Studi Kasus pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh: Yunita Astikawati NIM : 092114051
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGUPAHAN
Studi Kasus pada PT. Sinar Dinamika Kapuas IISKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Yunita Astikawati
NIM : 092114051
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
MOTTO
Jangan menyerah sebelum mencoba dan anggaplah suatu hambatan yang ada
di hadapan kita adalah suatu tatangan yang perlu ditaklukan.
Dengarkanlah kicauan sekitar kita, jadikanlah kritikan pedas yang menerpa
menjadi obat pemacu semangat agar kita lebih bekerja keras dan memeriksa diri sendiri.
Dengarkanlah nasehat yang berasal dari seluruh penjuru angin, saringlah, dan
gunakan otak dan hatimu dalam memilih apa yang pantas kita ambil.
PERSEMBAHAN
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada yang terkasih Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat serta rahmatnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Skripsi yang berjudul “ Evaluasi Sistem Akuntansi Pengupahan” tidak akan terselesaikan, jika tidak dibantu oleh berbagai pihak yang memberikan inspirasi dan semangat bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu penulis menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis megucapkan terimakasih kepada:
1. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mengembangkan kepribadian.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Y. P. Supardiyono, Akt, M.Si., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Edi Kustanto M.M selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
viii
6. Drs. Yosef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan dalam skripsi ini.
7. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan inspirasi dalam proses perkuliahan.
8. Staf Sekretariat dan Staf Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
9. Pimpinan PT.Sinar Dinamika Kapuas II yang memberikan izin penilitian. Seluruh karyawan yang telah banyak membantu dengan mencarikan data yang dibutuhkan.
10. Bapak dan ibuku yang selalu memberikan motivasi dan kasih sayangnya kepada penulis.
11. Adik-adikku Novi, Rani dan Varel yang telah menceriakan hari-hariku. 12. Semua sahabatku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 17 April 2013
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
KATA PENGANTAR ...vii
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar belakang masalah...1
BAB II LANDASAN TEORI ...8
A. Sistem ...8
1. Sistem akuntansi pokok ...17
2. Manfaat sistem akuntansi bagi fungsi manajemen... 19
D. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan...20
1. Deskripsi kegiatan pokok...20
x
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
penggajian dan pengupahan ...21
4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan...32
5. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan ...36
6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengupahan ...38
7. Unsur-unsur sistem pengendalian intern Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan ...41
8. Bagan alir dokumen sistem akuntansi pengupahan ...45
9. Review penelitian terdahulu...53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...57
A. Jenis penelitian ...57
1. Studi kasus ...57
2. Deskriptif analisis...57
B. Lokasi dan waktu penelitian...57
C. Subyek dan obyek penelitian ...58
D. Data yang dibutuhkan ...58
E. Teknik pengumpulan data ...59
1. Wawancara...59
2. Observasi...59
3. Dokumentasi ...60
F. Teknik analisis data...60
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...74
A. Sejarah Perusahaan ...74
B. Struktur Organisasi Perusahaan ...77
C. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan Pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II ...88
D. Sistem akuntansi pengupahan Pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II ...89
E. Perbedaan Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan Dengan Sistem akuntansi pengupahan Pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II ...92
F. Fungsi personalia dalam Sistem akuntansi pengupahan Pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II ...93
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...94
1 Deskripsi kegiatan pokok PT.Sinar Dinamika Kapuas II ...94
xi
3 Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengupahan ... 104
4 Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan...121
5 Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengupahan ... 128
6 Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengupahan...136
7 Unsur-unsur sistem pengendalian intern Sistem akuntansi pengupahan ...148
8 Bagan alir dokumen sistem akuntansi pengupahan ...175
9 Kelemahan-kelemahan pada sistem akuntansi pengupahan ...193
BAB VI PENUTUP... 196
A. Kesimpulan ... 196
B. Saran ... 196
C. Keterbatasan penelitian... 198
DAFTAR PUSTAKA ...200
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Daftar hadir karyawan... 23
Gambar 2.2. Kartu hadir ... 24
Gambar 2.3. Kartu jam kerja... 25
Gambar 2.4. Daftar gaji karyawan ... 26
Gambar 2.5. Daftar upah karyawan ... 27
Gambar 2.6. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah ... 28
Gambar 2.7. Surat pernyataan gaji dan upah ... 30
Gambar 2.8. Bukti kas keluar... 31
Gambar 2.9. Jurnal umum... 32
Gambar 2.10. Kartu harga pokok produk ... 34
Gambar 2.11. Kartu penghasilan karyawan ... 35
Gambar 2.12. Bagan alir dokumen sistem akuntansi pengupahan ... 48
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II ... 78
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen PT. Sinar Dinamika Kapuas II... 177
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kegiatan Pokok Perusahaan... 100 Tabel 2 Dokumen yang Digunakan dalam
Sistem Akuntansi Pengupahan... 113 Tabel 3 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam
Sistem Akuntansi Pengupahan... 124 Tabel 4 Fungsi yang Terkait dalam
Sistem Akuntansi Pengupahan... 131 Tabel 5 Jaringan Prosedur yang Membentuk
Sistem Akuntansi Pengupahan... 144 Tabel 6 Unsur Pengendalian Intern pada Sistem
Akuntansi Pengupahan di Organisasi ... 150 Tabel 7 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
pada Sistem Akuntansi Pengupahan ... 158 Tabel 8 Praktek yang Sehat
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Identitas Dunia Usaha atau Industri ... 203
Lampiran 2 : Konfirmasi Kebutuhan Dana Mingguan ... 204
Lampiran 3 : Dokumen Perubahan Tarif Upah dan Insentif... 205
Lampiran 4 : Surat Pengiriman Tandan Buah Segar ... 206
Lampiran 5 : Tiket Timbang ... 207
Lampiran 6 : Tabel Data Panen TBS dan Brondolan ... 208
Lampiran 7 : Tabel Rekapitulasi Upah Panen Pernama Kontraktor/Borongan... 209
Lampiran 8 : Rekapitulasi Hasil Kerja Borongan Daftar Pembayara dan Outstanding Kontrak ... 210
Lampiran 9 : Record Kontrak Panen TBS Ke PMKS... 211
Lampiran 10 : Laporan Harian TBS Berdasarkan Faktur PMKS ... 212
Lampiran 11 : Surat Pengakuan Hutang ... 213
Lampiran 12 : Summary Harvesting... 214
Lampiran 13 : Nota Pembayaran ... 215
Lampiran 14 : Bukti Bank Keluar... 216
Lampiran 15 : Upah Karyawan... 217
Lampiran 16 : Daftar Pertanyaan Wawancara ... 218
xv
Lampiran 18 : Surat Pernyataan Penelitian pada
xvi
ABSTRAK
Evaluasi Sistem Akuntansi Pengupahan
Studi Kasus Pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II Solam Raya Estate, Kalimantan Barat
Yunita Astikawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanan sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II. Jenis penelitian ini bersifat studi kasus.Data diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara (1) mendeskripsikan sistem akuntansi pengupahan pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II dan (2) mengevaluasi sistem akuntansi pengupahan untuk menemukan kelemahan sistem.
xvii
ABSTRACT
The Evaluation of Wage Accounting System
A Case Study at PT. Sinar Dinamika Kapuas II
Solam Raya Estate, West Kalimantan
Yunita Astikawati Sanata Dharma University
Yogyakarta 2013
The aim of this research was to investigate the execution of wage accounting system at PT. Sinar Dinamika Kapuas II. This is a case study. The data was gathered through interview, observation, and documentation. After the data gathered, the researcher analyzed the data through (1) describing the wage accounting system of PT. Sinar Dinamika Kapuas II and (2) evaluating wage accounting system in order to discover the lack of the system.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembayaran balas jasa kepada karyawan di perusahaan manufaktur dibedakan
menjadi dua, yaitu pembayaran gaji dan pembayaran upah. Pembayaran gaji dan
upah di suatu perusahaan memiliki perbedaan sebagai berikut: gaji dibayarkan
kepada karyawan tetap perusahaan seperti manager. Upah adalah pembayaran yang diberikan kepada karyawan atau buruh berdasarkan hari kerja, jumlah unit
yang dihasilkan, jam kerja maupun ukuran lain yang pembayarannya dilakukan
setiap bulan.
Sistem pembayaran upah di perusahaan manufaktur melibatkan berbagai
fungsi seperti fungsi kepegawaian, fungsi keuangan dan fungsi akuntansi. Ketiga
fungsi ini memiliki hubungan langsung dengan sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan di suatu perusahaan. Fungsi kepegawaian bertugas untuk menerima,
menempatkan, menaikkan pangkat, memutasi dan menghentikan karyawan.
Fungsi akuntansi bertugas mencatat biaya tenaga kerja dan distribusi biaya untuk
memperhitungkan harga pokok produk, serta menyediakan informasi untuk
pengawasan tenaga kerja. Fungsi keuangan lebih berfokus pada pelaksanaan
pembayaran upah karyawan.
Karyawan merupakan faktor penting dalam sebuah perusahaan, maka perlu
memberikan pembayaran atas jasa yang di terima oleh perusahaan dari tenaga
kerja atau karyawan. Pembayaran atas jasa harus sesuai dengan ketetapan dan
kesepakatan bersama antara perusahaan dan karyawan. Perusahaan Sinar
Dinamika Kapuas II memberikan balas jasa kepada karyawan perusahaan yang
bertugas memanen kelapa sawit matang. Besaran tarif upah yang diberikan
kepada karyawan didasarkan pada berapa kilogram kelapa sawit yang dapat
dipanen dalam satu bulan ataupun berapa hari kerja.
Pembayaran upah kepada karyawan tentu tidak boleh rendah atau
bertentangan dengan undang-undang yang berlaku yaitu Undang-Undang
Ketenagakerjaan Pasal 92 UU No. 13 Tahun 2003 (Bachrun, 2012: 20). Masalah
audit yang perlu dicermati di perusahaan perkebunan kelapa sawit adalah masalah
tenaga kerja, pemupukan, inventori, hama, program kerja, panen, pembangunan
minyak kelapa sawit dan inventori minyak kelapa sawit (Pahan, 2011: 265).
Masalah yang terjadi di perusahaan ini adalah keterlambatan pembayaran upah
panen kepada setiap karyawan. Pemasalahan tersebut berkaitan dengan sistem
akuntansi pengupahan perusahaan, unsur tenaga kerja, dan unsur panen pada
perusahaan perkebunan. Keterlambatan pembayaran upah dapat disebabkan oleh
dua faktor yaitu kelemahan sistem akuntansi pengupahan dan kelemahan sumber
daya manusia. Pertama: keterlambatan pembayaran upah dikarenakan ketidak
tarif upah yang tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan. Pengembalian
dokumen tersebut akan memperlama proses pembuatan daftar gaji dan upah
karyawan. Lamanya proses pembuatan daftar gaji dan upah oleh pihak accounting
mengakibatkan sistem akuntansi pengupahan tidak berjalan secara maksimal.
Kedua: upah karyawan telah dihitung sesuai tarif yang berlaku, namun assistant
lapangan lama menyerahkan dokumen perhitungan upah ke pihak accounting. Assistant lapangan yang terlambat menyerahkan dokumen memorial akan menghambat kinerja accounting. Keterlambatan penyerahan dokumen memorial menghambat proses perhitungan dan pembuatan daftar gaji dan upah karyawan
panen. Proses pembuatan daftar gaji dan upah yang lama mengakibatkan
keterlambatan pembayaran upah karyawan. Keterlambatan pembayaran upah
panen mengakibatkan timbulnya kritikan dari karyawan yang telah membantu
kinerja perusahaan dalam memanen kelapa sawit sebagai sumber penghasilan
utama perusahaan.
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu perlu adanya evaluasi untuk
mengetahui kelemahan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Evaluasi sistem
akuntansi pengupahan bertujuan untuk menemukan kelemahan sistem dan
mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kelemahan sistem tersebut. Sistem
akuntansi pengupahan yang berjalan secara baik akan memberikan keuntungan
kepada perusahaan dalam mengamankan asetnya. Keuntungan lainnya yaitu
meningkatnya produktivitas karyawan yang memberikan dampak positif dalam
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan
Sinar Dinamika Kapuas II?
2. Apa kelemahan sistem akuntansi pengupahan PT. Sinar Dinamika
Kapuas II?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya membahas sistem akuntansi pengupahan karyawan
pemanen kelapa sawit pada perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II.
D. Tujuan Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengevaluasi bagaimana penerapan sistem akuntansi pengupahan pada
perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II.
2. Memberikan rekomendasi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan pada
sistem akuntansi pengupahan perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada
penulis sistem akuntansi pengupahan yang berlaku di perusahaan. Penulis
dapat berfikir secara kritis untuk dapat mengidentifikasi masalah yang
rekomendasi untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada sistem
akuntansi pengupahan perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi perusahaan. Informasi ini dapat digunakan perusahaan
untuk pengembangan sistem akuntansi pengupahan yang ideal bagi
perusahaan.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan, referensi
perpustakaan dan acuan untuk penelitian selanjutnya.
F. Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II. Landasan Teori
Landasan teori berisi teori-teori yang digunakan oleh penulis
sebagai kerangka berfikir. Landasan teori memberikan arahan kepada
pembaca dan penulis untuk memahami materi yang akan dibahas pada
Bab III. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian menjelaskan jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data pada karya tulis ini.
Bab IV. Gambaran Umum Perusahaan
Gambaran umum perusahaan menjelaskan sejarah perusahaan,
lokasi perusahaan, struktur organisasi dan data-data lain yang
berkaitan dengan penelitian ini.
Bab V. Analisis dan Pembahasan
Analisis dan pembahasan menjelaskan hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis. Analisis dan pembahasan berisi sistem
akuntansi pengupahan yang diterapkan pada perusahaan dan
kelemahan-kelemahan pada sistem akuntansi pengupahan perusahaan.
Bab VI. Penutup
Penutup berisi kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian
yang diperoleh dari hasil analisa pada bagian pembahasan. Kesimpulan
berisi hasil akhir dari penelitian dan menegaskan kembali hasil analisa
pada bab analisis dan pembahasan. Saran berisi tentang tanggapan dan
masukan dari penulis tentang hasil penelitian. Masukan dari penulis
diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk meningkatkan
fungsi sistem akuntansi pengupahan menjadi lebih baik. Keterbatasan
mendapatkan informasi dari perusahaan secara menyeluruh
8 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Terdapat berbagai pandangan tentang istilah sistem, di bawah ini beberapa pengertian sistem menurut para ahli:
Definisi sistem menurut Mulyadi (2001: 5), “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur”.
Definisi sistem menurut Jogiyanto (2008: 34), “Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen”. Pendekatan komponen mengartikan bahwa, sistem adalah sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatan prosedur, sistem diartikan sebagai sekumpulan prosedur-prosedur yang menpunyai tujuan tertentu. Penulis akan memilih salah satu pendekatan untuk mempermudah mengambarkan suatu sistem. Jika sistem diartikan sebagai suatu proses, maka sistem tersebut akan menekankan pada prosesnya. Jika sistem diartikan sebagai prosedur, maka sistem akan lebih mengena untuk mengambarkan sistem tersebut.
2. Jenis-Jenis Sistem
Berdasarkan jenisnya, sistem dapat diklasifikasikan menjadi 8 jenis yaitu: a. Sistem abstrak
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem yang abstrak, apabila sistem tersebut tidak bisa dipegang atau dirasakan. Contoh dari sistem abstrak berupa konsep-konsep maupun ide.
b. Sistem fisik
Sistem fisik merupakan sistem yang menghasilkan sistem informasi yang mempunyai komponen-komponen fisik.
c. Sistem alamiah
Sistem alamiah adalah sistem yang pembentukannya terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Contoh dari sistem alamiah adalah ekosistem sistem alam.
d. Sistem buatan manusia
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh analis untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pembuatnya dan pihak-pihak yang berkepentingan.
e. Sistem pasti
yang sudah dirancang dan sudah ditentukan sesuai dengan pemakainya.
f. Sistem probabilistic
Sistem ini merupakan kebalikan dari sistem pasti. Sistem probabilistic menghasilkan informasi yang sifatnya tidak pasti. Informasi yang dihasilkan tersebut tidak dirancang terlebih dahulu, namun terbentuk secara tidak sengaja.
g. Sistem tertutup
Sistem tertutup merupakan kebalikan dari sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang mengolah data dan menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk lingkungan yang mengunakan sistem tersebut. Sistem tertutup tidak menghasilkan informasi untuk lingkungan luar sistem.
h. Sistem terbuka
B. Akuntansi
Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktifitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambilan keputusan.
Menurut Charles dan Horngren (2007: 4), “Akuntansi merupakan Bahasa Bisnis”. Setiap tindakan memerlukan pembuatan keputusan, dan setiap keputusan membutuhkan informasi yang dibutuhkan. Informasi ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan internal dan pertanggungjawaban kepada pihak eksternal. Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan dan menjadi bagian penting dalam kehidupan bisnis. Berdasarkan istilahnya, accounting mengacu pada pengertian profesi dan bidang studi.
1. Pengertian Akuntansi
Definisi resmi mula-mula di muat dalam accounting terminology bulletin yang diterbitkan oleh accounting principles board (APB) yaitu komite penyusun prinsip akuntansi yang di bentuk oleh amerika institute of certified public accountants (AICPA). Komite ini mendefinisikan akuntansi sebagai :
“Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in term of money, transactions and events which are, in part at least, of financial character, and interpreting the result thereof”.
untuk mengendalikan prilaku manusia. Oleh karena itu, perlu adanya pengetahuan untuk dapat memilih dan merancang akuntansi secara bijaksana, sesuai dengan tujuan yang ingin di capai baik tujuan organisasi bisnis maupun kepemerintahan. Berdasarkan hal tersebut, APB menerbitkan kembali definisi akuntansi sebagai berikut :
Accounting is the body of knowledge and fungtions concerned with systematic originating, authenticating, recording, classifying, prossesing, summarized, analyzing, interpreting, and supplying of dependable and significant information covering transactions and events which are, in part at least, of a financial character, required for the management and operation of an entity and for report that have to be submitted thereon to meet fiduciary and other responsibilities.
Akuntansi sudah dapat dikatakan sebagai seperangkat pengetahuan, karena akuntansi sudah mempunyai struktur penalaran dan materi yang jelas, sehingga akuntansi dapat diajarkan secara sistematis dan bernalar. Definisi akuntansi menjadi luas lagi sebagaimana yang di muat dalam Statements Of Accounting Principles Boards No.4 ( New York: AICPA, Oktober, 1970), prg.9. sebagai berikut:
“Accounting is a service activity. It’s function is to provide quantitative imformation, primarily financial in nature, about economic antities that is intended to be useful in making economic decisions”.
pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyedia jasa, berupa informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi, dan cara penyampaian informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pembuatan keputusan ekonomik.
Akuntansi dari sudut pandang proses, akuntansi diartikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, pengabungan, peringkasan, penyajian data keuangan dasar yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian akuntansi memiliki beberapa kata kunci yaitu:
a. Perekayasaan penyedia jasa.
b. Informasi keuangan.
Akuntansi memberikan mengambarkan bagaimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial suatu Negara. Informasi keuangan memberikan gambaran kepada pihak yang berkepentingan untuk menilai ketercapaian tujuan ekonomik dari pelaporan keuangan suatu entitas maupun lembaga. c. Laporan keuangan kuantitatif.
Akuntansi memberikan informasi keuangan suatu Negara maupun suatu entitas mengunakan simbol-simbol tertentu atau semantik agar lebih memudahkan para pemakai laporan keuangan untuk memahami informasi yang disajikan. Akuntansi dapat memudahkan pemahaman para pemakai laporan keuangan dengan memgambarkan kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, Negara dan entitas dalam bentuk angka atau kuantitatif.
d. Unit organisasi.
memiliki kepentingan terhadap perusahaan yaitu pemilik modal, masyarakat dan pemerintah.
e. Bahan olah akuntansi.
Akuntansi mempresentasikan aliran fisik perusahaan dalam bentuk satuan uang. Satuan uang yang mengambaran aliran fisik perusahaan merupakan hasil pengukuran elemen yang menjadi bahan olah dan data dasar akuntansi. Jumlah rupiah sebagai hasil pengukuran ini disebut dengan kos.
f. Transaksi keuangan.
Aliran fisik perusahaan dapat dijadikan elemen laporan keuangan akuntansi. Aliran fisik yang dapat dimasukan kedalam elemen laporan keuangan adalah aliran fisik dari transaksi keuangan eksternal perusahaan dan bukan kejadian internal perusahaan.
g. Memproses data keuangan.
h. Pihak berkepentingan.
Akuntansi merupakan media yang dipercayai oleh pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan untuk menilai kinerja dan prospek masa depan perusahaan. Informasi keuangan yang dihasilkan akuntansi merupakan sumber informasi yang valid. Informasi keuangan akuntansi digunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk membuat keputusan bisnis.
i. Dengan cara tertentu.
Sumber daya ekonomik diklasifikasikan untuk mencapai tujuan suatu Negara. Sumber daya ekonomik suatu negara dikendalikan secara otomatis untuk menjamin bahwa sumber daya dimanfaatkan secara profesional. Sumber daya ekonomik dikendalikan oleh standar akuntansi yang merupakan cara tertentu sebagai hasil akhir dari proses perekayasaan.
j. Dasar pengambilan keputusan.
C. Sistem Akuntansi
Kegiatan utama perusahaan manufaktur terdiri dari desain dan pengembangan produk, pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dan menjual produk jadi tersebut kepada pembeli.
Menurut Supono (2008: 37), ketika skala usaha suatu perusahaan masih kecil, manager dapat secara langsung mengetahui keadaan perusahaannya, namun semakin besarnya skala usaha akan membutuhkan delegasi wewenang kepada orang lain karena manager tidak sanggup mengontrol sendiri. Manager membutuhkan alat untuk mengadakan pengawasan dan alat yang dibutuhkan adalah sistem akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa, untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem akuntansi lebih menekankan teknis yaitu langkah-langkah yang tercangkup dalam sistem maupun prosedur untuk mencapai tujuannya. Unsur-unsur sistem akuntansi meliputi formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan.
1. Sistem akuntansi pokok
a. Formulir atau dokumen sumber merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam peristiwa yang terjadi di dalam suatu organisasi. Transaksi yang dicatat dalam formulir merupakan data yang dipakai sebagai sumber pencatatan akuntansi.
b. Dokumen pendukung adalah dokumen yang menguatkan data yang tercantum dalam dokumen sumber. Kedua dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan dalam catatan akuntansi dan merupakan keluaran berbagai sistem akuntansi. Sistem akuntansi yang menghasilkan dokumen sumber dan dokumen pendukung adalah sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan, dan sistem akuntansi aktiva tetap. c. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan serta data lainnya. Data pada dokumen pendukung dan dokumen sumber merupakan data yang dicatat di dalam jurnal dan digolongkan menurut jenis transaksi. Data keuangan yang telah dijurnal akan diposting ke dalam buku besar. Contoh jurnal seperti jurnal penerimaan kas, jurnal pembeliian, jurnal penjualan dan jurnal umum.
mengolongkan data keuangan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Buku besar merupakan sumber informasi untuk penyajian laporan keuangan.
e. Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu pada buku besar. Sebagai contoh, jika rekening biaya tenaga kerja yang tercantum dalam neraca perlu dirinci lebih lanjut menurut nama karyawan yang jumlahnya enam puluh orang, maka dibentuklah buku pembantu yang berisi rekening-rekening pembantu biaya tenaga kerja kepada setiap karyawan.
Unsur-unsur sistem akuntansi di atas dirancang untuk membantu pihak manajemen untuk menyajikan informasi keuangan guna pengelolaan perusahaan dan pertanggungjawaban keuangan kepada pihak luar perusahaan. 2. Manfaat sistem akuntansi bagi fungsi management(Supono, 2008: 39):
a. Sebagai salah satu bentuk sistem informasi.
b. Sistem akuntansi akan menghasilkan data keuangan yang benar dan tepat waktu.
c. Alatcontrollinguntuk mengawasi kinerja perusahaan.
memperintah tidakan-tindakan control yang harus dilakukan demi perbaikan perusahaan.
D. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan manufaktur melibatkan beberapa fungsi seperti fungsi kepegawaian, fungsi keuangan dan fungsi akuntansi. Informasi tentang pengupahan sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan maupun serikat pekerja. Besaran upah dapat dijadikan evaluasi bagaimana keadaan perusahaan, dan bagaimana kesejahteraan para pekerja di perusahaan tersebut. Menurut (Almigo, 2004: 53), gaji dan upah merupakan faktor yang penting didalam suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan gaji dan upah dapat mempengaruhi produktifitas tenaga kerjanya. Kesejahteraan para pekerja dapat dilihat dengan cara mengevaluasi apakah upah yang diberikan oleh perusahaan sudah sesuai kesepakatan antara perusahaan dengan serikat pekerja, dan sesuai dengan ketetapan pemerintah tentang Undang-Undang Ketenagakerjaan tahun 2003.
1. Deskripsi kegiatan pokok
tunjangan kesejahteraan karyawan serta perhitungan gaji dan upah karyawan. Fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembayaran gaji dan upah serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk kepentingan perhitungan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja.
2. Informasi yang dibutuhkan pihak manajemen dari sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
a. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
b. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.
c. Jumlah biaya gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu.
d. Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yaitu sebagai berikut:
a. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
keputusan pengangkatan karyawan, tarif upah, pemindahan maupun penghentian karyawan. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah karyawan yang dikeluarkan oleh fungsi personalia merupakan dokumen yang menjelaskan keputusan direktur keuangan perusahaan mengenai tarif upah karyawan. Fungsi utama dari dokumen pendukung perubahan gaji dan upah karyawan adalah dokumen yang digunakan untuk memperhitungkan tarif dan besaran gaji dan upah yang akan diterima oleh karyawan perusahaan. Tembusan dari dokumen pendukung perubaan gaji dan upah dikirimkan oleh fungsi kepegawaian kepada fungsi pembuat daftar gaji dan upah, untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah karyawan.
b. Kartu jam hadir
DAFTAR HADIR KARYAWAN Minggu yang Berakhir tanggal:
Senin Selasa Rabu
No Nama
Karyawan Masuk Keluar Jam Total Masuk Keluar Jam Total Masuk Keluar Jam Total 1
2 3 4 5
6
Kamis Sabtu Total Jam Seminggu Tanda Tangan
Masuk Keluar Jam
Total Masuk Keluar
Jam
Total Jam Biasa
Jam
Lembur Karyawan
1 2 3 4 5
KARTU HADIR
No
Nama Periode
Jam Biasa Tarif Jml
Jam Lembur Tarif Jml
Jumlah Penghasilan:
Potongan
PPh 21
Utang
Lain-lain
Jumlah Potongan:
Jumlah yang harus dibayar
M K M K M K M K
Gambar 2.2: Kartu Jam Hadir Sumber: Mulyadi (2001: 376)
Keterangan: M: Masuk K: Keluar
c. Kartu jam kerja
daftar gaji dan upah. Kartu jam kerja akan dibandingkan dengan kartu jam hadir sebelum digunakan untuk mendistribusikan biaya upah langsung kepada setiap jenis barang atau produk. Contoh kartu jam kerja dapat dilihat pada gambar 2.3.
KARTU JAM KERJA
Box Potongan Box Potongan
Nama Jam
Kerja Waktu
No No. Kartu Jam
Kerja
Nama Barang
No Order
Jumlah Potongan Barang
Mandor Kepala Bagian Total
Jam Kerja
Gambar 2.3: Kartu Jam Kerja Sumber: Mulyadi (2001: 376)
d. Daftar gaji dan daftar upah
berdasarkan informasi yang dihasilkan dari kartu jam kerja, kartu jam hadir, dan dokumen pendukung perubahan gaji dan upah. Daftar gaji dan upah dibuat untuk memperhitungkan besaran penghasilan yang akan diterima oleh karyawan perusahaan. Daftar gaji dan upah berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan. Contoh daftar gaji dan daftar upah dapat dilihat pada gambar 2.4 dan gambar 2.5.
DAFTAR UPAH UNTUK MINGGU
Karyawan Biasa Lembur Jumlah Per
Upah
e. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
f. Surat pernyataan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta potongan-potongan yang menjadi beban setiap karyawan. Contoh surat pernyataan gaji dan upah karyawan dapat dilihat di gambar 2.7.
REKAPITULASI GAJI BULANAN
Dana Pensiun Lain-lain Gaji Bersih Karyawan
REKAPITULASI UPAH MINGGU YANG BERAKHIR TGL Potongan Gaji Karyawan
Dana Pensiun Lain-lain Gaji Bersih Karyawan
g. Amplop gaji dan upah
Pembayaran gaji dan upah kepada karyawan mengunakan amplop, yang mana di muka amplop gaji dan upah berisi informasi seperti nama karyawan, nomor identifikasi karyawan, dan jumlah gaji bersih yang diterima oleh setiap karyawan.
h. Bukti kas keluar
Dokumen ini berisi perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh bagian atau fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan daftar upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Contoh bukti kas keluar lihat
PT Eliona Sari Jln. Sawa CT 8/94 Yogyakarta
SURAT PERNYATAAN GAJI DAN UPAH Bulan
Nama:
No Induk Karyawan: Departemen:
Bagian :
Gaji/Upah Biasa IDR
Gaji/Upah Lembur
Jumlah Gaji/Upah Bruto IDR
PPh 21 IDR
Iuran Org Karyawan Dana Pensiun Lain-lain
Jumlah Potongan
Gaji/Upah Bersih IDR
PT.DIRGANTARA
JL.SAWA CT 8/94 No BKK 5078
Yogyakarta 55821 No Cek:
BUKTI KAS KELUAR Dibayarkan
Kepada :
Jumlah Uang : IDR
Untuk Keperluan :
Tanda Tanggan Tanggal No. Rek Jumlah
Direktur Keuangan
Kepala Dep. Keuangan
Kepala bag
Utang
Kassa
4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut:
a. Jurnal umum
Jurnal umum ini digunakan dalam pencatatan gaji dan upah untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan. Contoh kartu harga pokok produk gambar 2. 9.
JURNAL UMUM Halaman
Tanggal Keterangan Nomor Bukti Nomor Rekening Debit Kredit
b. Kartu harga pokok produk
Kartu harga pokok digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja yang dikeluarkan untuk pesanan atau produk tertentu. Contoh dokumen dapat dilihat pada gambar 2.10.
c. Kartu biaya
Kartu biaya digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan. Informasi sumber untuk membuat kartu biaya adalah bukti memorial.
d. Kartu penghasilan karyawan
KARTU HARGA POKOK PRODUK
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Anggaran Biaya
Tanggal
Rupiah Kerja Rupiah Rupiah BTKL
BOP
KARTU PENGHASILAN KARYAWAN
Nama No Induk Departeman Bagian
Penghasilan dan Potongan Januari Februari Maret April Desember Jumlah Total
Gaji/Upah Biasa
Gaji/Upah Lembur
Jumlah Gaji/Upah
Potongan
PPh 21
Iuran Organisasi Karyawan
Dana Pensiun
Lain-lain
Jumlah Potongan
Gaji/Upah Bersih
Tanda Tanggan Penerima
5. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Fungsi kepegawaian
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan serta penghentian karyawan. b. Fungsi pencatat waktu
Fungsi ini bertugas untuk menyelenggarakan catatan kartu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Fungsi pencatat waktu hadir bertanggungjawab bahwa setiap katyawan memasukan kartu jam kerja dan kartu jam hadir adalah karyawan yang sah. Fungsi pencatat waktu mengawasi bahwa tidak ada karyawan perusahaan yang melakukan manipulasi jam kerja dan jam hadir dengan cara menitipkan kartu jam kerja dan kartu jam hadir kepada karyawan lainnya.
c. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah
dokumen perubahan gaji dan upah, kartu jam kerja, kartu jam hadir maupun catatan lainnya yang mempengaruhi penghasilan karyawan seperti hutang, iuran organisasi dan pajak penghasilan.
d. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban dan pendistribusian biaya gaji dan upah kesetiap departemen yang mengkonsumsi tenaga kerja. Fungsi akuntansi bertugas mencatat hutang, memproses pembayaran gaji dan upah kepada karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji dan upah. Fungsi akuntansi mengeluarkan bukti kas keluar dan memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan untuk membayarkan gaji dan upah kepada karyawan. e. Fungsi keuangan
6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengupahan Sistem pengupahan terdiri atas jaringan prosedur berikut ini: a. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur di atas digunakan untuk mencatat waktu hadir karyawan dan prosedur ini diselengarakan oleh fungsi pencatatan waktu dengan mengunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir dapat mengunakan daftar hadir biasa dengan cara karyawan menandatangani setiap hadir dan pulang dari perusahaan. Apabila perusahaan sudah memiliki mesin pencatat waktu (time recordes machine), maka karyawan dapat mengunakan mesin tersebut untuk mengisi waktu hadir dan saat pulang dari perusahaan.
b. Prosedur pencatatan waktu kerja
Prosedur ini digunakan untuk mendistribusikan biaya upah karyawan ke setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Karyawan yang membutuhkan prosedur pencatatan waktu kerja adalah karyawan perusahaan yang bekerja di bagian produksi. Oleh karena itu, waktu kerja ini digunakan sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi. Pencatatan waktu hadir dan waktu kerja dilakukan dengan melihat langsung kartu absensi dan mencocokan jumlah jam kerja yang dimasukan ke dalam daftar gaji dan upah. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pemasukan data jumlah jam kerja yang dapat merugikan perusahaan maupun karyawan itu sendiri (Bu, 2006: 121).
c. Prosedur pembuatan daftar upah
sesuai jam kerja dan mencatat tarif yang telah ditetapkan serta memperhitungkan potongan yang menjadi beban karyawan.
d. Prosedur distribusi biaya upah
Di dalam prosedur ini, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang mengkonsumsi manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan biaya produk. Pendistribusian biaya upah karyawan dilakukan oleh bagian akuntansi setelah menerima dokumen dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
e. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Fungsi akuntansi bertugas membuat bukti kas keluar untuk menyatakan, bahwa sejumlah uang tertentu akan dikeluarkan untuk membayar upah kepada karyawan. Prosedur ini juga merupakan perintah kepada fungsi keuangan untuk mengeluarkan cek.
f. Prosedur pembayaran upah
oleh juru bayar. Pembayaran upah juga dapat dilakukan dengan membagikan cek upah kepada karyawan.
7. Unsur-unsur sistem pengendalian intern pada sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
Dibawah ini merupakan unsur yang membentuk pengendalian intern: a. Organisasi
1) Fungsi pembuat daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji dan upah. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah merupakan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab atas perhitungan penghasilan setiap karyawan yang berada di bawah departemen personalia dan umum. Fungsi keuangan merupakan fungsi penyimpanan yang berada di fungsi pembayaran gaji dan upah atau kasir. Kedua fungsi tersebut harus dipisahkan agar ketelitiannya dan keterandalannya dapat terjamin serta dapat dibayarkan ke karyawan yang berhak.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama. Hal ini dilakukan agar pembayaran kepada karyawan yang tidak berhak dapat dihindari.
2) Setiap perubahan gaji dan upah karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan. Menjamin data gaji dan upah karyawan, setiap perubahan unsur yang dipakai sebagai dasar perhitungan penghasilan karyawan harus diotorisasi oleh yang berwenang.
3) Setiap potongan gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan pada surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian. Oleh karena itu, tidak setiap fungsi dapat melakukan pemotongan tersebut tanpa mendapatkan otorisasi dari fungsi kepegawaian. 4) Kartu hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. Hal
5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh departemen karyawan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan agar karyawan yang melakukan kerja lembur mendapatkan haknya sesuai yang dikerjakan, karena upah lembur akan berbeda dengan upah biasa.
6) Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia untuk menunjukan bahwa:
a) Karyawan yang tercantum dalam daftar gaji dan upah adalah karyawan diangkat menurut surat keputusan pejabat yang berwenang.
b) Tarif gaji dan upah sebagai dasar perhitungan gaji dan upah adalah tarif yang berlaku sesuai surat keputusan pejabat yang berwenang.
c) Data yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. d) Perkalian dan perjumlahan yang tercantum dalam daftar
gaji dan upah telah dicek ketelitiannya.
tanggal tertentu untuk pembayaran gaji dan upah kepada karyawan.
8) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan. Hal ini dilakukan untuk mengecek ketelitian data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan.
9) Tarif upah yang tercantum dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya. Hal ini dilakukan memudahkan pendistribusian biaya tenaga kerja ke dalam kartu harga pokok produk.
c. Praktek yang sehat
1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung. Hal ini dilakukan untuk mengecek ketelitian data berapa waktu yang digunakan untuk menghasilkan produk dan berapa jam karyawan tersebut berada diperusahaan.
3) Perubahan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi keuangan sebelum dilakukan pembayaran. Ini dilakukan untuk menjamin bukti kas keluar dibuat atas dasar dokumen sumber yang handal.
4) Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. Ini digunakan untuk memverifikasi berapa utang pajak penghasilan karyawan yang harus disetorkan perusahaan ke Negara.
5) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Setelah ditandatangani oleh karyawan, kartu penghasilan karyawan ini disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah ke dalam arsip menurut abjad nama karyawan.
8. Bagan alir dokumen sistem akuntansi pengupahan
Jurnal untuk mencatat biaya upah terbagi menjadi empat tahap yaitu: a. Tahap pertama. Berdasarkan bukti kas keluar lembar kesatu, di catat
oleh bagian utang kewajiban upah ke dalam register bukti kas sebagai berikut:
Gaji dan upah xxx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx
Rekening yang digunakan yaitu rekening gaji dan upah sebagai clearing account.
b. Tahap kedua. Berdasarkan bukti memorial, bagian jurnal mencatat distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum sebagai berikut:
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja xxx Biaya overheadpabrik sesungguhnya xxx Biaya administrasi dan umum xxx
Biaya pemasaran xxx
Gaji dan upah xxx
pabrik sesungguhnya. Gaji karyawan pada fungsi nonproduksi dibebankan pada rekening biaya administrasi dan umum dan rekening pemasaran.
c. Tahap ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah di cap “lunas” oleh fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran upah karyawan ke dalam register cek sebagai berikut:
Bukti kas yang akan dibayar xxx
Kas xxx
Mulai Mulai
Mencatat jam hadir
Mencatat jam kerja
KJH KJK
Membuat Daftar Hadir
Membuat Daftar Jam Kerja
KJH DHK
KJK
DJKK
1 2
Bagian Pencatatan Waktu Bagian dibawah Departemen Produksi
Keterangan:
KJH : Kartu Jam hadir DHK : Daftar Hadir Karyawan KJK : Kartu Jam Kerja DJKK : Daftar Jam Kerja Karyawan
Bagian Gaji dan Upah
3
Bagian Keuangan lunas pada bukti dan
dokumen
Bagian Akuntansi
E. Review Penelitian Terdahulu.
Pertama: penelitian yang dilakukan oleh Endang Setiayanti dengan nomor induk mahasiswa 002114279 dengan judul “Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian Studi Kasus pada PT. Shelter Yogyakarta” untuk melihat kesesuaian praktek yang dilakukan oleh perusahaan dengan teori yang ada. Rumusan masalah pada penulisan skripsi ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem akuntansi penggajian yang dilakukan oleh perusahaan? 2. Apakah sistem pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian yang
dilakukan oleh perusahaan sudah efektif?
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ditulis pada latar belakang dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengujian pendahuluan
a. Mendeskripsikan fungsi organisasi yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian.
b. Mendeskripsikan dokumen sistem penggajian pada perusahaan.
c. Mendeskripsikan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian.
d. Mendeskripsikan unsur pengendalian intern dalam sistem penggajian. e. Membuat bagan alir.
2. Pengujian kepatuhan
b. Menentukan populasi yang akan diambil. c. Menentukan tingkat keandalan 95%. d. Menentukan DUPL 5%.
e. Menentukan besarnya sampel minimum. f. Memulih anggota sampel.
g. Membuat table stop or go sampling. h. Pemeriksaan terhadap attribute. i. Evaluasi hasil pemeriksaan attribute.
Berdasarkan rumusan masalah dan teknik analisis data di atas, maka didapatlah hasil penelitian sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diketahui bahwa: sistem akuntansi penggajian pada PT. Shelter sudah sesuai dengan teori.
2. Hasil pengujian kepatuhan terhadap sampel tidak ditemukan adanya penyimpangan atau jumlah kesalahan sama dengan 0 (nol) dan dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern sistem akuntansi penggajian pada PT. Sheltersudah efektif.
1. Apakah sistem akuntansi penggajian pada perusahaan Sri Hadi Group sudah baik?
2. Apakah sistem pengendalian intern dalan sistem akuntansi penggajian perusahaan Sri Hadi Group sudah efektif?
3. Apakah sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan Sri Hadi Group sudah baik?
4. Apakah sistem pengendalian intern dalan sistem akuntansi pengupahan Perusahaan Sri Hadi Group sudah efektif?
Teknik Analisi Data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ditulis pada latar belakang dijelaskan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan data hasil penelitian yang berupa dokumen-dokumen, catatan-catatan akuntansi dan jaringan prosedur sistem akuntansi penggajian pada perusahaan Sri Hadi Group.
2. Membandingkan antara data temuan dengan teori sistem akuntansi penggajian. Langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Menentukan attributeyang diperiksa
b. Menentukan populasi yang sampelnya diambil. c. Menentukan besarnya sampel
3. Mendeskripsikan data hasil penelitian yang berupa dokumen-dokumen, catatan-catatan akuntansi dan jaringan prosedur sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan Sri Hadi Group.
4. Membandingkan antara data temuan dengan teori sistem akuntansi pengupahan. Langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Menentukan attributeyang diperiksa
b. Menentukan populasi yang sampelnya diambil. c. Menentukan besarnya sampel
d. Memmilih anggota sampel dari seluruh populasi e. Pemeriksaan attribute unsur pengendalian intern. f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute sampling.
Berdasarkan rumusan masalah dan teknik analisis data di atas, maka didapatlah hasil penelitian sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan Sri Hadi Group tidak sesuai dengan teori. 2. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa sistem pengendalian intern
57
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Studi Kasus
Penelitian ini bersifat studi kasus. Obyek penelitiannya adalah perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II. Studi kasus merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya kegiatan yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan. Hasil dari penelitian ini hanya berlaku untuk perusahaan tersebut dan tidak berlaku untuk perusahaan lain.
2. Deskriptif Analisis
Penelitian ini terlebih dahulu menyajikan konsep teoritis, kemudian mengambarkan obyek yang diteliti. Hasil penelitian akan dianalisis oleh penulis secara kritis dan kemudian diambil kesimpulan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian : Penelitian ini dilakukan pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II, Sintang, Kalimanatan Barat.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian adalah: a. Bagian personalia b. Bagian akuntansi c. Bagian keuangan
d. Bagian pencatatan waktu 2. Obyek penelitian adalah:
Obyek penelitian ini adalah sistem akuntansi pengupahan karyawan pemanen kelapa sawit pada perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II.
D. Data yang Dibutuhkan
Data yang berkaitan dengan penelitian ini adalah: 1. Gambaran umum perusahaan
a. Sejarah perusahaan
b. Struktur organisasi perusahaan
c. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan perusahaan d. Sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan
e. Perbedaan antara sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dengan sistem akuntansi pengupahan perusahaan
f. Fungsi personalia pada sistem akuntansi pengupahan perusahaan 2. Fungsi-fungsi yang berperan dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan. 3. Dokumen, formulir dan catatan yang berkaitan dengan sistem akuntansi
4. Jaringan prosedur yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan, seperti:
a. Prosedur pencatatan waktu hadir b. Prosedur pencatatan waktu kerja c. Prosedur pembuatan daftar upah d. Prosedur distribusi biaya upah e. Prosedur pembuatan bukti kas keluar f. Prosedur pembayaran upah
5. Bagan alir sistem akuntansi pengupahan.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Menurut Jogiyanto (2004: 93), “Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung atau komunikasi dua arah dengan responden”. Responden yang akan dipilih yaitu: pimpinan perusahaan atau karyawan perusahaan yang diberikan wewenang oleh pimpinan perusahaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penulis. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan gambaran umum perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan di perusahaan tersebut.
2. Observasi
atau obyek data”. Pendekatan observasi berbeda dengan pendekatan komunikasi, karena pendekatan observasi tidak berinteraksi secara langsung dengan obyek datanya, tetapi hanya mengobservasi saja. Teknik ini digunakan untuk mengungkap data-data yang belum dapat diperoleh selama wawancara dilakukan. Data-data yang diharapkan diperoleh dengan mengunakan teknik observasi adalah data-data berupa catatan-catatan dan formulir-formulir yang berhubungan dengan sistem akuntansi pengupahan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan, mempelajari dan mendokumentasikan data-data perusahaan. Data yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan seperti: jurnal, formulir, buku besar, buku tambahan upah, flow chart, serta bagan struktur organisasi.
F. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Menjawab rumusan masalah mengenai bagaimana penerapan sistem akuntansi pengupahan perusahaan, maka dilakukan langkah sebagai berikut:
disesuaikan dengan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat apakah kegiatan pokok perusahaan berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Setelah mencari keterkaitannya, langkah selanjutnya adalah mencari pihak-pihak yang memiliki keterlibatan dengan sistem akuntansi pengupahan karyawan. Sistem akuntansi pengupahan perusahaan berkaitan dengan tenaga kerja dan pembayaran balas jasa kepada karyawan. Pihak-pihak yang terlibat di dalam kegiatan pokok perusahaan dapat ditelusuri melalui tugas dan tanggungjawab pihak-pihak tersebut dari penerimaan karyawan hingga pembayaran upah. Berdasarkan penelusuran pihak-pihak yang terlibat di dalam perusahaan, maka dapat dijelaskan apa kegiatan pokok perusahaan, golongan tenaga kerja yang seperti apa yang mengerjakan kegiatan pokok perusahaan dan pihak-pihak mana yang berperan memperlancar kinerja operasional dengan merekrut karyawan dan membayarkan upah kepada karyawan.
Pendeskripsian ini dilakukan untuk memperoleh informasi jenis biaya gaji dan upah yang dihasilkan dari penerapan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Informasi ini akan menjelaskan bagaimana informasi biaya gaji dan upah dihasilkan dan manfaat informasi tersebut bagi pihak manajemen perusahaan. Informasi biaya gaji dan upah akan sangat membantu pihak management untuk menilai kinerja perusahaan dan mengetahui biaya gaji dan upah yang menjadi beban pusat pertanggungjawaban. Informasi biaya gaji dan upah ini akan digunakan untuk melihat apakah perusahaan membutuhkan rincian biaya gaji dan upah untuk membuat kebijakan strategik.
adalah dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Selain itu, walaupun dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan tidak dibuat oleh fungsi yang sama dengan kajian teori, maka dokumen dinyatakan sebagai dokumen sah yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan. Fungsi dokumen pada perusahaan satu dengan perusahaan lain memiliki perbedaan. Tolak ukur untuk menentukan dokumen tertentu merupakan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan adalah kesamaan fungsi dari setiap dokumen tersebut.
e. Penulis mendeskripsikan fungsi-fungsi yang berkaitan dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Sistem akuntansi pengupahan melibatkan berbagai fungsi seperti fungsi personalia, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji dan upah, fungsi akuntansi, dan fungsi keuangan.
yang bertugas merekrut karyawan, maka disimpulkan bahwa dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan memiliki fungsi perekrut karyawan. Tugas perekrutan karyawan dapat dilakukan oleh fungsi lain seperti fungsi akuntansi. Apabila fungsi yang bertugas merekrut karyawan tercantum di dalam struktur organisasi perusahaan tetapi bukan berkedudukan sebgai fungsi personalia, maka fungsi inilah yang dikatakan sebagai fungsi perekrut karyawan. Hal ini dikarenakan tugas perekrutan karyawan perusahaan dapat dilakukan oleh fungsi selain personalia, namun fungsi tersebut memiliki kedudukan di dalam struktur organisasi perusahaan.
fungsi presensi. Langkah yang digunakan untuk mengetahui apakah ada fungsi presensi di perusahaan yaitu mempelajari tugas dan tanggungjawab setiap bagian di struktur organisasi perusahaan. Apabila di dalam perusahaan tidak ada fungsi pencatat waktu, namun di dalam struktur organisasi terdapat bagian yang memiliki tugas yang sama sebagai fungsi yang memastikan karyawan hadir didalam perusahaan, maka disimpulkan bahwa perusahaan memiliki fungsi presensi. Fungsi presensi tidak hanya dilakukan oleh fungsi pencatat waktu saja tetapi dapat dilakukan oleh bagian lain, namun bagian tersebut harus berada di struktur organisasi perusahaan. 3) Fungsi penghitung upah karyawan bertugas untuk
potongan yang menjadi beban setiap karyawan. Setiap perusahaan memiliki fungsi penghitung upah karyawan dan kedudukannya berada dibawah fungsi akuntansi. Teknik yang dilakukan untuk melihat apakah di perusahaan melibatkan fungsi penghitungan upah dalam sistem akuntansi pengupahan, maka langkah yang dilakukan yaitu mempelajari struktur organisasi dan melakukan penelusuran untuk menemukan pihak yang memperhitungkan upah karyawan. Apabila dari hasil pemahaman struktur organisasi dan penelusuran diketahui ada pihak yang bertugas memperhitungkan upah namun tidak digambarkan di dalam struktur organisasi, maka disimpulkan perusahaan memiliki fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Kesimpulan ini diambil karena terkadang struktur organisasi tidak mengambarkan secara rinci semua pihak yang berkedudukan pada bagian atau fungsi tertentu dalam struktur organisasi.
karyawan, maka disimpulkan perusahaan tidak memiliki fungsi akuntansi.
terdapat unsur dari struktur organisasi yang memiliki peran sebagai pembayar upah kepada karyawan, maka disimpulkan fungsi tersebut sebgai fungsi keuangan. Kesimpulan ini diperoleh dari pencocokan tugas fungsi keuangan sebagai pihak yang membayarkan upah karyawan dengan bagian yang terdapat dalam struktur organisasi dan memiliki peran yang sama sebagai fungsi pembayar upah. Kesimpulan ini tetap berlaku walaupun fungsi pembayar upah karyawan dalam struktur organisasi tidak bernama fungsi keuangan, kasir, financedan lainnya. Dasar pengambilan kesimpulan adalah kesamaan peran atau fungsi membayarkan upah kepada karyawan di dalam perusahaan.
akan memberikan gambaran pihak yang berada dalam struktur organisasi untuk membuat catatan yang akan digunakan untuk melaporkan kinerja perusahaan. Kegiatan-kegiatan manual yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam membuat dokumen, membuat laporan dan mempertangungjawabankanya kepada pihak berkepentingan akan memberikan arahan bagaimana pelaksanaan sistem akuntansi pengupahan. Kegiatan-kegiatan manual inilah yang akan mengambarkan prosedur yang ada dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan.
diketahui bagaimana penerapan pengendalian internal perusahaan dan pihak-pihak mana saja yang terlibat didalamnya.
h. Bagan alir dokumen perusahaan dibuat berdasarkan pendeskripsian prosedur-prosedur yang dilakukan dalam sistem akuntansi pengupahan yang melibatkan fungsi pada struktur organisasi, dokumen dan catatan akuntansi. Bagan alir dokumen mengambarkan bagaimana perusahaan melakukan kegiatan perusahaan yang akan membentuk kesatuan prosedur-prosedur dalam sistem akuntansi pengupahan. Prosedur-prosedur ini akan digambarkan dalam flow chart untuk memudahkan para pembaca memahami sistem akuntansi pengupahan perusahaan.
Kesimpulan mengenai bagaimana penerapan sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan akan dihasilkan dari analisis penulis. Penerapan sistem akuntansi pengupahan perusahaan akan disimpulkan dengan memperhatikan empat poin sebagai berikut: fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan dan jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengupahan. Kesimpulan ini dihasilkan dengan membandingkan apakah keempat poin tersebut ada dan memiliki peran dalam sistem akuntansi pengupahan
74 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Perusahaan PT. Sinar Dinamika Kapuas II didirikan pada tahun 1996 dan
perusahaan ini merupakan anak perusahaan LYMaN Agro. LYMaN Agro terbentuk
ketika terjadi pecah kongsi antara pemilik perusahaan dengan perusahaan Asian Agri
Group (AAA). Pecah kongsi tersebut memotivasi pemilik modal untuk membuka
kembali sebuah perusahaan yaitu PT. Satya Jayaraya dan kemudian dibentuklah
LYMaN Agro. LYMaN Agro memiliki anak perusahaan sebagai berikut: PT. Sinar
Dinamika Kapuas I, PT. Sinar Dinamika Kapuas II, PT. Sinar Dinamika Kapuas III,
PT. Sinar Dinamika Kapuas IV, PT. Sinar Dinamika Kapuas V, PT. Lancakrawala,
PT. Bonti Utara, PT. Bonti Selatan dan masih banyak lainnya.
1. Pengertian LYMaN
LYMaN itu sendiri memiliki arti sebagai berikut:
a. Huruf L pada kata LYMaN berbentuk seperti tumit kaki bermakna
bahwa perusahaan tersebut diharapkan dapat berjalan maju dalam
segala bidang bisnis yang dijalankannya.
b. Huruf a pada kata LYMaN berarti bahwa perusahaan yanglow profile.
2. Visi perusahaan PT. Sinar Dinamika Kapuas II
Perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II memiliki visi sebagai berikut:
a. Mensejahterakan kehidupan masyarakat dengan membuka lapangan