PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP
PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Oleh:
MADE SRI UTAMI NIM: 1206205038
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP
PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Oleh:
MADE SRI UTAMI NIM: 1206205038
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana Denpasar
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal : 20 April 2015
Tim Penguji: Tanda tangan
1. Ketua : Dra. Nyoman Abundanti, MM ... 2. Sekretaris : Dra. Made Rusmala Dewi S.,M.Si ... 3. Anggota : Putu Vivi Lestari, SE., MM ...
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen Pembimbing
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, 7 April 2016 Mahasiswa,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Dr. I Nyoman Mahendra Yasa, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Prof.Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE.,M.Si. dan Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa,SE.,M.S., masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4. Dra. Nyoman Abundanti, MM selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
bimbingan dan masukan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Putu Vivi Lestari, SE., MM dan Dra. Nyoman Abundanti, MM , sebagai penguji dalam skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama ini sehingga mampu menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
8. Orang tua dan saudara-saudara tercinta yang telah banyak memberikan dorongan moril, material maupun spiritual yang tak ternilai harganya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh teman-teman yang sudah membantu dan memberi masukkannya, kehidupan kampus yang menyenangkan dan dukungannya selama penyusunan skripsi ini.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, kritik, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Denpasar, 7 April 2016
Judul : Pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nama : Made Sri Utami
NIM : 1206205038
Abstrak
Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar sehingga diperoleh modal kerja netto yang layak dan menjamin tingkat profitabilitas perusahaan. Manajemen modal kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang tertdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 yang berjumlah 142 perusahaan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 81 perusahaan. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori ... 10
2.2.1 Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas ... 18
2.2.2 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas ... 18
2.2.3 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas ... 19
2.3 Model Penelitian ... 20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 21
3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 21
3.5.4 Perputaran Persediaan ... 23
3.6 Jenis dan Sumber Data ... 24
3.6.1 Jenis data ... 24
3.6.2 Sumber data ... 24
3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel ... 25
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 26
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 34
4.1.1 Bursa Efek Indonesia ... 34
4.1.2 Deskripsi Perusahaan Sampel ... 35
4.2 Deskrpsi Variabel Penelitian ... 37
4.2.1 Profitabilitas (ROA)... 38
4.4.1 Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas ... 48
4.4.2 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas ... 49
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
3.1 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi ... 29
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Profitabilitas (ROA), Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan ... 38
4.2 Hasil Uji Normalitas ... 41
4.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 41
4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ... 42
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 43
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 58
2 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 62
3 Kriteria Pemilihan Sampel ... 65
4 Hasil Tabulasi 2012 ... 68
5 Hasil Tabulasi 2013 ... 76
6 Hasil Tabulasi 2014 ... 84
7 Hasil Rekapitulasi Variabel Terikat Profitabilitas (ROA) dan Variabel Bebas (Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan) ... 92
8 Hasil Analisis Deskriptif ... 98
9 Hasil Uji Normalitas ... 99
10 Hasil Uji Autokorelasi ... 100
11 Hasil Uji Multikolinearitas ... 101
12 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 102
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perusahaan mengalami persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini. Persaingan bisnis menyebabkan perusahaan harus pintar mengolah modal kerja perusahaan. Manajemen modal kerja yang dilakukan perusahaan berguna untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Melalui manajemen modal kerja, perusahaan bisa mengetahui keadaan dana perusahaan sehingga perusahaan bisa mengambil keputusan yang tepat.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2010:122). Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan. Kemampuan memperoleh laba bisa diukur dari modal sendiri maupun dari seluruh dana yang diinvestasikan ke dalam perusahaan (Wiagustini,2010:76). Perusahaan menginginkan laba perusahaannya meningkat yang berarti perusahaan bisa meningkatkan profitabilitas dengan asumsi total aktiva perusahaan tidak meningkat.
2
beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut (Kasmir, 2012:196).
Rasio profitabilitas terbagi menjadi beberapa rasio yaitu, margin laba (profit margin), return on investment (ROI) atau sering disebut juga dengan return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan laba per lembar saham (Kasmir,
2012:199). Profitabilitas dalam penilitian ini diproksikan dengan return on assets (ROA). Return on assets digunakan untuk melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan aset yang dimiliki (Brigham dan Houston, 2010:148).Analisis return on assets mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut (Hanafi, 2012:157).
3
Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar sehingga diperoleh modal kerja netto yang layak dan menjamin tingkat profitabilitas perusahaan (Sawir, 2005:133). Manajemen modal kerja berkepentingan terhadap keputusan investasi pada aktiva lancar dan utang lancar terutama mengenai bagaimana menggunakan dan komposisi keduanya akan mempengaruhi risiko. Modal kerja diperlukan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan (Sartono, 2010:385). Manajemen modal kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan.
4
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian yang berbeda dikemukakan oleh penelitian Azhar dan Noriza (2010), Mojtahedzadeh (2011), Makori dan Jagongo (2013) dan Putri dan Sudiartha(2015) yang menyatakan bahwa perputaran kas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Warren et al. (2008:356) menyatakan bahwa piutang (Receivable) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya. Perusahaan dapat meningkatkan investasi pada piutang sepanjang tambahan keuntungan yang ditimbulkannya lebih besar daripada tambahan biaya pada investasi piutang tersebut (Wiagustini, 2010:136). Kasmir (2012:176) menyatakan bahwa perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya, jika rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang yang berarti juga kesuksesan manajemen piutang. Hasil penelitian Charitou et al (2010) dan Agha (2014) menyatakan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian berbeda dikemukakan oleh Karaduman et al (2010), Ching dan Gerab (2012), Ray (2012) , Pratiwi (2012) dan Vural et al
5
Perputaran persediaan adalah kenaikan persediaan disebabkan oleh peningkatan aktivitas, atau karena perubahan kebijakan persediaan. Kalau terjadi kenaikan persediaan yang tidak proporsional dengan peningkatan aktivitas, maka berarti terjadi pemborosan dalam pengelolaan manajemen persediaan (Husnan dan Pudjiastuti, 2012:77). Syamsuddin (2002:236) menyatakan bahwa makin tinggi tingkat perputaran persediaan, makin tinggi pula keuntungan yang diperoleh. Hasil penelitian Charitou et al (2010), dan Agha (2014) menyatakan bahwa perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian penelitian berbeda ditemukan oleh Raheman dan Nasr (2007), Teruel dan Solano (2007), Sipangkar (2009), Azhar dan Noriza (2010) yang menyatakan bahwa perputaran persediaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.
6
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu :
1) Apakah perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas? 2) Apakah perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas? 3) Apakah perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari uraian permasalahan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas.
2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas.
3) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas.
1.4 Kegunaan Penelitian
1) Kegunaan Teoritis
7
dokumen akademik yang berguna sebagai acuan dan referensi bagi civitas akademika yang melakukan penelitian sejenis.
2) Kegunaan Praktis
8
1.5 Sistematika Penulisan
Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab yang lain mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab I diuraikan mengenai latar belakang masalah penelitian yang terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Bab II diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan profitabilitas, modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, hipotesis penelitian, serta model penelitian.
Bab III : Metode Penelitian
9
Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
Bab IV diuraikan mengenai gambaran umum Bursa Efek Indonesia dan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian, deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V : Simpulan dan Saran
10 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang
ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan
investasi (Kasmir, 2012:114). Profitabilitas adalah kemampuaan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun
modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat
berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham
akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen
(Sartono,2010:122). Rasio profitabilitas mengukur kemampuan para eksekutif
perusahaan dalam menciptakan tingkat keuntungan baik dalam bentuk laba
perusahaan maupun nilai ekonomis atas penjualan, aset bersih perusahaan maupun
modal sendiri. Rasio profitabilitas lebih diminati oleh para pemegang saham dan
manajemen perusahaan sebagai salah satu alat keputusan investasi (Raharjaputra,
2009:205). Return on assets mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan
atas setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk aset. Semakin tinggi ROA
maka semakin baik return yang dihasilkan (Murhadi, 2013:64). Return on assets
11
rasio ini maka semakin baik dan hal ini berarti bahwa akltiva dapat lebih cepat
berputar dan meraih laba (Harahap , 2010:305).
Terdapat beberapa rasio profitabilitas diantaranya (Brigham dan Houstan ,
2010: 146) :
1) Margin Laba atas Penjualan
Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang
diperoleh dari setiap penjualan yang dimana semakin besar rasio ini maka
semakin baik pula karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapat laba
cukup tinggi. Oleh karena itu, untuk menghitung margin laba atas penjualan dapat
dihitung dengan rumus :
... . (1)
2) Return on Assets
Rasio laba bersih terhadap total aktiva mengukur pengembalian atas total
aktiva (Return on Assets - ROA)setelah bunga dan pajak. Oleh karena itu, untuk
menghitung return on assets dapat dihitung dengan rumus:
)
3) Rasio Kemampuan Dasar untuk Menghasilkan Laba
Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba (Basic Earning
Power-BEP) dihitung dengan membagi jumlah laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
dengan total aset. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dari aset perusahaan, sebelum pengaruh pajak dan leverage. Rasio ini
12
keuangan dan situasi pajak. Oleh karena itu, rasio ini dapat dihitung dengan
rumus:
.. ...(3)
4) Pengembalian atas Ekuitas Biasa
Rasio pengembalian atas ekuitas biasa (Return on Common Equity-ROE)
digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang
sahambiasa. Rasio ini dihitung dengan membagi rasio laba bersih terhadap ekuitas
biasa. Oleh karena itu, rasio ini dapat dihitung dengan rumus :
(4)
Menurut Hanafi dan Halim (2007:83), ada tiga rasio, yaitu:
1) Profit Margin
Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan
laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
2) Return on Asset
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat asset tertentu.
3) Return on Equity
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan
modal saham tertentu.
Penelitian ini menggunakan Return on Assets (ROA) untuk mengukur
13
2.1.2 Modal Kerja
Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar atau modal kerja
bisa dianggap sebagai dana yang tersedia untuk diinvestasikan dalam aktiva lancar
(Harahap, 2008:288). Modal kerja memiliki tiga komponen adalah kas, piutang,
dan persediaan (Lazaridis dan Tryfonidis, 2006). Fahmi (2013:100) menyatakan
bahwa modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka
pendek kas, surat-surat berharga, persediaan dan piutang.
Modal kerja penting bagi perusahaan karena dengan modal kerja yang
cukup memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis
mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi
bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan.
Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang
tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena
adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. Sebaliknya
tidak tercukupinya modal kerja merupakan sebab utama kegagalan suatu
perusahaan (Munawir, 2012:114).
Riyanto (2011:57) memberikan pengertian modal kerja dalam 3 konsep,
yaitu :
1) Konsep kuantitatif
Konsep ini menitiberatkan pada kuatum yang diperlukan untuk mencukupi
kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau
14
Konsep ini menganggap modal kerja adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar
(gross working capital).
2) Konsep kualitatif
Konsep ini menitiberatkan pada kualitas modal kerja. Dalam konsep ini
modal kerja diartikan sebagai kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka
pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari
pinjaman maupun dari pemilik perusahaan.
3) Konsep fungsional
Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan
pendapatan (income).
Horne dan Wachowicz (2005:309) menyatakan, manajemen modal kerja
yang baik didasarkan pada dua isu keputusan mendasar, isu tersebut yaitu :
1) Tingkat investasi aktiva lancar optimal
Menentukan jumlah atau tingkat aktiva lancar pihak manajemen harus
mempertimbangkan keuntungan dan kelebihan antara profitabilitas dan
risiko. Bagi setiap tingkat output, perusahaan dapat memiliki sejumlah
tingkat aktiva lancar yang berbeda. Semakin besar output, semakin besar
kebutuhan untuk investasi dalam aktiva lancar untuk mendukung output atau
penjualan.
2) Bauran yang tepat atas pendanaan jangka pendek dan jangka panjang yang
digunakan untuk mendukung investasi dalam aktiva lancar ini. Cara aktiva
perusahaan didanai melibatkan keuntungan dan kerugian antara risiko dan
15
pembayaran akan cenderung naik, sehingga sebagian mendanai
pembangunan aktiva. Seiring berjalanya waktu, dapat diperkirakan untuk
membayar lebih banyak biaya bunga untuk utang jangka panjang daripada
untuk pinjaman jangka pendek, yang secara terus-menerus diperpanjang
pada saat jatuh tempo. Penggunaan utang jangka pendek akan menghasilkan
laba yang lebih tinggi karena utang akan dibayar selama periode yang
bahkan tidak membutuhkannya.
2.1.3 Perputaran Kas
Tingkat perputaran kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba yang berkaitan dengan tingkat pengembalian atas investasi.
Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas
rata-rata. Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang
dilakukan oleh perusahaan. Apabila jumlah kas relatif kecil berarti perputaran kas
tinggi sehingga perusahaan dalam keadaan bangkrut (Kasmir, 2012:141). Martono
dan Harjito (2002: 80) menyatakan perputaran kas merupakan berputarnya kas
menjadi kas kembali.
Perputaran kas (cash turnover) merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas
yang dilakukan oleh perusahaan karena tingkat perputaran kas menggambarkan
kecepatan kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja (Riyanto,
2011:95).
Perputaran kas dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Wild et al,
16
...(5)
2.1.4 Perputaran Piutang
Perputaran piutang adalah hubungan antara penjualan bersih dan piutang,
dihitung dengan membagi penjualan bersih dengan piutang bersih rata-rata
(Warren et al, 2014:464). Piutang (receivable) meliputi semua klaim dalam bentuk
uang terhadap pihak lainnya termasuk individu, perusahaan, atau organisasi
lainnya (Warren et al, 2014:356). Semakin tinggi perputaran piutang maka
semakin baik, namun begitu juga sebaliknya semakin lambat perputaran piutang
maka semakin tidak baik. Tingkat perputaran piutang tergantung dari syarat
pembayaran yang diberikan oleh perusahaan. Makin lama syarat pembayaran ,
semakin lama dana atau modal terikat dalam piutang tersebut, yang berarti semakin
rendah tingkat perputaran piutang (Fahmi, 2013:155).
Munawir (2010:75) menyatakan bahwa makin tinggi ratio perputaran
piutang menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah,
sebaliknya jika ratio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang
sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan
penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan
pemberian kredit. Hanafi (2012:76) menyatakan rata-rata umur piutang melihat
berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi
kas). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam
pada piutang.
Tingkat perputaran piutang dapat dihitung dengan menggunakan rumus
17
...(6)
2.1.5 Perputaran Persediaan
Persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang
jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan.Hal ini mudah dipahami karena
persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi
perusahaan.Pengertian persediaan mencakup pengertian yang sangat luas,
mencakup persediaan yang terdapat dalam perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur (Sartono, 2001:443).
Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya
persediaan berputar dalam satu tahun dan ini menandakan efektivitas manajemen
persediaan. Sebaliknya, perputaran persediaan yang rendah menandakan
tanda-tanda mis-manajemen seperti kurangnya pengendalian persediaan yang efektif
(Hanafi, 2012:78)
Perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume barang dagang
yang dijual dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode berjalan
(Warren et al, 2014: 462). Besarnya hasil perhitungan persediaan menunjukkan
tingkat kecepatan persediaan menjadi kas atas piutang dagang. Perputaran
persediaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Munawir, 2010:77) :
...(7)
2.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, maka
18
(Sugiyono, 2013:93). Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis yang
dikemukakan adalah :
2.2.1 Pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas
Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat
kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja. Semakin tinggi perputaran kas
akan semakin baik, karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya
dan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar (Riyanto,2011:254). Hasil
penelitian Lazaridis dan Tryfonidis (2006),Charitou et al (2010), Mojtahedzadeh
(2011) , Rahma (2011),Putra (2012), Putri dan Musmini (2013) dan Santhi dan
Dewi (2014) menyatakan bahwa tingkat perputaran kas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka
hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : perputaran kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
2.2.2 Pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas
Perputaran piutang menjelaskan sejauh mana piutang berputar dalam satu
tahun dapat diperoleh dari penjualan dibagi rata-rata piutang (Harmono,
2009:234). Munawir (2010:75) menyatakan bahwa makin tinggi ratio perputaran
piutang menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah,
sebaliknya jika ratio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang
sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan
penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan
19
(2012), Agha (2014), Prakoso (2014) dan Putri dan Sudiartha(2015) menyatakan
bahwa tingkat perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas.Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka hipotesis penelitian
ini adalah sebagai berikut :
H2 : perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
2.2.3 Pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas
Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti
dalam arti dibeli dan dijual kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan
tersebut maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang harus
diinvestasikan dalam persediaan) semakin rendah. (Munawir, 2012:119).
Syamsuddin (2002:236) menyatakan bahwa makin tinggi tingkat perputaran
persediaan, makin tinggi pula keuntungan yang diperoleh.Hasil penelitian
Charitou et al (2010),Erasmus (2010), Khan et al (2011), Sufiana dan Purnawati
(2013), Agha (2014), dan Iqbal dan Zhuquan (2015)menyatakan bahwa tingkat
perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka hipotesis penelitian ini adalah
sebagai berikut :
H3 : perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
20 2.3 Model Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap
profitabilitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia , maka dapat
digambarkan model penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Hubungan Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
(+)
(+)
(+)