xv
ABSTRAK
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS
NUGGET BELUT “OEMAH UNAGI”
Munculnya usaha Nugget Belut “Oemah Unagi” berawal dari adanya peluang yang besar di masyarakat. Mereka memilki kebutuhan untuk mencari makanan siap saji untuk konsumsi setiap hari. Belut merupakan pilihan lauk yang tepat karena rasanya yang gurih dan dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan.
Pengembangan usaha ini mencakup rencana pemasaran, operasional, pengelolaan sumber daya manusia, dan keuangan. Rencana pemasaran meliputi promosi dengan menggunakan media sosial, Rencana operasional meliputi pencarian lokasi produksi, pembelian bahan baku, dan pendistribusian produk ke tangan konsumen secara langsung. Rencana sumber daya manusia meliputi perekrutan karyawan. Rencana di bidang keuangan adalah pengalokasian dana usaha.
xvi
ABSTRACT
BUSINESS PLANNING AND IMPLEMENTATION OF EEL NUGGET "OEMAH UNAGI"
The emergence of Eel Nugget bussines "Oemah Unagi" originated from the opportunities in the society. People need to look for a fast food for their daily consumption. Eel have been considered as the right choice food because its delicious taste and also its possibility to be processed into various processed food.
This business development include marketing plans, operational plan, human resource management plan, and financial plan. The marketing plan consisted of the usage of social media to promote the product. The operational plan included the choose of location for production, the purchasing raw material, and the distributing of products to consumers directly. Human resource plan included the recruitment of employees. The financial plan is allocation of operating funds.
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS
NUGGET BELUT “
OEMAH UNAGI
”
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
Mario Sarwiyoga Kusuma
NIM: 132214127
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS
NUGGET BELUT “
OEMAH UNAGI
”
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
Mario Sarwiyoga Kusuma
NIM: 132214127
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Mengapa kita jatuh? Agar kita bisa berdiri lagi.
–
Alfred
Pennyworth, Batman Begins-
Pesimisme
tidak
pernah
memenangkan
satupun
pertempuran.
–
Dwight D. Eisenhower-
Kemampuan tidak ada artinya tanpa kesempatan.
-Napoleon Bonaparte-
Kesuksesan adalah seberapa tinggi anda mempu melompat
ketika terpuruk di jurang kegagalan. -George S. Patton-
Sangat berbahaya untuk masuk ke perang manapun tanpa
keinginan untuk memenangkanya! -Douglas MacArthur-
Kamu selalu tahu apa yang seharusnya dilakukan. Yang
susah adalah melakukanya! -Norman Schwarzkopf-
Pendidikan adalah senjata, yang efeknya tergantung pada
siapa yang memegang di tangannya dan pada siapa itu
ditunjukan.
–
Joseph Stalin-
Laporan Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus yang selalu Menyertaiku
Orangtua, dik Nico, dik Vero yang selalu
mendukungku
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Tugas Penelitian Bisnis dengan judul :
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS NUGGET BELUT
“OEMAH UNAGI”
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 05 Februari 2016 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam tugas penelitian bisnis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta, 29 Februari 2016
Yang membuat Pernyataan,
Mario Sarwiyoga Kusuma
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Mario Sarwiyoga Kusuma
Nomor Mahasiswa : 132214127
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PERENCAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS NUGGET BELUT
“OEMAH UNAGI”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media sosial lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya, tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal 29 Februari 2016
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir Laporan
Pengembangan Usaha ini. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajamen, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Kepala Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo M.B.A.,Ph.D selaku dosen pembimbing
Tugas Akhir Pengembangan Usaha yang telah bersedia meluangkan waktu,
pikiran, tenaga, untuk memberikan bimbingan, perhatian, kritik, yang sangat
berharga dengan penuh kesabaran sehingga tugas akhir Laporan Pengembangan
Usaha ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Seluruh dosen dan staf sekertariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan stugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini.
5. Kedua orang tuaku, papa dan mama yang selalu mendukung melaui doa, kasih
sayang, semangat, untuk selalu sabar dan bersyukur dalam melakukan segala hal.
6. Untuk Pakdhe, Budhe, Om, Tante, Saudara-saudara yang selalu mendukung
melalui doa, kasih sayang, semangat, dan nasehat-nasehat sehingga tugas akhir
viii
7. Untuk teman-teman penulis, Tomi, Erik, Ovi, Dimas yang telah membantu dan
meluangkan waktunya untuk menjalankan proses pengembangan usaha ini serta
telah memberikan nasehat-nasehat yang baik sehingga tugas akhir Laporan
Pengembangan Usaha ini dapat terselesaikan.
8. Adik-adikku tersayang Nico dan Vero yang selalu memberikan dukungan doa,
semangat, sehingga tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini dapat
terselesaikan.
9. Untuk sahabat-sahabatku Tomi, Vio, Anes, Floren, Hed, Erik, Lisa, Yanti, Ocha,
Chrystin, Damiana, Bang Pras, Nio, Chandra, Robin, Jonser, yang selalu memberi
dukungan dalam hal semangat, doa, canda tawa kalian menjadi semangatku dalam
menulis tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini.
10. Untuk sahabat di kelas MPT, Pras, Hedwig, Nio, Iwin, Tom, Damiana, dan
Chrystin terima kasih atas dukungan, ide, saran, selama berproses, tetap semangat
dan sukses selalu buat kita semua.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang memberikan
bantuan kepada penulis sehingga tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini
ix
Penulis menyadari bahwa tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis agar dapat belajar
lebih baik lagi untuk kedepannya supaya Laporan Pengembangan Usaha ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 29 Februari 2016
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... . i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii
HALAMAN DAFTAR BAGAN ... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
HALAMAN ABSTRAK ... xv
ABSTRACT ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
BAB II RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN) ... 4
2.1. Deskripsi Usaha yang akan Dikembangkan ... 4
2.2. Analisis Pasar ... 18
2.3. Analisis Industri dan Persaingan ... 21
2.4. Rencana Program Pemasaran ... 22
2.5. Rencana Program Operasi ... 23
2.6. Rencana Program SDM ... 25
xi
BAB III RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM
PENGEMBANGAN ... 32
BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA ... 35
4.1. Kondisi Aktual Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha... 35
4.2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual per bulan Selama 5 bulan Pengembangan Usaha ... 41
4.3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha... 42
BAB V EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA ... 45
5.1. Evaluasi Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha ... 45
5.2. Evaluasi Kinerja Keuangan... 53
5.3. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha ... 54
5.4. Hambatan dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasinya ... 58
5.5. Refleksi ... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
6.1. Kesimpulan ... 63
6.2. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
II 1 Proyeksi Anggaran Kas Oemah Unagi... 26
II 2 Proyeksi Laba Rugi Oemah Unagi Januari – Mei 2015 ... 27
II 3 IRR (Internal Rate of Return)... 30
II 4 ARR (Average Rate of Return) ... 30
II 5 PP (Payback Period) ... 31
II 6 NPV (Net Present Value) ... 31
II 7 PI (Profitability Index) ... 31
III 1 Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha ... 32
IV 1 Pembagian Tugas Pegawai ... 40
IV 2 Laporan Laba Rugi Januari – Mei 2015 ... 41
... V 1 Indikator –indikator Utama Pengembangan Usaha Januari – Mei 2015... 45
V 2 Laporan Laba Rugi Januari – Mei 2015: Proyeksi VS Aktual ... 53
xiii
DAFTAR BAGAN
Gambar Judul Halaman
II.1 Rencana Struktur Organisasi ... 16
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Halaman
Tabel Perbandingan Kandungan Gizi Daging Belut
Dengan Ikan mas, Telur dan Daging sapi ... 67
Proses Pembuatan Nugget Belut ... 68
xv
ABSTRAK
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI BISNIS
NUGGET BELUT “OEMAH UNAGI”
Munculnya usaha Nugget Belut “Oemah Unagi” berawal dari adanya peluang yang besar di masyarakat. Mereka memilki kebutuhan untuk mencari makanan siap saji untuk konsumsi setiap hari. Belut merupakan pilihan lauk yang tepat karena rasanya yang gurih dan dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan.
Pengembangan usaha ini mencakup rencana pemasaran, operasional, pengelolaan sumber daya manusia, dan keuangan. Rencana pemasaran meliputi promosi dengan menggunakan media sosial, Rencana operasional meliputi pencarian lokasi produksi, pembelian bahan baku, dan pendistribusian produk ke tangan konsumen secara langsung. Rencana sumber daya manusia meliputi perekrutan karyawan. Rencana di bidang keuangan adalah pengalokasian dana usaha.
Dari hasil pengembangan usaha yang dilakukan selama 5 bulan, usaha Nugget Belut “Oemah Unagi” telah memperoleh jumlah penjualan sebesar Rp 16.700.000 dengan total pengeluaran sebesar Rp 11.990.000 dan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 5.645.000. Selain itu varian produk dan pasar sasaran perlu diperluas, agar produk Nugget Belut “Oemah
xvi
ABSTRACT
BUSINESS PLANNING AND IMPLEMENTATION OF EEL NUGGET "OEMAH UNAGI"
The emergence of Eel Nugget bussines "Oemah Unagi" originated from the opportunities in the society. People need to look for a fast food for their daily consumption. Eel have been considered as the right choice food because its delicious taste and also its possibility to be processed into various processed food.
This business development include marketing plans, operational plan, human resource management plan, and financial plan. The marketing plan consisted of the usage of social media to promote the product. The operational plan included the choose of location for production, the purchasing raw material, and the distributing of products to consumers directly. Human resource plan included the recruitment of employees. The financial plan is allocation of operating funds.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Pengembangan Usaha
Dewasa ini produktivitas setiap manusia dalam setiap pekerjaan yang dibidanginya telah
menjadi kewajiban yang mutlak bagi semua pekerja apapun itu bidangnya. Hal inilah yang
akhirnya mau tidak mau nantinya akan membuat orang-orang menjadi sangat sibuk setiap
harinya, bahkan mungkin hampir sering terdengar istilah “tidak ada waktu untuk bersantai
-santai”. Perlu diketahui kesibukan yang sering berlangsung secara terus menerus inilah nantinya
bisa menyebabkan seseorang bisa kehilangan konsentrasi, kekebalan tubuh menjadi lemah,
bahkan hingga jatuh sakit. Seseorang yang jatuh sakit ini bisa dipicu oleh berbagai macam hal
seperti kurangnya waktu untuk beristirahat, tidak ada waktu untuk melepas kepenatan sejenak,
atau pola makan dan asupan gizi yang tidak teratur.
Tidak dapat dipungkiri pola makan yang tidak teratur juga merupakan efek dari terlalu
sibuknya sesorang dalam bekerja hingga akhirnya mereka melupakan waktu untuk makan
bahkan untuk memasak dan menyiapkan makanan itu sendiri. Orang-orang seperti ini jelas sekali
akan membutuhkan jasa penyedia makanan cepat saji yang tentunya bisa dicari dengan mudah,
untuk menunjang kesehatan dan tenaga dalam aktivitas pekerjaanya sehari-hari. Namun perlu
diketahui juga makanan yang cepat saji pun belum tentu cukup untuk memenuhi nutrisi dan
tenaga yang diperlukan tubuh sehari-harinya, perlu adanya makanan yang memenuhi syarat
kelengkapan untuk menunjang kesehatan tubuh. Tentunya makanan tersebut harus lengkap
2
mendapatkan protein dan serat yang cukup bisa diperoleh dengan cara mengkonsumsi lauk pauk
dan sayuran yang cukup.
Salah satu jenis lauk pauk yang memilki kandungan protein yang tinggi adalah belut. Belut
merupakan salah satu jenis ikan yang bentuknya menyerupai ular dan mempunyai lendir di
permukaan badan nya dan biasanya hidup di perairan seperti di sungai, rawa-rawa atau di daerah
persawahan. Selain itu daging belut juga diketahui mengandung kolesterol yang tinggi terutama
setelah melalui proses penggorengan, namun apabila belut ini dikonsumsi dengan cara yang
berbeda misalnya menjadi nugget, hal ini tidak akan mempengaruhi kandungan kolesterol pada
daging belut. Dengan mengkonsumsi belut, banyak manfaat yang akan diperoleh karena belut
memilki kandungan seperti kolesterol, protein, air. sodium, kaloris tinggi, omega 3 dan omega 6,
vitamin A,C,dan E, thiamin, riboflavin, niacin, vitamin B6 dan B12, Folate, Pantothenic acid,
chaolin, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, Pottasium, zodium, zink, selenium dan mangan.
Kandungan protein yang terdapat pada belut yaitu sebesar 18,4 g/100g, yang setara dengan
protein daging sapi dengan berat yang sama.
Sedangkan kandungan energinya sebesar 330 kkal/100g, dimana lebih tinggi daripada telur
dan daging. Selain itu kandungan zat besi pada belut yaitu sebesar 20 mg/100g atau dengan kata
lain jauh lebih besar daripada yang didapat dari mengkonsusmi telur dan daging sapi.
Dengan kadar protein, zat besi dan energi yang tinggi, mengkonsumsi belut juga dapat
meningkatkan vitalitas tubuh. Zat besi membentuk hemoglobin darah yang membawa oksigen ke
seluruh tubuh, dan oksigen mengoksidasi karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi. Karena
perlu diketahui seseorang yang mengalami kekurangan zat besi akan menyebabkan lemahnya
3
Saat ini sudah ada beberapa usaha di bidang makanan yang sebagian dari menu-menu yang
dihidangkan menggunakan belut sebagai bahan dasarnya. Salah satu jenis usaha tersebut adalah
tempat makan yang biasa dikenal dengan SS atau yang mempunyai kepanjangan “Spesial
Sambal”, di tempat ini penulis pernah menemukan bahkan memesan salah satu menunya yang
terdapat di SS yang berbahan dasar belut. Menu tersebut adalah sambal belut, yang merupakan
olahan makanan berbahan dasar dan dimasak hanya dengan menggoreng belut yang sudah siap
kemudian mencampurnya dengan sambal yang telah dibuat dan setelah itu dilengkapi dengan
aneka sayuran segar sebagai pelengkap lalapan khas Indonesia seperti kobis, daun kemangi dan
mentimun.
Dengan melihat peluang yang masih terbuka khususnya untuk wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta, penulis akan berencana untuk membuat usaha di bidang jasa penyedia makanan
cepat saji dengan berbahan dasar belut sebagai komponen utamanya. Usaha yang akan dirintis
oleh penulis, mempunyai konsep yaitu menyajikan menu masakan dengan bahan dasar belut
dengan cara membuat nya menjadi olahan berupa nugget yang diharapkan dapat menjadi variasi
makanan yang tidak membosankan serta dapat menjadi ciri khas dan keunikan dari usaha yang
dirintis oleh penulis. Ide variasi bisnis ini dilakukan karena melihat potensi dan peluang
khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta yang ternyata masih sedikit dijumpai usaha di bidang
makanan cepat saji dengan aneka variasi menu berbahan dasar belut.
Selain itu penulis juga sudah memilih nama yang akan menjadi merek untuk usaha yang
akan dirintis dengan nama “Oemah Unagi”. Maka dari itu dengan berbagai macam latar belakang
dan alasan penulis memilih untuk menjalankan usaha “Oemah Unagi” sebagai wujud
4
BAB II
RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)
2.1 Deskripsi Usaha yang akan Dikembangkan
2.1.1 Tujuan pendirian usaha
a. Melihat adanya peluang yang besar di pasar yaitu masyarakat memilki
kebutuhan untuk mencari makanan siap saji karena kesibukan mereka
sehari-harinya sehingga mereka tidak sempat untuk memasak sendiri,
selain itu belut merupakan pilihan lauk yang tepat karena selain rasanya
yang gurih, belut juga dapat diolah menjadi berbagai macam olahan
makanan yang cukup bervariasi.
b. Mendirikan usaha makanan siap saji ini dapat menjadi salah satu pilihan
pekerjaan saya setelah menyelesaikan studi S1 di Universitas Sanata
Dharma. Selain itu dengan merintis usaha ini, harapan saya nantinya dapat
memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
c. Adanya sedikit pergeseran tren di masayarakat yang mengatakan bahwa
mengkonsumsi belut merupakan pilihan lauk yang cukup baik karena
dagingnya yang cukup halus tanpa banyak serat, tidak seperti pada daging
lainya misalnya daging sapi, ayam yang berserat sehingga akan
5
d. Berbekal dari ilmu yang pernah saya dapatkan selama mengenyam
pendidikan perkuliahan dengan jurusan manajemen. Saya berpendapat
bahwa seorang lulusan manajemen nantinya adalah seseorang yang harus
bisa menjadi contoh atau pemimpin bagi orang lain terutama di bidang
pekerjaan. Salah satu bidang pekerjaan itu misalnya dalam hal bisnis yang
akan mengelola dan mengatur seluruh proses yang ada sesuai dengan ilmu
dan konsep-konsep manajemen yang saya dapatkan ketika mengikuti
perkuliahan sehari-hari. Selain itu menurut saya profil seorang sarjana
ekonomi harus dapat menjadi pribadi yang mandiri, yaitu juga harus dapat
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri terutama bagi orang lain yang
belum mendapatkan pekerjaan.
e. Selain itu melihat tuntutan saat ini yang sulit untuk mencari pekerjaan
ketika nanti setelah selesai mengenyam pendidikan di perguruan tinggi
karena terlalu banyaknya persaingan yang sangat ketat yang tentunya tidak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Sehingga
pilihan dengan mendirikan bisnis ini, penulis berharap bisnis ini menjadi
alternatif pekerjaan bagi penulis dan orang lain yang terlibat dalam
pendirian bisnis ini.
Maka secara umum dapat dikatakan tujuan utama didirikannya usaha ini
adalah membuka lapangan pekerjaan baru untuk diri sendiri dan orang lain.
Sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia inilah yang menjadi alasan
untuk didirikannya usaha ini. Penulis memanfaatkan peluang di mana
6
kesibukan warga yogyakarta yang membuat mereka tidak sempat untuk
membuat makanan sendiri yang sehat dan higienis. Usaha yang dibuat
berkaitan dengan usaha kuliner dengan bahan utama daging belut dan juga
menyediakan layanan delivery dan catring dengan variasi menu yang tidak
membuat bosan.
2.1.3 Informasi Bisnis Nugget Berbahan Dasar Belut
Secara taksonomi belut adalah sejenis ikan berbentuk mirip ular yang
termasuk anggota suku (Synbranchidae), ordo (Synbranchiiformes), yang
mempunyai nilai ekonomi dan ekologi. Ikan ini dapat dimakan, baik digoreng,
dimasak dengan saus pedas asam, atau digoreng renyah sebagai makanan ringan.
Secara ekologi, belut dapat dijadikan indikator pencemaran lingkungan karena
hewan ini mudah beradaptasi. Belut berbeda dengan sidat, yang sering
dipertukarkan. Ikan ini boleh dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor
yang juga tereduksi, sementara sidat masih memiliki sirip yang jelas. Tubuh belut
tidak bersisik, hanya dilapisi kulit luar yang hampir mirip dengan plastik.
Umumnya, kulit belut berwarna kuning kecokelatan ketika muda, dan menjadi
agak cokelat gelap ketika dewasa. Belut praktis merupakan hewan air darat,
sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada pula yang di air tawar.
Ukuran kepala belut biasanya lebih besar dari tubuhnya. Bentuknya agak
membulat dan semakin meruncing ke arah mulut. Sementara itu bagian mulut
dilengkapi dengan gigi-gigi runcing kecil berbentuk kerucut. Secara umum
7
Belut sendiri dibagi menjadi beberapa jenis seperti: belut rawa
(Synbranchus bengalensis Mc clell) yaitu yang banyak ditemukan di daerah
rawa-rawa hingga muara sungai yang perbandingan tinggi dan panjang badannya
adalah 1:30, kemudian belut sawah (Monopterus albus Zueview) biasa sebagian
besar jenis ini hidup di daerah persawahan dengan habitat berupa daerah lembab
dan berlumpur yang perbandingan tinggi badan dan panjangnya adalah 1:20.
Selain perairan air tawar, ada jenis belut yang hidup di perairan air laut
(Macrotema caligans Cant) atau yang disebut dengan belut laut, belut jenis ini
hidup di laut dengan dasar perairan berpasir, berlumpur, dan di perairan yang
berkarang. Pada umumnya ukuran tubuh belut laut lebih besar dibandingkan
dengan belut lainya. Selain itu belut laut mempunyai empat lengkung insang.
Selain ketiga jenis belut diatas, ada pula belut kuda (Amphibious cuchai) yang
terdapat di India. Belut ini memilki kantung mirip paru-paru dari ruang insang
yang meluas di bawah kulit tengkuk dan sedikit menonjol. Sebagian besar
waktunya dihabiskan di luar air dengan bergelut di dalam lumpur dan rumput
basah ketika mancari makanan (Sarwono, 2003:25).
Perlu diketahui pula, belut memilki beberapa karakteristik yaitu bersifat
hermaprodit yang dapat berganti kelamin, yang daur hidupnya meliputi masa
juvenile yang hermaprodit, diikuti masa betina yang berfungsi, kemudian masa
interseks, dan terakhir masa jantan yang berfungsi. Belut muda praktis selalu
berkelamin betina, berukuran antara 10-29 cm, berkulit hijau muda pada
8
Belut yang sudah tua selalu berkelamin jantan, berukuran lebih dari 30 cm dengan
warna abu-abu gelap, berkepala tumpul dan berumur diatas 9 bulan.
Dari kebiasaan makanya, belut merupakan hewan nokturnal atau hewan
yang beraktivitas pada malam hari, sementara pada siang harinya belut cenderung
bersembunyi di lubang atau celah-celah tanah liat. Selain itu belut juga dikenal
sebagai hewan karnivora yaitu yang memakan binatang lainya seperti misalnya
benih-benih ikan karper, tawes, atau nila yang ditebar oleh petani mina padi di
sawah.
Belut juga mempunyai lubang perangkap sebagai penyergap mangsa
yang akan diburunya. Lubang ini dibuat dengan menggali lumpur, baik di tepian
perairan maupun di tengah sawah. Lubang penyergap ini bergaris tengah 5cm dan
memanjang seperti terowongan. Secara alami belut berkembang biak setahun
sekali yaitu pada musin penghujan sampai awal musim kemarau atau sekitar 4-5
bulan. Perkawinan belut terjadi pada malam hari yang panas lantaran mendung
sehingga suhu air naik menjadi 28˚ C lebih. Ketika musim perkawinan tiba belut
jantan berbondong-bondong berenang ke berbagai arah tepian dan kemudian
mereka menggali lubang perkawinan yang menyerupai huruf “U”. Setelah
berhasil berkembang biak, telur-telur belut di alam bebas akan menetas 9-10 hari
setelah dibuahi pada air bersuhu 28-32˚ C. Setelah berumur 15 hari anak-anak
belut sudah bisa berenang sendiri meninggalkan sarang penetasan (Roy, 2009:32).
Daging belut memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia, selain
9
misalnya di Negara Cina, Taiwan, Korea, Jepang, dan Belanda belut sering
dimanfaatkan untuk dunia kedokteran. Kepala belut memilki kandungan protein
tinggi yang dipercaya mampu membantu meningkatkan hormon vitalitas pria
dewasa & menghilangkan pegal-pegal di pinggang. Yang digunakan adalah belut
yang sedang berganti kelamin dari betina ke jantan dengan menyiapkan 2-3
kepala belut kemudian dicampur sedikit air madu lalu minum secukupnya.
Minyak belut bermanfaat untuk kosmetik dan terapi kelamin pada alat
kelamin pria. Caranya belut dijemur sampai kering, disangrai, diperas, dan
diambil minyak belutnya kemudian campurkan dengan Virgin Coconut Oil,
dengan takaran 80% minyak belut, 20% Virgin Coconut Oil kemudian oleskan ke
alat kelamin sehari sekali sebelum tidur. Untuk obat hepatitis, resepnya belut
hidup berumur 2-4 bulan dimasukkan ke dalam rantang plastik, lalu dikukus
sampai mengeluarkan lender atau zink. Lender inilah yang diambil untuk obat
hepatitis dengan cara dimium sehari sekali (Roy, 2009:38).
Nantinya usaha olahan makanan siap saji berbahan dasar belut ini akan
dibuat menjadi olahan makanan berupa nugget berbahan dasar belut. Sebagai
langkah awal dalam menjalankan bisnis ini, rencananya nantinya bisnis ini akan
dimulai dengan cara menjual produk makanan kami dalam bentuk nugget yang
diolah dari belut dan campuran bahan-bahan lainya, kemudian akan menjualnya
di warung yang menyediakan bahan-bahan, bumbu-bumbu dapur untuk keperluan
memasak dan pasar-pasar tradisional di daerah Yogyakarta. Produk yang akan
dijual nantinya merupakan nugget yang belum digoreng sehingga hal ini
10
yang bersangkutan hanya mampu bertahan satu hari saja. Maka dari itu pemilihan
menu menjadi nugget ini sengaja dipilih karena kemudahan dalam mengolah seta
menyimpan ketika produk sudah siap. Sedangkan untuk jangka panjang nantinya,
kami akan memproduksi pula nugget yang sudah siap konsumsi atau yang sudah
digoreng dan berencana untuk menyewa atau mendirikan bangunan tersendiri
khusus sebagai lapak berjualan kami yang didalamnya juga disediakan peralatan
memasak, makan, dan menyediakan tempat bagi konsumen yang ingin makan di
tempat sehingga menu yang tersedia pun akan lebih fresh dengan konsep
memesan terlebih dahulu baru kemudian akan dibuatkan sesuai dengan pesanan
atau lebih sering dikenal dengan sistem order.
2.1.4 Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (2013:29), marketing as the process by
which companies create value for customers and build strong customer
relationships in order to capture value from customers in return. Sedangkan
menurut Kotler dan Keller (2009:5) pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan
serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan
nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara
yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2009 : 6) ada lima langkah proses
pemasaran, yaitu :
a. Memahami Pasar dan Kebutuhan Pelanggan.
1. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
11
3. Nilai dan kepuasan
4. Pertukaran dan hubungan
b. Kebutuhan, dan Keinginan
1. Kebutuhan (needs) adalah keadaan dari perasaan kekurangan.
Kebutuhan manusia meliputi kebutuhan fisik akan makanan,
pakaian, kehangatan dan keamanan. Kebutuhan sosial akan
kebersamaan dan perhatian.
2. Keinginan (wants) adalah kebutuhan manusia yang terbentuk oleh
budaya dan kepribadian seseorang. Keingin terbentuk oleh
masyarakat dan dipaparkan dalam bentuk objek yang bisa
memuaskan kebutuhan.
c. Penawaran Pasar, Produk, Jasa, dan Pengalaman
Penawaran pasar (market offering) adalah suatu kombinasi produk, jasa,
informasi, atau pengalaman yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan
suatu kebutuhan atau keinginan. Penawaran pasar tidak terbatas pada
produk fisik. Penawaran pasar juga meliputi penawaran jasa, aktivitas, atau
keuntungan untuk dijual yang pada intinya tidak berwujud dan tidak
memiliki kepemilikan apapun, seperti perbankan, penerbangan, hotel,
persiapan pajak, dan jasa perbaikan rumah.
d. Nilai dan Kepuasan Pelanggan
Konsumen biasanya menghadapi sejumlah besar produk dan jasa yang
mungkin dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Pelanggan akan
12
berbagai penawaran pasar dan membeli berdasarkan
ekspektasinya.Pelanggan yang tidak puas sering berganti ke pesaing dan
menjelek-jelekkan produk yang mereka beli kepada orang lain.
e. Pertukaran dan Hubungan
Pertukaran (exchange) adalah tindakan untuk mendapatkan objek yang
diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai
imbalannya.
2.1.5 Operasi
Manajemen operasi (operations management-OM) merupakan sebuah
disiplin ilmu yang diterapkan di dalam suatu badan usaha, kantor, restoran, rumah
sakit, supermarket atau sebuah pabrik. Teknik OM diterapkan di seluruh dunia
hampir di semua perusahaan produktif.
Produksi (production) merupakan sebuah penciptaan barang dan jasa.
Manajemen operasi (opertions management-OM) merupakan serangkaian
aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah
masukan menjadi hasil. Dalam perusahaan manufakturing, aktivitas produksi
yang menciptakan barang biasanya cukup jelas. Terlepas dari apakah produk
akhir itu merupakan sebuah barang atau jasa, aktivitas produksi yang berlangsung
dalam organisasi sering kali merujuk sebagai operasi, atau manajemen operasi.
Untuk menciptakan barang dan jasa, semua organisasi melakukan tiga
fungsi. Fungsi-fungsi ini merupakan materi-materi yang diperlukan tidak hanya
untuk produksi, tetapi juga untuk kelangsungan dari sebuah organisasi. Hal
13
1) Pemasaran, yang menghasilkan permintaan atau paling tidak menerima
pesanan untuk sebuah produk atau jasa (tidak akan terjadi apa-apa
hingga terjadinya penjualan).
2) Produksi/operasi, yang menciptakan produk
3) Finansial/akuntansi, yang melacak seberapa baik kinerja organisasi,
pembayaran tagihan, dan pengumpulan uang.
2.1.6 Keuangan
Manajemen keuangan merupakan suatu bidang pengetahuan yang
menyenangkan sekaligus menantang. Banyak usaha baik yang berskala besar
maupun kecil, apakah yang bersifat profit motif maupun nonprofit motif akan
mempunyai perhatian besar di bidang keuangan. Keberhasilan ataupun kegagalan
usaha hampir sebagian besar sangat ditentukan oleh kualitas keputusan keuangan.
Secara umum manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen
dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk
investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan
investasi atau pembelanjaan secara efisien. Adapun berdasarkan pengertian diatas
manajemen keuangan memilki tiga fungsi utama yaitu:
1) Sebagai acuan pengambilan keputusan alokasi dana baik dana yang
berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar
perusahaan pada berbagai bentuk investasi
2) Sebagai acuan pengambilan keputusan pembelanjaan atau pembiayaan
investasi.
14
Selain fungsi, manajemen keuangan memilki tujuan dua utama yaitu:
1) Maksimisasi profit.
2) Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui maksimisasi
nilai perusahaan.
2.1.7 Sumber Daya Manusia (SDM)
Menurut Mondy dan Noe , dalam buku Marwansyah (2010:3) Manajemen
sumber daya manusia “pendayagunaan sumber daya manusia dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi.”
Sementara menurut Ivancevich dalam buku Marwansyah (2010:3)
Mendifinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai sebuah fungsi yang
dijlankan dalam organisasi dengan maksud mefasilitasi pendayagunaan manusia
(karyawan) secara efektif untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi dan
individu.
2.1.8 Profil Usaha Olahan Makanan Siap Saji Berbahan Dasar Belut
1) Nama Usaha : Oemah Unagi
2) Bidang Usaha : Makanan Siap Saji
3) Jenis Produk : Olahan Makanan Berbahan Dasar Belut
4) Alamat Perusahaan : Babarsari TB 16/1A, Depok, Sleman, Yogya
15
Nama Oemah Unagi penulis ambil dalam menjalankan bisnis karena
pertama usaha ini akan mencoba menerapkan konsep tradisional ejaan
lama berbahasa Jawa yaitu “Oemah” dan kata-kata oemah berarti
merupakan tempat pusat atau utama karena prinsip kami untuk
menciptakan menu olahan makanan berbahan dasar belut, maka
harapannya masyarakat dapat mendapatkan berbagai macam jenis olahan
makanan berbahan dasar belut di tempat usaha kami, unagi adalah kata
yang diambil dari bahasa jepang yang berati belut. Pemilihan nama unagi
ini tidak lain adalah agar nantinya usaha ini dapat dilihat sebagai usaha
yang unik dan dapat menjadi brand yang mendunia pula.
2.1.9 Profil Pengelola
1) Nama Pemilik:
a) Mario Sarwiyoga Kusuma
Jabatan : Pemilik Utama/Manajer
Tempat tanggal lahir : Semarang, 21 Mei 1991
Alamat Rumah : Babarsari TB 16/1A, Sleman, Yogyakarta
No telp : 081253060555
b) Thomas Aquinas Wahyu A.
Jabatan : Staff dan Karyawan
16
Alamat Rumah : Sedayu
No telp : 085743360393
2.1.10 Bentuk Kepemilkan Usaha Makanan Cepat Saji Berbahan Dasar Belut
1) Nama Usaha : Oemah Unagi
2) Badan Hukum : Perusahaan Perseorangan
3) Kegiatan Usaha Pokok : Memproduksi makanan berbahan dasar belut
4) Alamat Usaha : Babarsari TB 16/1A, Sleman, Yogyakarta
5) No telp : 081253060555
2.1.11 Rencana Struktur Organisasi
Rencana Struktur Organisasi
Bagan II.1 Rencana Struktur Organisasi
Pemilik/Manajer
Mario
Staff
Tommy
17
Di sini penulis yang saat ini masih sebagai mahasiswa program studi
manajemen Universitas Sanata Dharma sebagai pengelola atau pemilik usaha
yang utama bertugas untuk mengontrol seluruh proses usaha Oemah Unagi ini
mulai dari proses pemasaran, produksi, personalia, hingga pembukuan.
Penulis akan dibantu oleh Thomas Aquinas Wahyu yang menjabat sebagai
staff dan sekaligus merangkap sebagai karyawan. Staff mempunyai tugas
mulai dari pembelanjaan bahan baku dan sebagai juru masak, untuk memasak
menu produk yang akan dijual nantinya hingga proses packaging. Untuk
proses pemasaran akan menggunakan media online yaitu pengiklanan melalui
media elektronik seperti menggunakan fanpage facebook, group blackberry
messenger, dan lain-lainya.
2.1.12 Keunggulan Usaha Olahan Makanan Siap Saji Berbahan Dasar Belut
Oemah Unagi meruapakan usaha di bidang makanan siap saji berbahan dasar
belut dengan memilih nugget sebagai olahan menu makanan yang disajikan dalam
usaha ini. Sejauh pengamatan penulis, usaha sejenis yang ada seperti misalnya
warung Spesial Sambal yang menyajikan menu masakan sambel belut saja. Maka
dari itu dari sini lah penulis akan menjadikan hal ini sebagai potensi yang sangat
baik untuk usaha ini dengan cara membuat menu masakan berbahan dasar belut
dengan aneka macam variasi masakan olahan yang akan dibuat agar nantinya
konsep ini dapat menarik calon konsumen yang akan membelinya, terutama bagi
para pecinta kuliner berbahan dasar belut. Seperti contohnya steak, burger dari
18
berbahan dasar belut sehingga hal ini lah yang akan menjadi peluang untuk usaha
ini.
2.2 Analisis Pasar
1. Pasar aktual dari usaha Nugget Oemah Unagi ini adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat di sekitar wilayah Yogyakarta di Kabupaten Sleman dan
Kota Yogyakarta
b. Pelajar (SD, SMP, dan SMA), ibu rumah tangga dan mahasiswa
2. Permintaan potensial yang akan penulis buat disini berdasarkan hasil wawancara
dengan pelaku bisnis yang sudah pernah menjalankan usaha ini sebelumnya.
Pelaku bisnis sebelumnya telah menjalankan bisnis nugget berbahan dasar ayam,
ikan dan sayur. Berdasarkan informasi dari pelaku bisnis sebelumnya, potensial
permintaan untuk usaha ini bisa mencapai 50 pack per minggunya. Usaha yang
dilakukan oleh penulis merupakan produk pengganti dari bisnis yang sudah ada
sebelumnya, melihat usaha ini masih tergolong baru maka penulis berasumsi
permintaan potensial nya sebanyak 30 pack, sehingga dapat diasumsikan dengan
perhitungan sederhana sebagai berikut:
Harga/pack = Rp 20.000/pack
Potensial permintaan/minggu = 30 pack, sehingga didapat:
= Harga/pack X potensial permintaan/minggu
19
= Rp 600.000
3. Untuk konsumen potensial nya adalah semua orang yang menyukai hobby
kuliner, atau mereka semua yang membutuhkan makanan siap saji karena
keterbatasan waktu dan kesibukan mereka sehingga mereka tidak sempat
memasak sehari-harinya, seperti misalnya para pegawai kantoran, mahasiswa
yang tidak sempat memasak untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka setiap
harinya.
4. Pasar sasaran dari usaha makanan siap saji berbahan dasar belut ini adalah
masyarakat yang membutuhkan makanan siap saji sebagai kebutuhan pokok
mereka khususnya untuk wilayah Yogyakarta. Seperti misalnya wilayah
Yogyakarta merupakan kawasan yang banyak sekali terdapat pelajar yang
menimba ilmu di kota ini sehingga contohnya para mahasiswa yang bertempat
tinggal kos. Karena kebanyakan dari mereka akan mencari makanan yang siap saji
di luar untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari nya.
5. Pola perilaku pembelian pasar sasaran pada produk atau jasa
Para calon konsumen dari Oemah Unagi mempunyai tanggapan yang positif dari
dibentuknya usaha ini. Dengan adanya Oemah Unagi diharapkan nantinya kepada
mereka yang mempunyai hobby kuliner khususnya makanan dengan berbahan
dasar belut, dapat menjadikan Oemah Unagi sebagai tempat yang tepat untuk
menyalurkan hobby kuliner mereka terutama bagi mereka seperti pegawai
kantoran, mahasiswa yang selalu disibukan dengan pekerjaan dan kegiatan
20
makan sehari-hari. Mereka sangat membutuhkan makanan yang sudah siap saji
untuk menunjang kegiatan mereka terutama untuk memenuhi asupan nutrisi setiap
harinya. Kami akan berusaha untuk menyediakan akses yang paling mudah untuk
calon konsumen dari Oemah Unagi selain membuka lapak sendiri, nantinya
produk dari Oemah Unagi ini bisa mereka dapatkan secara mudah karena kami
juga akan melakukan layanan pesan antar agar mereka tidak perlu beranjak keluar
rumah untuk mencari makanan.
2.2.1 Pihak-pihak yang terlibat
Adapun pihak-pihak yang terlibat nanti seperti:
a. Pemilik/Pencetus Usaha
Pemilik usaha akan bertindak sebagai penentu kebijakan sekaligus pengontrol
terhadap seluruh jalanya usaha ini misalnya dalam penentuan lokasi/pasar
jual, calon konsumen, pencarian lokasi bahan baku, serta penetapan harga
jual.
b. Calon Pembeli/Konsumen
Calon pembeli yang akan menjadi sasaran pasar adalah mereka semua yang
membutuhkan layanan makan siap saji karena mereka yang sibuk dengan
aktivitas mereka sehari-hari sehingga tidak sempat untuk memasak, seperti
21
c. Pemakai/Pengkonsumsi
Para pemakai atau pengkonsumsi dari Oemah Unagi ini adalah mereka semua
yang notabene adalah para penggemar kuliner terutama kuliner yang berbahan
dasar belut yang suka mancari kuliner-kuliner yang baru, unik dan variatif.
2.3 Analisis Industri dan Persaingan
2.3.1 Usaha-usaha sejenis
Berdasarkan pengamatan penulis, saat ini masih sedikit usaha rumahan
dalam pengolahan makanan belut masih sedikit. Namun untuk olahan nugget
sudah ada banyak. Mayoritas adalah olahan nugget ayam. Di sini penulis
menjadikan peluang tersebut untuk menawarkan olahan baru nugget berbahan
dasar belut.
2.3.2 Profil Usaha Sejenis
Salah satu produsen usaha sejenis yang penulis ketahui adalah JavaQu
Green yang ada di kota Yogyakarta. Produsen ini membuat berbagai macam
olahan nugget berbahan dasar ayam, sayur, ikan, udang, dll. Keunggulan dari
usaha ini adalah:
a. Harga yang terjangkau
b. Mempunyai aneka variasi menu olahan nugget
22
2.3.3 Analisis Keketatan Persaingan
Saat ini, menurut pengamatan dari penulis JavaQu Green merupakan
produsen olahan nugget lokal yang sudah cukup baik. Mereka menyediakan
berbagai macam olahan nugget dari bermacam-macam bahan dasar ayam dan
ikan. Namun memang untuk bahan dasar belut belum ada. Tentunya ini akan
menjadi tantangan tersendiri bagi penulis untuk menembus pasaran dari JavaQu
Green yang sudah cukup luas karena pada dasarnya secara umum masyarakat
lebih mengenal nugget yang berbahan dasar daging ayam daripada daging belut.
2.4 Rencana Program Pemasaran
2.4.1 Kondisi aktual program pemasaran
Saat ini usaha Oemah Unagi telah memasuki tahap pengenalan, agar nantinya
sektor usaha ini dapat dikenal oleh masyarakat secara luas dan menjadi ide bisnis
yang banyak diminati pula supaya sektor usaha ini dapat menjadi semakin
berkembang. Harga yang ditetapkan akan berpedoman pada harga-harga yang
sudah ada & ditetapkan di pasar yaitu untuk 1 pack nugget 250gr dijual dengan
harga Rp 20.000,-
Untuk program pemasaran, Oemah Unagi akan mencoba melakukan rencana
pemasaran seperti misalnya selain dengan lisan yaitu melaui informasi yang
diceritakan kepada orang-orang sekitar seperti teman, tetangga, dan lain-lainya,
23
menggunakan broadcast blackberry messenger, pembuatan fanpage di akun
facebook, dan lain-lainya. Cara ini dipilih karena selain lebih murah, pemasaran
melalui media seperti ini akan lebih efektif karena saat ini banyak masyarakat
yang menggunakan media elektronik setiap harinya. Selain itu produk dari Oemah
Unagi yang nantinya akan ditawarkan adalah produk-produk masakan dengan
berbahan dasar belut nugget, bakso, sosis, dll
2.4.2 Kondisi ideal program pemasaran
Untuk saat ini, penulis berencana akan mengutamakan fasilitas media sosial
sebagai tempat memasarkan produk. Karena selain biaya lebih murah, jangkauan
konsumen yang didapat lebih luas sehingga ini sangat efektif dalam mendapatkan
konsumen baru.
2.5 Rencana Program Operasi
2.5.1 Kondisi aktual program operasi
Pada bagian ini penulis akan memaparkan apa saja yang diperlukan dalam
operasi usaha Oemah Unagi ini yaitu awalnya peralatan yang perlu dilakukan
adalah tentunya peralatan utama yang digunakan untuk memasak seperti kompor,
gas, wajan, tempat untuk packaging dan peralatan memasak lainya, selain itu
peralatan yang menunjang untuk proses penjualan seperti menyediakan meja,
24
ini tentunya akan dibutuhkan keterampilan khusus yaitu keterampilan memasak
yang sudah penulis siapkan untuk menunjang proses produksi
2.5.2 Kondisi ideal program operasi
Sebagai program jangka panjang, Oemah Unagi tentunya akan menambah
variasi menu yang lebih banyak lagi agar konsumen yang sudah mengetahui atau
pun yang belum mengetahui tentang Oemah Unagi ini dapat semakin tertarik
untuk membeli produk dari Oemah Unagi, seperti misalnya akan membuat menu
sosis, bakso, tempura, steak siap saji, dll. Serta dalam jangka waktu yang masih
sangat panjang, penulis berharap agar nantinya usaha Oemah Unagi ini
mempunyai rumah produksi sendiri sebagai lokasi untuk menjalankan usaha,
karena selama ini tempat yang digunakan masih menggunakan rumah dari salah
satu staff yang membantu dalam pelaksanaan bisnis ini.
2.5.3 Rencana program operasi
Apabila terjadi kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi aktual maka
nantinya program operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut yaitu berkaitan dengan permasalahan tempat untuk melakukan tempat
aktivitas proses produksi. Kami akan mencari tempat sewa yang strategis dan bisa
dijangkau dengan mudah serta dapat disewa dengan harga terjangkau. Selain itu,
untuk pendistribusian bahan baku, penulis lebih memikirkan untuk adanya
25
2.6 Rencana Program SDM
2.6.1 Kondisi aktual program SDM
Untuk saat ini dalam menjalankan usaha Oemah Unagi ini, penulis dibantu
oleh seorang staff yang bertugas mulai dari proses produksi hingga packaging
produk. Tidak diperlukan adanya keterampilan SDM secara khusus dalam
menjalankan usaha ini, hanya saja untuk proses produksi yaitu memasak memang
diperlukan keahlian khusus dalam hal ini yang tentunya orang yang bisa
memasak.
2.6.2 Kondisi ideal program SDM
Untuk ketersediaan jumlah SDM yang seharusnya ada untuk mengimbangi
program operasi yang akan selalu dikembangkan nanti tentu perlu untuk ditinjau
ulang. Seperti misalnya penambahan tenaga kerja untuk memasak karena
mengingat nantinya jumlah pesanan dari konsumen akan semakin meningkat
seiring dengan jalanya usaha ini. Adapun penambahan SDM yang diperlukan
seperti halnya yang tidak terlepas dengan keahlian khusus untuk memasak karena
tidak semua orang memilki kemampuan di bidang ini sehingga perlu untuk
dilakukan seleksi atau pelatihan dalam menambah tenaga SDM di bidang ini agar
semuanya dapat berjalan dan saling mendukung dengan program pemasaran,
26
2.6.3 Rencana program SDM
Sebaliknya nanti apabila terjadi kesenjangan antara kondisi aktual program
SDM dan kondisi ideal maka hal yang perlu dilakukan adalah mencari solusi
pemecahan terbaik dengan mempertahankan staff yang sudah ada. Kemudian
mengadakan pelatihan untuk karyawan baru terutama bagian produksi agar
bekerja sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan dengan maksud agar
nantinya tidak terjadi kualitas pelayanan yang berbeda-beda terhadap konsumen
[image:45.612.87.541.189.692.2]2.7 Rencana Program Keuangan
Tabel II.1
No Keterangan unit Harga Total
1 Peralatan memasak 1 Rp 600,000.00 Rp 600,000.00 2 Kulkas 1 Rp 1,500,000.00 Rp 1,500,000.00 3 Galon air minum 4 Rp 10,000.00 Rp 40,000.00 4 Gas 3 kg 2 Rp 18,000.00 Rp 36,000.00 5 Kompor 1 Rp 500,000.00 Rp 500,000.00 6 Operasional
Belut (kg) 3 Rp 50,000.00 Rp 150,000.00 Mika 5 Rp 20,000.00 Rp 100,000.00 Minyak goreng 5 liter 1 Rp 67,500.00 Rp 67,500.00 Listrik 1 Rp 30,000.00 Rp 30,000.00 Bahan bumbu masak 1 Rp 240,000.00 Rp 240,000.00 B.gaji karyawan 1 Rp 600,000.00 Rp 600,000.00 B.iklan media sosial 1 100,000.00 Rp 100,000.00 Bensin premium (liter) 40 Rp 7,500.00 Rp 300,000.00
4,263,500.00 Rp
Proyeksi Anggaran Kas Nugget Oemah Unagi
27
Tabel II.2
No Keterangan unit Harga Total
1 Penjualan
Nugget belut 150 Rp 20,000.00 Rp 3,000,000.00
3,000,000.00 Rp
1 Belut (kg) 18 Rp (50,000.00) Rp (900,000.00)
2 Mika 12 Rp (20,000.00) Rp (240,000.00)
3 Minyak goreng 5 liter 1 Rp (67,500.00) Rp (67,500.00)
4 Listrik 1 Rp (30,000.00) Rp (30,000.00)
5 Bumbu masak 1 Rp (200,000) Rp (200,000.00)
6 Gas 3 kg 2 Rp (18,000.00) Rp (36,000.00)
7 Gaji 1 Rp (500,000.00) Rp (500,000.00)
8 Iklan media sosial 1 Rp (75,000.00) Rp (75,000.00)
9 Bensin premium (liter) 40 Rp (7,500.00) Rp (300,000.00)
Penyusutan
1 Peralatan memasak 1 Rp (15,000.00) Rp (15,000.00)
2 Lemari es 1 Rp (37,500.00) Rp (37,500.00)
3 Kompor 1 Rp (12,500.00) Rp (12,500.00)
586,500.00
Rp
No Keterangan unit Harga Total
1 Penjualan
Nugget belut 200 Rp 20,000.00 Rp 4,000,000.00
4,000,000.00 Rp
1 Belut (kg) 20 Rp (50,000.00) Rp (1,000,000.00)
2 Mika 12 Rp (20,000.00) Rp (240,000.00)
3 Minyak goreng 5 liter 1 Rp (67,500.00) Rp (67,500.00)
4 Listrik 1 Rp (30,000.00) Rp (30,000.00)
5 Bumbu masak 1 Rp (220,000.00) Rp (220,000.00)
6 Gas 3 kg 2 Rp (18,000.00) Rp (36,000.00)
7 Gaji 1 Rp (500,000.00) Rp (500,000.00)
8 Iklan media sosial 1 Rp (75,000.00) Rp (75,000.00)
9 Bensin premium (liter) 40 Rp (7,500.00) Rp (300,000.00)
Penyusutan
1 Peralatan memasak 1 Rp (15,000.00) Rp (15,000.00)
2 Lemari es 1 Rp (37,500.00) Rp (37,500.00)
3 Kompor 1 Rp (12,500.00) Rp (12,500.00)
1,466,500.00
Rp
Proyeksi Laba Rugi Nugget Oemah Unagi
Biaya lain - lain Pendapatan
Januari 2015
Februari 2015
Pendapatan
Biaya lain - lain
28
No Keterangan unit Harga Total
1 Penjualan
Nugget belut 230 Rp 20,000.00 Rp 4,600,000.00
4,600,000.00 Rp
1 Belut (kg) 22 Rp (50,000.00) Rp (1,100,000.00)
2 Mika 12 Rp (20,000.00) Rp (240,000.00)
3 Minyak goreng 5 liter 1 Rp (67,500.00) Rp (67,500.00)
4 Listrik 1 Rp (30,000.00) Rp (30,000.00)
5 Bumbu masak 1 Rp (220,000.00) Rp (220,000.00)
6 Gas 3 kg 2 Rp (18,000.00) Rp (36,000.00)
7 Gaji 1 Rp (500,000.00) Rp (500,000.00)
8 Iklan media sosial 1 Rp (75,000.00) Rp (75,000.00)
9 Bensin premium (liter) 45 Rp (7,500.00) Rp (337,500.00)
Penyusutan
1 Peralatan memasak 1 Rp (15,000.00) Rp (15,000.00)
2 Lemari es 1 Rp (37,500.00) Rp (37,500.00)
3 Kompor 1 Rp (12,500.00) Rp (12,500.00)
1,929,000.00
Rp
No Keterangan unit Harga Total
1 Penjualan
Nugget belut 230 Rp 20,000.00 Rp 4,600,000.00
4,600,000.00 Rp
1 Belut (kg) 22 Rp (50,000.00) Rp (1,100,000.00)
2 Mika 12 Rp (20,000.00) Rp (240,000.00)
3 Minyak goreng 5 liter 1 Rp (67,500.00) Rp (67,500.00)
4 Listrik 1 Rp (30,000.00) Rp (30,000.00)
5 Bumbu masak 1 Rp (220,000.00) Rp (220,000.00)
6 Gas 3 kg 2 Rp (18,000.00) Rp (36,000.00)
7 Gaji 1 Rp (500,000.00) Rp (500,000.00)
8 Iklan media sosial 1 Rp (75,000.00) Rp (75,000.00)
9 Bensin premium (liter) 42 Rp (7,500.00) Rp (315,000.00)
Penyusutan
1 Peralatan memasak 1 Rp (15,000.00) Rp (15,000.00)
2 Lemari es 1 Rp (37,500.00) Rp (37,500.00)
3 Kompor 1 Rp (12,500.00) Rp (12,500.00)
1,951,500.00
Rp
Laba
April 2015
Pendapatan
Biaya lain - lain Biaya lain - lain
29 No Keterangan unit Harga Total
1 Penjualan
Nugget belut 250 Rp 20,000.00 Rp 5,000,000.00 5,000,000.00 Rp
1 Belut (kg) 24 Rp (50,000.00) Rp (1,200,000.00) 2 Mika 12 Rp (20,000.00) Rp (240,000.00) 3 Minyak goreng 5 liter 1 Rp (67,500.00) Rp (67,500.00) 4 Listrik 1 Rp (30,000.00) Rp (30,000.00) 5 Bumbu masak 1 Rp (220,000.00) Rp (220,000.00) 6 Gas 3 kg 2 Rp (18,000.00) Rp (36,000.00) 7 Gaji 1 Rp (500,000.00) Rp (500,000.00) 8 Iklan media sosial 1 Rp (75,000.00) Rp (75,000.00) 9 Bensin premium (liter) 50 Rp (7,500.00) Rp (375,000.00)
Penyusutan
1 Peralatan memasak 1 Rp (15,000.00) Rp (15,000.00) 2 Lemari es 1 Rp (37,500.00) Rp (37,500.00) 3 Kompor 1 Rp (12,500.00) Rp (12,500.00)
2,191,500.00
Rp
Mei 2015
Pendapatan
(2,743,500.00) Rp
(65,000.00) Rp
Laba
30
[image:49.612.97.515.95.608.2]Tabel II.3
Tabel II.4
Investasi awal Desember Rp (4,263,000.00)
Aliran kas Januari Rp 586,500.00
Aliran kas Februari Rp 1,466,500.00
Aliran kas Maret Rp 1,929,000.00
Aliran kas April Rp 1,951,000.00
Aliran kas Mei Rp 2,191,000.00
Dasar penilaian IRR
Suku bunga bank BRI per tahun 7.00%
IRR 22%
Kesimpulan proyek Proyek Layak Dijalankan IRR (Internal Rate Of Return)
Investasi awal Desember Rp (4,623,000.00)
Aliran kas Januari Rp 586,500.00
Aliran kas Februari Rp 1,466,500.00
Aliran kas Maret Rp 1,929,000.00
Aliran kas April Rp 1,951,000.00
Aliran kas Mei Rp 2,191,000.00
Dasar penilaian ARR
Rata - rata EAT Rp 1,624,800.00 AI Rp 2,311,500.00
AI penilaian 70.29%
AI disyaratkan 50.00%
31
[image:50.612.75.542.105.685.2]Tabel II.5
Tabel II.6
Tabel II.7
Cash Flow Payback Awal Bulan ke
Investasi awal Desember Rp (4,623,000.00) Rp 4,623,000.00 0
Aliran kas Januari Rp 586,500.00 Rp 4,036,500.00 1
Aliran kas Februari Rp 1,466,500.00 Rp 2,570,000.00 2
Aliran kas Maret Rp 1,929,000.00 Rp 641,000.00 3
Aliran kas April Rp 1,951,000.00 Rp (1,310,000.00) 4
Aliran kas Mei Rp 2,191,000.00 Rp (3,501,000.00) 5
PP (Payback Period)
Kesimpulan Proyek
PP
5
140%
Proyek Layak Dijalankan
Dasar Penilaian
Jangka Waktu Disyaratkan
Payback Period
Uraian Pendapatan
Investasi awal Desember Rp (4,623,000.00)
Aliran kas Januari Rp 586,500.00
Aliran kas Februari Rp 1,466,500.00
Aliran kas Maret Rp 1,929,000.00
Aliran kas April Rp 1,951,000.00
Aliran kas Mei Rp 2,191,000.00
Tingkat bunga bank BRI per tahun 7%
Dasar Penilaian NVP
NVP Rp 1,095,500.00 Kesimpulan investasi Investasi Layak Dijalankan
32
BAB III
[image:51.792.94.706.97.523.2]RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN
Tabel III.1
Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha
Jenis Program Rincian Program Tujuan Program Waktu Pelaksanaa n Program Biaya Pelaksanaan Program
Indikator Pencapaian program
Pemasaran Membuat fanpage
di akun facebook,
Broadcast
Message BBM,
Pasang iklan di
OLX
Memperkenalkan
Oemah Unagi
kepada para
pengguna media
elektronik
Januari-Februari
2015
Rp 75.000 Rata-rata per bulan ada sekitar
8-10 calon konsumen yang
menanyakan mengenai produk
33
Operasi Membuat
perluasan tempat
usaha
Mencari
bangunan atau
tempat yang lebih
besar
April 2015 Rp 5.000.000 Konsumen yang datang setiap
harinya dapat meningkat sebanyak,
terutama dari konsumen retail besar
atau mereka yang mempunyai
usaha warung.
Inovasi Produk Membuat varian
baru dari olahan
belut
Januari –
April 2015
Rp 300.000 Menu baru selalu di pesan setiap
harinya
SDM Mengadakan
pelatihan
memasak untuk
karyawan
Meningkatkan
skill karyawan di
bidang memasak
Januari
2015
Rp 200.000 Kemampuan untuk memproduksi
menu masakan jadi meningkat.
Keuangan Pemenuhan
kebutuhan dana
pengembangan
Memenuhi dana
pengembangan
usaha dengan
Januari-April 2015
Dana pengembangan semua
34
mengumpulkan
modal
Alokasi dana
pengembangan
Mengalokasikan
dana yang sudah
diperoleh ke
semua program
pengembangan
sesuai dengan
kebutuhan dana
setiap program
pengembangan
Program pengembangan berjalan
lancar dengan meluasnya pasar dan
35
BAB IV
PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA
4.1 Kondisi Aktual Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha
4.1.1 Pasar aktual, potensial dan sasaran
Setelah melakukan pengembangan usaha dari bulan Januari sampai
Mei 2015 dapat diidentifikasi bahwa pasar aktual usaha ini adalah
konsumen akhir yang mengkonsumsi nugget belut
Adapun ciri-ciri pasar aktual usaha nugget berbahan dasar belut ini
adalah sebagai berikut
1) Masyarakat di sekitar kota Yogyakarta di Kabupaten Sleman,
Bantul dan Yogyakarta
2) Pelajar (SD, SMP, dan SMA), ibu rumah tangga, dan mahasiswa
Profil pasar aktual dari usaha nugget berbahan dasar belut ini adalah
sebagai berikut:
Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan
Usia : ≥ 2 tahun
Agama : semua agama
Asal daerah : asli Yogyakarta dan luar Yogyakarta
Sedangkan konsumen potensial usaha nugget berbahan dasar belut ini
36
sebelumnya tidak menyukai atau merasa enggan untuk mengkonsumsi
belut. Mereka mampu untuk menjadi konsumen tetap setelah beberapa
kali mengkonsumsi nugget belut. Pasar tersebut dapat dikatakan pasar
potensial karena adanya potensi atau minat dari para ibu-ibu rumah tangga
dan anak-anak
Setelah mengidentifikasi pasar aktual dan potensial usaha nugget
berbahan dasar belut ini dapat ditetapkan pasar sasaran yaitu konsumen
yang bertempat tinggal di kawasan sekitar Yogyakarta dan luar
Yogyakarta. Sebagai pasar sasaran adalah mereka yang memilki
keinginan mengkonsumsi nugget yang berbahan dasar belut.
4.1.2 Pola perilaku pasar sasaran
Berdasarkan pengamatan selama 5 bulan (Januari – Mei 2015) dalam
melakukan pengembangan usaha, pola perilaku pasar sasaran masih sama, yaitu:
a) Produk yang dijual masih sama yaitu nugget berbahan dasar belut
b) Produk nugget berbahan dasar belut juga dapat memberikan manfaat
c) Nugget berbahan dasar belut memilki keunggulan produk yang
ditawarkan
d) Produk dan jasa yang banyak permintaanya, yang ada dipasar juga
masih sama
4.1.3 Analisis industri dan persaingan
Selama bulan Januari – Mei 2015 dapat disimpulkan beberapa usaha
yang menjadi pesaing usaha ini yaitu penjual nugget dengan varian lain
37
JavaQu Green dan Kedai Nugget. Usaha-usaha tersebut merupakan pesaing
utama karena lokasi yang berada di satu area dan memiliki pasar sasaran
yang sama.
Persaingan dalam usaha ini dapat digolongkan sebagai persaingan
monopolistik, di mana sasaran konsumennya sama, namun penjualnya ada
banyak dengan menawarkan produk yang sejenis.
Melihat usaha-usaha sejenis yang menjadi pesaing dalam usaha ini maka
Oemah Unagi berada dalam posisi penantang pasar. Karakteristik dari
penantang pasar adalah menyerang pemimpin pasar. Ciri dari penantang
pasar biasanye menggunakan strategi pemotongan harga, produk yang lebih
inovatif, penyempurnaan jasa pelayanan, penekanan biaya produksi dan
strategi promosi yang intensif.
4.1.4 Produk yang ditawarkan ke pasar
Produk yang ditawarkan oleh usaha nugget berbahan dasar belut selama
bulan Januari – Mei 2015 adalah produk nugget yang berbahan dasar belut
saja.
4.1.5 Proses produksi
Bagan IV.1: Proses Produksi Pra
Produksi
38
Keterangan:
1. Tahap pertama (pra produksi)
a. Pembelian belut usia 3-4 bulan dengan kriteria sehat
yang berukuran 20-30 cm
b. Pemotongan belut secara manual
c. Pencucian & pembersihan belut untuk menghindari
bakteri
d. Pemberian garam agar menghilangkan lendir pada
kulit belut
2. Tahap kedua (proses pengolahan)
a. Belut yang sudah dicuci bersih dan dihilangkan
lendirnya akan segera dipresto selama ± 15-30 menit
sampai benar-benar lunak
b. Siapkan wadah untuk membuat adonan kemudian
masukan daging belut yang sudah dipresto
c. Haluskan daging belut dan campurkan dengan
bumbu-bumbu yang sudah disiapkan
d. Tambahkan tepung panir sedikit demi sedikit hingga
adonan menjadi cukup padat
e. Siapkan cetakan dan bentuk adonan sesuai dengan
ukuran yang diinginkan
39
loyang dan kukus adonan selama ± 15-30 menit
g. Setelah selesai diamkan adonan sejenak hingga
dingin
3. Tahap ketiga (proses penyajian)
a. Siapkan wadah dan kocok telur sebagai bahan
perekat tepung panir yang akan dilumuri di adonan
yang telah siap sebelumnya
b. Siapkan tepung panir dan lumuri adonan dengan
tepung panir sebagai kulit dari nugget dengan
menggunakan telur yang sudah dikocok
c. Masukkan potongan-potongan nugget yang sudah
jadi kedalam plastik mika sebagai kemasan nugget
kemudian tutup kemasan dengan rapat dan rapi
d. Simpan nugget-nugget yang sudah siap di kemasan
ke dalam kulkas atau lemari pendingin
e. Nugget siap diantarkan dan disajikan kepada
konsumen yang sudah memesan sebelumnya.
4.1.6 Proses pelayanan penjualan
Proses pelayanan penjualan nugget belut selama bulan Januari – Me