Harga Wilis Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM Yogyakarta. Majalah.

http: www.blogspot.com//belajardemografi.blogspot.com diakses 2 Juni 2012 pukul 15.12 WIB

http: www.blogspot.com//geografi.blogspot.com//klasifikasipenggunaanlahan diakses 17 april 2012 pukul 20.08 WIB.

http: www.guschool.com//jumlah penduduk dunia diakses 17 Mei 2012 pukul 15.33 WIB.

http: www.vivanews.com//bkkbnpertambahanpendudukduniaindonesiamemprihatinkan diakses 18 Mei pukul 17.05 WIB.

(23)

80

Jayadinata, Johara T. 1999. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan Dan Wilayah. Bandung : ITB

Malingreau, 1978. Penggunaan Lahan Pedesaan, Penafsiran Citra Untuk Interpretasi Dan Analisisnya. Pusat Pendidikan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh Dan Survey Terpadu. Yogyakarta : UGM.

Mallingreau and Rosalia, 1981. Land use/Land Cover Classification in Indonesia, Fakultas Geografi UGM Yogyakarta

Murchacke, Philip, C. 1990. Map Use Reading, Analysis and Interpretation, J.P., Publication Medison, Wisconsin.

PengertianLahan,Artikel,(Online),(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAF I/196006151988031-JUPRI/artikel2.pdf) diakses tanggal 30 Mei 2012 pukul 18.10 WIB

Peraturan Pemerintah No.4 Tahun 2001.

Purba, MR. 1986. Tata Gunah Lahan (Land Use Planning). Medan: FPIS IKIP Medan.

Purwantoro, Suhadi dan Hadi.B Saiful. 2000. Studi Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 1987-1996 Berdasarkan FotoUdara.(Online),(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ba mbang%20Syaeful%), diakses tanggal 20 April 2012 pukul 21 : 03 WIB

Raharja, Bayu. 2004. Ekonomi Penduduk Negara Maju. Solo: Jaya.

Rayes, M. Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Ritohardoyo, SU. 2002. Perencanaan Dan Tata Guna Lahan. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

Sandi, I Made. 1987. Penggunaan Tanah Di Indonesia. Jakarta : Dirjen Agraria No.75

Silalahi, R.B. 1997. Penggunaan Tanah dan Penyebab Tanah Kritis Di Propinsi Sumatera Utara, Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bogor : Pasca Sarjana IPB.

Sitorus, Santun , 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Bandung : TARSITO

(24)

81

Tim Dosen Geografi KKL Fisik Dan Lingkungan. 2008. Panduan KKL Fisik Dan Lingkungan. Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Togatorop P. Sandi. Analisis Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2009. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Wahyudi, Eko Baron. 2009. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 1994 dan 2004. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Gambar

Tabel Perubahan Penggunaan Lahan Desa  .......................................

Referensi

Dokumen terkait

Pada skema kerangka konseptual dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami keputihan di Pasar IX Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan dimana

Oleh karena itu dilakukan kajian “Analisis Strategi Pengelolaan Sedimentasi Di Muara Sungai Percut Terhadap Potensi Ekonomi Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang” ,

Berdasarkan hasil penelitian kalibrasi uji P dan K untuk tanaman padi sawah di lahan sawah intensifikasi di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Daerah penelitian ditetapkan di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, dengan alasan Kabupaten Deli Serdang memiliki luas lahan sawah

Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Desa Percut (Dusun Bagan) Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Oleh karena itu dilakukan kajian “Analisis Strategi Pengelolaan Sedimentasi Di Muara Sungai Percut Terhadap Potensi Ekonomi Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”,

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah pelanggan listrik.. prabayar di 20 Kelurahan/Desa di Kecamatan Percut

Hasil Survey yang dilakukan di Kecamatan Percut Sei Tuan di 5 Desa yaitu Desa Percut, Sampali, Bandar Khalifah, Saentis dan Amplas menunjukkan bahwa terdapat beberapa