iv ABSTRAK
Eksistensi perjanjian baku tidak dapat dipungkiri lagi
keberadaannya dalam Hukum Perjanjian Indonesia. Hampir setiap kegiatan ekonomi maupun kegiatan lainnya di dalam masyarakat senantiasa mempergunakan perjanjian baku. Penggunaan perjanjian baku ini salah satunya terdapat dalam perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor yang diadakan oleh PT. Astra Sedaya Finance (ASF) dengan konsumennya. Untuk mengimbangi kekuatan dominasi dari pelaku usaha di dalam perjanjian baku yang diadakan oleh Perusahaan Pembiayaan, khususnya yang mengadakan pembiayaan bagi objek pembiayaan berupa kendaraan bermotor bagi konsumen dengan pembebanan jaminan fidusia serta untuk memberikan kepastian hukum bagi para pihak, maka dibentuklah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.010/2012.
Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah untuk menentukan
kesesuaian antara klausula baku yang terdapat di dalam perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor yang telah dipersiapkan oleh ASF dengan hukum positif di Indonesia, serta untuk menemukan implikasi dan hambatan dari diterbitkannya peraturan ini terhadap para pihak yang bersangkutan.
Metode penelitian yang dipergunakan di dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah data-data yang bersifat kualitatif berdasarkan data sekunder. Sedangkan spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis sehingga dapat memperoleh gambaran menyeluruh dan sistematis.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penulisan ini dapat disimpulkan bahwa: 1) masih terdapat pelanggaran terhadap ketentuan hukum di dalam perjanjian baku yang telah dipersiapkan oleh ASF; 2) implikasi dari diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.010/2012 adalah sebagai penegasan mengenai kewajiban dilakukannya pendaftaran jaminan fidusia bagi Perusahaan Pembiayaan yang melakukan pembiayaan konsumen berupa kendaraan bermotor dengan pembebanan jaminan fidusia dan; 3) hambatan di dalam penerapan peraturan ini antara lain, disebabkan oleh lamanya proses pendaftaran jaminan fidusia yang dapat menimbulkan penyelesaian kredit bermasalah serta masalah biaya pendaftaran jaminan fidusia yang harus ditanggung oleh Perusahaan.