• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN FREEWAY SPACE PADA POSISI DUDUK TEGAK DENGAN DAN TANPA ELEKTROMIOGRAF.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN FREEWAY SPACE PADA POSISI DUDUK TEGAK DENGAN DAN TANPA ELEKTROMIOGRAF."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Perbedaan Hasil Pengukuran Freeway Space pada Posisi Duduk Tegak dengan dan tanpa Elektromiograf – Stevani Monika Halim – 160110080075

ABSTRAK

Pengukuran freeway space sangat penting dalam pembuatan gigi tiruan, karena tanpa dimensi vertikal yang tepat maka akan menimbulkan ketidaknyamanan dan masalah pada stomatonagtik pada pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil pengukuran freeway space pada posisi duduk tegak dengan dan tanpa elektromiograf.

Metode pengukuran freeway space pada posisi duduk tegak dengan dan tanpa menggunakan elektromiograf bersifat deskriptif komparatif, dengan metode pengambilan sampel purposive sampling, dilakukan pada 10 mahasiswa FKG UNPAD angkatan 2008 laki-laki dan perempuan yang telah memenuhi kriteria.

Hasil penelitian ini dianalisis dengan uji statistik t student, menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pengukuran dengan dan tanpa elektromiograf dengan posisi duduk tegak. Rata-rata freeway space dengan elektromiograf sebesar 2,38 mm dengan standard deviasi 0,44 mm, sedangkan tanpa elektromiograf sebesar 1,69 mm dengan standart deviasi 0,46 mm. Rata-rata freeway space pada laki-laki dengan elektromiograf sebesar 2,51 mm dengan standard deviasi 0,15 mm, sedangkan tanpa elektromiograf sebesar 1,68 mm dengan standart deviasi 0,43 mm. Rata-rata freeway

space pada perempuan dengan elektromiograf sebesar 2,35 mm dengan standard

deviasi 0,49 mm, sedangkan tanpa elektromiograf sebesar 1,69 mm dengan standart deviasi 0,50 mm.

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pengukuran freeway space dengan elektromiograf pada posisi duduk tegak lebih besar daripada tanpa elektromiograf, freeway space laki-laki dengan dan tanpa elektromiograf tidak lebih besar daripada perempuan.

(2)

v

Differences Freeway Space Measurement Results in Upright Sitting Position between without and with Electromiograph – Stevani Monika Halim -160110080075

ABSTRACT

Measurements of the vertical dimension is very important because without the

proper vertical dimension will created stomatognatic problem. This study aims to

determine the accurate measurements of FWS with and without electromyography.

Measurements of FWS in an upright sitting position with and without use

electromyograph done on 10 students FKG UNPAD of 2008 class who have met the

criteria. This descriptive comparative study using purposive sampling methods.

The results of this study were analyzed by t Student test statistics, showed

significant differences in the measurements with and without electromyograph in

upright seating position. The average FWS of 2.38 mm with electromyograph with

standard deviation of 0.44 mm, whereas without electromyograph of 1.69 mm with a

standard deviation of 0.46 mm. Average FWS in men with electromyograph of 2.51

mm with a standard deviation of 0.15 mm, whereas without electromyograph of 1.68

mm with a standard deviation of 0.43 mm. Average FWS in women with

electromyograph of 2.35 mm with a standard deviation of 0.49 mm, whereas without

electromyograph of 1.69 mm with a standard deviation of 0.50 mm.

Conclusion the study show that measurements of FWS with electromyograph

in an upright seating position is greater than without electromyograph, FWS of men

with and without electromyograph no larger than females.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya tahapan pada iterasi 1 dan 2 diperoleh cluster yang berbeda pada data penjualan ayam broiler sehingga iterasi akan terus berlanjut dan perhitungaaan pusat cluster

6, bahwa: “Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan

Untuk orang jang telah terang pemandangannja, semuanja itu adalah penderitaan djuga, sebab terdjadinja pun daripada keadaan jang tidak tetap, dari kesengsaraan,

Dijkstra melakukan kalkulasi terhadap node tetangga yang terhubung langsung dengan node keberangkatan (node 1), dan hasil yang didapat adalah node 2 karena bobot nilai node

Game atau permainan biasanya dilakukan untuk kesenangan dan kadang- kadang digunakan sebagai alat pendidikan. Untuk membuat sebuah game terlebih dahulu pembuat

Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat menentukan nilai optimum dengan metode uji titik pojok dari model matematika yang telah dibuat dengan benar.. Melalui kegiatan diskusi

Pada analisis Importance Performance Analysis, atibut layanan komplen produk, lapisan yang mudah terkelupas dan harga perlu menjadi prioritas utama untuk

Didalam ekosistem, komponen biotik harus dapat berinteraksi dengan komponen biotik lainnya dan juga dengan komponen abiotik agar tetap bertahan hidup. Jadi, interaksi