• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Faktor genetik berperan penting pada kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Salah satu faktor resiko patogenesis terjadinya PPOK adalah gen Matriks Metaloproteinase-12 (MMP-12). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan polimorfisme gen MMP-12 dengan kejadian PPOK dibandingkan dengan non PPOK.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain case-control. Subjek penelitian merupakan isolat DNA tersimpan yang berasal dari 30 penderita PPOK dan 30 penderita non PPOK.

Metode Penelitian dimulai dari dilakukan proses amplifikasi isolat DNA pada mesin Thermal Cycler dengan menggunakan tekhnik PCR dengan amplifikasi terletak pada pita 137bp dengan agarose gel 2%, kemudian amplifikat didigesti dengan enzim restriksi Pvu II dan terdapat tiga varian polimorfisme (AA: 137bp, 119bp, AG: 137bp, 119bp, 18bp, GG: 119bp, 18bp) dan dianalisa secara statistik dengan menggunakan uji

Chi Square (X2) test dan analisa Hardy-Weinberg Equilibrium.

Berdasarkan uji Chi Square (X2) pada penderita PPOK dan non PPOK,

diperoleh nilai polimorfisme gen MMP-12 homozigot AA pada PPOK 28 (93,3%) dan non PPOK 29 (96,7%), heterozigot AG pada PPOK 2 (6,66%) dan non PPOK 1 (3,33%), tidak dijumpai polimorfismenya pada homozigot GG. Nilai p=0,5 dengan signifikansi p>0,05. Berdasarkan Hukum Hardy-Weinberg Equilibrium, penderita PPOK dan non PPOK berada pada nilai p=0,8502 dan p=0,926 dengan signifikansi p>0,05.

Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara polimorfisme gen MMP-12 dengan kejadian PPOK dan non PPOK. Berdasarkan HWE, populasi yang diteliti berada dalam kesetimbangan dan tidak terjadi mutasi.

Kata kunci: Gen Matrix Metalloproteinase-12, Polimorfisme, Penyakit Paru Obstruktif Kronik

(2)

ABSTRACT

Genetic factors play a role in Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). One of them is Matrix Metalloproteinase-12 (MMP-12) the risk factors in pathogenesis of COPD. This study is to determine relationship between COPD and non COPD in gene polymorphism MMP-12.

This was a case-control analyses study. Research subjects is stored DNA isolates derived from 30 patients COPD and 30 non COPD. Thermal Cycle processes carried out on DNA isolates using PCR with amplification techniques lies in 137bp band with a 2% agarose gel, then amplificat in digestion with restriction enzyme Pvu II and there are three variants of polymorphism (AA: 137bp, 119bp, AG: 137bp, 119bp, 18bp, GG: 119bp, 18bp) and analyzed statistically using Pearson Chi Square (X2) test and legal analysis Hardy-Weinberg Equilibrium.

Based on the Chi Square (X2) test in patients COPD and non COPD is found p=0,5 with a significance of p>0,05. Under the law of Hardy-Weinberg Equilibrium

(HWE), COPD are in equilibrium p=0,8502 and p=0,926 with a significance p>0,05.

There was no relationship significantly of MMP-12 gene polymorphism to the pathophysiology of COPD. According to HWE, population in this study is in

equilibrium and did not a mutation.

Keywords: Matrix Metalloproteinase-12 Genes, Polymorphisms, Chronic Obstructive Pulmonary Disease

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam hidup berumah tangga, keluarga mempunyai beberapa fungsi, sebagai berikut :.. Fungsi Pendidikan : Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak

45 yang dimana mereka tidak menetap agamanya, seperti halnya pada saat pendeta atau ustad yang datang ke Desa Petani tersebut untuk datang penyuluhan agama maka

Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan yang positif antara antara kualitas produk dan kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen Matahari Dept Store pada warga RW

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bukti bahwa pakan tinggi gula bentuk liquid dan padat, secara berbeda memodulasi pola makan, transporter glukosa

Mayoritas tingkat stress sampel adalah normal (tidak stress) dengan proporsi 44,5%, namun ada juga 11,1% yang tergolong stress berat.. Hampir seluruh sampel memiliki

Dalam PP 51/1993, dikenal ada beberapa model AMDAL yaitu AMDAL Proyek Individual (seperti PP 29/1986), AMDAL Kegiatan Terpadu, AMDAL Kawasan, dan

[r]