• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penilaian Berbasis Key Performance Indicator (KPI) Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Penilaian Berbasis Key Performance Indicator (KPI) Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember."

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI

BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR AREA JEMBER

SKRIPSI

Oleh : INDA YATI NIM. 083 143 048

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN EKONOMI ISLAM PRODI PERBANKAN SYARIAH

OKTOBER 2018

(2)
(3)
(4)















Artinya: Dan katakanlah “Bekerjalah kamu, maka, Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan

kepada Allah Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan- Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”

(QS. At-Taubah: 105)1

1 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung: Jabal, 2010), 203.

(5)

v

PERSEMBAHAN

Tiada kata yang patut diucap kecuali pujian-pujian syukur berupa Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamin, karena penyusunan skripsi ini telah selesai.

Limpahan sholawat dan salam kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibu tercinta, Ayahanda Usman dan Ibunda Sumiyati. Terima kasih yang tak pernah pudar, dukungan moril maupun materi serta do’a yang tiada henti engkau panjatkan disetiap sujudmu yang selalu megiringi langkah hidupku, semangatmu mendukungku agar selalu beribadah, selalu bersabar dalam setiap kesulitan yang aku hadapi.

2. Adikku tersayang, Asriya Ningsih dan Moh. Alif Firmansyah. Terima kasih sudah banyak memberi motivasi.

3. Seluruh keluarga besar dari Bapak dan Ibu, yang senantiasa mendoakan.

4. Untuk Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum KH. Moh. Hayatul Ikhsan, M.Pd dan Nyai Hj. Nur Mahmudah, S.Ag. Juga pengasuh Pondok Pesantren Ainul Yaqin KH. M. Ainul Yaqin dan Nyai Hj. Siti Zaenab. Semoga Allah melimpahkan Rahmat-Nya untuk panjenengan semua.

5. Teman-teman seperjuangan baik di PP Miftahul Ulum maupun di PP Ainul Yaqin (khususnya angkatan 2014) dan di IAIN Jember (khususnya PS 2014 kelas J1).

(6)

kepada Allah SWT atas segala Rahmat, Taufik dan Hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penilaian Berbasis Key Performance Indicator (KPI) Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember” dengan lancar. Sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, karena melalui beliau umat manusia dapat menapaki hidup menuju keselamatan yaitu Agama Islam.

Dalam penyelesaian skripsi ini, diperoleh dukungan banyak pihak atas kesuksesan penulisnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM. Selaku Rektor IAIN Jember yang telah mendukung dan memfasilitasi kami selama proses kegiatan belajar mengajar di lembaga ini.

2. Bapak Dr. Moch. Chotib, S.Ag., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian, sekaligus dosen pembimbing yang telah mendampingi dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak M.F Hidayatullah, S.H.I, M.S.I. Selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam IAIN Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

(7)

4. Ibu Nurul Setianingrum, SE, MM selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah IAIN Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untukmengadakan penelitian.

5. Bapak Dr. Khamdan Rifai, SE., M.SI selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA).

6. Pimpinan dan segenap karyawan di Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis selama berada dibangku kuliah.

Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada mereka atas segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis. Hanya ucapan terima kasih dan do’a tulus yang dapat penulis berikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca.

Amin Yarabbal ‘Alamin.

Jember, 28 Agustus 2018 Penulis

Inda Yati

NIM: 083143048

(8)

Indonesia's national economic development, today shows an increasingly unified direction with regional and international economies that have a less favorable impact. This change and rapid development in various ways requires an organization to always improve its performance. To see how the level of employee performance is, it is necessary to measure and evaluate performance.

Performance assessment is the process of evaluating how well employees do their work when compared to a set of standards, and then communicating that information to employees. For this reason, several models of performance measurement were introduced, one of which was the Key Performance Indicator (KPI) method. Key Performance Indicator or in Indonesian is called the Main Performance Indicator is one method that can be used to measure company performance.

The problem formulation in this thesis is: a) Is there an influence between the assessment of Key Performance Indicator (KPI) based on the performance of employees of Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember? b) How much influence does the assessment based on Key Performance Indicator (KPI) have on the performance of employees of Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember?

The purpose of this study was conducted to determine the effect of assessment based on Key Performance Indicator (KPI) on employee performance at Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember and to determine the effect of the assessment based on Key Performance Indicator (KPI) on employee performance at Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember.

This study uses quantitative research methods with associative research types of causal relationships. The analysis technique used in this study is simple linear regression, which is to determine the effect of one independent variable on one dependent variable. In simple linear regression analysis, there are three things that must be considered, namely: Determination Coefficient (R2), F test and t test.

But before performing regression analysis, the data must first fulfill the Classic Assumption Test.

The results of this study indicate that the assessment based on Key Performance Indicator (KPI) affects the performance of employees of Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember with a level of influence of 65.5%.

Keywords: Key Performance indicator, Employee Performance

\

(9)

viii ABSTRAK

Inda Yati, Dr. Moch. Chotib, S.Ag., MM, 2018 : Pengaruh Penilaian Berbasis Key Performance Indicator (KPI) Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember.

Perkembangan ekonomi nasional Indonesia, dewasa ini menunjukkan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang berdampak kurang menguntungkan. Perubahan dan perkembangan pesat dalam berbagai hal inilah yang menuntut sebuah organisasi untuk selalu memperbaiki kinerjanya. Untuk melihat bagaimana tingkat kinerja karyawan, maka perlu dilakukan adanya pengukuran maupun penilaian kinerja. Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengomunikasikan informasi tersebut pada karyawan. Untuk itu diperkenalkanlah beberapa model pengukuran kinerja perusahaan, salah satunya dengan metode Key Performance Indicator (KPI). Key Performance Indicator atau dalam bahasa Indonesia disebut Indikator Kinerja Utama merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan.

Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: a) Adakah pengaruh antara penilaian berbasis Key Performance Indicator (KPI) terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember? b) Seberapa besar pengaruh penilaian berbasis Key Performance Indicator (KPI) terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember?

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk Untuk mengetahui pengaruh antara penilaian berbasis Key Performance Indicator (KPI) terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember dan untuk mengetahui besar pengaruh antara penilaian berbasis Key Performance Indicator (KPI) terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penlitian asosiatif hubungan kausal. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah regresi linier sederhana, yaitu untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Dalam analisis regresi linier sederhana, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: Koefisien Determinasi (R2), uji F dan uji t. Namun sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu data harus memenuhi Uji Asumsi Klasik.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian berbasis Key Performance Indicator (KPI) berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember dengan tingkat pengaruh sebesar 65,5 % .

Kata kunci : Key Performance indicator, Kinerja Karyawan

(10)

Pengesahan ... iii

Motto ... iv

Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstrak ... viii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian... 7

a. Variabel Penelitian ... 7

b. Indicator Variabel ... 8

F. Definisi Operasional ... 9

G. Asumsi Penelitian ... 11

H. Hipotesis ... 11

I. Metode Penelitian ... 12

a. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 12

b. Populasi dan Sampel ... 12

c. Sumber data ... 13

d. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 13

e. Analisis Data ... 15

J. Sistematikan Pembahasan ... 23

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 25

A. Penelitian Terdahulu ... 25

B. Kajian Teori ... 29

(11)

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 50

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 50

1. Sejarah singkat Bank Syariah Mandiri ... 50

2. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri ... 53

3. Struktur Organisasi dan JOB Description Bank Syariah Mandiri . 54 4. Prinsip-prinsip Bank Syariah Mandiri ... 63

5. Produk-produk Bank Syariah Mandiri ... 64

B. Penyajian Data ... 71

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis... 84

D. Pembahasan... 93

BAB IV PENUTUP ... 94

A. Kesimpulan ... 94

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(12)

1.2 Kriteria pembobotan KPI ... 42

3.1 Jenis Kelamin Responden ... 73

3.2 Pendapat karyawan terhadap variabel X (Branch Opration Supervisor) ... 73

3.3 Pendapat karyawan terhadap variabel X (Account Officer) ... 76

3.4 Pendapat karyawan terhadap variabel X(Customer Service) ... 78

3.5 Pendapat karyawan terhadap variabel X (Teller) ... 80

3.6 Pendapat karyawan terhadap variabel Y ... 82

3.7 Uji validitas instrument variabel X ... 85

3.8 Uji validitas instrument variabel Y ... 86

3.9 Uji reliabilitas instrument variabel X dan Y ... 87

3.10 Persamaan regresi linear sederhana ... 90

3.11 Uji koefisien determinasi ... 91

3.12 Uji t kinerja karyawan... 92

(13)

DAFTAR GAMBAR No Uraian

3.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri ... 56 3.2 Uji Normalitas Data ... 88 3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 89

(14)

1.2 Kriteria pembobotan KPI ... 42

3.1 Jenis Kelamin Responden ... 73

3.2 Pendapat karyawan terhadap variabel X (Branch Opration Supervisor) ... 73

3.3 Pendapat karyawan terhadap variabel X (Account Officer) ... 76

3.4 Pendapat karyawan terhadap variabel X(Customer Service) ... 78

3.5 Pendapat karyawan terhadap variabel X (Teller) ... 80

3.6 Pendapat karyawan terhadap variabel Y ... 82

3.7 Uji validitas instrument variabel X ... 85

3.8 Uji validitas instrument variabel Y ... 86

3.9 Uji reliabilitas instrument variabel X dan Y ... 87

3.10 Persamaan regresi linear sederhana ... 90

3.11 Uji koefisien determinasi ... 91

3.12 Uji t kinerja karyawan ... 92

(15)

xiii

DAFTAR GAMBAR No Uraian

3.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri ... 56 3.2 Uji Normalitas Data ... 88 3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 89

(16)

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi nasional Indonesia, dewasa ini menunjukkan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang berdampak kurang menguntungkan. Sementara ini, perkembangan perekonomian nasional senantiasa bergerak cepat dan semakin maju, dengan tantangan yang semakin kompleks.

Perkembangan yang sangat maju inilah membuat sebuah organisasi dalam suatu lembaga harus mampu menjaga kualitas pelayanan dengan baik.

Perubahan dan perkembangan pesat dalam berbagai hal menuntut sebuah organisasi untuk selalu memperbaiki kinerjanya. Adanya sistem pengukuran kinerja akan memungkinkan suatu organisasi untuk merencanakan, mengukur dan mengendalikan kinerjanya berdasarkan strategi yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Pengukuran kinerja yang tidak hanya berpedoman pada ukuran keuangan (anggaran) sangat dibutuhkan oleh organisasi untuk dapat bersaing di era pasar global. Karena pengukuran kinerja tradisional yang menggunakan ukuran keuangan tidak mampu memberikan gambaran riil mengenai keadaan sebuah organisasi karena tidak memperhatikan hal-hal lain di luar sisi keuangan, misalnya sisi pelanggan yang merupakan fokus penting bagi perusahaan dan karyawan yang merupakan salah satu roda penggerak bagi

(17)

2

kegiatan perusahaan.1 Karena itu perlu dilakukan penilaian atas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh karyawan atau disebut penilaian kinerja.

Allah SWT memberikan dorongan untuk memberikan insentif bagi orang yang mampu menunjukkan kinerja optimal (baik). Allah berfirman dalam QS. Al-Kahfi [18] : 30



























Artinya: “sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal shaleh, tentulah kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang- orang yang mengerjakan amalannya dengan baik”.

Sebagai karyawan tentunya menginginkan adanya umpan balik mengenai prestasi mereka sebagai suatu tuntutan untuk perilaku dikemudian hari. Tuntutan itu terutama diinginkan oleh para karyawan baru yang sedang berusaha memahami tugas dan melaksanakan kewajiban di lingkungan kerja mereka. Untuk melihat bagaimana tingkat kinerja karyawan, maka perlu dilakukan adanya pengukuran maupun penilaian kinerja. Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengomunikasikan informasi tersebut pada karyawan. Untuk itu diperkenalkanlah beberapa model pengukuran kinerja perusahaan, salah satunya dengan metode Key Performance Indicator (KPI).

1 Robet S Kaplan dan David P Norton, Balanced Scorecard: Menetapkan Strategi Menjadi Aksi (Jakarta: Erlangga, 2000), 9

(18)

Key Performance Indicator atau dalam bahasa Indonesia disebut Indikator Kinerja Utama merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Penetapan KPI dan sasaran yang akan dicapai tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, tetapi harus dipilih dan ditentukan menggunakan metode yang tepat dan sistematis.2

Perlunya di tetapkan KPI berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 Tanggal 31 Mei 2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan instansi pemerintah.3

Key Performance Indicator (KPI) dapat diukur dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. Dalam banyak segi Balanced Scorecard, merupakan ide yang tepat pada waktu yang tepat, karena pada akhir tahun 1980-an terdapat gerakan yang berkembang untuk mempromosikan pentingnya menyeimbangkan informasi kinerja non keuangan dengan data keuangan.4 Balanced Scorecard menjabarkan visi dan strategi perusahaan kedalam suatu kumpulan yang koheren atau melekat dari tolak ukur kinerja.

Keempat perspektif scorecard yaitu tolak ukur keuangan, pengetahuan pelanggan, proses usaha internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan yang

2 Edi Satriyanto, “Pengembangan dan Analisa Key Performan Indicator Sebagai Sistem Pendukung dalam Perencanaan Pengembangan Institusi Secara Online”, (Jurnal, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 2009). Vol.6,3.

3 Sulfiana, Analisis Penerapan Key Performance Indicator (KPI) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Genteng Banyuwangi, (Skripsi, IAIN Jember 2017)

4 Naresh Makhijani dan James Creelman, Menciptakan Balanced Scorecard Untuk Organisasi Jasa Keuangan (Jakarta: Erlangga, 2012), 14

(19)

4

menawarkan suatu keseimbangan (balance) antara tujuan jangka pendek dan panjang.5

Penggunaan metode ini sudah terbukti di banyak perusahaan, salah satunya pada penelitian yang telah dilakukan oleh Sulfiana dengan judul Analisis Penerapan Key Performance Indicator (KPI) pada PT. Bank Rakyat Syariah Kantor Cabang Pembantu Genteng Banyuwangi. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa atas penilaian KPI berdasarkan pendekatan balance scorecard diperoleh hasil kinerja yang baik dan meningkatkan mutu pelayanan kepada nasabah.6 Yunisa Eka menambahkan bahwa penyusunan KPI mampu meningkatkan kinerja secara optimal.7

Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu badan usaha yang menyediakan jasa perbankan yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat. Bank Syariah Mandiri menjadi bank syariah terbaik di Indonesia, dimana bank ini telah memberikan pelayanan dan produk terbaik kepada masyarakat. Bank syariah Mandiri tumbuh dengan pesat baik dari sisi asset, jumlah pembiayaan dan jumlah dana pihak ketiga.8 Dimana Bank Syariah Mandiri juga merasakan dampak perubahan lingkungan usaha yang berlangsung cepat terus menerus, yang juga menimbulkan persaingan diantara badan usaha perbankan lainnya. Sejalan dengan visinya untuk menjadi bank syariah terdepan dan modern. Dalam hal ini, PT Bank Syariah Mandiri (BSM)

5 Amin Widjaja Tunggal, Pengukuran Kinerja dengan Balnced Scorecard (Jakarta: Harvarindo, 2005), 5

6 Sulfiana, 2017

7 Yunisa Eka Setyaningrum, “Evaluasi Pelaksanaan Key Performan Indicator di Kantor Pelayanan Pajak Boyolali” (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Yogyakarta, 2013).

8 http://m.cnnindonesia.com, (02 januari 2018)

(20)

harus mampu mengembangkan perusahaannya. Salah satunya dengan cara memiliki strategi yang baik dan unggul melalui perancangan strategi. Untuk membuat sebuah perancangan strategi yang baik, diperlukan alat manajemen strategi yang mampu secara komprehensif melihat prespektif yang ada dalam suatu perusahaan. Selain peningkatan pendapatan setiap bulan dan pertumbuhan jumlah nasabah, kinerja Bank Syariah Mandiri juga dilihat dari aspek kepuasan nasabah selaku konsumen. Kepuasan nasabah dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang berfungsi sebagai pemicu kesuksesan jangka panjang.

Berkaitan dengan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember. Karena Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember merupakan salah satu perbankan yang menerapkan penilaian berbasis Key Performance Indicator perspektif balanced scorecard. Adapun judul yang peneliti angkat dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Penilaian Berbasis Key Performance Indicator (KPI) Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah:

1. Adakah pengaruh antara penilaian berbasis Key Performance Indicator (KPI) terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember?

(21)

6

2. Seberapa besar pengaruh penilaian berbasis Key Performance Indicator (KPI) terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh antara penilaian berbasis Key Performance Indicator (KPI) terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember.

2. Untuk mengetahui besar pengaruh antara penilaian berbasis Key Performance Indicator (KPI) terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Dapat digunakan oleh perusahaan atau perbankan sebagai evaluasi peran dan penerapan key performance indicator yang telah ada pada perusahaan atau perbankan tersebut. Serta juga dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan atau perbankan guna menerapkan sistem key performance indicator yang baik agar operasi perusahaan atau perbankan menjadi lebih efektif, sehingga dapat mendorong kinerja karyawan.

2. Bagi penelitian

Diharapkan dapat meningkatkan pemahaman penulis tentang penerapan key performance indicator, khususnya pada tingkat penilaian kinerja karyawan di sector jasa keuangan yaitu perbankan.

(22)

3. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini secara akademis diharapkan mampu memberikan pengembangan ilmu ekonomi terutama di bidang kajian ilmu perbankan syariah khususnya melalui penerapan dan aplikasi teori-teori khusus tentang pokok bahasan tertentu.

4. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi

Bagi lembaga perguruan tinggi dapat digunakan untuk menambah dan memberikan informasi serta tambahan revrensi jika kemungkinan ada penelitian lebih lanjut.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi mendahului variabel terikatnya. Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Sementara itu, variabel terikat adalah variabel yang diakibatkan atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Keberadaan variabel ini sebagai variabel yang dijelaskan dalam fokus/topik penelitian.9

9 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif , (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2005), 67-68

(23)

8

a) Variabel bebas (independen variabel)

 Peenilaian Berbasis Key Performance Indicator (X) b) Variabel terikat (variabel dependen)

 Kinerja Karyawan (Y)

2. Indikator Variabel Penelitian

Setelah variabel penelitian terpenuhi, kemudian dilanjutkan dengan mengemukakan indicator-indikator penelitian yang merupakan rujukan empiris dari variabel yang akan di teliti.

Variabel Sub Variabel Indikator

Penilaian Berbasis Key Performance Indicator (X)

KPI perspektif Financial a. Pendapatan b. Laba bersih

KPI perspektif Customer a. Kepuasan pelanggan

b. Complain pelamggan tertangani KPI perspektif Internal

Process

a. Jumlah Produk terjual b. Cycle Time

c. Produktivitas karyawan d. Penyelesaian Temuan Audit KPI perspektif Learning &

Growth

a. Learning & Growth Kinerja Karyawan (Y) Financial a. Bertumbuh (Growth)

b. Bertahan (Sustain) c. Menuai (Harvest)

Customer a. Pangsa pasar

b. Retensi pelanggan c. Akuisisi pelanggan d. Kepuasan pelanggan e. Profitabilitas pelanggan Internal process a. Inovasi

b. Operasi

c. Layanan purna jurnal Learning & Growth a. Kapabilitas pekerja

b. Kapabilitas sistem informasi c. Motivasi, pemberdayaan, dan

keselarasan.

(24)

F. Definisi Operasional

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti.10

Dalam memberikan arah dan menghindari munculnya salah penafsiran serta pengertian yang melebar dalam menginterprestasikan isi dan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penilaian Berbasis Key Performance Indicator (KPI) Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Mandiri

Kantor Area Jember”, maka diperlukan penegasan istilah dalam judul tersebut yang menjelaskan pengertian dari masing-masing kata yang mendukung judul pada penelitian ini, yakni sebagai berikut:

a. Penilaian Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan prestasi nyata yang ditampilkan seseorang setelah yang bersangkutan menjalankan tugas dan perannya dalam organisasi. Kinerja produktif merupakan tingkatan prestasi yang menunjukkan hasil guna yang tinggi.

Penilaian kinerja (job assessment) adalah bagian dari proses manajemen sumberdaya manusia yang menitikberatkan pada upaya untuk

“memotret” hasil yang telah dicapai secara obyektif, sebagai bahan dasar ketika dilakukan pengukuran kinerja lebih menitikberatkan pada upaya

10 Tim Penyusun, Pedoman Karya Tulis Ilmiah Institut Agama Islam Negri Jember, (Jember: IAIN Jember Press, 2017), 45

(25)

10

untuk melakukan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana atau standar yang sudah ditetapkan sebelumnya.11

b. Key Performance Indikator (KPI)

KPI atau indikator kinerja utama adalah serangkaian indicator kunci yang bersifat terukur dan memberikan informasi sejauh mana sasaran strategis yang dibebankan kepada suatu organisasi sudah berhasil dicapai.12 Yang dimaksud KPI dalam penelitian ini adalah beberapa indicator kinerja yang telah ditetapkan dan disusun untuk dijadikan acuan penilaian kinerja karyawan.

c. Balance Scorecard

Balance Scorecard adalah suatu kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Selain ukuran kinerja finansial masa lalu, Balance Scorecard juga memperkenalkan pendorong kinerja finansial masa depan. Pendorong kinerja, yang meliputi perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan, diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang nyata.13

11 Tjutju Yuniarsih, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Aplikasi dan Isu Penelitian), (Bandung: ALFABETA, 2011), 161

12 Arini T. Soemohadiwidjojo, Panduan Praktis Menyusun Key Performance Indicator, (Jakarta:

Raih Asa Sukses, 2015), 28

13 Robet S Kaplan dan David P Norton, Balanced Scorecard: Menetapkan Strategi Menjadi Aksi, 16

(26)

G. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian atau disebut kerangka penelitian adalah semua yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian juga dapat merupakan kerangka kerja dalam suatu studi tertentu guna mengumpulkan, mengukur, dan melakukan analisis data sehingga dapat menjawab permasalahan penelitian.

Berkaitan dengan penelitian ini maka desain penelitian yang digunakan adalah desain riset konklusif. Desain riset konklusif ini untuk membantu dalam pengambilan keputusan guna menentukan, mengevaluasi, dan memilih alternatif yang terbaik dalam pemecahan masalah. Tujuan utama dari desain ini adalah menguji hipotesis yang berhubungan dengan berbagai variabel.

H. Hipotesis

Hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan sementara terhadap hasil penelitian, berikut hipotesis dalam penelitian:

1. Hipotesis alternatife (Ha) berbunyai ada pengaruh antara penilaian berbasis Key Performance Indicator (KPI) terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember.

2. Sementara hipotesis nihil (Ho) tidak ada pengaruh antara penilaian berbasis Key Performance Indicator (KPI) terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember.

(27)

12

I. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Yang dimaksud dengan pendekatan disini adalah metode atau cara mengadakan penelitian seperti halnya eksperimen atau non-eksperimen.

Tetapi disamping itu juga menunjukkan jenis atau tipe penelitian yang diambil. Dipandang dari segi tujuan misalnya eksploratif, deskriptif atau historis. Masih ada lagi pandangan dari subjek penelitiannya, misalnya populasi atau kasus.14 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode asosiatif berbentuk hubungan kausal.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka atau data statistik. Dan dideskripsikan secara deduksi yang berangkat dari teori-teori umum, lalu dengan observasi untuk menguji validitas keberlakuan teori tersebut ditarik kesimpulan.15 Kemudian dijabarkan secara deskriptif, karena hasilnya akan kami arahkan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh dan untuk menjawab rumusan masalah.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik sensus. Teknik sensus adalah semua jumlah populasi dijadikan responden yaitu karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember seabanyak 40 karyawan.

14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu pendekatan praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013), 64.

15 Ibid, 170.

(28)

3. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer, adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang berupa angket.

b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu.16

4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Bagian terpenting dalam proses penelitian adalah yang berkenaan dengan data penelitian. Sebab ini inti dari sebuah penelitian adalah terkumpulnya data informasi, kemudian data ini diolah atau dianalisa dari akhir dan hasil analisis tersebut diterjemahkan atau diinterpretasi sebagai kesimpulan penelitian.

Adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

16 Iqbal Hasan, Analisis Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 19

(29)

14

a. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). 17 Data yang ingin diperoleh dari wawancara ini adalah:

1) Penilaian kinerja terhadap karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember.

2) Penetapan Key Performance Indicator di Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember.

b. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkatat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.18 Pertanyaan atau pernyataan dalam angket ini tidak akan terlepas dari indikator-indikator dari variabel yang terdapat pada judul penelitian.

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini data-data yang ingin diperoleh dari metode dokumentasi adalah sebagai berikut:

1) Sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember 2) Struktur yang ada di Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember 3) Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember

17 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 170

18 Ibid, 42

(30)

4) Denah Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember

5) Data sarana-prasarana yang berada di Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember.

d. Observasi

Observasi ini dilakukan untuk melihat kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember. Di dalam artian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman, gambar dan dokumen terkait penelitian yang dilakukan.

5. Analisa Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan.19

Kegiatan menganalisis dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap antara lain:

a. Proses Editing

Tahap awal analisis data adalah melakukan edit terhadap data yang telah dikumpulkan dari hasil survey dilapangan. Pada prinsipnya proses editing data bertujuan agar data yang diamati akan dianalisis secara akurat dan lengakap.

19 Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabet, 2014), 199

(31)

16

b. Proses Coding

Proses pengubahan data kualitatif menjadi angka dengan mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut kategori-kategori yang penting (pemberian kode).

c. Proses Scoring

Proses penentuan skor atas jawaban responden yang dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori yang cocok tergantung pada anggapan atau opini responden.

Adapun skor yang digunakan adalah:

1) Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

2) Setuju (S) diberi skor 4

3) Netral (N) diberi skor 3

4) Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

5) Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 d. Tabulasi

Menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel, sehingga diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas.

Setelah proses tabulasi selesai kemudian data-data dalam tabel tersebut akan diolah dengan bantuan software statistic yaitu SPSS.

Agar data yang dikumpulkan dapat bermanfaat maka harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif yang artinya suatu analisa yang berdasarkan pada data yang dapat dihitung (angka). Untuk

(32)

mempermudah dalam menganalisa data maka peneliti menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science).

a. Uji Instrumen Penelitian

Data mempunyai kedudukan yang paling tinggi dalam penelitian, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data sangat menentukan bermutu tidaknya hasil instrumen pengumpul data.

Sedangkan instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Begitu pula dengan angket, sebelum diedarkan kepada responden diuji terlebih dahulu validitasnya, reliabilitasnya, pembobotan itemnya. Apabila ternyata ada alat pengumpul data yang belum memenuhi syarat tersebut, diulangi dan direvisi dan diuji cobakan lagi sehingga terpenuhi syarat sebagai instrumen yang baik.

Dengan demikian, apabila diperlukan dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan pedoman observasi dan angket maupun pelaksanaan, sehingga memberikan alternatif pemecahan terhadap permasalahan yang dapat diantisipasi sebelumnya.20

1) Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan, kesesuaian, atau kecocokan suatu alat untuk mengukur apa yang akan diukur. Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

20 Taniredja, Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar), (Bandung: Alfabeta, 2014), 41.

(33)

18

yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.21

Adapun rumusan yang digunakan untuk menguji tingkat validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan rumrus korelasi.

Analisis ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total.22 Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.23

Untuk memutuskan apakah instrumen tersebut valid atau tidak, besarnya korelasi (r hitung) tersebut dibandingkan dengan r tabel.

Dengan taraf signifikan sebesar 5%.

Jika r hitung > r tabel = valid Jika r hitung < r tabel = tidak valid 2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan posivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.

Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan

21 Sugiono dan Eri Wibowo, Statistika Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows, (Bandung: Alfabeta, 2002), 220

22 Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), 353

23 Eri Wibowo, Statistika Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS, 220.

(34)

raliabel, dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar.

Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannya.24

Pengukuran reliabilitasnya dapat dilakukan dengan One Shot atau pengukuran sekali saja, dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Suatu variabel reliabel apabila :

Hasil Alpha Cronbach > 0,60 = reliabel Hasil Alpha Cronbach < 0,60 = tidak reliable b. Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data terdiri dari normalitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Uji asumsi klasik yang digunakan sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Uji asumsi klasik yang pertama adalah uji normalitas. Pengujian terhadap asumsi klasik normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residuak data model regresi linier memliki distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah yang residual datanya berdistribusi normal. Jika residual data tidak ada terdistribusi normal maka kesimpulan statistic menjadi tidak valid atau bias. Ada dua cara

24 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D , 268

(35)

20

untuk mendeteksi apakah residual data berdistribusi normal ataukah tidak yaitu dengan melihat grafik normal propability plot dan uji statistik one sample Kolmogorov-smirnow test. Apabila grafik propability plot tampak bahwa titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis disgonsl maka hal ini dapat disimpulkan bahwa residual data memliki distribusi normal, atau memenuhi data asumsi klasik normalitas. Lebih lanjut pada uji statistik one sample Kolmogorov-smirnow test. Jika didapat nilai signifikan

>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal secara multivariate.

2) Heteroskedastisitas

Pengujian terhadap asumsi klasik heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah variance dari residual data satu observasi ke observasi lainnya berbeda ataukah tetap. Jika variance dari residual data sama disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik scatterplot.

c. Analisis Regresi Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen.

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah : Y = a + bX

(36)

Keterangan:

Y = Variabel dependen (kinerja karyawan) a = Konstanta atau intercept

b = penduga bagi koefisien regresi

X = Variabel independen (penilaian Key Performance Indicator)

Untuk mengetahui serta menentukan pengaruh koefisien variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan bantuan SPSS.

d. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan besaran untuk menunjukan tingkat kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dalam bentuk persen, yakni menunjukan seberapa besar persentase keragaman y yang dapat dijelaskan oleh keragaman x atau dengan kata lain seberapa besar X dapat memberikan kontribusi terhadap Y.25

Nilai koefisien determinasi adalah antara nilai nol dan satu.Nilai koefisien determinan yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Dalam penelitian ini peneliti menguji koefisien determinasi r2 dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS v.16.0 yaitu dengan Model Summary dan melihat besarnyaAdjusted R Square. Adapun rumus koefisien determinasi r2 adalah:

R2 = (r)2 x 100%

Dimana :

R2 = koefisien determinan

25 Andi Supangat, Statistik Dalam Kajian Deskriptif, inferensial, dan Non parametrik, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2007), 350.

(37)

22

r = koefisien korelasi.

e. Uji Hipotesis 1) Analisis Uji t

Uji t bisa dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, yang mana jika:

t hitung ≥ t tabel = berpengaruh signifikan t hitung ≤ t tabel = tidak berpengaruh signifikan

Selain dengan cara tersebut dapat juga dilakukan dengan cara membandingkan nilai sig dengan α = 0,05. Kriteria jika:

Sig ≤ 0,05 maka berpengaruh signifikan Sig ≥ 0,05 maka tidak berpengaruh signifikan 2) Penetapan Tingkat Signifikansi

Penetapan hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 0,05 (α = 5%) atau tingkat keyakinan sebesar 0,95 karena tingkat signifikansinya itu yang umum digunakan pada penelitian-penelitian ilmu-ilmu social dan dianggap cukup tepat untuk mewakili hubungan antar variabel yang diteliti.26

J. Sistematika Pembahasan

Dalam hal ini sistematika pembahasan , diuraikan dalam 4 bab secara terpisah, yaitu :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian yang

26 Moh. Nazir, Metode Penelitrian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 460

(38)

terdiri dari variabel penelitian dan indikator penelitian, definisi operasional, hipotesis, metode penelitian dan berisikan sistematika pembahasan.

Bab II : Kajian Kepustakaan

Bab ini menguraikan tentang penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai salah satu sumber informasi penelitian dan berisi tentang kajian teori.

Bab III : Penyajian Data dan Analisis

Bab ini menguraikan tentang gambaran obyek penelitian, penyajian data penelitian, termasuk pembahasan tentang pengertian, penetapan dan pembobotan Key Performance Indicator. Analisis dan pengujian sebuah hipotesis yang ada di bab I dan pembahasan penelitian.

Bab IV : Penutup atau Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi intisari atau kesimpulan hasil penelitian. Berdasarkan kesimpulan itulah penulis akan memberikan saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam penilaian kinerja karyawan berbasis Key Performance Indicator.

(39)

24 BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Selain itu untuk menghindari aggapan kesamaan dengan penelitian ini. Maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu. Oleh karena itu peneliti mencantumkan beberapa judul sebelumnya sebagai berikut:

1. Tesis Nano Priyanto dengan judul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan dan Non Keuangan dengan Penilaian Key Performance Indicator Sasaran Unit dan Pendekatan Balance Scorecard”. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan, dalam hal ini nilai penerimaan iuran, efektifitas biaya, perbandingan cost ratio dan kolektibilitas iuran dengan pendekatan balace scorecard lebih besar dibandingkan dengan kinerja sasaran unit pada key performace indicator.27 2. Tesis Erlinda Permatasari dengan judul “Penyusunan Key Performance

Indicator untuk Meningkatkan Persepsi Keadilan Terhadap Penilaian Kinerja”. Dalam penelitian tersebut lebh difokuskan pada persepsi keadilan atas penilaian kinerja. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyusunan Key Performance Indicator mampu

27Nano Priyanto, Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan dan Non Keuangan dengan Penilaian Key Performance Indicator Sasaran Unit dan Pendekatan Balance Scorecard, (Tesis, Semarang: Universitas Negri Semarang, 2008)

(40)

meningkatkan persepsi keadilan terhadap penilaian kinerja secara signifikan.28

3. Skripsi Yunisa Eka Setyaningrum dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan Key Performance Indicator di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali”.

Dalam penelitian tersebut difokuskan ada evaluasi pelaksanaan KPI saja.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dijelaskan bahwa dengan diterapkannya metode KPI kinerja perusahaan menjadi lebih baik.

4. Skripsi Reni Wati dengan judul “Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Balance Scorecard pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk (DSP) Cabang Bengkulu”. Dalam penelitian tersebut difokuskan pada metode balance scorecard dalam mengukur penilaian kinerja. Dari hasil penelitian ini dijelaskan bahwa dengan menggunakan metode balace scorecard kinerja suatu perusahaan dapat meningkat baik yaitu ditandai dengan meningkatnya pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan.29

5. Tesis Tri Hastuti Hendrayani dengan judul “Rencana Key Performace Indicator Berbasis Balance Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja pada RSD Kebumen”. Dari hasil penelitian ini dijelaskan bahwa kinerja perusahaan belum dapat berjalan dengan baik karena program kerja belum sepenuhnya menerapkan prinsip balance scorecard sehingga belum

28 Erlinda Permatasari, Penyusunan Key Performance Indicator untuk Meningkatkan Persepsi Keadilan Terhadap Penilaian Kinerja, (Tesis, Yogykarta: Universitas Gadjah Mada, 2010).

29 Reni Wati, Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Balance Scorecard pada PT.

Bank Danamon Indonesia Tbk (DSP) Cabang Bengkulu, (Skripsi, Bengkulu: Universitas Bengkulu, 2014).

(41)

26

dicantumkan ukuran yang strategik untuk menugukur kinerja perusahaan tersebut.30

6. Skripsi Sulfiana dengan judul “Analisis Penerapan Key Performance Indicator (KPI) PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Genteng Banyuwangi”. dari hasil penelitian ini dijelaskan bahwa konsep penerapan KPI yang digunakan adalah penetapan target dan pembobotan yang telah ditetapkan langsung oleh kantor pusat BRI Syariah Jakarta. Penerapan KPI dilakukan berdasarkan metode balance scorecard yaitu dengan mempertimbangkan empat perspektif.31

7. Tesis Andy Adam dengan judul “Analisis Key Performance Indicator dengan Metode Balance Scorecard dalam Menghadapi Pasar Persaingan Energi Listrik di PT Indonesia Power”. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan strategik perusahaan yang lebih baik, namun pelaksanaannya harus disertai dengan evaluasi terhadap KPI yang bertanggung jawab dan tertib agar apa yang diharapkan perusahaan dalam jangka panjang dapat termonitor.32

8. Skripsi Elizabet Citra Dewi Rahardjo dengan judul “Key Performance Indicator pada Organisasi Nirlaba (Studi Kasus pada Yayasan SOS Desa Taruna Indonesia Cabang Semarang)”. Dari hasil penelitian ini, peneliti

30 Tri Hastuti Hendrayani, Rencana Key Performace Indicator Berbasis Balance Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja pada RSD Kebumen, (Tesis, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015).

31 Sulfiana, Analisis Penerapan Key Performance Indicator (KPI) PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Genteng Banyuwangi, (Skripsi, IAIN Jember, 2017).

32 Andy Adam, Analisis Key Performance Indicator dengan Metode Balance Scorecard dalam Menghadapi Pasar Persaingan Energi Listrik di PT Indonesia Power, (Tesis, Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada, 2013).

(42)

hanya mengembangkan KPI yang sudah ada dan berhasil mengidentifikasi 36 KPI yang dapat diklasifikasikan menjasi 5 aspek, yaitu aspek alokasi sumber daya keuangan, pemberdayaan karyawan, proses internal, dan pihak penerima jasa.33

9. Tesis Eva Hariyati dengan judul “Metodologi Pembangunan Dashbord Sebagai alat Monitoring Kinerja Organisasi (Studi Kasus Institusi Teknologi Bandung)”. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian antara KPI dashbord dengan kebutuhan pengguna dapat dipenuhi dengan cara memetakan setiap KPI organisasi yang berada dalam lingkup pembangunan dashbord, dengan kebutuhan bisnis penggunanya.34 10. Skripsi Elanjati Worldailmi dengan judul “Perancangan Key Performance

Indicator sebagai Dasar atas Pengukuran Kinerja Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus Taman Pintar Yogyakarta)”. Dalam penelitian tersebut difokuskan pada penggunaan metode Performance Prism dalam mengukur kinerjanya. Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode Performance Prism dapat berjalan dengan baik dan terstruktur sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat dengan baik.

33 Elizabet Citra Dewi Rahardjo, Key Performance Indicator pada Organisasi Nirlaba (Studi Kasus pada Yayasan SOS Desa Taruna Indonesia Cabang Semarang), (Skripsi, Surabaya:

Universitas Katolik Widya Mandala, 2015).

34 Eva Hariyati, Metodologi Pembangunan Dashbord Sebagai alat Monitoring Kinerja Organisasi (Studi Kasus Institusi Teknologi Bandung), (Tesis, Bandung: Institut Teknologi Bandung, 2008).

(43)

28

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu Mengenai KPI Nama/Perguruan

Tinggi/Tahun Judul Perbedaan Persamaan

Nano Priyanto, Program Sarjana Universitas Negeri Semarang (2008)

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan

dan Non

Keuangan dengan Penilaian Key Performance Indicator Sasaran

Unit dan

Pendekatan Balance Scorecard.

Penelitian

bertujuan untuk membandingkan antara kinerja keuangan dan non keuangan dengan penilaian KPI antara sasaran kerja unit dan pendekatan

balance scorecard.

Persamaan dari penelitian ini yaitu sama- sama membahas tentang Key Performance Indicator.

Tesis Erlinda Permatasari, Universitas Gadjah Mada, 2010

Penyusunan Key Performance Indicator untuk Meningkatkan Persepsi Keadilan Terhadap

Penilaian Kinerja

Dalam penelitian ini mengacu pada tujuan untuk meningkatkan persepsi keadilan kinerjanya.

Persamaan dari penelitian ini yakni sama- sama membahas tentang Key Performance Indicator.

Yunisa Eka Setyaningrum, Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (2013)

Evaluasi

Pelaksanaan Key Performance Indicator di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali

Dalam penelitian

ini objek

penelitiannya bertempat pada kantor pajak, dan menggunakan analisis deskriptif komparatif

Persamaan dalam

penelitian ini yakni sama- sama

menggunakan Key

Performance Indicator dalam objek

formalnya.

Reni Wati, Program Sarjana Universitas Bengkulu (2014)

Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Balance Scorecard pada

PT. Bank

Danamon

Indonesia Tbk (DSP) Cabang Bengkulu

Perbedaan pada penelitian ini terletak pada objek formal yang digunakan yaitu kinerja

perusahaan.

Persamaan dari penelitian ini sama-sama menngunakan Balance Scorecard.

(44)

Tri Hastuti Hendrayani, Program Pasca Sarjana

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (2015)

Rencana Key Performace Indicator

Berbasis Balance Scorecard

Sebagai Pengukuran Kinerja pada RSD Kebumen

Perbedaan dari penelitian ini yaitu terletak pada objek materiilnya yang lebih difokuskan pada Balance Scorecard sebagai pengukuran

kinerjanya.

Persamaan dalam

penelitian ini yakni sama- sama

menggunakan Key

Performance Indicator dalam objek

formalnya.

Sulfiana, Institut Agama Islam Negeri Jember (2017)

Analisis

Penerapan Key Performance Indicator (KPI) PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu

Genteng Banyuwangi

Dalam penelitian ini membahas tentang analisis penerapan Key Performance Indicator.

Persamaan dari penelitian ini yaitu sama- sama membahas tentang Key Performance Indicator.

Andy Adam,

Tesis, Yogyakarta:

Universitas

Gadjah Mada,

(2013).

Analisis Key

Performance Indicator dengan

Metode Balance

Scorecard dalam

Menghadapi Pasar Persaingan Energi

Listrik di PT

Indonesia Power

Yang

membedakan dari penelitian ini yaitu penelitian ini lebih difokuskan pada metode Balance Scorecard.

Persamaan dari penelitian ini yaitu sama- sama membahas tentang Key Performance Indicator.

Elizabet Citra Dewi Rahardjo, Skripsi,

Universitas Katolik Widya Mandala, (2015).

Key Performance Indicator pada Organisasi

Nirlaba (Studi Kasus pada Yayasan SOS Desa Taruna Indonesia Cabang Semarang)

Perbedaan pada penelitian ini yaitu terletak pada tujuan yang akan dicapai yakni untuk

mengembangkan KPI di Yayasan SOS desa Taruna Indonesia cabang Semarang. Selain itu objek penelitian ini dilakukan pada organisasi nirlaba.

Persamaan dari penelitian ini yaitu sama- sama membahas tentang Key Performance Indicator.

Eva Hariyati, Program Pasca Sarjana Institut

Metodologi Pembangunan Dashbord

Perbedaan dari penelitian ini yakni terletak pada

Persamaan dari penelitian ini yakni sama-

(45)

30

Teknologi Bandung (2008)

Sebagai alat Monitoring

Kinerja

Organisasi (Studi Kasus Institusi Teknologi

Bandung)

obyek formal penelitian yang menggunakan alat dashboard sebagai tolok ukur kinerja organisasi tersebut.

sama bertujuan untuk mengukur dan menilai kinerja

karyawan suatu perusahaan atau organisasi.

Elanjati Worldailmi, Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta (2012)

Perancangan Key Performance Indicator sebagai Dasar atas Pengukuran Kinerja Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus Taman Pintar

Yogyakarta)

Yang menjadi titik pembeda dari penelitian ini yaitu menjadikan alat dasar pengukuran kinerja dengan menggunakan metode

performance prism

Dalam penlitian ini sama-sama membahas mengenai Key Performance Indicator sebagai objek formalnya.

Sumber: hasil kajian penulis, 2017

Dengan demikian, perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu terletak pada penerapan serta variable penelitian yang digunakan dalam penelitian terdahulu yang telah dipaparkan diatas. Selain itu, perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu juga terletak pada obyek penelitian yang dipilih oleh peneliti. Pada penelitian ini, peneliti memutuskan untuk meneliti tentang Penilaian Kinerja Karyawan berbasis Metode Key Performance Indicator di Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember..

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh penilaian berbasis key performance indicator terhadap kinerja karyawan di Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dan seberapa besar pengaruh penilaian berbasis key performance indicator terhadap kinerja karyawan. Sedangkan metode

(46)

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan melalui angket, observasi dan dokumentasi.

B. Kajian Teori

1. Penilaian Kinerja Karyawan

a) Pengertian Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja merupakan siklus dari performance manajemen sistem. Dimana penilaian kinerja merupakan sistem manajemen dalam direct business yang merupakan bagian pengaturan proses. Dengan adanya sistem penilaian kinerja, kinerja para pekerja dapat terfokus untuk mencapai tujuan perusahaan dan dapat terkontrol dari setiap proses kinerja tersebut. Untuk menilai kinerja yang dicapai maka diperlukan penilaian kinerja. Kata penilaian sering diartikan dengan kata assessment.

Penilaian kinerja (job assessment) adalah bagian dari proses manajemen sumberdaya manusia yang menitikberatkan pada upaya untuk “memotret” hasil yang telah dicapai secara obyektif, sebagai bahan dasar ketika dilakukan pengukuran kinerja lebih menitikberatkan pada upaya untuk melakukan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana atau standar yang sudah ditetapkan sebelumnya.35

35 Tjutju Yuniarsih, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Aplikasi dan Isu Penelitian), (Bandung: ALFABETA, 2011), 161

(47)

32

Penilaian kinerja pegawai dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar produktivitas seorang pegawai dan untuk mengetahui apakah kinerja pegawai tersebut dapat menjadi lebih baik atau lebih efektif lagi. Penilaian kinerja pegawai dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil kerja terhadap rencana sasaran yang telah ditetapkan selama periode tertentu dengan menggunakan indikator penilaian yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.

Penilaian kinerja pegawai akan efektif apabila didasarkan pada standar penilaian kinerja pegawai sesuai ruang lingkup dan tanggung jawab setiap tingkat jabatan secara jelas dan rinci, serta disusun dengan mempertimbangkan lingkungan bisnis internal dan eksternal yang dihadapi dengan prinsip sasaran yang menantang (challenging), dapat dicapai (achievable), dan dapat diukur (measureable).

Penilaian kinerja harus dilakukan secara independen. Untuk menjaga keakuratan penilaian, hasil penilaian yang didukung dengan data/bukti/dokumen yang sah harus dikomunikasikan kepada pegawai yang dinilai disertai penjelasan atas kelebihan maupun kekurangan pegawai tersebut sehingga hasil penilaian dapat diterima oleh semua pihak.36

Berikut manfaat penilaian kinerja pegawai, baik bagi pegawai, atasan, maupun perusahaan.

36 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014), 183

(48)

1. Pegawai dapat memperoleh umpan balik atas kekurangan dan kelebihan kinerja, serta dapat melakukan diskusi dengan atasan untuk mendapatkan persepsi/pandangan yang sama atas hasil kinerjanya. Umpan balik tersebut dapat digunakan oleh pegawai untuk melakukan perbaikan/pengembangan kompetensinya.

2. Bagi atasan, penilaian kinerja dapat digunakan sebagai sarana untuk meminta penjelasan atau konfirmasi tentang sebab/masalah yang dihadapi dan memberikan arahan serta saran untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Berdasarkan penilaian kinerja, atasan dapat memberikan motivasi untuk memacu semangat kerja bawahannya dan menciptakan suasana kerja yang nyaman.

3. Bagi perusahaan, penilaian kinerja pegawai dapat digunakan untuk melakukan koreksi/revisi yang dianggap perlu untuk tindakan dan rencana yang akan datang sehingga realisasi terhadap rencana perusahaan dapat terjaga.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penilaian pegawai agar menghasilkan nilai tambah, baik bagi pegawai, atasan, maupun perusahaan.

1. Penilaian kinerja pegawai dilakukan secara periodik, misalnya setiap 3 bulan. Periode penilaian tidak terlalu lama atau terlalu cepat untuk memberikan kesempatan yang cukup kepada pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan mendapatkan umpan

(49)

34

balik untuk menetapkan langkah perbaikan kelemahan/

penyimpangan yang ada.

2. Hasil penilaian pegawai harus didukung dengan catatan, data, dan bukti/dokumen yang sah agar dapat dipahami dan diterima oleh pegawai dan atasannya sehingga dapat ditindaklanjuti semua pihak terkait.

3. Hasil penilaian yang telah disepakati bersama oleh pegawai dan atasannya harus ditinjaklanjuti untuk memastikan arah dan kegiatan yang ditujukan pada pencapaian sasaran perusahaan.

Perubahan yang dilakukan atas dasar hasil penilaian harus memperhatikan dampaknya terhadap pencapaian sasaran perusahaan.

Hasil penilaian pegawai dapat dimanfaatkan oleh pimpinan atau perusahaan untuk hal-hal berikut:

1. Menentukan jumlah bonus tahunan bagi pegawai berdasarkan kontribusinya (annual performance bonus).

2. Menentukan kenaikan gaji tahunan pegawai (annual merrit agreement) berdasarkan prestasi dan kontribusinya.

3. Menentukan klasifikasi pegawai dengan potensi khusus (talent management).

4. Menentukan program pengembangan pegawai yang sesuai (employee development).

Referensi

Dokumen terkait

MENENTUKAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM1. (Studi Kasus di Batik

daya manusia yang baik di dalam sebuah perusahaan atau organisasi Salah satu pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui penilaian kinerja karyawan atau performance

Key Performance Indicator pada tahun 2011 mencapai kategori efektif dengan indeks pencapaian sebesar 73,52% dengan sa saran strategis yang tercapai adalah penerimaan pajak

Salah satu cara agar mencapai indikator yang baik dalam penilaian kinerja karyawan dengan menggunakan metode KPI.. KPI membandingkan apa yang telah dibuat dengan

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan Key Performance Indicator (KPI) untuk menghasilkan standar penilaian kinerja dalam melakukan penilaian terhadap pemeliharaan

xix INTISARI Analisis dan Perancangan Penilaian Kinerja Guru Berbasis Key Performence Indicator Studi Kasus Madrasah Aliah Wali Songo Analysis and Design For Teacher Performence

463 Key Performance Indicator yang tertera pada Renstra Rencana Strategi BPBD Gresik 2021-2026 diantaranya meningkatkan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana,

Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya dengan pendekatan Human Resources Scorecard dimana visi dan misi perusahaan dijabarkan menjadi Key Performance